Anda di halaman 1dari 11

Analisis Kebutuhan Sarana dan Prasarana Laboratorium

Perpajakan
Sebagai Penunjang Proses Pembelajaran
Pada Jurusan Akuntansi Program S1
Made Arie Wahyuni a,*, Ni Wayan Yulianita Dewib, GA Rencana Sari Dewic
aUniversitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
*( wahyuni_arie@yahoo.com)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sarana dan prasarana laboratorium
perpajakan yang ideal pada Jurusan Akuntansi Program S1 serta menganalisis kebutuhan
sebagai dasar perencanaan pengadaan sarana dan prasarana laboratorium perpajakan
pada Jurusan Akuntansi Program S1. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah penelitian deskriptif analitis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner,
wawancara, dokumentasi dan observasi. Untuk pengambilan sampel, peneliti
menggunakan rumus slovin dari 683 populasi diperoleh 252 responden. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kebutuhan sarana dan prasarana laboratorium perpajakan sebagai
penunjang proses pembelajaran sangatlah penting dalam upaya meningkatkan kompetensi
mahasiswa dalam bidang perpajakan. Laboratorium perpajakan memerlukan sebuah
perencanaan yang baik sehingga dapat menciptakan sebuah laboratorium yang ideal guna
memenuhi kebutuhan mahasiswa saat ini. Selain itu, dengan adanya laboratorium
perpajakan dapat memberikan manfaat bagi civitas lembaga dan juga edukasi kepada
masyarakat mengenai peranan pajak. Perencanaan laboratorium perpajakan memerlukan
koordinasi dari berbagai unit dan program studi di Fakultas Ekonomi, sehingga kendala-
kendala yang terjadi dapat segera diatasi.
Kata kunci: analisis kebutuhan, laboratorium perpajakan

PENDAHULUAN pendidikan diperlukan untuk meraih


Pendidikan memegang peranan kedudukan dan kinerja optimal pada
penting bagi peningkatan SDM setiap pekerjaan dilakukan.
sehingga para pelaku pembangunan Pendidikan adalah sebuah sistem
pendidikan harus berupaya formal yang mengajarkan tentang
menaikkan derajat mutu pendidikan pengetahuan, nilai-nilai dan berbagai
di Indonesia agar mampu bersaing keterampilan. Agar pemenuhan
dalam pasar tenaga kerja dengan sarana dan prasarana tepat guna dan
menyesuaikan pembangunan berdaya guna (efektivitas dan
pendidikan itu sendiri. Suatu lembaga efisiensi), diperlukan suatu analisis
pendidikan tidak dapat berjalan tanpa kebutuhan yang tepat di dalam
adanya sarana dan prasarana yang perencanaan pemenuhannya.
dapat digunakan para mahasiswa Pengadaan sarana prasarana tersebut
untuk melaksanakan pendidikan harus berkaitan dengan jenis dan
dengan baik. Menurut Surya (2007), spesifikasi, jumlah, waktu maupun

530
Wahyuni, Yulianita,Rencana-Analisis Kebutuhan Sarana…

tempat, dengan harga, maupun sarana dan prasarana tepat guna dan
sumber yang dapat berdaya guna (efektivitas dan
dipertanggungjawabkan, Minarti efisiensi), diperlukan suatu analisis
(2011). kebutuhan yang tepat di dalam
Sesuai dengan Undang-undang perencanaan pemenuhannya.
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Penetapan akan kebutuhan
Pendidikan Nasional yang antara lain sarana dan prasarana sejatinya harus
menegaskan perlunya pengembangan diawali dengan proses perencanaan
standar nasional pendidikan yang yang terstruktur dan terpadu agar
mencakup : standar isi, standar memberikan hasil yang bermanfaat
proses, standar kompetensi lulusan, sehingga keberhasilan proses
standar pendidik dan tenaga pembelajaran dapat tercapai. Di
kependidikan, standar sarana dan dalam mengelola sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, prasarana,rincian dari fungsi
standar pembiayaan, dan standar perencanaan harus
penilaian, maka sarana dan mempertimbangkan suatu faktor
prasarana dapat dikatakan sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi.
bagian integral dari keseluruhan Dalam menentukan kebutuhan,
kegiatan proses pembelajaran di diperlukan beberapa data yang
satuan pendidikan mempunyai fungsi diantaranya adalah distribusi dan
dan peran dalam pencapaian kegiatan komposisi, jenis, jumlah, dan kondisi
pembelajaran sesuai kurikulum (kualitas) sehingga berhasil guna,
satuan pendidikan. Sarana tepat guna, dan berdaya guna
merupakan semua perangkat sehingga kebutuhan perlu dikaji lebih
peralatan, bahan dan perabot yang lanjut untuk disesuaikan dengan
secara langsung digunakan dalam besaran pembiayaan dari dana yang
proses pendidikan di sekolah. tersedia.Analisis kebutuhan tersebut
Sedangkan prasarana merupakan diperlukan untuk mempelajari
semua kelengkapan dasar yang tentang apa saja yang menjadi
secara tidak langsung menunjang kebutuhan sekarang dan di masa
pelaksanaan proses pendidikan. mendatang, sehingga sangat perlu
Kebijakan pemerintah berkaitan dilaksanakan agar dapat menilai dan
dengan hal tersebut dilakukan untuk memberikan sarana dan prasarana
menghasilkan pendidikan Indonesia yang dibutuhkan sehingga dapat
yang baik dan lulusan berkualitas di menunjang kegiatan perkuliahan dan
sektor pendidikan. Agar pemenuhan

531
menghasilkan lulusan yang infrastruktur laboratorium yang
berkualitas. lengkap. Menurut Noerhadi (2010),
Untuk memenuhi profil pada dasarnya laboratorium
kompetensi lulusan tersebut, merupakan fasilitas yang
diperlukan fasilitas pendukung menyediakan peralatan untuk
pembelajaran praktik berupa penelitian ilmiah dan pengukuran,
laboratorium studio dan workshop namun pada perkembangannya
pendidikan teknologi dan kejuruan laboratorium berperan sebagai
(Depdiknas Dirjen Dikti, 2004). Proses penunjang untuk: (1) proses
pendidikan dalam bidang teknologi pembelajaran, (2) proses
dan kejuruan yang didukung dengan pengembangan keilmuan yang
sarana dan prasarana yang memadai merupakan wadah kegiatan kelompok
akan menghasilkan lulusan tenaga dosen dalam bidang minat
pendidikan yang profesional, dan pengembangan ilmu dan lintas ilmu,
untuk mencapai keprofesionalan (3) proses pelayanan kepada
tersebut harus dicapai melalui masyarakat.
kegiatan berupa praktikum, Jurusan Akuntansi Program S1
percobaan daan latihan di dalam yang berdiri sejak tahun 2009
laboratorium, workshop ataupun merupakan salah satu program studi
studio. Ketersediaan laboratorium pencetak tenaga kerja di bidang
perlu disiapkan oleh lembaga Akuntansi yang memiliki visi dan misi
pendidikan sejak awal, sehingga akan yaitu menjadi lembaga pengembang
menjamin proses pembelajaran yang ilmu Akuntansi yang bermanfaat bagi
efektif dan optimal. Dengan demikian, masyarakat, sekaligus mampu
diperlukan laboratorium yang standar menghasilkan sumber daya manusia
yang sesuai Standar Minimal yang cerdas, berkualitas, bermoral
Laboratorium (SML). Laboratorium dan berdaya saing tinggi, memandang
merupakan ujung tombak perlu adanya sarana praktikum
pendidikan, penelitian dan perkuliahan dalam mendukung
pengabdian kepada masyarakat suatu pemberian teori di kelas. Salah satu
perguruan tinggi. Laboratorium mata kuliah yang memerlukan sarana
adalah suatu ruangan atau kamar dan prasarana pendukung berupa
tempat melakukan kegiatan laboratorium adalah mata kuliah
praktikum atau penelitian yang Hukum Pajak dan Perpajakan. Seperti
ditunjang oleh adanya seperangkat yang kita ketahui, pajak adalah salah
alat-alat laboratorium serta adanya satu sumber pendapatan negara yang

532
Wahyuni, Yulianita,Rencana-Analisis Kebutuhan Sarana…

sangat penting yaitu mencapai hingga pemahaman wajib pajak terhadap


70% pendapatan negara. Oleh sebab sistem perpajakan semakin
itu, Direktorat Jenderal Pajak selalu meningkat dan akan berimbas pada
dituntut untuk dapat meningkatkan meningkatnya kepatuhan dalam
pemasukan pajak di setiap tahunnya. membayar pajak, sebab berdasarkan
Penyampaian SPT Tahunan dengan e- tanggapan dari Pelaksana Tugas (Plt)
filing, pendaftaran Wajib Pajak secara Direktur Teknologi Informasi
on-line melalui e-registration, Perpajakan, Mutamam yang dikutip
pembayaran pajak dengan e-billing, e- dari Septian Deny (2016) melalui
tax invoice, adanya contact center dan Liputan6.com menyatakan,
simplifikasi formulir yang digunakan keberadaan layanan e-filling yang
Wajib Pajak untuk menyampaikan dimiliki DJP mendapat sambutan
kewajiban perpajakannya adalah baik para wajib pajak. Hal ini terlihat
beberapa contoh yang signifikan yang dari tingkat kepuasan pengguna
telah dibuat oleh DJP untuk layanan ini yang mencapai 95 persen,
membuat para Wajib Pajak membayar dan faktor penyebab ketidakpuasan
Pajak dengan mudah. Pemahaman itu diakibatkan karena belum
terhadap peraturan perpajakan dipahaminya penggunaan sistem
sangat penting guna mendukung perpajakan yang baru.
kepatuhan wajib pajak dalam Menurut Astiti (2015)
melunasi utang pajaknya. Dari data pendidikan pajak juga dapat
yang diperoleh dari situs resmi DJP meningkatkan kesadaran hukum
(www.pajak.go.id) kepatuhan wajib akan membayar pajak, memberi
pajak dalam membayar pajak saat ini pemahaman akan manfaat mengisi
masih digolongkan rendah. SPT pajak secara benar dan
Rendahnya tingkat kepatuhan wajib bagaimana alur pengelolaan pajak
pajak menyebabkan penerimaan tersebut sehingga masyarakat lebih
setiap tahun selalu dibawah target mengerti dan menyadari akan
yang ditetapkan oleh Anggaran pentingnya pajak. Bahkan praktik
Pendapatan dan Belanja Negara kecurangan pajak yang dilakukan
(APBN). Dengan demikian pentingnya oleh wajib pajak seperti penghindaran
pajak membuat pemerintah melalui pajak (tax avoidance) maupun
Direktorat Jenderal Pajak gigih untuk penggelapan pajak (tax evasion) yang
mengedukasi masyarakat, sehingga marak dilakukan oleh wajib pajak
diperlukan adanya pendidikan orang pribadi maupun badan dapat
mengenai pentingnys pajak agar diminimalisir melalui pendidikan

533
pajak. Dalam hal ini lembaga laboratorium sebagai penunjang
pendidikanlah yang memiliki peran proses penerimaan teori di kelas
penting dalam meningkatkan dengan dosen pengampu yang dapat
pemahaman di bidang perpajakan diaplikasikan berdasarkan sistem-
melalui peningkatan kualitas sistem peraturan perpajakan terbaru
pendidikan di perguruan tinggi. yang ditetapkan oleh Direktorat
Peningkatan mutu Sumber Daya Jenderal Pajak. Melalui praktikum
Manusia (SDM) yang berkualitas ini, diharapkan dapat memberikan
merupakan sebuah tantangan bagi pemahaman awal bagi para calon
lembaga pendidikan sebab, lembaga wajib pajak mengenai peran
pendidikan merupakan pencetak penerimaan pajak bagi pembangunan
tenaga kerja yang harus bekerja keras nasional sehingga dengan
untuk menaikkan derajat mutu pemahaman awal tersebut para
pendidikan di Indonesia. Melalui hal mahasiswa dapat berbagi ilmu
tersebut, lembaga pendidikan dapat dengan calon wajib pajak lainnya
secara langsung meningkatkan maupun wajib pajak yang mereka
partisipasi dan pemahaman temui. Hal serupa juga diungkapkan
masyarakat dalam bidang pajak. oleh Astiti (2015) bahwa pentingnya
Kegunaan laboratorium edukasi tentang pajak, menimbulkan
perpajakan dalam kegiatan perhatian yang tak kalah pentingnya
perkuliahan sangat tinggi untuk terhadap pemanfaatan fasilitas
membekali mahasiswa secara praktis tersebut agar tujuan yang diharapkan
seperti pada Jurusan Akuntansi yakni mengedukasi masyarakat mulai
Program S1. Dari data yang diperoleh dari mahasiswa dapat tercapai.
diketahui bahwa jumlah mahasiswa Sehubungan dengan kondisi tersebut,
yang dimiliki oleh Jurusan Akuntansi maka dipandang perlu untuk
Program S1 di Tahun Ajaran menyediakan sarana dan prasarana
2016/2017adalah sebanyak 1.260 berupa laboratorium, dan
mahasiswa.Dari jumlah mahasiswa diperhatikan pula tentang perangkat
tersebut yang layak menempuh mata komputer beserta software
kuliah laboratorium perpajakan pendukung yang digunakan sebagai
adalah mahasiswa yang sudah media utama dalam pelaksanaan
pernah menempuh mata kuliah proses perkuliahan.
Hukum Pajak dan Perpajakan. Kedua
mata kuliah tersebut merupakan
mata kuliah yang memerlukan

534
Wahyuni, Yulianita,Rencana-Analisis Kebutuhan Sarana…

METODE penelitian yang digunakan dalam


Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah kuesioner dan
dalam penelitian ini adalah penelitian wawancara
kuantitatif dengan pendekatan Kuesioner adalah teknik
deskriptif. Metode penelitian pengumpulan data yang dilakukan
kuantitatif merupakan salah satu dengan cara memberikan seperangkat
jenis penelitian yang spesifikasinya pertanyaan atau pernyataan tertulis
adalah sistematis, terencana dan kepada responden untuk dijawabnya
terstruktur dengan jelas sejak awal (Sugiyono, 2009). Berdasarkan
hingga pembuatan desain jumlah mahasiswa yang sudah
penelitianya. Menurut Sugiyono pernah menempuh mata kuliah
(2009), metode penelitian kuantitatif Hukum Bisnis dan Perpajakan
dapat diartikan sebagai metode diperoleh data berjumlah 683 orang.
penelitian yang berlandaskan pada Teknik penentuan jumlah sampel
filsafat positifisme yang digunakan berdasarkan Rumus Slovin sehingga
untuk meneliti pada umumnya didapat jumlah sampel sebanyak
dilakukan secara random, adalah 252 mahasiswa.
pengumpulan data menggunakan Wawancara menurut Sugiyono
instrument penelitian, analisis data (2007), adalah merupakan pertemuan
bersifat kuantitatif/statistik dengan dua orang untuk bertukar informasi
tujuan untuk mendeskripsikan objek dan ide melalui tanyajawab, sehingga
penelitian ataupun hasil penelitian. dapat dikonstruksikan makna dalam
Adapun pengertian penelitian suatu topik tertentu. Wawancara
deskriptif menurut Sugiyono (2009) dilakukan untuk memperoleh
adalah metode yang berfungsi untuk informasi terkait dengan pemanfaatan
mendeskripsikan atau member laboratorium perpajakan sebagai
gambaran terhadap objek yang diteliti penunjang proses pembelajaran
melalui data atau sampel yang telah mahasiswa oleh dosen pengampu,
terkumpul sebagaimana adanya, kesiapan sarana dan prasarana
tanpa melakukan analisis dan sebagai daya dukung proses
membuat kesimpulan yang berlaku pembelajaran oleh mahasiswa dan
umum. dosen pemangku, standar prosedur
Instrumen penelitian merupakan operasional pengelolaan dan
alat yang digunakan untuk mengukur penggunaan laboratorium,
variabel dalam rangka pembentukan tim pengelola
mengumpulkan data. Instrumen laboratorium pepajakan serta

535
perencanaan jangka panjang bagi memperlancar proses praktikum mata
pengembangan laboratorium kuliah.
perpajakan. Dalam penelitian ini, Pada indikator kesediaan alat
wawancara akan dilakukan dengan penunjang lain seperti software dalam
Wakil Dekan 1 (Bagian Akademik), praktikum perpajakan (e-billing, e-
Ketua Jurusan Akuntansi Program S1 filling, dll) sebanyak 82,94%
dan Dosen Pengampu Mata Kuliah menyatakan setuju dan sangat tidak
Hukum Pajak dan Perpajakan. setuju, 13,49% menyatakan ragu-
ragu, sedangkan sisanya 3,40%
HASIL DAN PEMBAHASAN menyatakan tidak setuju dan sangat
Persepsi Mahasiswa Jurusan tidak setuju. Hal ini menunjukkan
Akuntansi Program S1 Mengenai bahwa sarana pendukung seperti
Kebutuhan Laboratorium software sangat bermanfaat terutama
Perpajakan untuk mengaplikasikan sistem
Sebanyak 55,95% sangat setuju, perpajakan yang saat ini beralih ke e-
42,46% setuju, 7,56% ragu-ragu dan system. Indikator mengenai materi
2,52% tidak setuju mengenai perpajakan yang disesuaikan dengan
pentingnya laboratorium perpajakan materi perpajakan terbaru sebanyak
dalam perkuliahan, sehingga 53,97% menjawab setuju, 37,30%
menunjukkan bahwa 53,97% setuju, responden menjawab sangat setuju
34,52% sangat setuju, 8,33% ragu- sedangkan responden yang memilih
ragu, 2,38% tidak setuju dan 0,79% ragu-ragu sebesar 8,73%.
sangat tidak setuju bahwa ruangan Hasil sebaran kuesioner dari
laboratorium seharusnya cukup luas, indikator mengenai materi-materi
nyaman, dan bersih. Sebanyak total yang diberikan berupa kasus-kasus
92,06% responden menyatakan yang terjadi di lapangan adalah
setuju dan sangat setuju bahwa sebesar 56,74% responden memilih
fasilitas dalam sebuah laboratorium setuju, 36,90% memilih sangat
harus memadai seperti tersedianya setuju, 5,95% yang memilih ragu-
AC, meja, kursi dan LCD, sedangkan ragu dan 0,40% saja yang memilih
7,54% ragu-ragu dan 1,19% tidak tidak setuju. Ini berarti dalam
setuju dengan pernyataan tersebut. pemberian praktikum perpajakan
Kesimpulannya bahwa suatu sangat memungkinkan memberikan
laboratorium harus memiliki sarana materi dengan menyelipkan kasus-
dan prasarana yang lengkap dalam kasus yang terjadi di lapangan untuk
memberikan wawasan dan informasi

536
Wahyuni, Yulianita,Rencana-Analisis Kebutuhan Sarana…

baru kepada mahasiswa sehingga 42,86% responden memilih sangat


mereka lebih tanggap akan adanya setuju, 8,73% yang memilih ragu-
permasalahan yang terjadi di bidang ragu serta 0,79% responden yang
perpajakan. memilih tidak setuju. Dari hasil
Sebesar 48,02% responden dan tersebut dapat disimpulkan bahwa
44,05% responden yang memilih mahasiswa memandang perlu untuk
sangat setuju dan setuju mengenai memperoleh sertifikat sebagai bukti
indicator pernyataan tenaga pengajar bahwa mereka telah selesai
harus memiliki kualifikasi dan menempuh mata kuliah praktikum
pengalaman di bidang perpajakan, perpajakan.
sedangkan sisanya 9,13% menjawab
ragu-ragu dan 0,40% menjawab tidak Persepsi Dosen Pengampu Mata
setuju. Indikator pernyataan Kuliah Mengenai Perencanaan
mengenai tenaga pengejar tidak harus Laboratorium Perpajakan
dosen namun bisa juga praktisi atau Dari beberapa pertanyaan yang
konsultan pajak, 87,3% responden sudah ditanggapi oleh informan,
menjawab sangat setuju dan setuju, dapat disimpulkan bahwa keberadaan
11,90% menjawab ragu-ragu, dan laboratorium perpajakan sejatinya
sisanya menjawab tidak setuju sangat dibutuhkan dalam proses
sebesar 0,4% responden. Dari hasil perkuliahan. Walaupun saat ini solusi
tersebut diketahui bahwa tenaga dengan tetap memberikan pelatihan-
pengajar selain dosen dapat menjadi pelatihan praktis seperti pengisian
sumber tambahan informasi di bidang SPT pada formulir SPT, Menghitung
pajak, di samping itu pula dan mengisi langsung faktur pajak
pengalaman dan wawasan yang lebih badan yang diselipkan saat
banyak dimiliki oleh Dirjen Pajak pemberian teori di kelas, namun
ataupun konsultan pajak dapat keberadaan ruang dan sarana
dilakukan dengan sharing kepada pendukungnya tetap harus dijadikan
mahasiswa sehingga dapat lebih pemikiran bersama karena melihat
memberikan pemahaman yng lebih perkembangan sistem perpajakan
baik bagi mahasiswa. saat ini sudah menggunakan aplikasi
Indikator mengenai pemberian elektronik sehingga perlu adanya
sertifikat dari laboratorium pengembangan sistem perkuliahan
perpajakan setelah mengikuti yang lebih baik agar pemahaman
praktikum perpajakan, sebanyak mahasiswa mengenai peraturan
47,62% responden memilih setuju, dalam sistem perpajakan yang

537
berlaku harus didukung sepenuhnya laboratorium komputer yang telah
dalam rangka menghasilkan kualitas dimiliki, dapat dimanfaatkan oleh
lulusan mahasiswa yang mampu setiap jurusan yang ada di
bersaing di pasar kerja. lingkungan Fakultas Ekonomi.
Dari beberapa pertanyaan yang Sarana dan prasarana tersebut dapat
sudah ditanggapi oleh informan, digunakan melalui sharing, sesuai
dapat disimpulkan bahwa keberadaan dengan kebutuhan masing-masing
laboratorium perpajakan sejatinya jurusan sesuai dengan mata kuliah
sangat dibutuhkan dalam proses praktikum dengan harapan
perkuliahan. Walaupun saat ini solusi ketersediaan perangkat komputer
dengan tetap memberikan pelatihan- yang dimiliki saat ini dapat
pelatihan praktis seperti pengisian dimanfaatkan dengan baik sehingga
SPT pada formulir SPT, Menghitung dapat memberikan manfaat pula bagi
dan mengisi langsung faktur pajak para dosen pengampu maupun
badan yang diselipkan saat mahasiswa.
pemberian teori di kelas, namun Kondisi yang memungkinkan
keberadaan ruang dan sarana apabila terjadi keterbatasan daya
pendukungnya tetap harus dijadikan tampung dapat dilakukan dengan
pemikiran bersama karena melihat alternatif terbaik yaitu dengan
perkembangan sistem perpajakan melakukan sharing dengan berbagai
saat ini sudah menggunakan aplikasi jurusan yang ada di Fakultas
elektronik sehingga perlu adanya Ekonomi, sehingga dapat memberikan
pengembangan sistem perkuliahan manfaat bagi civitas sehingga dari
yang lebih baik agar pemahaman segi biaya menjadi efisien. Diperlukan
mahasiswa mengenai peraturan koordinasi yang baik antar unit dan
dalam sistem perpajakan yang program studi sehingga keterbatasan
berlaku harus didukung sepenuhnya yang terjadi dapat segera diatasi.
dalam rangka menghasilkan kualitas Diharapkan dengan adanya
lulusan mahasiswa yang mampu laboratorium ini dapat terwujud lab
bersaing di pasar kerja. perpajakan yang sesuai dengan
kondisi atau peraturan perpajakan
Persepsi Para Pengelola di Fakultas yang berlaku (berbasis e-tax), bisa
Ekonomi Undiksha dimanfaatkan oleh semua civitas
Dari wawancara yang telah (semua prodi) yang membutuhkan
dilakukan dapat diambil kesimpulan sehingga dapat mendukung proses
bahwa sarana dan prasarana pada pembelajaran secara optimal, dan

538
Wahyuni, Yulianita,Rencana-Analisis Kebutuhan Sarana…

juga dapat memberikan jasa serta Yogyakarta. Pelita-Jurnal


edukasi kepada masyarakat terkait Penelitian Mahasiswa UNY,
bidang perpajakan. Volume X. No. 1 April 2015

PENUTUP Daryani. 2008. Manfaat Komputer


Peranan laboratorium sangatlah Dalam Pembelajaran. Diakses
penting bagi kelangsungan proses tanggal2 Mei 2017 dari:
pembelajaran. Penggunaan
laboratorium perpajakan secara http://daryani8.wordpress.com/2008
optimal dan professional dapat 12/22/makalah-manfaat-
memberikan manfaat bagi seluruh komputer-dalam-pembelajaran
pengguna yakni mahasiswa dan
dosen pengampu di lingkungan Mardiasmo. 2009. Perpajakan.
Fakultas Ekonomi, seluruh civitas Yogyakarta: Andi
Universitas Pendidikan Ganesha serta
masyarakat, sehingga dengan Noerhadi. 2010.Optimalisasi dan Arah
pemahaman perpajakan yang dimiliki Pengembangan Laboratotium
secara maksimal oleh mahasiswa Anatomi, Fisiologi dan Histologi
dapat memberikan edukasi kepada Fakultas Ilmu
masyarakat mengenai pentingnya KeolahragaanUniversitas Negeri
pajak bagi pembangunan Negara. Yogyakarta. Diakses tanggal 24
Maka disinilah peran serta sebuah Mei 2016 dari:
Perguruan Tinggi untuk ikut
meningkatkan kualitas sumber daya http://eprints.uny.ac.id/view/type/ar
manusia melalui peningkatan mutu ticle.html
pembelajaran aplikatif yang
dilakukan dalam praktikum Peraturan Pemerintah Republik
laboratorium perpajakan Indonesia Nomor 5 Tahun 1980
Tentang Pokok-pokok
DAFTAR PUSTAKA Organisasi Universitas/Institut
Astiti, Landia Rani, Ridwan Suryo dan Negeri.
Faras Dwi Izzati. 2015. Studi
Pemanfaatan Laboratorium Peraturan Pemerintah Republik
Perpajakan Dalam Menunjang Indonesia No. 19 Tahun 2005
Mata Kuliah di Fakultas Tentang Standar Nasional
Ekonomi Universitas Negeri Pendidikan (SNP)

539
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian


Bisnis. Bandung: Alfabeta

Surya, M. 2007. Mendidik Guru


Berkualitas untuk Pendidikan
Berkualitas. Makalah
Disampaikan pada Orasi Ilmiah
dalam Dies Natalis ke-45
Universitas PGRI Yogyakarta
12 Desember 2007

www.pajak.go.id. Diakses tanggal 20


April 2017

www.liputan 6.com. Diakses tanggal


20 April 2017

540

Anda mungkin juga menyukai