RESENSI
CERMIN TAK PERNAK BERTERIAK
BY. IDA R. YULIA
Pak Baskoro, lulusan pendidikan luar negeri, dengan bisnis melaju pesat dan
Aku ingin tampil elegan sepertinya, karena menjadi cantik, dengan pulasan make
up, dan balutan busana berkelas, memberi kesan bahwa sosok itu sempurna,
Coba, lelaki mana yang tak akan kagum melihat seorang wanita berjalan anggun
megenakan sepatu hak tinggi dua belas senti, dengan bibir merah merekah dan
Seringkali aku terusik oleh pikiranku sendiri. Aku ini lelaki, kenapa terobsesi
dengan berdandan dan berpakaian seperti istriku ? apakah pesona dirinya yang
memang kuat atau aku yang bermasalah ? tapi tidak, kurasa aku baik-baik saja.
Aku tetap menyukai diriku sebagai lelaki. Aku juga masih tertarik pada wanita.
Satu-satunya pria yang kucintai, sedalam aku mencintai istriku, hanyalah Jon.
Dengar, pak Agus berhalangan besok, kita keurangan sopir untuk mengantar
pelanggan, mereka akan beralih pada jasa transport lain dan itu buruk bagi reputasi
“ Masa mama lagi sih yang ngambil rapor Ega, pap ?” keluhnya, tak sadar pipinya
Papa terakhir kami mengambil rapor Ega pas Ega kelas lima SD,” katanya, masih
cemberut. “ Ega sekarang udah SMA lho, Pap, udah semester satu.”
sebentar lagi berusia 15 tahun, sudah tumbuh menjadi pemuda dewasa, yang orang
bahkan tidak menyangka ia baru berusia segitu dengan tinggi badan hingga 180
centi, sama sepertiku. Raut lembut istriku terwaris sempurna padanya, khas timur
tengah, dengan hidung mancung dan tulang pipi menonjol. Berapa kali aku
bersyukur ia lebih mirip istriku daripada aku. Meski kulitnya yang kelewat putih
mungkin terkena pegaruhku yang masih keturunan Cina. Ibuku bahkan sampai
Ega tampak kaget, tapi kemudia ia menganguk. Sorot matanya meredup, sudah
tidak keras seperti tadi. “ bu Nika, wali kelas Ega sendiri yang bilang. Juara umum.
Ah, aku ingat. Ketika ia masih di SMP, nilainya sering jeblok gara-gara
kenakalannya, padahal ketika SD dia selalu mendapat peringkat pertama. Anak itu
suka kabur hura-hura dengan temannya, membawa salah satu mobilku yang
harusnya menjadi mobil rental dan tour, sering dia bawa Fortuner. Belum punya
SIM, masih dibawah umur dan entah sudah berapa kali aku bolak balik ke kantor
Alia Baskoro tersenyum kecil. “ kirain kamu mau tidur sampai siang. Ga. “
Ega anterin Mama ambil rapor ke sekolah, abis itu antar Sekar, gimana ? “ tawar
Ega langsung.
Seorang gadis mungil berambut hitam panjang kemerahan membuak pintu ruang
mesin motor. Gais kecil berusia sepuluh tahun itu memegang lengan kanan sang
Beberapa saat lalu ia menghubungi pak Harjo, asisten papanya, yang juga selalu
menjagadi kos Eksklusif Alia Gejayan, Penginapan Elite milik Papa yang
“ Ega sekarang kerumah sakit bareng bapak, ya? Bapak sudah kasih tahu papa Ega,
beliau harus bersama pelanggan karena belum menemukan sopir yang bias
menggantikan…
“ Mama Ega dan adik Sekar … dibawa ke Panti Rapih Ga … ,” kata Pak Harjo
Ega mencengkram bahu Pak Harjo semakin keras “ kecelakaan!” ulangnya dengan
nada suara meninggi, tanpa disadarinya. “ kritis, pak ? mama selamat, kan >
Adik ?’’
“ Bapak baru dapat beritanya dari pak RT, Ga. Masih ditangani oihak rumah sakit.
Perawat laki-laki itu mengangguk, perlahan membuak kain putih yang menutup
wajah seorang gadis kecil yang terbujur kaku diatas meja autopsy yang dingin.
Sekar. Rambut hitam kemerahan yang baru beberapa hari dicatnya itu kini
Mama.. bahkan ketika telah berhenti bernafas, beliau masih tampak cantic, rambut
karena darah. Ega tahu, luka terbesar ibunya ada dibagian belakang kepala. Ada
bekas jahitan tampak dari rambut yang telah dipotong dibagian tertentu.
Aku mengurus banyak hal sejak hari itu. Rumah sakit. Pihak asuransi, pemakaman,
beberapa perjanjian kerja yang harus dibatalkan, sewa teratak dan ratusan kursi
menyampaikan dukacita, hingga pengabilan rapor Ega. Yang terakhir itu baru bias
Barusan ada yang nyari pak Bas, lewat telepon kantor. Pak Jonathan, namanya.
Aku terdiam di tempatku berdiri. Jonathan ? hanya ada satu nama Jonathan,
namanya yang kukenal seumur hidupku. Kukira dia masih sibuk berbisnis di
Spanyol, mengelola sebuah kafe di kawasan Calle Serrano, jantung kota Mardrid.
Apa yang membuatnya kembali ke Indonesia ? apakah dia tahu kalau aku baru
kehilangan istriku ? ah …
Ah, gini, pak, saya mau minta bantuan Bapak. Say abutuh pembantu rumah tangga
buat ngurusin Ega di rumah.. mau menginap atau pulang sore, ngga masalah, yang
penting bias tanggung jawab. Tugasnya masak. Bersih-bersih rumah, cuci baju dan
setrika.
“ kalua anak saya boleh ? dia lulus sekolah dua tahun yang lalu tapi masih kerja
serabutan, pak. Susah nyari kerja tetap. Pernah jadi koki di Quick Chicken, tapi
rendah, masih di chanel HBO yang menayangkan film demi film dari tadi dna
sebenarnya tak kuhiraukan. Bahkan untuk mengganti chanel saja akum alas.
Aku mengulang membacanya hingga tiga kali. Tak sekalipun aku berniat untuk
membalas pesan demi pesan yang mulai ia kirimkan sejak pak Harjo membeikan
nomor ponselku ke orang ini. Sial. Aku mengutuk siapa saja yang menyampaikan
“ tak tahan lagi, aku mengetuk nomor asing yang belum kunamai tersebut, bersiap
Mulutku sudah terbuka dan siap mengumpat, tapi suaraku tertahan di tenggorokan.
Suara itu .. sudah lama sekali … tapi kenapa aku masih sangat familiar dan merasa
Aku bersiap menimpali dengan ponsel tergenggam kuat di telinga kiriku ketika
Suara Ega
“ besok. Tunggu aku besok,” hanya itu yang bias kuucapkan, agak tersenggal,
“ baik, aku sudah menunggu selama enam belas tahun, aku tak keberatan
Buru-buru kualihkan perhatian pada Ega yang mulai mendengkur. Ketika posisi
kepalanya miring, aku meraih bantal sofa dan menyangga kepalanya perlahan, agar
Tak banyak mahasiswa berada didalam dinning hall ketika Baskoro menginjakkan
kaki disana. Ia memang datang terlalu awal, tepat pukul 08.00 ketika restoran
asrama mahasiswa berkapasitas dua ratus orang itu yang baru saja dibuka untuk
jam sarapan. Sebenarnya ia tak terlalu lapar, tapi mengingat hari ini ia kana
satu tahun tinggal di asrama, ia selalu mengecek menu dalam leaflet yang
“ Shenas ingin ke Central Mosque, katanya pengin ngerasain atmosfer salat ied di
bicara. “ yang jelas kita harus ke Wisma Nusantara setelah ini, aku tak sabar
Baskoro ikut tertawa , tapi tak menimpali kata-kata Jonathan, orange asli Indonesia
yang sudah dua tahun bekerja sebagia koki di Connaught Hall, asrama khusus
putra yang ia tingali saat ini. Keduanya berkenalan tahun lalu ketika ia menjadi
‘ apalagi Jonathan berasal dari Jogya, sama sepertinya. Pria berusia 29 tahun itu
mahasiswa baru, dari memilih duvet yang sesuai sampai berburu buku-buku bekas
murah untuk menekan biaya hidup di London. Karena tidka ada mahasiswa
Indonesia lainnya yang tinggal di Connought Hall pada saat itu, bias dikatakan
“ kau sama sekali tidak pernah merepotkanku,” Jonathan meletakkan pisau dan
garpu, meneguk sari jeruknya sampai habis,” kau kuanggap seperti adikku sendiri.
Indonesia ? jemaahnya harus bawa tikar atau kertas koranuntuk las salat ? mereka
juga menyediakan karpet yang bagus diluar masjid untuk acara besar seperti ini,
tahu. Main ballnya saja bisa menampung ribuan orang, “ Baskoro melangkah
“ ya maaf, aku kan belum pernah kesana,” Jonathan berjalan cepat menyusul
“ kita susul saja dia diasramanya,” usul Jonathan ringan. “ ngga jauh, kan dari
sini ?”
kata Jonathan kalem,” atau kau bisa mengeceknya lewat telepon asrama kan”
“ yang niat pengin sholat Ied dia, malah dia yang telat sendiri!”
Untunglah sebelum perdebatan itu berlanjut, seorang gadis berambut lurus sebahu
dari arah berlawanan datang berlari mendekat sambal berteriak keras, “ sorry”
“ Dih, Cuma beberapa menit,’ Shenas balas melotot, nafasnya masih tersenggal-
senggal.
“ Sudah siang begini, Shen! Lagian pakaianmu itu, mau sholat Ied kok ngga pakai
kerudung ! masa ke masjid pakai celana jins sama sepatu kets, mana atasan Cuma
Tiba di London Central Mosque denagn kubah emasnya yang mewah itu, Baskoro,
memasuki perkaranga saja, sudah banyak jamaah keluar dari masjid sambal saling
bersalaman satu sama lain, menyapa atau bahkan berhenti untuk mengobrol.
Shenas salah tingkah karena semua wanita yang mereka temui memakai kerudung
45
atau bahkan bercadar, hanya ia sendiri yang tampil terlalu “ apa adanya” dengan
gaya kasual.
mengikuti langkah cepat Baskoro.” Jika dia gagal menemui Alia disana, kamu
Shenas menoleh kearah Jonathan dengan sorot binggung. “ kok gitu mas ?”
“ Diakan dari awal penginnya langsung kesana. Idul Fitri jadi momen berharga
dari Central London naik tube” selama 20 menit, mereka bertiga masih harus
Wisma Nusantara terletak di Bishop Grove, East Finchly, berupa sebuah rumah
klasik khas Inggris berlantai dua dengan tembok merah dan banyak jendela,
lengkap dengan dua ceronong asap tampak dari bagian depan. Mereka disambut
oleh beberapa orang Indonesia dan sebagian lagi berwajah Timur Tengah ketiak
memasuki sebagian pintu utama, denagn lambing Garuda Pancasila dibagian atas
ia tidak mengenal satupun dari mereka. Baskoro dan Jonathan mengikuti, berbasa
Jonathan mengakui kalua Alia gadis yang cantic. Dengan tinggi semampai, kulit
putih bersih dan hidung mancung, ditambah sorot mata hijau lembutnya yang
reduo dan hangat, tak hanya Baskoro yang diam-diam mengaguminya. Gadis
keturunan Padang-Pakistan itu juga punya otak encer, tercatat sebagai mahasiswa
terbilang cukup muda untuk calon doctor, tapi wajah dan fiisknya masih
“ Jon, kau datang sendirian ?” suara dengan aksen British kental dari arah belakang
dilihatnya Paul Russell, salah satu staf kedutaan yang sudah lama ia kenal. Pria
Raut berseri itu sama persis dengan yang ia tunjukan Alia pada Baskoro. Jonathan
mulai pusing dan akhirnya ia duduk bersama Paul, mengobrol kesana kemari
sembari berusaha menikmati kue pastel yang sudah tidak berasa lagi dilidahnya.
Jonathan sadar bahwa momen Idul Fitri di Wisma Nusantara memang menjadi titik
balik perubahan Baskoro. Lelaki muda berusia 19 tahun itu masih menjadi sahabat
47
sesame penghuni Connaught Hall yang baik baginya, tapi kebersamaan mereka
sudah tidak sesering dulu, selain disibukkan oleh kuliah, baskoro mulai gentacar
mendekati Alia, yang juga memberikan sinyal hijau setelah pendekatan cowok itu
sukses sejak mereka duduk bersama di pesta kebun lebaran Maret lalu. Ajakan
Jonathan yang ingin menonton sepak bola bersama di St. James Park atau ke
Jonathan sudah satu bulan ini resmi berkencan dengan Paul Russell yang tak
Nusantara. Kisah mereka tak berbeda dengan Alia dan Baskoro, yang juga
akhirnya jadian lebih awal beberapa minggu sebelumnya. Tak seperti Baskoro
menyikapi isu homoseksual, tapi tetap saja ia tak nyaman mengumbar kehidupan
memberi tahu Baskoro tentang hal ini. Meski Baskoro selalu bercerita tentang Alia
kepadanya.
“ Kau ulang tahun tanggal 28 Juni kan ?” ini kado untukmu. Aku berhasil membeli
tiket konser Bon Jovi untuk kelas festival, kita bisa nonton bareng ke Wembly !
Bon Jovi” Sobat! Mimpi apa aku akhirnya bisa nonton live mereka disini!”
48
“ Terima kasih, kita akan kesana. Setelah itu akna kuajak kau kesuatu tempat yang
ingin kutunjukan padamu sejak lama. Anggap saja ulang tahunku maju tiga hari,”
“Maaf, Paul.”
alasan. “ Aku harus bertugas dari siang dan malam, menyiapkan menu utama. Tak
Jonathan berdehem. “ Aku bisa mengembalikan tiket konsernya. Siapa tahu kau
“ AKu ingin mengatakan sesuatu padamu,” kata Jonathan ketika akhirnya ia tiba
kembali ke meja mereka dengan satu gelas Pina Colada. Diletakkan didepan
Baskoro.
49
Baskoro meraih Pina Colada nya dengan raut cuek. “ Aku tahu kok, tak usah pakai
pengakuan segala.”
“ Ah, Ya Tuhan.” Baskoro meraih tisu, sibuk menutup mulutnya yang masih
Harusnya malam ini aku pergi nonton konser dengan Paul, bukan denganmu “
“ Paul Russell, orang yang berkerja di kedutaan, asal Cardiff.” Jelas Jonathan hati-
“ Karena kau bilang tiket festifal konser Bon Jovi itu hadiah ulang tahunku. Aku
ingin menghabiskan perayaan ulang tahun denganmu.” Jonathan tak bisa membaca
“ BUkankah sudah jelas? Akau aku harus mengatakan langsung padamu ? aku
takut kau muntah setelahnya. Sia sia semua makanan lezat yang barusan kubelikan
Tiba-tiba aku ingin menangis. Aku tak boleh seperti ini, aku baru seminggu pergi
oleh Alia dan Sekar , betapa berengseknya aku jika orang yang kupikirkan di
rumah ini malah sosok itu .. dia tak berhak. Sama sekali tidak !”
Sambal terhuyung , aku berdiri dengan pandangan kabur. Aku harus ke kamarku ..
aku butuh Alia. Aku benar-benar membutuhkan istriku sekarang. Bukan dia.
Alia …
Aku ikut tersenyum ketika melihat suasana cair setelah Pak Harjo ikut menyambut
ketika aku taka da, waktuku sebagian besar malah habis di Samirono, mengurus
sewa motor dan mobil disana, sambal sesekali membantu Alia memasok stok
51
untuk butiknya, asistenku di Samirono kini tinggal Hana, yang akhirnya kuberikan
amanah mengambil alih pengelolaan Alia Boutique, meski untuk sewa motor dan
Terlambat sekali aku meratapi kepergian Alia. Bahkan dihari kematiannya, aku
pemakaman dan acara-acara lain yang sebenarnya tak perlu kuberi perhatian lebih.
Toh masih ada beberapa orang yang akan menanganinya. Kini sendirian terjebak
dikamar bersama dengan bayangan Alia, aku tak lagi kokoh, ku akui aku hancur
Ketika Baskoro dan Alia tiba di pantai itu satu jam yang lalu, mereka malah
senang mendapati Barafundle Bay tampak sepi. Alia langsung menurunkan ransel
berat yang dibawanya. Mengeluarkan teko, dua cangkir teh, dan menata sepiring
biscuit. Baskoro mengelar tikar, menyalakan kompor dan sembari menunggu air
rebusan teh ia mencari beberapa potongan kayu disekitar pantai untuk dijadikan
api unggun, mengusir hawa dingin yang mulai berhembus menyambut petang.
meminangmu.” Baskoro tersenyum samar begitu melihat rona merah di pipi halus
Alia.
dan minta restu pada nenekmu, Alia. Aku juga ngga keberatan jika kita langsung
menikah disana.
Alia menganguk, kini tersenyum dengan mata berbinar “ aku tahu, “ kuharap kau
bisa sabar menunggu hingga disertasiku selesai, Bas”. April tahun depan, semoga
saja.
Alia tertawa kecil.” Bas, aku tak akan kemana mana sampai waktu itu tiba.
Baskoro tergelak, “ kau takut aku bakal memberi nama anak-anak kita dengan
Jonathan “
Alia tersenyum dikulum “ Kau sendiri yang cerita padaku kalua di pub gay paling
tersohor se London setelah kalian menonton konser Bon Jovi. Kukira, dari caramu
“ Kau malah menertawakanku setelah itu kan ? taka da yang lucu tahu. “ Baskoro
“ My dera John, sudah berapa kali kau minta maaf padaku ?” {aul meraih tangan
Jonathan, menggenggam erat. “ sejak pertama kali kita berkencan, aku tahu kau
oranglain. Aku tahu sakitnya mencitai orang yang tak mampu membalas cinta kita.
Kau dan aku, pada dasaranya sama, iyakan ?” kau bahkan mencintai pria Straight.
Kencannya dengan mahasiswi Oxford itu sudah tersebar kemana-mana. Dia hebat
Jonathan melepas pegangan tangan Paul dengan hati-hati. “ Tidak. Baskoro tidak
Jonathan tersenyum pahit. “ dia berkencan dengan Alia karena dia kagum pada
gadis itu. Dia iri. Dia ingin tahu kenapa ada gadis secantik itu. Dia ingin menjadi
seperti Alia..”
“ Aku berkali-kali masuk ekdalam kamar Baskoro. Kau tahu kami se-asrama, kami
bisa masuk ke kamar masing-masing dengan bebas karena saling tukar kunci.
Kadang dia pinjam longcoat-ku atau syal atau sepatu boat atau sekadar
menumpang menonton televise karena dikamarnya tidak ada televise. Kadang aku
juga masuk ek kamarnya untuk mengambil barang-barangku yang dia pinjam. Dia
mengkoleksi seperangkat alat make up lengkap, beberapa gaun malam bahkan high
“ Kau pernah menanyakan hal itu padanya ?” Paul mulai tertarik, tampak dari
“ Ya, tentu saja. Diantara kami hamper taka da rahasia lagi. Hamper” Jonathan
mendesak. “ Kata baskoro, semua itu milik Shenas. Titpan dari adik perempuannya
sama, Baskoro hanya lebih tua dua puluh menit dari Shenas. Jika diperhatikan
dengan lebih seksama, raut wajahnya pun mirip, tapi aku tak percaya itu punya
Shenas, karena cara berpakaian Shenas tidka seperti itu, Gaun malam dengan
punggung terbuka, bagian dada yang rendah ? Shenas itu tomboy. Bahkan pada
hari raya yang lalu gadis itu berpakaian sangat simple. Memakai Jeans dan Sweter.
Tak pakai make up. Koleksi makeup Baskoro malah menyolok, dengan warna-
warna terang dan berani. Glitter segala macam. Aku melihat, cara berdandan Alia
juga seperti itu. Lipstick merah, senyum manis cerah, pipi pink kemerahan,
eyeshadow terpoles sempurna dengan warna hijau atau biru. Alia juga merawat
55
rambutnya dengan baik. Jika kau tahu produk perawatan Baskoro, kau mungkin
akan percaya. Dia hanya mau masuk ke salon yang elite, seringkali di Oxford
Street, aku pernah mengajaknya potong rambut di sudut jalan yang ada tulisan “
diskon untuk mahasiswa”, dia tak mau. Dia sangat menjaga penampilan dan
citranya.
“ Jadi intinya, kau menyukai pria yang mempunyai sisi feminism tersembunti ?
bahwa rahasianya itu, bisa ia bagi denganku. Tapi, hingga sekarang, ia tetap saja
“ Bagaimana jika itu hanya hobby atau obsesi ? bisa juga kan, seorang pria suka
meragukannya.”
“ Tapi kau belum pernah melihatnya crossdressing kan ? atau berdandan ala wanita
?” kejar Paul.
“ Jon? Kau didalam ? ini aku, Baskoro. Aku membawa makan malam untukmu.”
56
menunggu, pintu telah terbuka dari dalam dan baskoro masuk dengan segera.
“ Apa ini Jon ? luka darimana ini ?!” Baskoro semakin berang begitu menemukan
luka memar seperti bekas hantamana benda lancip. Luka tersebut masih tampak
baru.
“ Tinggalkan dia,” potong baskoro dengan raut wajah keras. “ kau harus putus
dengan pria-pria seperti Paul, Jon! Masih banyak pria yang bisa
“ Bas ..”
“ Aku menghormati keputusanmu menjadi gay, tapi bukan berarti aku bersedia
menjadi teman kencanmu juga, Jon, Aku sudah punya Alia,” tanggap Baskoro
cepat.
“ Nah itu maksusku. Kau sudah punya alia. Kau bilang kau juga menghargai
keputusanku mengambil jalan seperti ini, jadi biarkanlah aku hidup sesuai apa
57
yang kuinginkan Bas. Kau tak tahu apa-apa.” Jonathan mengatakannya dengan
suara gemetar.
Malam itu ketika ia memeluk baskoro,dan pria itu balas memeluknya dengan
Kini kuakui, aku bahkan lebih parah dari Ega. Putraku seperti sudah mulai
beradaptasi menghadapi kesepian tak lazim didalam rumah kami speninggal Alia
dan Sekar. Tapi aku ? kedatangan Jonathan kembali ke Jogya terus terang saja
karena alia telah tiada, dan aku tidak bisa melindunginya,bahkan sepanjang
pernikahan kami,aku berbohon padanya? Untuk istri sehebat alia ,kurasa ia tak
“Oh, iya,pap…kata pak Harjo,anak cowoknya ntar mau kerja disini juga,ya?
sama masak juga?cowok pap,emang bisa masak?ya pak Harjo bilangnya sih
sok kuat begadang lagi kayak kemarin,apalagi sambal minum kopi.nggak boleh
makan yang asin-asin juga!” “pak Harjo,kita mampir dulu deh di mirota
kampus.mesti beli banyak sayuran dan buah buat papa.Oh,sama beli ikan dan
ikan teri, kacang panjang, buncis, mentimun, pisang, jeruk, melon, bayam, brokoli,
Hendi lisdiyanto, begitu nama lengkap anak pertama Pak Harjo. Sorot mata tajam
– mungkin karena ia juga memakai eyeliner-dengan selana jins belel, kaus hiitam
bergambar tengkorak dan sepatu kets kuning. Rambutnya hitam, agak gondrong
karena dibiarkan panjang sampai sebahu, dengan bagian tak rata yang menutupi
mata kirinya. Aku terus terang tervengang begitu melihatnya untuk pertama kali.
Beda sekali penampilan bapak dan anak satu ini. Pak Harjo yang cenderung kalem,
Sore menjelang petang , sebuah SUV berwarna putih perlahan menepi di depan
Kos Eksklusif Alia, Gejayan, Pak Harjo mengalihkan perhatian dari televisi yang
59
sedang di tontonya. Ia duduk tegak, mengamati dari balik jendela. Elite sekali SUV
dengan seri SUV BMW X3 yang kini berhenti didepan halaman kos. Pak Baskoro
saja sempat ingin membelinya sebagai salah satu koleksi mobil sewa, tapi
tergantikan oleh seri Toyota dan Honda yang lebih familier bagi pelanggan.
Seorang pria berperawakan sama seperti Pak Baskoro, hanya saja lebih tinggi
beberapa senti , mengenakan kemeja biru soft di balik jas Westwood dan celana
kantoran lengkap dengan sepatu hitam mengkilat, baru saja keluar dari SUV
sembari melepas kacamata hitam. Ia terlihat membaca papan nama kos, tersenyum
samar, sebelum akhirnya melangkah mendekati kantor Pak Harjo, yang memang
Ya sebentar lagi sih pap, kan nenek lagi bikin macaroni keju panggang tadi pas
kita berangkat ke sini. Special buat Ega. Pulang dari sini langsung Ega habisin
Aku mengeleg-geleng kepala “ kamu tuh Ga, bule banget toh seleramu, sayur
bayam, tempe rebus sama pepes ikan ogah. Giliran macaroni keju panggang
langsung girang!”
“ Bas, letakan dulu ponselnya. Lagi makan kok ngurus bisnis terus sih ‘ kudengar
suara ibuku, agak terganggu gara-gara aku menyempatkan diri membuka pesan di
Aku mengenyit, mengingat kembali pesanmasuk tadi. Sudah ada nama Pak
“ Barusan dia yang kirim pesan ?” Pertanyaan Ega berikutnya entah kenapa
membuatku tersentak.
Aku mengangguk saja, sembari meraih gelas air putih untuk melancarkan
Aku heran sejak kapan Alia dan adikku bisa menjadi teman dekat. Bahkan ketika
kami janjian bertemu di Stasiun Victoria untuk merayakan tahun baru bersama di
Thames , gadis itu datag bersama Shenas yang juga berdandan cantik meski
tampak agak menggigil di balik trench coat bulu angsanya. Jadi Alia sekarang
menjadi tutor make up juga buat adikku “ lumayanlah. Setidaknya Shenas tidak
lagi berdandan tomboy atau memakai jins belel lagi ketika pergi bersamaku.
sedemikian rapi, sementara adikku malah terlihat apa adanya. Terkadang agak
61
cenderung dekil saking cueknya. Ah. Alia memang benar-benar bisa diandalkan
mengabadikannya melalui kamera pocket yang masih dia pegang. Setelah selesai
Dia cemburu. Aku tahu dia melihatku berciuman dengan Alia. Seharusnya dia tak
perlu berlebihan seperti itu. Aku sudah tegaskan padanya bahwa hubungan kami
Harusnya mengerti.
Aku tiba di Connaught Hall pukul 06.00. ras apenat, capek dan ngantuk jadi satu
kupaksakan kakiku berjalan terseret hingga tiba di kamar asrama. Begitu aku
membuka pintu, sesorang memeluk dan menciumku dengan brutal. Jonathan. Aku
Gila, kenapa mimpiku akhir-akhir ini selalu tentang Lonton di tahun itu ? aku
mulai bertanya-tanya akah aku harus meminta pada dokter pribadiku resep pil tidur
yang bisa membuatku pulas tanpa mimpi sama sekali. Aku benci mengenang
segala sesuatu tentang London di tahun 1995. Tapi nyatanya otakku tak sinkron
hubungan dengan Alia dan Jonathan berjalan beriringan tanpa halangan yang
berate, saat aku benar-benar merasa dunia berada dalam genggaman tangaku ?
bagaimana tidak, dua cinta bisa kudapatkan secara bersamaan, kuliah lancar,
kehidupan social juga sukses. Tak ada. Hanya aku, didampingi Alia dan Jonathan,
Dan sekarang Aia telah pergi, putriku menjadi bunga di surga. Sementara Jonathan
merepotkan diri pulang dari Madrid hanya untuk menemuiku. Aku belum
semacam pertanda ? pertanda bahwa aku bisa kembali mengenggam dunia, satu hal
Aku tiba dirumah Omah Dhuwur sekitar pukul 18.00. restoran di Kotagede yang
memilki desain bangunan berupa rumah Jawa kuno yang terletak diatas jalan rata
ini sengaja kami pilih. Setelah beberapa minggu lamanya Jonathan menunggu
disisinya ketika dia membimbingku menuju meja pesanan kami di ruangan terbuka
teapat menghadap kearah pintu rumah. Di dalam rumah itu sendiri terdapat toko
“ Aku boleh main kerumahmu ? sesekali, mungkin jika kau mengizinkan, aku juga
“ Agasthya Ega Baskoro,” jawabku cepat. Aku tak tahan tiap kali ia menatapku
dengan pandangan tenang sayu seperti itu. Aku harus megalihkan sorot itu dengan
segera. “ untuk sekarang kita seperti ini saja dulu. Maksudku jangan terburu-buru.
Kami- aku dan Ega – masih butuh waktu untuk penyesuaikan diri, kau tahulah
maksudku.”
“ Bas,” Jonathan menatapku lekat ketika aku meneguk Pina Colada. “ Aku
diri ke Oxford Street, London. Tenpat belanja favoritmu dulu. Kau harus
memberikan kode pada salah satu pelayan dan tak lama kemudian seorang pelayan
wanita berjalan mendekat ke meja kami, memberikan satu bingkisan yang dikemas
Aku tercekat melihat apa yang ada didalamnya. Buru-buru kututup lagi. Kutatap
Jonathan yang tetap tersenyum kalem padaku dengan sorot nanar.“apa-apaan ini?“.
Aku menggeleng, menaruh kotak pertama diatas panguanku dengan kedua tangan
hadiah dari teman lama. Givenchy tampak elegan dan cantik, iyakan Bas ? Heels
hitam pekat patient leather sepuluh senti , anggap saja sebagai tantangan.”
64
“ Jon ----“
“ Terima saja, aku memaksa,” Jonathan mengerling. Kulihat kau urusan sekarang.
di London. Kau pernah bilang padaku, kau paling merasa bahagia ketika
crossdreasing kan ? tak ada salahnya kembai bahagia Bas, berbahagialah. Bikmati
Aku menunduk dalam-dalam, tak lagi bisa berkata. Pria didepanku ini paling bisa
membangkitkan sisi terdalamku, sisi tegelapku yang selama ini tersimpan rapat-
rapat bahkan dari Alia sekalipun. Bersama Jonathan. Dunia berputar berbeda.
Kami seperti berada dalam pusaran dimensi lain yang sepenuhnya milik kami.
Untuk pertama kalinya sejak kematian Alia dan Sekar, aku tak pulang kerumah
dalam semalam. Aku tak bisa menolak ajakan Jonathan untuk meginap di
rumahnya dikawasan Elite Griya Mentari Kaliurang tak begitu jauh dari coffe shop
miliknya. Kami punya banyak cerita yang ingin kami bagi satu sama lain, punya
banyak cita-cita dan harapan yang kembali bersemi setelah belasan tahun
terbelenggu.
“ Papa ngga ada dirumah sejak kemarin. Urusan bisnisnya menggila, sampai hanya
sempat telepon sekali saja, SMS pun ngga dibals . malas kayaknya. “ Ega akhirnya
Sebenarnya yang membuat Ega kesal bukan Hendi tetapi papanya, sejak awla
Januari. Papanya perlahan berubah menjadi orang yang sok sibuk. Gila kerja.
pelayanan bagi pelanggan tour daripada keluarganya sendiri, yang sekarang tinggal
Ega. Tapi kali ini terasa berbeda. Selalu saja ada alasan yang kadang-kadang tidka
masuk akal. Meeting diluar kota, menjadi supir tour berhari-hari, padahal ada Pak
Ridwan ataupun Pak Agus yang bisa menggantikan. Apa gunanya jadi bos kalua
masih melakukan semua pekerjaan lapangan sendiri ? terkadang Ega tak habis
Ketika ia berangkat ke Bantul untuk mengikuti acara FEE Center selama seminggu
itu, papanya sudah tidak ada di rumah. Pulang dari Bantul, seminggu kemudian
yang jemput dia malah pak Harjo. Lagi-lagi papanya tak muncul. Seringkali
teman-temannya ditengok selama kegiatan oleh orangtua mereka, tai dirinya malah
“ Kau cantik,”
Perlahan ia menunduk, mengeluarkan sesuatu dari kotak belundru hitam tak jauh
Ia mengelus tumitku sebelum membantu memakain heels setinggi 10 senti itu pada
kak kananku terlebih dahulu, yang kemudian disusul dengan kaki kiri.
keluar dari kamar hotel berbintang lima yang sudah selama empat hari ditempati.
Inilah pertama kalinya aku memutuskan untuk crossdreassing dan tampil sebagai
wanita di depan public, meski aku tahu mereka tak mengenalkuk. Aku berada di
Semarang, jauh dari Jogya, meninggalkan semua kenangan atas Alia di tempat
yang seharusnya dan kini hanya ada aku dan Jonathan saja. Yang lain sudah tak
“ Yakin mau berangkat kesekolah hari ini Ga ?” kalua masih lemas nanti tak
memperhatikannya dengan raut cemas. Hidung Ega yang memerah dan wajah sang
anak majikan yang tak kalah suram dari cuaca diluar sana membuatnya ragu.
Aku terbangun ketika merasa ponsel diatas meja nakas dekat ranjang bergetar kuat,
berulang kali. Awalnya tak uhiraukan. Jiak ada yang ingin mengubungiku, kan
67
bisa juga melalui pesan singkat. Tapi setelah beberapa saat berhenti, posnelku
kembali bergetar.
Aku membuka mata, melihat kearah jarum jam dinding. Sudah pukul 08.00
rupanya. Kudengar lamat-lamat suara air shower dari ruangan lain dalam kamar
“ Pak Harjo, ada apa ?” tanyaku langsung dengan suara serak khas bangun tidur.
Aku mendesah, : Ya sebentar lagi pak. Masih di Semarang ini, ada janji sama
teman,”
Ah Pak Harjo ini menggangu saja, ino ngga penting begini kok disampaikan
padaku?”
“ Ya terus kenapa pak ?” Cuma itu yang mau disampaikan ke saya ? bapak baru
bangunin saya tidur lho,” aku tahu nada suaraku agak kasar pada Pak Harjo, tapi
Sore itu, pak Harjo tersenyum lebar mendapati majikannya pulang dari luar kota.
Dilihatnya Hendi membuka pintu gerbang halaman depan, dan sebuah Civic hitam
Hendi mengeyit, kebiasaan itu juga tak jauh beda dengan Ega, masuk rumah
“ Egaaa!!”
Hendi mendesah,” Ega belum pulang pak Baskoro. Tadi SMS kalua pulangnya
‘ Ega, kamu dimana sekarang ? kok belum pulang ?!” begitu tersambung, Baskoro
“ Papa sudah pulang ya,? Bawa oleh-oleh apa pap ?” suara dari seberang terdengar
ceria.
“ Ega cepat pulang! Lagi sakit malah ngga langsung pulang ?!” pulang sekarang ,
biar kita ke dokter !” sambal mondar-mandir, nada suara Baskoro semakin tinggi.
“ Ini udah sampai depan gang, Ega habis naik bus, agak lama nunggunya tadi.”
datang.
masalah serius begitu ia meninggalkan kafe yang ada disana. Ia menyebut secara
69
pasti , yang jelas ketika kami berpisah di Bandara Adi Sucipto, dia tersenyum saja
sambal berbisik di telingaku, “ Akku akna kembali sebelum Valentine, tolong jaga
coffe shop yanga da di kaliurang ya. Itu bukan hanya milikiku tapi milik kita.
Akku mencoba bersikap wajar ketika mengantar kepergiannya. Pulang dari sana
entah kenapa hatiku mulai terasa sakiy. Rasanya tak biasa, seperti kehilangan
sesuatu yang penting. Yang tampaknya tak akan pernah kembali. Hamper mirip
seperti ketika aku kehilangan Alia, tapi kali ini lebih dalam.
Aku berusaha mempercayai Jon, tapi selalu saja ada cemburu terbersit ketika kau
mengingat hubungannya dengan Alejandro. Siapa yang tahu kalua ternyata dia
masih menjalin hubungan dengan pria Madrid itu, dna hanya bermanis kata ketika
mengatakan padaku kalua hubungan mereka sudah berakhir ? aku tak mau
kehilangan pria itu untuk yang kedua kalinya, aku tak sanggup.
Setibanya di rumah, aku meminta Pak Harjo agar memarkirkan Civic dengan
Hujan mulai turun rintik-rintik siang itu, membuatku bergegas ke dalam rumah
Malam itu ketika keadaan rumah sepi, Ega tidur dikamarnya. Pak Harjo dan Hendi
menjaga kos. Aku menyelinap masuk kedalam kamar Alia. Dan mencoba kembali
peralatan make up nya. Aku keluarkan beberapa potong pakaian dari dalam lemari
70
Alia. Baik itu baju sehari-hari atau gaun pesta muslimah. Menjajarkannya di atas
ranjang . mencoba tiap gaun dengan ukuran lebih besar yang masuk ke badanku.
Iseng aku selfie didepan cermin, mengenakan gaun panjang muslimah, kerudung
coklat kesayangan Alia, dipadukan dnegna cluch batik dan heels dua belas sent.
Mencari hasil jepretan yang sempurna. Kukirimkan foto terbaiku pada Jonathan
melalui email agar lebih pribadi dan tak lama kemudian pria itu memintakaku
coffe shopnya di Kaliurang. Dia bilang hamper semua karyawannya juga Gay atau
waria, aku sudah tahu itu. Dan ia ingin akku berani coming out didepan mereka.
Aku terima tantangannya. Ia ingin aku melakukan nya sebelum ia pulang ke tanah
air di awal Maret. Lama sekali ia memundurkan jadwal, tapi tak apalah. Tak
Aku sudah coming out pada Pak Harjo dan kemungkinan besar ia memberi tahu
ankanya Hendi. Melihat sikap mereka yang tetap wajar padaku, meski Pak Harjo
kadang memandangku denagn aneh. Aku cukup percaya diri akan bisa diterima
Aku terpaksa meminta Pak Harjo untuk mengantar hingga depan coffe shop, aku
membawa sekoper penuh berisi make up, kerudung hingga heels. Pak Harjo
71
sepertinya tahu apa yang akan kulakukan. Dan dia kesal sekali sampai
dengan tertawa saja. Aku hanya memintanya menjemputku nanti malam setelah
aku SMS minta di jemput. Dengan bermuka kecut si Bapak paruh baya itu berlalu
Sebuah Fortuner hitam mengedipkan lampu depannya kea rah kananku, mulai
menepi. Aku tersenyum membaca nomor plat yang falimier, melepas kacamata dan
menunggu Pak Harjo keluar. Ia selalu siap sedia menjadi sopirku, tak perduli
Ketika mobil benar-benar berhenti, hanya berjarak beberapa meter saja, pintu dari
kiri terbuka dari dalam. Sosok yang keluar dari mobil itu membuatku buru-buru
keseimbangan, terpeleset dengan gerakan gerakan tak wajar. Sungguh aku tak
“ PAP!” PAPA!!”
“ salah orang mas!” aku berusaha membebaskan lenganku yang masih dalam
erat. Agak menunduk sembari berusaha memakai kembali heels lepas dari kaki
kananku.
72
tertarik. Yang buru-buru aku pegang agar tak lepas. Kesempatan itu digunakan
Aku tak akan pernah bisa melupakan tatapan matanya saat itu. Campuran antara
syok, marah dan sedih atau apa dia kaget melihat smoky eyes-ku ?
“ Ega baca SMS papa yang isinya minta di jemput di HP Pak Harjo, udah Ega
hapus, jadi ini bukan salah pak Harjo. Pulag sama Ega, pap “ Nama suaranya yang
sendiri.
Kurasa kau harus mengalah sekarang, agar kami taka di tontonan gratis beberapa
orang di kawasan ini, aku mengangguk tanpa bersuara. Kemudian meraih heelsku
Perjalanan kami malma ini menjadi perjalanan terburuk. Aku menatap kearahnya
dna ia tak sekalipun menoleh padaku. Pandnagannya selalu focus pada jalan raya.
“ Ega … “
73
Begitu kami agak jauh meninggalkan coffee shop, aku memberanikan diri
memanggilnya ia tetap diam. Hanya melihat kearah spion tak sekalipun mau
menoleh.
Anak itu menyalakan radio di dalam mobil, berhenti di chanel Swaragama FM,
menaikan volume.
“ Ega … menepi, berhentilah dulu oke ?” pintaku hati-hati, ah aku tak kuat
melihatnya seperti ini. Dia mulai menangis berusaha keras meredam isakan dengan
Ketika laju mobil kembali oleng, aku buru-buru mengambil alih kemudi,
rem.
Aku mundur perlahan kembali duduk di kursiku semual, tapi tak lepas
dengan cepat, seolah butuh udara segar meski tiupan angin dingin menerobos
“ Ega, tutup jendelanya. Diluar dingin, nak, “ panggilku perlahan. “ tutup pintunya
‘ Setidaknya biarkan papa yang menyetir, bisa ?” Ega duduk dibelakang bila tidka
Aku mengangguk,” Ya itu kerudung mama, papa ambil dari barang bukti korban di
panti Rapih. Itu kerudung terakhir yang dipakai Mama dalam perjalanan
“ Dan semua yang Papa pakai itu semua miliki Mama,” tanya Ega lagi, menunduk
“ Papa punya pacar ? di Kaliurang itu atau appa berdiri disana untuk … “ ia tak
“ Ya,” aku memutuskan untuk berterus terang. “ dia pemilik penginapan dan coffe
Aku meghela nafas berat, mengangguk. “ dia sepuluh tahun lebih tua dari Papa.”
Ega membentukan bagian belakang kepalanya pada kursi dengan keras, tampak
Ega keluar dari mobil tepat ketika aku telah mematikan mesin. Ia membanting
pintu mobil dengan keras, membuatku menahan diti untuk tidak membentaknya
padanya. Pak Harjo berlari tergopoh-gopoh dari arah kos, menyusulku masuk
“ Ya Ega tahu apa itu crossdreashing,” kata Ega datar. “ Seseorang megenakan
pakaian lawan jenisnya. Ega tahu dari costplayer Jepang. Ada cowok yang Makai
baju ala maid. Ngga usah jauh-jauh ternyata Papa juga Pakai.”
76
“ Nah kurang lebih seperti itu. Papa bukan waria. Papa seorang bi, menyukai
wnaita dan pria sekaligus. Papa mencintai mendiang mamamu, dan sekarang papa
berhubungan dengan seorang lelaki gay yang punya coffee shop di Kaliurang. Apa
sebelum akhirnya melihat ke arahku. “ Tiga bulan ya Pap, sejak kepergian Mama
dan Sekar. Cepat banget. Ngga heran kemarin-kemarin Papa sering pergi keluar
“ Dalam minggu ini, setelah dia kembali dari Madrid, papa akan kenalkanmu
padanya,”
“ Bukan. Orang Jogya juga. Dia tinggal di Madrid, tapi setlah urusannya kali ini
Aku terdiam memandang Ega. “ Itu …. Masih terlalu dini untuk dibicarakan, Ga.”
“ Papa bilang usianya sepuluh tahun lebih tua, berarti dia empat puluh delapan
“ Namanya siapa ?”
ponsel papa…”
“ Hemm, pas papa ketemu Mama, dong, “ Ega berdiri dari duduknya. “ Jadi dia
Tiga puluh menit berselang, sebuah Civic hitam masuk perlahan ke halaman depan
rumah. Pak Baskoro keluar terlebih dahulu dari kursi kemudi yang disusul
kemudian oleh seprang pria berambut coklat dengan perawakan atletis, memakai
kemeja yang dilapisi sweter, celana hitam dan sepatu hitam mengkilat.
“ Jam segini ?”
“ Suka-suka aku dong mas !” rutuk Ega lalu ia mengusir Hendi keluar kamar dan
Pukul 07.30, Ega berjalan pelan menuruni tangga, sepi sekali. Apa mungkin Papa
dan pacar Gay – nya itu sudah keluar rumah untuk makna malam ? ah, setidaknya
Ega terlonjak kaget ketika menginjakkan kaki di ambang pintu dapur. Mukanya
memerah ketika dilihatnya seorang pria dengan postur atletis dengan tinggi badan
79
layaknya kipper luar negeri. Dilihat dari tinggi Ega yang 180 senti, ia mungkin 10
senti lebih tinggi. Pria ini tidak seperti pria local Jogya umumnya. Rambut
“ Udah bangun ga ? Udah mandi kan ? Ayo gabung sama Papa dan Om Jonathan,”
“ Mas Hendi dimana Pa ?” tanya Ega dengan suara hampir tak terdengar, seperti
tercekik.
“ Jagain kos sama Pak Harjo,” Baskoro memberi kode pada Ega agar cepat masuk
“ Ega kenalin ini om Jonathan, Jon ini putraku, Ega,” Pak BAskoro berdiri
mengenakna celemek, tampaknya baru saja masak, kentara dari aroma masakan
yang harum dan begitu kuat didalam dapur yang luas itu.
“ Om Jon ini dulunya chef lho, di London, Paris dan Madrid. Om Jon paling jago
bikin dessert dan pastry. Malam ini langsung dari bandara, Om Jon khusus
membuatkan masakan special untuk kita Ga.” Baskoro tersenyum simpul, menatap
“ Wecome drick untuk Ega adalah Milk Tea Bubble Karamel,” Jonathan
menyajikan satu gelas ukuran sedang teh susu hangat yang sudah disulap
Ega tidak menyahut, ia hanya memperhatikan gelas teh susu di hadapannya dengan
sorot kosong.
“ Bisa langsung dimunum, hangat kok tidka panas.” Jonathan tersenyum lagi.
Sungguh senyum tipis jenis ini seperti racun! Ega semakin lama semakin muak
melihatnya.
Ega terpaksa meneguknya sedikit dan terkejut dengan rasaya enak sekali. Belum
pernah ia minum teh susu yang pas seperti ini. Tehnya masih terasa susunya juga
“ Australian wine, kadra alcohol rendah,” jelas Jonathan tenang. “ suka dengan
Milk Tea-nya ?”
dadakan.
Baskoro. Ia seolah koki yang melayani dua orang ayah anak mala mini.
81
“ Ini salad Bangkok. Kombinasi buah dan sayur dari selada, nenas, apel malang,
wortel, mentimun dengan telur rebus dipotong bulat, beri siraman saud manyones
“ Banana ice cream. Pisang goring yang dipotong kecil-kecil lalu disiram dengan
“ Ega kok dimuntahin,?!” Baskoro sudah siap mengomel, tapi Jonathan memegang
Jonathan lagsung mengambil piring itu, menjauhkannya dari meja makan. “ biar
“ AKu ngga suka semuanya!” Ega melempar serbet, bergegas keluar dapur.
“ Ega, yang sopan dikit dong!” Baskoro ikut berdiri dari kursinya. Hendak
“ Duduklah Bas, taka pa “ Jonathan mengedipkan mata pada Baskoro yang masih
tampak kesal.
Pacar gay Papanya, astaga apa lagi ini sekarang ? pendekatan di sekolah, sok baik
pintu samping menyilakan Ega masuk kedalam dengan sangat sopan. Ega kalah,
tak bisa menolak, apalgi beberapa temannya sudah mulai keluar dari pintu
gerbang. Akan jadi drama seru jika ia ngotot ingin naik bus di tepi SUV mewah
itu.
Beberapa saat kemudia dia terjebak di dalam mobil, duduk disamping Jonathan
yang menyetir dengan sangat tenang. Pria itu tak suka mengebut, tapi juga tidka
“ Bukan itu saja, Pokoknya Papa jadi banci kalua punya pacar kayak Om,” Ega
berpikirnya.
“ Tak ada yang salah dengan menjadi gay atau biseksual,” Jonathan menghentikan
mobil ketika berada dilampu merah. “ Cinta tak memandang gender, Ga. Sama
seperti seorang heteroseksual, kamu tak bisa memaksa mereka mencintai sesame
jenis karena orientasi mereka adalah hetero. Begitu pula dengan kami. Kami sama
normalnya dengan orang lain, hanya orientasi seksual yang berbeda. Keberagaman
seksual manusia ada sejak dulu. Hanya saja kebanyakan orang belum tahu saja.
83
Ada yang heteroseksual – suka lawan jenis, homoseksual – suka sama jenis
termasuk gay dan lesbian, lalu biseksual – tertarik pada keduanya. Heteroseksual
itu dikategorikan dengan jumlah paling banyak dan mendominasi. Itulah kenapa
sejenak.
“ Kita ngga akan mampir dulu ke kamar om kan ?” tanya Ega tersekat.
“ Ngga kok. Cuma mau nitip mobil aja. Kamu mikirnya kejauhan Ga “
Minggu pagi keesokan harinya, rumah keluarga Baskoro seperti kuburan. Tak ada
interaksi satu keluarga. Ega tetap mengurung diri di kamarnya di lantai atas, tak
Tak lama kemudian. Ega mendengar suara gaduh dari arah depan rumah
“ EGA!!”
84
Nah suara papanya terdengar juga memenuhi rumah besar mereka. Ega menoleh
sebentar, lantas kemblai duduk di atas batu, memandang sisa-sisa abu pada tong
“ Ya Tuhan Ega, kamu ngapain ?!!” papanya telah sampai di pekarangan belakang
“ Papa udah nonton video yang Ega kirimkan kan ?” tanya Ega santai. Ia belajar
mematikan.
“ Kamu piker Papa akan berhenti crossdreassing setlah kamu bakar seluruh benda
berharga dikamar kami ?! kamu piker Papa akan berhenti menjadi banci seperti
katamu semalam ?”
“ Enggak,” Ega menggeleng cepat. “ ini buat senang-senang saja kok Pap”
“ Aku ngga mau masuk ke dalam kalua ada dia “ Ega menunjuk Jonathan dengan
jari telunjuknya. “ dia orang asing, ngga ada hak menyelesaikan apapun di dalam
rumah ini.”
“ Om akan pergi, Ga jangan khawatir. Masuklah dulu. Ngga enak dilihat orang.:
Jonathan menanggapinya dengan nada serius kini. Tak ada senyum atau raut sok
“ Papa pilih. Kalua ma uterus berhubungan sama Jonathan, Ega keluar dari rumah.
Tinggal bareng Nenek di Gunung Kidul dan tak akan kembali lagi sama papa atau
papa ngga usha berpacaran sama siapapun termasuk laki-laki itu dan Ega masih
“ Ah Papa! Sadar ngga sih. Papa tuh jadi aneh sejak dai dating…! Papa mulai suka
dandan, jadi banci kayak waria yang suka nyebong di pingir jalan ! papa jadi
murahan, tahu ngga ?!” jelas sekali kemarahannya dari tadi malam belum juga
mereda.
Ega makin frustasi melihat ayahnya seperti itu. “ Papa jangan nagis ! Ega ngga
mau punya Ayah cengeng ! udah banci, suka nangis lagi. Ega ngga suka Pap “
86
“ Ga, sudah Papa bilangkan, Papa bukan banci ataupun waria ? Papa seorang
nyebong ---“
“ Intinya Papa ngga benar setelah Jonathan muncul lagi disini, iya kan ?” dulu
sebelum dia datang, Papa biasa saja. Papa sama Mama ngga ada masalah. Keluarga
kita bahagia. Sekarang Papa menjadi kacau begini. Terus kalau Ega biarin. Lama-
lama kalian akan tinggal bersamakan ?” bakal menikah ? mungkin biar legal, mau
menikah di luar negeri yang mengizinkan nikah sesama sejenis ? pernah mikir
ngga gimana perasaan Ega tiap lihat kalian berdua ?!” ingat almarhumah Mama
ngga Pap ? ingat adik ?! kalua Ega selalu ingat Pap ! Ega yang lihat mayat mereka
berdua pertama kalinya. Papakan datang telat. Semua sudah bersih dan enak
dilihat. Beda sama Ega! Dan mereka meninggal gara-gara mau kesekolah Ega,
ambil rapor yang seharusnya Papa ambil. Ega mimpi buruk tiap hari ingat mereka.
Ega nangis tiap kali bangun tidur, Ega juga sering muntahin makanan di toilet
Ega mengusap air mata yang mengalir deras di pipinya dengan jengkel.” Terserah
Papa. Mau ngapain saja di rumah ini terserah. Punya haka pa Ega disini, toh
semuanya milik Papa. Mending Ega pergi penyusul Mama saja. Iyakan Pap ?! Ega
87
kan sudah ngga penting disini, Cuma bikin Papa repot.” Perlahan ia mengeluarkan
pematik api dari dalam saku celana pendeknya, membuat Baskoro terbelalak.
“ EGA, JANGAN !”
“ Papa mundur! Ega tahu Papa lebih memilih bersama orang berengsek itu
“ Papa pergi saja sama dia ! pergi! Ngga suah perdulikan Ega !”
“ NGGAK!” Ega mendorong pundak papanya agar menjauh darinya. Ega ngga
mau dengar lagi ! Ega capek dengar Papa terus ! Papa juga nggak mau dengar Ega
kan?”
“ Ega.. Ega .. tenanglah’. Papa disini. Papa ngga akan kemana, ngga usah pergi,
‘ Ega berarti segalanya buat Papa. Papa ngga bohong ga, Maafkan papa” denagn
hati-hati.
Ega. Jaga kesehatan ya, ingat harus lebih banyak makan buah dan sayur biar ngga
gampang sakit” Jonathan mengacak rambut remaja lima belas tahun didepannya
Ega mengangguk saja, ia hanya terseyum samar menerima pelukan dari Jonathan
bersalaman dengan Jonathan berpesan padanya agar setlah tiba di Changi ia harus
memberik kabar.