Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknik Mesin ISSN :

2614-3445

Rancang Bangun Alat Pelubang Plat Bentuk Slotting

dengan Memanfaatkan Mesin Pres Hidrolik

Aloysius Leki *, Agustinus Deka Betan


Teknik Mesin Politeknik Negeri Kupang

Jl. Adisucipto PO. Box 139 Penfui Kupang NTT

*Penulis, Surel: rio_angga@yahoo.com

Abstrak

Laboratorium Teknologi Mekanik Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Kupang,


mempunyai job praktek yang berhubungan dengan logam lembaran yang dikenal
dengan nama kerja plat (sheet metal). Semua peralatan bantu yang digunakan pada
pekerjaan ini sudah memenuhi standar minimal suatu fasilitas yang baik, namun yang
masih menjadi permasalahan utama adalah belum tersedianya alat bantu yang
digunakan untuk proses pelubangan plat. Penelitian ini bertujuan merancang alat
punching dan dies agar dapat diaplikasikan pada proses pelubangan plat aluminium
dengan memanfaatkan mesin pres hidrolik, tahap perancangan meliputi 1) menentukan
besaran clearance antara punch dan dies, 2) menentukan dimensi punch dan dies,
3) gaya yang dibutuhkan untuk membuat slotting pada lembaran plat aluminium. Hasil
dari penelitian ini adalah besar clearance antara punch dan dies adalah 0,054 mm,
dimensi punch 55 x 55 mm dan dies 55,054 mm x 55,054 mm, besar gaya yang
diperlukan untuk proses punching adalah 2634,26 N.

Kata kunci: slotting, punch, die

1. PENDAHULUAN menggunakan benda kerja logam


Dalam setiap industri atau bengkel lembaran (sheet). Mesin pelubang menjadi
di perlukan alat atau perlengkapan yang di sesuatu hal yang sangat penting pada
buat kusus untuk sebuah pekerjaan yang logam lembaran. Sistim pelubangan yang
membutuhkan kecepatan dan ketelitian baik, halus, teliti dan cepat sangat
yang tinggi. Industri ataupun bengkel berpengaruh terhadap waktu dan
teknologi mekanik menjadi salah satu kenyamanan kerja.
contoh dari alasan tersebut. Banyak
pekerjaan-pekerjaan di bengkel teknologi Laboratorium.Teknologi Mekanik
mekanik yang pekerjaanya memotong dan Jurusan Teknik Mesin PNK, seperti
melubangi, khususnya pekerjaan yang halnya bengkel teknologi mekanik pada

Politeknik Negeri Kupang 1


Jurnal Teknik Mesin ISSN :
2614-3445

umumnya juga memiliki pekerjaan yang sheet metal, pasti terdapat sepasang gaya
berhubungan dengan logam lembaran yang dipergunakan untuk memotong itu.
yang dikenal dengan nama pekerjaan kerja Dan gaya itu akan bekerja secara bersama-
plat (sheet metal). Semua peralatan bantu sama, berlawanan arah dengan jarak yang
yang digunakan pada pekerjaan ini sudah relatif kecil, maka gaya tersebut kita sebut
memenuhi standar minimal suatu fasilitas dengan gaya geser, dan pada material
yang baik, namun yang masih menjadi yang dipotong akan terjadi sebuah area
permasalahan utama adalah belum yang kita sebut dengan “daerah
tersedianya beralatan bantu yang pergeseran”.
digunakan untuk proses pelubangan pelat. Tahapan pemotongan logam
Karena belum tersedianya lembaran adalah: (1) Logam lembaran
peralatan pelubang plat (punch dan die), diletakkan diantara punch dan die; (2)
menyebabkan mahasiswa harus melubang Punch ditekan ke benda kerja (lembaran),
plat dengan menggunakan pahat, gunting, sehingga permukaan lembaran mengalami
dan palu. Karena proses pembuatan deformasi plastik (permanen); (3) Punch
lubang pada plat dengan menggunakan terus ditekan ke bawah, permukaan
cara pahat maka sudah tentu hasil kerja mengalami penetrasi/tapak tekan (daerah
yang didapatkan kurang baik, tidak halus, penetrasi umumnya sekitar 1/3 tebal
tidak teliti dan tentu sangat lama sehingga lembaran); (4) Setelah gerakan punch
sangat berpengaruh terhadap waktu dilanjutkan lagi, dua sisi tajam punch dan
pengerjaan. die akan bersentuhan mengakibatkan
terjadinya retak dalam benda kerja; Bila
Dengan demikian sangat jarak ruang (clearance) antara punch dan
diperlukan untuk mencari solusinya die benar, maka dua garis retakan saling
dengan merancang dan membuat alat bertemu sehingga dihasilkan pemotongan
punching yang dapat menghasilkan lubang yang baik.
potong berbentuk memanjang atau persegi
(slotting), dan lingkaran (perforating)
khususnya untuk plat alumunium. Adapun B. Operasi Dasar dalam Pengerjaan
yang perlu diperhitungkan dalam Logam Lembaran
perancangan alat ini meliputi 1) besar
gaya yang diperlukan untuk proses 1. Shearing
punching; 2) besar clearance antara punch
Shearing adalah operasi
dan dies; 3) dimensi punch dan dies; pemotongan/pengguntingan logam
lembaran sepanjang garis lurus antara dua
2. LANDASAN TEORI tepi potong. Shearing digunakan untuk
A. Proses Pemotongan (Cutting) memotong lembaran yang lebar menjadi
Pada setiap pemotongan benda potongan-potongan yang lebih kecil.
kerja, akan selalu nampak adanya
2. Blanking
kesamaan prinsip yang akan dicermati
bersama. Pada pengerjaan pemotongan Blanking adalah operasi
kawat, batangan baja, baja profil ataupun pemotongan logam lembaran sepanjang

Politeknik Negeri Kupang 2


Jurnal Teknik Mesin ISSN :
2614-3445

suatu garis tertutup (misalnya bulat, t : ketebalan lembaran plat,


segiempat, dan sebagainya), dimana in (mm).
potongan yang dipisahkan dari bendakerja
merupakan bendakerja untuk operasi Allowance adalah rasio antara clearance
berikutnya. Potongan yang dipisahkan dengan ketebalan lembaran yang besarnya
tersebut disebut blank. ditentukan sesuai dengan jenis logam
yang dilubangi seperti ditunjukkan dalam
3. Punching tabel di bawah ini,.
Punching mirip dengan blanking, Tabel. Nilai allowance untuk tiga
tetapi potongan yang dipisahkan kelompok logam lembara
merupakan sekrap yang disebut slug.
Metal Group Allowance (a)
C. Analisis Pemotongan 1100S and 5042S alluminium alloys, all 0,045
1. Jarak Ruang (Clearance) tempers.
Parameter penting dalam 2024ST and 1011ST alluminium alloys; 0,010
pemotongan logam lembaran adalah: jarak brass, all empers; soft cold-rolled steel,
ruang (clearance) antara punch dan die, soft stainless steel.
ketebalan lembaran, jenis logam dan Cold-rolled steel, half-hard; stainless 0,075
kekuatannya, dan panjang potong. steel, half-hard and full-hard
Clearance dalam operasi
Perhitungan clearance pada
pemotongan adalah jarak antaran punch
persamaan di atas dapat digunakan untuk
dan die. Clearance pada umumnya
menentukan ukuran punch dan die yang
berkisar antara 4% dan 8% dari tebal
cocok dalam operasi blanking dan
lembaran pelat.
punching konvensional. Apakah
Bila clearance terlalu kecil, maka
clearance dikurangi dari ukuran punch
garis keretakan cendrung untuk tidak
atau ditambahkan pada ukuran die
saling ketemu, sehingga gaya yang
tergantung pada lubang yang dibuat
dibutuhkan menjadi lebih besar. Bila
apakah untuk menghasilkan blank atau
clearance terlalu besar, logam akan
slug.
terjepit antara tepi potong punch dan die,
sehingga terbentuk burr yaitu sudut tajam 2. Ukuran Punch dan Die
pada tepi potong lembaran. Clearance
yang benar tergantung pada jenis dan a) Untuk operasi blanking :
ketebalan logam lembaran, yang dapat
dinyatakan dengan rumus: ukuran punch = ukuran lubang –
2c
c=axt
ukuran die = ukuran lubang
dimana : c : jarak ruang (clearance),
in (mm), b) Untuk operasi punching :

a : kelonggaran (allowance), ukuran punch = ukuran lubang


ukuran die = ukuran lubang + 2c

Politeknik Negeri Kupang 3


Jurnal Teknik Mesin ISSN :
2614-3445

Agar slug atau blank dapat terlepas dari Metode penelitian yang akan
die, maka die harus dibuat dengan jarak digunakan dalam penelitian ini adalah
ruang melebar keluar (angular clearance) metode pendekatan rancangan secara
0,25o hingga 1,5o pada setiap sisinya. umum yaitu pendekatan rancangan
fungsional dan struktural. Rancangan
3. Gaya Potong (Cutting Force) fungsional menyangkut dari segi fungsi
Besarnya gaya potong dihitung atau kegunaan dari setiap elemen atau
dengan mengalikan Luasan dan tekanan, komponen penyusun alat ini terhadap
sehingga dengan demikian untuk terlaksanakan praktek kerja plat di
perhitungan gaya potong sebagai Laboratorium Teknologi Mekanik
tekananya di perhitungkan berdasarkan Politeknik Negeri Kupang. Sedangkan
batas patah yang di miliki material. rancangan secara struktural menyangkut
F=τ.A bagaimana alat ini dibuat dengan
memperhitungkan faktor gaya yang
Dimana :
bekerja pada bahan dan alat.
F = gaya potong (N)
Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu
τ = Tekanan (N/mm2)
1) tahap pertama, penelitian pendahuluan
A = Luas pemotongan (mm2)
berupa studi literatur dan perancangan
alat, 2) tahap kedua, penelitian utama
Sedangkan besarnya usaha/kerja untuk berupa proses perakitan dan pengujian
memotong suatu Plat, alat. Diagram alir penelitian dapat dilihat
W = F . t . % penetrasi. pada gambar 8 berikut :

Dimana : t = tebal plat (mm)

3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di
Laboratorium Teknologi Mekanik Jurusan
Teknik Mesin Politeknik Negeri Kupang.
Bahan yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi 1) Punch dan Die
menggunakan Stainless Steel; 2) Rangka
alat memanfaatkan mesin pres hidrolik;
dan 3) Bagian-bagian alat yang lain
menggunakan baja ST37. Sedangkan alat-
alat yang digunakan meliputi 1) Mesin
Bubut; 2) Mesin las; 3) Mesin potong plat;
4) Mesin Bor; 5) Mesin gerinda tangan; 6)
Vernier caliper; 7) Dial Indikator ; 8)
Tools; dan Kelengkapan lain.

Politeknik Negeri Kupang 4


Jurnal Teknik Mesin ISSN :
2614-3445

sama dengan tegangan patah


Mulai
sehingga τp = τg.
Pelaksanaan praktek kerja plat 1. Analisis Jarak Ruang (Clearance)
antara Punch dan Dies
Permasalahan Jarak ruang yang direncanakan
Rumusan Masalah sebesar :
c= axt
Sketsa Alat dimana :
Perancangan
a = 0,045 (tabel 2.1) ; t = 1,2 mm
Sehingga besar clearance antara
Pembuatan Alat punch dan dies adalah
c = 0,045 x 1,2
= 0,054 mm
Uji Coba
2. Penentuan Dimensi Punch dan
Dies
Pelaporan Luas punch (Lp) = Luas plat
yang dilubang (p x l)
Selesai
= 55 x 55 mm
Luas die (Ld) = Lp + c
Gambar 8. Diagram Alir Penelitian = (55 + 0,054) x
4. HASIL DAN PEMBAHASAN (55 + 0,054) = 55,054 x 55,054
Perhitungan Perencanaan mm
Komponen
F
Untuk menganalisa jarak ruang
(Clearance), ukuran punch dan dies serta
gaya yang dibutuhkan untuk membuat
lubang segiempat pada plat aluminium punch
maka dibutuhkan data-data sebagai
berikut :
plat aluminium
 Ukuran lubang yang di kehendaki
dari mesin pelubang ini yaitu 55 x
55 mm c

 Tebal plat yang dilubangi 1,2 mm. die die


 Bahan plat adalah Aluminium
 Di ketahui batas patah dari bahan
alumunium, Magnesium serta bahan 10
lain yang lunak adalah (τp) AL, Mg
= 170 N/mm2. Dimensi Punch
 Tegangan geser pada plat
alumunium diasumsikan besanya

Politeknik Negeri Kupang 5


Jurnal Teknik Mesin ISSN :
2614-3445

1. Gaya Potong
Besarnya gaya (gaya square face)
minimal agar plat bisa terpotong ( F )
55
adalah :

F = τg. A
A = ((2x55)+(2+55)) x 1,2
29,4 = 220 x 1,2
59,4 = 264 mm2
30
= 170 x 264
= 44880 N
φ 40 Gaya yang terjadi pada shear di
φ 50
asumsikan 57 % terhadap Square
55
face, maka besar gaya pada shear

Dimensi Die adalah :


Fshear = 0,57 x F
= 0,57 x 44880
= 25581,6 N
55,054
Usaha/Kerja
60
W = F . t . % penetrasi.
Tebal plat (t) = 0,0012 m
Untuk sistim shear % penetrasi
30
adalah 60%
55,054
Jadi Usaha/Kerja
60
W = 25581,6 x 0,0012 x 0,6
φ 90
= 18,42 N.m
Gambar 9. Dimensi Perencanaan
Besarnya gaya untuk tuas penekan
pada mesin hidrolik dapat di hitung
sebagai berikut:

Politeknik Negeri Kupang 6


Jurnal Teknik Mesin ISSN :
2614-3445

F geser = F tumbuk setebal 1,2 mm dengan luas 55 mm


x 55 mm adalah 263,426 Kg.
Kerugian gesek antar poros ( µm ) =
90 % 3. KESIMPULAN
Maka F tumbuk pada poros = F Hasil perancangan dan pembuatan
geser x kerugian geser. alat pelubang plat bentuk slotting dengan
F poros = 44880 x 0,9 memanfaatkan mesin press hidrolik dapat
F poros = 40392 N disimpulkan sebagai berikut:
Pada Poros terjadi Momen
Mp = F . l a. Besar clearance antara punch dan
= 40392 x 0,03 dies adalah 0,054 mm
= 1211,76 Nm. b. Dimensi punch 55 x 55 mm dan
dies 55,054 x 55,054 mm
Dengan pengaruh panjang lengan c. Besar gaya yang diperlukan untuk
penekan, maka akan mempengaruhi proses punching adalah 2634,26 N
momen yang terjadi F
Acknowledgement
460 mm
Kami mengucapkan terima kasih kepada
Politeknik Negeri Kupang dengan dana
30 mm 430 mm
DIPA telah membiayai hingga
terselesaikannya penelitian ini, Kepala
Laboratorium Teknologi Mekanik beserta
Fp1 PLP dan Teknisinya yang telah
Gambar 10. Moment pada Lengan memodifikasi alat pelubang plat
Penekan bentukslotting, tim peneliti dan tenaga
lapangan yang tidak bisa disebutkan satu
∑ Mo = 0 persatu.

Fp x 0,03 + Fmanusia x 0,46 =0 DAFTAR PUSTAKA

40392 x 0,03 + Fmanusia x 0,46 = 0 Aan Ardian, M.Pd; Teori Pembentukan


Logam, Universitas Negeri
1211,76 + Fmanusia x 0,46 = 0 Yogyakarta.
F manusia = 1211,76 /0,46 B.H. Amstead, Philip F.Ostwald, Myron L
= 2634,26 N Begemen; Teknologi Mekanik, Jilid
I, versi SI, Erlangga, Jakarta.
= 263,426 Kg.
E.P. Popov, Zainul Astamar; Mekanika
Jadi gaya yang di perlukan orang Teknik, Erlangga, Jakarta.
untuk melubang plat alumuniaum

Politeknik Negeri Kupang 7


Jurnal Teknik Mesin ISSN :
2614-3445

Mesin dan Instrumentasi 1, Jakarta, S. Timoshenko, D.H. Young; Mekanika


Departemen Pendidikan dan Teknik, Erlangga, Jakarta.
Kebudayaan.

Politeknik Negeri Kupang 8

Anda mungkin juga menyukai