Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aditya Haikal Fazry

Kelas : MKS IV A

Nim : 1199230006

Dzarin Gifarian Khaulani, S.Sos., ME.Sy

UTS MANAJEMEN INVESTASI

1. Mengenai masalah hukum investasi ini dapat kita temukan dalam peraturan perundang undangan seperti
sebagai berikut :

▪ Tap mpr nomor 23/1/1996 dalam pasal 6


▪ Undang undang nomor 25 tahun 2007
▪ Asas asas hukum investasi
▪ Asas ekonomis

Yaitu asas yang menyatakan bahwa hukum investasi memiliiki nilai yang bersifat ekonomis.

A. Asas hukum internasional

Artinya hukum investasi harus memperhatikan nilai nilai yang berlaku di dunia internasional.

B. . Asas dokrasi ekonomis

Yaitu penanaman modal dilakukan secara bebas dan terbuka untuk investor asing. Asas ini menjadi penting karena
mendukung adanya pasar bebas.

C. . Asas kemanfaatan

Yaitu agar penanaman modal ini hasilnya dapat depergunakan untuk kessejahteraan masyarakat.

Asas asasnya juga diatur dalam pasal 3 Undang Undang no 25 tahun 2007 antara lain :

1.Asas kepastian hukum : penanaman modal harus berdasarkan Undang Undang yang berlaku.

2. Asas keterbukaan : masyarakat berhak mendapat informasi yang benar dan jujur mengenai penanaman modal
yang dilakukan.

3. Asas akuntabilitas : semua hasilnya dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

4. Asas perlakuan yang sama : penanaman modal harus melakukan perlakuan yang sama terhadap investor
(asing maupun tidak) kecuali dalam hal untuk kepentingan keamanan negara.

5. Asas kebersamaan : dengan tujuan bersama menuju kesejahteraan masyarakat.

6. Asas efisiensi berkeadilan : mencapai iklim usaha yang adil, kondusif dan berdaya saing yang sehat.

7. Asas berkelanjutan : harus ada perencanaan. Untuk memberi kesejahteraan, di masa sekarang maupun yang
akan datang

8. Asas berwawasan lingkungan : penanaman modalharus memelihara kelestarian lingkungan.

9. Asas kemandirian : penanaman modal harus mengedepankan potensi negara.

10. Asas keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional


11. Tujuan penanaman modal

12. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

13. Menciptakan lapangan pekerjaan.

14. Meningkatkan pembangunan nasional.

15. Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan.

16. Meningkatkan kemampuan pembangunan daya saing usaha nasional.

17. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional.

18. Mendorong ekonomi kerakyatan.

19. Meningkatkan ekonomi potensial menjadi ekonomi yang nyata dengan menggunakan dana

yang berasal dari dalam atau luar negeri

20. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

21. Jenis jenis penananaman modal

Jenis Penanaman Modal Investasi dapat digolongkan berdasarkan aset, pengaruh, ekonomi, menurut sumber
dan cara penanamannya. Investasi berdasarkan asetnya Investasi berdasarkan asetnya merupakan penggolongan
investasi dari aspek modal atau kekayaannya. Investasi Berdasarkan asetnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Real Asset, yaitu investasi yang berwujud seperti gedung, rumahdan sebagainya

2. Financial Asset, yaitu investasi berupa dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung pemegangnya terhadap
aktivitas riil pihak yangmenerbitkan sekuritas tersebut.

Investasi berdasarkan pengaruhnya

Investasi berdasarkan pengaruhnya merupakan investasi yang didasarkan pada faktorfaktor yang mempengaruhi
atau tidak mempengaruhi kegiatan investasi. Investasi berdasarkan pengaruhnya dibagi menjadi dua macam,
yaitu:

1. Investasi Autonomos (berdiri sendiri) merupakan investasi yangtidak dipengaruhi oleh tingakat pendapatan,
bersifat spekulatif.Misalnya pembelian surat-surat berharga.

2. Investasi Induced (mempengaruhi-menyebabkan) merupakan investasi yang dipengaruhi kenaikan


permintaan atas barang dan jasa serta tingkat pendapatan. Misalny penghasilan transitori, yaitupenghasilan
yang didapat selain dari bekerja, seperti bunga dansebagainya.

Investasi berdasarkan sumber pembiayaannya

Investasi ini merupakan investasi yang didasarkan pada ususl-usulinvestasi itu diperoleh. Dibagi dalam 2
macam, yaitu :

1. Investasi Portofolio Investasi ini dilakukan melalui pasar modal dengan instrument surat
berharga, seperti saham dan obligasi.

2. Investasi Langsung Investasi langsung adalah investasi aktiva tetap berwujud termasuk tanah
yang digunakan untuk kegiatan usaha dan bentuk investasi dengan jalan membangun, membeli
total, danmengakuisisi perusahaan.
Bidang usaha Investasi

Untuk mengetahui apakah suatu bidang usaha berbentuk badan hukum terbuka atau tertutup, di Indonesia
landasannya adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KLBI) dan di internasional dinamakan International
Standard For Industrial Clasification (ISIC). Bidang usaha investasi, antara lain :
1. Bidang usaha terbuka

2. Bidang usaha terbuka dengan besyarat dan

3. Bidang usaha tertutup

Pasal 12 (1) UU 25 Tahun 2007 menyatakan semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman
modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan.

Penjelasan Pasal 12 ayat (1) menyebutkan, bahwa bidang usaha atau jenis usaha yang tertutup dan yang terbuka
dengan persyaratan ditetapkan melalui Peraturan Presiden disusun dalam suatu daftar yang berdasarkan standar
klasifikasi tentang bidang usaha atau jenis usaha yang berlaku di Indonesia, yaitu Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI) dan/atau Internasional Standard for Industrial Classification (ISIC).

Pasal 12 ayat (2) menetapkan, bahwa bidang usaha yang tertutup bagi penanam modal asing adalah:

1. Produksi senjata, mesiu, alat peledak, dan peralatan perang; dan

2. Bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup berdasarkan undang-undang.

Dalam penjelasannya yang dimaksud dengan “alat peledak” adalah alat yang digunakan untuk kepentingan pertahanan
dan keamanan.

Ayat (3) pasal ini menyatakan, bahwa Pemerintah berdasarkan Peraturan Presiden menetapkan bidang usaha yang
tertutup untuk penanaman modal, baik asing maupu dalam negeri, dengan berdasarkan kriteria kesehatan, moral,
kebudayaan, lingkungan hidup, pertahanan dan keamanan nasional, serta kepentingan nasional lainnya.

Selanjutnya ayat (4) menjelaskan Kriteria dan persyaratan bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan
persyaratan serta daftar bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan masing-masing akan diatur
dengan Peraturan Presiden.

Pasal 12 ayat (5) menyatakan Pemerintah menetapkan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan berdasarkan
kriteria kepentingan nasional, yaitu perlindungan sumber daya alam, perlindungan, pengembangan usaha mikro, kecil,
menengah, dan 2 koperasi, pengawasan produksi dan distribusi, peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modal
dalam negeri, serta kerja sama badan usaha yang ditunjuk Pemerintah.

2. Investasi Langsung (direct investment)

Dalam investasi langsung atau direct investment, penanaman modal dilakukan oleh sang investor atau
penanam modal secara langsung. Mereka menggunakan modalnya untuk membeli langsung aset riil yang biasanya
berupa emas, tanah, rumah, dan sebagainya. Atau, dalam lingkup perusahaan investasi langsung bisa berupa
pembelian mesin, pembukaan lahan perkebunan, tambang, pendirian pabrik, dan lainnya.

Selain itu, terdapat pula aset finansial yang terbagi menjadi dua. Yaitu aset yang tidak bisa diperjual belikan,
misalnya adalah tabungan atau deposito di bank. Lalu, yang kedua adalah aset yang bisa diperjual belikan. Contohnya
adalah investasi di pasar uang dan investasi langsung di pasar modal. Yang sering dibicarakan mengenai direct
investment adalah investasi aset finansial di pasar modal. Di sini sang investor harus melakukan analisa dan
mengambil keputusan sendiri dalam membeli atau menjual saham untuk investasinya.
Maka dari itu, investasi ini membutuhkan keterlibatan langsung dari investor dalam kegiatan pengelolaan
modalnya. Karena dia juga memiliki kontrol terhadap kegiatan sehari hari. Investor pun ikut bertanggung jawab secara
langsung jika terjadi kerugian. Untuk menjalani investasi langsung, kamu sebagai investor harus menjadi nasabah
perusahaan yang memiliki izin sebagai Perantara Pedagang Efek atau PPE. Dengan menjadi nasabah perusahaan yang
berizin PPE, kamu akan memiliki akses ke bursa untuk menemukan dan mendapatkan pembeli dan juga penjual efek.

Investasi Tidak Langsung (portfolio investment)

Selanjutnya adalah invetasi tidak langsung atau portfolio investment. Dalam investasi ini, sang investor tidak
terlibat langsung dalam pengelolaan dana investasinya.Umumnya, investasi tidak langsung hanya berbentuk aset
finansial yang berupa saham atau obligasi. Lalu, siapa yang mengelolanya jika bukan sang investornya langsung?
Jawabannya ialah manajer investasi. Karena itu, jika kamu menjadi investor dalam investasi tidak langsung, kamu
tidak perlu melakukan analisa dan mengambil keputusan dalam investasi.

Biarkan manajer investasi yang mengelola portofolio kamu. Karena investor di sini hanya berperan sebagai
pemegang saham dan tidak perlu hadir secara fisik untuk mengontrol kegiatan harian pengelolaan investasi. Biasanya
masyarakat yang ingin melakukan investasi tidak langsung memanfaatkan jasa manajer investasi dengan
menggunakan produk reksa dana. Melalui reksa dana, para investor berkumpul dalam satu wadah dengan maksud
untuk menghimpun dana investasi dalam suatu portofolio efek yang kemudian akan dikelola dan dipercayakan oleh
manajer investasi.

Manajer investasi yang dipercaya untuk mengelola dana investasi di sini akan tetap membutuhkan akses ke
bursa dengan menjadi nasabah Perantara Pedagang Efek untuk melakukan transaksi jual dan beli saham. Investor yang
memilih investasi tidak langsung biasanya cenderung memilih investasi dalam waktu singkat atau investasi jangka
pendek. Keuntungan pun didapat dari dividen dan pertumbuhan modal dari saham atau obligasi yang diinvestasikan.
Lalu, ketika saham atau obligasi mengalami kerugian, sang investor pun juga merasakan kerugiannya.

3.

Anda mungkin juga menyukai