1. MINYAK KELAPA.
BILA DIBUAT 50 LITER MINYAK PER HARI
Biaya operasional
Kelapa 50 x 10 = 500 butir kelapa x Rp 1,500 x 25 = Rp 18,750,000
Pengemas = 50 x Rp 785 x 25 hari = Rp 981,250
Pemasaran = Rp1000 x 50 x 25 = Rp 1,250,000
Tenaga kerja 3 orang x 3,000,000/bulan = Rp 9,000,000
Bahan bakar/listrik = Rp 1,000,000
Total biaya operasional = Rp 30,981,250
Penjualan Rp 30,000 x 50 x 25 hari = Rp 37,500,000
Laba = 37,500,000 – 30,081,250 = Rp 7,418,750 per bulan
Pengembalian modal = 81,500,000/7,418,750 x 1 bulan = 10,9 bulan = 11 bulan
(Harga kemasan jerigen plastic isi 200 pieces = Rp 120,000 di Sawangan, Depok)
(Belum dihitung label /merek kemasan)
Saat 120 kg batok dibakar dalam reactor stainless steel, akan menghasilkan arang dan asap cair. Jumlah arang
yg terbentuk = 30% x 120 kg = 36 kg. Harga arang = Rp 3000/kg x 36kg x 25 = Rp 2,700,000 .
Asap cair yg terbentuk = 60 liter grade 3 yang bila disuling lagi akan mendapatkan 20 liter asap cair grade 1
dan 30 liter asap cair grade 2.
Harga asap cair grade 1 dalam negeri = Rp 40,000 per liter. (di Luar Negeri harganya Rp 400,000/liter)
Asap cair grade 2 = Rp 40,000 per liter. Asap cair grade 3 dalam negeri = Rp 20,000 per liter.
Jika dijual sebagai asap cair grade 1 dan grade 2, maka hasilnya sbb:
a. Grade 1 = 20 liter x 80,000 x 25 hari = Rp 40,000,000 Total a + b = 70,000,000 per bulan
b. Grade 2 = 30 liter x 40,000 x 25 hari = Rp 30,000,000
c. Kalau semua dijual sebagai Grade 3 = 60 liter x 20,000 x 25 hari = Rp 30,000,000
Pendapatan dari batok kelapa = Rp 2,700,000 + Rp 70,000,000 = Rp 73,700,000
Tenaga kerja 2 orang masing2 Rp 3,000,000 = Rp 6,000,000 dan Kemasan = RP 2000 X 50 x 25 = Rp 2,500,000
Harga alat asap cair satainless steel 304 = Rp 50,000,000.
Pengembalian modal terjadi dalam waktu kurang dari sebulan
Kalau asap cair di eksport ke Jepang, harga Asap Cair Grade 1 akan naik menjadi Rp 400.000 per liter.
Asap cair seperti itu memiliki kualitas super, yg didapat dengan menyaring asap cair grade 1 menggunakan
zeolite dan carbon aktif dan terakhir dg kertas saring.
Di Jepang digunakan untuk mandi antiseptic dan detoksifikasi, serta cuka makanan (wood vinegar)
Perusahaan ikan dan pengepul ikan juga menjadi target pasar sebab liquid smoke bisa mengawetkan ikan
hingga 6 bulan tanpa mengubah rasa ataupun tekstur.
SASARAN PASAR LOCAL:
a. RESTORAN utk pengawet makanan dan pemberi citarasa ikan bakar/daging bakar,
b. HOTEL utk mengusir lalat dan serangga, pengepul ikan dll.
c. PERTANIAN sbagai Biopestisida, penyubur tanah, memperbaiki struktur tanah, melindungi tanaman
dari hama (tikus, burung, ulat, wareng dll), untuk perumahan: pengusir lalat, serangga dan rayap.
Untuk Kayu: pengawet kayu, pembasmi rayap
4. PAKAN IKAN
Kita mau membuat pakan ikan dengan kadar protein 32%
Bahan yang digunakan: sagu, dedak halus, ampas kelapa, tepung ikan dan tepung jagung
Sagu (0,3% protein) + dedak halus (12%) + jagung (11%) = 23,3%/3 = 7,76% = basal
Tepung ikan (60%) + ampas kelapa (32%) = 92%/ 2 = 46% = suplemen
Basal = 7,76 46 – 32 = 14
32
MINYAK VCO
EVAPORATOR
MESIN SENTRIFUSE BERKUALITAS
VAKUM
1. Kualitas minyak yang dihasilkan tidak tengik karena melalui mesin sentrifuse dan evaporator vakum
2. Minyak yang dihasilkan lebih banyak sebab melalui proses mesin lendingin cepat, mixer, penghangat cepat,
dimana 10 butir kepala = 1,2 liter, sedang jika dilakukan dg proses fermentasi, 110 butir kelapa = 900 ml.
3. Warna minyak jernih tdk keruh sebab melalui evaporator vakum
4. Daya tahan minyak lebih lama krn melalui evaporator vakum
Bila bukan minyak goring kelapa yg kita buat, melainkan minyak VCO, perhitungannya
Biaya operasional
Kelapa 50 x 10 butir kelapa x Rp 1,500 x 25 = Rp 18,750,000
Pengemas = 2 x 50 x Rp 785 x 25 hari = Rp 1,962,500 (sebab minyak VCO dikemas tiap 500 ml)
Pemasaran = Rp1000 x 2 x 50 x 25 = Rp 2,500,000
Tenaga kerja 3 orang x 3,000,000/bulan = Rp 9,000,000
Bahan bakar/listrik per bulan = Rp 2,000,000
Total biaya operasional = Rp 34,212,500
Penjualan Rp 30,000 x 100 kemasan x 25 hr = Rp 75,000,000
Keuntungan = Rp 75,000,000 – Rp 34,212,500 = Rp 40,787,500
Pengembalian modal =Rp 213,000,000/Rp 40,787,500 x 1 bulan = 5,2 bulan = 6 bulan