Anda di halaman 1dari 7

“ PENGERTIAN, TAHAP-TAHAP, DAN IDENTIFIKASI MASALAH

PENELITIAN KUANTITATIF”

A. PENGERTIAN PENELITIAN KUANTITATIF


Penelitian Kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
Proses pembuatannya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas
sejak awal hingga hasil penelitiannya. Pengertian lain dari Penelitian
Kuantitatif sendiri adalah penelitian yang menuntut penggunaan banyak
angka, dimulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta
rupa dan hasilnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif ini dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positivisme, digunakan
dalam meneliti populasi dan sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel
pada umumnya diambil secara acak, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis dan bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.1
Metode kuantitatif juga dinamakan metode tradisional, positivistik,
scientific dam metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan tradisional
karena metode ini sudah cukup lama digunakan dan sudah mentradisi sebagai
metode penelitian. Disebut positivistik karena berlandaskan filsafat
positivisme. Metode ini disebut scientific karena metode ini telah memiliki
kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkret, empiris, terukur, rasional dan sistematis.
Disebut juga sebagai discovery karena dengan metode ini dapat menemukan
dan mengembangkan iptek baru.
Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas
nilai. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-
prinsip objektivitas. Objektivitas sendiri diperoleh antara lain melalui
1 Priyomo. MM, Metode Penelitian Kuantitatif .( Jakarta : Zifatama Publishing, 2008), hlm. 2
instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang
menggunakan metode penelitian kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-
hal yang dapat membuat bias, misal masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi.
Jika dalam penelaahan muncul adanya bias maka penelitian kuantitatif akan
jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah sesungguhnya.2

B. TAHAPAN – TAHAPAN PENELITIAN


Penelitian ini dilaksanakan dengan melalui beberapa tahap, dimana
tahapan tersebut menurut Lexy J. M. Terdapat tiga tahapan yaitu:3
1. Tahap Pra-Penelitian
Tahap ini merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti dengan
pertimbangan etika penelitian lapangan melalui tahap pembuatan
rancangan rancangan usulan penelitian hingga menyiapkan perlengkapan
penelitian. Dalam tahap ini peneliti diharapkan mampu memahami latar
belakang penelitian dengan persiapan-persiapan diri yang mantap untuk
masuk dalam lapangan penelitian. Adapun tahapan- tahapan penelitian ini
meliputi:
a. Menentukan fokus penelitian
b. Menentukan lapangan penelitian
c. Mengurus perizinan
d. Menjajaki dan menilai keadaan lapangan
e. Menyiapkan perlengkapan penelitian.
2. Tahap Pekerjaan Lapangan
Dalam tahap ini peneliti berusaha mempersiapkan diri untuk
menggali dan mengumpulkan data-data untuk dibuat suatu analisis data

2 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, ( Bandung: Alfabeta,


2008 ), hlm. 7

3 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,


2012), hlm. 329
mengenai strategi. Untuk tahapan kegiatan pekerjaan lapangan penelitian
ini meliputi:
a. Memahami latar belakang penelitian dan mempersiapkan diri
b. Memasuki lapangan
c. Mengumpulkan data atau informassi yang terkait dengan fokus
penelitian
d. Memecahkan data yang telah terkumpul.
3. Tahap Analisis Data
Pada tahap ini dilakukan kegiatan yang berupa mengolah data
diperoleh dari narasumber maupun dokumen, kemudian akan disusun
kedalam sebuah penelitian. Hasil analisis tersebut dituangkan dalam
bentuk laporan sementara sebelum menulis keputusan akhir. Semua
tahapan- tahapan yang di paparkan diatas akan digunakan peneliti untuk
mempermudah proses penelitian serta mempermudah dalam pross
penyusunan hasil laporan.
Dari penjelasan akan tiga tahap tersebut maka dapat disimpulkan
tahapan atau langkah-langkah penelitian kuantitatif, yaitu :
1. Identifikasi masalah
2. Kajian pustaka
3. Pertanyaan penelitian
4. Pengajuan hipoteses
5. Menguji hipotesis secara empiric
6. Melakukan pembembahasan
7. Menarik kesimpulan.

C. IDENTIFIKASI MASALAH
Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh
dikatakan paling penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan
menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah
kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum
bisa kita temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan.
Identifikasi masalah berarti mengenali masalah yaitu dengan cara
mendaftar faktor – faktor yang berupa permasalahan. Mengidentifikasi
masalah – masalah penelitian bukan sekedar mendaftar jumlah masalah tetapi
juga kegiatan ini lebih daripada itu karena masalah yang telah dipilih
hendaknya memiliki nilai yang sangat penting atau signifikansi untuk
dipecahkan.4
Langkah paling awal yang harus dilakukan oleh peneliti, setelah
memperoleh dan menentukan topik penelitiannya adalah mengidentifikasikan
permasalahan yang hendak dipelajari. Identifikasi ini dimaksud sebagai
penegasan batas-batas permasalahan, sehingga cakupan penelitian tidak keluar
dari tujuan. Identifikasi permasalahan terdiri atas dua langkah pokok yaitu
Penguraian latar belakang permasalahan dan Perumusan masalah.
Beberapa hal yang dijadikan sebagai sumber masalah adalah :
1. Bacaan
Bacaan yang berasal dari jurnal-jurnal penelitian yang berasal dari
laporan hasil-hasil penelitian yang dapat dijadikan sumber masalah,
karena laporan penelitian yang baik tentunya mencantumkan rekomendasi
untuk penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
Suatu penelitian sering tidak mampu memecahkan semua masalah yang
ada, karena keterbatasan penelitian. Hal ini menuntut adanya penelitian
lebih lanjut dengan mengangkat masalah-masalah yang belum terjawab.
Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat umum juga dapat
dijadikan sumber masalah misalnya buku-buku bacaan terutama buku
bacaan yang mendeskripsikan gejala-gejala dalam suatu kehidupan yang
menyangkut dimensi sains dan teknologi atau bacaan yang berupa tulisan
yang dimuat dimedia cetak
4 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT raja grafindo, 1997), hlm.65-66
2. Pertemuan Ilmiah
          Masalah dapat diperoleh melalui pertemuan-pertemuan ilmiah,
seperti seminar, diskusi. Lokakarya, konfrensi dan sebagainya. Dengan
pertemuan ilmiah dapat muncul berbagai permasalahan yang memerlukan
jawaban melalui penelitian.
3. Pernyataan Pemegang Kekuasaan (Otoritas)
Orang yang mempunyai kekuasaan atau otoritas cenderung menjadi
figure yang dianut oleh orang-orang yang ada dibawahnya. Sesuatu yang
diungkapkan oleh pemegang otoritas tersebut dapat dijadikan sumber
masalah. Pemegang otoritas di sini dapat bersifat formal dan non formal
4. Observasi(Pengamatan)
Pengamatan yang dilakukan seseorang tentang sesuatu yang
direncanakan ataupun yang tidak direncanakan, baik secara sepintas
ataupun dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat melahirkan suatu
masalah. Contoh : Seorang pendidik menemukan masalah dengan melihat
(mengamati) sikap dan perilaku siswanya dalam proses belajar mengajar
5. Wawancara dan Angket
Melalui wawancara kepada masyarakat mengenai sesuatu kondisi
aktual di lapangan dapat menemukan masalah apa yang sekarang dihadapi
masyarakat tertentu. Demikian juga dengan menyebarkan angket kepada
masyarakat akan dapat menemukan apa sebenarnya masalah yang
dirasakan masyarakat tersebut. Kegiatan ini dilakukan biasanya sebagai
studi awal untuk mengadakan penjajakan tentang permasalahan yang ada
di lapangan dan juga untuk menyakinkan adanya permasalahan-
permasalahan di masyarakat faktor diatas dapat saling mempengaruhi
dalam melahirkan suatu masalah penelitian, dapat juga berdiri sendiri
dalam mencetuskan suatu masalah. Jadi untuk mengindentifikasi masalah
dapat melalui sumber-sumber masalah di atas. Sumber-sumber masalah
tersebut dapat saling berinteraksi dalam menentukan masalah penelitian,
dapat juga melalui salah satu sumbersaja.
Setelah masalah diindentifikasi, selanjutnya perlu dipilih dan
ditentukan masalah yang akan diangkat dalam suatu penelitian .5
 Identifikasi masalah  sebenarnya dilakukan untuk menemukan
ruang lingkup masalah tertentu dalam ruang lingkup masalah tersebut
misalnya ditentukan bahwa  masalah tersebut dalam bidang
pendidikan,kemudian dipilih sala satu masalah sesuai dengan kemampuan
peneliti baik dari segi pelaksanaan ataupun kurikulumnya.

5 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT raja grafindo, 1997), hlm.100-104


REFRENSI

Suryabrata, Sumadi. 1997. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT raja grafindo.

Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung:


Alfabeta

Moleong J, Lexy. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya

MM, Priyomo. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif . Jakarta : Zifatama Publishing

Anda mungkin juga menyukai