Anda di halaman 1dari 15

Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204.

Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
PEMBERDAYAAN KELOMPOK WANITA TANI ASRI DUKUH DAWUNG KELURAHAN
KEDUNGPANE KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG
1
Siti Nur Afifah, 2Ilyas

Jurusan Pendidikan Nonformal FIP Universitas Negeri Semarang

sitia7932@gmail.com*, ilyas.pnf@mail.unnes.ac.id

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini menggambarkan proses pemberdayaan kelompok wanita


tani (KWT) Asri di Dukuh Dawung yaitu pengidentifikasian, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi, serta dampak dari proses pemberdayaan kelompok
wanita tani (KWT) Asri di Dukuh Dawung yaitu keterampilan, pegetahuan, serta
keharmonisan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik keabsahan menggunakan triangulasi sumber, metode, dan
waktu. Teknik analisis data dalam penelitian menggunakan pengumpulan data,
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang
diperoleh bahwa pemberdayaan KWT Asri di Dukuh Dawung meliputi (1)
Pengidentifikasian yang terdiri potensi dukuh, permasalahan dukuh dan
kelompok serta peluang-peluang kelompok. (2) Perencanaan, terdiri dari
penyadaran, pengrekrutan anggota dan pendamping, persiapan lapangan. (3)
Pelaksanaan yang terdiri jenis kegiatan, media, materi, partisipasi, dan motivasi,
dan (4) Pemantauan dan evaluasi program pada proses dan hasil kegiatan.
Dampak yang diperoleh dari pemberdayaan KWT Asri adalah adanya
peningkatan kemandirian, skill atau keterampilan, serta keharmonisan antar
anggota KWT Asri.

Kata Kunci: Pemberdayaan, Kelompok Wanita Tani (KWT).

190
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462

EMPOWERMENT OF WOMAN FARMER GROUPS ASRI DUKUH DAWUNG KELURAHAN


KEDUNGPANE KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG
1
Siti Nur Afifah, 2Ilyas

Jurusan Pendidikan Nonformal FIP Universitas Negeri Semarang

sitia7932@gmail.com*, ilyas.pnf@mail.unnes.ac.id

ABSTRAK

The purpose of this study is to describe the process of empowerment Asri Farmer
Women Group (KWT) in Dukuh Dawung and the impact of the empowerment
process of Asri Farmer Women Group (KWT) in Dukuh Dawung. This study used
a descriptive qualitative approach. The data were taken by observation, interviews,
and documentation. The validity technique used source triangulation. Data analysis
techniques in this research were using data collection, data reduction, data
presentation, and drawing conclusions. The results of the study found that the
empowerment of Asri KWT in Dukuh Dawung included (1) identification that
consist of potentials of dukuh, problems of dukuh and group, and group
opportunities, (2) planning, consist of awareness, recruitment of members and
assistants, field preparation. (3) implementation, consist of types of activities,
medias, materials, participations, and motivations, and (4) program monitoring and
evaluation on the process and results of the activities. The impact obtained by the
empowerment of KWT Asri is that it can improve independence, skills, and
harmony among KWT Asri members.

Keywords : Empowerment, Farmer Women Group (KWT)

191
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
PENDAHULUAN Namun realitanya yang terjadi pada
Peningkatan perekonomian merupakan usaha keterlibatan perempuan dalam pembangunan, status
dan cita-cita semua bangsa khususnya Indonesia dan peran perempuan masih termarginalkan. Peran
sampai saat ini. Peningkatan yang dilakukan dengan perempuan dalam memperoleh akses sumber-
menangani permasalahan perekonomian yang sumber ekonomi dan ruang publik masih terbatasi
terdapat di Indonesia yang berujung pada dan tidak lebih banyak dari yang diperoleh laki-laki.
permasalahan pembangunan Negara. Sejumlah Perempuan menjadi pihak yang rentan dan kurang
permasalahan perkonomian Indonesia merupakan mendapat kesempatan di ruang publik dimana
permasalahan yang bersifat kompleks dan kondisi ini dapat dilihat dalam sektor industri.
memerlukan penanganan khusus yang tepat. Perusahaan-perusahaan lebih memilih untuk
Sejumlah permasalahan yang dimaksud mencakup memiliki aset karyawan laki-laki dibandingkan
kemiskinan, pendapatan rendah, pengangguran serta dengan perempuan dengan alasan lebih efisien dan
pembangunan ekonomi yang berjalan lambat dan praktis (Kusumaningrum, 2016: 28). Kepercayaan
penanganannya dapat dikelola melalui berbagai yang diberikan terhadap kaum perempuan dalam
sektor. Vinod Thomas (dalam Khotimah, 2018: 39) menyelesaikan sesuatu masih sering diragukan,
menambahkan bahwa suatu pembangunan memiliki sehingga yang terjadi adalah rasa ketidakpercayaan
keterkaitan dengan adanya perbaikan kualitas hidup yang terdapat pada diri perempuan dalam
rakyat, memperluas kemampuan mereka untuk mengembangkan potensi yang dimiliki semakin
membentuk masa depan mereka sendiri menjadi besar.
lebih baik. Pelaksanaan pembangunan tentunya Menyikapi berbagai realita perempuan
terdapat hambatan atau faktor-faktor yang dapat tersebut, harapannya adalah adanya keasadaran,
mempengaruhi laju kembang suatu pembangunan kemampuan dan kemauan perempuan untuk turut
perekonomian Indonesia. Faktor-faktor tersebut ikut serta dalam usaha pembangunan untuk
diantaranya adalah sumber daya alam (SDA), menciptakan perempuan yang sadar akan pencapaian
sumber daya manusia (SDM), investasi (penanaman karir, peningkatan jenjang pendidikan, kemandirian
modal), kemajuan IPTEK, organisasi, kemajuan finansial, melek teknologi, hingga kesadaran akan
sosial budaya, dan keadaan politik. Namun, rasa aman dan nyaman bagi diri sendiri tanpa
hambatan terpokok dalam pembangunan menghilangkan peran dan fungsi laki-laki (Dewi,
perekonomian terdapat pada sumber daya manusia Kartika Rahmat Sari., Andayani & Nugraheni Eko
(SDM) itu sendiri. Hal tersebut dikarenakan pada Wardhani, 2017: 208). Perubahan pola pikir serta
hakikatnya pada manusia merupakan “the man usaha pembelajaran perempuan yang diharapkan
behind the gun” yang dapat menentukan berhasil tersebut merupakan suatu usaha yang terus
atau tidaknya suatu pembangunan dapat yang telah digalakkan sampai saat ini mulai dari perkotaan
direncanakan sebelumnya. hingga pedesaan sebagai bentuk dari usaha
Perkembangan zaman yang millenial pembangunan berbasis pemberdayaan.
perempuan dituntut untuk siap menghadapi Pemberdayaan menurut Theresia, dkk (2015: 94)
perkembangan dan tuntutan zaman yang semakin merupakan suatu upaya untuk membangun daya itu
keras dan siap bersaing dalam menguasai sendiri dengan memberikan dorongan, motivasi, dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membangkitkan kesadaran akan potensi yang
(IPTEK), mampu menciptakan atau dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkan
mengembangkan hal-hal baru serta mampu untuk dan memperkuat potensi tersebut. Program
hidup secara mandiri. Mandiri dalam arti mampu pemberdayaan ini merupakan salah satu bentuk
berusaha dan mengupayakan dirinya agar terus upaya untuk memperbaiki status dan peran
berkembang dan terus berinovasi untuk menjadi seseorang dalam keterlibatan pembangunan bangsa
lebih produktif dan mandiri sehingga dia mampu serta peningkatan kualitas dari peran seseorang
menyelesaikan permasalahannya dan mampu tersebut. Pemberdayaan ini dapat dilakukan dengan
bertahan hidup. Perempuan memiliki kedudukan dan pemberian pembinaan dan pendampingan untuk
tugas sebagai jantung rumah tangga yang dapat perempuan atau ibu-ibu rumah tangga khususnya
mengatur serta mengelola persoalan-persoalan yang dengan kelas perekonomian menengah ke bawah
terjadi. Sehingga tidak jarang dijumpai dengan dengan tujuan agar melalui usaha pemberdayaan
perempuan-perempuan yang memiliki peran ganda tersebut dapat membantu mereka dalam
dalam kehidupannya. Peran-peran tersebut biasanya meningkatkan perekonomian keluarga serta
dijalankan selain untuk memenuhi tugasnya sebagai menciptakan perempuan-perempuan tangguh dan
ibu rumah tangga, juga untuk mengasah mandiri.
kemampuannya dalam meningkatkan strata sosial Sektor pertanian merupakan salah satu
dalam masyarakat. kekayaan Indonesia yang mampu memberikan

192
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
sebagian besar penduduk yang terdapat di pedesaan Kecamatan Mijen yang berlokasi sangat dekat
untuk menyediakan bahan pangan. Selain itu sektor dengan daerah perbatasan tersebut adalah Dukuh
pertanian mampu menyediakan bahan mentah untuk Dawung RT: 05 RW: 02 Kelurahan Kedungpane.
industri dan menghasilkan devisa negara melalui Dukuh dengan mayoritas penduduknya bermata
ekspor non migas. Bahkan yang perlu diketahui pencaharian sebagai petani ini memiliki dua lahan
adalah bahwa sektor pertanian mampu menjadi persawahan yaitu lahan kering dan lahan basah.
katup pengaman perekonomian nasional dalam Kondisi dukuh yang berada pada kelas
menghadapi krisis ekonomi yang melanda Indonesia perekonomian menengah ke bawah menjadikan
dalam satu dasawarsa ini (Sadono, 2008: 65). mereka banyak menggantungkan nasib dan hidupnya
Kondisi tanah yang gembur dan cocok sebagai dari hasil pertanian. Kondisi dukuh yang memiliki
media tanam berbagai jenis makanan pokok, buah, tanah yang subur menjadi sumber penghasilan bagi
dan sayuran, serta didukung dengan iklim Indonesia masyarakat setempat. Lahan-lahan di dukuh tersebut
yang tropis seharusnya dapat meningkatkan kualitas oleh kelompok tani ditanami padi, jagung, sayur
perekonomian masyarakat Indonesia. mayur, ubi-ubi an, buah-buahan, serta berbagai
Program pertanian Indonesia akan menjadi macam empon-empon atau rempah-rempah.
lebih baik, inovatif, serta siap bersaing dengan Perpaduan kondisi Kota Semarang yang terus
negara-negara berkembang lainnya dalam mengupayakan Go Green dengan kondisi dukuh
mewujudkan negara yang mandiri dengan bantuan Dawung yang memiliki potensi bagus untuk
berbagai pihak. Salah satunya yaitu dengan adanya dikembangkan tersebut menjadi dasar terbentuknya
keterlibatan perempuan dalam pengelolaan dunia KT Tirto Jati Makmur yang kemudian di susul oleh
pertanian. Perempuan memiliki andil yang cukup KWT Asri yaitu pada tahun 2014. Terbentuknya
berpengaruh dalam pengelolaan pertanian. Adanya kelompok-kelompok tersebut membantu masyarakat
petani-petani perempuan yang tergabung dalam yang tergabung di dalamnya dalam memecahkan
Kelompok Wanita Tani (KWT), hasil pertanian masalah yang mereka hadapi. Bekerja sama dengan
menjadi lebih memiliki nilai ekonomi yang lebih berbagai instansi seperti Pemerintah Provinsi Jawa
tinggi. Melalui proses pemberdayaan KWT, selain Tengah, Pemerintah Kota Semarang, Dinas
meringankan dan membantu pekerjaan dari suami Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Lingkungan
atau Kelompok Bapak Tani, KWT dapat membantu Hidup dan Kehutanan, serta beberapa lembaga
petani perempuan menjadi lebih produktif dan swasta seperti pemerintah desa terus mereka
mandiri. Kaum perempuan akan belajar upayakan dan dikembangkan. Berbagai inovasi-
memanajemen sampai mengolah hasil pertanian inovasi perbaikan dan pengembangan kualitas petani
dengan berbagai pengembangan sesuai dengan dukuh Dawung pun masih terus diupayakan melalui
kebutuhan pasar dan potensi yang dimilikinya. beberapa kegiatan yang mereka usung.
Dengan demikian adanya KWT sangat membantu KWT Asri merupakan satu-satunya KWT
memberdayagunakan perempuan dalam program yang terdapat di Kelurahan Kedungpane yang
pembangunan berbasis pemberdayaan. memiliki progres dan partisipasi anggota yang cukup
Kota Semarang merupakan kota bagus. Selain membantu suami untuk
metropolitan yang menjadi tempat tumbuh mengembangkan pertanian, KWT juga berperan
kembangnya beberapa industri-industri dan untuk mengolah hasil panen agar memiliki nilai jual
perusahaan-perusahaan. Kondisi perkotaan yang yang lebih. Contohnya mengolah singkong menjadi
padat penduduk dan lahan untuk industri tersebut, Getuk, membuat Jahe Binahong dan Jahe Sirsak
tentunya sudah sulit untuk ditemui lahan pertanian di yang sudah merupakan produk asli dari KWT Asri.
kota besar ini. Mata pencaharian yang menjadi Oleh karena itu mereka lebih partisipatif dan aktif
lumbung kehidupan masyarakat ini sudah mulai dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang terdapat di
terkikis keberadaanya di Jawa Tengah ini. Lahan KWT Asri. Berbagai kegiatan KWT Asri yaitu (1)
pertanian banyak yang digusur dan berubah menjadi pertemuan rutinan yang dilaksanakan tiap satu bulan
berbagai fasilitas umum seperti tempat wisata, sekali untuk membahas dan mengevaluasi hasil
pabrik, perusahaan, hotel, pusat perbelanjaan atau tanam mereka, pemantuan dan pendampingan proses
yang lainnya. Oleh karena itu sejak awal tahun 2017 dan hasil perkembangan bantuan yang diberikan,
pemerintah kota Semarang mulai mengusahakan serta informasi-inforrmasi tambahan yang dapat
gerakan baru yaitu “Go Organic” yang pertama kali memperkaya hazanah pengetahuan mereka tentang
dilakukan di Kecamatan Mijen. Tempat tersebut dunia pertanian; (2) pemberian pelatihan, dan (3)
menjadi tempat yang pertama kali dipilih untuk kerja bakti setiap satu minggu sekali. Melalui
melakukan pembukaan lahan karena lokasi yang proses-proses yang mereka ikuti tersebut seiring
dekat dengan BSB City Semarang dan Waduk waktu dapat menciptakan dan membentuk sosok
Jatibarang. Salah satu dukuh yang terdapat di perempuan yang mandiri serta kreatif dalam

193
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
menghadapi dan mengelola permasalahan yang yang terdapat pada masyarakat sehingga tidak terlalu
mereka hadapi, Mereka menjadi lebih siap dan lebih mengharapkan pemberian dari pihak luar baik
terbuka akan saran-saran yang diberikan yang pemerintah maupun swasta (Muarifuddin., Mulyono
akhirnya mereka mengaplikasikannya dalam & Malik, 2016: 62). Dikemukakan bahwa
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu penulis pemberdayaan merupakan suatu strategi
tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai pembangunan manusia dengan melakukan
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri pengembangan potensi untuk masyarakat khususnya
di Dukuh Dawung Kelurahan Kedungpane masyarakat rentan atau masyarakat miskin agar
Kecamatan Mijen Kota Semarang. mereka dapat menyelesaikan permasalahan mereka
Pemberdayaan merupakan suatu konsep baik dari aspek sosial, ekonomi, pendidikan maupun
pengembangan individu atau kelompok agar dapat kesehatan melalui pemanfaatan sumber daya yang
menentukan dan menyelesaikan masalahya, tersedia.
mendorong mereka dalam mengembangkan potensi Dijelaskan oleh Tohari (2019: 36) tentang
dirinya, menyadarkan mereka akan kekuasaan penuh proses pemberdayaan bahwa menurutnya proses
dalam pengembangan kemampuannya, serta pemberdayaan adalah Empowerment intervention
menjadikan individu atau kelompok menjadi could be created b doing a vocational life skill that
berdaya yaitu dengan mengembangkan potensi diri is intended to inprove the communit skills to produce
dan menyelesaikan permasalahannya secara mandiri economic product or service. Dijelaskan bahwa
untuk mewujudkan pribadi yang sejahtera kegiatan pemberdayaan dapat dilakukan dan dapat
(Deraputri, Gevia Nur Isna, R., Nunung Nurwati, & berjalan dengan baik apabila dilakukan dengan
Risna Resnawaty, 2017: 293). Sedangkan menurut berfokus pada potensi awal yang dimiliki
Adanya program pemberdayaan sangat diperlukan masyarakat atau sasaran tersebut dengan tujuan
karena saat ini pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan keterampilan serta mampu
(human recources development) merupakan suatu menghasilkan produk. Sedangkan Mardikanto,
hal yang mutlak harus dilaksanakan, dimana aset Totok & Poerwoko Soebianto (2017: 126) dalam
manusia merupakan aset terbesar yang dimiliki oleh tulisannya memberikan penjelasannya sendiri
lembaga pemerintahan atau lembaga, oleh karena itu mengenai proses pemberdayaan yang meliputi
aset manusia harus terus mengalami peningkatan Mengidentifikasi dan mengkaji potensi wilayah,
ilmu pengetahuan, sikap, dan berbagai keterampilan permasalahan, serta peluang-peluangnya. Proses ini
(Nurhalim 2012: 17). Pemberdayaan menurut World bertujuan untuk menimbulkan rasa mampu dan
Bank (dalam Dewi, Mutia., Amin Nurohmah & percaya diri pada masyarakat dalam
Ninik Sri Rahayu, 2018: 28) adalah upaya untuk mengidentifikasi serta menganalisis keadaannya,
memberikan kesempatan dan kemampuan kepada baik dari segi potensi maupun permasalahannya,
kelompok masyarakat agar mampu dan berani Menyusun rencana kegiatan kelompok yang meliputi
mengeluarkan ide, pendapat, gagasan-gagasannya menentukan prioritas dan menganalisa masalah,
serta kemampuan dan keberanian dalam memilih mengidentifikasi alternatif pemecahan masalah,
dan menentukan suatu konsep, metode, produk yang mengidentifikasi alternatif sumber daya pemecahan
terbaik bagi pribadi, keluarga, dan masyarakat. masalah, serta pengembangan dan pengorganisasian
Sedangkan menurut Usman (dalam Mulyono, 2017: rencana pelaksanaan kegiatan, Menerapkan rencana
31) pemberdayaan merupakan suatu proses kegiatan kelompok, yaitu rencana kegiatan disusun
pembelajaran masyarakat untuk mengembangkan bersama dengan mendapat dukungan fasilitas dari
seluruh potensi agar dapat berperan serta dalam pendamping yang kemudian diimplementasikan
sebuah pembangunan. sesuai dengan rencana awal. Selain itu pemantauan
Suatu pemberdayaan masyarakat pada pelaksanaan dan kemajuan kegiatan juga selalu
hakikatnya merupakan salah satu strategi pemerintah diperhatikan, Memantau proses dan hasil kegiatan
yang selama ini masih terus digencatkan, yaitu secara terus menerus dengan cara partisipatif
program unggulan pembangunan. Oleh karena itu (participatory monitoring and evaluation/PME).
paling tidak dalam sebuah pembangunan PME ini dilakukan secara mendalam pada semua
mengandung beberapa prinsip diantaranya adanya tahapan untuk mengetahui proses penilaian,
sebuah transparansi (keterbukaan), partisipatif, pengkajian dan pemantauan kegiatan, baik dari segi
pembangunan tersebut dapat dinikmati hasilnya oleh proses maupun hasil dan dampaknya untuk
masyarakat, pembangunan yang sedang atau telah perbaikan kedepannya. Sedangakan menurut Taufiq
dilakukan dapat dipertanggungjawabkan (2018: 215) Kelompok wanita tani (KWT)
(akuntabilitas), dan pembangunan bersifat merupakan organisasi atau kelompok masyarakat
berkelanjutan (sustainable). Dengan demikian dalam yang bertujuan untuk meningkatkan skill warga
proses pembangunan didasarkan pada kemampuan belajar untuk mendapatkan pelatihan atau

194
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
pembinaan dari dinas pertanian dan dinas ketahanan METODE PENELITAN
pangan yang harapannya akan mampu Penelitian ini menggunakan pendekatan
menggerakkan kegiatan-kegiatan yang dapat kualitatif deskriptif. Pendekatan ini bertujuan untuk
menunjang perekonomian. Jurnal internasional mendiskripsikan atau melukiskan objek penelitian
dijelaskan mengenai wanita tani “According to berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau
Ervinawati et al (2015in Camalianand Iwan, 2017: sebagaimana adanya. Penelitian ini dilakukan dalam
349) asserted that woman farming is not only situasi yang alami, sehingga tidak terdapat batasan
contributing to farming, but has become the dalam memaknai atau memahami fenomena yang
backbone of the family in fulfilling the economic sedang dikaji. Peneliti dalam penelitian ini
needs of the family’. Dapat diartikan sebagai berikut: menggunakan pendekatan deskriptif dikarenakan
menurut Ervinawati dkk (dalam Camalian dan permasalahan yang akan dibahas untuk memperoleh
Setiawan, 2017: 349) menegaskan bahwa wanita tani data berupa kata-kata baik lisan, tulisan, maupun
tidak hanya berkontribusi pada pertanian, tetapi telah berupa gambaran mengenai proses pemberdayaan
menjadi tulang punggung keluarga dalam memenuhi Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri di Dukuh
kebutuhan ekonomi keluarga. Adanya Dawung sehingga menggunakan suatu cara atau
pemberdayaan kelompok wanita tani akan langkah yang dilakukan secara sistematis untuk
membentuk kemandirian petani. Menurut Sumardjo mengungkap suatu kejadian dengan penjabaran
(dalam Sadono, 2008: 70) menjelaskan kemandirian deskriptif. Hal-hal yang akan diteliti terdiri dari
petani (farmer autonomy) merupakan pembentukan proses pemberdayaan Kelompok Wanita Tani
petani secara utuh yang mampu memilih dan (KWT) Asri di Dukuh Dawung dan dampak dari
mengarahkan kegiatan usaha taninya sesuai dengan pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri
kehendaknya sendiri yang diyakininya memiliki di Dukuh Dawung. Dengan pendekatan ini
tingkat manfaat paling tinggi namun bukan berarti diharapkan temuan-temuan dapat didiskripsikan
sikap menutup diri melainkan dengan sikap rendah secara lebih rinci, jelas, dan akurat. Penelitian ini
hati menerima situasi masyarakat dan aturan-aturan tentang pemberdayaan Kelompok Wanita Tani
yang terdapat di dalamnya, serta motif-motif (KWT) dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani
perilaku yang berasal dari seluruh kenyataan yang (KWT) Asri di Dukuh Dawung Kelurahan
dihadapi dalam kehidupannya. Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang.
Pemberdayaan perempuan melalui Subjek pada penelitian ini adalah satu orang
kelompok tani bertujuan untuk membantu pengelola, satu orang anggota KWT Asri, dan dua
mewujudkan ketahanan pangan dan mengurangi orang informan. Informan adalah orang yang dapat
kelaparan serta meningkatkan efisiensi intervensi mendukung diperolehnya data dalam penelitian, dan
kebijakan. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh informan tersebut adalah satu orang perangkat desa
Voufo., Efobi Uchenna & Scholastica Ngozi Atata Dukuh Dawung dan satu warga masyarakat yang
(2017: 40) bahwa “…female empowerment to berpartisipasi dan mengetahui tentang
improving household productivity. Likewise, female pemberdayaan KWT Asri. Fokus penelitian
empowerment in the agricultural sector is seen as merupakan batasan masalah dalam sebuah
essential for achieving food security and reduce penelitian kualitatif bertumpu pada suatu fokus
hunger, as well as enhancing the efficiency of policy yang digunakan dalam mempertajam masalah.
interventions.” Program pertumbuhan dan Fokus penelitian ini adalah 1) Proses pemberdayaan
pengembangan kelompok wanita tani dilaksanakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri; dan 2)
oleh dan untuk kepentingan kelompok tani itu Dampak yang diperoleh dari pemberdayaan
sendiri. Target yang ingin dicapai dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri. Pada
pengembangan dengan adanya kelompok wanita tani penelitian ini menggunakan sumber data secara
adalah mewujudkan suatu kelompok yang dinamis, primer dan sekunder dengan penggunaan sumber
sehingga anggota kelompok memiliki sikap disiplin, data primer diperoleh dari hasil wawancara
tanggung jawab, terbuka terhadap perubahan dan langsung dan pengematan lapangan sedangkan
pengembangan, kreatif dan terampil dalam pengumpulan sumber data sekunder diperoleh
bekerjasama mengelola kegiatan usaha tani. melalui mengkaji dokumen dan foto dari lapangan.
Program pengembangan kelompok wanita tani dapat Peneliti melakukan pengumpulan data
dilakukan melalui beberapa kegiatan seperti study dengan triangulasi maka secara tidak langsung
banding ke KWT lain, pelatihan pengolahan, peneliti juga telah menguji kredibilas data tersebut
pemberian motivasi kelompok serta musyawarah dari berbagai teknik pengumpulan data dan
anggota secara rutin. berbagai sumber data, dimana penelitian ini
menggunakan triangulasi sumber, waktu dan teknik.
Penggunaan tringulasi teknik, dimana dalam teknik

195
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
ini pengumpulan data menggunakan teknik yang kondisi tanah yang subur, cocok untuk ditanami
bermacam-macam yairu observasi, wawancara, dan berbagai jenis tanaman, dan sistem perairan yang
dokumentasi tapi penerapannya pada sumber data lancar sehingga menjadikan Dukuh Dawung menjadi
yang sama. Alasan peneliti menggunakan teknik ini satu-satunya dukuh swasembada di Kelurahan
adalah untuk tercapainya pemahaman subjek Kedungpane. Sebagaimana yang disampaikan oleh
terhadap lingkungan sekitarnya dan tidak semata- JA “Dukuh Dawung merupakan dukuh yang
mata bertumpu pada kebenaran saja. Dalam memiliki dataran rendah yang sesuai untuk berbagai
penelitian ini, peneliti akan mendapatkan kekuatan jenis tanaman seperti palawija, jagung, ubi-ubian,
data dibandingkan menggunakan satu pendekatan kacang-kacangan, buah-buahan serta berbagai jenis
sehingga data yang dihasilkan akan lebih konsisten, tanaman lainnya. Hal tersebut didukung dengan
tuntas dan pasti. Kemudian penggunaan teknik adanya sistem perairan yang strategis yaitu adanya
triangulasi sumber juga dilakukan dengan Waduk Jatibarang.”
mengambil subjek penelitian dari satu orang
pengelola, satu anggota KWT Asri, dan informan Pengidentifikasian selanjutnya yaitu tentang
yang diperoleh melalui beberapa sumber yaitu satu permasalahan wilayah yang terdapat di Dukuh
orang perangkat desa dan satu orang masyarakat Dawung yaitu dari segi perekonomian masyarakat
yang mengetahui tentang pemberdayaan KWT Asri. dikarenakan masyarakat Dukuh Dawung berada
Teknik tersebut digunakan untuk mendapatkan data pada kelas perekonomian menengah ke bawah,
yang konsisten melalui kegiatan wawancara. dimana mayoritas mata pencaharian mereka adalah
Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data, pekerja pabrik, pekerja lepas atau kuli serabutan dan
reduksi data, penyajian data, dan penarikan bercocok tanam. Pernyataan tersebut didukung
kesimpulan data yang dilakukan secara runtut untuk dengan pernyataan yag disampaikan oleh SK “Dari
menghasilkan data dan hasil penelitian yang sesuai segi perekomomian masyarakat Dukuh Dawung
dengan yang dibutuhkan peneliti dan sesuai dengan berada pada masa kemunduran. Hal ini dikarenakan
topik yang dikaji. masyarakat Dukuh Dawung bergantung dengan
kondisi pasar dan tidak memiliki sumber mata
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pencaharian yang tetap. Berbeda dengan kondisi
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) masyarakat Dukuh Dawung sebelumnya yang
Asri memiliki sumber mata pencaharian yang tetap yaitu
Proses pemberdayaan KWT Asri ini lahan pertanian.”
meliputi: Pengidentifikasian program Sedangkan permasalahan yang dihadapi
pemberdayaan, Perencanaan program KWT Asri adalah permasalahan yang berasal dari
pemberdayaan, pelaksanaan program pemberdayaan, internal. Faktor internal tersebut adalah faktor usia
dan pemantauan dan evaluasi program anggota KWT Asri yang sudah mencapai usia 40-60
pemberdayaan secara terus menerus dengan cara tahun yang memengaruhi tingkat kekuatan/ tenaga
partisipatif (participatory monitoring and dan ketelatenan mereka dalam mengikuti kegiatan-
evaluation/PME). Tahapan-tahapan tersebut kegiatan KWT Asri. Selain faktor internal dari
dilakukan secara terencana dan berdasarkan anggota, kendala lain juga berasal dari kesibukan
keputusan bersama. pengelola yang membuat anggota merasa kurang
Tahap pertama yaitu pengidentifikasian memeroleh waktu dari pengelola untuk
program pemberdayaan. Pengidenfikasian mendampingi dan menemani setiap kegiatan
merupakan tahap pertama yang dilakukan untuk mereka. Pernyataan tersebut juga disampaikan oleh
menjadi dasar dalam pelaksanaan pemberdayaan JA bahwa: “Masalah yang terjadi pada KWT Asri
KWT Asri ke depannya berdasarkan tujuan yang merupakan masalah umum yang terbiasa terjadi
telah ditetapkan sebelumnya. Pengidentifikasian ini pada kelompok organisasi yaitu dengan kurangnya
meliputi pengidentifikasian potensi-potensi yang rasa kesadaran pada individu yang bersangkutan.”
terdapat di Dukuh Dawung, pengidentifikasian Pendapat lain juga disampaikan oleh NH “Kendala
permasalahan baik yang terdapat di Dukuh Dawung atau permasalahan yang terdapat di KWT Asri
maupun pengidentifikasian permasalahan yang adalah faktor pengelola yang sibuk. Mereka
terdapat pada kelompok tersebut, serta peluang- menginginkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan,
peluang yang dimiliki kelompok. Pengidentifikasian mereka menginginkan adanya pendampingan dan
ini dilaksanakan bersama dan dengan pengawasan pengawasan dari ketua atau pengelola, seperti dalam
Dinas Pertanian Kota Semarang, pendamping, proses perawatan tanaman.”
pengelola dan anggota KWT Asri. Tahap kedua yaitu tahap perencanaan
Pengidentifikasian wilayah diperoleh dengan adanya kegiatan yang disesuaikan dengan apa yang sudah
sumber daya alam pertanian yang baik, yaitu dengan diidentifikasikan sebelumnya.perencanaan ini

196
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
meliputi penyadaran, pengrekrutan anggota dan serta mampu membantu memberikan jalan keluar
pendamping, dan persiapan lapangan. Tahap dalam menyelesaikan permasalahan mereka,
penyadaran ini ditujukan baik untuk pengelola khususnya permasalahan ekonomi yang dapat
maupun anggota KWT Asri akan kepedulianya dibantu melalui program pemberdayaan KWT Asri.
terhadap lingkungan, khususnya lingkungan Pernyataan ini selaras dengan yang disampaikan
pertanian. Penyadaran ini dilakukan dengan oleh NH kepada peneliti “Kalau dulu pemilihan
pemberian edukasi-edukasi secara langsung terkait ketua itu kita musyawarah mbak, kita memilih
kondisi alam Dukuh Dawung saat ini serta gambaran sesuai dengan yang kelompok butuhkan. Sama
yang akan diperoleh ketika mereka bergabung dalam halnya kita dalam memilih ketua yang sekarang
KWT Asri. Selain itu proses penyadaran juga yaitu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan
dilakukan dengan pemberian barang atau produk bersama mbak. Mbak Ambar memiliki pengalaman
secara langsung dengan tujuan agar mereka lebih dan relasi yag jauh lebih luas daripada kami semua,
percaya dan tertarik untuk bergabung di KWT Asri. salah satunya itu mbak.”
Pernyataan tersebut sesuai dengan yang diberikan Perencanaan yang terakhir yaitu terkait
oleh JA “Jadi dulu awal terbentuknya KWT Asri ini, persiapan lapangan untuk kelancaran pemberdayaan
untuk menyadarkan masyarakat setempat itu susah KWT Asri yang meliputi sarana dan prasarana yang
sekali. Dulu anggotanya itu hanya belasan orang. Ya diperlukan oleh KWT Asri dalam menjalankan
karena mereka sudah banyak kesibukan lain di semua kegiatannya. Gedung/ aula dan lahan demplot
rumah atau sudah capek karena seharian kerja, dan seluas 4 x 5 meter yang digunakan oleh KWT Asri
di Dukuh Dawung itu banyak sekali kegiatan rutinan merupakan pemberian atau hibah dari pihak
warga lainnya mbak. jadi ketika kita memberikan kelurahan Kedungpane untuk dapat dikelola dengan
edukasi-edukasi baik dengan cara kita mendatangi baik oleh KWT Asri. Sedangkan untuk sarana dan
rumah mereka, sampai kita meminta bantuan para prasarana berasal dari penjualan bibit tanaman,
bapak-bapak (suami anggota KWT) yang tergabung penyisihan uang kas dan bantuan dari dinas
di kelompok tani untuk mengajak istri-istri mereka Pertanian Kota Semarang.
bergabung di KWT Asri ini mbak. dan alhamdulilah Proses pemberdayaan yaitu pelaksanaan
sampai saat ini sudah banyak anggotanya, bahkan pemberdayaan KWT Asri. Pelaksanaan
orang-orang yang dulunya menolak untuk pemberdayaan KWT Asri ini terdiri dari beberapa
bergabung, sekarang malah ingin bergabung.” kegiatan yaitu: Pertama, adanya pertemuan rutinan
yang dilaksanakan satu bulan sekali dengan model
Selain itu pendapat lain juga disampaikan pelaksanaannya dibuat dengan model arisan untuk
oleh NH “Kalau dulu yang jadi anggota KWT itu menarik perhatian dan semangat dari ibu-ibu.
sedikit mbak orangnya, anggotanya jadi banyak dan Tempat yang digunakan untuk melakukan
mereka tertarik untuk bergbung itu karena dari dinas pertemuan rutinan KWT Asri bergantian di rumah
pertanian memberikan beberapa bibit-bibit tanaman anggota KWT Asri yang memperoleh giliran arisan
untuk semua anggota, selain itu mereka juga kelompok. Sebagaimana yang disampaikan oleh JA
diberikan 2 ekor ayaam untuk diternak. Bagi mereka “Pertemuan rutinan ini merupakan wadah pertemuan
pemberian-pemberian itu merupakan pancingan dan KWT Asri yang dilakukan satu bulan sekali dengan
bukti nyata mbak, jadi mereka sadar salah satu tujuan untuk membahas atau menyampaikan ilmu-
manfaat kecil dari KWT ini.” imu baru yang diperoleh dari luar, misalkan setelah
Selanjutnya yaitu pengrekrutan anggota dan ada pertemuan di tingkat kecamatan atau di kota
pendamping KWT Asri. Melalui proses penyadaran Semarang, nanti kita sampaikan pada saat pertemuan
yang dilakukan saat ini KWT Asri sudah mengalami rutinan mbak. selain itu pertemuan ini juga bertujuan
kemajuan jumlah anggota sebagaimana yang untuk melaporkan perkembangan baik dari keadaan
disampaikan oleh JA: “Dulu Total keseluruhan bibit-bibit yang diterima maupun perkembangan
jumlahnya ada 35 orang mbak kelompok saya itu. bantuan ternak yang mereka terima. dan yang
tapi sekarang dari dinas itu dibuat menjadi 46 orang terakhir pertemuan rutinan ini bertujuan untuk terus
mbak.” Pengrekrutan dilakukan dengan melakukan memberikan wawasan baru tentang dunia pertanian,
pembukuan atau pendataan identitas anggota dan serta menerima inovasi-inovasi baru yang
ajakan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan KWT disampaikan baik dari anggota maupun yang lainnya
Asri. Sedangkan untuk penentuan pendamping dan dalam bentuk diskusi mbak.”
pengelola ditetapkan dan disahkan oleh Dinas
Pertanian Kota Semarang setelah melalui proses Kedua yaitu kegiatan kerja bakti yang
musyawarah dengan semua anggota. Hal tersebut dilakukan satu minggu sekali. Berdasarkan observasi
dilakukan agar mereka dapat memilih sendiri sosok kerja bakti ini diikuti oleh anggota KWT Asri,
pemimpin yang dapat membimbing, mengayomi, pendamping dan pengelola KWT Asri. Kegiatan-

197
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
kegiatan yang dilakukan meliputi bersih-bersih disampaikan biasanya terkait tentang dunia pertanian
demplot, penyiraman tanaman-tanaman, serta yang meliputi tata cara bertani secara hidroponik,
kegiatan tambahan lain sesuai dengan agenda pemanfaatan pekarangan rumah, bertani organik,
terdekat yang akan dilakukan. namun partisipasi materi tentang pengolahan hasil tanaman buah atau
dalam kegiatan ini kurang mendapat partisipasi yang sayur, materi tentang hidup sehat dan sejahtera
maksimal dari anggota KWT Asri sebagaimana yang untuk keluarga, sampai materi tentang cara
disampaikan oleh NH kepada peneliti “Seperti yang perawatan hewan ternak dan tanaman. Sebagaimana
mbak lihat sendiri, partisipasi anggota KWT Asri yang disampaikan oleh JA dalam pernyataanya
dalam mengikuti kerja bakti mingguan tidak “Materi yang disampaikan itu biasanya kan saya
sebanyak saat pertemuan rutinan. Soalnya mereka atau perwakilan anggota KWT Asri mendapat
juga punya banyak kesibukan dan pekerjaan mbak, undangan untuk menghadiri undangan di kecamatan
yang pekerja lepas di pabrik sebagai tukang petik atau di dinas pertanian mbak. nah materi yang
cabe dan yang bekerja di sawah mereka sering disampaikan biasanya tentang segala sesuatu yang
masuk kerja di hari minggu. Belum lagi mereka berhubungan tentang pertanian mbak. misalnya
yang dagang di pasar. Jadi ya kita memaklumi saja. kayak cara perawatan pekarangan rumah, cara
Kalau misalnya mereka libur kerja, mereka juga bertanam secara hidroponik, cara menciptakan
turut berpartisipasi pada kerja bakti mbak.” keluarga sehat dan sejahtera dengan pemenuhan gizi
Kegiatan yang terakhir yaitu pelatihan- keluarga dan lain sebagainya.”
pelatihan yang diberikan untuk mengembangkal skill
Pelaksanaan pemberdayaan tidak akan
anggota KWT Asri. Pemberian pelatihan KWT Asri
berjalan dengan baik tanpa adanya partisipasi dan
ini belum memiliki jadwal pelaksanaan yang pasti motivasi yang besar dari anggota KWT Asri. Hal
atau dapat dikatakan berjalan kondisional tersebut dikarenakan anggota KWT Asri merupakan
berdasarkan instruktur dari Pembina, Dinas komponen utama yang akan diberdayakan.
Pertanian, ataupun menunggu adanya dana kas Partisipasi KWT Asri dalam mengikuti setiap proses
terkumpul dengan cukup. Kondisi tersebut sesuai kegitan dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dengan
dengan pernyataan yang diungkapkan oleh JA pengisian daftar hadir anggota setiap pertemuan.
Sedangkan motivasi terbesar mereka dalam
“Berbagai jenis pelatihan yang sudah diberikan oleh
mengikuti kegiatan adalah keinginan untuk
KWT Asri adalah pelatihan pengolahan B2SA menambah wawasan atau pengetahuan serta
(beragam, bergizi, seimbang, dan aman). Ada keterampilan, sehingga harapan mereka adalah
pelatihan Membuat Lele Balado, Berbagai Olahan dengan aktif mengikuti kegiatan KWT Asri, mereka
Singkong, Kripik Bayam, Sayur Jantung Pisang, mampu meningkatkan kesejahteraan kehidupan
Brownis Tape, dan Brownis Jahe. Kemudian hasil keluarga mereka. Pernyataan tersebut senada dengan
pelatihan tersebut diikutsertakan pada kegiatan yang disampaikan oleh JA “Yang menjadi motivasi
anggota KWT Asri dalam mengikuti pemberdayaan
pameran.”
itu mereka lebih ingin mengetahui tentang
Pelaksanaan penyampaian materi kreatifitaas-kreatifitas dan ilmu yang diajarkan
pemberdayaan KWT Asri agar berjalan dengan dalam pemberdayaan KWT Asri, serta ingin tetap
lancar dan dapat diterima dengan baik oleh anggota menyambung rasa guyup rukun antar ibu-ibu
KWT Asri yaitu dengan memanfaatkan peralatan- petani.”
peralatan praktek yang ada seperti alat-alat masak, Proses terakhir yang dilakukan dalam
perkakas yang digunakan untuk memetik atau pemberdayaan yaitu adanya pemantauan dan
memanen buah dan sayur, power point, video-video evaluasi dari kegiatan-kegiatan yang telah
motivasi atau video perkembangan dan contoh- dilakukan. Pemantauan dan evaluasi ini dilakukan
contoh kreatifitas dari KWT lain, serta berbagai setiap kegiatan selesai dan dilakukan oleh pengelola
media yang lainnya. Selain memerhatikan media dan Dinas Pertanian Kota Semarang. Pernyataan
yang digunakan, pemilihan materi dalam tersebut disampaikan oleh JA “Biasanya pelaporan
pemberdayaan KWT Asri juga perlu diperhatikan. output yang diterima atau dirasakan anggota
Pemberian materi dalam pemberdayaan KWT Asri dilkakukan diakhir pertemuan rutinan KWT Asri
disampaikan oleh pendamping, pengelola, Dinas mbak. Misalnya mereka melaporkan kondisi ternak
Pertanian Kota Semarang ataupun dengan model ayam yang diberikan kepada mereka dalam kurun
pembelajaran teman sebaya dengan menggunakan waktu bulan sudah menghasilkan jumlah telur yang
bahasa yang mudah di mengerti oleh anggota KWT dihasilkan, kondisi kesehatan ayam, manfaat ternak
Asri sehingga anggota KWT Asri dapat menanggapi pemerolehan ayam yang diberikan dan jumlah ayam
atau menerima materi dengan baik. Materi yang saat ini. Begitu juga dengan pelaporan tanaman yang

198
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
diberikan. Semua harus disertai dbukti dokumentasi pemasukan yang diberikan oelh suami. Namun
yang jelas mbak” setelah mengikuti KWT, menurut saya mereka
Pendapat lain juga disampaikan oleh NH: menjadi lebih kreatif dan dapat membantu mencari
“Kalau untuk pemantauan hasil yang dirasakan pemasukan tambahan untuk keperluan rumah
anggota yang saya alami selama ini adalah setelah tangga.”
kita melaporkan hasilnya, biasanya ada kunjungan Pemberdayaan KWT Asri merupakan
secara non formal ke rumah anggota mbak untuk pemberdayan perempuan yang terdapat di Dukuh
melihat keadaan sebenarnya.” Pemantuan ini Dawung Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen
dilakukan dengan menyertakan beberapa bukti Kota Semarang dengan sasaran ibu-ibu petani dari
pendukung seperti dokumentasi kegiatan yang dukuh setempat. Proses pemberdayaan perempuan
disertai dengan keterangan waktu beserta bukti KWT Asri Dukuh Dawung ini sesuai dengan
pelaporan lainnya. tahapan-tahapan proses pemberdayaan yang
Mengenai hasil dari pemantauan evaluasi dikemukakan oleh Mardikanto (2017: 126) yang
sampai saat ini Dinas Pertanian, Ketua KWT Asri meliputi: Pengidentifikasian program
dan anggota KWT masih mengupayakan mengenai pemberdayaan, Perencanaan program
pengembangan perekonomian KWT Asri melalui pemberdayaan, pelaksanaan program pemberdayaan,
hasil pertanian, seperti yang disampaikan oleh JA dan pemantauan dan evaluasi program
“Harapan dari adanya evaluasi pada setiap program pemberdayaan secara terus menerus dengan cara
kerja adalah adanya peningkatan income untuk partisipatif (participatory monitoring and
anggota KWT Asri, khususnya dari segi evaluation/PME). Tahapan-tahapan tersebut
perekonomian dengan memanfaatkan dan dilakukan secara terencana dan berdasarkan
mengembangkan dari hasil pertanian.” keputusan bersama.
Selain itu, pernyataan JA tersebut juga
diperkuat oleh pernyataan yang disampaikan oleh Tahap pertama yang dilakukan dalam
NH sebagaimana berikut: “Proses evaluasi dan pemberdayaan KWT Asri adalah dengan melakukan
pengupayaan tentang perbaikan program kedepan pengidentifikasian program pemberdayaan KWT
dengn adanya evaluasi adalah penyadaran mengenai Asri yang meliputi pengidentifikasian potensi
potensi yang dimiliki oleh setiap masing-masing wilayah yang terdapat di Dukuh Dawung,
anggota KWT Asri.” pengidentifikasian permasalahan-permasalahan baik
yang sudah atau akan terjadi dari kelompok atau
Dampak Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani wilayah, serta pengidentifikasian peluang-peluang
(KWT) Asri yang dapat dihasilkan jika pemberdayaan mencapai
Dampak dari adanya proses pemberdayaan hasil yang maksimal. Pengidentifikasian potensi
kelompok wanita tani (KWT) Asri di Dukuh wilayah Dukuh Dawung menjelaskan bahwa potensi
Dawung yang telah dirasakan oleh anggota adalah yang dimiliki Dukuh Dawung adalah sumber daya
adanya peningkatan ekonomi anggota KWT Asri, pertanian dengan kondisi lahan yang subur dengan
peningkatan skill /keterampilan, serta membangun hasil pertanian terbesarnya adalah singkong dan
kerukunan/keharmonisan baik antar anggota maupun pisang. Potensi sumber daya alam yang besar
anggota dengan masyarakat setempat, dimana semua dengan didukung SDM yang baik jika
dampak tersebut akan membantu membentuk pribadi pengembangannya dilaksanakan secara benar dan
perempuan yang mandiri, berdaya, serta mampu maksimal, maka akan membantu kehidupan
mengatasi permasalahan yang mereka alami. masyarakat Dukuh Dawung serta mampu
Anggota KWT Asri sudah mampu menjadi mengangkat potensi lokal daerah Dukuh Dawung.
wirausaha hasil pengaplikasian ilmu-ilmu yang Hal tersebut sesuai dengan tujuan pembangunan
diperoleh dari pemberdayaan KWT Asri, yaitu desa yang disampaikan oleh Adisasmita (dalam
melalui pengolahan-pengolahan hasil dari pertanian. Mu’arifuddin dkk, 2016: 58) bahwa pembangunan
Sebagaimana yang disampaikan oleh JA “Tujuan desa adalah seluruh kegiatan pembangunan yang
utama dari adanya KWT Asri adalah selain untuk berlangsung di desa dan meliputi seluruh aspek
membantu perekonomian masyarakatnya, tetapi juga kehidupan masyarakat, serta dilaksanakan secara
untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga Dukuh terpadu dengan mengembangkan swadaya gotong
Dawung dengan perekonomian menengah ke bawah royong. Selanjutnya yaitu pengidentifikasian
melalui penanaman dan pemberian bibit tanaman permasalahan baik permasalahan wilayah Dukuh
dan hewan ternak.” Dawung atau kelompok. Permasalah perekonomian
Pendapat lain juga disampaikan oleh TL merupakan permasalahan yang masih menjadi
“Sebelum mengikuti KWT, menurut saya ibu-ibu permasalahan utama yang dihadapi masyarakat
KWT Asri hanya bergantung dan mengandalkan Dukuh Dawung. Rendahnya tingkat pendidikan

199
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
yang dimiliki oleh masyarakat setempat membuat (dalam Auliya & Suminar, 2016: 10) merupakan
akses untuk mengembangkan potensi sumber daya segala sesuatu kebutuhan baik individu maupun
yang ada menjadi terhambat. Begitu juga terkait kelompok berupa keinginan untuk memiliki
permasalahan yang dihadapi oleh KWT Asri. Karena pengetahuan, sikap, dan keterampilan tertentu,
faktor ekonomi yang menghambat kehidupan dimana dengan pemenuhan kebutuhan belajar
sejahtera mereka, membuat mereka lebih memilih tersebut dapat mengembangkan sikap kemandirian
untuk beralih ke mata pencaharian lain yang belajar dalam meningkatkan prestasi belajar. Setelah
menurut mereka akan lebih menguntungkan jika melakukan penyadaran dan terjadi kesesuaian antara
dibandingkan dengan sumber daya yang tersedia. kebutuhan sasaran dengan keadaan potensi sumber
Keadaan tersebut senada dengan yang disampaikan daya alam yang ada, maka perencanaan selanjutnya
oleh Nasdian (dalam Raharjo., Suminar & yang dilakukan adalah melakukan pengrekrutan
Mu’arifuudin 2016: 34) bahwa kendala dimensi pengelola dan anggota KWT Asri. Pengrekrutan
kultural dalam sebuah kegiatan kelompok adalah pengelola dilakukan secara musyawarah oleh semua
sikap pasrah akibat terjerat berbagai macam anggota KWT Asri, Pembina, beserta pihak Dinas
kekurangan sehingga mereka tidak memiliki Pertanian Kota Semarang. pengrekrutan pengelola
inisiatif, gairah, dan tidak dinamis dalam mengubah dan pendamping telah melalui penentuan-penentuan
nasib yang kurang baik. Faktor internal tersebut kualifikasi yang dibutuhkan oleh seorang pengelola
memegang peranan penting dalam memacu dan pendamping KWT Asri yang kemudian
semangat mereka untuk terus mengembangkan diri. dimusyawarahkan bersama anggota KWT Asri.
Melalui pemberdayaan KWT ini Rahmawati & Kisworo (2017: 167) menjelaskan
harapannya adalah mampu membantu ibu-ibu bahwa pendamping disini berperan aktif sebagai
tersebut lebih terampil dengan memanfaatkan agen yang memberi masukan positif dan direktif
potensi lokal menjadi sumber perekonomian mereka berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya serta
yang dapat mereka kerjakan di rumah sehingga bertukar gagasan dengan pengetahuan dan
mereka memiliki waktu bertemu lebih bersama pengalaman masyarakat yang didampinginya,
keluarga. Semangat dan kemauan untuk membangkitkan kesadaran masyarakat,
mengembangkan skill dan potensi sumber daya alam menyampaikan informasi, menyelenggarakan
yang tersedia secara seimbang dan konsisten, maka pelatihan bagi masyarakat adalah beberapa tugas
akan membantu pemerintah dalam mengangkat yang berkaitan dengan peran pendidik. Pengrekrutan
potensi Dukuh Dawung agar lebih dikenal oleh ini ditujukan untuk memperoleh pengelola,
masyarakat luas melalui hasil pertaniannya, serta pendamping maupun anggota yang telah disesuaikan
membentuk perempuan-perempuan yang mandiri dengan tujuan dari kelompok untuk memperoleh
dan membantu dalam mengangkat perekonomian suatu proses pembelajaran yang baik dan tepat
Dukuh Dawung. Sebagaimana yang disampaikan sasaran, sesuai kebutuhan, dan memastikan bahwa
oleh Al Gharaibeh (2011 : 104) bahwa “The permasalahan sasaran tersebut telah ditangani oleh
government has provided a number of programs to orang atau pendamping dan pengelola yang tepat.
motivate Bahraini women to participate in the Sebagaimana yang disampaikan oleh Sutarto (dalam
economy. One example is the state providing loans Sufyan., Nurhalim & Imam Shofwan, 2019: 59)
to micro projects that women have fully embraced so bahwa:
they can generate family income.” Pemerintah telah The quality learning process very requires
menyediakan sejumlah program untuk memotivasi optimal support from various resources,
perempuan untuk berpartisipasi dalam ekonomi including tutors’ knowledge and attitudes as
salah satunya yaitu dengan cara negara memberikan the main actor of learning, leadership from the
pinjaman kepada usaha-usaha mikro yang telah organizer, the work climate created, and the
sepenuhnya dipercaya dan diikuti perempuan existence of financial support and the existence
sehingga mereka dapat menghasilkan pendapatan of financial support and the avilbility of
keluarga. adequate learning infrastructure for
Selanjutnya yaitu melakukan penyadaran sustainability learning process.
kepada anggota KWT Asri mengenai pentingnya Menurutnya untuk memperoleh suatu
suatu pemberdayaan beserta manfaatnya dalam pembelajaran yang berkualitas sangat dibutuhkan
mengikuti pemberdayaan. Dengan kata lain bahwa dukungan yang optimal dari berbagai sumber,
anggota KWT Asri mengetahui dan menyadari akan termasuk pengetahuan dan sikap tutor sebagai
kebutuhan belajar yang mereka perlukan dan komponen utama dalam suatu pembelajaran, sikap
pengelola dan penyuluh mampu memberikan kepemimpinan dari penyelenggara, iklim kerja yang
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar diciptakan, dan adanya dukungan finansial dan
mereka. Kebutuhan belajar sendiri menurtut Sutarto

200
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
ketersediaan infrastruktur pembelajaran yang pemberdayaan yang digelar setiap satu bulan sekali
memadai untuk proses pembelajaran berkelanjutan. untuk meningkatkan solidaritas, kerukunan, serta
Suatu kelompok tidak akan berjalan dengan keharmonisan dalam bermasyarakat. Permasalahan-
baik jika kerjasama antara pengelola dan anggota permasalahan yang mereka temui yang
dalam melaksanakan program kerja tidak terjalin bersinggungan dengan KWT Asri, akan menjadi
dengan baik, serta tidak adanya kerja sama yang bahan diskusi bersama untuk mereka pecahkan
baik dengan pihak-pihak yang berkaitan untuk bersama. Interaksi yang terus terbangun karena
mendapat dukungan kelancaran program yaitu dari adanya kesamaan tujuan, permasalahan, serta nasib
Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas akan meningkatkan semangat antara anggota satu
Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta dukungan dengan anggota lainnya. Kegiatan kedua yaitu kerja
dari pemerintah desa setempat. Sebagaimana dengan bakti KWT Asri yang merupakan agenda rutin
pernyataan yang telah dikemukakan oleh United mingguan yang dilaksanakan secara bersama-sama
Nations (dalam Zubaedi, 2012: 77) yang untuk melakukan bersih-bersih rumah bibit dan
menyatakan bahwa suatu pemberdayaan yang demplot dengan tujuan untuk memupuk rasa
terdapat di masyarakat dapat digambarkan dengan kebersamaan dan gotong royong dalam
Identifying the local leaders, yaitu suatu proses bermasyarakat. Dan kegiatan yang ketiga adalah
pemberdayaan harus mendapat dukungan dari tokoh- pemberian pelatihan-pelatihan. Pelaksanaan
tokoh pimpinan setempat dalam melaksanakan pelatihan ini diberikan kepada KWT Asri secara
proses pemberdayaan. jelas dengan harapan sasaran dapat mengikuti materi
Selain adanya dukungan yang baik dari pelatihan dengan baik. Pelatihan KWT Asri
berbagai instansi terkait yang berada di Kota berlangsung selain menggunakan materi-materi juga
Semarang, partisipasi dari segenap anggota dan menggunakan metode praktek secara langsung yang
adanya pendampingan oleh pendamping yang tepat dilakukan secara bersama-sama dengan tujuan
juga diperlukan dalam pemberdayaan. Beberapa dengan adanya pelatihan tersebut anggota KWT Asri
tahap pendampingan dan pemberian bimbingan mampu mengaplikasikannya pasca pelatihan dan
pelaksanaan kegiatan telah diberikan kepada KWT ilmu yang diperoleh mampu membantu mereka
Asri yang merupakan salah satu bentuk dukungan dalam hal perekonomian keluarga.
yang diberikan oleh pihak Dinas Pertanian Kota Media pembelajaran dalam pemberdayaan
Semarang. Menurut Davis dan Thomas (dalam KWT Asri merupakan perantara yang digunakan
Raharjo., Rifai RC. & Tri Suminar 2015: 26) untuk menyampaikan ilmu dari penyuluh kepada
seorang pendidik/ pendamping dikatakan efektif sasaran dengan tujuan agar anggota KWT Asri
apabila dia memiliki kemampuan yang terkait mudah dalam menerima materi atau ilmu yang
dengan: iklim kelas, strategi manajemen diberikan. Sedangkan materi merupakan bahan ajar
pembelajaran, pemberian umpan balik dan yang akan menambha pengetahuan KWT Asri. Oleh
penguatan (reinforcement) serta kemampuan yang karena itu Sutarto; Mulyono; Nurhalim & Hesty
terkait dengan peningkatan diri. Disamping Pratiwi (2018: 32) menjelaskan bahwa materi
dukungan moral, dukungan finansial dalam hal ini pelatihan harus disesuaikan dengan standar
juga menjadi faktor keberhasilan dalam pelaksanaan kompetensi dan kompetensi dasar pelatihan, materi
pemberdayaan KWT Asri. Pernyataan bahwa harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta,
pemberian dukungan materi seringkali menjadi keluasaan materi, kedalaman materi sesuai dengan
kendala dalam pelaksanaan kegiatan/ program kemampuan peserta serta kemudahan materi untuk
kelompok disampaikan oleh Isifie, Nnodim & dipraktekkan.
Ochomma (dalam Malik & Mulyono, 2017: 99) Faktor terbesar yang menjadi motor
bahwa industri pedesaan sebagian masyarakat penggerak dari dalam diri anggota KWT Asri untuk
miskin terhambat oleh sumber daya keuangan, mengikuti setiap tahapan dan kegiatan KWT Asri
kurangnya intensif yang diberikan oleh mitra kerja terletak pada motivasi dari dalam diri mereka.
sama, dan banyak bergantung kepada bantuan Motivasi/ dorongan memegang peranan yang sangat
teknis. penting sebagaimana yang disampaikan oleh
Pemberdayaan KWT Asri memiliki Hendytio dan Babari (dalam Raharjo, 2016: 36)
serangkaian kegiatan dimana semua kegiatan bahwa penting dari adanya dorongan dari dalam diri
tersebut saling berkesinambungan antara satu seseorang (N ach/ need for achievement) untuk
dengan yang lain. Jenis-jenis kegiatan KWT Asri perbaikan diri dan lingkungannya. Motivasi yang
tersebut yaitu pertemuan rutinan, kerja bakti dan dimiliki oleh KWT Asri dapat berasal dari internal
pemberian pelatihan-pelatihan sesuai dengan maupun eksternal. Motivasi yang berasal dari
kebutuhan anggota KWT Asri. Pertemuan rutinan internal merupakan motivasi yang berasal dari dalam
bertujuan untuk menyampaikan materi diri individu anggota KWT Asri sendiri. Dimana

201
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
mereka memiliki keinginan dan niat untuk perekonomian kelompok maupun perekonomian
mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan pribadi melalui penjualan bibit tanaman dan
keterampilan mereka dengan mengikuti mengikuti serangkaian kegiatan pameran,
pemberdayaan KWT Asri. Sedangkan motivasi yang pembagian uang kelompok untuk untuk berbagai
berasal eksternal merupakan motivasi yang muncul kegiatan, pengelolaan keuangan pribadi dengan
dan berkembang akibat adanya campur tangan memanfaatkan hasil tanam yang ada, serta kegiatan
lingkungan dimana anggota KWT Asri tersebut lainnya. Kegiatan-kegiatan tersebut secara tidak
tinggal, maupun berasal dari tuntutan keadaan dan langsung akan membantu mengatasi permasalahan
permasalahan yang dihadapi oleh anggota KWT ekonomi anggota KWT Asri. Sebagaimana yang
Asri. Sehingga mereka memutuskan untuk disampaikan oleh Muljono et al (2019: 73)
mengikuti pemberdayaan KWT Asri. Keadaan menyebutkan beberapa indikator peningkatan atau
tersebut sesuai dengan ciri-ciri kelompok yang kemajuan ekonomi menjadi beberapa bagian,
disampaikan oleh Shaw (dalam Zulkarnain, 2013: 8) diantaranya: “productivity and job skills; practical
bahwa adanya motivasi dari setiap anggota business; icome; consumption; risk-taking or saving
kelompok untuk mendapatkan kepuasan yang ability; work environment; and prosperity or
diinginkannya dari kelompok yang dimasuki. prosperity”. Menurutnya indikator peningkataan
Proses terakhir dalam pemberdayaan KWT ekonomi meliputi adanya produktivitas dan
Asri yaitu proses pemantauan dan evaluasi kegiatan keternpilan kerja; bisnis praktis; pendapatan,
KWT Asri yang telah dilakukan. Pemantauan pada konsumsi, risiko dalam mengambil atau menyimpan
KWT Asri dilakukan secara bertahap dan secara kemampuan; lingkungan kerja, dan terciptanya suatu
terus menerus pada setiap proses untuk memperoleh kemakmuran.
hasil yang akurat dan mengetahui setiap Kedua, meningkatnya skill atau
perkembangan yang terjadi dalam pelaksanan keterampilan KWT Asri. Kegiatan KWT Asri
program kerja KWT Asri. Menurut Mardikanto & dengan pemberian pelatihan-pelatihan secara tidak
Soebianto, 2017: 126) Pemantauan tersebut langsung telah membantu meningkatkan
merupakan pemantauan pada proses dan hasil yang keterampilan anggota KWT asri baik dalam
telah yang dilakukan dengan cara partisipatif mengolah hasil pertanian maupun mereka menjadi
(participatory monitoring and evaluation/PME lebih memahami tentang pertanian sehingga mereka
untuk mengetahui proses penilaian, pengkajian dan mampu menangkap peluang yang terdapat disekitar
pemantauan kegiatan, baik dari segi proses maupun mereka. Kondisi tersebut sesuai dengan yang
hasil dan dampaknya untuk perbaikan kedepannya. disampaikan oleh Saragih (2015: 57) bahwa
Pemantauan ini dilakukan pada tahap perencanaan peningkatan ekonomi lokal terjadi apabila sumber
program, pelaksanaan program, hingga evaluasi daya lokal seperti tenaga kerja dan lahan dapat lebih
program. Selain itu pemantuan juga meliputi dimanfaatkan dengan lebih produktif.
pemberian pembinaan secara terus-menerus kepada Ketiga, dampak yang sangat dirasakan oleh
KWT Asri dalam setiap tahapan yang dilaksanakan. KWT Asri adalah meningkatnya kerukunan atau
Selain pemantauan juga terdapat evaluasi program keharmonisan baik antar anggota atau anggota
pemberdayaan yang dilakukan setelah kegiatan dengan pengelola atau pendamping. Seringnya
pemberdayaan selesai. Evaluasi wajib adanya dalam waktu untuk berinteraksi dan berkomunikasi, baik
setiap kegiatan baik itu pemberdayaan atau yang itu berkomunikasi secara langsung maupun tidak
lainnya untuk mengukur tingkat keberhasilan dari langsung mampu meningkatkan perasaan saling
sebuah program yang telah dilaksanakan. memiliki dan memiliki tujuan yang sama dalam
Dampak yang dihasilkan atau dirasakan suatu kelompok yang sama, membuat KWT Asri
oleh KWT Asri dalam mengikuti Pemberdayaan menjadi kelompok pemberdayaan yang terdapat di
Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri adalah adanya Dukuh Dawung yang memiliki rasa kerjasama dan
peningkatan ekonomi, meningkatnya skill atau toleran yang tinggi baik dalam menjalankan tugas
keterampilan yang dimiliki, dan meningkatnya dalam kelompok maupun kesibukan pribadi. Kondisi
kerukunan atau keharmonisan baik antar anggota tersebut senada dengan yang disampaikan oleh
maupun anggota dengan masyarakat setempat. Abdul Malik & Mulyono (2017: 88) bahwa
Dampak-dampak yang dihasilkan tersebut secara pembanguanan yang terdapat di pedesaan dapat
tidak langsung akan berujung pada meningkatnya meningkatkan produksi pendapatan, meningkatkan
rasa kemandirian yang dimiliki oleh KWT Asri. tenaga kerja, kesehatan, nutrisi dan perumahan yang
Pertama, adanya peningkatan ekonomi KWT Asri. lebih baik bagi semua penduduk pedesaan,
Kegiatan yang dilaksanakan KWT Asri secara tidak memperluas kesempatan pendidikan bagi semua
langsung mengajarkan KWT Asri untuk belajar orang, memperkuat makna kerjasama dan
mengatur dan mengelola perekonomian mereka baik

202
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
pengaturan diri masyarakat lokal, mengatasi DAFTAR PUSTAKA
kemiskinanserta meningkatkan keadilan sosial.
Al Gharaibeh, Fakir. (2011). Women’s
SIMPULAN DAN SARAN Empowerment in Bahrain. Journal of
Simpulan International Women's Studies, 12(3), 96-
`Berdasarkan hasil penelitian dan 113.
pembahasan yang sudah peneliti lakukan, yaitu
tentang pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Auliya, Falakhul & Tri Suminar. (2016). Strategi
(KWT) Asri di Dukuh Dawung dapat disimpulkan Pembelajaran yang dapat
bahwa Proses pemberdayaan KWT Asri di Dukuh Mengembangkan Kemandirian Belajar di
Dawung Kelurahan Kedungpane Kecamatan Mijen Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah.
Kota Semarang sudah berjalan dengan baik dan Journal of Nonformal Education and
tertstruktur sesuai dengan teori proses pemberdayaan Community Empowerment, 5(1), 10-15.
yang terdiri proses pengidentifikasian program Camalian, M., & Setiawan, I. (2017). The Role of
meliputi potensi, permasalahan kelompok dan Women Farmer Group In Increasing
wilayah serta peluang kelompok. Kemudian Family Welfare. Jounal Mimbar, 33(1),
dilanjutkan tahap perencanaan program meliputi 348-358.
tahap penyadaran anggota, perekrutan anggota dan Deraputri, Gevia Nur Isna, R; Nunung Nurwati, &
penngelola, serta persiapan lapangan. Proses yang Risna Resnawaty. (2017). Pemberdayaan
yang ketiga yaitu proses pelaksanaan yang sudah Perempuan melalui Program Pendidikan
berjalan sesuai dengan yang direncanakan mulai dari Kewirausahaan Kreatif Terpadu untuk
waktu, tempat, jenis kegiatan, materi, dan partsipasi Perempuan, Anak, dan Keluarga oleh
anggota. Terakhir yaitu pemantauan dan evaluasi Organisasi World Muslimah Fondation di
program yang dilaksanakan pada setiap proses dan Kmapung Muka, Jakarta Utara. Prosiding
kegiatan baik oleh pengelola maupun oleh KS: Riset & PKM, 3(5).
pendamping. Dewi, Kartika Rahmat Sari; Andayani; & Nugraheni
Dampak yang terjadi dari adanya program Eko Wardhani. (2017). Citra Emansipasi
pemberdayaan perempuan KWT Asri adalah dengan Perempuan dalam Mahabarata: Pelurusan
adanya peningkatan keterampilan, wawasan, serta Makna Peran dan Kebebasan bagi
ekonomi bagi anggota KWT Asri. Perempuan Modern. Jurnal Masyarakat
& Budaya, 19(2).
Saran Dewi, Mutia, Amin Nurohmah & Ninik Sri Rahayu.
Berdasarkan simpulan peneliti memberikan (2018). Pemberdayaan Pemberdayaan
saran terkait pemberdayaan kelompok wanita tani melalui Usaha Batik Tulik: Sebuah
(KWT) asri di Dukuh Dawung Kelurahan Pengalaman dari Pelaksanaan Program
Kedungpane Kecamatan Mijen Kota Semarang IPTEK bagi Masyarakat (IBM) di
adalah Bagi pemerintah yaitu Dinas Pertanian Kota Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Jurnal
Semarang untuk lebih mengoptimalkan terhadap Abdimas Musi Charitas, 2(2).
pemberian pelatihan-pelatihan serta pemantauan Khotimah, Ema. (2018). Analisis Kritis Teori
secara rutin dan terstruktur agar pelaksanaan Pembangunan dan Kedudukan Perempuan
pemberdayaan dapat berjalan dengan lancar serta dalam Perspektif Ekofeminisme. Jurnal
baik. Untuk KWT Asri agar kedepannya lebih Gender dan Anak. 1(1).
menyiapkan dengan baik dan terstruktur agar Kusumaningrum, Demeiati Nur. (2016). Pengaruh
pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar, Perspektif Pemberdayaan Perempuan
serta kedepannya mampu meningkatkan dan dalam Kebangkitan Ekonomi Lokal:
mempertahankan semangat dan kerjasamanya dalam Industri Tempe Sagu di Dusun Mrisi-
kelompok dengan baik. Dan saran yang diberikan Yogyakarta. Jurnal INSIGNIA, 3(2).
untuk masyarakat agar dapat terus memberikan dan Malik, Abdul & Sungkowo Edy Mulyono. (2017).
meningkatkan dukungannya terhadap KWT Asri Pengembangan Kewirausahaan Berbasis
dalam melaksanakan program kerjanya, agar Potensi Lokal melalui Pemberdayaan
masyarakat juga turut merasakan keberadaan dari Masyarakat. Journal of Nonformal
KWT Asri. Education and Community Empowerment,
1(1), 87-101.
Mardikanto, Totok; Poerwoko Soebianto. (2017).
Pemberdayaan Masyarakat: dalam

203
Vol. 5 No 2 Hlm. 190 - 204. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
Perspektif Kebijakan Publik. Bandung: Sutarto, Joko., Sungkowo Edi Mulyono., Khomsun
Alfabeta. Nurhalim & Hesty Pratiwi. (2018). Model
Muarifuddin, M., Mulyono, S. E., & Malik, A. Pemberdayaan Masyarakat melalui
(2016). Analisis Kebutuhan Pelatihan Kecakapan Hidup Berbasis
Pengembangan Desa Wisata Batik Keunggulan Lokal Desa Wisata Mandiri
Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Wanurejo Borobudur Magelang. Jurnal
Journal of Nonformal Education, 2(1), Penelitian Pendidikan, 35(1), 27-40.
58-70. Taufiq, Amal & Habib R. (2018). Revitalisasi
Muljono, Pudji., Joko Purwono., Eko Rudhy Kelompok Wanita Tani (KWT) melalui
Cahyadi & Hamzah (2019). Economical Pemanfaatan Pekarangan Rumah di Desa
Empowerment Index of Posdaya as Metesih Kecamatan Jiwan Kabupaten
Participatory of Community Madiun. Jurnal Pengabdian kepada
Empowerment Programe in Indonesia. Masyarakat, 2(2).
Italian Sociological Review, 9(1), 65-96. Theresia, Aprilia dkk. 2015). Pembangunan
Mulyono, Sungkowo Edy. (2017). Kemiskinan Berbasis Masyarakat. Bandung: Alfabeta.
Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Tohari, Entoh; Iis Prasetyo; dan RB. Suharta.
Penerbit Ombak. (2019). Women Empowerment In
Nurhalim, Khomsun. (2012). Kinerja Pamong Disaster Vulnerable Village Through
Belajar pada Sanggar Kegiatan Belajar. Vocational Life Skill Education Based On
Jurnal ilmu pendidikan, 18(1), 17-22. Utilization Of Local Potential. Journal of
Raharjo, Tri Joko., Achmad Rifai RC. & Tri Nonformal Education, 5(1), 35-46.
Suminar. (2015). Keefektifan Manajemen Voufo, Belmondo Tanankem., Efobi Uchenna &
Pendidikan Karakter Pilar Konservasi Scholastica Ngozi Atata. (2017). Women
Budaya melalui Strategi Pembelajaran Empowerment And Intra-Household
Inkuiri Sosial bagi Mahasiswa Jurusan Dietary Diversity In Nigeria. Journal of
Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Research in Gender Studies 7(2), 39–66.
Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Zubaedi. (2012). Pengembangan Masyarakat:
Journal Nonformal Education. 1(1), 25- Wacana & Praktik. Jakarta:
34. Prenadamedia Group.
Raharjo, Tri Joko., Tri Suminar & Mu’arifuudin. Zulkarnain, Wildan. (2013). Dinamika Kelompok:
(2016). Peran Pusat Kegiatan Belajar Latihan Kepemimpinan Pendidikan.
Masyarakat dalam Menanggulangi Jakarta: Bumi Aksara.
Kemiskinan melalui Pendidikan
Nonformal di Jawa Tengah. Journal
Nonformal Education. 2(1), 21-38.
Rahmawati, Evi & Bagus Kisworo. (2017). Peran
Pendamping dalam Pemberdayaan
Masyarakat Miskin melalui Program
Keluarga Harapan. Journal of Nonformal
Education and Community Empowerment,
1(2), 161-169.
Sadono, Dwi. (2008). Pemberdayaan Petani:
Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian di
Indonesia. Jurnal Penyuluhan, 4(1), 65-
74.
Saragih, Jef Rudiantho. 2015. Perencanaan Wilayah
dan Pengembangan Ekonomi Lokal
Berbasis Pertanian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Sufyan, Muhammad Anis., Komsun Nurhalim &
Imam Shofwan. (2019). Learning
Management of Nonformal Education
Units in Sanggar Kegiatan Belajar.
Journal of Nonformal Education, 5(1),
57-66.

204

Anda mungkin juga menyukai