I
DENGAN HIPERTENSI DI RS DEMANG SEPULAU RAYA
LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2021
DISUSUN OLEH:
EGA YASINTA
Nim.2020207209097
1. Identitas klien
Nama : Tn. I
Usia: 34 tahun
Agama: islam
Pekerjaan :wiraswasta
2. Riwayat keperawatan
a. Keluhan utama : pasien mengatakan nyeri kepala. Pengkajian dilakukan pada tanggal
b. Riwayat kesehatan sekarang : Pasien mengatakan nyeri pada bagian kepala. susah
untuk makan, meriang, demam naik turun, pasien tampak meriang. Keadaan nyeri
nyeri seperti dituuk-tusuk R : di daerah kepala pada bagian frontal dan pada bagian
tengkuk, S : 3, T : lebih kurang 5 menit. Pasien mengalami mual dan diikuti dengan
keadaan pasien yang sulit untuk bergerak, hal ini dapat dilihat dari kemampuan
pasien tidak dapat mempertahankan posisi berdiri dalam waktu lama. Pasien
memiliki oedema pada area tangan dan saat pengkajian didapatkan hasil TTV
c. Riwayat kesehatan masa lalu : pasien pernah dirawat dirumah sakit dengan keluhan
Tidak ada keluarga yang pernah menderita penyakit yang menjadi faktor resiko
2. Pola komunikasi : Baik, pasien memiliki komunikasi yang baik dengan istri dan
3. Dampak penyakit pasien pada keluarga : dampak penyakit pasien pada keluarga
adalah dapat dilihat dari sisi aktivitas keluarga yang terganggu akibat menjaga
pasien dirumah sakit dan berdampak pula dari sisi ekonomi keluarga pasien
dimana pasien merupakan kepala rumah tangga dan juga merupakan tulang
punggu keuarga.
5. Sistem kepercayaan :
memiliki hubungan dengan kondisi atau penyakit yang diderita pasien saat ini.
3. Pola kebiasaan
a. Pola nutrisi
Pasien I mengatakan pola kebiasaan pasien dirumah dan dirumah sakit yang
diantaranya adalah pola nutrisi : makan 2 x sehari dirumah dengan porsi makan tidak
dihabiskan dirumah sakit pasien belum dapat dikaji pola asupan nurisinya
dikarenakan pasien baru masuk ruangan. Di rumah, pasien tidak memiliki kebiasaan
untuk meminum obat hipertensi dan obat-obatan sebelum makan yang diantaranya
adalah ambroxol 15 mg, amlodipin 100 mg, Caco3 50 gram. Pada pasien I memiliki
diet khusus untuk konsumsi makanan dirumah sakit yang berbeda dengan pola
b. Pola eliminasi
Pasien mengatakan frekuensi BAK dirumah sakit adalah 4 x sehari dengan warna urin
kuning dan jumlah urin yang keluar sediki dan tidak ada keluhan nyeri pada saat
mengeluarkan urin, berbeda dengan frekuaensi BAK dirumah lebih kurang 2 x sehari
dan pengeluaran urin sedikit dengan warna urin kuning dan tidak ada keluhan saat
1x atau tidak sama sekali dengan konsistensi feses padat, berbeda dengan keadaan
pasien sebelum masuk rumah sakit, dimana frekuensi pengeluaran feses dirumah 2 x
sehari dengan konsisensi padat dan tidak ada keluhan ketika BAB.
c. Personal hygine
kebiasaan kebersihan diri pribadi pasien dirumah sakit dengan frekuensi mandi 1 x
sehari, menggosok gigi 1 x sehari dan mencuci rambut 1 x sehari dan hal tersebut
dilakukan dengan dibantu oleh keluarga pasien dalam menyiapkan peralatan mandi
kebersihan diri secara mandiri dengan frekuensi mandi 2 x sehari dan menggosok gigi
Tidak ada perbedaan pola tidur dirumah dan dirumah dakit bagi pasien dimana waktu
tidur dirumah dan dirumah sakit pada pasien I dam yaitu 6-8 jam dengan tidak adanya
e. Pola aktivitas
Dirumah sakit pasien memiliki kesulitan dalam melakukan aktivitas yang berat,
pasien dapat melakukan aktivitas mandiri dalam kegiatan yang ringan seperti personal
hygine, ketika dirumah pasien biasanya melakukan pekerjaan yang berat sendiri
Pasien I tidak merokok, tetapi dalam keadaan pola konsumsi makanan pasien dirumah
tidak terkontrol dan menjadi faktor resiko penyakit yang diderita pasien saat ini.
4. Pengkajian fisik
didapakan hasil berat badan pasien 56 kg dengan tinggi badan 153 CM dan tekanan
darah pasien 160/90 mmhg, nadi pasien 78x/menit. Frekuensi nafas pasien 20 x/menit
suhu tubuh pasien dalam batas normal dengan 36,9 C dan kesadaran pasien kompos
mentis.
b. Sistem pengelihatan
Posisi mata klien I simetris antara kiri dan kanan dengan kelopak mata normal,
konjungiva pasien ananemis serta pupil pasien berespon terhadap cahaya, fungsi
c. Sistem pendengaran
Keadaan daun telinga pasien simetris antara kiri dan kanan dengan kondisi telinga
tengah sedikit kotor, tidak terdapatnya cairan dalam telinga dengan fungsi
d. Sistem wicara
Pasien ketika ditanyai seputar identitasnya pasien dapat menjawab dengan baik dan
diberikan.
e. Sistem pernafasan
Keadaan jalan nafas pasien baik, tidak mengalami sumbatan dari cairan dan benda
padat, tidak adanya penggunaan otot bantu nafas pada pasien dengan frekuensi
pernafasan 20 x/menit dengan irama teratur dan kedalaman pernafasan normal. Pasien
juga mengalami batuk tampa seputum, tidak adanya darah ketika pasien batuk dan
f. Sistem kardiovaskuler
Frekuensi nadi pasien 78 x/mnt dengan irama regular dan lemah dengan tekanan
darah 160/90 mmhg, tidak terdapatnya distensi vena jugularis dengan temperatur kulit
36,9 C. warna kulit gelap dengan adanya edema pada ekstremitas bawah dengan
g. Sirkulasi jantung
pasien yang diperiksa oleh penulis yaitu kecepatan denyut apical teratur dengan bunyi
jantung S1, S2 normal dengan irama teratur dan pasien tidak mengalami nyeri dada.
h. Sistem hematologi
Pasien I mengalami nyeri atau pusing kepala dengan kualitas nyeri seperti tertusuk
benda tajam dan region nyeri di daerah frontal kepala dengan skala nyeri 4 dan durasi
waktu terjadinya nyeri lebih kurang 5 menit. Tingkat kesadaran pasien kompos
mentis dengan nilai GCS adalah 15 menit, reflex fisiologis pasien yang terdiri dari
biceps dan triceps secara berturut turut adalh fleksi dan ekstensi dan tidak adanya
j. Sistem pencernaan
Keadaan sistem pencernaan pasien baik dengan keadaan mulut pasien yang berupa
gigi utuh serta keadaan lidah bersih, pasien tidak mengalami muntah serta tidak
mengalami nyeri pada bagian abdomen, konsistensi feses padat dan ketika dilakukan
palpasi pada bagian abdomen tidak terabanya pembesaran hepar dan keadaan
abdomen kembung
k. Sistem Endokrin
Ketika dilakukan pemeriksaan fisik pada bagian sistem endokrin, didapatkan hasil
tidak adnya pembesaran kelenjar tiroid dan tidak adanya bau keton pada nafas serta
l. Sistem urogenital
terdapatnya perubahan pola kemih yang ditandai dengan 4 x sehari dalam BAK
dengan warna urin kuning dan tidak adanya distensi kandung kemih, tidak adanya
keadaan turgor kulit pasien baik dengan warna kulit gelap dan keadaan kulit terdapat
luka tidak ada dan gatal-gatal pada kuli tidak ada serta kondisi kuli pasien baik. Tidak
adanya kelainan pada kulit dan terjadinya udem pada daerah kulit yang terpasan infus
dan pada daerah ekstremitas atas dan bawah, keadaan tekstur rambut pasien baik dan
yang lemah, yang ditandai dengan pasien sering berbaring di tempa tidur dan sulit
l. Data penunjang
07 mei-2021 : 17:00
Tabel 3.1
Analisa data
Tabel 3.4
2.
DS: Pasien mengatakan mual muntah Intake dan output Nutrisi kurang
dan tidak nafsu makan tidakadekuat dari kebutuhan
tubuh
DO: Lidah pasien tampak kotor
Makan 3xsehari dengan porsi tidak
habis. Pasien tampak lemah
3.
DS : Pasien mengatakan lemah sulit Kelemahan dalam Intoleransi
untuk bangun dan berjalan beraktiitas aktifitas
DO : Pasien dibantu dalam berjalan
ke kamar mandi oleh keluarga
Tonus otot pasien lemah
Pola aktifitas pasien di rumah
sakir buruk.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. PERENCANAAN
Tabel 3.5
Penatalaksanaan Analgesik :
16. Tentukan lokasi, karakteristik, 16. Sebagai acuan dalam
kualitas, dan derajat nyeri pemberian dosis obat
sebelum pemberian obat yang tepat
17. Cek instruksi dokter tentang 17. Menghindari
jenis obat, dosis, dan frekuensi kesalahan dalam
pemberian obat
18. Cek riwayat alergi 18. Menghindari adanya
kemerahan, gatal-
gatal dan efek lain
dari konsumsi obat
yang salah
19. Tentukan pilihan analgesik 19. Mengurangi nyeri
tergantung tipe dan beratnya yang dirasakan
nyeri sehingga dapat
menentukan
20. Monitor vital sign sebelum dan intervensi selanjutnya
sesudah pemberian analgesik 20. Mengetahui
pertama kali perubahan status
kesehatan setelah
pemberian obat
21. Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek 21. Memberikan
samping) informasi untuk
membantu dalam
menentukan pilihan/
keefektifan intervensi
2 ketidak Indikator Status Manajemen Nutrisi
seimbangan Gizi: 1. Kaji adanya alergi makanan
nutrisi 1: Tidak adekuat 1. Mengetahui intake
kurang dari 2: Sedikit adekuat masukan pasien dan
kebutuhan 3: Cukup adekuat menentukan
tubuh 4: Adekuat 2. Kolaborasi dengan ahli gizi intervensi yang
berhubunga 5: Sangat adekuat untuk menentukan jumlah sesuai
n dengan kalori dan nutrisi yang 2. Meningkatkan
intake yang Outcomes: dibutuhkan pasien. keseimbangan nutrisi
tidak 1. Makanan oral, yang adekuat
adekuat pemberian 3. Anjurkan pasien untuk
makanan meningkatkan intake Fe 3. Meningkatkan
lewat slang, 4. Anjurkan pasien untuk kesehatan pasien
atau nutrisi meningkatkan protein dan 4. Dapat meningkatkan
parenteral vitamin C intake yang adekuat
total 5. Berikan substansi gula
2. Asupan cairan 5. Meningkatkan gula
oral atau IV 6. Yakinkan diet yang dimakan darah
mengandung tinggi serat
untuk mencegah konstipasi 6. Mempermudah
melancarkan
7. Berikan makanan yang defekasi
terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli 7.
Nutrisi yang adekuat
gizi) dapat meningkatkan
8. Ajarkan pasien bagaimana status kesehatan
membuat catatan makanan 8. Mempertahankan
harian. nutrisi pasien yang
9. Monitor jumlah nutrisi dan adekuat
kandungan kalori 9. Mepertahankan
10. Berikan informasi tentang keseimbangan nutisi
kebutuhan nutrisi 10. Pengetahuan yang
cukup dapat
11. Kaji kemampuan pasien untuk meningkatkan
mendapatkan nutrisi yang motivasi pasien
dibutuhkan 11. Menjaga kebutuhan
Monitoring Nutrisi nutrisi
12. BB pasien dalam batas
normal
Tabel 3.6