Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KONSEP PEMBANGUNAN KESEHATAN DI INDONESIA

Oleh :

Audra Fitri Fitrotika ( 09190000124 )


Erni Amalia ( 09190000133 )
Faisal Firdaus ( 09190000136 )
Nenden Putri Ayu ( 09190000155 )
Pitriyani ( 09190000158 )
Risa Sri Rahmawati ( 09190000162 )
Sulis Nuraeni ( 09190000173 )
Keperawatan 3A

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
Jl. Harapan No.50, RT.2/RW.7, Lenteng Agung, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12610
TAHUN 2020
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah  SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah
sehingga,tugas ini dapat diselesaikan tanpa suatu halangan yang amat berarti. Tanpa
pertolongannya mungkinpenyusun tidak akan sanggup menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik.

Tugas ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Konsep Pembangunan


Kesehatan di Indonesia ”, yang disajikan berdasarkanreferensi dari berbagai sumber. 

Penyusun mengucapapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah yang


telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada penyusun sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini. Tak lupa juga penyusun  ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan dan dukungannya dalam pembuatan makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini kurang dari sempurna, untuk itu


penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran, baik dari dosen pembimbing maupun teman-
teman  atau pembaca agar makalah ini dapat lebih sempurna.

Semoga  makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca, dan
semoga dengan adanya tugas ini Allah SWT senantiasa meridhoinya dan akhirnya membawa
hikmah untuk semuanya.

Cianjur, 25 juni 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i

DAFTAR ISI .....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

A. Latar Belakang ........................................................................................................1


B. Rumusan Masalah....................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................

A. Pembangunan Kesehatan.........................................................................................
a) Pengertian Pembangunan Kesehatan...........................................................4
b) Visi dan Misi Indonesia Sehat.....................................................................4
c) Konsep Masyarakat dan Konsep Sehat .......................................................6
d) Indicator Kesehatan Masyarakat..................................................................7
e) Factor Penyebab Terjadinya Masalah Kesehatan Masyarakat Indonesia....8
f) Strategi dan Program Pembnagunan Kesehatan di Indonesia ....................9
B. Trend dan Isue Pembangunan Kesehatan ...............................................................10
C. Desentralisasi...........................................................................................................10
BAB III PENUTUP .........................................................................................................14

A. Simpulan............................................................................................................14
B. Saran .................................................................................................................14
Dftar Fustaka ......................................................................................................................15

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh
kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta kesinambungan dengan upaya-upaya yang
telah dilaksanakan oleh periode sebelumnya. Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, sedangkan
pembangunan nasional harus berwawasan kesehaan yaitu setiap kebijakan publik selalu
memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan.

Dalam Indonesia Sehat, lingkungan yang diharapkan adalah yang kondusif bagi
terwujudnya keadaan sehat, yaitu lingkungan yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih,
sanitasi lingkungan yang memadai, perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan
kawasan yang berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling
tolong menolong dengan memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
Perilaku masyarakat Indonesia sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit, melindugi diri dari ancaman
penyakit serta berpartisifasi akif dalam gerakan kesehatan masyarakat. Selanjutnya masyarakat
mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Layanan yang
tersedia adalah layanan yang berhasil guna dan berdaya guna yang tersebar secara merata
dindonesia. Dengan demikian terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis.
Data UNDP tahun 1997 mencatat bahwa Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia
masih menempati urutan ke 106 dari 176 negara. Tingkat pendidikan, pendapatan serta kesehatan
penduduk Indonesia memang belum memuaskan. Menyadari bahwa tercapainya tujuan

1
pembangunan nasional merupakan kehendak dari seluruh rakyat Indonesia, dan dalam rangka
menghadapi makin ketatnya persaingan bebas pada era globalisasi, upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia harus dilakukan. Dalam hal ini peranan keberhasilan pembangunan
kesehatan sangat menentukan. Penduduk yang sehat bukan saja akan menunjang keberhasilan
program pendidikan, tetapi juga mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan
penduduk.
Untuk mempercepat keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan kebijakan
pembangunan kesehatan yang lebih dinamis dan proaktif dengan melibatkan semua sektor
terkait, pemerintah, swasta dan masayarakat. Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak hanya
ditentukan oleh kinerja sektor kesehatan semata, melainkan sangat dipengaruhi oleh interaksi
yang dinamis dari berbagai sektor. Upaya untuk menjadikan pembangunan nasional berwawasan
kesehatan sebagai salah satu misi serta strategi yang baru harus dapat dijadikan komitmen semua
pihak, disamping menggeser paradigma pembangunan kesehatan yang lama menjadi Paradigma
Sehat.
Penyusunan rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat adalah manifestasi
konkrit dari kehendak untuk melaksanakan pembangunan nasional berwawasan kesehatan dan
paradigma sehat tersebut.Diharapkan dengan terwujudnya lingkungan dan perilaku hidup sehat
serta meningkatnya kemampuan masyarakat tersebut di atas, derajat kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat dapat ditingkatkan secara optimal.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka diperoleh rumusan masalah
sebagi berikut :
1.1.1 Apa Pengertian tentang Pembangunan Kesehatan
1.1.2 Apa Visi dan Misi tentang Konsep Pembangunan Kesehatan di Indonesia
1.1.3 Bagaimana Konsep Masyarakat dan Konsep Sehat
1.1.4 Apa Indicator yang berhubungan dengan Derajat Kesehatan Masyarakat
1.1.5 Apa Factor Penyebab terjadinya Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia
1.1.6 Apa Strategi dan Program Pembangunan Kesehatan di Indonesia
1.1.7 Apa dan Bagaimana Tren dan isu pembangunan kesehatan
1.1.8 Apa itu Desentralisasi

C. Tujuan Khusus
Tujuan dari makalah ini yakni :
1.1.9 Untuk mengetahui pengertian tentang pembangunan kesehatan
1.1.10 Untuk mengetahui visi dan misi tentang konsep pembangunan kesehatan di Indonesia
1.1.11 Untuk mengetahui konsep masyarakat dan konsep sehat
1.1.12 Untuk mengetahui Indicator yang berhubungan dengan derajat kesehatan masyarakat
1.1.13 Untuk mengetahui factor-faktor penyebab terjadinya masalah-masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia
1.1.14 Untuk mengetahui Strategi dan Program Pembangunan Kesehatan di Indonesia
1.1.15 Untuk megetahui Tren dan isu pembangunan kesehatan
1.1.16 Untuk mengetahui apa itu Desentralisasi

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pembangunan Kesehatan
a. Pengertian pembangunan kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, supaya
terwujud derajat kesehatan warga masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) yang produktif secara sosial dan ekonomis.
Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengembangan pelayanan kesehatan di
berbagai jenis dan jenjang pelayanan, sehingga terwujud pelayanan kesehatan yang efisien,
bermutu dan terjangkau. Upaya tersebut perlu didukung dengan komitmen serta dilaksanakan
dengan semangat pemberdayaan yang tinggi dan diprioritaskan kepada upaya promosi,
pencegahan dan pengendalian penyakit serta penyembuhan dan pemulihan.

b. Visi dan Misi Indonesia Sehat


 Visi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah Indonesia sehat . Dalam Indonesia
sehat, lingkungan yang diharapkan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya
keadaan sehat, yaitu :
1. Lingkungan yang bebas dari polusi
2. Tersedianya sumber air bersih
3. Sanitasi lingkungan yang memadai
4. Perumahan dan pemukiman yang sehat

Terwujudnya kesehatan masyarakat yang saling tolong menolong dengan memelihara nilai-
nilai budaya bangsa.

4
Perilaku masyarakat Indonesia sehat yang diharapkan adalah :

1. Bersifat proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan;


2. Mencegah resiko tejadinya penyakit;
3. Melindungi diri dari ancaman sakit;
4. Berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat.

Selanjutnya, pada masa depan diharapkan masyarakat mampu menjangkau pelayanan


kesehatan bermutu yang bermutu tanpa adanya hambatan, baik yang bersifat ekonomi
maupun non ekonomi. Pelayanan kesehatan yang bermutu yang dimaksudkan adalah
pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan pengguna jasa, serta diselenggarakan sesuai
dengan standard dan etika profesi.

 Misi pembangunan Kesehatan Indonesia sehat

Misi dari pembangunan kesehatan sendiri yaitu mewujudkan Indonesia Sehat untuk
mewujudkan Indonesia maka diperlukan perencanaan yang matang, program yang jelas,
penggerakan pelaksanaan yang seksama dan sumber daya (manusia, pembiayaan,
logistik) yang memadai.

Untuk mencapai visi diatas, disusunlah misi pembangunan kesehatan sebagai berikut ;

1. Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.


Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja
sector kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja serta kontribusi
positif berbagai sector kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja ,
tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif berbagai sector
pembangunan lainnya.

2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.


Kesehatan adalah tanggung jawab bersama setiap individu, masyarakat, pemerintah,
dan swasta. Jika hanya mengandalkan pemerintah tanpa kesedaran individu dan

5
masyarakat untuk menjaga kesehatannya, maka tujuan Indonesia sehat tidak akan
tercapai. Perilaku sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih serta
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan
program pembangunan kesehatan.

3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan


terjangkau.
Salah satu tanggung jawab sector kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tidak semat-mata berada ditangan pemerintah, melainkan
mengikut sertakan peran serta aktif segenap anggota masyarakat dan berbagai potensi
peran swasta dengan sebesar-besarnya.

4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta


lingkungannya.

5. Tugas utama sector kesehatan adalah memelihara dan meningkatkan kesehatan


segenap warga negaranya, yaitu: setiap individu, keluarga, dan masyarakat Indonesia,
tanpa meninggalkan upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan. Untuk
terselengaranya upaya tersebut, penyelengaraan upaya kesehatan yang harus
diutamakan adalah yang bersifat prmotif dan preventif, yang didukung oleh upaya
kuratif dan rehabilitative.

c. Konsep Masyarakat dan Konsep Sehat


Jadi untuk pembangunan Kesehatan maka untuk itu harus mewujudkan konsep sehat ,
Jadi masyarakat itukan kel.manusia / individu yg memilikisi adat istiadat tertentu yg
bersiat kontinyu dn terikat oleh identitas Bersama.
Selanjutnya konsep Sehat adalah suatu keadaan yang lengkap, meliputi kesejahteraan
fisik, mental, dan social, bukan hanya bebas dari penyakit dan kecacatan/kelemahan.

6
 Ciri- Ciri Masyarakat Sehat

Ciri-ciri masyarakat sehat bisakita lihat dari :

1. Adanya peningkatan kemampuan dari masyaraakat untuk hidup sehat.


Intinya ada kesadaran dan keamuan dari masyarakat itu tersendiri untuk
meningkatkan kualitas hidupnya
Contohnya dilingkungan saya ibu2 pada menerapkan olahrga sebagai lifestayle nya.
Dan menyadari bahwa dengan berolahraga dpt meningktakn keshatan serta kualitas
hidup.
2. Mampu mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan
Kesehatan
( health promotion), pencegahan penyakit ( health prevention) terutama untuk ibu dan
anak.
Salah satunya yaitu dengan melakukan program pelayanan Kesehatan pd ibu dan
anak seperti meningkatkan posyandu di tengah pandemic seperti kita bisa melatih
kader2nya dengan meningkatkan kemampuan dan keterampilannya.
Atau bisa juga kita melakukan promosi kes melalui media online dll dn mlkkn
kolaborasi dgn dokter
3. Berupaya selalu meningkatkan kesehatan lingkungan,
terutama penyediaan sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk meningkatkan mutu lingkungan hidup.

4. Selalu meningkatkan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status


social ekonomi masyarakat.

d. Indicator Kesehatan masyarakat

7
Mengenai indicator Kesehatan masyrakat, memiliki arti
Kesehatan Menurut WHO, kesehatan adalah kondisi dinamis meliputi kesehatan jasmani,
rohani, sosial, dan tidak hanya terbebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Dikatakan
sehat secara fisik adalah orang tersebut tidak memiliki gangguan apapun secara klinis.
Indicator menurut system kesehatan nasional :
a. Disability or incapacity, yaitu ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat
untuk melakukan pekerjaan dan menjalankan peran sosialnya karena sakit.

b. Participation in health care, yaitu kemampuan dan kemauan masyararakat untuk


berpartisipasi dalam menjaga dirinya agar selalu dalam keadaan sehat.
Olahraga sebagai life style seseorang juga akan berdampak terhadap kesehatan
seseorang
c. Health behavior, yaitu prilaku nyata dari anggota masyarakat yang secara
langsung berkaitan dengan kesehatan.
Kebiasaan atau perilaku buruk juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Sebagai
contoh perilaku jarang mandi dan sering meminjam baju dari teman bisa menyebabkan
gangguan kesehatan berupa penyakit kulit
Cth mandi
d. Social behavior, yaitu prilaku anggota masyarakat terhadap sesama, keluarga,
komunitas dan bangsanya.
hasil interaksi antar manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya
Perilaku merupakan faktor kedua yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat
karena sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat sangat tergantung pada perilaku manusia itu sendiri. Di samping itu, juga
dipengaruhi oleh kebiasaan, adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial
ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat pada dirinya
e. External satisfaction, yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat terhadap
lingkungan sosialnya, meliputi rumah, sekolah, pekerjaan, rekreasi, transportasi,
dan sarana pelayanan kesehatan yang ada.

8
e. Faktor Penyebab Terjadinya Masalah-Masalah Kesehatan Masyarakat di
Indonesia

Beberapa fakor penyebab terjadinya masalah-masalah kesehatan masyarakat di


Indonesia adalah sebagai berikut
1. Faktor lingkungan
 Kurangnya peran serta masyarakat dalam mengatasi kesehatan
 Kurangnya sebagian besat rasa tanggung jawab masyarakat dalam bidang
kesehatan.

2. Factor perilaku dan gaya hidup masyarakat


 Masih banyaknya kebiasaan masyarakat yang dapat merugikan kesehatan
 Adat istiadat yang kurang, atau bahkan yang tidak menunjang kesehatan.

3. Factor social ekonomi


 Tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia sebagian besar masih rendah.
 Kurangnya kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan.
 Penghasilan sebagian masih rendah dan pengangguran.
 Kemiskinan

4. Factor system pelayanan


 Cakupan pelayanan kesehatan belum menyeluruh.
 Sarana dan prasarana belum dapat menunjang pelayanan kesehatan.

9
f. Strategi dan Program Pembangunan Kesehatan di Indonesia
Kementrian Kesehatan RI dalam RPJM 2020-2040 telah menentukan strateginya yang terurai
dalam 4 point yaitu :
1. Peningkatan Kesehatan ibu dan anak dan kesehatan reproduksi,
Kesehatan Ibu dan anak terkait dengan kondisi masih tingginya angka kematian ibu
melahirkan dan juga angka kematian bayi. banyak program sudah dilakukan dalam
upaya menurunkan kematian ibu dan anak yang menjadi salah satu penyebab
kematian ibu , juga kelainan bawaan, BBLR, kejadian kelaian pada ibu dan bayi
tersebut.
Dengan meningkatkan status Kesehatan dan gizi ibu dan anak serta meningkatkan
akses dan mutu pelayanan Kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah terpencil,
tertinggal diperbatasan.

2. Percepatan perbaikan gizi masyarakat


Seperti penanganan beberapa kasus gizi buruk / gizi kurang atau kesulitan makan
pada bayi maupun pemberian panduan diet Pada pasien dengan penyakit kronis
seperti : obesitas, Diabetes Mellitus, dan TB paru.
Bisa juga dengan melakukan kegiatan pelayanan dan konseling dilaksanakan di
puskesmas dengan membuka poliklinik yang buka setiap hari kerja sesuai dengan jam
pelayanan, baik pasien yang dating langsung ke puskesmas maupun dari pasien
rujukan atau posyandu.

3. penguatan gerakan masyarakat hidup sehat GERMAS ( Preventif dan promotive)


Dengan meningkatkan air bersih, sanitasi, cuci tangan pakai sabun, olahraga,
Kesehatan lingkungan,

4.  peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan


Pemenuhan fasilitas dan alat Kesehatan sesuai kelas RS, dan system rujukan,

10
B. Tren dan Isu Pembangunan Kesehatan
Dalam membahas topic trend dan isu pembangunan kesehatan, tidak terlepas dari peran
daerah di era globalisasi dan bidang kesehatan.
Undang-undang no.22 tahun 1999 tentang pemerintah daerah dan undang-undang no. 25
tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah membawa
perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan pemerintah. System pemerintahan
berubah menjadi desentralisasi, kewenangan pemerintah yang selama ini berada di tangan
pemerintahan pusat beralih ke pemerintahan daerah.
Di era otonomi ini, baik kegiatan birokrasi, administrasi, maupun ekonomi daerah
tidak banyak bergantung pada pemeritahan pusat. Daerah pun dapat menyusun rencana
kegiatan pembangunan sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyrakatnya dalam berbagai aspek, termasuk dibidang Kesehatan.

Hal ini mengacu kepada:


1. Pasal 11 ayat (2) undang-undang no 22 tahun 1999
2. Pasal 2 ayat (1) peraturan pemerintah (pp) 25 tahun 2000 tentang kewenangan
pemerintah dan kewenangan provinsi sebagai daerah otonom.

C. Desentralisasi

Undang-Undang No.22 tahun1999 tentang Pemerintah Daerah menjelaskan pengertian


desentralisasi sebagai penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah
otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia . Terkait dengan pengertiam
tersebut, maka desentralisasi bidang kesehatan juga penyerahan wewenang oleh pemerintah di
bidang kesehatan kepada daerah otonom, sebagaimana diamankan pada pasal 11 ayat (2)
Undang-Undang No.23 tahun1999.

11
 Peran Pemerintah Daerah

Undang-Undang No.22 tahun1999 dab PP No.25 tahun 2000 diketahui bahwa daerah terdiri dari
daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota dan tidak mempunyai hubungan hierarki.
Kewenangan daerah provinsi sebagai daerah otonom mencakupwewenang dalam bidang
pemerintahan yang dilimpahkan kepada gubernur selaku wakil pemerintah (dekonsentrasi).
Kewenangan daerah kabupaten atau kota dalam bidang kesehatan adalah semua kewenangan
diluar kewenangan yang diatur dalam PP No.25 tahun 2000.

 Isu Startegi yang terkait dengan desentralisasi Bidang Kesehatan


1. Kelangsungan dan Keselarasan Pembangunan kesehatan
Dalam tatana otonomi daerah, keberhasilan pembangunan nasional dalam bidang kesehatan
sangat ditentukan oleh keberhasilan pembangunan yang diselenggarakan oleh daerah-
daerahn. Oleh karena itu, kelangsungan pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh
kemauan dan kemampuan daerah.

2. ketersediaan dan pemerataan sumber daya tenaga kesehatan


pelayanan kesehatan adalah pelayanan jasa yang tidak terpisahkan dengan sumber daya
tenaga. Ketersediaan dan pemerataan pelayanan kesehatan akan terkait dengan ketersediaan
dan pemerataan sumber daya tenaga.

3. Kecukupan dalam Pembiayaan Kesehatan


Pada dasarnya, pembangunan kesehatan harus dilaksakan bersama atas pemerintah, termasuk
pemerintah daerah dan masyarakat dalam hal pembiayaan kesehatan. Untuk itu,
Pengembangan Jaminan Kesehatan Masyarakat atau bentuk-bentuk asuransi kesehatan
lanyya merupakan indicator bagi peran serta masyarakat dalam pembiayaan kesehatan saat
ini.

4. Keberadaan Prasarana dan Sarana Kesehatan

12
Di era desentralisasi, kepemilikan atas pengelolaan prasarana dan sarana kesehatan
dilimpahkan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah bagi kelangsuangan kegiatan
operasipnal kesehatan. Namun, pengalihan kepemilikan dan pengelolaan prasarana dan
sarana kesehatan ini tidak menimbulkan perubahan fungsinya.

5. Kemampuan Manajemen Kesehatan


Selain misi, visi, strategi, serta sumberdaya keberhasilan pembangunan kesehatan di daerah
sangat dipengaruhi oleh kemampuan manajemen kesehatan dari aparatur kesehatan itu
sendiri. Kemampuan manajemen ini meliputi kemampuan dalanm perencanaan dan
penganggaran kesehatan, pemantauan dan evaluasi, serta pengembangan dukunan system
informasi.

 Manfaat atau Keuntungan Desentralisasi


1. Keterlibatan dan partisipasi pemerintah kabupaten atau kota akan lebih besar,
terutama dalam hal perencanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan yang mendasar
dalam wilayah kerjanya;
2. Dapat menekan biaya dan duplikasi pelayanan kesehatan, terutama pada tingkat
sekunder atau tersier dengan cara melibatkan tanggungjawab masyarakat dalam
wilayah kerjanya;
3. Meringankan tugas-tugas ruti pemerintah pusat dalam hal perencanaan dam
penentuan kebijakan;
4. Kualitas program kesehatan akan meningkat dengan mengurangi kontol dari pusat,
terutama dalam hal administrasi;
5. Koordinasi lintas sector semakin baik dengan fasilator pemerintah kabupaten atau
kota.

 Kendala Pelaksanaan Desentralisasi


1. Kekhawatiran pemerintah pusat akan kehilangan sumber keuangan dan pengaruh politik ;

13
2. Pemerintah pusat masih meragukan kemampuan administrative dan managemen daerah
untuk dapat bekerja secara efisien dan efektif.
3. Hambatan aspek keuangan (pembiayaan/pengangaran) di sebagian besar daerah di
Indonesia;
4. Peentuan kebijakan serta ketenagakerjaan masih sangat bergantung pada pemerintahan
pusat;
5. Adanya anggapan beberapa kabupaten/kota bahwa pelayanan kesehatan dapat dijadikan
sebagai sumber pendapatan asli daerah (PAD) bukan sebagai investasi, sehingga
orientasinya masih pada profil atau material yang dapat diraih dengan cepat.

 Desentralisasi dengan PP dan permendagri bermasalah bagi daerah


Otonomi daerah yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan pada tiap-tiap daerah
untuk mengelola dan mengatur pemerintahan daerah, ternyata tidak berjala sesuai dengan
harapan.campur tangan yang terlalu jauh melalui peraturan pemerintah ( PP) dan peratura
mentri dalam negri (permendagri) telah mewarnai program-program daerah yang
seharusnya mandiri dan otonom.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesahatan
masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia
yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang
sehat.

B. Saran
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan para pembaca dan isi dari makalah ini
dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca sehingga para pembaca dapat
mengetahui informasi yang disampaikan dari penulisan makalah ini.

15
Daftar Pustaka

Mubarak, Wahit Iqbal, Nurul Chayatin. Ilmu Keperawatan Komunitas pengantar dan
teori. Jakarta. Salemba Medika

Moeloek, Nila F. Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat diakes dari


www.depkes.go.id/resources/download/rakerkesnas.../kemenkes.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai