Kelompok :I
Tempat Praktik : Wisma Andhong Sumawi PSTW Yogyakarta Unit Abiyoso
Tanggal Praktik : 24 Juni 2013 – 13 Juli 2013
Tanggal Pengkajian : 1 Juli 2013
Penanggungjawab :
Nama penanggungjawab : Bp. N
Hubungan dengan klien : keluarga
Genogram
klien
Alasan menghuni PSTW
Klien kehilangan suaminya pada tahun 1980-an karena sakit. Klien mempunyai 2 orang anak laki
– laki. Namun anak pertamanya meninggal saat berusia 3 tahun dan anak kedua meninggal saat
berumur 2 bulan. Setelah anak dan suaminya meninggal, klien tinggal sendirian dan bekerja
serabutan. Tahun 2000, klien masuk ke PSTW Yogyakarta unit Abiyoso karena tidak ada yang
merawatnya di rumah.
Riwayat alergi
Klien mengatakan tidak menderita alergi.
Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Nyeri : klien tidak mengeluh nyeri
Status gizi : BB saat ini : 41 kg
TB saat ini : 138 cm
IMT : 21,5 (normal)
Personal hygiene : klien tampak bersih, pakaian yang dipakai sesuai dan rapi. Rambut klien
pendek, berwarna putih. Tampak beberapa gigi klien sudah tanggal, namun gigi yang tersisa
tampak bersih. Klien mengatakan mandi dan gosok gigi secara rutin 2 kali sehari.
2. Sistem persepsi sensori
Pendengararan : Klien tidak mengalami gangguan pendengaran, klien masih bisa
menangkap suara dengan baik.
Penglihatan : Klien mengatakan kedua matanya tidak dapat melihat sejak 5 tahun yang
lalu. Kedua mata mengalami katarak matur.
Pengecap / penghidu : Klien mengatakan tidak ada gangguan dalam pengecap dan
penghidu. Klien dapat membedakan bau minyak kayu putih, kopi dan teh. Klien dapat
membedakan rasa asin dan manis.
Peraba : Klien mengatakan tidak mengalami gangguan pada sistem perabaan. Klien
mampu membedakan rangsangan antara benda tumpul dan benda tajam. Hasil mikro
filamen di ekstremitas bawah menunjukkan hasil positif (tidak ada gangguan)
3. Sistem pernafasan
Frekuensi : 20 x / menit
Suara nafas : bronkovesikuler
4. Sistem kardiovaskuler
2. Nadi (x / menit) 90
Psikologis
Klien mengatakan saat ini merasa betah tinggal di panti. Klien mengatakan bersyukur atas
keadaannya saat ini.
Klien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur. Pada siang hari klien tidur siang sekitar
jam 14.00 – 15.00, sedangkan malam hari klien tidur jam 20.00, kemudian jam 04.00 sering
terbangun dan tidak dapat tidur lagi sampai pagi.
Klien mengatakan rutin memeriksakan kesehatannya ke poliklinik panti agar mendapatkan
obat. Klien mengatakan apabila diberi obat, maka akan diminum secara rutin.
Klien mengatakan akan tetap menjaga kesehatannya dengan cara istirahat yang cukup,
makan teratur dan pasrah kepada Tuhan.
Klien mengatakan walaupun mengalami kebutaan dan keterbatasan dalam pergerakan,
namun klien tetap bersyukur masih diberi hidup oleh Tuhan.
Sosial
Klien tampak aktif mengikuti kegiatan di panti. Setiap pagi klien mau diantar untuk
mengikuti senam. Setiap hari senin dan kamis klien rajin mengikuti bimbingan rohani.
Sedangkan untuk kegiatan bimbingan kesenian, klien mengatakan kurang berminat karena
merasa lelah apabila duduk terlalu lama. Klien dapat mengenal teman – teman 1 panti dan
pengasuhnya. Saat pengamatan, klien tampak berbincang – bincang akrab dengan teman 1
wisma.
Klien mengatakan tidak ada kebiasaan panti yang tidak dia sukai. Namun klien mengatakan
kadang jengkel dan marah dengan teman – temannya yang selalu bertengkar dan mau
menang sendiri.
Klien mengatakan sering menegur dan memarahi temannya yang tidak mau menurut pada
klien.
Klien mengatakan kegiatan di panti sudah baik dan lengkap dan klien sangat betah tinggal di
panti. Klien tampak mampu menyebutkan jadwal kegiatan panti dengan benar.
Budaya
Klien merupakan orang jawa. Klien mengatakan menyukai budaya jawa dan tidak ada
bagian dari kebudayaan jawa yang tidak sesuai dengan dirinya.
Klien mengatakan tidak keberatan dan tidak ada masalah dengan kebudayaan yang
dianutnya.
Spiritual
Klien mengatakan aktivitas ibadah sehari – hari yang biasa dilakukan adalah berdoa saat
bangun tidur, setiap sebelum dan sesudah makan dan doa malam menjelang tidur. Klien
mengatakan dengan berdoa, dia semakin dekat dengan Tuhan dan merasa tenteram. Saat
pengamatan, klien tampak berdoa sebelum dan sesudah makan pagi dan siang.
Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan di panti adalah ibadah / bimbingan rohani setiap
hari senin dan kamis.
Klien tampak dapat melakukan semua kegiatan keagamaan. Klien mengatakan tidak ada
masalah dalam hal ibadah.
Klien mengatakan kondisi yang dia alami saat ini, termasuk perubahan yang terjadi pada
dirinya saat memasuki masa tua adalah kehendak Tuhan. Klien juga mengatakan kalau
kematian suami dan kedua anaknya juga merupakan kehendak Tuhan dan klien percaya
bahwa Tuhan sangat mencintainya dan tidak akan memberikan cobaan melebihi
kekuatannya.
Data penunjang
Hasil pemeriksaan mikrofilamen menunjukkan hasil positif (tidak ada gangguan)
Klien tampak memakai kacamata, namun tidak membantu meningkatkan visus
penglihatannya.
Klien tampak berjalan menggunakan bantuan tongkat. Apabila klien harus pergi ke
wisma atau ruang doa, klien menggunakan kursi roda.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Tanggal Diagnosa
1. 1 Juli 2013 Resiko cidera : jatuh berhubungan dengan penurunan fungsi sensori dan motorik, ditandai dengan :
- Klien mengatakan kedua matanya buta, tidak bisa melihat walaupun sudah dibantu dengan kacamata
- Klien mengatakan kedua matanya buta sejak 5 tahun yang lalu
- Klien mengatakan kaki dan tangan kadang terasa agak kaku sehingga apabila berjalan selalu pelan supaya
tidak jatuh
- Klien mengatakan berusaha memenuhi kebutuhannya secara mandiri walaupun sering mengalami kesulitan
- Klien mengatakan pernah jatuh 6 bulan yang lalu.
- Kedua mata klien mengalami katarak matur
- Klien tampak berjalan pelan dan selalu berpegangan pada handrail
Penilaian resiko jatuh menggunakan instrumen Hendrich II Fall Risk Model menunjukkan klien mengalami
resiko jatuh
2. 1 Juli 2013 Gangguan proses pikir berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif, ditandai dengan :
- Klien mengatakan sering lupa dalam meletakkan barang miliknya
- Klien tampak lupa dalam menyebutkan tanggal dan bulan
- Klien tampak lupa dalam menyebutkan nama kabupaten dan propinsi tempat tinggalnya saat ini
- Hasil penilaian fungsi kognitif menggunakan SPMSQ menunjukkan klien mengalami gangguan fungsi
kognitif ringan
PRIORITAS MASALAH
1. Diagnosa Keperawatan : Resiko cidera : jatuh berhubungan dengan penurunan fungsi sensori dan motorik
1. Sifat masalah : 2/3 1 2/3 Kiendapat melakukan aktivitas dengan baik, namun
Resiko ada kekakuan pada tangan dan kaki kiri, serta
mengalami gangguan penglihatan sehingga beresiko
jatuh
2. Kemungkinan masalah dapat 2/2 2 2 Klienmempunyai keinginan yng besar untuk mencegah
diubah : Mudah resiko jatuh. Kondisi lingkungan dapat dimodifikasi
untuk mencegah klien mengalami jatuh
3. Potensi masalah untuk dicegah : 3/3 1 1 Kemungkinan jatuh dapat dicegah dengan menciptakan
Tinggi lingkungan yang aman dan memberikan pendidikan
kesehatan kepada klien
4. Menonjolnya masalah : 2/2 1 1 Klien merasa resiko jatuh merupakan masalah yang
Masalah berat dan harus segera harus segera ditangani
ditangani
Total 4 2/3
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan proses pikir berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif
1. Sifat masalah : 3/3 1 1 Klien mengalami perubahan proses pikir dan sering
Aktual lupa dengan hal – hal yang ada di sekitarnya
2. Kemungkinan masalah dapat 1/2 2 1 Klien memiliki motivasi yang besar untuk mengatasi
diubah : Sebagian masalah gangguan proses pikir, namun klien
mengalami degenerasi pada sistem saraf karena usia
3. Potensi masalah untuk dicegah : 2/3 1 2/3 Gangguan proses pikir dapat dicegah jika klien mampu
Cukup mempertahankan kemampuan kognitifnya, namun
faktor usia dan keterbatasan fisik yang dialaminya ikut
menentukan keberhasilannya.
4. Menonjolnya masalah : 2/2 1 1 Klien merasa masalah ini berat karena mengganggu
Masalah berat dan harus segera kegiatannya sehari – hari
ditangani
Total 3 2/3
Nama Klien : Ny. U
Alamat : Wisma Andhong Sumawi PSTW Yogyakarta unit Abiyoso
Diagnosa : Resiko cidera : jatuh berhubungan dengan penurunan fungsi sensori dan motorik
RENCANA KEPERAWATAN
No Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama - Kaji resiko jatuh yang dialami Pemantauan resiko jatuh dapat membantu
3hari, klien mampu menunjukkan tindakan pasien memonitor kondisi klien
pencegahan untuk meminimalkan resiko jatuh,
dengan kriteria : - Identifikasi bersama klien tentang
- klien dapat mengidentifikasi faktor yang faktor fisik, psikologis dan Klien perlu menyadari, mengenal dan mengetahui
dapat menyebabkan jatuh lingkungan yang dapat faktor – faktor yang menyebabkan jatuh
- klien dapat menyebutkan akibat dari jatuh menyebabkan jatuh
- klien dapat menyebutkan cara mencegah
terjadinya jatuh - Diskusikan bersama klien tentang
- klien dapat menciptakan lingkungan yang akibat jatuh
aman untuk mengurangi resiko jatuh
- Diskusikan bersama klien tentang Dengan mengenal bahaya jatuh, maka diharapkan
cara pencegahan jatuh klien mampu menyadari bahayanya sehingga mau
melakukan upaya pencegahan
- Reorientasikan klien dengan
lingkungan tempat tinggal
Kemampuan klien dalam menggali cara
pencegahan jatuh, berguna untuk upaya yang
- Ciptakan lingkungan yang kondusif akan dilakukan selanjutnya
untuk mencegah jatuh :lantai tidak
licin, gunakan sandal yang tidak
licin, manfaatkan handrail, Penting bagi klien untuk mengenal lingkungan
memberikan kode kepada lansia dengan baik sehingga dapat beradaptasi dan
yang lain apabila akan lewat. mengurangi resiko jatuh
RENCANA KEPERAWATAN
No Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 7 - Kaji orientasi klien terhadap orang, Data tentang orientasi klien saat ini, akan menjadi
hari, klien mampu menunjukkan orientasi kognitif tempat, waktu dan situasi dasar melakukan tindakan selanjutnya
dan perbaikan gangguan proses pikir dengan
kriteria : - Beri kesempatan klien untuk
- klien dapat mengidentifikasi diri, orang mengenal barang milik pribadinya, Kemampuan klien mengenal barang pribadinya
terdekat, tempat dan waktu saat ini misalnya tempat tidur, lemari, dapat membantu klien mempertahankan memori
- klien mampu berespon dengan tepat pakaian
terhadap isyarat komunikasi dan
lingkungan - Beri kesempatan klien untuk
- Tidak terjadi penurunna skor SPMSQ mengenal waktu dengan cara
menanyakan ke teman 1 wisma
atau pengasuh panti
Orientasi waktu perlu dilakukan pada klien untuk
- Beri kesempatan klien untuk melatih kemampuan kognitifnya
mengenal dimana dia berada
- Ajak klien melakukan kegiatan
untuk menstimulasi otak, yaitu :
mendengarkan musik
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) Ttd / nama
O:
- Klien tampak berjalan perlahan dan
memegang tongkat
- Klien tampak antusias selama
mengikuti diskusi
- Klien tampak dapat
mengidentifikasi faktor yang dapat
menyebabkan jatuh
- Klien tampak dapat menyebutkan
akibat jatuh
- Klien tampak dapat menyebutkan
cara pencegahan jatuh
A:
Tujuan tercapai sebagian. Klien dapat
mengidentifikasifaktor yang menyebabkan
jatuh, akibat dari jatuh, dan cara mencegah
jatuh. Namun tindakan pencegahan jatuh
belum terlaksana
P:
Lanjutkan intervensi :
- Kolaborasi dengan perawat panti
tentang pemeriksaan mata klien
2. Rabu, 3 Juli 2013 S:
Jam 10.00 - Melakukan koordinasi dengan perawat dan - Dokter panti mengatakan bahwa
dokter panti untuk pemeriksaan mata klien katarak yang dialami klien tidak
bisa disembuhkan karena faktor
usia dan kerusakan lensa yang
terjadi sudah sangat parah
- Klien mengatakan akan menjaga
diri supaya tidak jatuh
O:
- Klien tampak bisa menerima
penjelasan dokter Agnin
A:
Tujuan tercapai sebagian. Klien sudah
periksa mata walaupun tidak ada tindakan
medis yang bisa diambil. Tindakan
pencegahan jatuh belum terlaksana optimal
P:
Lanjutkan intervensi :
- Ciptakan lingkungan yang kondusif
untuk mencegah klien jatuh
3. Kamis, 4 Juli 2013 S: Arie
Jam 08.15 - Bersama petugas wisma membersihkan - Klien mengatakan senang karena
lantai kamar mandi dan lantai sekitar sumur kamarnya bersih, sudah tidak ada
barang yang berserakan dan dapat
Jam 11.00 - Membersihkan dan membereskan kamar menyebabkan tersandung
klien - Klien mengatakan sudah mengenal
- Menjelaskan kepada klien tentang letak letak barang – barang di wisma dan
barang – barang di wisma khususnya yang kamarnya
ada di kamar klien - Klien mengatakan akan
- Memotivasi klien untuk memanfaatkan menggunakan handrail untuk
handrail mencegah jatuh
- Mengajarkan klien untuk mengatakan “kring - Klien mengatakan akan
– kring” setiap keluar kamar agar tidak mengatakan “kring – kring” supaya
tertabrak lansia lain saat berjalan tidak ditabrak lansia
- Memasang paku di kayu pintu kamar klien lain.
bagian luar sebagai tanda apabila klien sudah - Klien mengatakan akan
memegang paku tersebut, makan sudah akan memanfaatkan paku yang
masuk ke kamar. terpasang sebagai pertanda masuk
ke kamar
- Petugas wisma mengatakan rutin
membersihkan lumut di kamar
mandi dan sumur setiap kamis pagi
O:
- Klien tampak berjalan sambil
berpegangan handrail
- Klien tampak mengatakan “kring –
kring” saat berjalan
- Klien tampak mencoba memegang
paku di pintunya dan
memanfaatkannya sebagai penanda
masuk kamar
- Kamar klien tampak bersih
- Lantai kamar mandi dan sekitar
sumur tidak licin, tak tampak
lumut.
- Klien dapat menciptakan
lingkungan yang aman untuk
mengurangi resiko jatuh
A:
Tujuan tercapai. Klien menunjukkan
tindakan pencegahan untuk meminimalkan
resiko jatuh
P:
Hentikan intervensi
Nama Klien : Ny. U
Alamat : Wisma Andhong Sumawi PSTW Yogyakarta unit Abiyoso
Diagnosa keperawatan : Gangguan proses pikir berhubungan dengan penurunan fungsi kognitif
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari, tanggal / Implementasi Evaluasi (SOAP) Ttd / nama
Jam
1. Senin,1 Juli 2013 S:
Jam 11.00 - Mengkaji orientasi klien - Klien mengatakan dirinya berada di wisma Andhong
tentang orang, waktu dan Sumawi Abiyoso
tempat - Klien mengatakan sering bingung dengan tanggal, bulan
dan tahun
O:
- Klien tampak menyebutkan nama wisma dan kecamatan
dengan benar
- Klien salah dalam menyebutkan nama kabupaten
- Klien dapat menyebutkan nama hari dengan benar,
namun salah dalam menyebutkan tanggal, bulan dan
tahun. Ages
- Klien dapat menyebutkan nama perawat dan nama teman
panti yang dikenali lewat suaranya dengan benar.
A:
Tujuan belum tercapai. Klien masih mengalami gangguan dalam
orientasi tempat dan waktu.
P:
Lanjutkan intervensi :
- Beri kesempatan klien untuk mengenal barang pribadinya
- Beri kesempatan klien untuk mengenal waktu dan tempat
dengan benar
2. Selasa, 2 Juli 2013 S: Agnin
Jam 12.00 - Mengorientasikan klien - Klien mengatakan di dalam kamar mempunyai 3 buah
terhadap barang pribadi yang bantal, dan 1 buah selimut
dimilikinya - Klien mengatakan meletakkan pakaiannya di dalam
- Mengorientasikan klien almari sebelah timur
untuk mengenal waktu, - Klien mengatakan akan menanyakan kepada pengasuh
dengan cara menanykana atau petugas panti tentang tanggal dan hari.
kepada pengasuh atau - Klien mengatakan tinggal di wisma Andhong Sumawi
petugas panti Panti Jompo Abiyoso Pakem Sleman Yogyakarta
- Mendiskusikan dengan klien - Klien mengatakan senang dengan penjelasan yang
tentang lokasi dan nama diberikan perawat
tempat tinggalnya saat ini
O:
- Klien dapat menyebutkan barang – barang yang dimiliki
dan lokasi penyimpanannya dengan benar
- Klien tampak menyebutkan tempat tinggalnya saat ini
dengan benar dengan dibimbing perawat
A:
Tujuan tercapai sebagian. Klien dapat mengenal barang pribadi,
tempat dan waktu dengan baik. Namun perbaikan proses pikir
belum terjadi secara optimal.
P:
Lanjutkan intervensi :
- Ajak klien melakukan tindakan stimulasi otak
- Anjurkan klien melakukan kegiatan stimulasi otak secara
rutin
3. Rabu,3 Juli 2013 S:
Jam 09.00 - Mendiskusikan bersama - Klien mengatakan senang karena mengetahui tentang cara
klien tentang cara mencegah pikun
menstimulasi otak yang - Klien mengatakan akan rutin mendengarkan musik rohani
dapat klienlakukan, yaitu setiap pagi jam 5 dari radio
mendengarkan musik
- Ajak klien melakukan O:
kegiatan stimulasi otak - Klien tampak mengerti dengan penjelasan perawat
secara rutin - Klien dapat menyebutkan salah satu cara menstimulasi
otak adalah dengan mendengarkan musik
A:
Tujuan tercapai sebagian. Klien dapat mengenal kegiatan
stimulasi otak, namun klien belum melakukannya
P: Ani
Lanjutkan intervensi :
- Pantau kegiatan stimulasi otak yang dilakukan klien
- Ajarkan pijat taktil kepada klien
4. Kamis,4 Juli 2013 S:
Jam 09.00 - Mengkaji kegiatan stimulasi - Klien mengatakan tadi pagi sudah mendengarkan musik
otak yang telah dilakukan - Klien mengatakan akan melakukan pijat taktil secara
klien rutin karena gerakannya mudah
O:
Jam 09.30 - Mengajarkan pijat taktil - Klien tampak mengerti dengan penjelasan perawat
kepada klien - Klien tampak dapat mengikuti semua gerakan pijat taktil
- Beri pujian atas usaha yang yang diajarkan perawat
dilakukan klien - Klien tampak antusias dalam mengikuti latihan pijat taktil
Fistra
A:
Tujuan tercapai sebagian. Klien dapat melakukan kegiatan pijat
taktil namun masih perlu pendampingan perawat
P:
Lanjutkan intervensi :
- Pantau kegiatan stimulasi otak yang dilakukan klien
- Pantau kegiatan senam otak yang dilakukan klien
P:
Lanjutkan intervensi :
- Pantau kegiatan stimulasi otak yang dilakukan klien
- Pantau kegiatan pijat taktil yang dilakukan klien
6. Sabtu, 6 Juli 2013 S:
Jam 09.00 - Mengevaluasi kegiatan - Klien mengatakan tadi pagi sudah mendengarkan musik
stimulasi otak yang telah - Klien mengatakan semakin lama semakin senang
dilakukan klien melakukan pijat taktil
P:
Lanjutkan intervensi :
- Lakukan pengkajian ulang fungsi kognitif klien.
7. Senin, 8 Juli 2013 Belum dilakukan