عملية الإعراب PROSES I
عملية الإعراب PROSES I
.Aji Nugroho
وأحوال، والتقدمي والتأخري، وبيان وظائف الكلمات واألدوات فيها من حيث النحو والصرف، حتليل اجلملة اللغوية: تعريفها
. وما سوى ذلك7، واحلركات الظاهرة واملقدرة،البناء واإلعراب
: شرح الكلمات
Menguraikan setiap kata dalam kalimat, kemudian menjelaskan kata-kata tersebut dari segi
fungsinya, posisinya, keadaanya, harakatnya, dan lain-lain.
Memahami pembagian jenis-jenis kata, apakah dia termasuk isim, fiil, atau huruf. Bila termasuk
isim, apakah dia lazim atau mutaaddi? Bila fiil, apakah dia fiil madhi, fiil mudhori` atau fiil amr?
Bila huruf, termasuk jenis huruf apakah dia? Dan yang sejenisnya.
Memahami pembagian kata kedalam mabni dan mu`rab. Semua huruf mabni. Fiil umumya
mu`rab, tetapi ada yang mabni. Fiil ada yang mubrab dan ada yang mabni.
Memahami jenis-jenis kalimat (jumlah ismiyah/ jumlah fi`liyah) dan pola kata di dalamnya. Bila
termasuk jumlah ismyah maka terdiri dari mubtada` dan khobar. Bila termasuk jumlah fi`liyah
maka harus terdapat fiil dan fail, terkadang ada maf`ul bih. Dan yang sejenisnya.
Aamil, yaitu sesuatu yang dapat merubah keadaan kata dalam kalimat, baik lafdzi atau ma`nawi.
Memperhatikan bentuk kata, seperti isim fail, isim maf`ul, sifah musyabahah, sighoh
mubalaghoh dan sejenisnya.
Memperhatikan arti kalimat, karena i`rob diproseskan berdasarkan beberapa hal, diantaranya
arti atau makna.
Memulai dengan yang terringan.
Secara garis besar proses i`rob dibagi menjadi dua, yang pertama i`rob kata-kata yang mu`rab, dan
yang kedua i`rob kata-kata yang mabni. Ketika mengi`robkan kata-kata mu`rab secara lengkap,
minimalnya ada lima hal yang harus terpenuhi. Sedangkan untuk kata-kata mabni ada empat hal yang
harus terpenuhi. Masing-masing akan dijelaskan secara detail dibawah. `Illah (( )علةalasan atau sebab)
perlu dicantumkan bila keadaan suatu kata tidak sesuai dengan keadaan umumnya, bila sudah sesuai
maka tidak perlu disebutkan `illah tadi. Sebagai contoh; fiil mudhari keadaan normalnya adalah mu`rab
marfu` dan tandanya adalah dhommah. Bila kita mendapatkan fiil mudhari` yang berharakat fathah
maka perlu kita jelaskan kenapa dia fathah. Bila kita mendapatkan fiil mudhori` yang berharakat sukun,
maka perlu dijelaskan kenapa keadaannya seprti itu. Bila kita mendapatkan fiil mudhari yang
keadaannya mabni, maka perlu dijelaskan kenapa dia mabni. Namun, bila kita mendapat fiil mudhori`
yang marfu` dan harakatnya dhummah tidak perlu dijelaskan kenapa dia seperti itu, karena itulah
keadaan normalnya, dan itulah kondisi umum fiil mudhari`.
إعراب المعرب
هل هي ظاهرة أو مقدرة عالمة اإلعراب عامل اإلعراب حال اإلعراب نوع اإلعراب
Nampak atau Tanda amil Keadaan kata Jenis kata
tidak akhirnya
ضمة أن مرفوع الفعل المضارع
ظاهرة فتحة لن منصوب الفاعل
سكون لم مجرور المفعول به
مقدرة الواو كان مجزوم المبتدأ
dll dll - dll
إعراب المبني
هل له محل من اإلعراب أم ال علة البناء عالمة البناء نوع البناء
Apakah dia menempati Alasan atau Tanda Jenis kata
tempat kata yang mu`rab sebab akhirnya
الضم الفعل الماضي
ال محل له من اإلعراب،ال العلة متنوعة الفتح الفعل المضارع
الكسر فعل األمر
.... في محل،نعم السكون حرف جر
dll dll
:األمثلة
أكل محمد خبزا .1
:الفعل الماضي مبني على الفتح أكل
:فاعل مرفوع وعالمة رفعه ضمة ظاهرة في آخره محمد
:مفعول به منصوب وعالمة نصبه فتحة ظاهرة في آخره خبزا
المسجد كبير .2
المسجد :مبتدأ مرفوع وعالمة رفعه ضمة ظاهرة في آخره
:خبر مرفوع وعالمة رفعه ضمة ظاهرة في آخره كبير
يغتسل زيد في الحمام .3
يغتسل :الفعل المضارع مرفوع وعالمة رفعه ضمة ظاهرة في آخره
:فاعل مرفوع وعالمة رفعه ضمة ظاهرة في آخره زيد
:حرف جر مبني على السكون في
الحمام :اسم مجرور بفي وعالمة جره كسرة ظاهرة في آخره