Anda di halaman 1dari 14

1.

1 Menghargai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dengan jujur sebagai
anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa
2.1 Mematuhi norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan
keadilan
3.2 Memahami norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan
keadilan
4.2 Berperilaku sesuai norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan
keadilan

Amatilah gambar 2.2 diatas. Setelah itu, tuliskan pertanyaan yang muncul
dalam fikiranmu pada tabel 2.1 berikut ini !

Desi Ariani,S.Pd 1 of 14
Norma pada hakekatnya merupakan kaedah hidup yang memengaruhi tingkah laku manusia dalam hidup
bermasyarakat. Juga dapat diartikan aturan atau ketentuan yang mengatur kehidupan warga
masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku.

Ada 4 norma yang digunakan sebagai kaidah atau aturan yang berlaku dalam masyarakat, yaitu :

1. Norma susila, yaitu peraturan hidup yang berasal dari hati nurani manusia. Norma susila menentukan
mana yang baik dan mana yang buruk. Norma susila yang
mendorong manusia untuk kebaikan akhlak pribadinya. Norma
susila melarang manusia untuk berbuat tidak baik, karena
bertentangan dengan hati nurani setiap manusia yang normal.
Contoh-contoh norma susila  antara lain:
a. Jangan mencuri barang milik orang lain.
b. Jangan membunuh sesama manusia.
c. Hormatilah sesamamu.
d. Bersikaplah jujur.

Norma susila memiliki sanksi atau ancaman hukuman bagi yang melanggar norma tersebut dan
sanksinya adalah perasaan manusia itu sendiri, yang akibatnya adalah penyesalan.

2. Norma kesopanan, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari pergaulan dalam masyarakat. Dasar dari
norma kesopanan adalah kepantasan, kebiasaan dan
kepatutan yang berlaku dalam masyarakat. Norma
kesopanan sering dinamakan norma sopan santun, tata
krama atau adat istiadat. Norma sopan santun yang
aktual dan khas berbeda antara masyarakat yang satu
dengan masyarakat yang lain. Contoh-contoh norma
kesopanan, antara lain:
a. Yang muda harus menghormati yang lebih tua
usianya.
b. Berangkat ke sekolah harus berpamitan dengan orang tua terlebih dahulu.
c. Memakai pakaian yang pantas dan rapi dalam mengikuti pelajaran di sekolah.
d. Janganlah meludah di dalam kelas.

Bagi mereka yang melanggar norma kesopanan, sanksi yang dijatuhkan akan menimbulkan celaan
dari sesamanya, dan celaan itu dapat berwujud kata-kata, sikap kebencian, pandangan rendah dari
orang sekelilingnya, dijauhi dari pergaulan, sehingga akan menimbulkan rasa malu, rasa hina, rasa
dikucilkan yang dirasakan sebagai penderitaan batin.

3. Norma agama, yaitu ketentuan hidup yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang isinya berupa
larangan, perintah-perintah, dan ajaran. Norma agama berasal dari wahyu Tuhan dan mempunyai
Desi Ariani,S.Pd 2 of 14
nilai yang fundamental yang mewarnai berbagai norma yang lain, seperti norma susila, norma
kesopanan, dan norma hukum. 

Contoh-contoh norma agama, antara lain:


a. Tidak boleh membunuh sesama manusia.
b. Tidak boleh merampok harta orang lain.
c. Tidak boleh berbuat cabul.
d. Hormatilah bapak ibumu.

Terhadap pelanggar norma agama akan dikenakan sanksi oleh Tuhan kelak di akhirat nanti, yang
dapat berupa dimasukkan dalam neraka.

4. Norma hukum, yaitu ketentuan yang dibuat oleh pejabat yang berwenang yang mempunyai sifat
memaksa untuk melindungi kepentingan manusia dalam pergaulan hidup di masyarakat dan
mengatur tata tertib kehidupan bermasyarakat. 

 Contoh beberapa norma hukum, antara lain:


a. Pasal 362 KUHP yang menyatakan bahwa barang siapa
mengambil sesuatu barang yang seluruhnya atau
sebagian milik orang lain, dengan maksud untuk
dimiliki secara melawan hukum, diancam karena
pencurian dengan pidana penjara paling lama lima
tahun atau denda paling banyak enam puluh rupiah.
b. Pasal 1234 BW menyatakan bahwa tiap-tiap perikatan
adalah untuk memberikan sesuatu, untuk berbuat
sesuatu atau untuk tidak berbuat sesuatu.
b. Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2002 (Undang-Undang tentang Tindak Pidana Pencucian Uang) menyatakan bahwa setiap orang
yang melaporkan terjadinya dugaan tindak pidana pencucian uang, wajib diberi perlindungan
khusus oleh negara dari kemungkinan ancaman yang membahayakan diri, jiwa, dan atau
hartanya, termasuk keluarganya.
c. Pasal 51 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 (Undang-Undang tentang Pemerintahan
Daerah) menyatakan bahwa Kepala Daerah diberhentikan oleh Presiden tanpa melalui
Keputusan DPRD apabila terbukti melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan
hukuman lima tahun atau lebih atau diancam dengan hukuman mati sebagaimana yang diatur
dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Bagi pelanggar norma hukum dapat dikenakan sanksi berupa pidana penjara ataupun denda
maupun pembatalan atau pernyataan tidak sahnya suatu kegiatan atau perbuatan, dan sanksi
tersebut dapat dipaksakan oleh penguasa atau lembaga yang berwenang. 

Desi Ariani,S.Pd 3 of 14
Negara Indonesia merupakan negara yang melaksanakan norma hukum. Hal itu dapat kita lihat dalam
Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia 1945 yang berbunyi ”Negara Indonesia adalah negara
hukum”. Norma hukum mutlak diperlukan di suatu negara. Hal itu untuk menjamin ketertiban dalam
kehidupan bernegara. Sebagai negara hukum, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah dan seluruh
rakyat Indonesia untuk menegakkan hukum dalam kehidupan sehari-hari

Desi Ariani,S.Pd 4 of 14
Keadilan adalah setiap orang harus diperlakukan sesuai dengan hak-haknya dan tidak diperlakukan
secara sewenang-wenang.

Norma diperlukan dalam kehidupan masyarakat untuk melindungi kepentingan- kepentingan manusia
sehingga dapat terwujud ketertiban dan kedamaian dalam kehidupan.

Fungsi norma dalam masyarakat antara lain sebagai berikut:


 Pedoman dalam bertingkah laku. Norma memuat aturan tingkah laku masyarakat dalam
pergaulan sosial.
 Menjaga kerukunan anggota masyarakat. Norma mengatur agar perbedaan dalam masyarakat
tidak menimbulkan kekacauan atau ketidaktertiban.

 Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku anggota masyarakat diawasi dan dikendalikan oleh
aturan yang berlaku.

Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa ”Negara Indonesia
adalah negara hukum”.

Yang dimaksud negara hukum adalah negara yang mendasarkan segala sesuatu, baik tindakan maupun
pembentukan lembaga negara pada hukum tertulis atau tidak tertulis.

Menurut A.V. Dicey, negara hukum mengandung tiga unsur berikut ini:
1. Supremacy of law. Dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan sehingga seseorang warga
harus dihukum jika melanggar hukum.
2. Equality before of law. Setiap orang sama di depan hukum tanpa melihat status dan
kedudukannya, baik bagi rakyat maupun pejabat. 

3. Human rights. Diakui dan dijaminnya hak-hak asasi manusia dalam undang-undang atau
keputusan pengadilan.

Secara garis besarnya fungsi norma hukum adalah sebagai berikut:

1. Fungsi hukum memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap apa yang berlaku dalam
masyarakat.
2. Fungsi hukum sebagai alat rekayasa masyarakat.
3. Fungsi hukum sebagai sarana pembentukan masyarakat, khususnya sarana
pembangunan.

4. Fungsi hukum sebagai senjata dalam konflik sosial (Donald Albert Rumokoy dan Frans
Maramis, 2014: 36:38) 

Mewujudkan keadilan merupakan salah satu teori tertua dari tujuan hukum. Keadilan
berasal dari kata dasar adil. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
(tindakan) tidak berat sebelah, sepatutnya; tidak sewenang-wenang.

Nilai-nilai keadilan harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah sebagai berikut:
1. Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara terhadap warganya,
dalam arti pihak negara yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan membagi, dalam
bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi dan kesempatan hidup bersama yang didasarkan atas hak dan
kewajiban.

Desi Ariani,S.Pd 5 of 14
2. Keadilan legal, yaitu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan pihak warga
negara wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnnya
secara timbal balik (Kaelan, 2004 :83).

Menurut pandangan hukum, keadilan mengandung arti adanya jaminan negara terhadap anggota
masyarakat untuk mendapatkan apa yang menjadi haknya dan memperoleh perlakuan yang sama di
hadapan hukum.

Norma hukum wajib dipatuhi dalam setiap aspek. Barang siapa melanggar suatu aturan hukum akan
dikenakan sanksi. Sanksi biasa disebut sebagai hukuman, yaitu suatu pengenaan dengan kekuasaan
memaksa sesuatu yang tidak dikehendaki, tidak menyenangkan atas individu, kelompok individu atau
kelembagaan badan hukum tertentu sebagai imbalan/ganjaran atas perbuatan yang dinilai melanggar
norma hukum yang berlaku.

Penjatuhan hukuman bagi pelanggar norma hukum dapat dipandang sebagai bagian dari proses koreksi
dan pemasyarakatan sehingga orang yang dihukum menjadi orang baik lagi sebelum kembali lagi ke
tengah- tengah kehidupan. Dijatuhkannya hukuman secara ilmiah mempunyai dasar pembenarannya,
yaitu untuk kepentingan sebagai berikut.

a. Pembalasan atas kesalahan.


b. Penjeraan, baik yang bersifat untuk umum ataupun untuk pelaku.
c. Rehabilitasi.
d. Menyebabkan tidak dapat lagi melakukan kesalahan.
e. Mengisolasi pelaku untuk mencegahnya melakukan lagi kesalahan yang membahayakan orang lain
(Jimly Asshiddiqie, 2015 :36-37).

Di dalam hukum pidana, hukuman itu dibagi ke dalam dua macam yaitu:
1. hukum pokok meliputi hukuman mati, hukuman penjara, hukuman kurungan, dan hukuman denda
2. hukuman tambahan meliputi pencabutan hak-hak tertentu, perampasan barang-barang tertentu,
dan pengumuman putusan hakim.

Norma hukum memiliki sifat yang mengatur dan memaksa dengan tujuan untuk menciptakan keadilan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Keadilan diwujudkan dengan
terlindunginya hak-hak warga negara dan adanya hukuman yang tegas dan nyata terhadap anggota
masyarakat yang melanggar norma hukum. Demi tegaknya keadilan, anggota masyarakat yang
melanggar norma hukum harus dihukum karena perbuatan yang dilakukan telah merugikan dan
merampas hak-hak anggota masyarakat lainnya.

Pemberian hukuman bagi anggota masyarakat yang melanggar hukum, dilakukan oleh lembaga
peradilan. Masyarakat tidak boleh melakukan tindakan main hakim sendiri. Melakukan tindakan main
hakim sendiri termasuk juga perbuatan melanggar norma hukum. Pemberian hukuman hanya dapat
dilakukan setelah melalui proses persidangan di lembaga peradilan. Dengan demikian, lembaga
peradilan memegang peranan penting dalam menciptakan keadilan di tengah-tengah pergaulan hidup
masyarakat. Melalui lembaga peradilan, anggota masyarakat yang merasa hak-hak konstitusionalnya
dilanggar dapat memperjuangkan hak-haknya tersebut. Hal itu agar orang yang telah melanggar hak-hak
orang lain menerima hukuman yang setimpal sesuai dengan pelanggarannya.

Desi Ariani,S.Pd 6 of 14
Manusia sebagai makhluk sosial, hidup dan berada di tengah-tengah masyarakat sekaligus menjadi
warga dan anggota masyarakat yang ber- sangkutan. Sudah merupakan kelaziman bahwa dalam suatu
masyarakat ada norma dan aturan yang berlaku. Norma, dan aturan tersebut wajib ditaati oleh semua
anggota masyarakat.

Ketaatan adalah sikap patuh pada aturan yang berlaku. Kepatuhan harus muncul dari dorongan
tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Bukan disebabkan oleh adanya sanksi atau hadirnya
aparat negara. Sikap taat akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi kebiasaan.
Di mana pun berada, tentunya akan selalu menaati norma yang berlaku.
Sikap patuh terhadap norma-norma yang berlaku dalam kehidupan ber- masyarakat, berbangsa dan
bernegara bukan lahir karena keadaan terpaksa, takut dikenakan sanksi atau karena kehadiran aparat
penegak hukum. Kepatuhan harus muncul dari dorongan tanggung jawab kalian sebagai warga negara
yang baik.

Sikap patuh akan muncul pertama kali dalam diri sendiri apabila sudah menjadi kesadaran. Kesadaran

Desi Ariani,S.Pd 7 of 14
diri akan arti penting, tujuan dan fungsi norma dalam kehidupan akan mendorong seseorang terbiasa
untuk mematuhi norma-norma yang berlaku. Munculnya kesadaran diri untuk patuh pada norma-norma
dalam kehidupan bermasyarakat harus dibiasakan sejak dini. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika
kalian membina sikap dan budaya sebagai berikut.
a. Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang terlambat hadir di
sekolah.
b. Budaya tertib, yaitu membiasakan bersikap tertib di mana pun kalian berada. Misalnya, mengikuti
antrian sesuai dengan nomor antrian.
c. Budaya bersih, yaitu sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan bersih dari tindakan-tindakan
kotor. Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau ujian.

Dalam kehidupan sehari-hari masih banyak ditemukan perilaku tidak patuh terhadap norma. Ada
beberapa penyebab kesadaran terhadap kepatuhan pada norma-norma dalam kehidupan masih rendah,
yaitu sebagai berikut.
a. Faktor pribadi, yaitu berkaitan atau sifat dan karakter dalam diri sendiri yang belum memiliki
kesadaran berlaku taat aturan.
b. Faktor lingkungan, yaitu pengaruh lingkungan kehidupan baik keluarga maupun masyarakat yang
belum memberikan daya dukung terhadap pembentukan watak patuh pada aturan. Misalnya, karena
kurangnya perhatian dari orangtua, pergaulan dengan teman sebaya yang tingkah lakunya kurang
baik, atau tinggal di lingkungan yang kurang teratur dan kumuh.

Contoh perilaku sesuai norma yang berlaku dalam kehidupan keluarga:


1. berperilaku sopan
2. mengerjakan pekerjaan rumah yang telah disepakati bersama (mengepel, mencuci, dan
sebagainya)
3. hormat kepada orang tua
4. taat kepada perintah orang tua
5. bertutur kata yang baik
6. saling menyayangi antar anggota keluarga
7. hidup rukun dalam keluarga

Contoh perilaku sesuai norma dalam kehidupan Sekolah :


1. mentaati peraturan dan tata tertib sekolah;
2. tidak terlambat datang ke sekolah
3. tidak membolos
4. memakai seragam sekolah
5. santun terhadap guru
6. menyayangi teman
7. tidak melakukan tindakan yang melanggar aturan/peraturan yang berlaku
8. tidak berjudi, tidak mabuk dan tidak menggunakan obat-obatan yang dilarang (Narkoba)

Contoh perilaku sesuai norma dalam kehidupan masyarakat dan Negara :


1. Ikut mendukung program keamanan dan ketertiban masyarakat (poskamling/ronda)
2. Mematuhi peraturan lalulintas
3. Tidak melakukan tindakan main hakim sendiri
4. Membayar pajak sesuai dengan ketentuan, dsb
5. Memiliki dan menerapkan budaya malu, budaya tertib dan budaya
bersih. Budaya  malu   yaitu  sikap  malu  jika  melanggar  aturan.  Misalnya,  malu datang terlambat
hadir di sekolah.   Budaya  tertib diartikan sebagian kebiasaan  bersikap  tertib  di  mana  pun  kita
berada. Seperti, mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian. Sedangkan budaya bersih
merupakan sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan bersih dari tindakan-tindakan kotor.
Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau ujian.

Desi Ariani,S.Pd 8 of 14
Desi Ariani,S.Pd 9 of 14
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!

Desi Ariani,S.Pd 10 of
14
1.Norma yang tidak berlaku pada 3. Berikut yang termasuk hukuman
masyarakat, yaitu .... pokok adalah ....
a. norma agama a. pencabutan hak-hak tertentu,
b. norma kesusilaan b. hukuman denda
c. norma hukum c. perampasan barang-barang tertentu
d. norma kebudayaan d. pengumuman putusan hakim

2. Dalam kehidupan di masyarakat, 4. Peraturan yang bersumber dari


norma tidak berfungsi sebagai .... pergaulan hidup manusia adalah norma
a. alat dan ketertiban ....
b. sarana untuk mewujudkan keadilan a. hukum
c. sarana hukum bagi pelanggaran b. kesusilaan
d. pengawasan bagi aparat penegak c. kesopanan
hukum d. agama

5. Salah satu ciri kesadaran hukum yang


tinggi dalam masyarakat, yaitu .... 8. Seseorang yang melanggar norma
a. banyaknya tindakan main hakim kesusilaan akan ….
sendiri a. mendapatkan hukuman denda
b. tingginya pengetahuan masyarakat b. mendapatkan hukuman penjara
tentang hukum c. dikucilkan masyarakat
c. tidak terjadinya pelanggaran hukum d. merasakan penyesalan
d. kepatuhan pada hukum
9. Menghormati orangtua agar selamat
6. Sifat memaksa dalam penerapan dunia dan akhirat merupakan ajaran yang
norma hukum berarti .... di perintahkan norma agama dan
a. hukum hanya berlaku bagi sekelompok norma ....
orang a. adat
b. hukum berlaku bagi seluruh warga b. kesusilaan
negara c. kesopanan
c. dikenakan hukuman bagi setiap orang d. hukum
d. kedudukan setiap orang di mata
hukum sama 10. Pada hakikatnya norma hukum yang
berlaku dalam masyarakat berfungsi
7. Contoh pelaksanaan norma kesopanan untuk ....
pada masyarakat, yaitu .... a. membentuk negara hukum
a. menggunakan tangan kanan saat b. meningkatkan kesadaran hukum
menerima sesuatu c. menciptakan ketertiban
b. menggunakan helm saat berkendaraan d. melindungi penegak hukum
roda dua
c. melaksanakan ibadah tepat waktu
d. selalu berkata jujur dalam setiap
tindakan

Desi Ariani,S.Pd 11 of
14
Pilihlah salah satu jawaban yang
paling tepat!

1. Norma ialah peraturan yang c. 1, 2 dan 4


mengatur ..... d. 1, 2, dan 5
a. Tingkah laku masyarakat
b. Masyarakat 6. Tujuan diberlakukannya
c. Negara hukum adalah ....
d. Kelompok masyarakat a. membela orang yang sedang
berperkara di pengadilan
2. Tujuan norma ialah.... b. menciptakan ketertiban
a. Semua orang menjadi berkuasa c. memberikan hukuman yang
b. Suasana aman dan tertib mudah seberatberatnya kepada sikap
dicapai pelanggaran
c. Yang kaya menjadi bebas hukum d. menciptakan kerja sama yang
d. Hukuman dapat di permudah baik antara kepolisian, jaksa
dan hakim
3. Norma kesusilaan adalah
aturan yang bersumber dari….. 7. Istilah norma dalam bahasa
a. nilai kehidupan manusia arab...
b. akal pikiran manusia a. Norm
c. hati nurani manusia b. Nomos
d. hasil karya manusia c. nomoi
d. Kaidah
4. Dikucilkan daari masyarakat,
dicemooh dan dihina merupakan 8. Pasal 29 UUD 1945 mengatur
sanksi dari norma… tentang...
a. agama a. Keyakinan beragama
b. kesusilaan
c. kesopanan b. pendidikan
d. hukum c. Pemerintahan

5. Perhatikan pernyataan d. Kebudayaan


berikut!
1. menuruti nasihat orangtua 9. Negara indonesia adalah
2. mematuhi rambu-rambu lalu negara hukum tertuang
lintas dalam ....
3. minta maaf jika melakukan a. Pasal 1 ayat 3
kesalahan b. Pasal 1 ayat 2
4. membayar pajak pada waktunya c. Pasal 2 ayat 1
5. berpakaian secara sopan d. Pasal 3 ayat 1
6. berjalan kaki di sebalah kiri
Dari pernyataan di atas, contoh 10. Negara indonesia adalah
perbuatan yang sesuai dengan norma negara hukum yang
hukum adalah mengandung makna....
a. 2, 4 dan 6 a. Mengeluarkan banyak
b. 3, 5 dan 6 peraturan

Desi Ariani,S.Pd 12 of
14
b. Memiliki peraturan tertulis 16. Salah satu alasan penjatuhan
dan tidak tertulis hukuman dirasa perlu ialah…
c. Di buat lembaga berwenang a. Agar peraturan yang dibuat
d. Adanya perlidungan dan dapat terlaksana
pengakuan HAM b. Agar polisi bekerja
c. Pembalasan atas kesalahan
11. Sesuatu yang dipandang d. Menyebabkan tidak dapat lagi
memiliki kebaikan dan apabila melakukan kesalahan
tidak dikerjakan akan melanggar 17. Dibawah ini yang merupakan
norma ialah... budaya bersih ialah…
a. Larangan a. Malu ketika datang terlambat
b. suruhan ke sekolah
c. Perintah b. mengikuti antrian sesuai
d. Kewajiban nomor antrian
c. tidak menyontek ketika
12. Keadilan berasal dari kata adil ulangan
yang artinya…… d. berkata sepantasnya
a. berat sebelah
b. disama ratakan 18. Masih rendahnya kesadaran
c. pilih kasih patuh pada norma karena
d. sepatutnya kurangnya perhatian orang tua
merupakan faktor…
13. Suatu hubungan keadilan a. Lingkungan
antara negara terhadap warga b. dalam
negaranya merupakan keadilan…. c. Masyarakat
a. legal d. pribadi
b. distributif
c. komutatif 19. suatu hubungan keadilan
d. komukatif antara warga negara yang satu
terhadap warga yang lainnya
14. Membayar pajak merupakan secara timbal ballik merupakan
contoh keadilan…. keadilan….
a. distributif a. legal
b. komukatif b. distributif
c. legal c. komutatif
d. komutatif d. komukatif

15. Dibawah ini yang merupakan 20. Memberikan pinjaman pena


hukuman pokok ialah… kepada teman ketika ulangan
a. Pencabutan hak -hak tertentu merupakan contoh keadilan…
b. Perampasan barang-barang a. legal
tertentu b. distributif
c. Pengumuman putusan hakim c. komukatif
d. hukuman kurungan d. komutatif

Desi Ariani,S.Pd 13 of
14
Desi Ariani,S.Pd 14 of
14

Anda mungkin juga menyukai