Angakatan VIII Nama Agenda : Nilai-Nilai Dasar ASN (Komitmen Mutu) Nama Peserta : Sri Nurhayati, AMKG Lembaga Penyelenggara Pelatihan: PPSDM Kemendagri Regional Bandung
A. Pokok Pikiran
Komitmen dapat diartikan sebuah tekat, janji baik itu individu
atau kelompok. Komitmen penting untuk menyelesaikan suatu tugas yang diembanya. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk atau jasa sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing (competitors). Sebagai ASN mutu sangat penting untuk memberikan pelayanan yang berkualitas atau memuaskan bagi masyarakat.
Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah
direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja sedangkan efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan alokasi, penyimpangan prosedur, dan mekanisme yang ke luar alur. Inovasi merupakan cara utama di mana suatu organisasi beradaptasi terhadap perubahan-perubahan di pasar, teknologi, dan persaingan. Konskuensi dari penyelenggaraan kerja yang tidak efektif dan efisien adalah ketidaktercapaian target kerja, ketidakpuasan banyak pihak, menurunkan kredibilitas instansi tempat bekerja di mata masyarakat, bahkan akan menimbulkan kerugian secara finansial.
Pelayanan publik yang bermutu merupakan wujud akuntabilitas
dari pemerintah selaku penyedia layanan publik. Pelayanan publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah. Posisi pegawai ASN sebagai aparatur memiliki tanggung jawab utama untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Aparatur bekerja untuk kesejahteraan dan kepuasan masyarakat, melalui pelayanan yang adil dan bermutu.
Tokoh
Susi Pudjiastuti lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965
adalah seorang mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019. Selama menjabat, Susi dikenal sangat giat dalam memberantas penangkapan ikan ilegal (illegal fishing) di laut Indonesia. Beliau tak segan-segan memerintahkan penenggelaman kapal terutama milik asing yang terbukti mencuri ikan diperairan Indonesia. Kebijakan tegas dalam memerangi pencurian ikan oleh Susi Pudjiastuti juga berdampak pada meningkatnya ekspor ikan Indonesia. Langkah Susi menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan mendapat respon positif dan negatif dari berbagai pihak. Susi tetap bergeming dan mengatakan langkahnya sudah sesuai dengan undang- undang serta dampaknya terasa dengan meningkatnya produktivitas perikanan. Susi menjelaskan bahwa kapal-kapal yang ditenggelemkan akan menjadi terumbu karang. Selain itu, lokasi penenggelaman juga dipilih di area yang tidak ada terumbu karangnya dan kapal-kapal tersebut sudah dibersihkan dari benda yang berpotensi merusak lingkungan. Di luar negeri, kebijakan Beliau mendapatkan apresiasi seperti dari WWF Internasional yang menganugerahinya 'Leaders for a Living Planet Awards' atas komitmennya untuk menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan di Indonesia dan masih banyak penghargaan yang diterima oleh beliau. B. Penerapan
Sebagai perawat gigi, menerapkan nilai komitmen mutu
ditempat kerja, dilakukan dalam memberikan asuhan keperawatan gigi. Dalam pelayanan keperawatan gigi ada yang disebut indikator mutu yaitu keselamatan pasien (kejadian infeksi, decubitus, pasien berisiko jatuh), kenyamanan pasien dalam perawatan, pengetahuan pasien terhadap informasi perawatan yang diterima, kepuasan pasien terhadap perawatan, kemampuan pasien merawat diri, mengurangi kecemasan pasien. Dalam mencegah kejadian infeksi, dalam melakukan segala tindakan dilakukan “5 moment hygiene”, yaitu mencuci tangan sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan tindakan aseptik, setelah terkena cairan tubuh pasien, setelah kontak dengan pasien, setelah kontak dengan lingkungan pasien. Sebelum melakukan tindakan tersebut perawat gigi harus menanyakan identitas pasien, hal tersebut untuk memperkecil terjadinya kesalahan pemberian obat atau tindakan yang akan dilakukan pada pasien.
Kenyamanan pasien dalam perawatan diberikan dengan kita
ramah, murah senyum, memberikan informasi yang tepat dan jelas. Sebelum melakukan suatu Tindakan perawat harus menjelaskan Tindakan yang akan dilakukan, kontrak waktu yang jelas kapan dilakukan Tindakan, resiko apa sajayang akan terjadi agar pasien dapat mempersiapkan diri dan tidak merasa cemas. Keadaan sakit membuat orang lebih sensitive, tugas kita sebagai perawat dapat menjadi pendengar dan jika bisa memberikan masukan atau penguatan untuk pasien. Dengan telah dijalankanya SOP dengan benar dan sesuai standar yang telah ditetapkan, dapat memberikan kepuasan bagi perawatan pasien. Sumber: