Anda di halaman 1dari 38

Mekanisme Pengelolaan

dan Pelaporan Keuangan


Kegiatan Penyediaan
Sarana Prasarana Sanitasi
di Lembaga Pendidikan
Keagamaan – LPK 2021
Pokok Bahasan
• Dasar hukum pemberian dana bantuan
• Bentuk Bantuan dan Tujuan Penggunaan Dana
• Alokasi Anggaran dan Rincian Jumlah Dana Bantuan
• Proses dan Persyaratan Penyaluran Dana Bantuan
• Ketentuan Penggunaan Materai pada Bukti Transaksi
• Isi Dokumen Laporan Pertanggungjawaban (LPj)
• Format Laporan Keuangan
• Diskusi dan Tanyajawab
• Simulasi dan Evaluasi Laporan Keuangan
I. Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan
• Peserta mengetahui dasar hukum pemberian dana bantuan
• Peserta mengetahui Bentuk Bantuan dan Tujuan Penggunaan Dana
• Peserta mengetahui Alokasi Anggaran dan Rincian Jumlah Dana Bantuan
• Peserta memahami Proses dan Persyaratan Penyaluran Dana Bantuan
• Peserta memahami Ketentuan Penggunaan Materai pada Bukti Transaksi
• Peserta memahami cara pengisian format laporan keuangan
• Peserta mengetahui Isi Dokumen Laporan Pertanggungjawaban (LPj)

II. Output
▪ Peserta dapat mengawal pengelolaan dana bantuan ditingkat masyarakat dan
terampil dalam membantu penyusunan laporan keuangan

III. Sasaran Materi


▪ Tenaga Fasilitator Lapangan Kegiatan Penyediaan Sarana Prasarana Sanitasi di
Lembaga Pendidikan Keagamaan T.A 2021
Dasar Hukum
▪ Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 173 tahun 2016 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
▪ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor
24/PRT/M/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah di
Direktorat Jenderal Cipta Karya;
▪ Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2000 tentang
Perubahan Tarif Bea Materai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang
dikenakan Bea Materai;
▪ Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah dan turunannya Peraturan Lembaga LKPP Nomor 8 tahun 2018
tentang pedoman pelaksanaan swakelola;
▪ Surat Direktur Peraturan Perpajakan I, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian
Keuangan Nomor S-171/PJ.02/2018 tanggal 21 Mei 2018 perihal Penjelasan atas
bantuan pemerintah.
Bentuk Bantuan dan Tujuan Penggunaan Dana

BENTUK BANTUAN

Dana Kegiatan Penyediaan Sarpras Sanitasi di LPK bersumber dari APBN yang
diberikan dalam bentuk uang. Dana bantuan akan disalurkan dengan mekanisme
transfer yang dianggarkan di DIPA Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Provinsi Direktorat Sanitasi, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

TUJUAN PENGGUNAAN DANA

Pembangunan Sarana dan Prasarana Sanitasi berupa


fasilitas Mandi Cuci Kakus (MCK)
Alokasi Anggaran dan Rincian Jumlah
Dana Bantuan (1) Alokasi anggaran maksimal sebesar Rp.200.000.000,- / LPK

Maksimal 5% dari total Minimal 65% dari total


dana bantuan untuk dana bantuan untuk
operasional Tim material / bahan dan
Pelaksana / kegiatan peralatan kerja;
non- fisik

Maksimal 30% dari total dana


bantuan untuk upah pekerja;
Alokasi Anggaran dan Rincian Jumlah Diperbolehkan untuk
beli printer dengan
Dana Bantuan (2) dengan ketentuan :
Harga printer maksimal
harga 2,5juta. Pada saat
Penggunaan Maksimal 5% Untuk Kegiatan Non Fisik : serah terima sarana
• Alat Tulis Kantor (ATK) termasuk materai dan printer; prasarana terbangun
• Pembuatan Dokumen Laporan Pertanggungjawaban (LPj) Tim Pelaksana printer juga diserahkan
(Perlengkapan, Fotocopy, Jilid,); kepada Tim Pengelola
• Perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3); (sebagai lembaga yang
• Kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); akan melakukan
• Papan informasi pelaksanaan kegiatan; pengelolaan sarana
prasarana terbangun)
• Spanduk, poster untuk edukasi terkait program;
• Konsumsi untuk kegiatan peningkatan kapasitas pekerja dan tukang di tingkat
masyarakat; Pembelian pulsa
• Transport Tim Pelaksana untuk pencairan dana ke bank, belanja material, rapat diperbolehkan dengan
koordinasi di kabupaten/kota dan Provinsi; ketentuan :
• Pulsa Tim Pelaksana (Ketua dan Bendahara) - Keputusan pembelian
• Mengurus Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan (SPPL) > jika dibutuhkan pulsa disepakati melalui
rembuk pengurus.
- Pulsa Ketua dan
Dana 5% (non fisik) ini hanya untuk membiayai kegiatan yang dilakukan Bendahara (maksimal
setelah dana ditransfer kerekening Tim Pelaksana. 100ribu/bulan/orang),
Jenis pengeluaran dari 5% tsb diatas harus berdasarkan persetujuan dari PPK selama masa kontruksi
selaku pemegang kontrak kerja dengan Tim Pelaksana (maksimal 3 bulan)
Proses Penyaluran Dana Bantuan dari
/ ke Tim Pelaksana
Hal yang harus diperhatikan dan disiapkan:
1. SK Tim Pelaksana sudah ditetapkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran
2. Tim Pelaksana diwajibkan membuka rekening bersama atas nama Tim
Pelaksana, sebelum perjanjian kerjasama/kontrak kerjasama dibuat oleh PPK
pada Balai Prasarana Permukiman Wilayah;
3. Rekening bersama ditandatangani (specimen) oleh 2 orang (Ketua dan Bendahara
Tim Pelaksana);
4. Dana pembukaan rekening bersumber dari swadaya/kontribusi LPK;
5. Perjanjian Kerjasama/kontrak kerjasama ditandatangani oleh PPK Sanitasi pada
Balai Prasarana Permukiman Wilayah dengan ketua Tim Pelaksana;
6. Dokumen yang disiapkan oleh PPK Sanitasi di Balai (Kontrak Kerja, BAP, Kuitansi
pembayaran/Kuitansi bukti penerimaan uang)
7. Dokumen yang disiapkan oleh Tim Pelaksana (RKM, Buku Rekening, RPD dan
Surat Permohonan Penyaluran Dana)
Syarat Penyaluran dana bantuan dilakukan dengan
mekanisme transfer ke rekening Tim Pelaksana,
dilakukan 2 tahap dengan ketentuan berikut ini:

TAHAP 1 SEBESAR 70% : TAHAP 2 SEBESAR 30% :


▪ Rencana Kerja Masyarakat (RKM) ▪ Pencapaian progres fisik minimal
telah di verifikasi disetujui Tim PPK 60%; dan
Sanitasi;
▪ LPj tahap I telah diserahkan dan
▪ Tim Pelaksana telah membuka disetujui oleh PPK pada BPPW.
rekening bersama;
Format Rencana Penggunaan • RPD merupakan rencana
Dana (RPD) penggunaan dana yang disusun
oleh Tim Pelaksana bersama
dengan TFL, dimana sumber
data di RPD diambil dari
Rencana Anggaran dan Biaya
(RAB). RPD disusun menjadi 2
(tahap I dan II) sesuai dengan
rencana prioritas kebutuhan
material/bahan,alat kerja, upah
dan operasional. .

• RPD dibuat oleh Tim Pelaksana


bersama dengan TFL

• RPD merupakan salah satu


dokumen yang harus disusun
sebagai syarat dalam pengajuan
pencairan dana dari PPK

• Rencana Penggunaan Dana ada


2 (RPD thp I & II) sesuai dengan
tahapan pencairan dana dari
KPPN ke Rekening Tim
Pelaksana.
Format Rencana
Penggunaan Dana
(RPD)
Rencana Penarikan Dana Bantuan
dari Bank (RPDB)
• Rencana Penarikan Dana Bank (RPDB) merupakan pembagian dari Rencana
Penggunaan Dana (RPD) pertahapan. RPDB dibuat setiap termin penarikan dana ke
bank.
• RPDB disusun sebelum Tim Pelaksana menarik dana ke bank.
• RPDB disusun oleh Tim Pelaksana bersama TFL
• RPDB Diverifikasi oleh Tim PPK Sanitasi
• Dasar dari penyusunan rencana penarikan dana bank adalah kebutuhan pada
periode tertentu, misal perminggu, dll sesuai kondisi lokasi masing-masing.

Sebagai langkah pengendalian penggunaan dana bantuan, maka untuk dana tahap I (pertama)
sebesar 70% dari nilai kontrak, minimal 2 (dua) kali ditarik dari Bank atau dengan kata lain
tidak bisa dilakukan 1 (satu) kali penarikan dari bank. Sedangkan untuk dana tahap 2 (kedua)
sebesar 30% dari nilai kontrak, minimal 2 (dua) kali ditarik dari Bank atau dengan kata lain
tidak bisa dilakukan 1 (satu) kali penarikan dari bank.
Skema Pengelolaan Dana
Penggunaan Materai Materai lama masih bisa digunakan
Pada Bukti Pembayaran di Thn 2021 dengan ketentuan :
/ Kuitansi
Bukti pembayaran (kuitansi pengeluaran yg dibuat
oleh bendahara Tim Pelaksana) harus dibubuhi
materai sesuai ketentuan UU RI No.10 Tahun 2020
tentang bea materai, sebagai berikut:

a) Untuk pembayaran yang mempunyai harga


nominal sampai dengan Rp.5.000.000,00 (lima juta
rupiah) tidak dikenakan Bea Meterai;

b) Untuk pembayaran yang mempunyai harga


nominal lebih dari Rp.5.000.000,00 (lima juta
rupiah) dikenakan bea meterai dengan tarif sebesar
Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah)
Kelengkapan Isi Dokumen Laporan
Pertanggungjawaban
LPJ sebagai salah satu bentuk Pengawasan dan
Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan

Laporan pertanggungjawaban dibuat oleh Tim Pelaksana bersama TFL.

Laporan pertanggungjawaban dibuat setiap tahap, yaitu :


LPj Tahap I dan Tahap II

LPj disampaikan kepada PPK sebagai pengajuan tahap pencairan dana


& setelah pekerjaan fisik selesai.

Laporan pelaksanaan/pertanggungjawaban (LPj) terdiri dari 3 bagian :


• Dokumen Pengadaan barang/jasa
• Laporan pelaksanaan fisik
• Laporan administrasi keuangan
Isi Laporan Pelaksanaan/Pertanggungjawaban
(Lpj)
Dokumen Pengadaan Barang dan Jasa:
▪ Berita Acara Survey Pemasok/Toko (harga dan spesifikasi teknis)

▪ Berita acara Klarifikasi dan negoisasi calon Pemasok/Toko

▪ Berita Acara Penetapan Toko dan Pemasok

▪ Surat Perintah Kerja (SPK)

Laporan pelaksanaan fisik: ▪ Rekapitulasi Kemajuan


▪ Catatan Harian Pelaksanaan Bulanan
Kelengkapan ▪ Catatan Material ▪ Laporan Masalah
yang perlu ▪ Daftar Hadir Pekerja ▪ Dokumentasi Kemajuan
diperiksa Fisik. (0%, 50%, 60%,100%)
▪ Catatan Alat kerja
▪ Berita Acara Hasil
▪ Rekapitulasi Kemajuan
Pelaksanaan Mingguan Pemeriksaan Lapangan
Isi Laporan Pelaksanaan/Pertanggungjawaban
(Lpj)

Administrasi Keuangan:
▪ Rencana Penggunaan Dana (RPD)
Kelengkapan ▪ Rencana Penarikan Dana Bank (RPDB)
yang perlu
diperiksa ▪ Buku Bank Tim Pelaksana
▪ Buku Kas Umum Tim Pelaksana
▪ Buku Bantu : Buku Operasional (Dana Non Fisik) dan
Buku Swadaya
▪ Laporan Penggunaan Dana (LPD)
BUKU BANK PANITIA PELAKSANA

Format Buku Bank Nama Panitia Pelaksana


Nomor Rekening
:
:
Bulan : __________________ Tahun ……
Desa/Kel
Kec.
Kab/Kota
BUKU BANK TIM PELAKSANA
No Tanggal Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
merupakan catatan yang
dipindahkan dari transaksi sesuai Setoran Awal / Pembukaan Rekening Panitia
1 16/04/21 200.000 - 200.000
Pelaksana
dengan print out di buku rekening 2 26/04/21 Administrasi Bank - 3.000 197.000
Tim Pelaksana, yang membedakan 3 dst…..
adalah pada saat dana Tim
4
Di buku bank / buku rekening
Pelaksana bertambah maka posisi KSM 200.000 ini akan dicatat
5 disisi Kredit (versi catatan
pencatatan di buku rekening oleh pihak bank)
6 oleh karena itu perlu dibuat
bank adalah sebagai pengeluaran pembukuan oleh PP yaitu
Buku Bank PP>> Versi
7
(kredit), sedangkan di buku bank catatan Panitia Pelaksana
8
Tim Pelaksana dicatat sebagai
9
penerimaan (debet).
Dst

JUMLAH 200.000 3.000 197.000


Contoh :
Setoran Awal Pembukaan Rekening ……………………..., ………………………

di Buku Rekening akan dicatat disisi Diperiksa oleh, Disusun oleh,


kredit oleh pihak Bank tapi di Buku Tim PPK Sanitasi…. Ketua Panitia Pelaksana Bendahara Panitia Pelaksana TFL
Bank Tim Pelaksana dicatat di sisi
penerimaan (………………..) (…………………..) (……………………) (……………………)
Format Buku Kas Umum Kata Kunci:
Disiplin dan urut sesuai tanggal

No. bukti dibuat sesederhana


mungkin agar Tim Pelaksana
paham, No. Bukti diambil dari
nomor transaksi di kuitansi yang
dibuat oleh Bendahara

Pencatatan dalam buku kas umum


harus sesuai dengan bukti
penerimaan dan pengeluaran /
pembayaran.

Bendahara wajib punya buku kas


umum dengan tulis tangan, untuk
keperluan LPj dapat diketik ulang.

Pada saat penarikan dana termin


1, sarankan bendahara agar
membeli buku folio besar
Pembuatan Nomor Bukti
1. No. bukti dibuat oleh Bendahara Tim Pelaksana
2. Penomoran dibuat di kuitansi berdasarkan urutan tanggal transaksi, jenis,
bulan dan tahun
Contoh Nomor Bukti: 01/KK/M/X/2021
• 01 adalah transaksi pertama
• KK adalah kas keluar atau uang keluar
• M adalah Material, bisa menggunakan kode lain seperti U untuk Upah dan OP
untuk Operasional
• X adalah bulan terjadinya transaksi yaitu Bulan Oktober
• 2021 adalah tahun transaksi
Catatan:
▪ Penomoran harus dibuat urut sesuai tanggal
▪ Penomoran dibuat sesederhana mungkin agar dapat dipahami bendahara Tim
Pelaksana
▪ Penomoran tidak harus mengikuti format dan dapat disesuaikan dilapangan yang
utama harus konsisten (metode penomoran tidak bisa berubah-ubah)
Format Buku Operasional
BUKU OPERASIONAL PANITIA PELAKSANA (NON FISIK)
Bulan : __________________ Tahun ……

Nama Panitia Pelaksana Kec.


Kel./Desa Kab/Kota BUKU OPERASIONAL ini
merupakan buku bantu dari buku
No Tanggal Uraian No Bukti Vol @ Jumlah (Rp)
1
kas umum. Pencatatan di buku
2
operasional bertujuan untuk
3
mempermudah pemeriksaan
4 No. Bukti disini
diambil dari No.
terhadap rincian biaya-biaya
Bukti yang tercatat
5 di Buku Kas Umum operasional Tim Pelaksana.
6 Karena di buku kas umum
7 pencatatan jumlah pengeluaran
8 operasional dibuat secara
dst umum/global maka perlu uraian
Total
lbh detail dibuku bantu ini
……………………..., ………………………

Diperiksa oleh, Disusun oleh,


Tim PPK Sanitasi…. Ketua Panitia Pelaks Bendahara Panitia Pelaksana TFL

(………………..) (…………………. (……………………) (……………………)


Format Buku Swadaya

BUKU SWADAYA adalah buku


yang digunakan untuk mencatat
penerimaan swadaya baik dalam
bentuk uang tunai (incash) maupun
non tunai (inkind) (misalkan:
swadaya material/bahan, alat dan
tenaga kerja)

Swadaya dalam bentuk inkind, pada


pencatatannya harus dikonversi ke
nilai rupiah
Contoh :
Pak Budi memberikan pasir 1 M3
sebagai swadayanya
Format Laporan Penggunaan Dana (LPD)

LPD adalah laporan realisasi


penggunaan dana yang disusun
setiap termin penarikan dana dari
bank.

Laporan ini memuat nilai kumulatif


dari realisasi penggunaan dana
untuk kebutuhan material/bahan,
alat, upah, dan operasional
Tim Pelaksana harus menyampaikan Laporan
Pertanggungjawaban kepada PPK setelah
pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran
dengan dilampiri :
• Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ditandatangani oleh Tim Pelaksana dan Balai
Prasarana Permukiman Wilayah ;
• Berita Acara Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan ditandatangani oleh Tim Pelaksana;
• Berita Acara Commisioning Test ditandatangani oleh Tim Pelaksana dan Satker;
• Berita acara serah terima barang yang ditandatangani oleh pihak LPK dan disaksikan oleh
TFL. Serah terima dilaksanakan langsung ke pihak LPK selaku pengguna barang;
• Dokumentasi (foto) fisik yang terbangun (0%, 50%, 60% dan 100%);
• Daftar perhitungan dana awal, penggunaan, dan sisa dana;
• Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan oleh Tim Pelaksana;
• Bukti setor ke rekening kas Negara dalam hal terdapat sisa bantuan yang tidak
digunakan.
Berita Acara Pembayaran (BAP) Kuitansi Pembayaran
Surat Perintah Membayar (SPM) Surat Perintah Pembayaran Dana (SP2D)
Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Pada saat pembukaan rekening Tim Pelaksana, agar TFL mendampingi dan
berikan catatan di Custumer Service berupa kesepakatan setiap penarikan
dana, antara lain : penarikan dana ke bank harus berdua (ketua dan bendahara)
setiap penarikan dana Tim Pelaksana harus membawa RPDB yang sudah
diverifikasi oleh Tim PPK
2. Untuk bukti transport Tim Pelaksana pakai kuintansi (bisa didukung dengan
surat pernyataan pengeluaran riil) format terlampir
3. Untuk pembelian material dari warga setempat bukan beli dari Toko, maka tidak
perlu dipaksakan untuk pakai Nota.

Bukti transaksi Cukup kuintansi saja dibubuhi dengan materai secukupnya misal
pembelian pasir, batu bata dan didukung dengan surat pernyataan pengeluaran riil
(format terlampir)
Contoh surat pernyataan
pengeluaran riil
Untuk pembayaran pekerja tidak perlu semuanya dibuat pakai kuitansi, cukup mewakili 1 orang saja
(koordinator dari pekerja / salah satu tukang)
Kuitansi pembayaran upah tersebut dilampiri dengan daftar penerima upah.1

Tambahkan di Catatan
Tukang 14 HOK @110.000 untuk Pembayaran
Pekerja 90 HOK @85.000

Nilai di Kuitansi harus sama dengan


total nilai di daftar penerimaan upah

29
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
Untuk tanda terima inkind dlm bentuk HOK, apakah bisa menggunakan format daftar hadir
pekerja harian dan penerima upah sesuai juknis, tinggal dibuat keterangan (inkind) atau
hanya absen biasa?
"ya, inkind dalam bentuk HOK harus didukung dengan bukti, dibuat format daftar hadir
pekerja, (agar bisa dipertanggungjawabkan nilai swadaya masyarakat)“, dan dicatatkan
di buku swadaya.
Untuk swadaya incash “dalam bentuk uang tunai“ selain dicatat dibuku Sawdaya wajib
dicatat dalam Buku Kas Umum juga

Seperti
contoh
dibawah
pencatatan
sudah
BENAR
Mengapa pencatatan di Buku Kas Umum Volume dan harga satuan diuraikan???

Contoh
Pencatatan Bku
Yang Keliru

Buku Kas Umum KSM adalah buku yang digunakan untuk mencatat seluruh transaksi-transaksi
penerimaan dan pengeluaran dana yang bersumber dari Dana Program Sanitasi Perdesaan
Padat Karya maupun swadaya secara tunai dalam pelaksanaan Program Sanitasi Perdesaan
Padat Karya.
Rincian volume dan satuan material sudah ada di Nota dan buku catatan material, jadi
tidak perlu diuraikan di Buku Kas Umum
Contoh Bukti Wajib
Transaksi Materai

Pengeluaran yang
benar. Nota dibuat
oleh Toko,
Kuitansi dibuat
oleh Bendahara
KSM
Contoh Bukti Transaksi
Pengeluaran yang benar
Nota dibuat oleh Toko,
Kuitansi dibuat oleh
Bendahara KSM
Apakah bisa memakai
Kuitansi hasil
cetak/print sendiri??
Kuitansi________________
No.____________________

“BISA" Terima dari


Uang sebanyak
: __________________________________________________
: __________________________________________________
__________________________________________________
Untuk Pembayaran : ___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
___________________________________________________
Rp._____________________ ____________,______/___/______
Yang Menerima,

Setiap uang
keluar dari (_____________________)

tangan
bendahara
harus dibuat
kuitansi
pengeluarannya
Evaluasi Bukti Transaksi
Bukti Internal
Penyerahan uang dari
bendahara kpd orang yg beli
material (tdk perlu
dimasukkan ke LPj)

1 transaksi
Stempel di
Kuitansi dengan di
Nota Pembelian
‘BERBEDA’

35
Evaluasi Bukti Transaksi
Kesalahan fatal dalam bukti transaksi :

- Tulisan Tangan di Kuitansi sama dengan di Nota (seharusnya tidak bisa sama,
karena sumber berbeda > kuitansi dibuat oleh Bendahara KSM, sedangkan Nota
oleh Toko)

- Tulisan sama di Nota dari Toko yang Berbeda >> terdapat indikasi nota yang sudah
diganti / disetting oleh orang yang sama dalam melakukan penulisan

- Nota Pembelian dari Toko yang tidak masuk dalam daftar toko yang disurvei / yang
ditetapkan sebagai toko pemenang (bukti pembelian tidak sinkron dengan dokumen
pengadaan barjas)
Simulasi Dan Evaluasi Dokumen Laporan Keuangan
1. Peserta bagi menjadi kelompok (1 Kelompok 6 orang)
2. Peserta mengamati contoh laporan pertangunggjawaban kegiatan IBM yang
lengkap dengan bukti-bukti transaksi (Kuitansi, Nota, Daftar Penerima Upah)
3. Selanjutnya peserta mencatat bagian yang tidak dapat dipahami dari format-
format yang ada di dokumen LPj untuk didiskusikan
4. Peserta juga mencatat hal-hal yang tidak logis / keliru pada bukti transaksi dan
pencatatannya untuk diklarifikasi dan diberikan petunjuk yang benar oleh
Pemandu
5. Peserta yang telah memiliki pengalaman sebagai TFL dilibatkan juga untuk
sharing pengalaman terkait kendala dan strategi pendampingan dalam hal
penyusunan laporan pertanggungjawaban pengelolaan dana bantuan

Anda mungkin juga menyukai