Anda di halaman 1dari 8

Vol. 5 No 2 Hlm. 205 - 212.

Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH KOPERASI SIMPAN PINJAM SEBAGAI
UPAYA MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN EKONOMI DI KOPERASI SERBA USAHA
MANDIRI KASEMEN, KOTA SERANG
1
Dadan Darmawan, 2Rismawati

Pendidikan Nonformal, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan,


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

dadan.darmawan@untirta.ac.id Rismawati19997@gmail.com,

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memahas keberhasilan upaya pada koperasi simpan
pinjam oleh Koperasi Serba Usaha Mandiri. Kesejahteraan ekonomi merupakan
suatu harapan yang diinginkan oleh setiap masyarakat terutama pada bidang
ekonomi. Tingkat keberhasilan pada kesejahteraan ekonomi di Koperasi Serba
Usaha Mandiri belum merata semua anggota koperasi. Oleh karena itu untuk
meningkatkan keberhasilan pada kesejahteraan ekonomi adanya pemahaman terkait
usaha pada koperasi simpan pinjam dalam melakukan pemberdayaan masyarakat di
Koperasi Serba Usaha Mandiri. penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan
pendekatan kualitatif. Teknik dan pengumpulan data dilakukan dengan instrument
utama melakukan pengumpulan data dengan mengugunakan penelitian kualitatif,
wawancara kepada dua pengelola dan lima belas anggota koperasi, serta observasi
dan studi dokumentasi. Hasil penelitian adanya proses pemberdayaan masyarakat
yaitu agar masyarakat dapat lebih mudah untuk mengakses permodalan dengan
adanya koperasi simpan pinjam di Koperasi Serba Usaha Mandiri, maka masyarakat
mengalami perubahan dalam segi ekonomi. Dampak besar juga terhadap
mengeluarkan biaya untuk membeli kebutuhan dan terdapat peningkatan
pengetahuan tentan perkoperasian yang ada di Koperasi Serba Usaha Mandiri.

Kata kunci: Kesejahteraan Ekonomi, Koperasi Simpan Pinjam, Pemberdayaan


Masyarakat.

205
Vol. 5 No 2 Hlm. 205 - 212. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462

RESULTS OF COMMUNITY EMPOWERMENT BY THE SIMPAN PINJAM COOPERATIVE AS


AN EFFORT TO MAKE ECONOMIC WELFARE IN KASEMEN SERBA USAHA MANDIRI
COOPERATIVE SERANG CITY
1
Dadan Darmawan, 2Rismawati

Department Nonformal Education, Faculty of Teacher Training and Education,


Sultan Ageng Tirtayasa University

Dadandarmawan@untirta.ac.id Rismawati19997@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to discuss the success of efforts at savings and loan cooperatives by the
Mandiri Multipurpose Cooperative. Economic welfare is an expectation that every
society wants, especially in the economic field. The level of success in economic
welfare in the Mandiri Multipurpose Cooperative has not been evenly distributed by all
members of the cooperative. Therefore, to increase success in economic welfare, there
is an understanding of business related to savings and loan cooperatives in empowering
the community at the Multipurpose Business Cooperative. This research uses
descriptive methods and qualitative approaches. Techniques and data collection were
carried out with the main instrument to collect data using qualitative research,
interviews with two managers and fifteen cooperative members, as well as observation
and documentation study. The result of this research is that there is a process of
community empowerment, namely so that people can more easily access capital with
the existence of a savings and loan cooperative in the Mandiri Multipurpose
Cooperative, so the community experiences changes in economic terms. A big impact is
also on spending costs to buy necessities and there is an increase in knowledge about
existing cooperatives in the Mandiri Multipurpose Cooperative.

Keywords: Economic Welfare, Savings and Loans Cooperatives, Community


Empowerment.

206
Vol. 5 No 2 Hlm. 205 - 212. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
PENDAHULUAN pengembangan usaha yang dilakukan oleh anggota
Permasalahan koperasi disebabkan karena koperasi atau masyarakat. Dapat dilihat dunia
partisipasi anggota dalam koperasi masih rendah, usaha itu mempunyai peran yang sangat penting
pengelolaan manajemen koperasi yang buruk, dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi
kurangnya permodalan, dan pembinaan terutama pada anggota koperasi di Koperasi Serba
perkoperasian yang masih rendah dari kuantitas Usaha Mandiri Kasemen-Kota Serang.
dan kualitas dan peneglola sisa uang hasil Agar memajukan kesejahteraan ekonomi
koperasi. Keberhasilan koperasi adalah pada anggota koperasi dipengaruhi oleh kreatifitas
terwujudnya tingkat efesien pelayanan yang dalamvkegiatan usaha. Untuk meningkatkan
optimal bagi anggota, dengan kata lain anggota kegiatan usaha anggota koperasi dibutuhkan
koperasi dapat merasakan manfaat jasa pelayanan kejelian anggota koperasi dalam pengembangkan
yang dihasilkan koperasi sehingga anggota peluang usaha, agar kegiatan atau peluang usaha
koperasi merasakan kesejahteraan dalam ekonomi. yang didirikan dapat terwujudkan menjadi
Menurut Albert dan Hahbel (2005:77) kegiatan usaha atau dalam meningkatkan
teori kesejahteraan secara umum dapat kesejahteraan ekonomi. Oleh karena itu, untuk
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yakni meningkatkan kesejahteraan ekonomi pada
classical utilitarian, neoclassical welfare theory anggota koperasi diperlukanvpemahanan yang
dan new contraction approach. Pendekatan memadai mengenai usaha.
classical utilitarian menekankan bahwa
kesenangan atau kepuasan seseorang dapat diukur KAJIAN LITERATUR
dan bertambah. Prinsip bagi individu adalah Kesejahteraan Ekonomi
meningkatkan sebanyak mungkin tingkat Menurut Undang-Undang 11 Tahun 2009
kesejahteraannya, sedangkan bagi masyarakat tentang kesejahteraan, yakni suatu tata kehidupan
peningkatan kesejahteraan kelompoknya dan penghidupan sosial materiil maupun spiritual
merupakan prinsip yang dipegang dalam yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan
ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi
kehidupannya. Pendekatan neoclassical welfare
setiap warga Negara untuk mengadakan usaha
theory menjelaskan bahwa fungsi kesejahteraan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah,
merupakan fungsi dari semua kepuasan individu. rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri,
Perkembangan lainnya dalam teori kesejahteraan keluarga serta masyarakat dengan menjunjung
sosial adalah muncul new contraction approach ini tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia
adalah individu akan memaksimalkan sesuai dengan Pancasila.
kebebasannya untu mengejar konsep mereka Kesejahteraan merupakan suatu hal yang
tentang barang dan jasa tanpa adanya campur sangat diinginkan oleh setiap manusia dalam
tangan. hidupnya. Kesejahteraan dapat dikatakan sebagai
Dasar kesejahteraan dijelaskan dalam suatu kondisi ketika seluruh kebutuhan manusia
Undang-undang No 11 Tahun 2009 kesejahteraan dapat terpenuhi. Terpenuhinya kebutuhan manusia
adalah kondisi terpenuhnya kebutuhan material, dari kebutuhan yang sifatnya paling dasar seperti,
makan, minum, dan pakaian sehingga kebutuhan
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup
untuk diakui dalam kehidupan masyarakat adalah
layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga
salah satu hal yang mendasar mampu membuat
dapat melaksanakan fungsinya. manusia merasakan kesejahteraan.
Kesejahteraan ekonomi adalah suatu Menurut Amartya Sen Chamsyah (2008:
kondisi yang dibutuhkan untuk mempertahankan 76) menyatakan bahwa individu yang dapat
hidup dan memperolehvkesejahteraan sesuai mengembangkan potensi secara optimal serta
dengan taraf atau kebutuhan hidupnya. dapat memenuhi kebutuhan hidup seperti makan,
Kesejahteraan ekonomi merupakan suatu system minum, rasa aman, dan kesempatan memilih untuk
yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan sosial mencapai kehidupan yang layak. Individu yang
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, yang ingin kesejahteraan dengan bekerja memiliki
bermaksud untuk membantu individu-individu kesempatan untuk dapat memilih pekerjaan yang
atau kelompok agar mencapai standar kehidupan sesuai dengan dirinya.
danvmeningkatkan kesejahteraan ekonomi. Menurut Suud (2006:9) kesejahteraan
ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan-
Tingkat kesejahteraan ekonomi pada
kegiatan bagi peningkatan ekonomi dengan
Koperasi Serba Usaha Mandiri Kasemen masih
melalui badan usaha untuk memenuhi kebutuhan-
terbilang belum merata semua anggota merasakan kebutuhan dalam bidang ekonomi.
sejahtera dalam ekonomi. Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi didefinisikan
kesejahteraan ekonomi anggota atau masyarakat sebagai kondisi kehidupan masyarakat yang sesuai
sekitar yang didukung atau dipengaruhi oleh

207
Vol. 5 No 2 Hlm. 205 - 212. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
dengan standar kelayakan hidup yang dipersepsi koperasi. Undang-undang No. 11 Tahun 2018
masyarakat. Kesejahteraan dapat dipahami sebagai Pasal 1 Ayat 1 tentang Perizinan Usaha Simpan
hak dasar manusia yang sifatnya universal, Pinjam Koperasi menyatakan bahwa koperasi
sehingga setiap secara inclusive berhak atas suatu simpan pinjam adalah koperasi yang
tingkat kesejahteraan yang sesuai dengan nilai- melaksanakan kegiatan usahanya hanya usaha
nilai kemanusiaan, dalam menuju kesejahteraan simpan pinjam. Kegiatan usaha simpan pinjam
ekonomi yaitu dengan memberikan penekanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
tentang pentingnya kerja sama dan saling tolong menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana
menolong. tersebut melalui usaha simpan pinjam dari dan
Biro Pusat Statistik Indonesia untuk anggota koperasi yang bersangkutan, calon
menerangkan bahwa guna melihat tingkat anggota koperasi yang bersangkutan, koperasi
kesejahteraan rumah tangga pada kegiatan yang bersangkutan, koperasi lain atau anggotanya.
koperasi ada beberapa indikator yang dapat Tujuan diadakan koperasi dan Indonesia
dijadikan ukuruan, antara lain adalah: menggunakan koperasi yaitu untuk membantu
a. Tingkat pendapatan keluarga. meningkatkan kesejahteraan para anggotannya,
b. Komposisi pengeluaran rumah tangga ada beberapa tujuan koperasi yaitu:
dengan membandingkan pengeluaran a. Untuk meningkatkan taraf hidup anggota
untuk pangan dengan non-pangan. koperasi dan masyarakat sekitar.
c. Tingkat pendidikan keluarga. b. Untuk membantu kehidupan para anggota
d. Tingkat kesehatan keluarga. koperasi dalam hal ekonomi.
e. Kondisi perumahan serta fasilitas yang c. Koperasi juga berperan serta dalam
dimiliki dalam rumah tangga membangun tatanan perekonomian
Kesejahteraan dapat diukur dari nasional.
beberapa aspek kehidupan: d. Bagi usaha kecil, biasanya untuk
a. Dengan melihat kualitas hidup dari segi mendapatkan modal usaha yang ringan dan
materi, seperti kualitas rumah, bahan mengadakan usaha bersama.
pangan dan sebagianya. Berdasarkan Undang-undang No. 17 Tahun 2012
b. Dengan melihat kualitas hidup dari segi Pasal 4 tentang tujuan koperasi yaitu koperasi
fisik, seperti kesehatan tubuh, lingkungan bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota
alam, dan sebagainya. pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,
c. Dengan melihat kualitas hidup dari segi sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan
mental, seperti fasilitas pendidikan, dari tatanan perekonomian nasional yang
lingkungan budaya, dan sebagainya. demokratis dan berkeadilan. Fungsi yang penting
d. Dengan melihat kualitas hidup dari segi dari koperasi adalah menetapkan tujuan-tujuan
spiritual, seperti moral, etika, keserasian organisasi koperasi dan tugas-tugas konkret
penyesuaian, dan sebagainya. koperasi yang harus dilaksankan oleh perusahaan
Dalam memahami realitas tingkat koperasi dan mengawasi serta mengevaluasi para
kesejahteraan, pada dasarnya terdapat beberapa anggota.
factor yang menyebabkan terjadinya kesenjangan Jadi dapat disimpulkan yaitu dengan
tingkat kesejahteraan antara lain: koperasi simpan pinjam dalam eksistensi gerakan
a. Sosial ekonomi rumah tangga atau koperasi sebagai suatu institusi ekonomi
masyarakat. diharapkan dapat berperan sebagai mesin
b. Struktur kegiatan ekonomi sektoral yang penggerak ekonomi nasional sekaligus sebagai
menjadi dasar kegiatan produksi rumah pemasukan perekonomian pada anggota koperasi.
tangga atau masyarakat.
c. Potensi regional (sumberdaya alam, Pemberdayaan Masyarakat
lingkungan dan insfrastruktur) yang Menurut Abu Huraera (2008:87)
mempengaruhi perkembangan struktur mengatakan bahwa pemberdayaan masyarakat
kegiatan produksi. adalah sebuah proses dalam bingkai usaha
memperkuatkan apa yang lazim disebut
Koperasi Simpan Pinjam kemandirian. Proses ini, pada masyarakat perlunya
Menurut Rusdianto (2014:51) koperasi adanya dampingan untuk menemukan alternative
simpan pinjam merupakan koperasi yang bergerak solusi masalah tersebut, serta diperlihatkan startegi
dalam bidang pemupukan simpanan dana para memanfaatkan berbagi kemampuan yang
anggotanya, untuk selajutnya dipinjamkan kembali dimilikinya.
kepada para anggota yang membutuhkan bantuan Pemberdayaan masyarakat merupakan
dana. Koperasi merupakan kumpulan orang yang upaya untuk menciptakan atau meningkatkan
memiliki tujuan dalam memenuhi kebutuhan kapasitas masyarakat, baik secara individu maupun
ekonomi melalui badan usaha yang dijalankan berkelompok dalam memecahkan berbagai
anggota sebagai pemilik sekaligus pengguna jasa persoalan terkait upaya peningkatan kualitas

208
Vol. 5 No 2 Hlm. 205 - 212. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
hidup, kemandirian dan kesejahteraannya, langsung dari lembaga atau instansi melalui
(Direktorat Jendral Pemberdayaan Masyarakat dan wawancara di lembaga atau instansi tersebut. Data
Desa, 2009: 126). Untuk mengembangkan diperoleh melalui wawancara yaitu 2 pengelola
pemberdayaan ekonomi masyarakat, maka perlu koperasi dan 15 anggota koperasi yaitu Heni (40
dilakukan penguatan pemilikan faktor-faktor tahun), Ririn (35 tahun), Elis (38 tahun), Nina
produksi, penguatan penguasaan distribusi dan Kustinah (40 tahun), Encep. S (50 tahun), Yoyoh
pemasaran. (68 tahun), Tatan Kartika (29 tahun), Noni. N (32
Dari uraian atau pendapat para ahli tahun), Ferry (43 tahun), Rohayah (52 tahun),
tersebut menurut peneliti dapat diartikan atau Murni (51 tahun), Iis Komaladewi (38 tahun),
didefiisikan bahwa pemberdayaan masyarakat Ombah (55 tahun), Isnawati (24 tahun), dan M.
adalah mengembangkan kemampuan masyarakat Syarif (45 tahun). Jumlah semua responden yaitu
agar secara berdiri sendiri memiliki keterampilan 17 responden. Sedangkan menurut Sugiyono
untuk mengatasi masalah-masalah mereka sendiri (2017:308-309) Data sekunder adalah sumber data
atau mampu mengatasi secara individu. Proses yang tidak langsung memberikan data kepada
pemberdayaan masyarakat berarti kemampuan pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau
seseorang untuk memahami dan mengendalikan lewat dokumen, laporan buku, dan dari informasi
keadaan sosial, ekonomi, dalam upaya lainnya. Peneliti menggunakan data ini untuk
memperbaiki kedudukannya di masyarakat, memperkuat penemuan dan melengkapi informasi
dengan kata lain proses pemberdayana masyarakat yang telah dikumpulkan melalui wawancara
adalah setiap usaha pendidikan yang bertujuan dengan manager Koperasi Serba Usaha Mandiri,
untuk membangkitkan kesadaran pada warga Pengelola Koperasi Serba Usaha Mandiri dan
masyarakat terhadap perkembangan sosial, anggota koperasi.
ekonomi sehingga pada akhirnya warga
masyarakat memiliki kemmapuan utnuk Penelitian ini menggunakan langkah-
memerbaikidan meingkatkan kedudukannya dalam langkah penelitian menurut Sugiyono (2017:224)
masyarakat yang berdaya, dan masyarakat dapat Teknik pengumpulan data merupakan langkah
sejahtera. yang paling strategis dalam penelitian, karena
Pemberdayaan masyarakat hendaklah tujuan utama dari penelitian ini adalah
mengarah pada pembentukan kognitif masyarakat mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik
yang lebih baik. Kondisi kognitif pada hakikatnya pengumpulan data, maka penelitian ini tidak akan
merupakan kemampuan berpikir yang dilandasi mendapatkan data yang memenuhi standar yang
oleh pengetahuan dan wawasan masyarakat dalam ditetapkan, yaitu: 1) tahap orientasi, 2) tahap
rangka mencari solusi atas permaslahan yang ekspolrasi, 3) tahap member check. Penelitian ini
dihadapi. menggunakan pengumpulan data berupa: 1)
instrument utama, 2) observasi, 3) wawancara, 4)
METODE PENELITIAN studi dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Teknik pengolahan data yang dilakukan
kualitatif dan menggunakan metode deskriptif. penelitian yaitu: 1) reduksi data, 2) penyajian data,
Sebagaimana prosedur perolehan data pada 3) verifikasi atau kesimpulan.
peneltian kualitatif, data deskriptif diperoleh dari Untuk menguji keabsahan data menurut
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Lexy J. Moleong (2012:330), triangulasi adalah
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena teknik kabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
penelitian ini merupakan untuk menganalisis data yang di luar data untuk pengecekan atau sebagai
dengan cara mendeskipsikan atau menggambarkan pembanding terhadap data, yaitu dengan
data yang telah terkumpul di Koperasi Serba triangulasi sumber dan triangulasi teori. Peneliti
Usaha Mandiri Kasemen Kota Serang. menggunakan observasi, wawancara dan studi
Adapun lokasi yang dijadikan objek dokumentasi, dengan instrument penelitian
penelitian yaitu Koperasi Serba Usaha Mandiri tersebut peneliti membandingkan data-data sudah
(KSUM) beralamat Jl. Raya Banten KM.5 terkumpulkan dan ditemukan sehingga
Ling.Sukadana 1 Rt 03/03 Kelurahan Kasemen digabungkan menjadi satu simpulan data.
Kecamatan Kasemen Kota Serang. Telp
081911039347-085319238473. Waktu penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dilaksanakan pada bulan Maret 2020. Hasil Koperasi Simpan Pinjam Dalam
Adapun sumber data ada dua jenis yaitu Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi
data primer dan data sekunder. Data primer Anggota Koperasi
menurut Sugiyono (2017:308) mengemukakan Dalam penelitian ini proses
bahwa sumber data primer adalah sumber data pemberdayaan masyarakat dapat dilaksanakan
yang langsung memberikan data kepada melalui tujuh tahap yaitu: tingkat pendapatan
pengumpulan data. Sumber data primer yang keluarga, pendidikan, fasilitas, kesehatan, bahan
dilakukan oleh peneliti ini diperoleh secara pangan, lingkungan budaya dan moral etika.

209
Vol. 5 No 2 Hlm. 205 - 212. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti
lakukan kepada para responden tentang proses 3. Fasilitas
pemberdayaan masyarakat melalui koperasi Menurut Sammeng dan Andi Mappi
simpan pinjam dapat diuraikan sebagai berikut: (2001:39) fasilitas adalah sarana untuk
1. Tingkat Pendapatan Keluarga melancarkan dan memudahkan pelaksanaan
Menurut Yuliana Sudremi (2007:133) fungsi. Fasilitas merupakan komponen
pendapatan merupakan semua penerimaan individual dari penawaran yang mudah
seseorang berbagai balas jasanya dalam proses ditumbuhkan atau dikurangi tanpa mengubah
produksi atau usaha. Balas jasa tersebut bisa kualitas dan model jasa, fasilitas juga alat
berupa penghasilan, upah, bunga, sewa untuk membedakan program lembaga yang
maupun laba tergantung pada faktor produksi satu dengan pesaing yang lainnya.
dan usaha yang dilibatkan dalam proses Fasilitas untuk rencana kerja Koperasi
produksi. Serba Usaha Mandiri yaitu adanya unit simpan
Tingkat pendapatan keluarga pada pinjam dan waserda, dua jenis tersebut
setiap anggota koperasi mendapatkan berbeda- disedikan untuk angggota koperasi yang
beda penghasilan karena usaha yang membutuhkan pinjaman modal dan bahan
didirikannya berbeda-beda. Tingkat pangan atau sembako. Setiap anggota koperasi,
pendapatan keluarga memiliki pengaruh besar mereka belum sepenuhnya memiliki fasilitas
terhadap kebutuhan ekonomi anggota koperasi, karena dengan keterbatasan penghasilan yang
karena mereka merasakan suatu keberhasilan tidak menentu pada setiap harinya, dan
dalam mengelola usaha. Pendapatan yang memliki pengeluaran untuk kebutuhan lainnya.
didapatkan tidak menentukan dengan hasil 4. Kesehatan
besar atau kecil setiap harinya atau dalam Menurut Robert.H.Brook (2017:585)
jangka waktu yang lebih lama. Anggota Kesehatan adalah sebuah sumber daya yang
merasakan tercukupi dari penghasilan yang dimiliki semua manusia dan bukan merupakan
didapatkan untuk memenuhi kebutuhan suatu tujuan hidup yang perlu dicapai.
terutama untuk makan, minum dan memenuhi Kesehatan tidakn terfokus kepada fisik yang
fasilitas lainnya. bugar tetapi meliputi jiwa yang sehat dimana
2. Pendidikan individu dapat bersikap toleran dan dapat
Menurut Hasbullah (2009:15) pendidikan menerima perbedaan.
diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh Program kesehatan di Koperasi Serba
seseorang untuk kelompok orang lain agar Usaha Mandiri pada tahun 2019 tidak termasuk
menjadi dewasa atau mencapai tinkat hidup dalam rencana kerja atau Rencana Anggota
yang layak atau penghidupan yang lebih tinggi Tahunan (RAT), Koperasi Serba Usaha
dalam arti mental. Mandiri hanya memberitahukan kepada
Tingkat pendapatan keluarga yang seluruh anggota koperasi agar tetap menjaga
mempengaruhi pendidikan yaitu suatu hal yang kesehatan guna kesejahteraan anggota koperasi
dilakukan oleh mereka yang mendapatkan dan rencana kerja. Seluruh anggota mereka
penghasilan dengan cara berusaha dengan tidak mengetahui adanya program kesehatan
membiayai pendidikan untuk anak-anak yang ada di Koperasi Serba Usaha Mandiri,
mereka, Tingkat pendidikan pada mereka yaitu karena ada program yang tidak termasuk dalam
SD-SMP dan SMA hanya beberapa. Koperasi RAT.
Serba Usaha tidak adanya program biaya untuk 5. Bahan Pangan
pendidikan, tetapi ada salah satu anggota Menurut Herman Sulaiman (2013:3)
melakukan pengajuan peminjaman untuk biaya menyatakan bahwa semua bahan makanan
pendidikan dan mendapatkan pelayanan adalah segala segala sesuatu yang dapat diolah
dengan baik. menjadi makanan. Jenis-jenis bahan makanan
Hubungan tingkat pendapatan keluarga termasuk kualitas, sifat bahan, daya simpan
dengan pendidikan, yaitu kesadaran orangtua dan kegunaan bahan-bahan makanan. Kualitas
untuk menyekolahkan anaknya pada anggota bahan pangan atau makanan itu sangat
koperasi dengan rata-rata 90% tergantung dari kualitas bahan makanan yang
(sumber:Koperasi Serba Usaha Mandiri) dgunakan.
sebagai pedagang, dengan hasil penelititan Terkait kebutuhan pokok atau bahan
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pangan untuk memenuhi kebutuhan para
variabel kesadaran orangtua untuk anggota koperasi sudah disediakan oleh
menyekolahkan anaknya dengan variabel Koperasi Serba Usaha Mandiri di Waserda
pendidikan, semakin tinggi pula pendidikan yaitu fasilitas yang ada di koperasi. Harga
orangtua semakin tinggi kesadaran orangtua bahan pangan di waserda memiliki harga
untuk mensekolahkan anaknya dengan terjangkau dan memiliki perbedaan harga
berbagai cara dilakukannya.

210
Vol. 5 No 2 Hlm. 205 - 212. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
dengan toko lainnya, perbedaan sekitar 3-5% peminjaman dan ini merupakan tindakan adil
yaitu Rp. 2.000-5.000. untuk anggota yang lainnya.
Bahan pangan sangat diutamakan untuk
anggota koperasi dalam memenuhi SIMPULAN DAN SARAN
kebutuhannya, ada beberapa anggota koperasi Simpulan
yang melakukan pembelian bahan pangan atau Hasil Simpan pinjam dalam
kebutuhan bahan untuk usahanya di waserda, meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota
mereka yang mendirikan usaha berbeda koperasi dalam tingkat pendapatan keluarga,
kebutuhan untuk memenuhi usahanya tidak pendidikan, fasilitas, kesehatan, bahan pangan,
semua bahan di waserda ada, dan anggota lingkungan budaya, dan moral etika. Tingkat
koperasi dapat melakukan tebus harga murah pendapatan keluaraga terhadap anggota koperasi
untuk bahan pangan setiap pembahian SHU. memiliki pengaruh besar untuk memenuhi
6. Lingkungan Budaya kebutuhan setiap para anggota koperasi, usaha
Menurut Hawkins (2012:65) mengatakan yang dijalankan para anggota berbeda-beda tetapi
bahwa budaya adalah suatu kompleks yang 70% (sumber: Koperasi Serba Usaha Mandiri)
meliputi pengetahuan, keyakinan, seni, moral, mendirikan usaha berjualan atau dagang dengan
adat istiadat serta kemampuan dan kebiasaan memiliki penghasilan yang berbeda dan tidak
lain yang dimiliki manusia sebagai bagian dari menentu untuk setiap harinya, dari tingkat
masyarakat. pendapatan keluarga memiliki peran penting untuk
Lingkungan budaya pada Koperasi Serba membiayai sekolah karena mereka sebagian besar
Usaha Mandiri masyarakat merasakan terbantu hasil yang didapatkan untuk kebutuhan sehari-hari
dengan adanya koperasi di Kecamatan dan biaya pendidikan. Upaya untuk memenuhi
Kasemen dengan tidak memiliki bunga dan keberhasil dalam usaha para anggota yaitu
mendapatkan respon dengan baik sehingga memiliki fasilitas untuk mendukung usahanya agar
memiliki pengaruh besar terhadap kinerja yang dapat berjalan terus. Berbeda dengan bahan
ada di koperasi. Pada setiap anggota koperasi pangan yang selalu dibutuhkan oleh setiap para
memiliki lingkungan dan budaya masing- anggota koperasi untuk kebutuhan sehari-hari atau
masing dalam menjalankan usaha, setiap usaha untuk kebutuhan usahanya, bahan pangan juga
yang dijalankan tentunya tidak mudah dengan sudah disediakan dan difasilitasi oleh Koperasi
pengaruh lingkungan mereka yaitu yang Serba Usaha Mandiri dengan adanya waserda
memiliki pesaing dalam berdagang, sehingga dengan memiliki harga yang berbeda sampai
mempengaruhi pada keuntungan atau dengan 3-5% (sumber: Koperasi Serba Usaha
penghasilan mereka yang tidak menentu setiap Mandiri). Lingkungan masyarakat sekitar adanya
harinya. Koperasi Serba Usaha Mandiri sangat terbantu
7. Moral Etika dalam melakukan pengajuan peminjaman ketika
Menurut Syahidin (2009:239) moral memiliki masalah dalam hal ekonomi dan
merupakan penjabaran nilai, tetapi tidak berpengaruh besar juga pada moral etika pada
seoperasional etika, moral ialah hal-hal yang setiap pengelola maupun anggota koperasi untuk
berhubungan dengan larangan dan tindakan memiliki kesadaran untuk saling menghormati dan
yang membicarakan salah dan benar oleh menghargai kepada sesama.
karena itu moral selalu mengacu kepada baik Saran
buruknya manusia sebagai manusia Hasil Koperasi Simpan Pinjam dalam
(Budiningsih, 2008:24). Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Anggota
Moral dan etika merupakan tindakan baik Koperasi di Koperasi Serba Usaha Mandiri
buruknya seseorang terhadap penilaian. Kasemen. Sudah dirasakan oleh beberapa anggota
Sehingga setiap pengelola dan anggota koperasi yang memiliki usahanya berjalan terus
koperasi harus memiliki rasa tanggung jawab dan mendapatkan keuntungan, tetapi lebih baik
dan kesadaran terhadap Koperasi Serba Usaha dengan adanya pelatihan khusus untuk
Mandiri dalam kinerja maupun pembayaran. meningkatkan dan mengembangakan anggota
Moral etika sangat mencontohnya pada koperasi, sehingga anggota koperasi tidak hanya
seseorang yang memiliki perilaku baik, mengandalkan penghasilan usahanya, dan
sehingga ini dapat dicontoh oleh pengelola menyediakan fasilitas yang lainnya untuk
ataupun anggota koperasi harus selalu kebutuhan usaha dan melengkapi rencana kerja di
berkontribusi sehingga mendapatkan pelayanan Koperasi Serba Usaha Mandiri. Baik pula program
dengan baik, dan jika ada dari mereka atau kesehatan untuk masuk setiap rencana kerja pada
anggota koperasi yang tidak memiliki tanggung setiap tahunnya, agar anggota koperasi merasakan
jawab atau tindakan buruk, Koperasi Serba harapan besar mereka terlaksanakan.
Usaha Mandiri memberikan peringatan berupa
tidak dapat melakukan pengajuan dalam

211
Vol. 5 No 2 Hlm. 205 - 212. Agustus 2020
P-ISSN 2549-1717
e-ISSN 2541-1462
DAFTAR PUSTAKA
Chamsyah, A. S. (2008). Perkembangan dan
Prospek kemandirian pangan. Bandung:
PT Citra Praya.
Huraerah, A. (2011). Pengorganisasian dan
Pengembangan Masyarakat. Bandung:
Humaniora.
Hasbullah. (2009). Dasar-dasar ilmu Pendidikan.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hawkins, P. (2012). Creating a Coaching Culture.
New York: Bell and Bain Ltd
J. Moleong, L. (2014). Metode Penelitian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Rusdianto. (2010). Akuntansi Koperasi Edisi
Kedua. Jakarta: Erlangga
Sammeng, d. Andi Mappi. (2001). Cakrawala
Pariwisata. Jakarta: Balai Pustaka.
Sugiyono. (2017). Penelitian Pendidikan
Kauntitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung:
Alfabeta.
Sulaiman, Herman. (2013). Pengetahuan
Penanganan Bahan Makanan dan
Permasalahannya. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Suud, M. (2006). Orientasi Kesejahteraan Sosial.
Jakarta: Prestasi Pusaka
Syahidin. (2009). Moral dan Kognisi Islam.
Bandung: CV Alfabeta.

212

Anda mungkin juga menyukai