1. Gambarkan dalam penerapan pemberian asuhan keperawatan pasien home care dalam
Penerapan 8 Prinsip Etika dalam Keperawatan ?
2. Uraikan Mekanisme perizinan pendirian home care ?
3. Apa yang anda ketahui tentang Kepercayaan dan Kebudayaan dalam Home Care?
4. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan, menurut saudara apakah
Penerapannya sudah sesuai yng di harapkan jelaskan dan uraikan ?
5. Apa yang saudara pahami tentang PMK 26 Tahun 2019 dan apa kaitannya dengan
penerapan pelayanan home care?
Jawaban
1. Justice (Keadilan)
Menjunung tinggi keadilan harus selalu di lakukan oleh para perawat, sebagai contoh ketika ada
pasien baru masuk dan di waktu yang sama ada pasien yang membutuhkan bantuan segera maka
perawat harus segera mempertimbangkan berbagai faktor sesuai dengan asas keadilan.
Pada prinsipnya seorang perawat harus selalu melakukan tindakan pelayanan keperawatan sesuai
dengan ilmu keperawatan dan kiat keperawatan yang telah di miliki dengan tidak merugikan dan
menimbulkan bahaya pada pasien.
3. Veracity (Kejujuran)
Bagaimana pun, kejujuran harus di miliki oleh semua orang. Pada seorang perawat kejujuran adalah
hal yang wajib di berikan kepada pasien, hal ini karena pasien mempunyai hak otonomi sehingga ia
berhak untuk mengetahui berbagai informasi yang ia inginkan. Walau pada kondisi tertentu hal ini
sangat sulit mengingat banyak hal yang harus di jaga untuk kebaikan pasien namun sebagai seorang
perawat harus pintar dalam memberikan informasi kepada pasien meski pun itu pahit.
Di butuhkan komitmen yang tinggi dalam menepati janji kepada orang lain khususnya pasien dan
dokter. Hal ini karena tugas dan tanggung jawab seorang perawat yang menuntutnya untuk dapat
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan dan meminimalkan
penderitaan pasien.
5. Confidentiality (Kerahasiaan)
Perawat harus benar-benar menjaga kerahasiaan yang di miliki oleh pasien meski pun banyak orang
mendesak untuk membeberkan informasi mengenai kesehatan pasien. Seorang perawat harus
berani menolak untuk memberikan informasi jika di luar wilayah pelayanan kesehatan secara tegas.
6. Accountability (Akuntabilitas)
Tanggung jawab seorang perawat amatlah berat, hal ini karena setiap tindakan yang di lakukan oleh
perawat kepada pasien harus sesuai dan tepat tanpa kecuali. Sebagai contoh ketika perawat
memberikan obat dosis kepada pasien, jika hal tersebut salah sedikit saja dan menimbulkan kerugian
pada pasien maka dapat di gugat di pengadilan.
7. Freedom (Kebebasan)
Setiap orang apa pun profesinya mempunyai hak atas suatu kebebasan. Kebebasan menentukan
pilihan atau langkah yang hendak ia ambil. Begitu pula menjadi perawat, seorang perawat harus
secara bebas bekerja menjalankan profesinya tanpa ada tekanan atau paksaan dalam menentukan
sesuatu dari luar dirinya.
8. Advocacy (Advokasi)
Sebagai seorang perawat yang langsung berinteraksi dengan pasien atau pun keluarga pasien maka
perawat harus bisa melindungi hak-hak klien. Peran advokasi yang harus di miliki seorang perawat
ini berasal dari etika beneficience (kewajiban untuk berbuat baik) dan nonmaleficence (kewajiban
tidak merugikan).
Berbadan hukum yg di tetapkan dalam akte notaris Mengajukan ijin usaha Home care kepada
Dinkes Kab/Kota setempat dengan melampirkan :
Ijin persyaratan tenaga meliputi ijin praktek profesi dan sertifikasi home care persyaratan tata ruang
bangunan meliputi : ruang direktur,ruang menajemen pely, gudang sarana dan peralatan,sarana
komunikasi, sarana transportasi. Daftar tarif di buat berdasarkan dengan memperhatikan standar
harga di wilayah tempat berdirinya home care dengan memperhatikan golongan ekonomi lemah
sarana dan prasarana, meliputi set alat yang sering di pakai seperti perawatan luka, perawatan bayi,
nebulizier, aksigen, suction dan juga peralatan komputer dan perlengkapan kantor.
Selain itu, berikut adalah persyaratan lain dari mendirikan dan menyelenggarakan klinik, seperti di
kutip dari dinas penanaman modal, Tenaga Kerja, dan PTSP Kota Pontianak:
PERIZINAN
· ruang direktur
· sarana komunikasi
· sarana transportasi
f. Ijin persyaratan tenaga meliputi ijin praktek profesi dan sertifikasi home care
Daftar tarif dibuat berdasarkan dengan memperhatikan standar harga di wilayah
tempat berdirinya home care dengan memperhatikan golongan ekonomi lemah
Sarana dan Prasarana, meliputi set alat yang sering dipakai seperti perawatan
luka, perawatan bayi, nebulizier, aksigen, suction dan juga peralatan komputer
dan perlengkapan kantor.
Format askep, meliputi format register, pengkajian, tindakan, rekap alat/bahan
yang terpakai, evaluasi dari perawat ataupun dari pasien/keluarga.
Form informed consent, meliputi persetujuan tindakan dari pasien dan keluarga,
persetujuan pembiayaan dan keikutsertaaan dalam perawatan.
3.
4. Pelayanan Keperawatan dalam UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan adalah suatu
bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang di dasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan di tujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Praktik Keperawatan adalah
pelayanan yang di selenggarakan oleh Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan.
Keperawatan sekarang memiliki Undang-undang tersendiri.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan di
sahkan oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 17 Oktober 2014
dan UU Keperawatan mulai di berlakukan setelah di undangkan oleh Menkumham Amir
Syamsudin di Jakarta dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
307 dan Penjelasan Atas UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan dalam Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5612 pada tanggal 17 Oktober 2019.
Apa itu Perawat?. Perawat menurut UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatanadalah seseorang
yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui
oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. Keperawatan adalah
kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam
keadaan sakit maupun sehat.