Anda di halaman 1dari 22

KRITISI JURNAL PENYAKIT GAGAL JANTUNG

OLEH

PUTU WAHYU PURNAMA DEWI

NIM. 18089014060

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................2
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................2
BAB II METODE PENELITIAN........................................................................3
A. Metode Penelitian............................................................................................3
BAB III KRITISI JURNAL.................................................................................4
A. Kritisi Jurnal....................................................................................................4
B. Pembahasan.....................................................................................................4
BAB IV PENUTUP.............................................................................................15
A. Kesimpulan....................................................................................................15
B. Saran..............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Review Artikel ……………………………………………… 5

iii
ABSTRAK

Gagal jantung kronik (CHF) merupakan salah satu sindrom penyakit yang
dapat menurunkan kualitas hidup. Prevalensi CHF meningkat 10% pada lanjut
usia. Perbedaan kualitas hidup dapat terjadi pada ras yang berbeda.Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui gambaran kualitas hidup dan faktor-faktor
mempengaruhi kualitas hidup pasien gagal jantung kronik di poliklinik jantung
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian merupakan penelitian non-
eksperimental (deskriptif analitik) dengan desain potong lintang.Pengumpulan
data dilakukan pada bulan Januari – April 2015 dengan metode consecutive
sampling di poliklinik jantung RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Kualitas hidup
pasienakan dinilai menggunakan kuesioner Minnesotta Living with Heart Failure
(MLHF) dan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) untuk
menilai kepatuhan. Faktor risiko yangmempengaruhi kualitas hidup berupa usia,
jenis kelamin, ejection fraction (EF), derajat keparahan New York Heart
Association (NYHA), kepatuhan, komorbid, Body Mass Index (BMI), lama
diagnosis, dan terapi dianalisis menggunakan uji Chi-Square/Fisher dan Uji T dua
sampel independen untuk melihat distribusi dan hubungan faktor tersebut
terhadap kualitas hidup. Total 97 subjek ikut serta dalam penelitian. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor total MLHF pada dimensi fisik
adalah 16,72±8,68 dan pada dimensi emosional adalah 5,36±3,26. Perempuan
dengan CHF memiliki tingkat emosional lebih baik dibandingkan laki-laki
(p<0,05).

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana serambi kanan atau

kiri jantung yang mengalami kegagalan sehingga jantung tidak

mempunyai kemampuan untuk memberikan keluaran yang cukup dalam

memenuhi kebutuhan jaringan dan menyebabkan terjadinya kongesti

pulmonal dan sistemik. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi

dimana jantung sebagai pompa tidak mampu memenuhi kebutuhan darah

untuk metabolisme jaringan. (Ruhyanuddin, 2006: 80). Gagal jantung

adalah keadaan dimana jantung tidak mampu memompakan darah dalam

memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh untuk keperluan metabolisme dan

oksigen jaringan. (Nugroho, Taufan, 2011 : 269). Gagal jantung adalah

suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah yang

cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme ke jaringan Gagal

jantung adalah suatu keadaan patofisiologi adanya kelainan fungsi jantung

yang berakibat jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi

kebutuhan metabolisme jaringan dan untuk kemampuanya ada hanya kalau

di sertai peninggian tekanan ventrikel kiri (Doenges E. Marlynn, 2002 :

52).

1
B. Rumusan Masalah

Dari pemaparan latar belakang di atas, penulis merumuskan

masalah bagaimana kritisi jurnal pada penyakit gagal jantung ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum.

Tujuan umum untuk mengetahui tentang bagaimana kritisi jurnal

pada penyakit gagal jantung.

2. Tujuan Khusus.

a. Mampu memaparkan informasi tentang penyakit gagal jantung.

b. Mampu mengidentifikasi artikel/jurnal yang berkaitan dengan

penyakit gagal jantung.

c. Mampu mengkritisi artikel/jurnal tentang penyakit gagal jantung.

2
D. Manfaat Penulisan

3
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain quasy experiment dengan rancangan


pretest-posttest control group design di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
dan RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Teknik pemilihan
responden adalah dengan metode stratified random sampling dengan
klasifikasi grade CHF NYHA II dan III. Randomisasi pada kedua stratifikasi
tersebut didapatkan dengan membagi jumlah sampel dengan jumlah
stratifikasi berdasarkan NYHA sehingga masing-masing klasifikais NYHA
mendapatkan proporsi responden yang hampir sama. Pada penelitian ini
digunakan penelitian observasional analitik, dengan rancangan penelitian
yang digunakan adalah studi kohort. Bahan yang digunakan adalah rekam
medis pasien. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan dengan melalui
beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap
evaluasi. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif analitik
korelasional dan menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif quantitatif dengan menggunakan pendekatan
cross sectional. Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan

3
desain cross sectional, yang dilaksanakan di ruangan rawat inap RSUD
Kebumen Jawa Tengah. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah cross sectional yang mempelajari dinamika kolerasi antara faktor-
faktor resiko atau variabel independen dengan efek atau variabel dependen
yang diobservasi atau pengumpulan datanya sekaligus pada suatu saat yang
sama.

4
BAB III
KRITISI JURNAL

A. Kritisi Jurnal
Pada kritisi jurnal ini mengidentifikasikan 10 artikel jurnal kesehatan

dipublikasikan 5-10 tahun terakhir yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun

2021 pada goegle scholar yang berhubungan dengan penyakit gagal jantung.

Jurnal kesehatan ini telah melalui proses seleksi dan hasil disajikan dalam bentuk

table.

B. Pembahasan

4
Tabel 3.1 Hasil Review Artikel
Metodologi
Peneliti Judul Tujuan Karakteristik Sampel Hasil
Penelitian
1 2 3 4 5 6
(Ikawati, Faktor-Faktor Yang Untuk Penelitian dilakukan di Penelitian ini Hasil penelitian
2015) Mempengaruhi mengetahui gambaran poliklinik merupakan menunjukkan bahwa nilai
Kualitas Hidup kualitas hidup dan jantung RSUP Dr. penelitian rata-rata skor total MLHF
Pasien Gagal faktor-faktor Sardjito Yogyakarta. non-eksperimental pada dimensi fisik adalah
Jantung Kronik mempengaruhi Total (deskriptif analitik) 16,72±8,68
kualitas hidup pasien subjek uji yang dengan dan pada dimensi emosional
gagal jantung kronik digunakan adalah 97 desain potong adalah 5,36±3,26.
di poliklinik pasien. lintang (cross Perempuan dengan CHF
jantung RSUP Dr. . sectional). memiliki tingkat emosional
Sardjito Yogyakarta. lebih baik dibandingkan
laki-laki
(p<0,05). Berdasarkan hasil
analisis, hanya fraksi ejeksi
yang memiliki perbedaan
bermakna terhadap kualitas
hidup (p<0,05).
Pasien dengan EF<40%
memiliki risiko mengalami
kualitas hidup yang buruk
dibandingkan pasien CHF
dengan EF≥40%. Pengaruh
komorbid seperti hipertensi
dan diabetes, penggunaan
digoksin atau obat golongan

5
angiotensin reseptor blocker
hanya berpengaruh
pada dimensi fisik pasien
CHF (p<0,05).
(fuji analisis kepatuhan analisis kepatuhan Jumlah subyek Metode yang Hasil penelitian
hastuti pengobatan pasien pengobatan pasien penelitian adalah 45 digunakan dalam menunjukkan gagal jantung
gagal jantung terhadap
fatimah,nu gagal jantung resiko rehospitalisasi di
pasien yang penelitian ini mayoritas dialami oleh
rmainah, terhadap resiko UPTD RSUD SULTAN menggunakan obat adalah metode pasien usia > 45 tahun
2018) rehospitalisasi di SYARIF MOHAMAD gagal jantung tahun observasional (84,44%), pasien perempuan
UPTD RSUD ALKADRIE KOTA 2017 (tanggal indeks analitik dengan (51,11%), tidak patuh
SULTAN SYARIF PONTIANAK TAHUN pengobatan) dan rancangan (73,33%), dan mengalami
2017-2018
MOHAMAD diikuti proses penelitian yang rehospitalisasi (56%).
ALKADRIE perjalanan digunakan adalah
KOTA pengobatan sampai studi kohort.
PONTIANAK akhir pengamatan (31
TAHUN 2017- Desember 2018).
2018
(Umara et Deteksi Dini untuk mengetahui dilakukan pada 42 Pelaksanaan Hasil anamnesis dan
al., 2020) Penyakit Jantung faktor risiko penyakit orang peserta dalam pengabdian pemeriksaan kesehatan yaitu
dan Pembuluh jantung dan pembuluh satu waktu masyarakat mayoritas peserta adalah
Darah Pegawai darah melalui menggunakan dilakukan dengan perempuan berumur 50-54
Media Karya anamnesis, skrining Jakarta melalui beberapa tahun, 12 orang mengalami
Kesehatan : pemeriksaan tekanan Cardiovascular tahapan, yaitu hipertensi, 20 orang dengan
Volume 3 No 2 darah, kadar gula Score. tahap persiapan, IMT berlebih, mayoritas
November 2020 darah, kolesterol, tahap pelaksanaan, tidak ada riwayat merokok
Pendahuluan tinggi dan berat dan tahap evaluasi. dan diabetes mellitus.
Menurut World badan, serta Indeks Sebanyak 14 orang dengan
Health Massa Tubuh (IMT). kolesterol ≥200 mg/dl dan

6
Organization mayoritas peserta tidak
( WHO , 2020 ) melakukan latihan fisik.
Cardiovascular
Diseases ( CVDs )
merupakan
sekelompok
gangguan pada
jantung dan pembu
(Jumayant KUALITAS untuk terdapat 107 responden Pengambilan Hasil penelitian
i et al., HIDUP PASIEN mengidentifikasi yang berpartisipasi sampel menunjukkan bahwa umlah
2020) DENGAN gambaran kualitas menggunakan responden per-penyakit,
hidup pada pasien teknik multistage hipertensi (n = 97), stroke (n
PENYAKIT
dengan penyakit cluster sampling. = 13), gagal jantung (n =
KARDIOVASKUL kardiovaskular di Data diambil 12) dan penyakit jantung
AR DI Mlati, Yogyakarta. menggunakan koroner (n = 7). Gambaran
YOGYAKARTA kuesioner Medical demografi mayoritas usia ≥
Outcome Study 12- 45 tahun; perempuan (63.6
Item Short-Form %), pendidikan terakhir
Second-Version SMP (30.8%), tidak bekerja
(MOS SF-12v2). (66%), pendapatan rendah
Analisis data (78.5%) dan menikah
menggunakan tabel (72.9%). Nilai kualitas
distribusi frekuensi hidup pada aspek fisik yaitu
terdiri dari rerata, 42 ± 9.88 dan 56 ± 9.87
standar deviasi dan untuk aspek mental. Nilai
frekuensi. kualitas hidup pada sub-
domain vitality (61.67 ±
10.76) dan general health

7
(35.19 ± 7.31) menduduki
nilai tertinggi dan terendah.
(Nirmalas DEEP mengetahui pengaruh kelompok kontrol Penelitian Analisis dengan Mann
ari, 2017) BREATHING deep breathing melibatkan 32 menggunakan Withney menunjukkan hasil
EXERCISE DAN exercise dan active responden desain quasi intervensi deep breathing
ACTIVE RANGE range of motion experimental pre- exercise dan active range of
OF MOTION terhadap dyspnea pada post test dengan motion lebih efektif
EFEKTIF pasien CHF. kelompok kontrol daripada intervensi standar
MENURUNKAN melibatkan 32 rumah sakit atau semi
DYSPNEA PADA responden dengan fowler dalam menurunkan
PASIEN teknik stratified dyspnea (p=0,004,
CONGESTIVE random sampling. alfa=0,05). Peneliti
HEART FAILURE merekomendasikan
penerapan deep breathing
exercise dan active range of
motion sebagai bentuk
pilihan intervensi dalam
fase inpatient untuk
mengurangi dyspnea pada
pasien CHF.
(Destiawa HUBUNGAN untuk mengetahui Jumlah sampel Metode yang Hasil analisis tabulasi
n Eko SELF CARE hubungan self care sebanyak 101 orang digunakan dalam silang, menunjukan bahwa
Utomo, MANAGEMENT management dengan responden. penelitian ini sebagian besar Self Care
Febi DENGAN kualitas hidup pasien adalah penelitian Management pada pasien
Ratnasari, KUALITAS congestive heart survey yang congestive heart failure
2019) HIDUP PASIEN failure di RSUD bersifat deskriptif tergolong sudah baik dan
CONGESTIVE Pesanggrahan Jakarta dan desain Cross kualitas hidup juga sudah
HEART FAILURE Selatan. Sectional. baik. Hasil uji statistik

8
diperoleh nilai p = 0,017,
sehingga dapat disimpulkan
ada hubungan self care
management dengan
kualitas hidup pasien
congestive heart failure di
RSUD Pesanggrahan
Jakarta Selatan.
(Maulidta, Gambaran untuk mengetahui Populasi penelitian ini Penelitian Hasil Penelitian ini telah
2015) Karakteristik karakteristik pasien adalah semua pasien dilakukan mengidentifikasi
Pasien CHF di CHF di Instalasi yang berobat di menggunakan karakteristik jenis kelamin,
Instalasi Rawat Rawat Jalan RSUD Instalasi Rawat umur, status perkawinan,
penelitian
Jalan RSUD Tugurejo Semarang Jalan RSUD suku bangsa, faktor resiko,
Tugurejo Semarang pada bulan Maret-Mei Tugurejo Semarang. deskriptif dengan penyebab, dan IMT.
2014. Karakteristik pasien desain Hospital Responden sebagian besar
CHF di Instalasi based study. laki-laki dari pada
rawat jalan RSUD perempuan, usia paling
Tugurejo banyak di lansia awal.
berdasarkan
sosiodemografi
tertinggi adalah laki
63,30%, lansia awal
40,00%, kawin
90,00%, suku jawa
100,00%, Indeks
Masa Tubuh (IMT)
normal 90,00%,
(Laksmi et HUBUNGAN untuk mengetahui Total responden yang Instrumen yang Hasil penelitian

9
al., 2020) SELF CARE hubungan self-care berpartisipasi adalahdigunakan adalah menunjukkan bahwa skor
DENGAN dengan kualitas hidup 61 responden dan kuisioner perawatan diri rata-rata
KUALITAS pasien gagal jantung diambil perawatan diri adalah 45,25 dan skor rata-
HIDUP PASIEN di Poliklinik Jantung menggunakan teknik rata kualitas hidup adalah
indeks jantung
GAGAL Rumah Sakit purposive sampling. 60,67. Analisis
JANTUNG DI Mangusada. (SCHFI) dan menggunakan uji Spearman
RSD kuisioner hidup Rank diperoleh nilai p =
MANGUSADA minnesota 0,000 dan r = 0,506. Dapat
(MLHFQ). disimpulkan bahwa self care
memiliki korelasi signifikan
terhadap kualitas hidup
pasien gagal jantung di
Rumah Sakit Daerah
Mangusada.
(Rawat et FAKTOR YANG menganalisis faktor sampelnya sebanyak 22 Penelitian ini hampir setengahnya
al., n.d.) MEMPENGARUH yang mempengaruhi orang dipilih secara merupakan jenis merupakan gagal jantung
I DERAJAT derajat gagal jantung quota sampling. penelitian analitik kelas 3, hampir setengahnya
GAGAL hipertensi stadium 2,
di ruangan rawat inap dengan desain
JANTUNG DI R. sebagian besar status
RAWAT INAP RSUD kabupaten cross sectional gizinya normal, sebagian
PENYAKIT Kebumen. besar kadar glukosa
DALAM RSUD darahnya normal, dan
KEBUMEN sebagian besar tidak
merokok. Dan terdapat
pengaruh faktor tekanan
darah dan kebiasaan
merokok terhadap derajat
gagal jantung. Sedangkan

10
faktor status gizi dan kadar
glukosa darah tidak
berpengaruh terhadap
derajat gagal jantung.
Disarankan perlunya
memberikan penyuluhan
tentang faktor risiko
hipertensi dengan derajat
gagal jantung, kerugian dan
bahaya merokok, serta
anjuran berhenti merokok
dan mengontrol faktor
risiko lain yang
berhubungan dengan gagal
jantung.
(Prihatinin Perawatan Diri untuk Sampel berjumlah 74 Penelitian ini Hasil penelitian ini
gsih & Pada Pasien Gagal menggambarkan responden yang merupakan menunjukkan bahwa
Sudyasih, Jantung perilaku perawatan merupakan pasien penelitian perilaku perawatan diri pada
2018) rawat jalan di
diri pada pasien gagal deskriptif ketiga dimensi selfcare
poliklinik jantung
jantung yang pada bulan Juni quantitatif dengan masih belum adekuat
mengunjungi hingga Juli 2018. menggunakan dengan skor rata-rata
poliklinik jantung di pendekatan cross 43,4±11,8 pada dimensi
RSUD Panembahan sectional. pemeliharaan diri,
Senopati Bantul. 49,4±18,5 pada dimensi
pengelolaan diri, dan skor
68,6±14,5 pada dimensi
kepercayaan diri. Persentase

11
responden dengan perilaku
adekuat juga rendah yaitu
5,4% (dimensi pemeliharaan
diri), 15,4% (dimensi
pengelolaan diri) dan 36,5%
(dimensi kepercayaan diri).

A. PEMBAHASAN

12
Pasien CHF paling banyak berusia diatas 60 tahun yaitu sebanyak 54 orang (55,7%). Namun, kualitas hidup antara pasien

berusia 60 tahun. Hasil ini ditunjukkan pada Tabel I. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Beker

dan Belachew (2014) melaporkan hasil bahwa pasien CHF berusia tua dihubungkan dengan self-care yang lebih baik dibandingkan

dengan pasien berusia muda, dimana self-care terkait akan kualitas hidup (Beker dan Belachew, 2014) dan penelitian Yaghoubi et

al. (2012) yang menyatakan bahwa usia lebih muda memiliki kualitas hidup lebih baik. Salah satu faktor yang paling banyak

menyebabkan pasien tidak patuh terhadap menjalankan pengobatan adalah jarak rumah terhadap fasilitas kesehatan. Akses

terhadap pelayanan kesehatan terhadap pasien harus baik. Akses tersebut meliputi pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh

keadaan geografis, sosial, ekonomi, budaya, organisasi atau hambatan bahasa. Akses geografis dapat diukur dengan jenis

tranportasi, jarak, waktu perjalanan dan hambatan fisik lain yang dapat menghalangi seseorang untuk memperoleh pelayanan

kesehatan. Kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah dalam jangka waktu 10 tahun mendatang dapat diprediksi menggunakan

Framingham Score dengan mengacu pada umur, kolesterol total, High-density Lipoprotein (HDL), tekanan darah sistolik, diabetes

mellitus, dan kebiasaan merokok. Namun, sebagian besar skor yang membutuhkan tes darah masih sulit untuk diterapkan di

negara-negara berkembang di mana sumber daya untuk skrining terbatas (Bitton & Gaziano, 2010).

13
Perempuan dengan usia >60 pada umumnya mengalami menopause yang menyebabkan kolesterol LDL meningkat sehingga

perempuan lebih banyak menderita penyakit jantung. Penyakit hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak dialami oleh

responden selain penyakit CHF yang dimiliki. Prosentase mencapai 43,8% pada kelompok intervensi dan 62,5% pada kelompok

kontrol. Hal ini karena peningkatan tekanan darah yang bersifat kronis membuat jantung memompa dengan sangat kuat untuk

mendorong darah ke dalam arteri sehingga otot-otot jantung menebal dan membesar. Teori self care menyatakan bahwa perilaku

perawatan diri merupakan sebuah pengambilan keputusan alami yang dipengaruhi karakteristik individu seperti usia, jenis kelamin,

dan pendidikan; masalah seperti penyakit penyerta; dan lingkungan berupa dukungan social. (Riegel, Dickson, & Faulkner, 2016).

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut: (1) Hampir setengahnya pasien gagal jantung mengalami derajat
gagal jantung kelas 3, (2) Hampir etengahnya pasien gagal jantung
mengalami hipertensi stadium 2, (3) Sebagian besar pasien gagal jantung
mempunyai status gizi normal, (4) Sebagian besar pasien gagal jantung
mempunyai kadar glukosa darah normal, (6) Terdapat pengaruh faktor
tekanan darah terhadap derajat gagal jantung, dimana semakin tinggi tekanan
darah maka semakin berat pula derajat gagal jantung yang dialami, (7) Tidak
terdapat pengaruh faktor status gizi terhadap derajat gagal jantung,(8) Tidak
terdapat pengaruh faktor kadar glukosa darah terhadap derajat gagal jantung,
(9) Terdapat pengaruh faktor kebiasaan merokok terhadap derajat gagal
jantung, di mana semakin banyak jumlah rokok yang dikonsumsi maka
semakin berat pula derajat gagal jantung yang dialami

B. Saran
1) Kepada Rumah Sakit, perlunya melaksanakan penyuluhan tentang: (a)
risiko penyakit hipertensi terhadap derajat gagal jantung, (b) bahaya merokok
bagi kesehatan jantung, 2) Kepada petugas kesehatan, khususnya dokter dan
perawat: perlunya deteksi dini etiologo dan faktor risiko lain yang dimiliki
pasien gagal jantung, 3) Kepada pasien: disarankan mengontrol secara dini
faktor risiko hipertensi, obesitas, diabetes, dan merokok dengan menjaga pola
hidup sehat, memodifikasi diet, dan berhenti merokok, 4) Kepada peneliti
selanjutnya: dapat melakukan penelitian yang sama, tetapi sampel lebih besar
dan lokasi penelitian di beberapa Rumah Sakit, dengan teknik pengambilan
sampel yang representatif, agar hasilnya dapat digeneralisasikan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Destiawan Eko Utomo, Febi Ratnasari, A. A. (2019). Kualitas Hidup Pasien


Congestive Heart Failure. Jurnal Kesehatan, 8(2).
https://doi.org/10.37048/kesehatan.v8i2.145
fuji hastuti fatimah,nurmainah, inarah fajriaty. (2018). analisis kepatuhan
pengobatan pasien gagal jantung terhadap resiko rehospitalisasi di UPTD
RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK
TAHUN 2017-2018. 11(1), 40–48.
Ikawati, Z. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien
Gagal Jantung Kronik. Jurnal Menejemen Dan Pelayanan Farmasi, 2015,
259–266.
Jumayanti, J., Wicaksana, A. L., & Akhmad Budi Sunaryo, E. Y. (2020). Kualitas
Hidup Pasien Dengan Penyakit Kardiovaskular Di Yogyakarta. Jurnal
Kesehatan, 13(1), 1–12. https://doi.org/10.23917/jk.v13i1.11096
Laksmi, I. A. A., Suprapta, M. A., & Surinten, N. W. (2020). Hubungan Self Care
Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal Jantung Di Rsd Mangusada. Care :
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 8(1), 39.
https://doi.org/10.33366/jc.v8i1.1326
Maulidta. (2015). Gambaran Karakteristik Pasien CHF di Instalasi Rawat Jalan
RSUD Tugurejo Semarang. Mutiara Medika, 15(1), 54–58.
https://media.neliti.com/media/publications/156736-ID-gambaran-
karakteristik-pasien-chf-di-ins.pdf
Nirmalasari, N. (2017). Deep Breathing Exercise and Active Range of Motion
Effectively Reduce Dyspnea in Congestive Heart Failure Patients. NurseLine
Journal, 2(2), 159. https://doi.org/10.19184/nlj.v2i2.5940
Prihatiningsih, D., & Sudyasih, T. (2018). Perawatan Diri Pada Pasien Gagal
Jantung. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 4(2).
https://doi.org/10.17509/jpki.v4i2.13443
Rawat, D. I. R., Penyakit, I., & Rsud, D. (n.d.). FACTORS AFFECTING THE
DEGREE OF HEART FAILURE AT INTERNIST Jurnal Penelitian
Kesehatan. 36–46.
Umara, A. F., Nur, S., Ahmad, A., Habibi, A., Al, A., Nainar, A., Hastuti, H., &
Purnamasari, E. (2020). Deteksi Dini Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Pegawai Media Karya Kesehatan : Volume 3 No 2 November 2020
Pendahuluan Menurut World Health Organization ( WHO , 2020 )
Cardiovascular Diseases ( CVDs ) merupakan sekelompok gangguan pada
jantung dan pembu. Media Karya Kesehatan, 3(2), 122–133.

Anda mungkin juga menyukai