Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)

DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN DI KECAMATAN DAWARBLANDONG


KABUPATEN MOJOKERTO

Khodiziah Isnaini Kholif, Irwan Noor, Siswidiyanto


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: olivenn7@gmail.com

Abstract:The Implementation of Program Keluarga Harapan (PKH) In Eradicate Poverty In


Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. This research was conducted on the basis of
the presence of poverty in Indonesia, especially in Mojokerto. In an effort to overcome poverty, the
government has a wide range of integrated poverty reduction programs. One of the programs is
PKH. The purpose of the research is to analyze how the implementation of PKH and factors faced
PKH in eradicate poverty. The research method uses descriptive qualitative research approach.
The results showed implementation PKH in subdistrict Dawarblandong not succeeded. Not all of
the contents of the policy in the PKH implemented well. The purpose of PKH is also yet to get
maximum results. The persistence of the poverty, poor nutrition, mother died giving birth, and low
public support to increased welfare. Suggestions that can be implemented namely evaluate the
policies and giving awards to individuals.

Keywords: implementation of policy, Program Keluarga Harapan (PKH), poverty reduction


programs

Abstract: Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Menanggulangi


Kemiskinan di Kecamatan Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini dilakukan
atas dasar terdapatnya kemiskinan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Mojokerto. Sebagai
upaya mengatasi kemiskinan, pemerintah memiliki berbagai program penanggulangan kemiskinan
yang terintegrasi. Salah satu program itu adalah PKH. Tujuan penelitian adalah untuk
menganalisis bagaimana implementasi PKH dan faktor yang dihadapi PKH dalam menanggulangi
kemiskinan. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif pendekatan deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan implementasi PKH di Kecamatan Dawarblandong belum berhasil.
Tidak semua isi kebijakan PKH dilaksanakan dengan sesuai. Tujuan PKH juga belum
mendapatkan hasil yang maksimal. Masih adanya kemiskinan, gizi buruk, ibu meninggal karena
melahirkan, serta rendahnya masyarakat yang mendukung peningkatan kesejahteraan. Saran yang
dapat dilaksanakan yakni mengevaluasi kebijakan serta pemberian penghargaan kepada
perseorangan.

Kata kunci: implementasi kebijakan, Program Keluarga Harapan (PKH), program


penanggulangan kemiskinan

Pendahuluan namun kemiskinan masih menjadi beban yang


Kemiskinan adalah permasalahan pokok harus diurus oleh pemerintah. Kemiskinan juga
yang dialami oleh sebagian besar negera di dialami oleh negara yang memiliki banyak
dunia. Walaupun tidak dikatakan seluruhnya, sumber daya alam yakni Indonesia.
dengan berbeda-beda tingkat dan jumlah orang Pemerintah Indonesia saat ini memiliki
miskin pada setiap negara, hampir tidak ada satu berbagai program penanggulangan kemiskinan
negara yang dapat terbebas dari masalah yang terintegrasi. Program tersebut salah satunya
kemiskinan. Negara kaya dan maju di bidang PKH (Program Keluarga Harapan), PKH adalah
sains dan industri juga mengalami kemiskinan program perlindungan sosial yang memberikan
meski jumlahnya tidak besar. Kemiskinan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat
merupakan masalah umum dan telah menjadi Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga
ancaman serta bencana bagi suatu negara. diwajibkan melaksanakan persyaratan dan
Dunia mengalami kemajuan teknologi di ketentuan yang telah ditetapkan di bidang
setiap zamannya, berlangsungnya kebangkitan pendidikan dan kesehatan.
dan meluasnya penggunaan alat dalam industri

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 709-714 | 709


Ada banyak daerah di Indonesia yang manajemen, dimensi moral dan etika, dimensi
menerima bantuan PKH, salah satunya, adalah lingkungan, dimensi akuntabilitas kinerja.
Kabupaten Mojokerto. Pada tahun 2007 Peran administrasi publik dijelaskan oleh
penerima bantuan PKH di Kabupaten Mojokerto Gray, sebagaimana dikutip Pasolong (2010)
ada 10 kecamatan yakni Sooko, Jatirejo, yakni: Administrasi publik berperan menjamin
Gondang, Trowulan, Dawarblandong, Pacet, pemerataan distribusi pendapatan nasional, dapat
Mojoanyar, Gedeg, Ngoro, dan Trawas. Pada melindungi hak-hak masyarakat, dan berperan
tahun 2008 penerima bantuan bertambah 4 dalam melestarikan nilai-nilai tradisi masyarakat.
kecamatan yakni Mojosari, Bangsal, Punggong
dan Puri. Sedangkan Kecamatan Dlanggu, 2. Kebijakan Publik
Kutorejo, Kemlagi dan Jetis menerima bantuan Dunn, sebagaimana dikutip Pasolong
PKH pada tahun 2009. Kecamatan (2010, h.39), mengatakan kebijakan publik
Dawarblandong adalah kecamatan yang mempe- adalah suatu rangkaian pilihan-pilihan yang
roleh bantuan PKH terbanyak di Kabupaten saling berhubungan yang dibuat oleh lembaga
Mojokerto yakni 1585 RTSM pada tahap tiga atau pejabat pemerintah pada bidang-bidang
tahun 2013 (UPPKH Kabupaten Mojokerto). yang menyangkut tugas pemerintahan, seperti
Maka penulis merumuskan masalah Bagaimana pertahanan keamanan, energi, kesehatan,
implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) pendidikan, kesejahteraan masyarakat, krimina-
dalam menanggulangi kemiskinan di Kecamatan litas, perkotaan dan lain-lain. Menurut Thomas R
Dawarblandong Kabupaten Mojokerto. Apa saja Dye sebagaimana dikutip Pasolong (2010, h.39),
faktor kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan mengatakan bahwa kebijakan publik adalah
PKH. Tujuan penelitian adalah untuk menga- “apapun yang dipilih pemerintah untuk
nalisis implementasi PKH dalam menanggulangi dilakukan atau tidak dilakukan”. Dye me-
kemiskinan di Kecamatan Dawarblandong ngatakan bahwa pemerintah memilih untuk
Kabupaten Mojokerto, serta untuk mengetahui melakukan sesuatu maka harus ada tujuannya
dan menganalisis faktor kendala yang dihadapi dan kebijakan publik itu meliputi semua tindakan
dalam pelaksanaan PKH. Kontribusi penelitian pemerintah jadi bukan semata-mata merupakan
bagi pemerintah pusat dan daerah sebagai pernyataan keinginan pemerintah atau pejabat
referensi dalam rangka memberdayakan pemerintah saja. Jenis-jenis kebijakan publik
masyarakat serta memberikan informasi bagi menurut Nugroho (2006) dibagi menjadi tiga
pembaca dan penulis lain sebagai inspirasi untuk kelompok, yaitu kebijakan yang bersifat makro,
dikembangkan ke topik lain. kebijakan yang bersifat meso, kebijakan yang
bersifat mikro. Proses kebijakan publik menurut
Tinjauan Pustaka Subarsono (2005, h.8), adalah “serangkaian
1. Administrasi Publik intelektual yang dilakukan dalam proses kegiatan
Administrasi publik menurut Chandler dan yang bersifat politis. Aktivitas politis tersebut
Plano, sebagaimana dikutip Keban (2004, h.3), mulai dari penyusunan agenda, formulasi
mengatakan administrasi publik adalah “proses kebijakan, adopsi kebijakan, implementasi
di mana sumber daya dan personel publik kebijakan, dan evalusai kebijakan”.
diorganisir dan dikoordinasikan untuk mem-
formulasikan, melaksanakan, dan mengelola 3. Implementasi Kebijakan
keputusan dalam sebuah kebijakan publik”. “Implementasi kebijakan bila dipandang
Roosenbloom yang dikutip Pasolong (2010, h.8), dalam pengertian yang luas, merupakan alat
mendefinisikan administrasi publik merupakan administrasi hukum di mana berbagai aktor,
“pemanfaatan teori dan proses manajemen, organisasi, prosedur, dan teknik yang bekerja
politik dan hukum untuk memenuhi keinginan bersama-sama untuk menjalankan kebijakan
pemerintah di bidang legislatif, eksekutif, dalam guna meraih dampak atau tujuan yang
rangka fungsi-fungsi pengaturan dan pelayanan diinginkan”(Winarno, 2002, h.102). Model-
terhadap masyarakat secara keseluruhan atau model Implementasi menurut Parsons (2006,
sebagian”. h.464-492) secara garis besar model
Ruang lingkup administrasi publik adalah implementasi kebijakan dapat dibagi menjadi
hal-hal yang dibahas atau kegiatan-kegiatan yang empat yakni model analisis kegagalan, model
akan dilakukan dalam lingkup administrasi rasional (top-down), model bottom-up, model
publik. Menurut Keban (2004, h.11) ruang teori hybrid. Faktor Pendukung Implementasi
lingkup suatu administrasi publik meliputi menurut Teori Implementasi Kebijakan George
dimensi-dimensi strategis, yaitu dimensi Edward III yang dikutip oleh Winarno (2002),
kebijakan, dimensi organisasi, dimensi yakni komunikasi, Sumber-sumber, ke-
cenderungan atau tingkah laku-tingkah laku dan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 709-714 | 710


struktur birokrasi. Sedangkan faktor penghambat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
implementasi menurut Sunggono (1994) (SDM), yaitu pendidikan dan kesehatan. Tujuan
implementasi kebijakan mempunyai beberapa umum PKH adalah untuk mengurangi angka
faktor penghambat, yaitu isi kebijakan, kemiskinan dan memutus rantai kemiskinan,
informasi, dukungan, pembagian potensi meningkatkan sumber daya manusia, serta
merubah perilaku RTSM yang relatif kurang
4. Kebijakan Kemiskinan mendukung peningkatan kesejahteraan
Kebijakan kemiskinan adalah suatu usaha (Departemen Sosial RI, 2009).
pengambilan keputusan dalam hal kemiskinan Kewajiban penerima PKH, berkaitan
mulai dari menentukan target dengan dengan kesehatan dan pendidikan. RTSM yang
menggunakan indikator, penanganan, dan sudah ditetapkan menjadi peserta PKH dan
penangulangan untuk mengatasi masalah memiliki kartu PKH diwajibkan memenuhi
kemiskinan. Dalam menangani dan me- persyaratan kesehatan. Persyaratan seperti
nanggulangi kemiskinan harus mengerti betul mengontrol kandungan ibu hamil, menimbang
tentang kemiskinan dan indikator yang akan dan memberi vitamin kepada balita. Adapun
digunakan. Kajian tentang pemahaman peserta PKH yang dikenakan persyaratan
kemiskinan yang hakiki dan komprehensif sangat kesehatan adalah RTSM yang memiliki ibu
diperlukan untuk memahami dan mencari hamil, anak balita atau anak usia 5-7 tahun yang
penjelasan agar tidak terjadi salah urus ketika belum masuk pendidikan SD. Berkaitan dengan
menanggulanginya. Suparlan (1984, h.12) secara pendidikan, peserta PKH diwajibkan memenuhi
singkat menjelaskan kemiskinan sebagai suatu persyaratan berkaitan dengan pendidikan jika
standar tingkat hidup yang rendah yaitu adanya memiliki anak berusia 7-15 tahun. Anak peserta
suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah PKH tersebut harus didaftarkan pada satuan
atau segolongan orang dibandingkan dengan pendidikan setara SD dan SMP dan mengikuti
standar kehidupan yang umum berlaku dalam kehadiran di kelas minimal 85 persen dari hari
masyarakat yang bersangkutan. Standar sekolah dalam sebulan selama tahun ajaran
kehidupan yang rendah ini secara langsung berlangsung. Apabila ada anak yang berusia 5-6
nampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan tahun yang sudah masuk sekolah dasar dan
kesehatan, kehidupan moral, dan rasa harga diri sejenisnya, maka yang bersangkutan dikenakan
dari mereka yang tergolong sebagai orang persyaratan pendidikan.
miskin. Kemiskinan berdasarkan penyebabnya Pembayaran bantuan dilakukan empat kali
menurut Baswir (1997) terbagi menjadi tiga atau empat tahap dalam satu tahun. Bantuan tetap
yakni kemiskinan kultural, kemiskinan yang diberikan kepada peserta PKH adalah Rp.
struktural, kemiskinan natural. Penanggulangan 200.000,-. Jika peserta memiliki anak usia di
kemiskinan dalam Peraturan presiden no. 15 bawah 6 tahun dan ibu hamil/menyusui maka
Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan bantuan akan ditambah Rp. 800.000,-.
Kemiskinan menyebutkan bahwa pe- Bertambah Rp. 400.000,- jika memiliki anak
nanggulangan kemiskinan adalah kebijakan dan peserta pendidikan setara SD/MI. Bertambah lagi
program pemerintah dan pemerintah daerah yang Rp. 800.000,- jika peserta memiliki anak peserta
dilakukan secara sistematis, terencana, dan pendidikan setara SMP/MTs. Penerima bantuan
bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat atau peserta PKH tentu akan menerima jumlah
untuk mengurangi jumlah penduduk miskin uang yang berbeda-beda sesuai dengan anggota
dalam rangka meningkatkan derajat ke- keluarga yang dimilikinya. Namun jika peserta
sejahteraan rakyat. Program penanggulangan tidak memenuhi komitmen yang telah ditentukan
kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh dalam tiga bulan maka besaran bantuan yang
pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, diterima akan berkurang Rp.50.000 untuk bulan
serta masyarakat untuk meningkatkan pertama, berkurang Rp. 100.000 pada bulan
kesejahteraan masyarakat miskin melalui kedua dan pada bulan ketiga berkurang Rp.
bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, 150.000 apabila masih tidak memenuhi
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, komitmen. Jika dalam tiga bulan berturut-turut
serta program lain dalam rangka meningkatkan masih tidak memenuhi komitmen maka akan
kegiatan ekonomi. dikeluarkan dari kepesertaan (Departemen Sosial
RI, 2009).
5. Program Keluarga Harapan
Program Keluarga Harapan adalah program Metode Penelitian
yang memberikan bantuan tunai kepada RTSM. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Sebagai imbalannya RTSM diwajibkan untuk jenis penelitian kualitatif pendekatan deskriptif.
memenuhi persyaratan yang terkait dengan Penelitian kualitatif menurut Sugiyono (2009,

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 709-714 | 711


h.1) adalah metode penelitian yang digunakan ketika ada permasalahan yang terjadi setelah
untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, pelaksanaan ini berjalan tetapi tidak disebutkan
sebagai lawannya adalah eksperimen, dimana solusinya pada kebijakan maka para pelaksana
peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik berkoordinasi untuk membuat kebijakan
pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi bersama-sama untuk mengatasi masalah tersebut.
(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan Di Kecamatan Dawarblandong misalnya kartu
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan PKH yang digunakan sebagai identitas penerima
makna dari pada generalisasi. bantuan PKH ternyata sebagian masyarakat
Fokus dalam penelitian ini adalah pernah menghilangkannya. Untuk mempermudah
(1) Implementasi Program Keluarga Harapan masalah ini maka pendamping memberi
dalam menanggulangi kemiskinan kebijakan dengan mengumpulkan kartu PKH
a) kesesuaian dasar regulasi/isi kebijakan namun jika dibutuhkan bisa kapan saja diambil
Program Keluarga Harapan (PKH) dan digunakan.
dengan pelaksanaan PKH di lapangan. Proses kebijakan memang membutuhkan
b) kesesuaian capaian rencana/tujuan PKH berbagai kegiatan mulai dari penentuan
dengan pelaksanaannya di lapangan. kebijakan mana yang akan diambil, kebijakan
c) aktor-aktor pelaksana yang membantu bisa dari mengadopsi kebijakan yang pernah
implementasi PKH. dilakukan sebelumnya atau membuat kebijakan
d) anggaran atau biaya yang digunakan yang benar-benar baru. Setelah pembuatan
dalam implementasi PKH. kebijakan kemudian pelaksanaan kebijakan
(2) Faktor-faktor kendala yang dihadapi dalam tersebut dan akhirnya kebijakan dievaluasi. Di
pelaksanaan Program Keluarga Harapan Kecamatan Dawarblandong pada pelaksanaan
(PKH). PKH juga terlihat proses kebijakan seperti ada
Lokasi tempat penelitian berada di kebijakan dan implementasi namun pada poin
Kabupaten Mojokerto dan situs yang diambil evaluasi masih ada kebijakan yang belum
dalam penelitian ini adalah pada Kecamatan dievaluasi.
Dawarblandong. Sumber data diperoleh dari Dalam implementasinya, pelaksanaan
informan, dokumen dan observasi. Dalam sebuah kebijakan adalah perencanaan yang
mengumpulkan data-data penelitian, terdapat 3 dipraktikkan. Pelaksanaan Program Keluarga
(tiga) proses kegiatan yang dilakukan oleh Harapan ini juga dilakukan agar tujuan dari
peneliti, yaitu: 1) Proses memasuki lokasi sebuah kebijakan dapat terlaksana dengan
penelitian, 2) ketika berada di lokasi penelitian menggunakan sarana-sarana dengan waktu
melakukan perkenalan, 3) mengumpulkan data tertentu. Pelaksanaan PKH juga menggunakan
(observasi, wawancara dan dokumentasi). sarana-sarana yang ada seperti sekolah SD dan
Instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri SMP serta Puskesmas maupun Rumah Sakit
dengan menggunakan alat bantu seperti pedoman sebagai penunjang pelaksanaanya. Waktu
wawancara, perekam suara atau kamera. Analisis pertama kali terlaksanaanya PKH adalah pada
data menggunakan model interaktif Miles dan tahun 2007/2008 dan masih terlaksana sampai
Huberman. Menurut Miles dan Huberman yang sekarang. Pelaksanaan PKH ini dilaksanakan
diterjemahkan Tjetjep (1992, h.16) analisis yang untuk memenuhi tujuannya yakni mengurangi
digunakan adalah dengan cara melakukan proses kemiskinan dan meningkatkan kualitas SDM
penelitian secara bertahap dan interaktif pada baik di bidang pendidikan maupun kesehatan.
data yang telah ditentukan. Adanya evaluasi kebijakan, digunakan
untuk memberikan penilaian kepada pelaksanaan
Pembahasan kebijakan. Pelaksanaan PKH diharapkan dapat
1. Implementasi Program Keluarga Harapan berjalan dengan baik dengan adanya evaluasi
dalam menanggulangi kemiskinan kebijakan. Di Kecamatan Dawarblandong ada
Dunn, sebagaimana dikutip Pasolong permasalahan yang belum dievaluasi yakni
(2010), mengatakan kebijakan publik adalah kebijakan mengenai double job. Adanya
sebuah pilihan yang dibuat oleh pemerintah pada pendamping yang memiliki pekerjaan lain selain
bidang-bidang yang menyangkut tugas pendamping namun tidak ada sanksi sedangkan
pemerintahan, seperti pertahanan keamanan, UPPKH kabupaten mengetahui dengan jelas
energi, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan permasalahan ini. Permasalahan ini terjadi
masyarakat, kriminalitas, perkotaan dan lain-lain. karena adanya aturan yang melarang adanya
Dalam mata kebijakan publik, adanya Program tuntutan menjadi CPNS. Selain itu ketidakjelasan
Keluarga Harapan ini terjadi karena adanya kontrak juga menjadikan pendamping memilih
permasalahan kemiskinan di Indonesia dan tetap melanggar kebijakan ini. Kebijakan double
khususnya di Kabupaten Mojokerto. Namun job ini menjadi sia-sia karena sanksi yang sudah

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 709-714 | 712


ada tidak diberikan, begitu juga dengan atasan b) Meningkatkan status kesehatan dan gizi ibu
yang sudah mengetahui permasalahan double job hamil, ibu nifas, anak balita dan anak usia 5-7
tetapi evaluasi kebijakan belum dilaksanakan tahun yang belum masuk sekolah dasar dari
pada kasus tersebut. RTSM.
c) Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan
Tabel 1 Kemiskinan di Kabupaten Mojokerto pendidikan dan kesehatan, khususnya bagi
Penduduk Masyarakat % anak-anak RTSM.
Tahun
miskin d) Meningkatkan taraf pendidikan anak-anak
2009 1.070.579 40.709 3,8 RTSM (Departemen Sosial RI, 2009).
2010 1.088.632 39.087 3,6 Dari capaian rencana/tujuan yang sudah
tersusun baik tersebut masih belum mendapatkan
2011 1.112.821 39.075 3,5 hasil yang maksimal. Masih banyaknya balita
2012 1.143.747 25.502 2,2 yang kekurangan gizi, masih adanya ibu yang
2013 1.162.630 42.714 3,7 meninggal karena melahirkan, akses dan kualitas
kesehatan dan pendidikan masih rendah menjadi
Sumber: data diolah peneliti 2014
penyebab hasil belum maksimal. Tujuan hanya
akan tercapai jika pelaksanaannya dilakukan
Tabel 2 Gizi buruk di Kec Dawarblandong dan
dengan sebaik mungkin, semaksimal mungkin
Kab Mojokerto
dengan menekan adanya hambatan maupun
Jumlah Jumlah Gizi Gizi
kendala yang akan terjadi.
balita balita buruk buruk
Dalam pelaksanaan suatu program yang
*) **) *) **)
lebih utama adalah adanya rasa semangat dan
2008 3.053 69.684 6 753
komitmen yang tinggi dalam menjalankan
2009 2.928 66.453 1 100 program. Setiap aktor pelaksana harus dibekali
2010 3.223 65.709 2 102 dan harus memiliki semangat serta komitmen
2011 3.507 68.437 9 209 yang tinggi. Tingginya semangat dan komitmen
2012 3.540 69.157 7 103 dari aktor pelaksana program tentu akan
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto menimbulkan rasa ingin memberikan yang
2014 terbaik agar memperoleh hasil yang terbaik.
*) Jumlah balita yang diukur dan gizi buruk di Dengan begitu kendala-kendala yang ada dalam
Kecamatan Dawarblandong sebuah pelaksanaan tentu bukan menjadi
**) Jumlah balita yang diukur dan gizi buruk di persoalan yang besar. Para pelaksana yang
Kabupaten Mojokerto berkomitmen tentu akan berusaha agar kendala-
kendala terjadi sekecil mungkin bahkan tidak ada
Tabel 3 Jumlah Kematian Ibu dan Bayi sama sekali.
Kabupaten Mojokerto
Jumlah Jml
Tahun
Jml
kematian kematian
2. Faktor-faktor kendala yang dihadapi
persalinan dalam pelaksanaan Program Keluarga
ibu bayi
2007 16.497 17 101 Harapan (PKH)
2008 16.776 18 113 Dalam melaksanakan sebuah kebijakan
2009 17.229 12 109 tentu ada kendala yang akan dihadapi baik
kendala yang bersifat kecil maupun besar.
2010 17.433 17 138
Berikut faktor penghambat implementasi
2011 16.806 16 201 menurut Sunggono (1994):
2012 16.258 19 178 a) Isi kebijakan
2013 16.391 22 129 Isi kebijakan harus jelas dan memiliki tujuan.
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Dalam isi kebijakan, kekurangan sumber
2014 daya-sumber daya pembantu, misalnya yang
menyangkut waktu, biaya/dana dan tenaga
Tujuan umum PKH adalah untuk manusia juga dapat menghambat
mengurangi angka kemiskinan dan memutus implementasi. Pelaksanaan di lapangan
rantai kemiskinan, meningkatkan sumber daya menunjukkan sudah terdapat isi kebijakan
manusia, serta merubah perilaku RTSM yang dan memiliki tujuan namun pada bagian
relatif kurang mendukung peningkatan sumber daya masih ada beberapa kekurangan
kesejahteraan. Secara khusus tujuan Program yang juga menjadi kendala program ini
Keluarga Harapan (PKH) terdiri: seperti biaya, waktu dan fasilitas.
a) Meningkatkan status sosial ekonomi RTSM.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 709-714 | 713


b) Informasi kurangnya rasa tanggung jawablah yang
Jika Informasi ini tidak ada, misalnya akibat menjadikan kendala. UPPKH kabupaten
adanya gangguan komunikasi maka belum menunjukan sikap tegas dengan
implementasi juga akan terhambat. Seperti adanya pelanggaran seperti double job.
yang dijelaskan Pak Budi selaku pendamping Pendamping juga masih belum memberikan
bahwa para pendamping sudah memberikan sosialisasi yang merata kepada masyarakat
informasi kepada peserta PKH. Informasi agar tidak ada kesalahpahaman dan membuat
yang diberikan mengenai jadwal yang mana masyarakat ingin protes.
peserta PKH setiap desa akan mengambil
bantuan berupa uang tunai sesuai jam yang Kesimpulan
sudah ditentutan dalam jadwal. Namun Implementasi Program Keluarga Harapan di
informasi yang sudah diberikan kepada Kecamatan Dawarblandong Kabupaten
peserta tidak didengarkan dengan baik Mojokerto belum berhasil. Tidak semua isi
sehingga waktu pengambilan bantuan peneliti kebijakan PKH dilaksanakan dengan sesuai.
melihat adanya peserta yang banyak Adanya pelanggaran pendamping yang
berkumpul menjadi satu walaupun belum mempunyai pekerjaan lain (double job) selain
waktunya datang mereka tetap memilih pendamping dan masih adanya masyarakat yang
datang pagi. Dengan keadaan yang penuh protes. Adanya protes dari masyarakat ini
sesak dan berisik pemanggilan nama yang menunjukan pelaksanaan PKH tidak berhasil
akan mendapat bantuan sedikit terganggu. memberikan arahan maupun bimbingan kepada
masyarakat untuk berusaha menjadi masyarakat
c) Dukungan yang mandiri tanpa adanya ketergantungan pada
Tidak cukup dukungan untuk pelaksanaan pemerintah. Tujuan dari pelaksanaan PKH juga
kebijakan akan mempersulit pelaksanaan belum mendapatkan hasil yang maksimal. Masih
kebijakan. Ini juga telah disampaikan oleh adanya kemiskinan, gizi buruk dan ibu
Pak Sucipto selaku koordinator pendamping meninggal karena melahirkan, serta masih
dan pendamping lainnya. rendahnya masyarakat yang mendukung
peningkatan kesejahteraan. Saran yang dapat
d) Pembagian Potensi dilaksanakan yakni menambah biaya operasional
Masalah-masalah akan terjadi apabila dan memperbaiki fasilitas, sanksi harus
pembagian wewenang dan tanggung jawab dilaksanakan, menambah pegawai dengan
kurang disesuaikan dengan pembagian tugas perekrutan yang baik, mengevaluasi kebijakan
atau pembatasan-pembatasan yang kurang serta pemberian penghargaan kepada
jelas. Pembagian tugas sudah jelas tetapi perseorangan.

Daftar Pustaka

Baswir, Revrisond. (1997) Agenda Ekonomi Kerakyatan. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.


Departemen Sosial Republik Indonesia. (2009) Pedoman Umum PKH. Jakarta.
Keban, Yeremias T. (2004) Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik: Konsep, Teori, dan Isu.
Jakarta, Gava Media.
Miles, dan Huberman. (1992) Analisis Data Kualitatif. Dialih bahasakan oleh Tjetjep Rohendri Rohidi.
Bandung, PT Remaja Rosdakarya.
Nugroho, Riant. (2006) Kebijakan Publik: Untuk Negara-Negara Berkembang. Jakarta, Elex Media
Kamputindo Kelompok Gramedia.
Parsons, Wayne. (2006) Public Policy: Pengantar Teori dan Praktik Analisis Kebijakan. Dialih
bahasakan oleh Tri Wibowo Budi Santoso. Jakarta, Kencana.
Pasolong, Harbani. (2010) Teori Administrasi Publik. Jakarta, Alfabeta.
Peraturan Presiden No.15 Tahun 2010 Tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (c.1)
Jakarta, Presiden Republik Indonesia.
Subarsono, AG. (2005) Analisa Kebijakan Publik: Konsep, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta, Pustaka
Pelajar.
Sugiyono (2009) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet.
Sunggono, Bambang. (1994) Hukum dan Kebijaksanaan Publik. Jakarta, Sinar Grafika.
Suparlan, Parsudi. (1984) Kemiskinan di Perkotaan. Jakarta, Sinar Harapan dan Yayasan Obor
Indonesia.
Winarno, Budi. (2002) Teori dan Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta, Media Pressindo.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 2, No. 4, Hal. 709-714 | 714

Anda mungkin juga menyukai