OLEH
ISALMAN
D1A1 16 360
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PRTANIAN
UNIVERSITAS HALU ULEO
KENDARI
2018
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ...................................................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi peyuluhan pertanian ..................................................................... 3
2.2 metode penyuluhan itu ............................................................................... 4
2.3 Media Penyuluhan Pertanian ....................................................................... 5
2.4 Dasar pertimbangan metode penyuluhan ...................................................... 5
2.5 Kelebihan dan kekurangan metode penyuluhan ........................................... 7
2.6 Pemilihan media penyuluhan pertanian ....................................................... 9
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana definisi penyuluhan, metode penyuluhan dan media penyuluhan ?
b. Bagaimana metode penyuluhan itu ?
c. Bagaimana dasar pertimbangan metode penyuluhan ?
d. Kelebihan dan kekurangan metode penyuluhan ?
e. Pemilihan media pertanian ?
1.3 Tujuan
a. Untuk memahami definisi metode penyuluhan dan media penyuluhan.
b. Untuk memahami metode penyuluhan
c. Untuk memahami dasar pertimbangan metode penyuluhan
d. Untuk memahami dasar pertimbangan metode peyuluhan.
e. Untuk mengetahui media pertanan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
untuk mampu melakukan langkah-langkah perbaikan dalam berusaha tani guna
meningkatkan kesejahteraan seperti yang diharapkan.
Media atau saluran komunikasi adalah alat pembawa pesan yang
disampaikan dari sumber kepada penerima. Media penyuluhan adalah suatu alat
atau wadah pengantar dari suatu pihak untuk disampaikan kepada pihak lain. Media
penyuluhan dapat digunakan dalam kegiatan penyuluhan untuk mengubah perilaku
tradisional menjadi perilaku yang modern dan inovatif. Media penyuluhan yang
dapat digunakan antara lain orang atau institusi, media cetak, pertemuan, elektronik
dan kunjungan(Isbandi, 2005). Alat bantu dalam kegiatan penyuluhan merupakan
sesuatu yang dapat dilihat, didengar, dirasakan oleh panca indera manusia, dan
berfungsi sebagai alat untuk menjelaskan uraian yang disampaikan secara lisan oleh
seorang penyuluh, guna membantu proses belajar, agar materi atau informasi
penyuluhan yang disampaikan lebih mudah diterima dan dipahami (Mardikanto,
1993).
d). Faktor lain yang memegang peranan dalam pemilihan metode adalah masa kerja
penyuluh di suatu tempat. Penyuluh yang belum lama bekerja di suatu daerah perlu
4
mengenal situasi dan kondisi daerah kerjanya. Dalam taraf permulaan ini metode
penyuluhan yang terbaik adaah pendekatan perorangan. Apabila kemampuannya
dalam pengenalan sasaran dan keadaan sudah ia miliki, maka metode penyuluhan yang
efektif dalam menjangkau sasaran yang lebih besar adalah pendekatan kelompok atau
massal. (Ir. Amirudin Aidin Beng, MM)
5
(adopsi) yang sudah mereka capai, seperti diuraikan dalam bab pendahuluan. Tentu
tahap penerapan dari petani disuatu daerah bermacam-macam, demikain juga
kecepatannya sesuai dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah mereka
miliki. Penyuluh harus mampu mengetahui dalam tahap mana sebagian besar dari
sasarn itu berada. Setelah itu penyuluh harus menghubungkan dengan tujuan yang akan
dicapai. Hal ini penting untuk dapat menentukan metode mana yang paling tepat. Perlu
diketahui bahwa satu metode penyuluhan mungkin dapat mencapai lebih dari satu
tujuan dan satu tujuan mungkin harus dicapai dengan beberapa metode penyuluhan.
2). Sosio kultur pertimbangan lain dalam kondisi sasaran adalah keadaan sosial adat
kebiasaan, norma-norma dan pola kepemimpinan. Penyuluh harus mengetahui adat
kebiasaan sasaran, norma-norma yang berlaku dan status kepemimpinan yang ada. Hal
ini penting, bukan saja dalam pemilihan metode penyuluhan tetapi juga dalam
menentukan teknik-teknik penyuluhannya.
B. Penyuluh dan Kelengkapannya. Yang perlu dipertimbangkan dalam hal ini adalah
antara lain: kemampun penyuluh, materi penyuluhan dan sarana serta biaya
penyuluhan.
1. Kemampuan penyuluh.
2. Materi penyuluhan.
3. Sarana dan biaya penyuluhan.
D. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan pemerintah yang berasal dari pusat maupun daerah
kadang-kadang menentukan dalam pemelihan metode penyuluhan.
Pemilihan metode penyuluhan pertanian secara umum adalah sebagai berikut:
a). Metode–metode dengan pendekatan massal dipergunakan untuk menarik perhatian,
menumbuhkan minat dan keinginan serta memberikan informasi selanjutnya.
6
b). Metode-metode dengan pendekatan kelompok biasanya dipergunakan untuk dapat
memberikan informasi yang lebih rinci tentang suatu teknologi. Metode tersebut ditujukan
untuk dapat membantu seseorang dari tahap menginginkan ke tahap mencoba atau bahkan
sampai tahap menerapkan.
c). Metode-metode dengan pendekatan perorangan, biasanya sangat berguna dalam tahap
mencoba hingga menerapkan, karena adanya hubungan tatap muka antara penyuluh dan
sasaran yang lebih akrab. Di sini perlu diperhatikan oleh penyuluh, bahwa metode
pendekatan perorangan itu dilakukan apabila sasaran sudah hampir sampai ke tahap
mencoba dan bersedia mencoba yang tentunya memerlukan bimbingan untuk
memantapkan keputusannya.
d). Faktor lain yang memegang peranan dalam pemilihan metode adalah masa kerja
penyuluh di suatu tempat. Penyuluh yang belum lama bekerja di suatu daerah perlu
mengenal situasi dan kondisi daerah kerjanya. Dalam taraf permulaan ini metode
penyuluhan yang terbaik adaah pendekatan perorangan. Apabila kemampuannya dalam
pengenalan sasaran dan keadaan sudah ia miliki, maka metode penyuluhan yang efektif
dalam menjangkau sasaran yang lebih besar adalah pendekatan kelompok atau massal. (Ir.
Amirudin Aidin Beng, MM)
7
4. Umpan balik dari petani kurang lengkap, karena hanya dari satu orang petani.
5.Topik penyuluhan bukan merupakan pemecahan masalah bersama, akan tetapi
lebih ke masalah individu petani.
Menurut Setiana (2005) bahwa metode penyuluhan kelompok atau group approach
merupakan suatu penyuluh yang berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara
kelompok. Metode ini lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik,
dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh
terhadap perilaku dan norma para anggotanya.
Kelebihan metode penyuluhan kelompok:
1. Relatif lebih efisien, pertanian berkelompok.
2. Komunikator tidak tersamar
Kelemahan metode penyuluhan kelompok:
1. Masalah pengorganisasian
2. Pendekatan aktifitas pembentukan kelompok bersama
3. Kesulitan dalam pengorganisasian aktivitas diskusi
4. Memerlukan pembinaan calon pimpinan kelompok yang cakap dan dinamis
Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999) bahwa metode penyuluhan massal
merupakan suatu metode penyuluhan yang dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang
cukup banyak.
Kelebihan metode penyuluhan massal:
1.Tidak terlalu resmi, pertanian massal
2. Penuh kepercayaan
3. Langsung dapat dirasakan
Kelemahan metode penyuluhan massal:
1. Memakan waktu lebih banyak
2. Biaya yang dikeluarkan lebih besar
3. Bersifat kurang efisien terhadap pengaruhnya
Menurut Sirait (2006) bahwa penyuluh partisipatif merupakan suatu penyuluhan
dari bawah ke atas (bottom up) untuk memberikan kekuasaan kepada petani agar dapat
mandiri, yaitu kekuasaan dalam peran, keahlian, dan sumberdaya untuk mengkaji desanya
sehingga tergali potensi yang terkandung, yang dapat diaktualkan, termasuk permasalahan
yang ditemukan. Dengan pelatihan metode penyuluhan pertanian partisipatif, para
penyuluh pertanian akan termotivasi untuk menggali keberadaan sumber informasi
pertanian setempat yang mudah diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun
8
petani. Pelatihan juga akan mendorong inisiatif positif para penyuluh pertanian dan petani,
melalui pendekatan partisipatif untuk mendapatkan solusi permasalahan usahatani di
lapangan.
Kelebihan metode penyuluhan partisipatif:
1. Melibatkan partisipasi penuh dari masyarakat.
2. Pendekatan penyuluhan dari bawah ke atas (bottom up) untuk memberikan
kekuasaan kepada petani agar dapat mandiri.
3. Mendorong inisiatif positif para penyuluh maupun petani.
4. Memberikan motivasi bagi penyuluh.
Kelemahan metode penyuluhan partisipatif:
1. Membutuhkan waktu yang relative lebih lama.
2. Pembicaraan dapat menyimpang dari arah pembelajaran yang telah ditetapkan
sebelumnya.
9
B. Kriteria Pemilihan Penyuluhan Pertanian
Beberapa kriteria yang digunakan dalam pemilihan media penyuluhan pertanian
adalah : tujuan kegiatan penyuluhan yang hendak dicapai, tahap adopsi inovasi sasaran,
jangkauan media, karakteristik media, dana yang tersedia dan penggunaan media secara
terpadu.
C. Tujuan kegiatan penyuluhan pertanian yang hendak dicapai
Tujuan Kegiatan penyuluhan pertanian adalah perubahan perilaku petani sesuai dengan
perkembangan teknologi pertanian. Aspek prilaku adalah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Beberapa alternatif pemilihan media penyuluhan pertanian dihubungkan dengan aspek
perilaku, seperti tercantum pada tabel berikut :
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyuluhan pada dasarnya adalah pendidikan dimana target/sasarannya yaitu para
petani/peternak harus mengalami perubahan perilaku, dari mulai aspek yang
bersifat kognitif, afekt if dan akhirnya psikomotorik. Tentang hal ini, diakui bahwa,
penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku melalui pendidikan akan memakan
waktu lebih lama, tetapi perubahan perilaku yang terjadi akan berlangsung lebih
kekal. Sebaliknya, meskipun perubahan perilaku melalui pemaksaan dapat lebih cepat
dan mudah dilakukan, tetapi perubahan perilaku tersebut akan segera hilang,
manakala faktor pemaksanya sudah dihentikan. Oleh karena itu penyuluhan
merupakan investasi untuk masa depan. Hasil dari penyuluhan tidak dapat diketahui
dalam waktu yang singkat terlebih lagi jika tujuan utama suatu program penyuluhan
adalah terjadinya adopsi suatu iknovasi yang ditawarkan atau terjadinya perubahan
perilaku sasaran, tentu akan membutuhkan waktu yang relatif lama.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat saya paparkan melalui makalah ini adalah :
a. pada dasarnya penyuluhan dilakukan untuk mengajarkan pendidikan nonformal
kemada petani, sebelum melakukan penyuluhan, perlu adanya sosialisasi kepada
masyarakat agar masyarakat tidak bertanya-tanya ketika penyuluh melakukan
tugasnya sebelum melakukan sosialisasi.
b. Dinas pertanian terkait harus jelih dalam mengawasi para penyuluh yang turun di
desa-desa karena kajian-kajian yang dilakukan sebelum dilakukannya penyuluhan
itu tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. Contoh mendasar keadaan
dilapangan penyuluh tidak melaksanakan sesuai yang diamanatkan UU No 16 2006
tentang aturan perundang-undangan yang mengatur sistem penyuluhan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12