Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan,


kesabaran dan ketabahan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan proposal
yang berjudul: Firewall Filtering Web Menggunakan Metode Layer 7 Protocol
Pada Mikrotik Routeros.

Proposal ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi syarat ujian
tengah semester dari matakuliah project 1. Adapun dalam penulisan proposal ini
penulis banyak memperoleh bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.

Dalam penulisan proposal ini, disadari masih banyak kekurangan dan


kesalahan dikarenakan keterbatasan yang dimiliki, oleh karena itu diharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan
melalui karya-karya terbaik di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga
proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memburuhkan yang terkait
dengan penelitian.

Pekanbaru, 20 Mei 2018

Penulis,

Wahyu Fadhillah
16.10.031.802.115
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3. Batasan Masalah..............................................................................................2
1.4. Tujuan Penelitian.............................................................................................2
1.5. Manfaat Penelitian...........................................................................................3
LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA..........................................4
2.1. Landasan Teori.................................................................................................4
2.1.1. Firewall filtering.......................................................................................4
2.1.2. Web............................................................................................................4
2.1.3. Layer 7 protocol........................................................................................5
2.1.3.1. Contoh Penerapan Layer 7 Protocol...................................................5
2.1.4. Mikrotik RouterOS..................................................................................6
2.1.5. HTTP.........................................................................................................6
2.1.6. DNS NAWALA.........................................................................................7
2.1.7. Winbox......................................................................................................7
2.1.8. NDLC (Network Development Life Cycle )..............................................8
2.2. Tinjauan Pustaka.............................................................................................9
BAB III..................................................................................................................15
METODOLOGI PENELITIAN.........................................................................15
3.1. Metode Pengumpulan Data...........................................................................15
3.1.2. Observasi.................................................................................................15
3.1.3. Wawancara..............................................................................................15
3.2. Metode Pengembangan Jaringan..................................................................16
3.2.1. Analysis.......................................................................................................16
3.2.2. Design..........................................................................................................17
3.2.3. Simulation Prototype..................................................................................17
3.2.4. Implementation...........................................................................................17
3.2.5. Monitoring..................................................................................................17
3.2.6. Management...........................................................................................17
3.3. Jadwal Penelitian............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Metode NDLC (Network Development Life Cycle )....................3


Y
Gambar 3. 1 Metode NDLC (Network Development Life Cycle ).....................3
DAFTAR TABEL

YTabel 2. 1 Literatur Review...................................................................................

Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian..................................................................................3


ABSTRAK

Firewall filtering web sangat penting diterapkan sebagai dinding


penyaringan akses internet di jaringan rtrw net. Internet tak hanya memberikan
kontribusi positif bagi kehidupan tetapi juga ancaman. Ancaman lebih
menakutkan justru datang dari dunia maya, mulai dari serangan virus, trojan,
phishing hingga cracker yang bisa mengobok-obok keamanan sistem computer,
terlebih lagi konten-konten negatif seperti pornografi, perjudian, penipuan. Oleh
karena itu, perlu diterapkannya firewall filtering web untuk mewujudkan internet
sehat pada jaringan rt rw net. Mikrotik dapat membantu dalam melakukan
filtering web dengan menggunakan layer 7 protocol yang tersedia didalam
mikrotik. Dengan diterapkannya filtering web pada jaringan rtrw net, user tidak
akan bisa mengakses website yang mengandung unsur-unsur negative.

Kata kunci: firewall, filtering web, internet sehat, mikrotik.


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Internet seringkali disebut sebagai dunia tanpa batas. Beragam
informasi bisa didapat di internet dan siapapun bisa mengakses informasi
tersebut. Seiring perkembangan teknologi informasi, internet tak hanya
memberikan kontribusi positif bagi kehidupan tetapi juga ancaman.
Ancaman lebih menakutkan justru datang dari dunia maya, mulai dari
serangan virus, trojan, phishing hingga cracker yang bisa mengobok-obok
keamanan sistem computer, terlebih lagi konten-konten negatif seperti
pornografi, perjudian, penipuan.
Dampak dan pengaruh konten negatif telah banyak dimuat di
berbagai media, pengaruh konten negatif tersebut berupa konten yang
berbau pornografi, perjudian, penipuan dan sebagainya. Untuk menghindari
dampak konten negatif tersebut, selalu ditekankan prinsip dasar yang harus
diketahui dalam menggunakan internet. Salah satunya dengan menanamkan
etika penggunaan internet secara sehat dan aman atau Cyber Ethics. Pihak
Kemkominfo juga menyelenggarakan program INSAN (internet sehat dan
aman) dan TRUST Positif sebagai aturan dan pemblokiran situs yang
memiliki konten negatif. Dengan adanya program tersebut, diharapkan
dapat mengurangi dan menghilangkan konten negatif pada internet. Namun
konten negatif masih dapat di akses oleh pengguna karena program tersebut
masih di atur secara terpusat, sehingga pihak pusat tidak dapat mengontrol
secara keseluruhan terhadap pengguna internet yang saat ini jumlahnya
mencapai 100 juta pengguna. Pengontrolan internet dapat dilakukan di
mekanisme server di setiap jaringan internet daerah sampai ke unit server
terkecil.
Untuk mengatasi konten negative tersebut, layer 7 protokol dapat
digunakan untuk mengfilter web atau konten negative yang ada di internet
serta settingan pada firewall. Menggunkan rule firewall layer 7 protocol
yang dibutuhkan untuk mengfilter konten negatif. Dengan menerapkan
metode tersebut diharapkan dapat mengurangi konten negatif serta
terciptanya internet yang sehat dan aman.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan maka


penulis tertarik untuk membuat firewall filtering web serta menjadikannya
sebagai penulisan proposal penelitian dengan judul “Impelemntasi
Firewall Filtering Web Dengan Metode Layer 7 Protocol
Menggunakan Mikrotik Routeros”. Penelitian dan implementasi Web
Filtering ini penulis lakukan pada jaringan Hotspot di RTRWnet RT3
Sidomulyo barat Pekanbaru .Hotspot ini digunakan untuk kepentingan
masyarakat khususnya di RT3 RW 6 Sidomulyo barat Pekanbaru. Dengan
adanya penelitian ini, terciptanya internet sehat dan aman dari konten
negative di internet pada jaringan Hotspot RTRWnet.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan


sebelumnya, penelitian ini memiliki perumusan masalah yaitu: Bagaimana
melakukan filtering web dengan metode layer 7 protocol menggunakan
mikrotik routeros.

1.3. Batasan Masalah

Agar pembahasan dapat terarah sesuai keinginan, maksud dan


tujuan yang telah di rencanakan. Maka penulis membatasi ruang lingkup
permasalahan yang akan dibahas antara lain:
1. Situs yang akan diblok harus di inputkan secara manual pada
mikrotik.
2. Penelitian ini dilakukan pada jaringan Hotspot RTRWnet RT3
RW6 Sidomulyo barat Pekanbaru.
1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk terciptanya


internet sehat dan aman dari konten negatif di internet dengan cara
membangun firewall filtering web menggunakan metode layer 7 protocol
pada jaringan Hotspot RTRWnet.
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Dapat terhindar dari hal-hal yang negative di internet.
2. Dapat memaksimalkan dampak positif internet dan meminimalkan
dampak negatif dari berinternet, sehingga tercipta masyarakat
cerdas dan produktif.
3. Dapat membantu Kemkominfo dalam menyelenggarakan program
INSAN (internet sehat dan aman).
BAB II

LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori


2.1.1. Firewall filtering

Secara umum, firewall filtering biasanya dilakukan dengan


cara mendefinisikan IP addres, baik itu src-address maupun dst-
address. Misalnya Anda ingin blok komputer client yang memiliki
ip tertentu  atau ketika melakukan blok terhadap web tertentu
berdasarkan ip web tersebut. Firewall tidak hanya digunakan untuk
melakukan blok client agar tidak dapat mengakses resource
tertentu, namun juga digunakan untuk melindungi jaringan local
dari ancaman luar, misalnya virus atau serangan hacker. Biasanya
serangan dari internet ini dilakukan dari banyak IP sehingga akan
sulit bagi kita untuk melakukan perlindungan hanya dengan
berdasarkan IP. Nah, sebenarnya ada banyak cara filtering selain
berdasar IP Addres, misalnya berdasar protocol dan port.

2.1.2. Web

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan


halaman yang menampilkan informasi data teks, data gambar diam
atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan dari
semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang
membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana
masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap,
jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik
website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu
berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari
pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi
profil perusahaan, sedangkan website dinamis
adalah seperti Friendster, Multiply, dll. Dalam sisi
pengembangannya, website statis hanya bisa diupdate oleh
pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh
pengguna maupun pemilik.

2.1.3. Layer 7 protocol

Layer7-Protocol adalah metode pencarian pola terhadap


paket data yang melewati jalur ICMP, TCP dan UDP. Layer 7
merupakan firewall yang sangat bagus dan komples dibandingkan
firewall – firewall lain yang ada pada mikrotik. Beberapa service
dan protocol yang berada di layer 7 ini misalnya HTTP, FTP,
SNTP, dan lain-lain. Penerapan filtering pada layer 7 protokol
menggunakan firewall filter. Di mikrotik, penambahan regexp bisa
dilakukan di menu layer 7 protokol. Setelah menambahkan regexp,
bisa melakukan filtering dengan mendefinisikan layer 7 protokol
pada rule filter yang dibuat. Perlu di ketahui bahwa penggunaan
regexp, akan membutuhkan resource CPU yang lebih tinggi dari
rule biasa.

2.1.3.1. Contoh Penerapan Layer 7 Protocol


a. Blokir dan setting Web Proxy, blok ini melakukan
konfigurasi, aturan dan membuat list untuk situs yang
mengandung konten negatif.
b. Blokir dan setting firewall (layer7), blok ini mirip
dengan blok pertama, tambahannya adalah blok ini
berfungsi disaat user menggunakan external proxy,
maka blok ini ini akan memfilter dan melakukan
pengecekan ulang terhadap situs yang mengandung
konten negatif yang nantinya akan diblokir.
c. Setting DNS, blok ini melakukan konfigurasi DNS
untuk Client secara universal terhadap client yang
terkoneksi dengan jaringan. DNS yang digunakan
adalah DNS Nawala (Nawala ini adalah DNS yang
diatur oleh pihak Kemkominfo dengan tujuan untuk
memblokir situs yang mengandung konten negatif).
d. Setting anti DNS Change, blok ini adalah konfigurasi
untuk mengantisipasi user merubah DNS secara
manual pada komputernya masing-masing. Dengan
arti bahwa anti DNS Change ini memaksa user
menggunakan DNS yang telah di konfigurasi pada
mikrotik
2.1.4. Mikrotik RouterOS
Mikrotik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat
lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer menjadi
router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat
untuk IP network dan jaringan wireless. (Mikrotik.co.id).
MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasiLinux
base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk
memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa
dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu
instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal
Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak
memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan
standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban
yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit)
disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang
memadai.
2.1.5. HTTP

HTTP (Hypertext Transfer Protocol) adalah sebuah


protocol aplikasi yang mendistribusikan, kolaboratif dan sistem
informasi hypermedia. HTTP adalah dasar dari komunikasi data
untuk World Wide Web. Hypertext disini adalah text yang
terstruktur yang digunakan sebagai tautan logis diantara node yang
mengandung text. HTTP adalah protocol yang merubah atau
mentransfer hypertext.

HTTP berfungsi sebagai respon permintaan melalui


protocol pada komputer client. Sebagai contoh, client dan aplikasi
browser yang berjalan pada komputer client, merequest HTTP ke
server, server akan akan memberikan HTTP yang dituju dengan
bentuk HTML (Hypertext Markup Language) sesuai dengan
provide resources. Respon dari server tersebut mengandung
informasi yang lengkap sesuai dengan request dari client.

2.1.6. DNS NAWALA


DNS Nawala adalah layanan gratis yang berupa
filtering/penyaringan DNS yang bebas biaya dan dapat digunakan
oleh semua pengguna internet. Layanan ini memfilter atau
menyaring konten negatif berupa konten porno, kekerasan atau
kejahatan internet. Layanan ini ditujukan untuk membantu para
pengguna internet untuk menyaring konten yang tidak sesuai
dengan perundangan, adat istiadat, nilai, norma sosial dan
kesusilaan bangsa. Yang termasuk konten ini adalah konten
pornografi, perjudian dan penipuan yang sudah sangat umum di
dunia maya. Hal ini juga memberikan perlindungan bagi pengguna
internet dari malwaer dan situs phising.
2.1.7. Winbox
Winbox adalah sebuah software atau utility yang di
gunakan untuk meremote sebuah server mikrotik kedalam mode
GUI (Graphical User Interface) melalui operating system windows.
Kebanyakan teknisi banyak mengkonfigurasi mikrotik os atau
mikrotik routerboard menggunakan winbox di banding dengan
yang mengkonfigurasi langsung lewat mode CLI (Command Line
Interface). Hal ini karena menggunakan winbok dirasa lebih mudah
dan simple dibanding melalui browser. Dan hasilnya pun juga lebih
cepat.

2.1.8. NDLC (Network Development Life Cycle )


Pada penelitian ini akan menggunakan metode Network
Development Life Cycle(NDLC) merupakan sebuah metode yang
terdiri dari analysis, design, simulation prototyping,
implementation, monitoring dan management. (Stiawan, 2009).

(Sumber : Applied Data Communications, A business-Oriented


Approach, JamesE. Goldman, Philips T. Rawles, Third Edition,
2001, John Wiley &Sons : 470)
Gambar 2. Metode NDLC (Network Development Life Cycle )

1. Analysis : Tahap awal ini dilakukan analisa kebutuhan,


analisa permasalahan yang muncul, analisa keinginan user
(pengguna), dan analisa topologi jaringan yang sudah ada
saat ini. Metode yang biasa digunakan pada tahap ini
diantaranya wawancara, survey, membaca manual
dokumentasi dan memahami setiap data yang didapat dari
data-data sebelumnya.
2. Design : Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap
design ini akan membuat gambar design topology jaringan
interkoneksi yang akan dibangun, design bisa berupa design
struktur topology, design akses data, design tata layout
perkabelan, dan sebagainya yang akan memberikan gambaran
jelas tentang network yang akandibangun.
3. Simulation Prototype : pada tahap ini membuat dalam bentuk
simulasi dengan bantuan Tools khusus di bidang network
dengan aplikasi virtualbox, hal ini dimaksudkan untuk
melihat kinerja awal dari network yang akandibangun.
4. Implementation : di tahapan ini akan memakan waktu lebih
lama dari tahapan sebelumnya. Dalam tahap implementasi
peneliti akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan
di design sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan
yang sangat menentukan dari berhasil atau gagalnya network
yang akan dibangun
5. Monitoring : setelah implementasi tahapan monitoring
merupakan tahapan yang penting, agar jaringan komputer dan
komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan
tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu
dilakukan kegiatan monitoring.
6. Management, pada tahap manajemen atau pengaturan, salah
satu yang menjadi perhatian khusus adalah masalah Policy,
kebijakan perlu dibuat untuk membuat atau mengatur agar
sistem yang telah dibangun dan berjalan dengan baik dapat
berlangsunglama.

2.2. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka pada penelitian ini juga dari beberapa penelitian


terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh (Mohd. Siddik, 2017) yaitu dengan
judul “Implementasi Mikrotik Router Board 750 Sebagai Firewall Blok
Situs Pada Jaringan Lan” Dalam pemanfaatan Internet, pemakai akan
dihadapkan dengan dua alternatif yang dapat menimbulkan dampak positif
maupun negatif. Pengguna tidak bisa menginginkan manfaat positifnya saja.
Terkadang pengguna dalamn pemanfaatan internet tidak disengaja
mendapatkan informasi yang bersifat negatif. Dengan menutup situs yang
negatif bukanlah solusi yang jitu untuk memberantas sisi negatif internet,
bentuk himbuanpun tidak bisa menjadi solusi. Alternatif yang dapat
diimplemntasikan adalah secara rutin memantau website yang termasuk
dilarang, kemudian melakukan blokir terhadap situs tersebut, Berbagai cara
dan metode dapat dilakukan untuk memblokir situs terlarang, diantarangan
adalah dengan memanfaatkan hardware Mikrotikrouterboard 750 yang dapat
melakukan blokir terhadap situs yang diinginkan.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh (Alfi Nurfauzi, Esron Rikardo


Nainggolan, Siti Nur Khasanah & Ahmad Setiadi, 2018) yaitu dengan judul
“Implementasi Firewall Filtering Web dan Manajemen Bandwith
Menggunakan Mikrotik”. Berdasarkan hasil penelitian di SMK Multi Media
Mandiri, penulis menemukan beberapa permasalahan jaringan, dan
melakukan usulan jaringan dengan melakukan pengujian jaringan, maka
dapat disimpulkan bahwa penataan sistem jaringan yang ada di SMK Multi
Media Mandiri, mulai dari hardware maupun software pendukung jaringan
menjadi lebih tertata dan rapih dengan topologi jaringan star dan juga
dengan menggunakan perangkat mikrotik tentunya memudah pihak operator
jaringan yang ada dalam mengatur jaringan komputer di SMK Multi Media
Mandiri. Pengaturan filtering web yang ada pada perangkat mikrotik seperti
web proxy berfungsi sebagai pembatas ke beberapa situs website.
Penggunaan Simple Queues dalam Manajemen Bandwidth sangat
dibutuhkan untuk mengatur besaran bandwidth sesuai kebutuhan. Setiap
data yang melalui jaringan SMK Multi Media Mandiri harus melalui proses
penyaringan agar tidak menyebabkan boros bandwidth.
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh (M. Agreindra Helmiawan,
S.Kom., M.T, 2015) yaitu dengan judul “Internet Sehat Dengan Metode
Web Filtering Layer 7 Pada Jaringan Wireless”. Dampak dan pengaruh
konten negatif telah banyak dimuat di berbagai media, pengaruh konten
negatif tersebut berupa konten yang berbau pornografi, perjudian, penipuan
dan sebagainya. Untuk menghindari dampak konten negatif tersebut, selalu
ditekankan prinsip dasar yang harus diketahui dalam menggunakan internet.
Salah satunya dengan menanamkan etika penggunaan internet secara sehat
dan aman atau Cyber Ethics. Pengontrolan internet dapat dilakukan di
mekanisme server di setiap jaringan internet daerah sampai ke unit server
terkecil. Metode Web Filtering merupakan salah satu metode untuk
mencapai tujuan internet sehat dan positif, kinerja dari metode Web Filtering
yaitu proxy/caching digabungkan dengan Content Filtering System, sehingga
web yang mengandung konten negatif dapat diblokir.

Tabel 2. Literatur Review

No 1 2 3
Sumber Jurteksi (jurnal Seminar Nasional https://repository.stm
teknologi dan Inovasi dan Tren ik-
sistem informasi) (SNIT) 2018 sumedang.ac.id/asset
issn 2407-1811
ISBN: 978-602- s/uploads/Penelitian_
61268-5-6 Dosen/Jurnal/Publish
/dd5da-jurnal-
volume-9-nomor-2-
november-2015-pub-
m-agreindra-
helmiawan.pdf
Tahun 2017 2018 2015
Penulis Mohd. Siddik Alfi Nurfauzi, M. Agreindra
Esron Rikardo, Helmiawan

Siti Nur
Khasanah &
Ahmad Setiadi
Judul Implementasi Implementasi Internet sehat dengan
mikrotik router Firewall Filtering metode web filtering
board 750 sebagai Web dan layer 7 pada jaringan
firewall blok situs Manajemen wireless (study case
pada jaringan lan Bandwith hotspot rt4 cipeuteuy
Menggunakan baru)
Mikrotik
Metode Web Proxy Web Proxy WEB FILTERING
LAYER 7
Masalah Penggunaan Kebebasan Internet saat ini
internet saat ini penggunaan berkembang dan
semakin meluas, internet telah sangat dibutuhkan
dengan mudah terbukti dapat oleh
berbagai informasi menimbulkan masyarakat.Tidak
kita temukan di dampak negatif, sedikit internet
internet, mulai rasa ingin tahu juga telah mengubah
dari ilmu yang besar akan pola hidup
pengetahuan, pornografi, masyarakat dalam
bisnis, komunitas terlebih lagi pada belajar, bekerja
sampai informasi usia remaja berkomunikasi dan
yang menjurus seperti siswa/i aspek
kepada konten SMK, materi hidup lainnya.
negatifpun sering pornografi Pengguna muda juga
di jumpai. Tidak tersedia di dunia melakukan pencarian
semua informasi maya dan mudah data dan informasi
yang ada di diakses lewat pada internet,
internet positif, pemanfaatan semakin banyak
tak jarang internet. didapatkannya data
informasi negatif Kekhawatiran dan informasi,
banyak kemudahan dalam semakin banyak
ditemukan, mengakses situs pula konten negatif
bahkan informasi porno, dan juga yang akan d
yang berkonten ditambah dengan i
negatif terkadang munculnya dapatkan oleh
merugikan jejaring sosial pengguna muda.
pengguna internet. yang sekarang Dampak dan
sangat digemari pengaruh konten
siswa sekolah negatif telah
banyak dimuat di
berbagai media,
pengaruh
konten negatif
tersebut berupa
konten yang berbau
pornografi,
perjudian, penipuan
dan
sebagainya
Hasil Hasil pengujian Berdasarkan hasil Dengan metode Web
ini dilakukan penelitian di Filtering ini dapat
dengan membuka SMK Multi mewujudkan internet
beberapa situs Media Mandiri, sehat di server
yang telah penulis local/kecil,
dilakukan blokir menemukan khususnya pada
pada mikrotik, beberapa jaringan wireless RT
dan hasilnya situs permasalahan 4 Cipeuteuy Baru.
yang telah jaringan, dan Dengan adanya Web
terblokir tidak melakukan usulan Filtering ini juga
dapat dibuka oleh jaringan dengan dapat mengurangi
pengguna yang melakukan bandwidth. Pengaruh
berada pada pengujian pengurangan
jaringan LAN. jaringan, maka bandwidth tersebut
Pemblokiran dapat disimpulkan hasil daftar blokir
menggunan bahwa Pengaturan yang dikonfigurasi
mikrotik filtering web yang pada sistem Web
routerboard 750 ada pada Filtering.
yang digunakan perangkat
sebagai firewall. mikrotik seperti
web proxy
berfungsi sebagai
pembatas ke
beberapa situs
website
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data merupakan tahapan proses dalam
pengembangan system. Penulisan membutuhkan data yang tepat agar
penelitian berlangsung sesuai dengan perumusan masalah yang sudah
ditentukan.
3.1.1.2. Observasi
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun
data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan.Observasi
adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya
melalui hasil kerja panca indera mata serta dibantu dengan panca
indera lainnya.Adapun yang menjadi objek observasi dalam
penelitian ini adalah observasi langsung ke lokasi penelitian dan
melakukan pengamatan secara langsung pada sistem jaringan
hotspot RTRWnet RT3 RW6 Sidomulyo barat Pekanbaru.

3.1.1.3. Wawancara
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara
kepada orang-orang yang menjadi client dari jaringan Rt Rw Net
ini sebagai informan dari peneliti, ini bisa disebut dengan metode
interview guide yakni aturan-aturan daftar pertanyaan yang
dijadikan acuan bagi peneliti untuk memperoleh data yang
diperlukan. Metode pengumpulan data dengan wawancara yang
dilakukan berulang-ulang kali dan membutuhkan waktu yang
cukup lama bersama informan di lokasi penelitian. Wawancara
mendalam yang dimaksud adalah percakapan yang sifatnya terbuka
dan tidak baku. Wawancara dilakukan bertujuan untuk
memperoleh data dan informasi secara lengkap.
3.2. Metode Pengembangan Jaringan
Pada penelitian ini akan menggunakan metode Network
Development Life Cycle(NDLC) merupakan sebuah metode yang terdiri
dari analysis, design, simulation prototyping, implementation, monitoring
dan management. (Stiawan, 2009).

(Sumber : Applied Data Communications, A business-Oriented


Approach, JamesE. Goldman, Philips T. Rawles, Third Edition, 2001,
John Wiley &Sons : 470)
Gambar 3. Metode NDLC (Network Development Life Cycle )

3.2.1. Analysis
Pada tahap ini penulis melakukan analisa terhadap sistem
jaringan komputer yang sedang berjalan pada jaringan hotspot
RTRWnet tersebut. Analisa yang dilakukan meliputi topologi
jaringan yang digunakan, spesifikasi perangkat jaringan dan
permasalahan yang terjadi. Hasil analisa yang didapat
merumuskan terhadap kebutuhan teknologi untuk bisa
memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi.
.2.2. Design
Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap design
ini akan membuat gambar design topology jaringan interkoneksi
yang akan dibangun, design bisa berupa design struktur topology,
design akses data, design tata layout perkabelan, dan sebagainya
yang akan memberikan gambaran jelas tentang network yang
akan dibangun.

.2.3. Simulation Prototype


Pada tahap ini membuat dalam bentuk simulasi dengan
bantuan Tools khusus di bidang network dengan aplikasi
virtualbox, hal ini dimaksudkan untuk melihat kinerja awal dari
network yang akan dibangun.

.2.4. Implementation
tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan
sebelumnya. Dalam tahap implementasi peneliti akan menerapkan
semua yang telah direncanakan dan di design sebelumnya.
Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan dari
berhasil atau gagalnya network yang akan dibangun.

.2.5. Monitoring
setelah implementasi tahapan monitoring merupakan
tahapan yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi
dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal tahap
awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring.
.2.6. Management
Tahap manajemen atau pengaturan, salah satu yang menjadi
perhatian khusus adalah masalah Policy, kebijakan perlu dibuat
untuk membuat atau mengatur agar sistem yang telah dibangun
dan berjalan dengan baik dapat berlangsunglama.
3.3. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan
pelaporan hasil penelitian dalam bentuk table. Jadwal maksimal 4 bulan.

Tabel 3. Jadwal Penelitian

Februari Maret April Mei


N 2019 2019 2019 2019
Kegiatan
o Minggu ke Minggu ke Minggu ke Minggu ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur                                
2 Pengumpulan Data                                
3 Analisis                                
4 Design                                
Simulation
5
Prototype
6 Implementation
7 Monitoring
8 Management                                
DAFTAR PUSTAKA

Nurfauzi, A., Nainggolan, E. R., Khasanah, S. N., & Setiadi, A. (2018).


Implementasi Firewall Filtering Web Dan Manajemen Bandwith
Menggunakan Mikrotik. Snit 2018, 1(1), 162–167. Retrieved from
http://seminar.bsi.ac.id/snit/index.php/snit-2018/article/view/74

Siddik, M. (2017). Implementasi Mikrotik Router Board 750 Sebagai Firewall


Blok Situs Pada Jaringan Lan. Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi, 3(3),
70–75. Retrieved from
http://is.its.ac.id/pubs/oajis/index.php/file/download_file/1805

Soepomo, P. (2013). Pembangunan Web Proxy Dengan Mikrotik Untuk


Mendukung Internet Sehat Di Smk Muhammadiyah 1. 1, 259–267.

Muhammad Agreindra Helmiawan. (2010). Internet Sehat Dengan Metode Web


Filtering Layer 7 Pada Jaringan Wireless (Study Case Hotspot Rt4 Cipeuteuy
Baru).

Budi, Y. A. (n.d.). PERBANDINGAN BLOKING SITUS PORNO


MENGGUNAKAN DNS NAWALA DAN WEB PROXY PADA
MIKROTIK. 31–36.

Anda mungkin juga menyukai