1
yang lebih besar. Dari segi hukum tata negara khususnya teori bentuk negara,
otonomi adalah subsistem dari negara kesatuan. Otonomi adalah fenomena
negara kesatuan. Segala pengertian dan isi otonomi adalah pengertian dan isi
negara kesatuan. Negara kesatuan merupakan landasan atas dari pengertian
dan isi otonomi.
Hanif Nurcholis : Otonomi daerah adalah hak penduduk yang tinggal dalam
suatu daerah untuk mengatur, mengurus, mengendalikan dan mengembangkan
urusannya sendiri dengan menghormati peraturan perundangan yang berlaku.
Pada otonomi kebebasan dan kemandirian itu penuh meliputi baik asas
maupun cara menjalankannya, sedangakan pada tugas pembantuan, kebebasan dan
2
kemandirian hanya terbatas pada cara menjalankannya.
3
konstitusi harus pula menentukan cara prosedural untuk memperoleh
perlindungan atas hak-hak yang dijamin, badan kehakiman yang bebas
dan tidak memihak, pemilihan umum yang bebas, kebebasan
menyatakan pendapat, kebebasan berserikat atau berorganisasi dan
beroposisi, serta pendidikan kewarganegaraan. Prinsip keistimewaan
dan kekhususan sehingga pemerintah memberikan otonomi khusus
kepada daerah tertentu dalam ikatan NKRI.
4
Yang dimaksud dengan prinsip otonomi yang bertanggung
jawab adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya harus benar-
benar sejalan dengan tujuan pemberian otonomi yang pada
dasarnya untuk memberdayakan daerah, termasuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat.
5
dengan penyelenggaraan otonomi daerah sebagai subsistem negara kesatuan.
Demikian pula dalam pasal 18B UUD 1945, dinyatakan bahwa negara
mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintah daerah yang bersifat
khusus, atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Negara juga
mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta
hak-hak tradisionalnya, sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip negara kesatuan yang diatur dengan undang-undang.
6
1. Efisiensi- Efektivitas penyelenggaraan pemerintahan
2. Pendidikan politik
4. Stabilitas politik
5. Kesetaraan politik
7
setiap masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Selain itu,
desentralisasi dapat juga dipahami sebagai penyerahan wewenang politik dan
perundang-undangan untuk perencanaan, pemerintah daerah administrasi negara
atau kepada kelompok-kelompok fungsional atau organisasi non
pemerintahan/swasta.
8
desa. Mengacu pada ketentuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1948,
penyerahan sebagian urusan pemerintahan kepada daerah telah mendapat
perhatian pemerintah. Pemberian otonomi kepada daerah berdasarkan undang-
undang tentang pembentukan daerah, telah dirinci lebih lanjut pengaturannya
melalui peraturan pemerintah tentang penyerahan sebagian urusan pemerintahan
tertentu kepada daerah.
9
Realisasi ketetapan MPRS baru bisa diwujudkan 9 (sembilan) tahun kemudian
dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974. Undang-undang ini
menganut tentang pokok-pokok penyelenggaraan pemerintahan yang menjadi
tugas pusat didaerah. Kekeliruan yang lebih mengutamakan desentralisasi pernah
diperbaiki, dengan memberikan pengakuan terhadap pentingnya asas
dekonsentrasi. Undang-undang ini berumur paling panjang yaitu 25 tahun dan
kemudian digantikan dengan undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-
undang Nomor 25 Tahun 1999.
1. Asas Desentralisasi
10
dari pusat” atau “tidak terpusat”. Desentralisasi sebagai suatu sistem yang
dipakai dalam bidang pemerintahan merupakan kebalikan dan sentralisasi.
11
a. Dasar-dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan
negara. UUD 1945 menghendaki kerakyatan dilaksanakan pada
pemerintahan tingkat daerah. Ini berarti UUD 1945
menghendaki keikutsertaan rakyat dalam penyelenggaraan
pemerintahan tingkat daerah, keikutsertaan rakyat pada
pemerintahan tingkat daerah hanya dimungkinkan oleh
desentralisasi.
12
kesejahteraan masyarakat, berjalannya proses demokrasi, dan
mengupayakan terwujudnya keadilan dan pemerataan. Di sisi lain,
kewibawaan pemerintah akan sangat dipengaruhi oleh kemampuan
menyelenggarakan pelayanan publik yang dapat memuaskan masyarakat
serta memfasilitasi masyarakat dan dialog publik dalam pembentukan
kebijakan negara, sehingga pelayanan pemerintah kepada publik harus
transparan, terpecaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas.
2. Asas Dekonsentrasi
13
kedaulatan Indonesia sebagai negara kesatuan.
14