Anda di halaman 1dari 6

GIO HIDDEN POWER

 Pesan Luar Angkasa


Kamis 22 Desember 2038 lahirlah seorang bayi laki-laki yang diberi nama Sergio Reygan dia
mempunyai ibu yang bernama Ilyana dan ayahnya bernama Sebastian Reygan, Sebastian bekerja
sebagai seorang ilmuan untuk menafkahi keluarga kecilnya Sebastian tidak pernah bosan meneliti
ilmu pengetahuan karena itu adalah impian Sebastian sejak kecil. Pada suatu malam yang sunyi
teleskop radio menangkap pesan dari luar angkasa 'Sebentar lagi manusia akan musnah mereka
akan mengutus seseorang untuk mengambil energi manusia berhati hatilah' sepertinya ancaman
itu tidak main-main. Segera sekelompok ilmuan menanggapi pesan itu bagaimana caranya agar
manusia tidak musnah?, siapa mereka?, kenapa mereka ingin manusia musnah?, bahkan kita manusia
pun tidak tahu apa salah kita kepada mereka.

IDE
Berhari-hari Sebastian dan sekelompok ilmuan masih mencari solusi untuk melindungi bumi dari
ancaman pesan tersebut sampai akhirnya Eleanor mendapat ide bahwa harus ada seseorang yang rela
berkorban untuk keselamatan dunia, para ilmuan berdiskusi tentang pendapat Eleanor dan semua
setuju dengan pendapat Eleanor. Sebastian mengajukan diri untuk melindungi dunia, para ilmuan
tidak setuju karena Sebastian sudah tua mana mungkin ia bisa melakukan itu.
Jam menunjukkan pukul 9 malam Sebastian pulang ke rumah langsung menemui Ilyana-istrinya.
“Ilyana aku mau bicara sama kamu”
“Bicara tentang apa?”
“Ini tentang keselamatan dunia dan anak kita”
“Apa hubungannya keselamatan dunia sama anak kita?”. Sebastian menceritakan dari awal saat
teleskop radio menangkap pesan luar angkasa sampai ide Eleanor
“Aku tidak setuju Sebastian aku tidak mau Sergio kenapa napa hikss”. Ilyana menangis tersedu
“Tidak ada cara lain Ilyana” Sebastian mengusap rambut Ilyana supaya tenang “Ke-kenapa harus
Sergio bukan yang lain saja”
“Aku yakin Sergio akan menjadi penyelamat dunia, kalau yang lain aku tidak yakin, teman-teman
ilmuanku belum mempunyai anak, hanya aku saja”. Sebastian membujuk Ilyana agar dia mau “Aku
janji Sergio tidak apa-apa” ucap Sebastian sambil tersenyum tulus dan meyakinkan.
Ilyana menghembuskan nafas pasrah “Baiklah kalau begitu demi keselamatan dunia” Sebastian
merasa lega “Aku pegang janji kamu Sebastian Reygan.”

Kedatangan Jadoo
16 tahun kemudian Sergio tumbuh menjadi anak berusia 18 tahun kini Sergio sedang menonton film
kesukaannya sambil duduk di sofa ditemani dengan camilan pertengahan film Sergio merasa haus
kemudian beranjak ke dapur untuk mengambil minum ia meneguk air hingga...
‘Brukk...’
‘Crashh...’
Seperti suara terjatuh bersama ledakan membuat Sergio yang sedang minum tersedak “uhuk, uhuk,
uhuk” Sergio memukul dadanya berharap rasa sakit mereda, “Suara apa sih bikin gue mau mati saja”
Sergio mendengus kesal lalu ia berjalan menuju pintu belakang di dekat dapur untuk mengecek suara
tadi. Sebastian terbelalak kaget sambil menutup mulutnya “Si-siapa lo”. Makhluk itu menoleh ke
Sergio melihat Sergio makhluk bermata bulat besar hitam pekat, berkulit biru, kuping runcing, baju
lusuh tersenyum ke arah Sergio “Nggak usah senyum lo serem” makhluk berkulit biru itu
menjelaskan dengan bahasa yang tidak dimengerti Sergio.
Sergio memiringkan kepala seraya mengernyit dahi “Gue nggak ngerti apa yang lo ucapin”. ahaaa!
Sergio ingat bahwa ayahnya pernah menciptakan ramuan penerjemah “Bentar gue mau ambil dulu
ramuan penerjemah” Sergio melengos pergi meninggalkan makhluk biru itu, setelah menemukan
yang dicari Sergio memberikan ramuan kepada makhluk bermata hitam pekat tersebut setelah
makhluk itu minum “Hai perkenalkan nama saya Jadoo”
“Jadoo? Kok beda ya? Di kartunkan cewek ini makhluk entah apa tidak sama sekali dengan yang di
kartun. Aneh” gumam Sergio. Jadoo memiringkan kepala “Saya tidak mengerti bicaralah dengan
formal” ternyata makhluk aneh itu bisa mendengarnya dan tidak mengerti bahasa makhluk bumi
membuat Gio mendengus “Anda siapa sebenarnya berasal dari mana” Jadoo mendengus kan dia
sudah perkenalkan diri tadi “Saya Jadoo dari bangsa alien saya kesini untuk mencari seseorang, kamu
bisa liat sendiri kendaraan saya rusak”
“Alien? Ternyata alien beneran ada” pekik Sergio ia melotot tidak menyangka “Saya kasih tahu ke
temen- temen ah pasti bakal viral” Sergio tersenyum bangga “Ehh jangan dong nanti saya tidak bisa
pulang, kasian mereka yang sedang menunggu saya”
“Anda punya keluarga?”
“Punyalah, lagian saya itu juga pemimpin dari bangsa alien” Gio mengangguk paham ‘makhluk
aneh-batin Gio
“Bagaimana caranya anda mencari seseorang kalau kendaraanmu rusak”. “Saya sudah menemukan
orang yang tepat”
“Siapa?” Sergio sepertinya ingin tahu siapa yang di cari alien aneh itu?
“Adadeh mau tau ya apa mau tau buangett?” ucap Jadoo sambil menaik turunkan alis
“Ditanyain malah nanya balik, aneh”
“Nanti juga kamu tahu sendiri” Sergio kesal menghadapi alien yang aneh, ia melihat Jadoo sedang
memperbaiki kendaraannya yang rusak di satu sisi Sergio merasa iba kepada alien aneh itu “Anda
boleh tinggal di rumah ini sampai kendaraanmu sudah tidak rusak lagi”. “Bolehkah? Saya takut nanti
ketahuan orang rumah kamu”
“Tidak usah khawatir saya akan menyembunyikanmu, kalau anda ketahuan tenang saja sekalian
menjadi teman”. “Baiklah”. Selama bertahun-tahun saya mencari orang yang tepat dan saya rasa
telah menemukannya -batin Jadoo.

Berhasil
Sekelompok ilmuan sedang peluruhan unsur radioaktif gamma untuk sistem kekebalan tubuh
manusia mereka uji coba menggunakan katak disuntikan gamma ke katak lalu dimusnahkan
menggunakan laser pointer, setelah beberapa detik badan katak ternyata tidak ada yang luka Sebastian
dan teman ilmuannya bersorak bahagia usaha mereka tidak sia-sia. Gamma tersebut disuntikan ke
sekelompok ilmuan yang berhasil menciptakannya mereka membawa sebagian radioaktif gamma
untuk keluarga sendiri sebagian untuk di kembangkan. Sebastian membawa cairan berbeda yang
sudah di uji coba Sebastian pulang langsung memanggil istri dan anaknya mereka kumpul di ruang
tengah Sebastian langsung menyuntikan radioaktif gamma ke Ilyana. Setelah diberikan radioaktif alfa
beta gamma pada Sergio, Gio pergi ke kamarnya di dalam ada Jadoo sedang menatap ke luar jendela
Sergio hendak menonton tv, Jadoo bersuara “Suatu hari kamu akan menjadi manusia pelindung dunia
Sergio”
“Ha?”
“Ikuti saja alurnya jika kamu mau bertanya apa yang tadi saya katakan barusan saya tidak akan
pernah menjawab”
“Ngomong apasih tuyul angkasa”
“Heh! Saya bukan tuyul yah” ucap Jadoo sambil melotot membuat Sergio bergidik ngeri.

ARES
Ares seorang dari planet Mars yang diutus oleh pemimpinnya pergi ke bumi untuk mengambil energi
manusia sebanyak-banyaknya sudah datang. Pagi pukul setengah tujuh Jadoo memutuskan untuk
kembali ke tempat asalnya kendaraan Jadoo sudah diperbaiki selama perbaikan Jadoo tinggal dirumah
Sebastian selama 5 tahun saat Jadoo akan pulang tiba-tiba langit berubah menjadi gelap “Jadoo anda
sebaiknya disini dulu, langit sudah gelap pasti akan sangat berbahaya untuk pulang”. Hem,pasti sudah
saatnya-batin Jadoo. “Tidak Gio sudah saatnya saya pulang”
Sergio menghembuskan nafas panjang “Baiklah hati-hati” ini sangat berat bagi Sergio melepaskan
teman yang sudah menemaninya selama bertahun-tahun piring terbang warna hitam dan abu-abu
melesat begitu cepat menembus langit di hadapan Sergio.
Sergio menuju kamar kemudian langsung mandi karna pagi ini ia ada kelas pagi. Sergio sudah siap
berangkat ke kampus “Bun, Gio berangkat ya” Sergio sambil mencium punggung tangan sang bunda.
“Iya hati-hati, jangan ngebut, belajar yang rajin” Sergio mengangguk tersenyum
Baru sampai di kampus ia dikejutkan betapa banyaknya manusia tergeletak dimana-mana saat itu
radioaktif gamma masih dalam tahap perkembangan, Sergio melihat teman terdekat di kampus nya
berlari seperti dikejar rentenir saja!. “Aldi kenapa lo? Dikejar rentenir ya” Aldi mendengus “Bukan,
utang gue udah lunas bulan lalu, gue abis liat orang sedot darah manusia” Sergio kaget tidak percaya
akan hal itu ternyata benar yang dikatakan Jaddo waktu itu? Hp Sergio berdering lama ia merogoh
kantung celana ternyata ‘Papah Tian’ Gio menggeser tombol hijau panggilan tersambung “Halo pa
ada apa?”. “Halo Gio kamu nggak papa kan?” suara Sebastian terdengar khawatir. “Gio nggak papa
kenapa pah tumben papah khawatir segitunya”. “Kamu pulang sekarang ajak orang yang masih
hidup di jalan udah ya bye”. Panggilan terputus secara sepihak setelah Sebastian mengakhirinya
“Aldi lo ikut gue panggil teman-teman suruh ikut juga”
Aldi mengangguk Sebastian tunggu di mobil setelah semuanya terkumpul Sebastian menjalankan
mobilnya dengan kecepatan penuh sampai di rumah Ilyana langsung memeluk putranya erat “Kamu
nggak papa kan nak?”. Sergio mengelus pundak bunda nya “Gio gak papa bun, bunda tenang aja”.
Ilyana perlahan melepas pelukan “Syukurlah”.
“Papah di mana bun?” tanya Sebastian “Papah ada di laboratorium” Sergio mengangguk paham
“Gio ke papah dulu ya bun” Ilyana mengizinkan Sergio untuk menemui papahnya. Sampai di
laboratorium Sergio langsung bertanya “Pa, Gio mau tanya Benda Larut Merah Serasa Laut itu apa?”
Sebastian menoleh “Enggak tahu?”. Ck Sergio berdecak “Papahkan ilmuan masa gak tau” Sebastian
berpikir sampai dia menemukan jawaban yang tepat “Sepertinya papah sudah tahu itu apa” Sergio
tersenyum senang “Papah tidak mau kan manusia musnah?” Sebastian menangguk “Papah bikin ini
itu kalau Gio kasih kode buat kasih ke Ares papah kasih ya!” Tiba-tiba suara teriakan Ilyana membuat
mereka terkejut “TOLONG! TOLONG! GIO, TIAN TOLONG!” Sebastian ingin meninggalkan
laboratoriumnya namun segera ditahan Sergio “Papah di sini aja buat benda itu” Sebastian menurut
apa yang dikatakan putranya. Sampai di halaman luar rumah Sergio melihat Ares membentak Ilyana
“DIAM! Atau anak dan suamimu juga akan saya hisap dia” Ilyana diam dan menitiskan air mata Gio
yang melihat itupun seketika amarahnya naik, kuku Gio mulai memanjang, kulit yang tadi berwarna
kuning langsat berubah menjadi biru. “Jangan sakiti ibu saya kenapa kau sangat ingin manusia
musnah hah?!” ucap Gio penuh sedikit berteriak
Ares menoleh “Karena manusia itu seharusnya tidak ada kami benci kepada kalian semua” Ares
melanjutkan menghisap energi Ilyana, Gio menjadi geram dadanya naik turun ia langsung mencakar
punggung Ares menggunakan kuku panjangnya. Ares tidak terima akan hal ini ia berhenti menghisap
darah Ilyana seketika Ilyana terduduk lemas di halaman, Sergio tidak tega melihat sang bunda sangat
lemas karena darah yang dimiliki berkurang melihat sebuah mobil langsung ia lempar ke arah Ares
lalu menonjok perut, membuat luka sayatan di dada Ares dengan kuku Sergio sendiri, Ares membalas
Sergio dengan pukulan bertubi-tubi di badan Sergio, hingga Gio tidak mendapat celah untuk
melawannya Gio menerima pukulan bertubi-tubi dari Ares hingga ia berada di samping truk
Kesempatan Gio Sergio langsung mengangkat truk tersebut menggunakan satu tangan dan....
‘Blam!...’
‘Blarr...’
Suara pukulan dan ledakan dari truk yang mengenai badan Ares Gio membuatnya tak berdaya pada
saat itu Gio memberikan kode kepada ayahnya untuk memberikan benda tersebut kepada Ares “Butuh
darah? Ini saya bawakan minumlah” tanpa pikir panjang Ares menerima meminum hingga habis,
selang beberapa detik Ares merasakan badannya tidak bisa di gerakan perlahan tubuh Ares berubah
menjadi debu ia sadar bahwa ia telah ditipu “Sial ini larutan garam berwarna merah mereka telah
menipuku, awas saja kau para manusia” gumam Ares. Setelah Ares hilang darah manusia kembali lagi
ke pemiliknya Sebastian membawa Ilyana ke dalam rumah, tian memberikan ramuan penambah darah
kepada Ilyana dan Sergio, Gio sudah berubah menjadi manusia semula.

MEGA
Semenjak kejadian Ares dikalahkan Gio berubah menjadi seorang yang temperamental ia teringat
dengan ucapan Jadoo waktu itu “Kalau kamu sudah menjadi orang yang tidak bisa menahan emosi
kamu perlu penawar dari bunga Youtan Poluo dan piringan debu di bintang Vega dari infra merah”
Gio tidak mengerti apa yang Jadoo ucapkan ia membaca buku di perpustakaan untuk mengetahui
sedikit maksud dari ucapan Jadoo untuk menemui Vega harus bertepatan malam tujuh yang dimaksud
malam tujuh; dimana Summer Triangle atau Segitiga musim panas bertepatan bulan tujuh malam ke
tujuh.
Sergio meminta bantuan ayahnya untuk membuat pesawat ruang angkasa karena Gio akan melakukan
perjalanan ke sana mengambil piringan debu yang melingkar di bintang Vega, selama 5 bulan
Sebastian membuat pesawat ruang angkasa dengan bantuan temannya. Tepat hari Minggu, 7 Juli 2056
Segitiga musim panas muncul Sergio sudah siap berangkat “Ayah bunda Gio berangkat doa in Gio”
pamit Sergio kepada ayah dan ibunya “Pasti Gio doa kami selalu menyertaimu” Ilyana dan Sebastian
tersenyum.
Sergio memasuki pesawat ruang angkasa setelah menggunakan pengaman pesawat siap meluncur,
hitungan mundur dimulai pada hitungan ke satu pesawat melesat ke angkasa dengan kecepatan 40km
per jam sampai ke bintang Vega, Gio hendak mengambil debu namun berhenti ketika ada yang
melarangnya “Berhenti jangan kau mengambil debu itu tanpa izin ke saya atau kau akan celaka” Gio
menoleh ia melihat seorang wanita dengan wajah yang rupawan “Hai cantik perkenalkan nama saya
Sergio Reygan namamu siapa?” Gio memperkenalkan dirinya “Mega, saya penunggu bintang Vega
saya tanya mengapa kau ingin mengambil debu itu tanpa seizinku” Sergio tidak tahu ternyata ada
penunggu bintang Vega ia menjelaskan betapa ia membutuhkan debu itu untuk dirinya.
Wanita cantik mengangguk paham “Sebelum kau mengambil debu itu kau harus jawab pernyataan
saya dulu” Mega mengeluarkan benda bersinar persegi seperti permata lalu menuliskan pernyataan
menggunakan batu kristal lalu ia berikan kepada Sergio untuk menjawabnya Gio menerima
pertanyaan yang berisi ’26 bilangan prima berasal dari mana?’ Gio berpikir sejenak selama 15 menit
Gio menjawab “Saya tahu jawabannya” Gio tersenyum meremehkan “Kalau kau menjawabnya
dengan benar silakan ambil debu itu jika jawabannya salah silakan pergi dari sini” Gio mengambil
nafas hembuskan perlahan “26 bilangan prima berasal dari bintang Vega berjarak 25 tahun cahaya
dari bumi” Mega bertepuk tangan jawaban yang Gio berikan benar “Kau boleh ambil sebanyak yang
kau butuh kan dan...” Mega mengeluarkan setangkai bunga “..dan ini bunga Youtan Poluo untukmu
saya ada banyak” Gio menerima dengan senang hati tidak usah bersusah payah mencari atau
menunggu 3.000 tahun lamanya agar mekar “Terima kasih Mega” ucap Gio seraya tersenyum manis.
Setelah mengucapkan terima kasih Gio berjalan menuju pesawat ruang angkasa sebelum masuk ia
mengambil debu dimasukkan ke dalam tabung ukur. Sesampainya di bumi Sergio pulang langsung ke
laboratorium ayahnya ia menghaluskan bunga terlebih dahulu campurkan ke debu yang sudah diberi
air ke dalam labu erlenmeyer di aduk hingga tercampur Gio mengambil jarum suntik lalu menyuntik
dirinya sendiri dengan penawar yang sudah dibuat Gio merasakan ada perbedaan dalam tubuh.
“Gio tolong beli in sayuran” teriak Ilyana, “Iya bun” Sergio keluar mengambil kunci motor Gio
keliling bersama Entong motor ninja kesayangannya setelah membeli dan melakukan pembayaran Gio
pulang di perjalanan menuju rumahnya Gio dihadang tiga orang begal.
“Serahkan harta yang lo bawa atau lo mati disini” Gio menghampiri tiga begal dengan tatapan
tajamnya seakan tidak takut dengan ancaman para begal “Mau harta gue? sini lawan gue dulu” satu
orang maju meninju sudut bibir Sergio tidak terima Sergio meninju rahang lawan dua temannya maju
hendak memukul Sergio dari belakang Gio tahu ia menendang kedua begal sampai tersungkur ke
aspal mereka bertiga berlari menghindari Sergio “Cih! Pengecut” Gio menghidupkan Entong motor
kesayangannya melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda tadi selama perjalanan Gio merasa
senang ia tersadar saat ia tersulut emosi ia tidak berubah menjadi makhluk aneh ‘AKHIRNYA AKU
BISA MENJADI MANUSIA NORMAL TERIMA KASIH TUHAN, TERIMA KASIH MEGA, TERIMA
KASIH JADOO SI TUYUL ALIEN’ senyum Sergio terus mengembang tak terasa ternyata sudah
sampai di depan rumah.
Memasuki dapur Gio melihat Sebastian sedang memilih bahan untuk dijadikan eksperimen “Gimana
penawarnya Gio?” Sergio tersenyum senang “Manjur pah” Sebastian ikut tersenyum “Syukurlah,
maafin papah ya Gio” wajah Sebastian terlihat sedih “Gapapa pah lagian Gio nyelamatin dunia agar
populasi manusia tidak punah” Sebastian terharu langsung memeluk putranya “Makasih, makasih
udah rela berkorban demi dunia papah bangga sama kamu.”
ENDING
BIODATA
Nama: Naura Suci
Tempat/Tgl lahir: Pemalang 21 September 2007
Agama: Islam
Alamat: Kalitorong, Pemalang-Jawa Tengah
RT/RW: 03/02
No.Hp/Whatsapp: 0859117486318
Instagram: every__nanala
Email: nauranabila38@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai