ABSTRAK
x 100%
2.3 Tingkat Kinerja Pelabuhan
a. Berth Occupancy Ratio (BOR) d. Yard Occupancy Ratio (YOR)
YOR = x 100%
BOR = x 100%
Kt =
dengan :
BOR : Berth Occupancy Ratio (%) dengan :
Vs : Jumlah kapal yang dilayani YOR : Yard occupancy ratio (%)
(unit/tahun) TEUs : Arus peti kemas pertahun
St : Service time (jam/hari) Kt : Kapasitas tersedia
n : Jumlah tambatan HK : Jumlah hari kalender
DT : Dwelling Time
b. Berth Throughput (BTP)
Le : Luas efektif (± 60% luas total)
BTP = T : Periode
𝐿 =𝐿 + 10%𝐿 Jt : Jumlah susunan peti kemas
Lp : Luas peti kemas BS : Broken Stowage, (volume
ruang yang hilang untuk lalu lintas alat
2.4 Pengembangan Fasilitas
pengangkut seperti forklift atau
Pelabuhan
peralatan lain untuk menyortir,
a. Kebutuhan Terminal Penumpang
menumpuk dan memindahkan muatan
ɣ
𝐴 = ( )
c. Kebutuhan Lapangan Penumpukan
dengan :
Peti Kemas
𝐴 : Luas terminal penumpang
𝐴 =
yang dibutuhkan (m2) ( )
dengan : penumpukan
𝐴 : Kebutuhan luas gudang (m2) BS : Broken Stowage, (luasan yang
𝑇 : Throughtput gudang per tahun hilang karena adanya jalan atau jarak
(ton) antar peti kemas di lapangan
𝑇𝑇 : Transit time/dwelling time penumpukan, yang tergantung pada
(hari) sistem penanganan peti kemas
Sf : Stowage factor (0,7 m3/ton)
d. Pengembangan Dermaga
Sth : Stacking height (tinggi
𝐿 = 𝑛𝐿 + ((n+1) x 10% x 𝐿 )
tumpukan muatan)
dengan : b : kemiringan (slope) kurva linier
𝐿 : Panjang dermaga (m) x : variabel bebas
𝐿 : Panjang kapal yang di tambat
2.6 Sistem Antrian
(m)
Suatu aktivitas menunggu dalam
n : Jumlah kapal yang di tambat
antrian tidak bisa benar-benar
(unit)
dihilangkan dalam kehidupan, namun
e. Perhitungan Jumlah Tambatan berbagai upaya dilakukan untuk dapat