Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA PONEK

RSUD Datu Sanggul


TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada bulan pertama kehidupannya dan
dua pertiganya meninggal pada minggu pertama. Penyebab kematian utama adalah
komplikasi kehamilan dan persalinan seperti asfiksia, sepsis dan komplikasinya.
Penyebab kematian masa neonatal pada umumnya berkaitan dengan kesehatan ibu
selama kehamilan, kesehatan janin selama didalam kandungan dan proses pertolongan
persalinan yang bermasalah. Komplikasi obstetri ini tidak selalu dapat diramalkan
sebelumnya dan mungkin terjadi pada ibu hamil yang diidentifikasi normal. Oleh karena itu
kebijakan KEMENKES adalah mendekatkan pelayanan obstetri dan neonatal sedekat mungkin
kepada setiap ibu hamil sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safer yang
mempunyai 3 pesan yaitu : semua persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih, semua komplikasi obstetri mendapat pelayanan rujukan yang adekuat dan semua
wanita usia produktif mendapatkan akses pencegahan dan penatalaksanaan kehamilan yang
tidak diinginkan dan aborsi yang tidak aman.
Berat lahir rendah merupakan 98% penyebab kematian bayi yang terjadi dinegara
berkembang dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah dengan pengenalan dini dan
pengobatan yang tepat. Bayi baru lahir dengan berat lahir rendah akan mempunyai masalah
yang dapat mengancam kehidupannya dan memerlukan diagnosis dan pengelolaan dengan
segera. Terlambat dalam pengenalan masalah atau managemen yang tepat akan dapat
mengakibatkan kematian.

II. LATAR BELAKANG


Angka kematian bayi di Indonesia mengalami penurunan yakni
35/1000 angka kelahiran hidup dengan 32% umur 0-7 hari, 8% umur 8-28
hari dan 50% umur 29 hari sampai 11 bulan ( SDKI 2002-2003) tetapi bila
dibandingkan dengan negara asia tenggara lainnya angka kematian masih
cukup tinggi. Penyebab kematian neonatal adalah 29% BBLR, 72% asfiksia dan tetanus 10%.
Beberapa hal yang melatarbelakangi kematian ibu adalah 3 terlambat yaitu terlambat
mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan ditingkat keluarga, terlambat mencapai
tempat pelayanan, dan terlambat mendapat pertolongan medis yang memadai. Angka kematian
ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain di
ASEAN dan masih tertinggal banyak dari segi aspek reproduksi. Untuk itu diperlukan

RSUD Datu Sanggul/ 1


perubahan pendekatan dalam menangani program kesehatan yang terkait dengan
kesehatan reproduksi.
Berdasarkan visi dan misi Kementrian Kesehatan yaitu masyarakat mandiri dan hidup
sehat serta membuat rakyat sehat maka upaya kesehatan yang dikembangkan akan
menekankan pentingnya aspek promotif dan preventif untuk mencapai visi dan misi
tersebut. Dari gambaran tersebut maka sangatlah penting pelayanan perinatal sebagai
kegiatan integral di Rumah Sakit untuk terus ditingkatkan dalam upaya menurunkan angka
kematian maternal perinatal.
Komplikasi obstetri tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya dan mungkin saja terjadi
pada ibu hamil yang diidentifikasi normal. Oleh karena itu perlu strategi penurunan kematian/
kesakitan maternal perinatal dengan meningkatkan kualitas pelayanan serta kualitas dan
kuanatitas sumber daya manusia dengan pembekalan pelatihan secara berkala. Pelayanan
obstetrik dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi ibu dan bayi baru
lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif
(PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di
tingkat Puskesmas.
Untuk menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di RS Datu Sanggul
maka akan dilakukan evaluasi program kerja PONEK tahun 2018 dan dilakukan perbaikan pada
program kerja tahun 2019. Beberapa program kerja yang belum dapat berjalan, akan dilakukan
evaluasi dan perbaikan untuk ditahun selanjutnya.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian ibu dan menurunkan angka kematian bayi.
b. Tujuan Khusus
Meningkatkan kualitas pelayanan khususnya pelayanan obstetric dan neonatal
emergensi komprehensif (PONEK) dengan cara memberikan pelayanan pada pasien
secara komprehensif.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Kegiatan Pokok
Kegiatan pokok pada program Kerja PONEK 24 jam mencakup kegiatan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
1. Rincian Kegiatan
1) Rapat evaluasi Tim PONEK 2019
Menyiapkan Undangan Absensi dan Notulen

RSUD Datu Sanggul/ 2


2) Pelayanan ANC
Melanjutkan penerapan pelayanan ANC di poliklinik kebidanan dan kandungan
yang meliputi 14 T yaitu
a) Ukur tinggi badan dan berat badan
b) Ukur tekanan darah
c) Ukur tinggi fundus uteri
d) Pemberian tablet Fe
e) Pemberian imunisasi TT
f) Pemeriksaan Hb
g) Pemeriksaan VDRL (veneral disease research lab)
h) Pemeriksaan protein urine
i) Pemeriksaan urine reduksi
j) Perawatan payudara
k) Senam hamil
l) Pemberian obat malaria
m) Pemberian kapsul minyak yodium
n) Temu wicara/konseling
3) Melakukan edukasi Pencegahan Kehamilan Resiko Tinggi
a. Melakukan ante natal care (ANC)
• < minggu ke 14 : 3 kali kunjungan
• Sebelum minggu ke 28 : 3 kali kunjungan
• Minggu 28 – 36 : 6 kali kunjungan
b. Melakukan pemeriksaan laboratorium DL,Hepatitis B, HIV/AIDS
c. Asuhan gizi pada ibu hamil
d. Skrining PE pada usia kehamilan 16-24 minggu
a) Usia : ≤ 20 tahun atau ≥ 35 tahunRiwayat : PE, HT kronis, DM, kelainan
jantungdan ginjal
b) BMI > 29 kg/m2
c) MAP ≥ 90 mmHg
d) ROT ≥ 20 mmHg
Jika ≥ 2 positif berarti risiko tinggi PE
e. Moniitoring kemungkinan terjadi kegawat daruratan pada ibu
f. Edukasi resiko terjadinya bahaya pada ibu dan jenis persalinan
4) Pelayanan maternal dan neonatal normal meliputi :
a) Pelayanan kehamilan normal
b) Pelayanan persalinan normal
c) Pelayanan nifas normal
RSUD Datu Sanggul/ 3
d) Pelayanan bayi baru lahir normal
5) Pelayanan maternal resiko tinggi meliputi :
(1) Penanganan syok
(2) Perdarahan pada kehamilan muda
(3) Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan
(4) Perdarahan pasca salin
(5) Nyeri kepala, gangguan penglihatan, kejang,koma dan tekanan darah
tinggi
6) Pelayanan neonatal resiko tinggi meliputi :
a) Bayi dengan ikterus
b) Bayi berat lahir rendah
c) Bayi dengan respyratory distress syndrome
d) Bayi dengan meconium aspiration syndrome
e) Bayi dengan pneumonia
7) Pelayanan intra natal
Meningkatkan pelaksanaan asuhan persalinan normal dan meminimalkan
intervensi terhadap ibu
8) Pelayanan post natal
a. Monitoring terhadap kemungkinan komplikasi setelah persalinan
b. Monitoring dan intervensi segera terhadap bayi dari ibu dengan riwayat
kehamilan resiko tinggi.
9) Meningkatkan pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Ekslusif pada
bayi baru lahir di Ruang Bersalin dan di kamar operasi
10) Menggalakkan pelaksanaan rawat gabung ibu dan bayi
11) Melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi RSSIB dengan 10 langkah
kebijakan menyusui dan meningkatkan kesehatan ibu
12) Meningkatkan fungsi sebagai Rumah sakit dalam perawatan metode
kanguru pada BBLR
13) Meningkatkan fungsi sebagai Rumah Sakit Rujukan pelayanan kesehatan ibu
dan bayi
14) Pelayanan imunisasi pada neonatus
15) Pelayanan KB dan gynekologi
16) Pelatihan in house training PONEK
17) Mengaktifkan Pojok Laktasi di Rawat Jalan

RSUD Datu Sanggul/ 4


V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Dalam melaksanakan kegiatan PONEK di RSUD Datu Sanggul di lakukan langkah langkah
sebagai berikut;
a. Rapat tim PONEK
1. Tujuan : re-evaluasi tim PONEK dan koordinasi pembahasan masalah
PONEK
2. Sasaran : seluruh Tim PONEK
3. Rencana : dilaksanakan tiap bulan, menyiapkan undangan, absensi dan
notulen. Pada bulan Desember membuat program kerja tahun
berikutnya.
b. Pelatihan - pelatihan yang dilaksanakan
1. In House Training PONEK
a) Tujuan : menambah ilmu pengetahuan tentang pelayanan PONEK
b) Sasaran : semua perawat dan dokter
c) Rencana : Januari-Desember 2019
2. Pelatihan Neonatal
a) Tujuan : meningkatkan pengetahuan baik bidan maupun perawat
b) Sasaran : dokter IGD, Perawat IGD PONEK NICU, Bidan PONEK NICU dan
VK
c) Rencana : Oktober – Desember 2019 (Perinasia Update 2019)
c. AMP (Audit Maternal Perinatal)
Tujuan : Untuk menganalisis tindak pelayan medik
Sasaran : Dokter Obgyn, Dokter Anak, Dokter Umum dan bidan
Rencana : Januari 2019

VI. SASARAN
a. Management RSUD Datu Sanggul
b. Dokter obgyn, dokter anak, dokter anastesi, dokter umum
c. Perawat dan Bidan
d. Unit Terkait Program PONEK di RSUD Datu Sanggul

RSUD Datu Sanggul/ 5


VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
BULAN
NO. KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Rapat tim √ √
2. Pengaktifan Pojok Laktasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3. Antenatal care √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
4. Edukasi promotif √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5. Pelayanan maternal neonatal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
normal
6. Pelayanan neonatal resiko tinggi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7. Pelayanan intranatal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8. Pelayanan post natal √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
9. IMD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
10. Rawat gabung √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
11. Program 10 LMKM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
12. PMK √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
13. Menjadi RS Rujukan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
14. Imunisasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
15 Re AMP (Audit Maternal √
Perinatal)
16 Pelatihan Neonatal Dokter √
Spesialis Anak
17 Pelatihan Neonatal Bidan √
18 Pelatihan Kegawat Daruratan
Bayi, Stabilisasi neonatus dan
resusitasi neonatus di IGD
19 Rumah Sakit Sayang Ibu √
20 Penyusunan Program Kerja Thn √
2020

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA


Setelah satu kegiatan program dilaksanakan dilakuakan evaluasi dan laporan kegiatan
yang dilaksanakan oleh tim PONEK RSUD Datu Sanggul

RSUD Datu Sanggul/ 6


IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaanpelayanan maternal
dan neonatal di rumah sakit dilaksanakan oleh tim PONEK meliputi pembuatan laporan
bulanan seperti imunisasi, jumlah persalinan, jumlah kasus gynekologi, BBL, BBLR dan
kasus-kasus bermasalah lainnya dan di laporkan kepada Direktur RSUD Datu Sanggul.

Rantau, Desember 2018

Mengetahui

Direktur Ketua TIM PONEK


RSUD Datu Sanggul

Dr. H. Milhan, Sp.OG, MM dr. Tri Gunawan, Sp.OG


NIP.19740914 200212 1 008

RSUD Datu Sanggul/ 7

Anda mungkin juga menyukai