ABSTRAK
A. Pendahuluan
Masalah demokrasi, negara hukum dan HAM tampaknya
selalu menarik untuk dikaji dan diduskusikan, karena persoalan
ini mempunyai dampak politik yang luas pada setiap negara.
Pemerintah dimanapun dewasa ini didorong untuk merumuskan
kembali secara eksplisit posisinya dalam sebuah negara hukum
yang menganut faham demokrasi dan menjunjung tinggi HAM.
Reaksi rakyat akan muncul jika terjadi penyimpangan dalam
penerapan prinsip-prinsip tersebut pada dasarnya menyangkut
suatu hubungan antara pemerintah dengan rakyat.
Diskusi mengenai demokrasi, negara hukum dan HAM
bias berlangsung secara abstrak oleh para filosof atau secara
1. Negara Hukum
Ide negara hukum sesungguhnya telah lama
dikembangkan oleh para filsuf zaman Yunani kuno. Plato, pada
awalnya dalam the Republic berpendapat bahwa adalah mungkin
1
Jimly Asshiddiqie, Hukum Tata Negara dan Pilar-pilar
Demokrasi, Jakarta, Konstitusi Press, 2006, Hlm. 147.
2 Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme
Indonesia, Jakarta, Sekjen dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2006,
Hlm. 151.
7
M. Tahir Azhari, Negara Hukum, Suatu Studi Tentang
Prinsip-prinsipnya Dilihat Dari Segi Hukum Islam,
Implementasinya Pada Periode Negara Madinah dan Masa Kini,
Jakarta, Bulan Bintang, 1992, Hlm. 212.
12
A. Hamid S. Attamimi, Der Rechtsstaat Republik
Indonesia dan Perspektifnya menurut Pancasila dan UUD 1945,
Makalah pada Seminar Sehari dalam Rangka Dies Natalis
Universitas 17 Agustus Jakarta, Fakultas Hukum Universitas 17
Agustus, Jakarta, 9 Juli 1994, h. 6.
1. Asas legalitas;
2. Undang-undang mengatur tindakan yang berwenang
sedemikian rupa, sehingga setiap warga negara
mengetahui apa yang dapat diharapkannya;
3. Undang-undang tidak berlaku surut;
4. Jaminan hak asasi dalam undang-undang;
5. Pengadilan yang bebas dari pengaruh kekuasaan lain.
b. Asas persamaan, dengan unsur turunannya :
1. Tindakan penguasa diatur dalam undang-undang dalam
arti materiil;
2. Ada pemisahan kekuasaan.
c. Asas demokrasi, terdiri dari :
15
Rini Irianti Sundary, Op.Cit. hal. 85-86.
16
Rini Irianti Sundary, Pengaturan dan Implementasi
Sistem Pengupahan Bagi Para Pekerja Dalam Hukum
Ketenagakerjaan Positif di Indonesia, Disertasi, Bandung,
Universitas Padjadjaran, 2009, hal. 84-85
26
Undang-undang Dasar 1945 Setelah Amandemen
Keempat Tahun
2002, Bandung, Pustaka Setia, 2002, Hlm. 214.
27
Dalam Pasal 1ayat (1) UUD 1945 disebutkan, “ Negara
Indonesia Ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik”, dan
dalam Pasal 18 ayat (1) ditegaskan bahwa “Negara Kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah
provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai pemerintahan daerah,
yang diatur dengan undang-undang”.
28
Bagir Manan, Hubungan Antara pusat dan daaerah
Berdasarkan Asas Desentralisasi Menurut UUD 1945, Disertasi,
Bandung, Universitas Padjadjaran, 1990, Hlm. 245.
31
Ibid,Hlm. 246
34
A. Hamid S. Attamimi, Teori Perundang-undangan
Indonesia,
35
Moh. Mahfud MD., Perdebatan Hukum Tata Negara
Pasca Amandemen Konstitusi, Jakarta, Pustaka LP3ES Indonesia,
2007, Hlm. 50-51.
42
Soehardjo, Hukum Administrasi Negara Pokok-pokok
Pengertian Serta Perkembangannya di Indonesia, Semarang,
Badan Penerbit UNDIP, 1991, Hlm. 28.
2. Demokrasi
D. Kesimpulan
Buku :
Disertasi :
Makalah :