Bab II
Bab II
KAJIAN PUSTAKA
2.1Pemahaman Judul.
Judul dalam penulisan ilmiah ini adalah “kajian Konseptual Perencanaan dan
Perancangan Gelanggang Olahraga (Gor) di Kabupaten Malaka dengan pendekatan
Metafora Arsitektur”. Berikut ini adalah pemahaman dari pengertian judul penelitian
tersebut.
2.1.1 Pengertian.
Kajian.
Istilah atau pengkajian, yang digunakan dalam penulisan ini menyaran pada
pengertian penelaan, penyelidikan. Pengkajian terhadap prosa atau karya fiksi
berarti penyalidikan, atau mengkaji, menelaah, menyelidiki karya fiksi
tersebut.pada umumnya kegiatan itu disertai oleh kerja analisis. Istilah analisis
menyaran pada pengertian mengurai karya atas unsur-unsur pembentuknya
tersebut yaitu unsur-unsur intrinsiknya (Burhan Nurgiyantoro 2007:30).
Konseptual.
Morry Cooper (dalam Umar, 2004:50) mendefenisikan teori adalah suatu
kumpulan konsep, defenisi, proposisi, dan variabel yang berkaitan satu
sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasi sehingga dapat
menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu.
Perencanaan.
Perencanaan adalah hal merencanakan.(kamus besar bahasa Indonesia,Dendy
Sugono,DKK,2008:1995).
Perencana.
Perencana adalah penyusun konsep (cerita,uraian,dsb); perancang;
pembuat rencana (yang merencanakan).(KKBI,Dendy Sugono, DKK,
2018: 1195).
Rencana.
Rencana adalah rancangan; buram (rangka sesuatu yang akan
dikerjakan).(KKBI,Dendy Sugono,DKK,2018:1194).
Merencanakan.
Mengonsep (membuat, menyusun konsep); merancang ;mereka-reka;
menceritakan; melaporkan (menyusun laporan,perslah); memaksudkan.
(KKBI,Dendy Sugono,DKK,2018:1194).
1
Perancangan.
Perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang
utuh dan berfungsi sebagai perancangaan sistem dapat dirancang dalam bentuk
bagan alir system (system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang
dapat digunakan untuk menunjukan urutan-urutan proses dari sistem. Syifaun
Nafisah, (2003 : 2)
Rancangan.
Rancangan : sesuatu yang dirancang; hasil merancang; hasil merancang;
rencana; program; desain.
Berancang.
Berancang ; dengan (mempunyai) rencana sebelumnya; telah diatur lebih
dahulu.
Merancang.
Mengatur segala sesuatu (sebelum bertindak, ,mengerjakan, atau
melakukan sesuatu); merencanakan.
Gelanggang.
Gelanggang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Balai Pustaka,
1995 ) adalah ruang / lapangan tempat menyabung ayam, bertinju, berpacu
( kuda ), olahraga dan sebagainya. Gelanggang juga berarti arena, atau
lingkaran.
Olahraga.
Olahraga juga berarti suatu kesibukan / kegiatan jasmani dan rohani yang
dilaksanakan secara teratur mengenai waktu, alat dan tempat, secara spontan
dan swadaya serta mencakup segala kegiatan kehidupan manusia untuk
memperkuat daya tahan tubuh dan membentuk kepribadian (Drs. AIP.
Sjarifudin, Diktat Pengetahuan Olahraga. Jkt, 1971, Hal 12).
Olahraga juga berarti suatu kesibukan/kegiatan jasmani dan rohani yang
dilaksanakan secara teratur mengenai waktu, alat dan tempat, secara spontan
dan swadaya serta mencakup segala kegiatan kehidupan manusia untuk
memperkuat daya tahan tubuh dan membentuk kepribadian.
Gelanggang Olahraga.
2
Kamus Umum Bahasa Indonesia/KKBI (balai pustaka, 1995), gelanggang
olahraga adalah ruang yang menjadi lapangan tempat menyabung ayam,
bertinju, berpacu(Kuda), olahraga dan sebagainya.
Kabupaten Malaka.
Nama tempat/nama lokasi yang menjadi lokasi perencanaan.
2.1.3 Interpresiasi Judul.
“ Gelanggang Olahraga (GOR) di Kabupaten Malaka adalah sebagai wadah untuk
kegiatan olahraga untuk proses pembinaan dan pengembangan serta pencarian bakat
– bakat dari anak-anak muda Malaka untuk berkancah/bersaing dengan kabupaten
lain dalam dunia olahraga. Dengan adanya Gelanggang Olahraga pemerintah daerah
bisa membantu meningkatkan rasa minat dan cita akan dunia olahraga.
2.1.4 Pembanding judul sejenis.
Objek yang sesuai dengan judul perancangan “Gelanggang Olahraga” adalah
objek yang memiliki fungsi dan tujuan pelayan olahraga dan menjadi objek
pembanding adalah Gelanggang Olahraga di Sulawesi Utara khususnya di di Jl.
Raya Manado-Dimembe (kompleks karpet biru) Kel. Paniki Atas, Kec. Mapanget.
2.2 Pemahaman Tentang Objek Perencanaan dan Perancangan Objek.
A. Gelanggang Olahraga.
Pengertian Gelanggang menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Balai
Pustaka, 1995 ) adalah ruang / lapangan tempat menyabung ayam, bertinju, berpacu
( kuda ), olahraga dan sebagainya. Gelanggang juga berarti arena, atau
lingkaran.Kata Sport berasal dari bahasa Perancis ‘desporter’ yang berarti
membuang lelah. Menurut International Council of Sport and Physical Education,
Olahraga adalah suatu kegiatan jasmani dan rohani yang mempunyai unsur
permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri dan orang lain (John, Deirant.
Handbook of Sport Council and Recreational Building Design).Olahraga juga berarti
suatu kesibukan / kegiatan jasmani dan rohani yang dilaksanakan secara teratur
mengenai waktu, alat dan tempat, secara spontan dan swadaya serta mencakup
segala kegiatan kehidupan manusia untuk memperkuat daya tahan tubuh dan
membentuk kepribadian (Drs. AIP. Sjarifudin, Diktat Pengetahuan Olahraga. Jkt,
1971, Hal 12).
Dari uraian kutipan-kutipan inti dari pengertian olahraga, adalah kegiatan
jasmani yang mengandung unsur prestasi dan rekreasi yang bertujuan menyehatkan
jasmani dan rohani dengan didasarkan pada rasa sportifitas yang tinggi serta
3
membutuhkan semangat, kepribadian dan watak. Sedangkan kesimpulan dari
pengertian Gelanggang Olahraga yaitu: Arena atau tempat untuk menampung
kegiatan jasmani dan rohani yang bertujuan untuk menyehatkan badan serta pikiran.
B. Sejarah Gor.
1. Skala Regional Fasilitas olah raga yang melayani satu atau beberapa daerah
denga populasi sebesar 200.000 sampai dengan 350.000 penduduk dan
merupakan fasilitas pelengkap di suatu daerah atau wilayah. Contoh :
Gelanggang Olah Raga Penjaringan Gelanggang Olah Raga Grogol.
2. Skala Lingkungan Fasilitas olah raga yang melayani satu lingkungan, dalam hal
ini lingkungan pemukiman dngan populasi 2.000 sampai dengan 10.000 orang,
dan biasannya disediakan dalam suatu kompleks perumahan sebagai satu
4
pelengkap sarana. Contoh : Kelapa Gading Sport Club di kompeks perumahan
Kelapa Gading.
3. Skala Sekolahan Fasilitas olah raga ini melayani olah raga di suatu sekolahan,
biasanya berbentuk aula, serbaguna dan dapat berbentuk lapangan terbuka serta
digunakan hanaya untuk latihan olah raga standar saja.
4. Skala Khusus Fasilitas olah raga yang menangani olah raga jenis tertentu yang
sifatnya komersial atau yang diperuntukkan khusus bagi penyandang cacat,
biasanya dibentuk oleh pihak swasta.diperuntukkan khusus bagi penyandang
cacat, biasanya dibentuk oleh pihak swasta.
C. Tipologi Gedung Olahraga
Peraturan Menteri pemuda dan olahraga republik Indonesia nomor 0445 tahun
2014 Tentang Standar prasarana olahraga berupa bangunan gedung olahraga
cabang olahraga dan jumlah lapangan olahraga untuk pertandingan atau untuk
latihan ditunjukkan pada Tabel dibawah.
Tipologi dan Penggunaan Gedung Olahraga
Penggunaan
Tipe
Gedung Jumlah Lapangan
Olahraga Cabang Olahraga Pertandingan
Pertandingan
Nasional/ Latihan
Lokal
Internasional
Tipe A 1. Bulutangkis 4 4 buah 6 buah
buah
2. Bola Voli 1 buah 1 buah 3 buah
3. Bola Basket 1 buah 1 buah 2 buah
4. Futsal. 1 buah 1 buah 2 buah
5. Tenis Lapangan 1 buah 1 buah 1 buah
6. Senam 1 buah 1 buah 1 buah
7. Sepaktakraw 4 buah 4 buah 5 buah
Tipe B 1. Bulutangkis 4 buah 4 buah 4 buah
2. Bola Voli 1 buah 1 buah 2 buah
3. Bola Basket 1 buah 1 buah 1 buah
4. Futsal - 1 buah 1 buah
5.Tenis Lapangan 1 buah 1 buah 1 buah
6. Sepaktakraw 4 buah 4 buah 4 buah
Tipe C 1. Bulutangkis - 2 buah 2 buah
2. Bola Voli - - 1 buah
3. Bola Basket - - 1 buah
5
3. Futsal - - 1 buah
4. Sepaktakraw 1 buah 1 buah
Tabel 2. Tipologi dan Penggunaan Gedung Olahraga
(sumber : Peraturan Menteri pemuda dan olahraga republik Indonesia nomor 0445 tahun 2014)
Ukuran arena gedung olahraga harus memenuhi ketentuan seperti pada Tabel dibawah
Ukuran Arena Gedung Olahraga dalam meter (m)
Tinggi Langit-
Panjang Lebar Langit area Tinggi Langit-
Tipe GOR Termasuk Termasuk permainan langit zona bebas
Tipe A 50 40 15 5,50
Tipe B 40 25 12,5 5,50
Tipe C 30 20 9 5,50
Tabel 3. Ukuran Arena Gedung Olahraga dalam meter (m)
(sumber Peraturan Menteri pemuda dan olahraga republik Indonesia nomor 0445 tahun 2014)
6
Tabel 4. Kapasitas tempat duduk.
(sumber : Peraturan Menteri pemuda dan olahraga republik Indonesia nomor 0445 tahun
2014)
Tata Letak 4 Lapangan Bulu Tangkis untuk Pertandingan tata Letak Lapangan bola voli untuk Pertandingan
7
Gambar 1. Tata Letak 4 Lapangan Bulu Tangkis dan bola voli
(sumber Peraturan Menteri pemuda dan olahraga republik Indonesia nomor 0445 tahun 2014)
tata letak lapnagan futsal untuk Pertandingan tata letak Lapangan sepaktakraw untuk Pertandingan
8
Gambar 2. Tata Letak 4 Lapangan futsal sepaktakraw dan tenis
(sumber Peraturan Menteri pemuda dan olahraga republik Indonesia nomor 0445 tahun 2014)
d. Fasilitas GOR
Ruang medis
9
Ruang Medis untuk gedung olahraga Tipe A dan BGedung
olahraga tipe A dan B harus dilengkapi dengan minimum 1 (satu)
Ruang pemanasan.
Ruang pemanasan harus disediakan dengan memperhatikan
tipologi dan penggunaan gedung olahraga sebagai berikut:
10
pemain dengan ketentuan sebagai berikut.
b) ruang sekretariat;
d) ruang wasit;
f) gudang perlengkapan.
Fasilitas media.
Gedung olahraga tipe A dan B harus dilengkapi dengan fasilitas
media dengan ketentuan sebagai berikut:
a) tempat duduk wartawan (media tribune) dekat dengan
tribun VIP untuk wartawan, dilengkapi dengan jaringan
listrik dan internet;
b) ruang serbaguna untuk konferensi pers;
11
Gedung olahraga tipe A dan B harus memiliki ruang kontrol
yang memungkinkan pengamat/operator dapat melihat secara
leluasa kearah arena pertandingan dan tribun penonton, untuk
pengendalian/monitoring yang dilengkapi dengan:
a) sound system;
b) lighting system;
c) Screen;
d) CCTV;
Fasilitas pemeliharaan.
Gedung olahraga tipe A dan B harus dilengkapi dengan
ruangan dan fasilitas sebagai berikut.
a) ruangan untuk mengelola masalah-masalah keteknikan
bangunan dan pemeliharaan arena, dapat dilengkapi dengan
bengkel untuk perbaikan sarana gedung dan arena;
Ruang fungsional.
Gedung olahraga tipe A dan B harus dilengkapi dengan
ruang- ruang fungsional yang dapat digunakan untuk berbagai
kegiatan antara lain:
a) ruang pertemuan;
b) ruang pameran;
12
d) toilet VIP dan Pantry;
f) fasilitas ibadah.
b) selasar/koridor (concourse);
f) kantin.
Tribune penonton.
13
e. jarak kursi ke samping minimum 3 cm, bila masih
menggunakan tempat duduk memanjang (bangku) maka
jarak minimum 3 cm tersebut harus dibuat dengan tegas
dari cat atau bahan lain dan bernomor untuk menjamin
bahwa setiap 1 tempat duduk hanya ditempati oleh 1
orang;
f. perbedaan ketinggian antara lantai undakan tribun
disesuaikan dengan analisa pandangan bebas kedepan
agar pandangan tidak terhalang penonton yang duduk
di barisan depannya, minimum 12 cm; dan
g. setiap 16 buah deretan tempat duduk harus terdapat
jalur tangga selebar minimum 1,2 m, dan apabila lebih
dari 1,80 m harus dipasang pegangan (handrail) yang
kokoh dengan permukaan yang rata dan halus.
Pandangan penonton.
14
Gambar 4. Perbedaan tinggi minimum
(sumber Peraturan Menteri pemuda dan olahraga republik Indonesia nomor 0445 tahun 2014)
Pemisah tribun dan arena.
Pemisah tribun harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
15
Gambar 5. Sudut bebas pandang
(sumber Peraturan Menteri pemuda dan olahraga republik Indonesia nomor 0445 tahun
2014)
2.3 Metafora Arsitektur.
a. Pengertian Metafora.
Metafora dalam arsitektur merupakan salah satu metode kreativitas yang ada
dalam design spectrum perancang
16
Metafora mengindentifikasi pola-pola yang mungkin terjadi dari hubungan-
hubungan pararel dengan melihat keabstrakannya.
a) Jenis – jenis Metafora dalam arsitektur.
Metafora merupakan sebuah pendekatan dalam arsitektur yang memiliki konsep
sebagai idenya dab hasilnya adalah berupa makna yang terungkap secara konkrit
maupun abstrak dari perancang kepada pengguna atau pelaku bangunan sehingga
bermakna konotatif di samping sebagai fungsi utamanya sebagai bangunan. Menurut
Anthony C Antoniades dalam bukunya Poetic of Architecture, terdapat tiga jenis
kategori dari pendekatan metafora dalam arsitektur. Ketiga jenis itu adalah:
1) Metafora Konkrit
Metafora yang berasal dari hal-hal visual serta spesifikasi / karakter tertentu dari
sebuah benda seperti sebuah rumah adalah puri atau istana, maka wujud rumah
menyerupai istana.
2) Metafora Abstrak,
Metafora yang berasal dari sebuah konsep, hakikat manusia, nilai-nilaim dan ide
seperti: individualisme, naturalisme, komunikasi, tradisi dan budaya. Ide dari
metafora jenis ini berasal dari sebuah konsep yang abstrak.
17
Gambar 7 Sydney Opera House
18
dimensi dalam indra manusia seperti melalui warna, bentuk, tekstur, suara.
3) Metafora merupakan usaha untuk melihat suatu subjek menjadi suatu hal yang
lain untuk diterapkan ke dalam arsitektur.
4) Arsitek tidak hanya dapat menerapkan secara langsung, tapi juga
menerapkannya bahasa verbal dan konseptual suatu bentuk metagora ke dalam
sebuah gambaran visual dengan menggunakan interpretasi yang berbeda untuk
menghasilkan gambaran visual yang baru. Cara ini dinilai lebih baik ketimbang
menggunakan metafora secara langsung ke dalam bentuk arsitektural.
5) Salah satu metode utama penerapanan metafora dalam arsitektur adalah dengan
mengubah fokus penyelidikan dan penelitian area yang difokuskan dengan
harapan hasilnya dapat melebihi ekspetasi dalam menjelaskan subjek yang
dimaksud secara luas dan dengan cara yang baru.
2.4 Kajian tema dalam karya desain (studi kasus).
a. LEGO House.
Sebuah bangunan yang diracang oleh arsitek Bjarke Ingel Group (BIG) ini terletak
di Denmark. Bangunan ini disebut-sebut menjadi LEGO Experience Center dimana
pengunjung dapat merasakan pengalaman dan mengingat kembali pengalaman di
dunia LEGO. Tidak hanya bentuk bangunan, setiap furnitur di dalamnya dirancang
khusus sesuai dengan bentuk dan konsep dari LEGO itu sendiri.
19
memberikan berbagai macam interpretasi. Ada yang beranggapan bahwa konsep dari
Sydney Opera House berasal dari cangkang kerang atau siput. Ada juga yang
mengatakan bahwa konsep dari bangunan ini adalah kiasan layer kapal yang sedang
dikembangkan, ada juga yang berpendapat bahwa bentuknya bagaikan bunga yang
sedang mekar.
20