Dalam negara didalamnya selalu ada warga negara, kekuasaan, wilayah dan lain-lain. Tiap warga negara
mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi dalam melangsungkan kehidupan. Begitu pun juga dengan
negara, negara pun juga memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi untuk menjaga eksistensi dari negara
tersebut. Kebutuhan yang diperlukan oleh negara antara lain memenuhi kebutuhan warga negaranya,
menjaga keamanan wilayahnya, menjaga kestabilan perekonomian negara, dan lain-lain.
Kebutuhan yang diperlukan oleh negara dapat disebut juga dengan kepentingan nasional. Tiap negara
berusaha memenuhi kebutuhan ini agar negara tersebut tidak dikucilkan dan diremehkan oleh negara
lain. Dan untuk memenuhi kebutuhan ini,negara dirasa lebih tepat dalam melaksanakan tugas ini,
karena negara berada pada posisi tertinggi dalam tugas memenuhi kepentingan nasional. Negara dapat
diwakilkan dengan adanya pemerintahan dalam melaksanakan tugas ini.
Dalam kepentingan nasional, kepentingan dapat dibagi dalam 4 macam, yaitu importance, duration,
specificity dan compatibility (Michael,G.Roskin.1994.National Interest:From Abstraction To
Strategy). Importance adalah dimana kepentingan ini dinilai primer dalam tingkat kepentingan negara.
Kepentingan ini juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu vital dan secondary. Vital adalah dimana
kepentingan ini harus segera dipeneuhi karena dapat membahayakan negara, seperti adanya ancaman
nuklir yang dapat membahayakan warga negara. Secondary adalah kepentingan yang juga penting
tetapi tidak terlalu mendesak seperti masalah Malaysia yang mengklaim mempunyai batik.
Klasifikasi kepentingan nasional inilah yang menjadi pedoman negara dalam memberikan keputusan dan
juga kebijakan yang tepat dalam memenuhi kepentingan nasional. Dalam memenuhi kepentingan
nasional, negara juga memerlukan power. Power ini adalah kekuatan yang digunakan negara dalam
proses pemenuhan kebutuhan. Seperti dengan adanya power, negara dapat melakukan kerjasama
dengan negara lain.
Selain dengan bantuan klasifikasi kepentingan nasional, negara juga hendaknya berhati-hati dalam
memberikan kebijakan. Karena para maker-decision terkadang sulit membedakan mana kepentingan
nasional dan mana kepentingan individu. Maker-decision sulit dalam memberi kebijakan, di satu sisi,
kebijakan yang diambil dinilai baik dan sesuai dengan harapan, tetapi terkadang disisi lain kebijakan
yang diputuskan tidak berdampak baik bagi nasional. Selain itu, apabila negara berusaha melakukan
kerjasama dengan negara lain, maker-decision juga harus pandai menilai kepentingan antar 2 negara.
Apakah apabila terjadi kerjasama maka tidak akan terjadi konflik? Dalam dunia yang multi-nasional, ini
merupaka persyaratanmoralitas politik dalam era perang totalhal ini juga merupakankondisi bagi
kelangsungan hidup (Morgenthau, Dilemmas of Politics:74-75)
Tujuan adanya kepentingan nasional selain untuk memenuhi kebutuhan negara adalah sebagai
pedoman para maker-decision dalam merumuskan kebijakan luar negeri, menjadi penjembatan
terjadinya kerjasama dengan negara lain, dan juga untuk menjalin silahturahmi antarnegara dengan
adanya kerjasama yang terjalin.
Tiap negara selalu mempunyai kepentingan nasional yang berbeda-beda. Tiap negara juga mempunyai
cara yang berbeda dalam menyelesaikan atau memenuhi kepentingan nasional negaranya. Kepentingan
nasional selain untuk memenuh kebutuhan juga dapat sebagai alat kerjasama antar negara. Negara
berusaha memenuhi kepentingan nasional juga agar negara tersebut tak terkucilkan bahkan mungkin
tak diketahui keberadaannya oleh negara lain di dunia. Dalam kepentingan nasional juga perlu adanya
power, karena power inilah kekuatan atau penunjuk kekuasaan yang dimiliki suatu negara.
Resensi:
2013.Ghea Nawafilla.Pemenuhan Kepentingan Nasional Suatu Negara, (http://ghea-nawafilla-
fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-84921-SH-PEMENUHAN%20KEPENTINGAN
%20NASIONAL%20SUATU%20NEGARA.html) , diakses pada 23 september 2018