Anda di halaman 1dari 4

 

Pengaruh Bahasa Gaul terhadap Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar di
Kalangan Remaja
Saat ini banyak sekali remaja yang menciptakan bahasa gaul, yaitu bahasa baku yang
diubah, sehingga terkadang orang dewasa tidak memahami bahasa apa yang dikatakan oleh
para remaja tersebut. Remaja cenderung lebih menyukai bahasa gaul daripada menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Supaya mereka lebih terlihat modern, dan akhirnya
mulai lunturnya kecintaan pada bahasa Indonesia adalah hal yang harus dihindari.
Bahasa gaul dapat timbul dimana saja,. Bahasa yang digunakan oleh anak muda pada
umumnya ini muncul dari kreativitas mengolah kata baku dalam bahasa Indonesia menjadi
kata yang tidak baku. Bahasa gaul bisa ditemukan di mana saja, karena bahasa gaul dapat
timbul di iklan tevisi, lirik lagu remaja, novel remaja dan banyak lagi. Inilah kenyataan
bahwa tumbuhnya bahasa gaul di tengah eksistensi bahasa Indonesia tidak dapat dihindari, ini
karena pengaruh perkembangan alat komunikasi yang terus berkembang dan karena bahasa
gaul dipakai anak muda kebanyakan maka bahasa baku akan tergeser eksistensinya. Apalagi
dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan
elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini
sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Inilah yang menjadi awal
lunturnya bahasa Indonesia yang baik dan berganti dengan bahasa gaul.
Orang tua berkewajiban untuk mengajarkan penggunaan bahasa yang baik dan benar
kepada anak sejak kecil. Penggunaan bahasa yang baik dapat mempermudah dalam
menyampaikan informasi. Di dalam kehidupan sehari-hari seharusnya digunakan tata bahasa
yang baik dan benar supaya masyarakat khususnya remaja terbiasa untuk berkomunikasi
secara lebih efektif. Adanya bahasa gaul juga sangat mempengaruhi etika seseorang dalam
berkomunikasi.
Kata-kata yang digunakan dalam berbicara seseorang dapat mencerminkan
kemampuan berpikir dan tingkat kepribadiannya. Kepribadian seseorang yang baik dapat
memilih apa saja yang harus diucapkan dan dibicarakan. Tidak berlebihan jika seseorang
yang pandai berbahasa Indonesia, ia akan merasa diterima dan dihargai oleh berbagai
kalangan. Ada beberapa solusi yang dapat meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar yaitu, menyadarkan dan memotivasi remaja akan fungsi dan pentingnya
bahasa yang baku. Selanjutnya, hal ini juga membutuhkan suatu upaya pembiasaan, artinya,
remaja dilatih untuk berbahasa secara tepat, baik secara lisan maupun tulis setiap saat
setidaknya selama berada di lingkungan sekolah. Pembiasaan ini akan sangat mempengaruhi
perkembangan kemampuan berbahasa pada remaja. Proses penyadaran dan pembiasaan tidak
kalah penting, hal ini akan menimbulkan keinginan remaja untuk mempelajari bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi, yaitu sebagai
alat komunikasi yang paling utama. Untuk itu, sangat dianjurkan supaya masyarakat dan
remaja menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Berbahasa yang baik dan benar
dapat diartikan sebagai pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan yang
mengikuti kaidah bahasa yang berlaku.
Bahasa gaul merupakan bentuk ragam bahasa yang digunakan oleh penutur remaja.
Dalam konteks modern, bahasa gaul merupakan dialek bahasa Indonesia nonformal yang 
digunakan sebagai bentuk percakapan sehari-hari dalam pergaulan di lingkungan sosial.
Penggunaan bahasa gaul semakin ramai di kalangan remaja karena diperkuat dengan
pengaruh dunia hiburan televisi seperti film dan sinetron yang juga memakai bahasa
gaul. Salah satu solusi yang dapat meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar di kalangan remaja yaitu, menyadarkan dan memotivasikan remaja akan fungsi dan
pentingnya bahasa yang baku.
Banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan bahasa gaul, singkatan-
singkatan dalam komunikasinya sehari-hari adalah penyimpangan dari penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
bahasa Indonesia. Tentu saja ini akan berdampak lunturnya atau hilangnya bahasa Indonesia
dalam pemakaiannya di masyarakat terutama kalangan remaja. Masyarakat Indonesia
khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu
eksistensi bahasa Indonesia. Banyak remaja yang sudah tidak mengindahkan dan tidak lagi
mengenal bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebaiknya remaja jangan berlebihan dalam menggunakan bahasa gaul. Remaja
hendaknya membudidayakan bahasa Indonesia dan meningkatkan kembali eksistensinya di
kalangan remaja. Orang tua dan pendidik mempunyai tugas untuk menyadarkan dan
memotivasikan remaja akan fungsi dan pentingnya bahasa yang baku. Proses penyadaran dan
pembiasaan tidak kalah penting, hal ini membutuhkan suatu kekuatan atau sanksi yang
mengikat, misalnya tugas menuliskan suatu artikel atau karangan dengan bahasa yang baku.
Hal ini akan menimbulkan keinginan remaja untuk mempelajari bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
Menggunakan bahasa gaul boleh saja, akan tetapi jangan sampai menghilangkan
budaya berbahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan
dan lambang dari identitas nasional, yang kedudukannya tercantum dalam Sumpah Pemuda
dan UUD 1945.

ASAL USUL BAHASA GAUL .

Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk
merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi karena sering juga digunakan di luar
komunitasnya,lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.
Kita pasti sering mendengar istilah-istilah gaul seperti cupu, jayus, atau jasjus, dan sebagainya. Bahkan mungkin
kita sendiri sering menggunakannya dalam obrolan sehari-hari dengan teman-teman. Sebagai anak gaul, ya kita
sih senang-senang saja menggunakan kosakata barn yang tidak ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Paling- paling guru bahasa Indonesia atau orangtua kita saja yang agak risi kalau kebetulan mereka
mendengarnya.
Bahasa gaul atau okem digunakan oleh para preman yang kehidupannya dekat sekali dengan kekerasan,
kejahatan, narkoba, dan minuman keras. Istilah-istilah baru mereka ciptakan agar orang-orang di luar komunitas
mereka tidak mengerti. Dengan begitu, mereka tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi untuk membicarakan hal
negatif yang akan maupun yang telah merekalakukan.
Karena begitu seringnya mereka menggunakan bahasa sandi mereka itu di berbagai tempat, lama-lama orang
awam pun mengerti yang mereka maksud. Akhirnya mereka yang bukan preman pun ikut-ikutan menggunakan
bahasa ini dalam obrolan sehari-hari sehingga bahasa okem tidak lagi menjadi bahasa rahasia. Kalau tidak
percaya, coba deh tanya bokap atau nyokap kita, tabu tidak mereka dengan istilah mokal, mokat, atau bokin.
Kalau mereka tidak mengerti artinya, berarti di masa mudanya dulu mereka bukan anak gaul.
Dengan motif yang lebih kurang sama dengan para preman, kaum waria juga menciptakan sendiri bahasa rahasia
mereka. Sampai sekarang kita masih sering kan mendengar istilah "bencong" untuk menyebut seorang banci?
Nah, kata bencong itu sudah ada sejak awal 1970-an juga, ya... hampir bersamaan deh dengan bahasa prokem.
Pada perkembangannya, konon para waria atau banci inilah yang paling rajin berkreasi menciptakan istilah-
istilah baru yang kemudian memperkaya bahasa gaul.
Bahasa gaul rupanya tidak cuma menarik buat para penggunanya, tapi juga menarik untuk diseminarkan.
Buktinya kira-kira setahun yang lalu pernah digelar acara diskusi "Bahasa Slang, Bahasa Gaul dalam Dinamika
Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing" di Perpustakaan Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Yang jadi
pembicaranya, antara lain, seniman Remy Silado dan Kepala Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional
Dendy Sugono.
Beliau mengatakan bisa saja istilah-istilah gaul dicantumkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang
akan diterbitkan pada tahun 2008. Di samping itu, Pusat Bahasa Depdiknas pun akan mengeluarkan KBBI yang
hanya memuat istilah-istilah baku. Dengan kata lain, kalau inisiatif Pak Dendy ini terlaksana, tahun 2008 nanti
akan ada dua versi KBBI. Salah satunya akan mencantumkan istilah-istilah gaul. Kayaknya rencana Pusat Bahasa
mencantumkan istilah gaul dalam KBBI bukan omong kosong. Indikasinya sudah kelihatan kok. Beberapa bulan
lalu lembaga ini pernah merilis tentang asal-usul istilah gaul. Dari istilah nih ye, memble, kece, bo, nek, jayus,
jaim, sampai gitu loh Hebat kan mereka bisa menemukan siapa saja orang pertama yang
menciptakan/menggunakan atau memopulerkan istilah-istilah tersebut. Nah, kita masih ada waktu setahun lebih
untuk menciptakan istilah-istilah baru untuk dicantumkan dalam KBBI.
Berikut ini ucapan yang ini terkenal ditahun 1980-an,kalau tidak salah tepatnya November 1985 pertama kali
diucapkan oleh pelawak Diran,kemudian dijadikan bahan lelucon oleh Euis Darliah,yaitu :
MembledanKece 
Ini adalah ciptaan khas JajaMihardja,ditahun 1986 kemudian di mainkan dalam Film Memble tapi Kece yang
diperankan oleh jaja Mihardja sendiri dan Dorce Gamalama.
Booo........
Ini ucapan popular dipertengahan awal90-an,pertama dipoplerkan oleh grup GSP, HennytaTarigan dan Rina
Gunawan yangpertama kali mengucapkan, kemudian kata-kata ini pernah diucapkan dalam lenong rumpi,tapi
kata-kata ini populer dalam lingkungan pergaulan di kalangan artis,Titi DJ-lah orang benar-benar
mempopulerkan ucapan ini.
Nek...
Setelah kata-kataBoo...tak lama kemudian muncul kata-kata Nek.dipertengahan 90-an pasti mengalami
bagaimana populernya kata-kata ini, Ucapan
Nek...pertama kalidiucapkan oleh Budi Hartadi seorang remaja di kawasan kebayoran yang tinggal sama
neneknya,makanya dia sering ngucapinNek.Kebetulan dia latah. Nek itu contohnya si Budi kalo ngomong ke
temennya,si Budi ini seneng gaul diwilayah Tjokro, Menteng .nah kebetulan ada banci
menteng yangdenger,kemudiansi Banci itu ngikutin kata-kata si Budi, so... banyak Banci
ngomong gaya Budi,jadi banyak orang mengira kata-kata ini di populerkan oleh para Banci.
Jayus
Diakhir decade 90-an dan diawal abad 21,ucapan Jayus sangat populer, kata ini artinya lawakan yang nggak
lucu,garing atawa tingkah laku yang mau ngelucu tapi nggak lucu orang yang mengucapkan ini adalah kelompok
anak SMU yang bergaul di kita!ran Kemang,konon ada seseorang bernama Herman Setiabudhi,dia dipanggil
temen-temennyaJayus,soalnya Bapaknya bernama Jayus Kelana seorang pelukis di kawasan Blok M. Si Herman
alias Jayus ini
kalau ngelawak nggak pernah lucu,temannya yang bernama Sonny Hassan alias Oni Acan sering ngomentarin
tiap lawakan yang tidak lucu dengan celetukan Jayus, ucapan Oni Acan inilah yang kemudian diikuti
tongkrongannya didaerah Sajam,Kemang lalu kemudian merambat populer di
lingkungan PL,dan anak-anak SMU sekitar Melawai. Puncaknya pas ada acara PL Fair 2000 kata-kata Jayus ini
banyak diucapkan.
Jaim
Ucapan Jaim ini dipopulerkan oleh Bapak Drs.Sutoko Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah
departemen,yang selalu mengucapkan kepada anak buahnya untuk menjaga tingkah laku,pada suatu hari Pak
Pur,begitu ia sering dipanggil,berpidato dihadapan anak buahnya untuk Jaim,inilah kutipan kata- katanya
saudara-saudara sebagai pegawai negeri kita harus Jaim, apa itu Jaim Jaim ituyah.kata-kata Jaim itu popular.
Gitu Looohhh........(GL)
Kata GL pertama kali diucapin oleh Gina Natasha seorang remaja SMP di kawasan Kebayoran, Gina ini punya
kakak bernama Ronny Baskara seorang pekerja event organizer, nah si Ronny ini punya temen kantor bernama
SiskaUtami,pada suatu saat Siska bertandang ke rumah Ronny, pas dia ketemusi Gina,Siska nanya Kakakmu
mana si Gina ngejawab di kamar, Gitu Loooohhh.. terus pas ditanya lagi.ternyata Gina kelas berapa!sekarang si
Gina ngejawab Kelas dua SMP Gitu looohhh.Yah namanya tamu,Siska trus nanya Gina,kalau yang benerin
genteng bocor siapa seh? Gina ngejawab Siapaaja.GituLooohhh sampai sebelas pertanyaan selanjutnya si Gina
menjawab
dengan kata-kataGituLooohh.
Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk
merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi karena sering juga digunakan di luar
komunitasnya,lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.

Bahasa ini cepat populer dikalangan remaja karena remaja bersifat spontan , suka mengikuti hal baru yang
sedang tren , takut disebut ketinggalan jaman , agar dapat dterima kelompoknya.

Karena banyaknya remaja yang menggunakan bahasa gaul dikhawatirkan kemampuan para remaja
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar mengalami penurunan.

Solusi masalah itu adalah

Para artis yang sering tam pil di TV dianjurkan mengurangi penggunaan bahasa.gaul.

Di lingkungan sekolah harus menggunakan bahasa Indonesia

Anda mungkin juga menyukai