UAS OST Nia Aulia Putri
UAS OST Nia Aulia Putri
Jelaskanlah
1. Rencana Operasi
JAWAB :
a. Rencana Tahunan
Masalah-masalah yang penyelesaiannya memerlukan waktu kira-kira satu tahun dicakup
dalam rencana ini, misalnya rencana pemeliharaan unit-unit pembangkit yang memerlukan
persiapan satu tahun sebelumnya karena pengadaan suku cadangnya memerlukan waktu satu
tahun. Di lain pihak pemeliharaan unit-unit pembangkit dalam sistem tenaga listrik perlu
dikoordinir agar unit- unit pembangkit yang tidak mengalami pemeliharaan dan siap operasi
dapat cukup menyediakan daya bagi beban. Rencana Operasi tahunan juga meliputi
perencanaan alokasi energi yang akan diproduksi dalam satu tahun dalam setiap Pusat Listrik
dalam kaitannya dengan rencana pemeliharaan unit pembangkit tersebut diatas, perkiraan
beban tahunan, beroperasinya unit-unit pembangkit baru serta perkiraan hujan atau perkiraan
produksi PLTA dalam tahun yang bersangkutan. Alokasi energi yang akan diproduksi Pusat
Listrik Termis berarti pula alokasi biaya bahan bakar yangmerupakan biaya terbesar dalam
Perusahaan Listrik pada umumnya demikian pula halnya pada Perusahaan Umum Listrik
Negara (PLN) Rencana pemeliharaan unit-unit pembangkit sesungguhnya merupakan bagian
dari rencana pemeliharaan peralatan secara keseluruhan dan biaya pemeliharaan unit-unit
pembangkit menelan biaya terbesar dari biaya pemeliharaan peralatan PLN. Dari uraian diatas
kiranya jelas bahwa Rencana Operasi Tahunan merupakan bahan utama bagi penyusunan
Rencana Anggaran Biaya Tahunan suatu Perusahaan Listrik.
b. Rencana Triwulan
Rencana Operasi Triwulanan merupakan peninjauan kembali Rencana Operasi Tahunan
dengan horison waktu tiga bulan ke depan. Hal-hal yang direncanakan dalam Rencana Operasi
Tahunan tetapi ternyata setelah waktu berjalan tidak cocok dengan kenyataan perlu dikoreksi
dalam Rencana Operasi Triwulanan.
Misalnya unit pembangkit baru yang diperkirakan dapat beroperasi dalam triwulan ke
dua dari Rencana Tahunan ternyata menjelang triwulan kedua diperkirakan belum dapat
beroperasi dalam triwulan kedua. Maka sehubungan dengan hal ini perlu dilakukan koreksi-
koreksi terhadap Rencana Operasi Tahunan dalam menyusun Rencana Operasi Triwulan
kedua.
c. Rencana Bulanan
Selain merupakan koreksi terhadap Rencana Triwulanan untuk horison waktu satu bulan
ke depan, Rencana Operasi Bulanan mulai mengandung rencana yang menyangkut langkah-
langkah operasionil dalam sistem, sedangkan Rencana Operasi Tahunan dan Triwulanan lebih
banyak mengandung hal-hal yang bersifat manajerial. Hal-hal yang bersifat operasionil yang
dicakup dalam Rencana Operasi Bulanan adalah:
- Peninjauan atas jam kerja unit-unit pembangkit yang bersifat peaking units terutama dalam
kaitannya dengan rencana pemeliharaan. Hal ini diperlukan untuk membuat jadwal operasi
unit-unit pembangkit yang bersangkutan.
- Alokasi produksi Pusat-pusat Listrik Termis dalam kaitannya dengan pemesanan bahan
bakar kepada perusahaan Bahan Bakar.
d. Rencana Mingguan
Dalam Rencana Operasi Mingguan tidak ada lagi hal-hal yang bersifat manajerial karena
masalah-masalah manajerial tidak mungkin diselesaikan dalam jangka seminggu. Rencana
Operasi Mingguan mengandung rencana mengenai langkah-langkah operasional yang akan
dilakukan untuk jangka waktu satuminggu yang akan datang dengan memperhatikan
pengarahan yang tercakup dalam rencana bulanan dan mempertimbangkan perkiraan atas hal-
hal yang bersifat tidak menentu untuk jangka waktu satu minggu yang akan datang. Hal-hal
yang bersifat tidak menentu adalah jumlah air yang akan diterima PLTA-PLTA (pada musim
hujan) serta beban untuk 168 jam (satu minggu) yang akan datang. Rencana Operasi Mingguan
berisi jadwal operasi serta pembebanan unit-unit pembangkit untuk 168 jam yang akan datang
atas dasar pertimbangan ekonomis (pembebanan yang optimum) dengan memperhatikan
berbagai kendala operasionil seperti beban minimum dan maksimum dari unit pembangkit
serta masalah aliran daya dan tegangan dalam jaringan.
e. Rencana Harian
Rencana Operasi Harian merupakan koreksi dari Rencana Operasi Mingguan untuk
disesuaikan dengan kondisi yang mutakhir dalam sistem tenaga listrik Rencana Operasi Harian
merupakan pedoman pelaksanaan Operasi Real Time.
Masalah prakiraan beban merupakan masalah yang sangat mementukan bagi perusahaan
listrik baik segi-segi manajerial maupun segi-segi oprasional, oleh karenanya perlu mendapat
perhatian khusus untuk dapat membuat prakiraan beban yang sebaik mungkin perlu beban
sistem tenaga listrik yang sudah terjadi yang dimasa lalu dianalisa. Dalam prakiraan
pertumbuhan beban dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok perkiraan beban yaitu
:(Djiteng marsudi,2006).
Jika angka-angka Forced Outage Hours, Planned Outage Hours dan Operating Available Hours
masing-masing dibagi dengan 8760 jam maka kita dapatkan Forced Outage Factor (FOF),
Planned Outage Factor (POF) dan Operating Availability Factor (OAF) untuk satu tahun
(8760 jam)
Capacity Factor yang rendah dan PLTD dan PLTG menunjukan bahwa pernakaian PLTD
dan PLTG sangat sedikit, mungkin karena PLTD dan PLTG hanya dipakai sebagai stand by
unit. Untuk PLTP kalau dibandingkan dengan PLTP negara lain perlu diperhitungkan kualitas
uap yang didapat karena hal ini mempengaruhi FOF jika produksi kWh dalam satu tahun dibagi
dengan kapasitas terpasang dalam KW kali 8760 jam maka didapat Capacity Factor (CF)