Anda di halaman 1dari 13

Kelas X_Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010

KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Pengertian Keanekaragaman Hayati


Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk,
penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.
Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara
makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan)
lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup
keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. Berdasarkan definisi dari undang-
undang tersebut, keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen,
keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

B. Tingkat Keanekaragaman Hayati


1. Keanekaragaman Tingkat Genetik ( gen )
Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Setiap
susunan gen akan memberikan penampakan (fenotipe), baik anatomi maupun fisiologi pada setiap
organisme.
Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau
secara keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu spesies. Hal ini
disebabkan adanya keanekaragaman gen pada setiap organisme.
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis (spesies).
misalnya :
- variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor
- variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya
- variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya
- variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina
- Allium ascolicum (bawang merah), Allium sativum (bawang putih), Allium fistulosum (locang)
Yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu jenis ( fenotif ) adalah faktor gen ( genotif ) dan
faktor lingkungan (environment), sehingga dapat dituliskan rumus berikut :
F=G+L
F = fenotip (sifat yang tampak)
G = genotif (sifat yang tidak tampak – dalam gen)
L = lingkungan.
Jika Genotip berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau Lingkungan berubah maka akan terjadi
perubahan di Fenotip.

Diktat Biologi_Keanekaragaman Hayati_by. Aslam Mahmudi, S.Pd 13


Kelas X_Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010
2. Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis)
Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil
(mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup tersebut
merupakan satu spesies.
Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat
pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama.
Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-
perbedaan sifat.
Contoh :
- famili Fellidae : kucing, harimau, singa
- famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar
- famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis,
kacang panjang, kacang kapri
- familia graminae : rumput teki, padi, jagung
- genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan
kangkungan (Ipomoea crassicaulis)
- genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan
pohon Preh (Ficus ribes)

3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem


Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk
hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri
lingkungan fisik, lingkungan kimia, tipe vegetasi, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan
makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis
makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai
keanekaragaman tingkat ekosistem.
Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara,
suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan
kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada
tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut..
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem
terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa
bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput (savana), bioma hutan gugur, dan bioma
hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup
di dalam iklim dominan tersebut.
Adapun ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem perairan tawar, ekosistem laut,
ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang. Pembahasan mengenai
ekosistem dapat anda pelajari lebih jelas pada Bab Ekosistem.

Diktat Biologi_Keanekaragaman Hayati_by. Aslam Mahmudi, S.Pd 13


Kelas X_Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010

Keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis.


Misal :
Beberapa spesies Palmae (kelapa, siwalan, dan aren berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang
berbeda sehingga terbentuk ekosistem yang berbeda pula diantara ketiga spesies tersebut. Kelapa di
ekosistem pantai, siwalan di ekosistem savana, dan aren di ekosistem hutan basah

C. Keanekaragaman Hayati di Indonesia


Indonesia terletak pada garis 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT. Dengan demikian, Indonesia
terletak di daerah beriklim tropis dan dilewati oleh garis khatulistiwa. Letak ini menyebabkan Indonesia
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Indonesia juga memiliki berbagai jenis ekosistem, seperti
ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau, terumbu karang, dan ekosistem
pantai.
1. Persebaran Tumbuhan (Flora) di Indonesia
Jenis tumbuh-tumbuhan di Indonesia diperkirakan berjumlah 25.000 jenis atau lebih dari 10% dari
flora dunia. Lumut dan ganggang diperkirakan jumlahnya 35.000 jenis. Tidak kurang dari 40% dari jenis-
jenis ini merupakan jenis yang endemik atau jenis yang hanya terdapat di Indonesia dan tidak terdapat
di tempat lain di dunia.
Tumbuhan yang tumbuh di Malaysia, Indonesia, Philipina sering disebut kelompok tumbuhan
Malesiana. Beberapa jenis tumbuhan khas di Indonesia :
 Durian ( Durio zibethinus ), ada beberapa varietas : Durian Petruk (Jepara), durian Simas (Bogor),
durian Sitokong (Ragunan-Jakarta).
 Salak ( Salacca edulis ), beberapa varietas : salak pondoh (sleman), salak bali, salak condet
(jakarta).
 Bunga Bangkai ( Rafflesia arnoldi ) dari Bengkulu
 Pohon Jati (Tectona grandis), Mahoni (Switenia mahagoni), Kenari (Canarium caesius) byk
ditemukan di Jawa, keruing (Dipterocarpus sp), Matoa (Pometia pinnata) dari Papua.
 Meranti (Shorea sp), rotan (Calamus caesius) di kalimantan.
 Cendana (Santalumalbum), kayu putih (Eucalyptus alba)

2. Persebaran Hewan (Fauna) di Indonesia


Persebaran hewan-hewan di dunia dikelompokkan menjadi 6 (enam) daerah utama, yaitu :

Daerah Persebaran Jenis Hewan Meliputi Negara


Siamang, tikus pohon, gajah, Indonesia bagian barat, Filipina, Thailand,
1. Oriental
harimau India

2. Australian Kanguru, Platypus, Koala Australia, Indonesia bagian Timur

Panda raksasa, unta


3. Paleartik Himalaya, Eropa, Afrika, Gurun sahara
baktrian, keledai persia

Hewan pengerat (rodentia)


4. Neartik dan hewan memiliki tanduk Amerika Utara dan sekitarnya
bercabang

Kukang pohon, Armadillo,


5. Neotropik Amerika selatan dan bagian tengah
Tapir

6. Ethiopia Kera, jerapah, dan zebra Afrika

Jenis-jenis hewan yang ada di Indonesia diperkirakan berjumlah sekitar 220.000 jenis yang terdiri
atas lebih kurang 200.000 serangga (± 17% fauna serangga di dunia), 4.000 jenis ikan, 2.000 jenis
burung, serta 1.000 jenis reptilia dan amphibia.
Penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya hewan, sangat berkaitan erat
dengan letak geografis Indonesia. Penyebaran hewan ini secara umum terbagi menjadi dua wilayah,
yaitu kawasan timur (Benua Australia) dan kawasan barat (Benua Asia).
Dalam ekspedisinya ke Indonesia, Alfred R. Wallace (1856) menemukan perbedaan hewan di
beberapa daerah di Indonesia. Jenis burung yang ada di Bali tidak dijumpai di Lombok, dan sebaliknya.
Hewan yang terdapat di Sumatera, jawa, Bali, dan Kalimantan mirip dengah jenis hewan di daerah
geografis Oriental (Asia), sehingga Wallace membuat garis pembatas yang dikenal dengan garis
wallace yang memisahkan daerah oriental dengan daerah Australian (Papua, Maluku, Sulawesi, dan
Nusa Tenggara.

Diktat Biologi_Keanekaragaman Hayati_by. Aslam Mahmudi, S.Pd 13


Kelas X_Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010
Ahli zoology Jerman, Max Weber menjumpai hewan di daerah Sulawesi mirip dengah hewan di
daerah Oriental dan Australian (merupakan peralihan), sehingga membuat garis pembatas yang dikenal
garis weber yang membentang daerah Sulawesi ke selatan hingga kepulauan Aru.
Dengan demikian, hewan-hewan di Indonesia memiliki tipe daerah Orental, Australian, dan Peralihan

Daerah
Persebaran di Ciri-Ciri Jenis Hewan
Indonesia

1. Oriental - Mamalia berukuran Gajah Sumatera, Banteng, Harimau Jawa, harimau


besar sumatera, tapir sumatera, badak sumatera, beruang
madu, badak bercula satu.

- Memiliki banyak Orangutan (sumatera, kalimantan, kera, ungko,


jenis hewan monyet, tarsius, kukang, bekantan.
primata (kera)

- Warna bulu kurang Burung rangkong, jalak bali, murai, elang putih
menarik/tidak
beragam tapi
Kicauan Bagus

Diktat Biologi_Keanekaragaman Hayati_by. Aslam Mahmudi, S.Pd 13


Kelas X_Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010

Daerah Persebaran di
Ciri-Ciri Jenis Hewan
Indonesia

2. Australian - Mamalia berukuran kecil Walabi, kanguru, kus kus,


oposum
- terdapat Mamalia
Berkantong
- Tidak ada Primata
- Warna bulu pada burung Cendrawasih, kasuari, kakatua
menarik / beragam raja

Daerah Persebaran di
Ciri-Ciri Jenis Hewan
Indonesia

3. Peralihan - ciri khas berbeda dengan Komodo, burung Maleo, Anoa, Babi
daerah Oriental dan Rusa,
Australian

Diktat Biologi_Keanekaragaman Hayati_by. Aslam Mahmudi, S.Pd 13


Kelas X_Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010

3. Hewan dan Tumbuhan endemik di Indonesia


Hewan dan tumbuhan endemik Indonesia adalah hewan dan tumbuhan yang hanya ada di di Indonesia.
Hewan yang endemik misalnya : harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau bali (sudah
punah), jalak bali putih (Leucopsar rothschildi) di Bali, badak bercula satu (Rhinoceros sondaicus)
di Ujung Kulon, binturong (Artictis binturong), monyet (Presbytis thomasi), tarsius (Tarsius
bancanus) di Sulawesi Utara, kukang (Nycticebus coucang), maleo (hanya di Sulawesi), komodo
(Varanus komodoensis) di Pulau Komodo dan sekitarnya.
Tumbuhan yang endemik terutama dari genus Rafflesia misalnya Rafflesia arnoldii (endemik di
Sumatra Barat, Bengkulu, dan Aceh), Rafflesia borneensis (Kalimantan), Rafflesia cilliata
(Kalimantan Timur), Rafflesia horsfilldii (Jawa), Rafflesia patma (Nusa Kambangan dan
Pangandaran), Rafflesia rochussenii (Jawa Barat), dan Rafflesia contleyi (Sumatra bagian timur)
Bedali (Radermachera gigantean), Kepuh (Stereula foetida), Bungur (Lagerstroemia spesiosa),
Nangka celeng (Arthocarpus heterophyllus), Mundu (Garcinia dulcis), Sawo kecik (Manilkara
kauki), Winong (Tetrameles nudiflora), Kluwak (Pingium edule), Gandaria (Bouea macrophylla)

D. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati


Manusia adalah makhluk hidup, sama dengan makhluk hidup yang lain. Oleh karena itu, manusia juga
berinteraksi dengan alam sekitarnya. Manusia mempunyai kemampuan untuk memengaruhi alam
sekitarnya karena manusia merupakan makhluk yang memiliki kelebihan akal dibandingkan dengan
makhluk lainnya.
Di dalam ekosistem, manusia merupakan bagian yang paling dominan karena dapat berbuat apa saja
terhadap ekosistem. Akan tetapi, perlu diingat bahwa kelangsungan hidup manusia juga bergantung dari
kelestarian ekosistem tempat manusia hidup. Kelestarian berarti juga terjaganya keanekaragaman hayati
(biodiversitas). Pemanfataan sumber daya alam secara berlebihan dapat mengakibatkan berkurangnya
keanekaragaman hayati atau bahkan terjadi kepunahan jenis tersebut. Pengaruh manusia terhadap
lingkungan dapat mengakibatkan dua kemungkinan, yaitu alam menjadi rusak (deteriorasi) atau sebaliknya,
yaitu alam tetap lestari.
1. Kegiatan Manusia yang Dapat Menurunkan Keanekaragaman Hayati
a. Penebangan hutan dijadikan lahan pertanian atau pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi
perkotaan. Hal ini menyebabkan kerusakan habitat yang mengakibatkan menurunnya
keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen.
b. Polusi, bahan pencemar dapat membunuh mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan.
c. Penggunaan spesies yang berlebihan untuk kepentingan manusia. Meningkatnya jumlah penduduk,
sehingga keperluannya pun meningkat pula. Hal ini didukung dengan pengembangan teknologi
pemanfaatan sehingga mengonsumsi keanekaragaman dengan cepat.
d. Introduksi spesies eksotik. Hal ini mengakibatkan spesies tertentu menjadi tersisihkan, sehingga
spesies tertentu tersebut jarang digunakan, yang akhirnya terlupakan.
e. Pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme pengganggu atau penyakit suatu
tanaman, pada kenyataannya menyebar ke lingkungan dan menjadi zat pencemar.
f. Seleksi, adalah memilih sesuatu yang disukai menurut penilaian individu. Secara tidak sengaja
perilaku seleksi akan mempercepat kepunahan makhluk hidup. Misalnya, kita sering hanya menanam
tanaman yang kita anggap unggul, seperti jambu bangkok, jeruk mandarin, dan mangga gedong.
Sebaliknya, kita menghilangkan tanaman yang kita anggap kurang unggul, contohnya, jeruk pacitan
dan mangga curut.

2. Kegiatan Manusia yang Dapat Meningkatkankan Keanekaragaman Hayati


a. Pemuliaan, yaitu usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang
menghasilkan variasi baru (meningkatkan keanekaragaman gen).
b. Reboisasi (penghijauan), dapat meningkatkan keanekaragaman hayati. Adanya tumbuhan berarti
memberikan lingkungan yang lebih baik bagi organisme lain.
c. Pembuatan taman-taman kota, yaitu memberikan keindahan dan lingkungan lebih nyaman, serta
dapat meningkatkan keanekaragaman hayati.
d. Usaha manusia untuk mempertahankan keberadaan plasma nutfah yang dikenal sebagai usaha
pelestarian atau konservasi. Dilakukan melalui dua cara, yaitu: secara in-situ (dilaksanakan di
habitat aslinya) dan pelestarian secara ex-situ (dilaksanakan dengan memindahkan individu yang
dilestarikan dari tempat tumbuh aslinya dan dipelihara di tempat lain).

Diktat Biologi_Keanekaragaman Hayati_by. Aslam Mahmudi, S.Pd 13


Kelas X_Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010
E. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
1. Perlindungan Alam Ketat
Merupakan perlindungan alam yang dilakukan dengan cara membiarkan alam tanpa campur tangan
manusia, kecuali jika diperlukan. Bertujuan : untuk penelitian dan kepentingan ilmiah lainnya.
Contoh : Perlindungan Alam di Ujung Kulon
2. Perlindungan Alam Terbimbing
Merupakan perlindungan yang dilakukan melalui pembinaan dan bimbingan langsung oleh para ahli.
Contoh : Kebun Raya Bogor
3. Pelestarian secara IN-SITU dan EX-SITU
Pelestarian IN-SITU adalah pelestarian yang dilakukan pd habitat asli tumbuhan atau hewan itu
berada. Pelestarian ini bisa berupa cagar alam, taman nasional, dan hutan lindung.
Contoh : Pelestarian komodo di pulau komodo, anoa di sulawesi utara, badak bercula satu di ujung
kulon, kasuari-cendrawasih di papua, Rafflesia arnoldi di Bengkulu
Pelestarian EX-SITU adalah pelestarian yang dilakukan dengan memindahkan hewan atau tumbuhan
dari habitat asli ke tempat lainnya. Pelestarian ini bisa berupa di kebun plasma nutfah, kebun botani,
kebun binatang.
4. Perlindungan melalui Konservasi
Konservasi merupakan bentuk usaha pelestarian yang dilakukan oleh pemerintah, berupa :
a. Cagar Alam
adalah kawasan suaka alam yang memiliki tumbuhan, hewan, dan ekosistem yang khas sehingga
perlu dilindungi.
Sesuai dengan fungsinya dapat dimanfaatkan untuk penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan,
pendidikan, dn budidaya.
Contoh :
- Cagar Alam Darat : Lembah Anai (Sumbar), Gunung Papandayan (Jabar), Bukit Sapung
Hawung (Kalteng), Morowati (Sulteng), Enarotali (Papua).
- Cagar Alam Laut : Pulau Anak Krakatau (Lampung), Kepulauan Karimata (Kalbar), Kepulauan
Aru (Maluku).
Di Indonesia terdapat ± 237 cagar alam ( 228 cagar alam darat dan 9 cagar alam laut).
b. Suaka Margasatwa
adalah kawasan suaka alam yang memiliki ciri khas berupa keanekaragaman dan keunikan jenis
satwa (hewan) yang untuk kelangsungan hidupnya dapat dilakukan pembinaan terhadap
habitatnya.
Contoh :
- Suaka Margasatwa Darat : Rawa Singkit (Aceh), Muara Angke (DKI Jakarta), Lamandau
(Kalteng), Buton (Sulteng), Tanimbar (Maluku).
- Suaka Margasatwa Laut : Foja (Papua), Pulau Kassa (Maluku), Kepulauan Panjang (Papua).
Di Indonesia terdapat 228 Suaka Margasatwa darat dan 9 Suaka Margasatwa laut.
c. Taman Nasional
adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi.
Manfaat : tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, budidaya, pariwisata, dan taman
rekreasi.
Contoh :
- Taman nasional Darat : Gunung Leuser (Sumut dan Aceh), Kerinci Seblat (Sumbar, jambi,
Sumsel, Bengkulu), Ujung Kulon (Banten), Meru Betiri (Jatim), Tanjung Putting (Kalteng).
- Taman nasional Laut : Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Komodo (NTT), Bunaken (Sulut).
Di Indonesia terdapat 42 Taman Nasional darat dan 8 Taman Nasional laut.
d. Hutan Wisata
kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan sebagai
hutan, yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan, konservasi alam, dan rekreasi.
Contoh : hutan wisata Pangandaran
e. Taman laut
mrpk wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan alam yang ditunjuk sebagai
kawasan konservasi alam, yang diperuntukkan guna melindungi plasma nutfah lautan.
Contoh : Bunaken di Sulawesi Utara.
f. Hutan lindung
kawasan hutan alam yang biasanya terletak di daerah pegunungan yang dikonservasikan untuk
tujuan melindungi lahan agar tidak tererosi dan untuk mengatur tata air.
Contoh: Gunung Gede Pangrango
g. Kebun Raya
adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat, dan tumbuh-tumbuhan tersebut berasal dari
berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi ex situ, ilmu pengetahuan, dan rekreasi,
contoh: Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi

Diktat Biologi_Keanekaragaman Hayati_by. Aslam Mahmudi, S.Pd 13


Kelas X_Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010
F. Manfaat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati dalam kehidupan sehari-hari oleh manusia dimanfaatkan untuk berbagai
kebutuhan, antara lain :
1. Sumber Pangan
- Sumber karbohidrat : padi, jagung, singkong, kentang.
- Sumber protein : kedelai, kecipir, ikan, daging.
- Sumber lemak : ikan, daging, telur, kelapa, alpukat, durian.
- Sumber vitamin : jambu biji, jeruk, apel, tomat.
- Sumber mineral : sayur-sayuran.
2. Sebagai sumber pendapatan / devisa
- Bahan baku industri kerajinan: kayu, rotan, karet
- Bahan baku industri kosmetik: cendana, rumput laut
3. Sebagai sumber plasma nutfah, Misalnya hutan Di hutan masih terdapat tumbuhan dan hewan yang
mempunyai sifat unggul, karena itu hutan dikatakan sebagai sumber plasma nutfah/sumber gen.
4. Manfaat ekologi, selain berfungsi untuk menunjang kehidupan manusia, keanekaragaman hayati
memiliki peranan dalam mempertahankan keberlanjutan ekosistem.
5. Manfaat keilmuan, keanekaragaman hayati merupakan lahan penelitian dan pengembangan ilmu yang
sangat berguna untuk kehidupan manusia.
6. Manfaat keindahan, bermacam-macam tumbuhan dan hewan dapat memperindah lingkungan .

G. Nilai Manfaat Keanekaragaman Hayati


1. Nilai ekonomi
Keanekaragaman hayati dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan (dapat mendatangkan devisa
untuk industri).
Misalnya untuk bahan baku industri, rempah-rempah, dan perkebunan. Bahan-bahan industri misalnya:
kayu gaharu dan cendana untuk industri kosmetik, kayu jati dan rotan untuk meubel, teh dan kopi untuk
industri minuman, gandum dan kedelai untuk industri makanan, dan ubi kayu untuk menghasilkan
alkohol. Rempah-rempah, misalnya lada, vanili, cabai, bumbu dapur. Perkebunan misalnya: kelapa
sawit dan karet
2. Nilai Biologis
Keanekaragaman hayati memiliki nilai biologis atau penunjang kehidupan bagi makhluk hidup termasuk
manusia.
Tumbuhan menghasilkan gas oksigen (O2) pd proses fotosintesis yang diperlukan oleh makhluk hidup
untuk pernafasan, menghasilkan zat organik misalnya biji, buah, umbi sebagai bahan makanan makhluk
hidup lain. Hewan dapat dijadikan makanan dan sandang oleh manusia. Jasad renik diperlukan untuk
mengubah bahan organik mjd bahan anorganik, untuk membuat tempe, oncom, kecap, dan lain-lain.
Nilai biologis lain yang penting adalah hutan sebagai gudang plasma nutfah (plasma benih)
3. Nilai Ekologis
Keanekaragaman hayati mrpkn komponen ekosistem yang sangat penting, misalnya hutan hujan tropis.
Hutan hujan tropis memiliki nilai ekologis atau nilai lingkungan yang penting bagi bumi, antara lain:
a. Merupakan paru-paru bumi Kegiatan fotosintesis hutan hujan tropis dapat menurunkan kadar
karbondioksida (CO2) di atmosfer, yang berarti dapat mengurangi pencemaran udara dan dapat
mencegah efek rumah kaca.
b. Dapat menjaga kestabilan iklim global, yaitu mempertahankan suhu dan ke lembaban udara.

Diktat Biologi_Keanekaragaman Hayati_by. Aslam Mahmudi, S.Pd 13


Kelas X_Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010

PETA KONSEP

Tingkat Genetik
Tingkat
Keanekaragaman Tingkat Species
Hayati
Tingkat Ekosistem

Persebaran Flora di Indonesia


Keanekaragaman
Hayati Persebaran Fauna di Indonesia
di Indonesia
Flora dan Fauna Endemik di
Indonesia

Kegiatan Manusia Kegiatan Menurunkan KH


Keaneka-
yang Mempengaruhi
ragaman Keanekaragaman
Hayati Hayati Kegiatan Meningkatkan KH

Perlindungan Alam ketat


Upaya Pelestarian
Keanekaragaman Perlindungan Alam Terbimbing
Hayati
Pelestarian In-Situ dan Ex-Situ

Perlindungan melalui konservasi

Nilai Ekonomi
Manfaat/Nilai
Keanekaragaman Nilai Biologis
Hayati
Nilai Ekologis

Diktat Biologi_Keanekaragaman Hayati_by. Aslam Mahmudi, S.Pd 13


Kelas X_Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Pendahuluan :
Keanekaragaman hayati terdiri dari 3 tingkatan, yaitu tingkat gen, jenis, dan ekosistem.
Keanekaragaman merupakan ciri-ciri yang menyebabkan terjadinya berbagai macam perbedaan, a/l: bentuk,
ukuran, warna, jenis, dan sebagainya.
Keanekaragaman tingkat gen dapat dilihat pada tumbuhan satu jenis, yang memiliki ciri/sifat yang
berbeda, seperti ukuran, bentuk, warna, dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan gen
yang dimiliki setiap individu.
Keanekaragaman tingkat jenis dapat dilihat adanya beberapa jenis tumbuhan yang memiliki
persamaan ciri pada takson diatasnya, yaitu familia, ordo, kelas, dan sebagainya.
Keanekaragaman tingkat ekosistem dapat dilihat adanya perbedaan beberapa jenis tumbuhan
maupun tumbuhan yang sama. Setiap ekosistem memiliki faktor biotik dan abiotik yang berbeda dan saling
melakukan interaksi, sehingga menentukan karakteristik atau ciri suatu individu.

Kegiatan 1.

A. Tujuan : Untuk mengetahui keanekaragaman tingkat gen pada tumbuhan

B. Materi
Gen merupakan pembawa sifat / ciri yang berupa struktur/molekul kimia, sehingga menentukan
ciri/sifat suatu organ tumbuhan. Karakteristik itu nampak adanya perbedaan ciri pada setiap organ (daun,
batang, akar, bunga, dsa) dalam satu jenis tumbuhan. Misalnya perbedaan ukuran, warna daun, warna
bunga, dan sebagainya.

C. Alat dan Bahan


1. Mistar
2. Daun bunga Sepatu (+ 20 buah)
3. Bunga Sepatu (warna merah, putih, kuning, ungu, dan sebagainya)

D. Cara Kerja
1. Ukur panjang dan lebar daun bunga Sepatu tersebut
2. Ambil 3 lembar daun yang paling oanjang dan paling lebar, ukur masing-masing daun
3. Kelompokkan 15 daun tersebut menjadi 3 kelompok, dengan menentukan interval antara kelompok
satu dengan kelompok berikutnya.
4. Amati warna daun dari 15 lembar daun tersebut
5. Amati macam warna bunga dari jenis bunga sepatu tersebut
6. Masukkan hasil pengukuran dan pengamatan pada tabel berikut:

Interval
Daun/bunga Panjang lebar warna

E. Bahan Diskusi
1. Apakah semua daun sama panjang?
2. Apakah 3 lembar daun terpanjang dan terpendek masing-masing ukurannya sama?
3. Kelompok ukuran mana yang jumlah daunnya paling sedikit?
4. Kelompok ukuran mana yang jumlah daunnya paling sedikit?
5. Apakah semua warna daun sama?
6. Apa yang menyebabkan warna bunga sapatu beranekaragam
7. Tuliskan urutan takson bunga sepatu melai dari takson species – kingdom?
8. Berikan kesimpulan dari hasil pengamatan/percobaan tersebut?

Diktat Biologi_Keanekaragaman Hayati_by. Aslam Mahmudi, S.Pd 13


Kelas X_Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010
LEMBAR KERJA SISWA

Pengamatan Keanekaragaman Hayati

Tujuan
Menunjukkan keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah

Alat dan Bahan


Tali plastik, alat tulis, dan buku tulis.

Langkah Kerja
1. Pilihlah suatu lokasi di halaman sekolah yang menurut Anda menarik dan memungkinkan untuk dilakukan
pengamatan keanekaragaman hayatinya.
2. Batasi wilayah tersebut menggunakan tali plastik membentuk bujursangkar (berukuran 10 × 10 meter).
3. Kemudian, amati jenis tumbuhan dan hewan yang ada pada wilayah tersebut. Amati ciri-cirinya dan tuliskan
pada buku catatan hasil pengamatan Anda di dalam tabel seperti di bawah ini

4. Kesimpulan apakah yang Anda peroleh dari kegiatan ini? Diskusikanlah bersama kelompok Anda.
Presentasikan hasilnya di depan kelas.

Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.


1. Berapakah jumlah spesies makhluk hidup yang Anda peroleh?
2. Samakah hasil pengamatan Anda dengan hasil pengamatan teman Anda?
3. Dapatkah Anda menjelaskan mengapa makhluk hidup yang Anda temukan tersebut beraneka ragam?

Diktat Biologi_Keanekaragaman Hayati_by. Aslam Mahmudi, S.Pd 13


Kelas X_Semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010
UJI KOMPETENSI
KEANEKARAGAMAN HAYATI

KEANEKARAGAMAN HAYATI

1. Ada ayam bangkok, ayam buras, ayam katai, ayam hutan, ayam bekisar, dan lain-lain. Hal ini merupakan contoh adanya
keanekaragaman tingkat . . . .
A. Jenis D. Populasi
B. Gen E. Komunitas
C. Ekosistem
2. Penyebab individu dalam satu spesies beranekaragam adalah . . . .
A. Pengaruh lingkungan D. Jumlah kromosomnya
B. Perbedaan makanan E. Jumlah gen dalam kromosom
C. Susunan gen dalam kromosom
3. Penyebab adanya keanekaragaman adalah . . . .
A. Adanya variasi dari faktor genetik
B. Adanya variasi lingkungan yang berbeda-beda
C. Interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan
D. Interaksi antara sesama faktor genetik
E. Interaksi antara sesama faktor lingkungan
4. Pasangan tumbuhan di bawah ini yang memiliki hubungan kekerabatan terdekat adalah ….
A. Parcia luciana dan Parmia lasutania D. Parmia lasutania dan Parcia longiflora
B. Arica ranuntinosa dan Parmia lasutania E. Eparcia lusitania dan Eparcia longiflora
C. Parcia longiflora dan Longiflora parcia
5. Pinang, Kelapa, Aren, dan Lontar merupakan keanekaragaman hayati tingkat ….
A. Ekosistem D. Jenis
B. Populasi E. Komunitas
C. Gen
6. Keanekaragaman hayati berikut yang cenderung tinggi dalam ....
A. komunitas lama D. bioma hutan hujan tropis
B. komunitas baru E. hutan daratan rendah
C. variasi iklim tinggi
7. Faktor-faktor berikut ini dapat meningkatkan keanekaragaman hayati, kecuali :
A. perkawinan antar spesies D. domestikasi
B. interaksi gen dengan lingkungan E. klasifikasi
C. adaptasi
8. Kelompok mana yang merupakan keanekaragaman jenis?
A. Buaya dan kadal D. Padi pelita dan padi cisadane
B. Merpati mahkota dan merpati pos E. Mangga arumanis dan mangga gedong
C. Kelapa hijau dan kelapa kopyor
9. Suatu makhluk hidup baik hewan atau tumbuhan yang hanya dijumpai pada suatu wilayah tertentu dan tidak dijumpai di
tempat lain disebut ....
A. Langka D. Peralihan
B. Endemik E. Punah
C. Unik
10. Orang utan, badak bercula satu, dan beraneka jenis primata hidup di daerah tipe ....
A. Oriental D. Australia
B. Afrika E. Peralihan
C. Eropa

15. Di bawah ini yang bukan merupakan hewan-hewan yang dilindungi pemerintah adalah ....
A. Kuda D. Gajah
B. Komodo E. Harimau
C. Tupai
11. Suatu usaha pelestarian dengan cara memindahkan makhluk hidup baik hewan atau tumbuhan dari habitat aslinya ke
tempat lain disebut ....
A. Taman nasional
B. Kebun raya
C. Pelestarian exsitu
D. Pelestarian insitu
E. Cagar alam

Diktat Biologi_Keanekaragaman Hayati_by. Aslam Mahmudi, S.Pd 13


Kelas X_semester 2_2009/2010

12. Berbagai pelestarian daya alam hayati yang dilakukan antara lain :
1. kebun koleksi Bone 4. Rafflesia di Kebun Raya Bogor
2. kebun plasma nuftah di Cibinong 5. pengembangan badak Jawa di Ujung Kulon
3. penangkaran komodo di pulau Komodo
Pelestarian tersebut yang bersifat ex situ adalah …
A. 1 dan 2 D. 4 dan 5
B. 2 dan 3 E. 2 dan 4
C. 3 dan 4
13. Usaha pelestarian jerapah seperti yang dilakukan di Taman safari adalah wujud dari ....
A. perlindungan alam D. pelestarian ex-situ
B. pelestarian in-situ E. cagar alam
C. taman nasional

14. Tempat perlindungan tanaman yang juga menjadi tempat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan
adalah ....
A. Suaka margasatwa D. Taman nasional
B. Cagar alam E. Kebun raya
C. Taman bunga

16. Sebuntukan 3 tingkatan keanekaragaman hayati ¡


a. ……………..
b. ……………...
c. ………………

17. Lengkapi tabel berikut ¡


Hewan/tumbuhan endemik Daerah asal
a. Anoa …………………..
b. Raflesia arnoldi …………………..
c. Burung Maleo …………………..
d. Buah Matoa …………………..

18. Sebuntukan 4 manfaat keanekaragaman hayati!


a. ……………..
b. ……………...
c. ………………
d. ……………..

19. Sebuntukan tujuan/manfaat dari bentuk usaha pelestarian keanekaragaman hayati berikut ¡
Bentuk usaha pelestarian Tujuan / manfaat
a. Suaka Margasatwa …………………..
b. Kebun Plasma Nutfah …………………..
c. Kebun Raya …………………..

20. Lengkapi ciri hewan di daerah Asutralian berikut ¡


Jenis hewan Ciri Hewan
a. Jenis Mamalia …………………..
b. Jenis Primata …………………..
c. Jenis aves/burung …………………..

Diktat Biologi_keanekaragaman hayati_by : Aslam mahmudi, S.Pd 13

Anda mungkin juga menyukai