1. Aktualisasi diri merupakan pernyataan tentang konsep diri yang positif dengan
melatarbelakangi pengalaman nyata yang suskes dan diterima, ditandai dengan
citra tubuh yang positif dan sesuai, ideal diri yang realitas, konsep diri yang
positif, harga diri tinggi, penampilan peran yang memuaskan, hubungan
interpersonal yang dalam dan rasa identitas yang jelas.
28
3. Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang nilai personal yang
diperoleh dengan menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan
ideal diri. Harga diri rendah adalah transisi antara respon konsep diri yang adaptif
dengan konsep diri yang maladaptif. Tanda dan gejala yang ditunjukkan sperti
perasaan malu terhadap diri sendiri, akibat tindakan penyakit, rasa bersalah
terhadap diri sendiri, dan merendahkan martabat. Tanda dan gejala yang lain dari
harga diri rendah diantaranya rasa bersalah pada diri sendiri, mengkritik diri
sendiri atau orang lain, menarik diri dari realitas, pandangan diri yang pesimis,
perasaan tidak mampu, perasaan negative pada dirinya sendiri, percaya diri
kurang, mudah tersinggung dan marah berlebihan.
5. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realistik dan asing terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain. Tanda dan gejala yang ditunjukkan yaitu
dengan tidak adanya rasa percaya diri, ketergantungan, sukar membuat keputusan,
masalah daalam hubungan interpersonal, ragu dan proyeksi. Jika seseorang
memiliki perilaku dengan depersonalisasi, berarti orang tersebut telah mengalami
28
gangguan dalam konsep dirinya. Orang dengan gangguan depersonalisasi
mengalami persepsi yang menyimpang pada identitas, tubuh, dan hidup mereka
yang membuat mereka tidan nyaman, gejala-gejala kemungkinan sementara atau
lama atau berulang untuk beberapa tahun. Orang dengan gangguan tersebut
seringkali mempunyai kesulitan yang sangat besar untuk menggambarkan gejala-
gejala mereka dan bisa merasa takut atau yakin bahwa mereka akan gila.
Gangguan depersonalisasi seringkali hilang tanpa pengobatan. Pengobatan
dijamin hanya jika gangguan tersebut lama, berulang, atau menyebabkan
gangguan. Psikoterapi psikodinamis, terapi perilaku, dan hipnotis telah efektif
untuk beberapa orang. Obat-obat penenang dan antidepresan membantu seseorang
dengan gangguan tersebut.
2. Kegagalan
Kegagalan yang terus-menerus dialami seringkali akan menimbulkan pertanyaan
kepada diri sendiri dan berakhir dengan kesimpulan bahwa semua penyebab
terletak pada kelemahan diri sendiri. Kegagalan sering membuat seseorang merasa
dirinya tidak berguna.
3. Depresi
28
Orang yang sedang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran yang
cenderung lebih negative dalam memandang dan merespon segala sesuatu
termasuk dalam menilai diri sendiri.
4. Kritik internal
Terkadang, mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk menyadarkan
seseorang akan perbuatan yang telah dilakukan. Kritik diri sendiri sering
berfungsi sebagai regulator atau rambu-rambu dalam bertindak atau berprilaku.
Agar keberadaan kita dapat diterima oleh masyarakat dan dapat beradaptasi diri
dengan baik.
5. Merubah diri
Terkadang diri kita sendiri yang menyebabkan persoalan akan bertambah rumit
dengan berfikir yang tidak-tidak (negative) terhadap suatu keadaan atau terhadap
diri kita sendiri. Namun dengan sifatnya yang dinamis, konsep diri dapat
mengalami perubahan kearah yang lebih positif.
1. Pengkajian
Pengkajian terhadap masalah konsep diri adalah presepsi diri atau pola
konsep diri, pola berhubungan atau peran, pola reproduksi, koping terhadap
stres, serta adanya nilai keyakinan dan tanda tanda ke arah perubahan fisik,
seperti kecemasan, ketakutan, rasa marah, rasa bersalah, dan lain lain.
1. Citra tubuh
Citra tubuh adalah kumpulan dari sikap individu yang disadari dan tidak
disadari terhadap tubuhnya. Termasuk persepsi masa lalu dan sekarang,
serta perasaan tentang ukuran, fungsi, penampilan dan potensi. Yang
secara berkesinambungan dimodifikasi dengan persepsi dan pengalaman
yang baru. Yang perlu dikembangkan dalam citra tubuh pasien sebagai
berikut :
28
a. Berat badan
b. Tinggi badan
c. Bentuk tubuh
d. Tanda-tanda pertumbuhan sekunder
2. Ideal diri
b. harapan pasien
d. Aspirasi pasien
3. Harga diri
Harga diri adalah penilaian tentang nilai personal yang diperoleh dengan
menganalisa seberapa baik perilaku seseorang sesuai dengan ideal diri.
Yang perlu dikembangkan dalam harga diri pasien sebagai berikut :
a. percaya diri
4. Peran
b. Aktualisasi diri
5. Identitas
28
Identitas adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang
bertanggung jawab terhadap kesatuan, kesinambungan, konsisten dan
keunikan individu. Pembentukan identitas dimulai pada masa bayi dan
terus berlangsung sepanjang kehidupan tapi merupakan tugas utama pada
masa remaja. Yang perlu dikembangkan dalam identitas diri :
a. Nama pasien
b. Usia pasien
c. Agama pasien
e. Status pasien
Rencana Intervensi :
1. Diagnosa : Koping, ketidak efektifan berhubungan dengan gangguan
konsep diri dikarenakan harapan diri yang tidak realistis.
28
Tujuan Khusus : Klien dapat menunjukkan penyelesaian masalah yang
ia hadapi
Kriteria Evaluasi :
1. Menunjukkan koping yang efektif
2. Menggunakan perilaku untuk menurunkan stress
3. Menggunakan strategi koping yang paling efektif
4. Berpartisipasi dalam aktivitas kehidupan sehari hari
5. Mengungkapakan secara verbal tentang rencana penerimaan atau
mengubah situasi
Intervensi :
1. Peningkatan koping
Membantu pasien untuk beradaptasi dengan presepsi stressor,
perubahan atau ancaman yang menggangu pemenuhan tuntutan dan
peran hidup
2. Konseling
Menggunakan proses bantuan interaktif yang berfokus pada
kebutuhan, masalah, atau perasaan pasien dan orang terdekatuntuk
meningkatkan atau mendukung koping, penyelesaian masalah, dan
berhubungan interpersonal.
3. Bantuan emosi
Memberikan penenangan, penerimaan dan dorongan selama
periode stress
4. Peningkatan peran
Membantu pasien, orang terdekat paseien, atau anggota keluarga
untuk memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan
menambahkan perilaku peran tertentu
5. Peningkatan harga diri
Membantu pasien untuk meningkatkan personal terhadap harga
dirinya
28
Rasional :
1. Kebiasaan dan psikologis respon terhadap stress dapat berbeda
beda dan menunjukkan tingkatan ketidakefektifan koping.
2. Penilaian yang akurat dapat memfasilitasi pencarian dari strategi
koping yang sesuai. Pasien yang memiliki status kesehatan yang
berubah ubah bukan berarti kesulitan koping yang dialami pasien
menjadi satu satunya penyeban yang berhubungan.
3. Keberhasilan penyesuaian disebabkan oleh koping yang dialami
sebelumnya berhasil.
4. Pasien dengan riwayat gangguan beradaptasi koping bisa
membutuhkan sumber tamabahan seperti ; kemampuan koping
sebelumnya dapat mencukupi dalam situasi yang ada.
5. Pasien dapat didukung dengan strstegi yang sudah disiapkan seperti
saat perawatan dirumah sakit, sebelum pasien diizinkan pulang
tanpa dukungan yang cukup untuk keefektifan koping. Misalnya ;
pelayanan kesehatan dapat dilakukan oleh orang orang yang perduli
dengannya seperti perawat yang ada dirumah, komunitas, dan
konseling spiritual.
6. penyelesaian masalah yang sesuai memerlukan informasi yang
akurat dan pilihan yang sesuai. Pasien dengan ketidakefektifan
koping yang tidak dapat mendengar dan mengasimilasi informasi
yang dibutuhkan
7. pasien dapat merasakan perawatan lebih baik dari pada mereka
mengatasi sendiri dan merasa sedikit lepas kendali dalam
menyelesaikan masalah.
Aktifitas Kolaboratif
1. Awali dengan diskusi tentang perawatan pasien untuk meninjau
mekanisme koping pasien dan untuk menyusun rencana perawatan
2. Libatkan sumber sumber dirumah sakit dalam memberi dukungan
emosional untuk pasien dan keluarga
28
3. Perawat berperan sebagai penghubung antara pasien, penyedia
layanan kesehatan laindan sumber komunitas.
Kriteria Evaluasi :
1. Pasien mulai mengenali pilihan dan alternatif lain yang akan
diambil.
2. Pasien mulai memobilisasi energi dalam dirinya (membuat
keputusan )
Intervensi :
1. Mengkaji peran penyakit dalam kehilangan harapan pasien
2. Mengkaji penampilan secara fisik
3. Mengkaji selera, latihan dan pola tidur
4. Mengkaji dukungan lingkungan sosial
Rasional :
1. Tingkat dari fuungsi fisik, daya tahan untuk beraktifitas, perawatan
yang akan berkontribusi untuk kehilangan harapan.
28
2. Kehilangan harapan pasien memungkinkan tidak mempunyai
energi atau ketertarikan untuk menjalankan aktifitas
3. Mengubah Perilaku yang menyimpang dari standart normal yang
terbukti sesuai dengan kehilangan harapan
4. Pasien dapat didukung dengan strstegi yang sudah disiapkan
seperti saat perawatan dirumah sakit, sebelum pasien diizinkan
pulang tanpa dukungan yang cukup untuk keefektifan koping.
Misalnya ; pelayanan kesehatan dapat dilakukan oleh orang orang
yang perduli dengannya seperti perawat yang ada dirumah,
komunitas, dan konseling spiritual.
Definisi : Pola perilaku dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan
konteks lingkungan, norma, dan harapan.
Kriteria evaluasi :
1. Kemampuan untuk memenuhi harapan peran
2. Pengetahuan tentang periode transisi peran
3. Penampilan perilaku peran dalam keluarga, persahabatan, dan tempat
karier
4. Melaporkan strategi perubahan peran
Intervensi :
1. Peningkatan koping
28
Membantu pasien untuk beradaptasi dengan presepsi stressor,
perubahan, atau ancaman, yang menghambat pemenuhan tuntutan
dan peran hidup
2. Penumbuhan harapan
3. Peningkatan peran
Membantu pasien, orang terdekat paseien, atau anggota keluarga
untuk memperbaiki hubungan dengan mengklarifikasi dan
menambahkan perilaku peran tertentu
Rasiolnal :
1. Penilaian yang akurat dapat memfasilitasi pencarian dari strategi
koping yang sesuai. Pasien yang memiliki status kesehatan yang
berubah ubah bukan berarti kesulitan koping yang dialami pasien
menjadi satu satunya penyeban yang berhubungan.
2. Pasien dengan riwayat gangguan beradaptasi koping bisa
membutuhkan sumber tamabahan seperti ; kemampuan koping
sebelumnya dapat mencukupi dalam situasi yang ada
3. Memfasilitasi perkembangan cara pandang yang positif terhadap
situasi tertentu.
28
Web Of Coution : Konsep Diri
Tindakan individu yang Timbulnya situasi yang tidak Tindakan individu tidak
tidak sesuai dengan nilai kondusif akibat individu yang dapat menampilkan peran
yang berlaku. tidakefektifan dalam koping yang sesuai dengan
harapannya.
MK:
Penilaian terhadap individu Ketidakefektifan
tersebut menjadi negatif, performa peran
sehingga ia merasa harga
dirinya rendah.
Gangguan Jiwa
28
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Gambaran diri
b. Ideal diri
c. Harga diri
d. Peran
e. Identitas diri
Konsep diri bukan merupakan suatu hal yang dibawa sejak lahir tetapi
dipelajari sebagai hasil dari pengalaman unik individu dengan: dirinya sendiri,
orang terdekat serta dengan realitas yang terjadi disepanjang kehidupannya
3.2 Saran
28
DAFTAR PUSTAKA
NANDA, Intervensi NIC, & Kriteria Hasil NOC .2011. Edisi 9 Edisi
Revisi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
28