Anda di halaman 1dari 3

Sebuah Penantian

“We never know what will happen today, tomorrow and tomorrow again nothing
impossible.”
Menurut gua itulah kalimat yang cocok buat sepasang kekasih ini, cerita berawal dari
masa SMA, Wenny dan Farhan sudah berpacaran hampir 6 tahun, saat itu mereka
berdua masih sama sama duduk di bangku kelas X, dan sampai mereka lulus sekolah,
hubungan mereka masih terjalin dengan baik. Sampai suatu ketika, Farhan diminta
orangtua nya untuk menjadi seorang pilot dan menempuh pendidikan di luar negeri.
Saat mereka merayakan hari jadi mereka yang ke 4 tahun.

“Sayang, aku punya berita bagus nih buat kamu”, ujar farhan kepada wenny yang saat
itu sedang meminum softdrink nya.
“apa? ngomong aja sayang” jawab wenny sambil tersenyum senang.
“Sayang, di hari jadi kita yang ke 4 tahun ini aku mau kasi tau kalo aku lolos jadi pilot
dan aku akan menempuh pendidikan sekolah penerbangan di luar negeri, gimana?
kamu seneng kan dengernya sayang?”, Wajah wenny yang saat itu terlihat senang tiba
tiba langsung berubah sedih. “kok kamu sedih sayang? ini kan demi kebaikan kita
juga!” ujar farhan
“sayang maaf, tapi sebenarnya aku senang kalo kamu keterima di sekolah penerbangan
tapi aku nggak yakin kalo kita bisa pacaran jarak jauh!”, jawabnya dengan nada sedih
dan hampir meneteskan air mata.
“tenang sayang, kita pasti bisa! bulan depan aku sudah berangkat ke Jerman buat
selesaikan pendidikan ku, aku nggak kan lama kok! aku janji aku nggak macam
macam selama kamu nggak di sampingku, sayang I always love you forever ever and
ever, i’ll be back for you honey!” kata kata itu yang selalu membayangi wenny, dan
membuat wenny yakin kalau farhan akan kembali.

1 tahun pertama, semua berjalan lancar, namun di tahun ke 2 semuanya berubah.


Wenny sering cerita ke gua, kalau dia sering merindukan farhan namun sudah hampir
2 bulan farhan jarang beri kabar ke wenny.

“Ki, gua bingung nih kok farhan jarang ya sms gua? gua takut dia macem macem trus
lupain gua, padahal gua disini nungguin dia gua nggak mau kalo penantian gua sia sia
ki” ujar wenny ke gua
Yaaa… wenny itu temen baik gua dari kecil, rumah gua sama dia sebelahan bisa
dibilang tetanggaan lah makanya sampai sekarang kami masih temenan baik.
“lo tenang aja wen, kan lo bilang si farhan bakal balik lagi buat lo, lo jangan takut lo
tenang aja dia pasti inget lo terus kok di sana!, udah deh senyum donk jangan cemberut
terus jelek tau!” ejek gua ke wenny sambil gua tarik pipi nya.
“iii ookkiii, sakit tau awas ya gua tarik pipi lo kenceng-kenceng” dia berteriak sambil
membalas gua.
Setelah 6 bulan berlalu, tak ada lagi kabar dari farhan. Wenny yang biasanya ceria
berubah menjadi seorang pendiam gua tau apa yang dirasain dia, kasihan si wenny.

“Ki, sekarang gua pasrah ki, farhan mau inget gua apa enggak di sana gua ikhlas deh
kalo dia punya cewek lain disana”, ucapan wenny yang begitu pasrah membuat hati
gua agak sedikit sedih karena gua nggak tega kalau hati temen gua disakitin gitu aja
sama tu si farhan padahal sudah hampir 2 tahun ditinggal sang pacar wenny tetep aja
setia sama farhan yang nggak tau gimana kabarnya sekarang. “iii lo jangan gitu donk
wen, gua kan jadi ikutan sedihh!!! kalo farhan masih nggak juga kasi kabar ke lo ya
udah wen ntar gua bantuin lo cari penggantinya ok?” namun tampaknya kalimat
kalimat gua makin membuat dia sedih, “ya udah deh wen, senyum donk jangan nangis
lagi?” mmmm sambil gua peluk erat wenny.

Jam menunjukkan pukul 09.15 tiba tiba handphone gua berdering. “hallo…?” jawaban
gua saat mengangkat telpon dari orang yang nggak gua kenal suaranya. “selamat pagi,
dengan Oki Vianti?”, “iya… siapa yah?” jawabku pelan “apakah anda mengenal orang
yang bernama Wenny Renita?”, “ya itu temen saya pak!” jawab gua dengan perasaan
yang nggak enak. “saya dari kepolisian mau melaporkan kalau teman anda sedang
dalam keadaan kritis di rumah sakit karena mengalami kecelakaan… bla bla bla”

Setelah gua mendengar penjelasan dari pak polisi dengan cepat gua langsung
memberitahu orangtua wenny. Saat gua dan orangtuanya wenny sampai di IGD,
seorang cowok yang menurut gua yaaa cakep banget langsung menghampiri kami, dia
minta maaf atas kecerobohan yang diperbuat, ternyata dia yang menabrak wenny saat
wenny menyebrang jalan. “ohhh… ternyata lo yang buat temen gua jadi kaya gini?”
ujar gua setelah dia menjelskan apa yang terjadi sebelumnya pemikiran gua yang
awalnya kalau dia itu cakep dll hilang karena kekesalan gua sama tu cowok, “kalo
sempat temen gua kenapa kenapa lo harus tanggung akibat nya”, cowok itu hanya
tertunduk dan diam. “iya nggak papa kok kita kan nggak tau apa yang akan terjadi,
kamu kan juga nggak mau kalo hal ini menimpa mu kan? begitu juga wenny!” ujar
papa nya wenny yang langsung duduk di sebelah pria tadi, “maaf in saya om saya
ceroboh” jawab nya “iya saya maafin kok” papa nya wenny ke cowok itu, “oh… iya
om, kenalin nama saya Barry” sambil menunjukkan tangannya ke om indra, “ohh.. iya
saya Indra, panggil aja om indra” seru om indra.

Tiba tiba keluar seorang dokter dari ruangan itu kami pun langsung menghampiri si
dokter, “anda keluarganya? tanya dokter ke om indra “iya saya orangtuanya dok”
jawab om indra, “oh iya, begini pak anak bapak, sudah melewati masa kritisnya namun
ada hal yang harus bapak tau kalau ada kemungkinan besar anak bapak akan
menggalami amnesia karena shock berat yang dialaminya” jawab dokter ke om indra.

Keesokan harinya si Barry dateng lagi ke rumah sakit, saat itu wenny sudah sadarkan
diri namun ia tak ingat siapa siapa termasuk gua teman baik nya, selama hampir
sebulan dirawat di rumah sakit akhirnya kondisi wenny pun pulih, dan diperboleh kan
pulang ke rumah. Dan selama hampir sebulan pula Barry mulai akrab dengan wenny
dan gua harap barry bakal bisa gantiin posisi farhan di hati wenny, karena sebelum
wenny sadar barry pernah ngomong ke gua “gua bakal nebus semua kesalahn gua
sama temen lo dengan memberikan semua yang gua punya buat dia” begitu lah janji
yang barry buat sendiri, saat itu kalau gua lihat sepertinya dia tulus ngomong gitu,
nggak karena merasa bersalah.
2 bulan kemudian mereka berdua makin dekat dan wenny cerita lagi ke gua “ki, gua
merasa nyaman deket sama barry seperti nya gua sayang sama dia!” mendengar itu
hati gua jadi seneng karena akhirnya wenny nggak lagi mikirin farhan yang nggak tau
dimana rimbanya.

Sampai suatu ketika saat gua dan wenny jalan jalan ke mall, tiba tiba gua ngelihat si
farhan lagi gandengan sama cewek lain wenny juga sempat ngelihat itu tapi dia nggak
perduli karena dia nggak ingat siapa farhan waktu itu farhan juga sempat ngelihat gua
sama wenny seketika itu pula dia langsung melepas gandengan tangannya. Farhan
langsung menghampiri gua, saat itu wenny lagi sibuk milih baju yang bakal dipakai
nanti malam di acara pertungannya dengan barry. “ki, gimana kabar lo sekarang?”
tanya farhan ke gua dengan ketus gua jawab “baik, ooohhh… setelah sekian lama lo
bisa bisanya ya nyia nyiain hati temen gua lo tau, berapa lama weeny nungguin lo?
hampir 2 tahun han… dia setia banget nungguin lo! dia yakin kalo lo bakal balik lagi
buat dia tapi nyatanya? apa?”, “maafin gua ki, gua nggak bermaksud…”, “ahhhhh,
udah lah semua udah berlalu sekarang wenny udah dapat penggati lo, bahkan jauh
lebih baik dari lo!” ujar gua ke farhan dengan nada yang sedikit agak kasar, “siapa
ki?” tanya wenny ke gua “bukan siapa siapa wen, yuk kita kesana aja” jawab gua
sambil menarik tangan wenny dan meninggalkan farhan yang diam mematung di sana.

Malam pun tiba acara pertunangan pun dimulai semua bertepuk tangan saat Barry
memasangkan cincin tanda ikatan cinta mereka ke jari manis wenny. gua bisa melihat
kebahagiaan wenny dari matanya, gua seneng banget akhirnya wenny mendapatkan
orang yang benar-benar tulus mencintai dirinya.

The End

Cerpen Karangan: Putri

Anda mungkin juga menyukai