Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Poligon Tertutup
IV.1.1 Hasil
Dari pengukuran poligon tertutup diperoleh data sudut, kemudian setelah
diperoleh data sudut, data tersebut kemudian diolah sehingga didapat koordint-
koordinat yang berguna untuk memetakan suatu lokasi yang diukur. Koordinat-
koordinat tersebut sebagai berikut :
Kelompok VIII
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah I
= [ ( n – 2 ) x 180° ] + f
27002′40″ = 2700 + f
f = 0° 2′ 40″
= 160″
Koreksi per sudut = -f / 17
= -160″ / 17
= -9″ untuk 10 sudut
-10″ untuk 7 sudut
Kelompok VIII
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah I
= -0,507
d i
k Δ X/titik = Σd kx
100
×8,912
kΔ x 12 = 688,8
= 1,294
Perhitungan tersebut digunakan sampai kX9-0.
Kelompok VIII
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah I
d i
k Δ Yi/titik = Σd ¿ky
100
kΔ y 0−1 = 688,8
×4,224
= 0,613
Perhitungan tersebut digunakan sampai kY9-0.
Besarnya d cos = -4,224
Dimana syarat d cos = 0, maka besarnya koreksi d cos = 4,224
Jumlah dari koreksi tiap titik (kY/titik) harus sama dengan koreksi (kY)
Masing-masing besarnya koreksi d cos per titik dapat dilihat di form
poligon tertutup pada halaman lampiran.
Kelompok VIII
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah I
√( fx ) +√( fy )
(2 2
d=
Kesalahan linier jarak
fx (d sin α ) = -8,912
fy (d cos α ) = -4,224
(2 2
d= √( fx ) +√( fy )
= √ (-8,912)2 + (-4,224)2
= √79,424+17,842)
= √97,266
= 9,862
∑ d = 688,8 meter
d9,862
Jadi, kesalahan linier = ∑ d = 688,8 = 14 x 10-3
Ketelitian Linier = 1 : 69,844
IV.1.2 Pembahasan
Setiap pengukuran poligon tertutup pasti terjadi kesalahan, faktor-faktor
yang menyebabkan kesalahan tersebut, antara lain:
1. Kesalahan pada alat ukur
Kesalahan ini biasanya disebabkan oleh alat ukur itu sendiri. Maksudnya
adalah kemungkinan bahwa alat ukur tersebut sedang rusak, ataupun pada
tanah tempat alat ukur ditempatkan landai.
2. Kesalahan personil
Kesalahan ini biasanya disebabkan oleh personil atau orang yang melakukan
pengukuran sendiri dalam melakukan pembacaan pada baak ukur yang
Kelompok VIII
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah I
3. Kesalahan alam
Selain kesalahan pada alat ukut maupun personal, kesalahan juga dapat
disebabkan oleh keadaan alam seperti faktor cuaca maupun tekanan udara.
Faktor cuaca yang dapat menghambat adalah cuaca hujan. Selain kesalahan
pada alat ukut maupun personal, kesalahan juga dapat disebabkan oleh
keadaan alam seperti faktor cuaca maupun tekanan udara. Faktor cuaca yang
dapat menghambat adalah cuaca pada saat hujan dan pada saat siang hari.
Mengapa pada saat siang hari dapat mempengaruhi pengukuran ? hal ini
disebabkan karena adanya undulasi / fatamorgana yang biasa terjadi pada saat
siang hari.
Waterpass Tertutup
IV.2.1 Hasil
Pengukuran waterpass tertutup dilakukan stand 1 dan stand 2 serta
pengukurannya harus kembali ke titik awal. Dari pengukuran waterpass didapat
bacaan BA, BT, BB yang dapat digunakan untuk menentukan beda tinggi dan
tinggi titik tiap patok / titik. Hasil dari pengukuran waterpass tertutup sebagai
berikut :
200,000 P0
198,340 PB1
196,889 P1
194,959 P1
192,881 PB2
191,582 P2
Kelompok VIII
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah I
190,979 PB3
191,283 P3
191,497 PB5
189,871 PB6
188,322 PB7
186,999 P5
188,225 PB8
189,271 PB9
190,196 PB10
191,114 P6
191,114 P6
191,883 PB11
193,157 P7
195,268 PB12
196,759 PB13
198,624 P8
198,924 PB14
199,378 P9
200,000 P0
Tabel IV.2. Hasil pengukuran waterpass tertutup
(Kelompok III,2009)
Kelompok VIII
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah I
Kelompok VIII
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah I
Kelompok VIII
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah I
pada alat ukut maupun personal, kesalahan juga dapat disebabkan oleh
keadaan alam seperti faktor cuaca maupun tekanan udara. Faktor cuaca yang
dapat menghambat adalah cuaca pada saat hujan dan pada saat siang hari.
Mengapa pada saat siang hari dapat mempengaruhi pengukuran ? hal ini
disebabkan karena adanya undulasi / fatamorgana yang biasa terjadi pada saat
siang hari.
Kelompok VIII
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah I
Kelompok VIII
Laporan Praktikum Ilmu Ukur Tanah I
Kelompok VIII