Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA NY.

I
DENGAN HIPERTENSI DI RS DEMANG SEPULAU RAYA
LAMPUNG TENGAH
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH:

EGA YASINTA
Nim.2020207209097

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
TAHUN 2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN

1. Identitas klien

Nama : Tn. I

Jenis kelamin: Laki laki

Usia: 34 tahun

Agama: islam

Pendidikan terakhir: SMA

Pekerjaan :wiraswasta

Alamat : Sukobinangun kec.Simpang Randu

Status Perkawinan : Kawin

2. Riwayat keperawatan

a. Keluhan utama : pasien mengatakan nyeri kepala. Pengkajian dilakukan pada tanggal

7 Mei 2021 pukul 13.00 Wib

b. Riwayat kesehatan sekarang : Pasien mengatakan nyeri pada bagian kepala. susah

untuk makan, meriang, demam naik turun, pasien tampak meriang. Keadaan nyeri

dapat dikategorikan sebagai berikut, dengan P: peningkatan tekanan intrakranial, Q :

nyeri seperti dituuk-tusuk R : di daerah kepala pada bagian frontal dan pada bagian

tengkuk, S : 3, T : lebih kurang 5 menit. Pasien mengalami mual dan diikuti dengan

keadaan pasien yang sulit untuk bergerak, hal ini dapat dilihat dari kemampuan

pasien tidak dapat mempertahankan posisi berdiri dalam waktu lama. Pasien

memiliki oedema pada area tangan dan saat pengkajian didapatkan hasil TTV

pasien : TD : 160/90 mmhg, T : 36,9 C, N : 78x/menit, dan RR : 22 x/menit

c. Riwayat kesehatan masa lalu : pasien pernah dirawat dirumah sakit dengan keluhan

lupus dan pasien juga memiliki riwayat penyakit ginjal.

d. Riwaya kesehatan keluarga :

Tidak ada keluarga yang pernah menderita penyakit yang menjadi faktor resiko

terjadinya penyakit pada pasien I.


e. Riwayat psikososial

1. Adakah orang terdekat dengan pasien : Ada, istri pasien

2. Pola komunikasi : Baik, pasien memiliki komunikasi yang baik dengan istri dan

keluargaa besar pasien

3. Dampak penyakit pasien pada keluarga : dampak penyakit pasien pada keluarga

adalah dapat dilihat dari sisi aktivitas keluarga yang terganggu akibat menjaga

pasien dirumah sakit dan berdampak pula dari sisi ekonomi keluarga pasien

dimana pasien merupakan kepala rumah tangga dan juga merupakan tulang

punggu keuarga.

4. Mekanisme koping terhadap stress : Dibantu keluarga

5. Sistem kepercayaan :

Nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan : tidak ada

f. Kondisi Lingkungan Rumah : Kondisi lingkungan rumah pasien baikdan tidak

memiliki hubungan dengan kondisi atau penyakit yang diderita pasien saat ini.

3. Pola kebiasaan

a. Pola nutrisi

Pasien I mengatakan pola kebiasaan pasien dirumah dan dirumah sakit yang

diantaranya adalah pola nutrisi : makan 2 x sehari dirumah dengan porsi makan tidak

dihabiskan dirumah sakit pasien belum dapat dikaji pola asupan nurisinya

dikarenakan pasien baru masuk ruangan. Di rumah, pasien tidak memiliki kebiasaan

mengkonsumsi obat sebelum makan sedangkan di rumah sakit pasien dianjurkan

untuk meminum obat hipertensi dan obat-obatan sebelum makan yang diantaranya

adalah ambroxol 15 mg, amlodipin 100 mg, Caco3 50 gram. Pada pasien I memiliki

diet khusus untuk konsumsi makanan dirumah sakit yang berbeda dengan pola

kebiasaan nutrisi pasien dirumah yang tidak terkonntrol.dalam mengkonsumsi

makanan pasien tidak menggunakan ala bantu makan NGT.

b. Pola eliminasi

Pasien mengatakan frekuensi BAK dirumah sakit adalah 4 x sehari dengan warna urin

kuning dan jumlah urin yang keluar sediki dan tidak ada keluhan nyeri pada saat
mengeluarkan urin, berbeda dengan frekuaensi BAK dirumah lebih kurang 2 x sehari

dan pengeluaran urin sedikit dengan warna urin kuning dan tidak ada keluhan saat

mengeluarkan urin. Dalam pengeluaran BAB pada pasien I dirumah pasien

mengalami kesulitan dalam pengeluaran BAB ketika dirumah sakitdengan frekuensi

1x atau tidak sama sekali dengan konsistensi feses padat, berbeda dengan keadaan

pasien sebelum masuk rumah sakit, dimana frekuensi pengeluaran feses dirumah 2 x

sehari dengan konsisensi padat dan tidak ada keluhan ketika BAB.

c. Personal hygine

kebiasaan kebersihan diri pribadi pasien dirumah sakit dengan frekuensi mandi 1 x

sehari, menggosok gigi 1 x sehari dan mencuci rambut 1 x sehari dan hal tersebut

dilakukan dengan dibantu oleh keluarga pasien dalam menyiapkan peralatan mandi

kebersiha diri pasien sedangkan ketika dirumah pasien melakukan aktivitas

kebersihan diri secara mandiri dengan frekuensi mandi 2 x sehari dan menggosok gigi

serta mencuci rambut 2 x sehari.

d. Pola istirahat tidur

Tidak ada perbedaan pola tidur dirumah dan dirumah dakit bagi pasien dimana waktu

tidur dirumah dan dirumah sakit pada pasien I dam yaitu 6-8 jam dengan tidak adanya

keluhan saat tidur.

e. Pola aktivitas

Dirumah sakit pasien memiliki kesulitan dalam melakukan aktivitas yang berat,

pasien dapat melakukan aktivitas mandiri dalam kegiatan yang ringan seperti personal

hygine, ketika dirumah pasien biasanya melakukan pekerjaan yang berat sendiri

seperti menguruh warung manisan dirumah dengan dibantu oleh suami I.

f. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan

Pasien I tidak merokok, tetapi dalam keadaan pola konsumsi makanan pasien dirumah

tidak terkontrol dan menjadi faktor resiko penyakit yang diderita pasien saat ini.
4. Pengkajian fisik

a. Pemeriksaan fisik umum

Ketika dilakukan pemeriksaan fisik pada pasien Y pada tanggal 25-11-2014

didapakan hasil berat badan pasien 56 kg dengan tinggi badan 153 CM dan tekanan

darah pasien 160/90 mmhg, nadi pasien 78x/menit. Frekuensi nafas pasien 20 x/menit

suhu tubuh pasien dalam batas normal dengan 36,9 C dan kesadaran pasien kompos

mentis.

b. Sistem pengelihatan

Posisi mata klien I simetris antara kiri dan kanan dengan kelopak mata normal,

konjungiva pasien ananemis serta pupil pasien berespon terhadap cahaya, fungsi

pengelihatan pasien baik

c. Sistem pendengaran

Keadaan daun telinga pasien simetris antara kiri dan kanan dengan kondisi telinga

tengah sedikit kotor, tidak terdapatnya cairan dalam telinga dengan fungsi

pendengaran pasien baik. Tidak terdapat gangguan keseimbangan pada psien I.

d. Sistem wicara

Pasien ketika ditanyai seputar identitasnya pasien dapat menjawab dengan baik dan

tidak mengalami gangguan dalam menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang

diberikan.

e. Sistem pernafasan

Keadaan jalan nafas pasien baik, tidak mengalami sumbatan dari cairan dan benda

padat, tidak adanya penggunaan otot bantu nafas pada pasien dengan frekuensi

pernafasan 20 x/menit dengan irama teratur dan kedalaman pernafasan normal. Pasien

juga mengalami batuk tampa seputum, tidak adanya darah ketika pasien batuk dan

suara nafas klien vaskuler.

f. Sistem kardiovaskuler

Frekuensi nadi pasien 78 x/mnt dengan irama regular dan lemah dengan tekanan

darah 160/90 mmhg, tidak terdapatnya distensi vena jugularis dengan temperatur kulit
36,9 C. warna kulit gelap dengan adanya edema pada ekstremitas bawah dengan

kapilarirefil pasien < 3 detik.

g. Sirkulasi jantung

pasien yang diperiksa oleh penulis yaitu kecepatan denyut apical teratur dengan bunyi

jantung S1, S2 normal dengan irama teratur dan pasien tidak mengalami nyeri dada.

h. Sistem hematologi

Dalam sistem hematologi pasien pucat tetapi tidak mengalami perdarahan,

i. Sistem syaraf pusat

Pasien I mengalami nyeri atau pusing kepala dengan kualitas nyeri seperti tertusuk

benda tajam dan region nyeri di daerah frontal kepala dengan skala nyeri 4 dan durasi

waktu terjadinya nyeri lebih kurang 5 menit. Tingkat kesadaran pasien kompos

mentis dengan nilai GCS adalah 15 menit, reflex fisiologis pasien yang terdiri dari

biceps dan triceps secara berturut turut adalh fleksi dan ekstensi dan tidak adanya

refleks patologis yang terjadi.

j. Sistem pencernaan

Keadaan sistem pencernaan pasien baik dengan keadaan mulut pasien yang berupa

gigi utuh serta keadaan lidah bersih, pasien tidak mengalami muntah serta tidak

mengalami nyeri pada bagian abdomen, konsistensi feses padat dan ketika dilakukan

palpasi pada bagian abdomen tidak terabanya pembesaran hepar dan keadaan

abdomen kembung

k. Sistem Endokrin

Ketika dilakukan pemeriksaan fisik pada bagian sistem endokrin, didapatkan hasil

tidak adnya pembesaran kelenjar tiroid dan tidak adanya bau keton pada nafas serta

tidak terdapatnya luka gangrene

l. Sistem urogenital

terdapatnya perubahan pola kemih yang ditandai dengan 4 x sehari dalam BAK

dengan warna urin kuning dan tidak adanya distensi kandung kemih, tidak adanya

keluhan sakit pinggang pada pasien I.


m. Sistem integument

keadaan turgor kulit pasien baik dengan warna kulit gelap dan keadaan kulit terdapat

luka tidak ada dan gatal-gatal pada kuli tidak ada serta kondisi kuli pasien baik. Tidak

adanya kelainan pada kulit dan terjadinya udem pada daerah kulit yang terpasan infus

dan pada daerah ekstremitas atas dan bawah, keadaan tekstur rambut pasien baik dan

kebersihan rambut pasien baik.

n. Sistem muskulo skeletal

pasien mengalami gangguan kesulitan dalam bergerak dikarenakan keadaan pasie

yang lemah, yang ditandai dengan pasien sering berbaring di tempa tidur dan sulit

untuk melakukan kegiatan yang berat.

l. Data penunjang

07 mei-2021 : 17:00

Tabel 3.1

No Yang diperiksa Hasil Nilai rujukan Satuan


1. GDS 101 70-120 Mg/dl
2. Ureum 35 20-40 Mg/dl
3. Creatin 1,6 0,5-1,2 Gr/dl
4. Hematocrit 32 Lk:37-47% Gr/dl
Pr : 40-54 %
5. Hb 11,6 Lk:13,00-18,0 Gr/dl
Pr : 12,0-16,0
6. Leukosit 11.600 4000-10.000 Mm3
7. Trombosit 470.000 150.000-400.000 Sel/mm3

Analisa data

Tabel 3.4

No Data penunjang Etiologi Masalah


1. DS : Pasien mengatakan pusing dan Peningkatantekanan Nyeri akut
nyeri pada daerah kepala dengan intra kranial
P : Peningkatan tekanan intrakranial
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : Di daerah kepala
S:3
T : 5 menit
DO : Pasien terkadang meringis
TTV : N : 78 x / menit
TD : 160/90 mmhg
P : 20x/menit
S : 36,9 C
Diagnosa medis : Hipertensi + AKI

2.
DS: Pasien mengatakan mual muntah Intake dan output Nutrisi kurang
dan tidak nafsu makan tidakadekuat dari kebutuhan
tubuh
DO: Lidah pasien tampak kotor
Makan 3xsehari dengan porsi tidak
habis. Pasien tampak lemah

3.
DS : Pasien mengatakan lemah sulit Kelemahan dalam Intoleransi
untuk bangun dan berjalan beraktiitas aktifitas
DO : Pasien dibantu dalam berjalan
ke kamar mandi oleh keluarga
Tonus otot pasien lemah
Pola aktifitas pasien di rumah
sakir buruk.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b/d peningkatan vaskularitas cerebral

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Intake inadekuat

3. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan fisik

C. PERENCANAAN

Tabel 3.5

No Diagnosa NOC NIC Rasional


1 Nyeri akut Indikator Manajemen Nyeri :
berhubunga Pengendalian 1. Lakukan pengkajian nyeri 1. Mengetahui
n dengan Nyeri: secara komprehensif termasuk perkembangan nyeri
agen cidera 1: Tidak pernah lokasi, karakteristik, durasi, dan tanda-tanda nyeri
biologi 2: Jarang frekuensi, kualitas dan faktor sehingga dapat
3: Kadang-kadang presipitasi menentukan intervensi
4: Sering selanjutnya
5: Selalu 2. Mengetahui respon
2. Observasi reaksi nonverbal dari pasien terhadap nyeri
Outcomes: ketidaknyamanan 3. Menumbuhkan sikap
1. Mengenali 3. Gunakan teknik komunikasi saling percaya
awitan nyeri terapeutik untuk mengetahui
2. Menggunakan pengalaman nyeri pasien
tindakan 4. Dukungan yang cukup
pencegahan 4. Bantu pasien dan keluarga dapat menurunkan
3. Melaporkan untuk mencari dan menemukan reaksi nyeri pasien
nyeri dapat dukungan 5. Menurukan rasa nyeri
dikendalikan 5. Kontrol lingkungan yang dapat pasien
mempengaruhi nyeri seperti
Indikator suhu ruangan, pencahayaan dan 6. Dapat menurukan
Tingkat Nyeri: kebisingan tingkat nyeri pasien
1: Sangat berat 6. Kurangi faktor presipitasi nyeri 7. Mengetahui
2: Berat perkembangan nyeri
3: Sedang 7. Kaji tipe dan sumber nyeri dan menentukan
4: Ringan untuk menentukan intervensi intervensi selanjutnya
5: Tidak ada 8. Menurunkan
8. Ajarkan tentang teknik non ketegangan otot, sendi
Outcomes: farmakologi dan melancarkan
1. Ekspresi nyeri peredaran darah
pada wajah sehingga dapat
2. Gelisah atau 9. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
ketegangan mengurangi nyeri 9. Analgetik berfungsi
otot sebagai depresan
3. Durasi episode system syaraf pusat
nyeri 10. Tingkatkan istirahat sehingga mengurangi
4. Merintih dan atau menghilangkan
menangis nyeri
5. Gelisah 10. Istirahat yang cukup
dapat mengurangi
11. Berikan informasi tentang rasa nyeri
nyeri seperti penyebab nyeri,
11. Pasien tidak merasa
berapa lama nyeri akan
cemas dan takut
berkurang dan antisipasi sebab-sebab nyeri
ketidaknyamanan dari
prosedur 12. Menghindari
kesalahan dalam
Medication Management pemberian obat

12. Ikuti lima benar obat


13. Memastikan tidak
terjadi kesalahan
13. Verifikasiresepatau dalam pemberian obat
obatsebelum memberikanobat 14. Informasi yang tepat
membantu dalam
14. Monitortanda-tanda keefektifan intervensi
vitaldanlaboratoriumnilaisebel
um pemberianobat, yang 15. Memenuhi kebutuhan
sesuai dengan mendukung
15. Bantupasien dalamminum obat partisipasi dan
kemandirian pasien

Penatalaksanaan Analgesik :
16. Tentukan lokasi, karakteristik, 16. Sebagai acuan dalam
kualitas, dan derajat nyeri pemberian dosis obat
sebelum pemberian obat yang tepat
17. Cek instruksi dokter tentang 17. Menghindari
jenis obat, dosis, dan frekuensi kesalahan dalam
pemberian obat
18. Cek riwayat alergi 18. Menghindari adanya
kemerahan, gatal-
gatal dan efek lain
dari konsumsi obat
yang salah
19. Tentukan pilihan analgesik 19. Mengurangi nyeri
tergantung tipe dan beratnya yang dirasakan
nyeri sehingga dapat
menentukan
20. Monitor vital sign sebelum dan intervensi selanjutnya
sesudah pemberian analgesik 20. Mengetahui
pertama kali perubahan status
kesehatan setelah
pemberian obat
21. Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek 21. Memberikan
samping) informasi untuk
membantu dalam
menentukan pilihan/
keefektifan intervensi
2 ketidak Indikator Status Manajemen Nutrisi
seimbangan Gizi: 1. Kaji adanya alergi makanan
nutrisi 1: Tidak adekuat 1. Mengetahui intake
kurang dari 2: Sedikit adekuat masukan pasien dan
kebutuhan 3: Cukup adekuat menentukan
tubuh 4: Adekuat 2. Kolaborasi dengan ahli gizi intervensi yang
berhubunga 5: Sangat adekuat untuk menentukan jumlah sesuai
n dengan kalori dan nutrisi yang 2. Meningkatkan
intake yang Outcomes: dibutuhkan pasien. keseimbangan nutrisi
tidak 1. Makanan oral, yang adekuat
adekuat pemberian 3. Anjurkan pasien untuk
makanan meningkatkan intake Fe 3. Meningkatkan
lewat slang, 4. Anjurkan pasien untuk kesehatan pasien
atau nutrisi meningkatkan protein dan 4. Dapat meningkatkan
parenteral vitamin C intake yang adekuat
total 5. Berikan substansi gula
2. Asupan cairan 5. Meningkatkan gula
oral atau IV 6. Yakinkan diet yang dimakan darah
mengandung tinggi serat
untuk mencegah konstipasi 6. Mempermudah
melancarkan
7. Berikan makanan yang defekasi
terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli 7.
Nutrisi yang adekuat
gizi) dapat meningkatkan
8. Ajarkan pasien bagaimana status kesehatan
membuat catatan makanan 8. Mempertahankan
harian. nutrisi pasien yang
9. Monitor jumlah nutrisi dan adekuat
kandungan kalori 9. Mepertahankan
10. Berikan informasi tentang keseimbangan nutisi
kebutuhan nutrisi 10. Pengetahuan yang
cukup dapat
11. Kaji kemampuan pasien untuk meningkatkan
mendapatkan nutrisi yang motivasi pasien
dibutuhkan 11. Menjaga kebutuhan
Monitoring Nutrisi nutrisi
12. BB pasien dalam batas
normal

13. Monitor adanya penurunan 12. Meningkatkan


berat badan keseimbangan nutrisi

14. Monitor tipe dan jumlah


aktivitas yang biasa dilakukan 13. Penurunan berat
badan menunjukkan
15. Monitor lingkungan selama kebutuhan nutrisi
makan yang tidak adekuat
14. Aktivitas yang baik
16. Monitor kulit kering dan dapat meningkat
perubahan pigmentasi intake masukan
nutrisi
17. Monitor turgor kulit 15. Lingkungan yang
nyaman
18. Monitor mual dan muntah meningkatkan nafsu
makan
16. Kulit kering
menunjukkan
19. Monitor makanan kesukaan kurangnya cairan
dalam tubuh
20. Monitor kalori dan intake 17. Menentukan
nuntrisi intervensi lebih
lanjut
18. Mual muntah
menurunkan
pemasukan dann
memerlukan
intervensi
19. Meningkatkan
pemasukan oral
20. Mengidentifikasi
kekurangan nutrisi

3 Intoleransi NOC : NIC :


aktivitas Self Care : ADLs 1. Observasi adanya pembatasan 1.Kesulitan dalam
Berhubung 1: tergantung,tidak klien dalam melakukan bergerak berdampak
an dengan : bisa berpartisipasi aktivitas pada tonus otot pasien
Kelemahan 2: memerlukan 2. Kaji adanya faktor yang
fisik bantuan dan menyebabkan kelelahan 2.Faktor eksternal dan
penjagaan internal berpengaruh
3:memerlukan 3. Monitor nutrisi  dan sumber terhadap faktor
bantuan 4:sedikit energi yang adekuat kelelahan pada pasien
mandiri dengan
penjagaan 3.Nutrisi yang adekuat
5: mandiri membantu dalam
4. Monitor pasien akan adanya memberikan suplay
kelelahan fisik dan emosi energy tambahan pada
Outcomes: secara berlebihan pasien dalam
1.Berpartisipasi beraktivitas
dalam aktivitas 4.Faktor emosi dapat
fisik tanpa 5. Monitor respon kardivaskuler  menyebabkan
disertai terhadap aktivitas (takikardi, terkurasnya energy yang
peningkatan disritmia, sesak nafas, berlebih terutama dari
tekanan darah, diaporesis, pucat, perubahan sisi psikologis pasien
nadi dan RR hemodinamik)
2.Mampu 6. Monitor pola tidur dan lamanya 5.Aktivitas yang ditandai
melakukan tidur/istirahat pasien dengan respon patologis
aktivitas sehari dari kardiovaskuler
hari (ADLs) menandakan adanya
secara mandiri 7. Kolaborasikan dengan Tenaga kelemahan fisik yang
3.Keseimbangan Rehabilitasi Medik dalam patologik
aktivitas dan merencanakan progran terapi
istirahat yang tepat. 6.Tingkat tirah baring
8. Bantu klien untuk yang tinggi berpengaruh
mengidentifikasi aktivitas yang terhadap energy yang
mampu dilakukan dimiliki pasien untuk
beraktivitas
9. Bantu untuk memilih aktivitas 7.Program terapi yang
konsisten yang sesuai dengan adekuat memberikan
kemampuan fisik, psikologi dampak tercapainya
dan sosial. rehabilitasi medis yang
10. Bantu untuk mengidentifikasi baik
dan mendapatkan sumber yang 8.Aktivitas yang ringan
diperlukan untuk aktivitas dan dapat dilakukan
yang diinginkan pasien merupakan terapi
11. Bantu untuk mendpatkan alat awal untuk latihan fisik
bantuan aktivitas seperti kursi pasien
roda, kruk 9.Terapi aktivitas fisik
yang baik memberikan
12.Bantu untuk  mengidentifikasi dampak yang baik
aktivitas yang disukai terhadap latihan fisik
pada pasien

13. Bantu klien untuk membuat 10. Indentifikasi dini


jadwal latihan diwaktu luang memberikan informasi
yang tepat terhadap
14. Bantu pasien/keluarga untuk tindakan keperawatan
mengidentifikasi kekurangan yang akan datang
dalam beraktivitas 11. Alat bantu
mempermudah untuk
15. Sediakan penguatan positif membantu pasien dalam
bagi yang aktif beraktivitas melatih aktivitas fisik

12. Aktivitas yang


16. Bantu pasien untuk disukai pasien
mengembangkan motivasi diri dan memudahkan pasien
penguatan dalam melakukan
aktivitas fisik
13. Jadwal latihan
17. Monitor respon fisik, emosi, yang teratur
sosial dan spiritual mempermudah latihan
yang efektif pada pasien

14. Identifikasi dini


terhadap kelemahan
fisik pada pasien
membantu menemukan
terapi yang tepat pada
pasien

15. Penguatan positif


yang adekuat
berpengaruh terhadap
pemberian motivasi
dalam beraktifitas
optimal
16. Motivasi dan
penguatan yang baik
berpengaruh terhadap
dorongan pasien
mengikuti terapi fisik
yang akan dilakukan
17. Respon fisik yang
pasif menandakan
keadaan fisik pasien
lemah dan harus
dilakukan tindakan
keperawatan
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Nama Pasien : Ny. I Dx. Medis : Hipertensi

Umur : 34 tahun Ruangan : Kenanga

Tabel 3.6

NO Hari/ NO. Implementasi Evaluasi Paraf


tanggal Diagnosa
1. Jumat, I 1. Mengkaji nyeri S : pasien mengatakan nyeri
7 Mei berkurang
20211 O : TD 150/100 mmhg, Nadi
13.30 84 x/mnt, RR 21 x/mnt, T
36,8 C dengan keadaan
2. Mengkaji TTV nyeri P : peningkatan
14.00 tekanan intra kranial, Q :
seperti tertusuk tusuk
benda tajam, R : daerah
kepala, S : 4, T : 5 menit,
3. Mengobservasi respon pasien tampak rileks,
non verbal terhadap pasien menggunakan
14.15 nyeri teknik non farmakologi
4. Kalaborasi pemberian dalam mengatasi nyeri.
analgesic keterolak 1 A : nyeri berkurang,
17.00 ampul indikator tingkat nyeri
ringan.
P : Intervensi dihentikan
1. Menganjurkan pasien
untuk menghabiskan
2. 7 Mei II makanan S : pasien mengatakan mual
2021/1 berkurang, porsi makan
17.00 2. Mengkalaborasikan habis
pemberian makanan O : Mual muntah berkurang,
8 Mei rendah garam pada ahli porsi makan habis,
2021/ gizi BB 58 Kg, turgor kulit
09.00 3. Mengkalaborasikan baik, konjungtiva
obat untuk mengurangi ananemis
8 mei mual muntah (ondan 1 pemberian makanan
2021/ ampul) melalui oral, asupan
10.00 4. Memberikan glukosa 10 cairan melalui oran dan
% IV.
8 mei A : indikator status gizi
2021/ 5. Memonitor BB pasien pasien dalam keadaan
11.00 cukup adekuat.
8 mei P : Intervensi dihentikan
2021/
11.10

1. Mengkaji respon pasien


terhadap aktivitas
3. 8 mei III S : Pasien mengatakan tubuh
2021/ 2. Memonitor nutrisi dan masih lemah
09.00 sumber energi yang O : Pasien dapat
adekuat berpartisipasi dalam
09.30 3. Memberikan dorongan aktifitas fisik tanpa
pada pasien untuk disertai peningkatan TD,
10.00 melakukan aktivitas nadi dan RR, pasien
melakukan aktivitas yang
dapat dilakukan seperti
personal hygine dan
berjalan disekitar ruangan,
pola aktifitas dan
keseimbangan pasien
dalam keadaan baik.
A : pasien dapat melakukan
aktivitas ringan secara
mandiri,
P : Intervensi dilanjutkan
oleh keluarga di masyarakat
no 3.

Anda mungkin juga menyukai