Anda di halaman 1dari 4

Nama : Pernanda Natasya

Nim : 1911014320002
Prodi : S-1 Fisika
Mata Kuliah : Sistem Pengukuran
Dosen MK : Iwan Sugriwan

Petunjuk: Jawablah soal-soal berikut dengan benar dan lengkap


1. Pengukuran berulang terhadap panjang X (mm), lebar Y (mm) dan tingggi Z (mm) disajikan
dalam dalam data hasil pengamatan seperti pada Tabel 1.
No. Panjang, X (mm) Lebar, Y (mm) Tinggi, Z (mm)
1 12 6 19
2 13 7 17
3 13 7 18
4 12 6 20
5 14 8 19

Laporkan hasil pengukuran panjang (X), Luas (A = X * Y) dan Volume (V = X * Y * Z)?

2. Jelaskan prinsif pengukuruan untuk massa (atau gaya)?


3. Jelaskan rancangan sistem pengukuran posisi dengan extensometer (resistor geser)?
4. Jelaskan pengukuran loop terbuka dan loop tertutup dan jelaskan juga karakteristik statik dan
karakteristik dinamik dalam pengukuran?
5. Buatlah satu rancangan aplikasi sistem pengukuran kehidupan nyata, untuk contoh aplikasi
yang saudara pilih, tuliskanlah Rumusan permasalahan yang akan dibahas, Tuliskan Tujuan
dan Manfaat, dan untuk memperoleh data, sebutkan instrumen yang digunakan, bagaimana
teknik sampling dan analisis data

Jawaban
1.

Sehingga, dapat dilaporkan:


-Untuk x
x=x rata-rata± delta x
x=(12,8 ± 0,83666) mm

-Untuk A
A=A rata-rata± delta A
A=(87,6 ± 16,399) mm

-Untuk V
V=V rata-rata± delta V
V=(1624,2 ± 404,2536) mm

Ketidakpastian pengukurannya :
-Untuk x
( delta x)
Kp= 100 %
(x rata−rata)

0,83666
Kp= 100 %
12,8
Kp=6,536406
Sehingga,
K = 100% - Kp
K = 100% - 6,536406
K = 93,46359

-Untuk A
( delta A )
Kp= 100 %
( A rata−rata)
16,399
Kp= 100 %
87,6
Kp=18,71979
Sehingga,
K = 100% - Kp
K = 100% - 18,71979
K = 81,28021

Untuk Z
( delta V )
Kp= 100 % 
(V rata−rata)

1,140175
Kp= 100 %
1624,2
Kp=24,8894
Sehingga,
K = 100% - Kp
K = 100% - 24,8894
K = 75,1106
2. Prinsip pengukuran untuk massa atau gaya adalah dimana massa digunakan untuk
menggambarkan banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa
seseorang akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang tersebut
akan berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain karena pengaruh gravitasi
yang berbeda-beda. Contohnya, berat orang di kutub akan lebih besar dari pada
beratnya di khatulistiwa. Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan
laut akan lebih besar daripada beratnya di puncak gunung yang tinggi. Hal ini
disebabkan karena percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di katulistiwa
dan percepatan gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang
lebih tinggi, sebab jaraknya ke pusat bumi lebih jauh.

3. Secara elektronis, prinsip kerjanya adalah pembagi tegangan untuk menghitung V0


(tegangan keluaran) dengan persamaan :

R2
V0 = v
R 1+ R 2

Dalam prakteknya, nilai R1 dan R2 (R4 dan R6) berubah sesuai dengan pergeseran tali
sehingga ekstensiometer dapat digunakan untuk alat ukur jarak (posisi).
4. -Loop Terbuka merupakan system yang aksi kontrolnya tidak tergantung dengan
keluaran kontrolernya. Sistem loop terbuka memiliki beberapa sifat yang menonjol
yaitu kemampuan untuk melaksanakan aksi pengaturan ditentukan oleh kalibrasi
dengan mengadakan hubungan antara keluaran, dan tidak dipengaruhi oleh masalah
instabilitas.
-Loop Tertutup merupakan system yang aksi kontrolnya sangat tergantung dengan
keluaran kontroler. Pada sistem loop tertutup tidak memerlukan kalibrasi yang tinggi
dikarenakan system loop tertutup mempergunakan sistem umpan balik (feed lack
system) dalam melaksanakan aksi kontrolnya. Umpan balik adalah sifat dari sistem
kontrol loop tertutup, yang memungkinkan keluaran dibandingkan dengan masukan
terhadap sistem hingga aksi kontrol akan lebih tepat (akurat).
-Karakteristik statik adalah karakter yang menggambarkan parameter instrument
dalam keadaan steady. Terdiri atas kalibrasi, ketelitian, jangkauan, span, persamaan
karakteristik/persamaan kalibrasi/fungsi transfer, hysteresis, dll.
-Karakteristik dinamik adalah karakter yang menggambarkan respon atau tanggapan
dinamik, karakteristik ini berubah tiap waktu.

5. Rancangan aplikasi :
Analisis Kualitas Air pada Jalur Distribusi Air di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat

Rumusan Permasalahan :
1. Bagaimana kualitas air di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat berdasarkan parameter fisika
2. Apakah kualitas air di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lambung Mangkurat layak untuk digunakan ?

Tujuan :
1. Mengetahui kualitas air di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lambung Mangkurat berdasarkan parameter fisika
2. Mengetahui kriteria mutu air yang ada di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat

Manfaat :
1. Menambah pengetahuan terkait kualitas air yang ada di Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat
2. Menambah pengetahuan mengenai kriteria mutu air yang ada di Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat apakah
layak untuk di gunakan atau tidak

Instrumen yang di gunakan : pH meter, TDS meter, turbidimeter

Teknik sampling :
Pengambilan dan pengukuran sampel dari setiap titik dilakukan sebanyak dua kali
pengukuran saat pagi dan sore. Hal tersebut untuk melihat pengaruh perbedaan
waktu dan terhadap tingkat kualitas air. Nilai yang telah diperoleh dari hasil
pengukuran selanjutnya dibandingkan dengan baku mutu yang digunakan. Sampel
yang diuji akan menggambarkan kondisi kualitas air pada Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lambung Mangkurat. Parameter penentuan
kualitas air antara lain nilai TDS, kekeruhan, suhu, warna, dan keasaman (pH).

Analisis data :
Menurut Arsyad (2000), kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air untuk
dipergunakan bagi pemenuhan kebutuhan tertentu bagi kehidupan manusia, seperti
untuk mengairi tanaman, minuman ternak, serta kebutuhan langsung untuk diminum,
mandi, mencuci, dan sebagainya. Kualitas air ditentukan oleh kandungan sedimen
tersuspensi dan bahan kimia yang terlarut di dalam air tersebut. Setiap parameter
kualitas air yang terukur memiliki kadar yang berbeda-beda, tergantung pada
daerah dan aktivitas manusia yang terdapat di lingkungan tersebut. Menurut Atmojo
et Pengujian kualitas air bersih dibagi atas 3 parameter, yaitu fisika, kimia, dan biologi.
Pengujian parameter fisika pada penelitian ini mencakup TDS, kekeruhan, suhu, dan
warna. Pengujian kualitas air bersih mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam
Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum. Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan, parameter yang melebihi baku mutu adalah nilai warna dan nilai pH.

Anda mungkin juga menyukai