Anda di halaman 1dari 5

ِ ِ‫ب الْعالَ ِم حَنْم ُده ونَستَعِينُه ونَسَت ْغ ِفره و َنُتوب اِلَي ِه و َنعوذُ ب‬

‫اهلل ِم ْن ُش ُر ْو ِر اَْن ُف ِسنَا‬ ِِ


ْ ُ َ ْ ُ ْ َ ُ ُ ْ َ ُ ْ ْ َ ُ َ َ ‫اَحْلَ ْم ُد للّه َر ِّ َ نْي‬
ِ ِ ِ ِ ْ ‫ض َّل لَه ومن ي‬ ِ ‫ات اَ ْعمالِنَا من يه ِد اهلل فَالَ م‬ ِ ‫وسيِّئ‬
ُ‫ اَ ْش َه ُد اَ ْن الَ الهَ االَّ اهللُ َو ْح َده‬.ُ‫ي لَه‬ َ ‫ضل ْل فَالَ َهاد‬ ُ ْ ََ ُ ُ ُ َْ ْ َ َ ََ َ
‫ص َحابِِه‬ ِِ ٍ
ْ َ‫السالَ ُم َعلَى نَبِِّينَا حُمَ َّمد َو َعلَى اَله َوا‬ َّ ‫الصالَةُ َو‬ َ ْ‫الَ َش ِري‬
َّ ‫ك لَهُ َواَ ْش َه ُد اَ َّن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ َو‬
‫اعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ْو َن‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ‫ اُْوصْي ُك ْم َو َن ْفسي بَِت ْق َو اهلل َوط‬:‫ َفيَاعبَ َاد اهلل‬:‫ اََّما َب ْع ُد‬.‫َو َم ْن تَبِ َعهُ اىَل َي ْوم الدِّيْ ِن‬
ِ ‫قَ َال اهلل َتعاىَل ىِف الْ ُقر‬:
ِ‫آن الْ َك ِرمْي‬ ْ َ ُ
ِ َ‫ ف‬،‫اك الْ َكو َثر‬
َ َ‫ إِ َّن َشانِئ‬،‫ك َواحْنَْر‬
‫ك ُه َو اأْل َْبَتُر‬ َ َ ْ َ َ‫إِنَّا أ َْعطَْين‬
َ ِّ‫ص ِّل لَرب‬
َ‫أ‬

“jama’ah jum’at yang dirahmati Allah”.

Khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi serta kaum muslimin yang hadir pada hari
ini “Marilah kita senantiasa meningkatkan taqwa kepada Allah SWT dalam arti sebenarnya,
yakni dengan melaksanakan semua perintah Allah serta meninggalkan semua larangan Nya”.

“jama’ah jum’at yang dirahmati Allah”.

Hari ini kita sudah memasuki bulan Dzul Hijjah, bulan yang dimuliakan Allah dan
Rasul-Nya. Bulan menunaikan ibadah haji sebagai rukun Islam yang kelima. Bulan
dikabulkannya doa dan hajat kita. Bulan Dzul Hijjah ini adalah salah satu dari empat bulan
yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai bulan-bulan mulia.

Allah SWT telah berfirman:

‫ض‬ ِ َّ ‫اب اللَّ ِه يوم خلَق‬ ِ َ‫إِ َّن ِع َّد َة الشُّهو ِر ِعْن َد اللَّ ِه ا ْثنَا َع َشر َش ْهرا يِف كِت‬
َ ‫الس َم َوات َواأْل َْر‬ َ َ َ َْ ً َ ُ
‫ِّين الْ َقيِّ ُم فَاَل تَظْلِ ُموا فِي ِه َّن أَْن ُف َس ُك ْم‬
ُ ‫الد‬ ‫ك‬
َ
ِ‫ِمْنها أَربعةٌ حرم َذل‬
ٌ ُُ ََ ْ َ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan
Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan
yang empat itu.” (QS. At Taubah:36).

“jama’ah jum’at yang dirahmati Allah”.

Salah satu hal yang meneguhkan kemulian bulan Dzul Hijjah adalah di samping
sebagai bulan menunaikan ibadah haji, dalam bulan ini ada serangkaian ibadah yang antara
lain adalah:

Puasa sunnah Arafah tanggal 9 Dzul Hijjah.

Rasulullah SAW. bersabda:


ِ ‫صوم يوِم عرفَةَ ي َكفِّر سنََت ِ م‬
ً‫اضيَةً َو ُم ْسَت ْقَبلَة‬ َ ‫َ ْ ُ َ ْ َ َ ُ ُ َ نْي‬
“Puasa hari Arafah itu menghapus dosa-dosa dua tahun yang telah lewat dan yang akan
datang.” (HR. Imam Ahmad).

“jama’ah jum’at yang dirahmati Allah”.

Pada bulan yang mulia ini, pada tanggal 10 Dzulhijah nanti seluruh umat Islam di
segala penjuru dunia memperingati hari raya Idul Adha atau hari raya qurban. Sehari
sebelumnya, 9 Dzulhijah 1432 H, jutaan umat Islam yang menunaikan ibadah haji wukuf di
Arafah, berkumpul di Arafah dengan memakai ihram putih sebagai lambang kesetaraan
derajat manusia di sisi Allah, tidak ada keistimewaan  antar satu bangsa dengan bangsa yang
lainnya kecuali takwa kepada Allah.

Menunaikan sholat Idul adha pada tanggal 10 Dzul Hijjah.

Adapun waktunya adalah mulai munculnya matahari sampai dengan condongnya matahari ke
barat (zawal). Namun sholat Idul Adha ini disunatkan untuk disegerakan tidak diakhirkan,
agar masyarakat bisa secepatnya melakukan penyembelihan binatang qurban.

membaca takbir dari mulai terbenamnya matahari pada malam hari raya Idul Adha sampai
naiknya imam ke mimbar untuk melakukan khutbah. Takbir ini sunnah dilakukan di mana
saja, baik di masjid, jalan raya, rumah, pasar dan di tempat-tempat lainnya. Dan takbir ini
biasa disebut takbir mursal. dan membaca takbir setiap kali sehabis sholat maktubah dan
sholat sunnah, mulai dari habis melakukan sholat ‘Id sampai dengan sholat Ashar pada
tanggal 13 Dzulhijjah. Dan takbir ini biasa disebut takbir muqayyad.

Menyembelih binatang qurban seperti kambing, sapi, atau unta, mulai tanggal 10 Dzulhijjah
sesudah khutbah shalat Idul Adha sampai dengan 3 hari berikutnya yang disebut hari-hari
Tasyriq (tanggal 11,12 dan 13 Dzulhijjah).

Allah SWT. berfirman:

ِ َ‫ ف‬،‫اك الْ َكوثَر‬


َ َ‫ إِ َّن َشانِئ‬،‫ك َواحْنَْر‬
‫ك ُه َو اأْل َْبَت ُر‬ َ َ ْ َ َ‫إِنَّا أ َْعطَْين‬
َ ِّ‫ص ِّل لَرب‬
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak. Maka dirikanlah
shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu
dialah yang terputus.” (QS. Al Kautsar: 1-3).

Dan bulan ini juga kita kembali di  ingatkan kepada kisah seorang kholilulloh kekasih
Allah SWT,  nabi Ibrahim as yang Allah uji kecintaannya, antara cintanya kepada keluarga
( nabi Ismail as dan Siti hajar )  dan cintanya kepada Allah. Alhamdulillah cintanya kepada
Allah melebihi dari segalanya, hal ini membuat kita bahkan nabi Muhammad SAW harus
mengambil pelajaran darinya.

Allah berfirman,

ِ َّ ‫قَ ْد َكانَت لَ ُكم أُسوةٌ حسنةٌ يِف إِبر ِاه‬


ُ‫ين َم َعه‬
َ ‫يم َوالذ‬
َ َْ ََ َ َ ْ ْ ْ
“Sesungguhnya telah ada contoh teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang
yang bersama dengan dia.”    (QS. Al Mumtahanah: 4)

“jama’ah jum’at yang dirahmati Allah”.

Jika para jamaah haji yang berada di tanah suci Mekah hanyut dalam manasik haji mereka,
maka kita juga seharusnya hanyut dalam ibadah shalat ied dan ibadah qurban kita.

Hari raya Idul Adha atau Idul Qurban yang empat hari lagi kita jumpai adalah hari penuh
hikmah dan pelajaran bahwa hidup adalah pengorbanan yang mendekatkan manusia kepada
Tuhannya, sesuai dengan makna harfiyah qurban itu sendiri, yaitu (qoruba – yaqrubu –
qurbanan) yang berarti dekat.

Tujuan hidup manusia adalah kebahagian, yaitu kebahagiaan lahir dan batin, dunia dan
akhirat. Tentu saja kebahagiaan manusia tidak terwujud begitu saja. Kebahagiaan tidak
diberikan Allah SWT. kepada manusia secara gratis. Kebahagiaan hanya bisa diperoleh
melalui perjuangan. Dan memang manusia tidak akan mendapat apa-apa kecuali yang ia
usahakan. Allah SWT. mengajarkan kita dalam kitab suci:

ِ ‫ وأَ ْن لَيس لِإْلِ نْس‬،‫ أَاَّل تَ ِزر وا ِزرةٌ ِو ْزر أُخرى‬، ‫ وإِبر ِاهيم الَّ ِذي وىَّف‬،‫ف موسى‬ ِ ‫مِب‬
‫ان‬ َ َ ْ َ َْ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ ُ ‫ص ُح‬ ُ ‫أ َْم مَلْ يُنَبَّأْ َا يِف‬
‫ مُثَّ جُيَْزاهُ اجْلََزاءَ اأْل َْوىَف‬،‫ف يَُرى‬ َّ ‫ َوأ‬،‫إِاَّل َما َس َعى‬،
َ ‫َن َس ْعيَهُ َس ْو‬
“Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran
Musa?, dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?, (yaitu)
bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan bahwasanya
seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya
usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya
dengan balasan yang paling sempurna.” (QS. An Najm: 36-41).

Itulah ajaran Allah,Ajaran untuk semua umat manusia. Ajaran yang disampaikan
kepada Rasul dan para Nabi. yaitu manusia harus berusaha. Tidak bakal ada perolehan tanpa
kerja dan perbuatan. Tidak ada kebahagiaan tanpa derita usaha dan pengorbanan. Berakit-
rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Di sinilah Nabiyullah Ibrahim memberikan suri tauladan yang tiada bandingan.

Nabi Ibrahim AS. rela mengorbankan putranya, Isma’il demi mengikuti perintah
Allah SWT. Nabi Ibrahim teladan umat manusia dalam semangat berkorban. Ia pasrah
kepada Allah SWT. Ia yakin Tuhannya hanya menghendaki kebaikan. Ia percaya bahwa
Allah tidak mungkin menghendaki keburukan. Maka Nabi Ibrahim bersedia melaksanakan
perintah Allah, mengorbankan anaknya, Isma’il, lambang kasih sayangnya kepada keturunan.

“jama’ah jum’at yang dirahmati Allah”.

Ibadah qurban sebagai sarana untuk melaksanakan taqarrub (mendekatkan diri)


kepada Allah, diawali dengan usaha untuk mengalahkan dorongan hawa nafsu. Dan Ibadah
qurban juga akan mewujudkan rasa persaudaraan, sikap suka menolong, saling asah asih dan
asuh, sebab para aghniya’ akan melaksanakn qurban yang dagingnya diberikan pada para
fakir miskin.
Setelah berqurban maka Allah akan melihat keimanan dan ketaqwaanya, dengan
demikian Allah SWT akan memberikan rahmat kepada hambanya, sebagaimana firman Allah
dalam Alquran surat Ath-Thalaq: 2-3:

... barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan
memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya, dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.

Kita tentu ingin mengikuti semangat pengorbanan Nabi Ibrahim. Dan semangat
pengorbanan itu kita lambangkan dalam ibadah berqurban. Berqurban dengan menyembelih
binatang qurban. Bukan untuk sesajen kepada Allah SWT. Berqurban adalah untuk
menanamkan rasa taqwa dalam dada kita. Dan memang taqwa itulah yang akan sampai
kepada Allah SWT., yang akan diterima sebagai amal kebaikan kita, bukan daging atau darah
hewan qurban kita. Bila semangat ketundukan kepada Allah telah menancap dalam dada, kita
akan sanggup menghadapi masa depan dengan keberanian berkorban, berani
mengesampingkan kesenangan sesaat, kebahagiaan sementara dan jangka pendek, demi
meraih kebahagiaan selamanya, kebahagiaan abadi dan jangka panjang.

“jama’ah jum’at yang dirahmati Allah”.

Marilah kita memohon kepada Allah kiranya keluarga kita yang menunaikan ibadah
haji tahun ini mendapatkan haji mabrur (amin). Dan mudah mudahan ibadah qurban kita
duterima oleh Allah SWT sebagai wujud rasa syukur kita dan keta’atan kita kepada Allah
SWT. Amin ya rabbal ‘alamin.

‫ أَ ُق ْو ُل َق ْولِ ْي‬.‫ْح ِك ْي ِم‬ ِّ ‫ات َو‬


َ ‫الذ ْك ِر ال‬
ِ ‫آن الْع ِظ ْي ِم و َن َفعنِي وإِيَّا ُكم بِما فِ ْي ِه ِمن اْآلي‬
َ َ
ِ
َ ْ َ ْ َ َ َ ‫بَ َار َك اهللُ ل ْي َولَ ُك ْم في الْ ُق ْر‬
ِ ِ
‫الر ِح ْي ُم‬
َّ ‫اسَتغْ ِف ُر ْوهُ إِنَّهُ ُه َو الْغَ ُف ْو ُر‬ ٍ ْ‫َسَتغْ ِف ُر اهللَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َسائِ ِر ال ُْم ْسلِ ِم ْي َن ِم ْن ُك ِّل ذَن‬
ْ َ‫ب ف‬ ْ ‫ َه َذا َوأ‬.
ْ

Khutbah ke 2:
‫اهلل ِمن ُشرو ِر أَْن ُف ِسنَا و ِمن َسيئَ ِ‬
‫ات أَ ْع َمالِنَا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ْ َّ‬ ‫ْح ْم َد ِهلل نَ ْح َم ُدهُ َونَ ْستَع ْينُهُ َونَ ْسَت ْغف ُرهُ َو َنعُ ْوذُ بِ ْ ُ ْ‬ ‫إِ ّن ال َ‬
‫ِ‬ ‫ضل لَه ومن ي ْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ي لَهُ‬
‫ضل ْل فَالَ َهاد َ‬ ‫َم ْن َي ْهده اهللُ فَالَ ُم ّ ُ َ َ ْ ُ‬
‫ان إِلَى َي ْوِم ال ّديْن‬
‫َصحابِ ِه ومن تَبِع ُهم بِِإ ْحس ٍ‬ ‫ِِ‬
‫ص ّل َو َسلّ ْم َعلى ُم َح ّمد َو َعلى آله ِوأ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ‬
‫ٍ‬
‫لله ّم َ‬‫اَ ُ‬
‫آم ُن ْوا اّت ُقوا اهللَ َح ّق ُت َقاتِِه َوالَ تَ ُم ْوتُ ّن إِالّ َوأَْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
‫يَاأ َّي َها الّ َذيْ َن َ‬
‫‪Surat al-asr‬‬
‫ك‬ ‫َحي ِاء ِم ْن ُهم واْأل َْمو ِ‬
‫ات‪ ،‬إِنَّ َ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّم ا ْغ ِفر لِل ِ ِ‬
‫َْ َ‬ ‫ْم ْسلم ْي َن َوال ُْم ْسل َمات‪َ ،‬وال ُْم ْؤمن ْي َن َوال ُْم ْؤمنَات اْأل ْ َ‬ ‫ْ ُ‬
‫‪.‬س ِم ْيع قَ ِريْب م ِج ْيب ال ّد َعو ِ‬
‫ات‬ ‫َ‬ ‫َ ٌ ٌ ُ ُ‬
‫لذيْ َن ِم ْن‬
‫اخ ْذ نَا إِ ْن نَ ِسينَا أَو أَ ْخطَأْنَا ربنَا والَ تَح ِمل َعلَينَا إِصرا َكما حملْتَهُ َعلَى اّ ِ‬
‫َّ َ ْ ْ ْ ْ ً َ َ َ‬ ‫ْ ْ‬
‫ربنا الَُت َؤ ِ‬
‫َ َّ‬
‫ص ْرنَا َعلَى‬ ‫ف َعنّا َوا ْغ ِف ْر لَنَا َو ْار َح ْمنَا أَنْ َ‬
‫ت َم ْوالَنَا فَانْ ُ‬ ‫َق ْبلِنَا َر ّبنَا َوالَ تً َح ّملْنَا َماالَ طَاقَةَ لَنَا بِ ِه َوا ْع ُ‬
‫‪.‬الْ َق ْوِم الْ َكافِ ِريْ َن‬
‫اب النّا ِر‪ .‬والحمد هلل رب العالمين‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫سنَةً َوقنَا َع َذ َ‬ ‫سنَةً َوفي اْألَخ َرة َح َ‬ ‫‪.‬ر َبنَا َءاتنَا في ال ّد ْنيَا َح َ‬ ‫َ‬
‫ش ِاء َوال ُْم ْن َك ِر‬
‫ان َوإِ ْيتَ ِاء ِذي ال ُق ْربَى َو َي ْن َهى َع ِن الْ َف ْح َ‬
‫اهلل ‪:‬إِ َّن اهلل يأْمر بِالْع ْد ِل وا ِإل ْحس ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ ُُ َ َ‬
‫اد ِ‬ ‫عبَ َ‬
‫ِ‬
‫َوالَْبغْ ِي يَِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْو َن‬

Anda mungkin juga menyukai