34-Article Text-229-1-10-20200629
34-Article Text-229-1-10-20200629
Abstrak
Berpikir kritis matematis merupakan salah satu tujuan yang disebutkan dalam praktik kurikulum
pembelajaran matematika di dalam kelas. Untuk mengetahui cara siswa berpikir kritis tentunya
dihadapkan dengan soal penyelesaian masalah. Dalam menyelesaikan masalah setiap siswa memiliki
strategi berbeda dan tidak lepas dari cara siswa menerima dan mengolah informasi yang didapatkan.
Perbedaan strategi dalam hal ini dipengaruhi oleh gaya kognitif, yang berkaitan dengan perbedaan
dalam penerimaan informasi secara visual maupun verbal biasa dikenal dengan nama gaya kognitif
visualizer dan verbalizer. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan berpikir kritis matematis
siswa SMP ditinjau dari gaya kognitif visualizer-verbalizer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang medeskripsikan siswa visualizer dan verbalizer dalam
berpikir kritis matematis. Penelitian ini dilaksanakan di sekolah MTs. Mamba’ul Ulum Bedanten dan
subjek dari penelitian ini adalah 4 siswa dari siswa kelas IX. Hasil dari penelitian ini adalah dari seluruh
tahap berpikir kritis matematis, dapat dicapai oleh subjek visualizer, tetapi tidak mampu dicapai pada
tahap evaluasi. Subjek verbalizer juga mampu mencapai seluruh indikator berpikir kritis matematis,
tetapi tidak mampu pada tahap inferensi yaitu tidak mampu menemukan alternatif (cara) lain dari soal
evaluasi.
Kata Kunci: Berpikir kritis matematis, gaya kognitif, visualizer-verbalizer.
Subjek visualizer
Tahap interpretasi
Berdasarkan deskripsi data hasil
TPM VS 1 dan hasil wawancara
terhadap subjek VS1 menunjukkan
Gambar 2. Hasil TPM VS2
bahwa sebelum subjek menyelesaikan
soal berpikir kritis matematis, subjek Tahap analisis
menuliskan yang diketahui dan yang Berdasarkan data hasil TPM VS1
ditanyakan dengan memodelkan ben- dan hasil wawancara terhadap subjek
tuk sawah (sesuai gambar dalam soal) VS1 menunjukkan bahwa telah mampu
dengan gambar bangun persegi panjang menyebutkan konsep-konsep beserta
ABDC dengan diagonal AD dan hubungan antar konsep yang diguna-
menyimbolkan yang ditanyakan de- kan untuk menyelesaikan soal, meski-
ngan menyertakan tanda tanya pada pun ada kesalahan dalam menyebutkan
gambar jawaban (diagonal AD) secara simbol BC yang sebenarnya adalah AB.
langsung seperti pada Gambar 1. Sesuai Konsep-konsep yang digunakan yaitu
pendapat Chrysostomou, seorang konsep pythagoras dan konsep persegi
visualizer mengandalkan bentuk-bentuk panjang. Konsep persegi panjang
visual (gambar) dalam kegiatan digunakan untuk menentukan panjang
kognitif. dan lebar dari gambar persegi panjang,
konsep pythagoras digunakan untuk
pada lembar jawaban, “memang hasil seorang yang berpikir kritis dapat
yang saya dapat seperti itu, jadi ini mempertahankan jawabanya.
jawaban saya”. Kesimpulan yang di- Subjek verbalizer
ambil subjek berasal dari hasil akhir Tahap interpretasi
dari penyelesaiannya, sehingga ditulis Berdasarkan deskripsi data subjek
sesuai hasil yang didapat. Sama halnya VB1 menunjukkan bahwa sebelum
data hasil wawancara terhadap subjek subjek menyelesaikan soal berpikir
VS2 yang menunjukkan bahwa subjek kritis matematis, subjek menuliskan
memberikan alasan dari pengambilan yang diketahui dan yang ditanyakan
kesimpulan yang ditulis pada lembar dengan kata-kata dan simbol-simbol
jawaban, “karena hasil kali diagonalnya
huruf. Subjek menyatakan terdapat luas
ini, menentukan banyak upahnya de- persegi panjang ABCD = 80 m2 dan
ngan mengalikan angka garis (dia- menuliskan simbol huruf a = panjang, b
gonal) dengan uang (upah). Kesimpulan = lebar, d = diagonal, dan u = upah
yang diambil subjek VS2 berasal dari
permeter. Subjek VB1 mengetahui bah-
hasil perkalian antara panjang diagonal wa yang ditanyakan adalah banyak
dan upah permeter. upah yang harus disediakan petani
Tahap regulasi diri untuk membangun pagar pembatas
Berdasarkan data hasil wawancara sawah, tetapi tidak mengetahui panjang
terhadap subjek VS1 menunjukkan bah- diagonal sawah, sehingga subjek me-
wa subjek telah melakukan penyesuaian nuliskan tanda tanya pada diagonal,
antara jawaban yang diperoleh dengan seperti pada Gambar 9. Sesuai teori
pertanyaan dalam soal. Subjek yakin Chrysostomou, seoarang visualizer
terhadap jawaban yang dicantumkan mengandalkan teks (simbol) dalam
sesuai dengan jawaban yang dicari kegiatan kognitif.
dalam soal, “saya yakin (jawaban) ini
sesuai dengan pertanyaan, karena cara
ini yang saya ketahui”. Sama halnya
data hasil wawancara terhadap subjek
VS2 yang menunjukkan bahwa subjek Gambar 9. Hasil TPM VB1
telah melakukan penyesuaian antara
Sama halnya dengan deskripsi
jawaban yang diperoleh dengan per-
data subjek VB2 yang menunjukkan
tanyaan dalam soal. Subjek VS2 yakin
bahwa sebelum subjek menyelesaikan
terhadap jawaban yang dican-tumkan
soal berpikir kritis matematis, subjek
sesuai dengan jawaban yang dicari
menuliskan yang diketahui dan yang
dalam soal, “kalau melihat hasil yang
ditanyakan dengan dengan kata-kata
saya dapat, saya yakin benar, karena
dan simbol-simbol huruf. Subjek me-
jawaban yang dicari berupa uang
nyatakan terdapat sawah berbentuk
(upah). Dengan memberikan pernya-
persegi panjang dengan luas 80 m2 dan
taan tersebut, yaitu yakin terhadap
menuliskan simbol huruf p = panjang, l
jawaban miliknya, maka sesuai pemi-
= lebar, dan d = diagonal. Subjek
kiran Chanche yang menyatakan bahwa
mengetahui bahwa yang ditanyakan
dalam soal. Subjek VB2 yakin terhadap gulasi diri, subjek mampu me-
jawaban yang dicantumkan tidak review jawaban atau mampu
terdapat kesalahan dalam menyele- menyesuaikan antara jawaban yang
saikan soal. Dengan memberikan per- dicari dengan permasalahan.
nyataan tersebut, yaitu yakin terhadap 2) Berpikir kritis matematis subjek
jawaban miliknya, maka sesuai pemi- verbalizer adalah pada tahap
kiran Chanche yang menyatakan bahwa interpretasi, subjek dapat menjelas-
seorang yang berpikir kritis dapat kan informasi dengan bahasa
mempertahankan jawabanya. sendiri serta mampu menyebutkan
Sesuai data-data yang telah dija- informasi yang diketahui dan
barkan di atas, terdapat temuan-temuan ditanyakan, dan cenderung meng-
yang dapat diuraikan sebagai berikut: gunakan kata-kata dalam penyele-
1) Berpikir kritis matematis subjek saian masalah. Pada tahap analisis,
visualizer adalah pada tahap subjek dapat menyebutkan konsep-
interpretasi, subjek dapat menje- konsep yang digunakan dan menje-
laskan informasi dengan bahasa laskan hubungan antar konsep
sendiri serta mampu menyebutkan tersebut untuk menyelesaikan per-
informasi yang diketahui dan masalahan, subjek juga mampu
ditanyakan, dan cenderung meng- menjelaskan strategi, cara, atau
gunakan gambar dalam penye- langkah-langkah dalam menyele-
lesaian masalah. Pada tahap saikan permasalahan. Pada tahap
analisis, subjek dapat menyebutkan evaluasi, subjek mampu meng-
konsep-konsep yang digunakan dan evaluasi atau mengetahui kesalahan
menjelaskan hubungan antar dalam menyelsaikan permasalahan.
konsep tersebut untuk menye- Pada tahap inferensi, subjek mempu
lesaikan permasalahan, subjek juga mencari alternatif lain berupa
mampu menjelaskan strategi, cara, jawaban lain dalam menyelesaikan
atau langkah-langkah dalam permasalahan pada soal dan mam-
menyelesaikan permasalahan. Pada pu menarik kesimpulan dari pe-
tahap evaluasi, subjek tidak mampu nyelesaiannya baik pada soal. Pada
mengevaluasi atau mampu menge- tahap eksplanasi, subjek mampu
tahui kesalahan dalam menye- menjelaskan alasan dari pengam-
lesaikan permasalahan pada soal. bilan kesimpulan terhadap penye-
Pada tahap inferensi, subjek mampu lesaiannya. Pada tahap regulasi diri,
mencari alternatif lain baik berupa subjek mampu mereview jawaban
jawaban lain atau langkah-langkah atau mampu menyesuaikan antara
lain dalam menyelesaikan per- jawaban yang dicari dengan per-
masalahan, serta mampu menarik masalahan.
kesimpulan dari penyelesaiannya.
Pada tahap eksplanasi, subjek SIMPULAN
mampu menjelaskan alasan dari Hasil analisis berpikir kritis siswa
pengambilan kesimpulan terhadap SMP ditinjau dari gaya kognitif visualiz-
penyesaliannya. Pada tahap re- er dan verbalizer dengan indikator inter-
pretasi, analisis, evaluasi, inferensi, ek- Humanities and Social Science, VI(7),
splanasi, dan regulasi diri adalah siswa 81-84.
visualizer mampu memenuhi indikator- Lai, E. R. (2011). Critical Thinking.
indikator berpikir kritis matematis Bloomington: Pearson.
kecuali indikator evaluasi. Sedangkan Noordyana, M. A. (2016). Meningkatkan
siswa verbalizer mampu memenuhi se- Berpikir Kritis Matematis Siswa
luruh indikator berpikir kritis matema- Melalui Pendekatan Metacognitive
tis. Instruction. Moshafara, V(2), 120-127.
Palinussa, A. L. (2013). Student's Critical
DAFTAR PUSTAKA
Mathematical Thinking Skills and
Afifah, R. (2013, April 15). 10 Tahun Lagi Character. IndoMS. J.M.E, 4(1), 75-94.
Ahli Matematika Makin Dibutuhkan.
Sa’ad, S. A. (2014). Proses Berpikir Matematis
Retrieved Desember 4, 2018, from
Edukasi Kompas: Siswa SMP dalam Menyelesaikan
http://www.edukasi.kompas.com/20 Masalah Pola Bilangan Ditinjau dari
13/03/21/12595439/10.Tahun.Lagi.Ah Perbedaan Gaya Kognitif Visualizer-
li.Matematika.Makin.Dibutuhkan Verbalizer. Surabaya: Universitas
Negeri Surabaya.
Ardani, S. H., & Ismail. (2018). Profil
Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Sa’ad, S. A. (2014). Proses Berpikir
Memecahkan Masalah Matematika Matematis Siswa SMP dalam
Ditinjau dari Gaya Kognitif dan Visualizer-Verbalizer. Jurnal Dikma,
Jenis Kelamin. MATHEdunesa, 184- 37.
192. Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian
Ayuningtyas, N. (2017). Profil Literasi Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Matematis Konten Change and Wildani, J. (2014). Proses dan Strategi
Relationship Siswa Kelas X Ditinjau Generalisasi Pola Siswa SMP
dari Gaya Kognitif Visualizer dan Ditinjau dari Perbedaan Gaya
Verbalizer. Jurnal Edukasi, 99-110. Kognitif Verbalizer-Visualizer (Tesis
Bestiyana, R. A., & Wijiyanti, P. (2018). Magister). Universitas Negeri
Profil Berpikir Kritis Siswa SMP Surabaya, Surabaya.
dalam Menyelesaikan Soal Higher Winarso, W., & Dewi, W. Y. (2017).
Order Thinking Ditinjau dari Gaya Berpikir kritis siswa ditinjau dari
Kognitif Visualizer - Verbalizer. gaya kognitif visualizer dan
MATHEdunesa, 101-109.
verbalizer dalam menyelesaikan
Indahwati, R. (2014). Profil Penalaran masalah geometri. Beta, 117-133.
Mahasiswa Calon Guru SD dalam
Membuktikan Luas Bangun Datar PROFIL SINGKAT
Ditinjau dari Perbedaan Gaya Habibi, lahir di Bangkalan pada
Kognitif Visualizer dan Verbalizer.
tanggal 11 Maret 1997. Pendidikan
Jurnal Pendidikan Interaksi, 120.
terakhir S1 di Universitas Qomaruddin
Kacakoc, M. (2016). The Significance fo Gresik yang lulus pada tahun 2019,
Critical Thinking Ability in terms of Program Studi Pendidikan Matematika.
Education. International Journal of