Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL BLENDED

LEARNING DENGAN MEMANFAATKAN GOOGLE CLASSROOM PADA


MATERI SISTEM KOMPUTER KELAS X MULTIMEDIA SMK NU GRESIK

Adifa Afridah, Muchamad Arif, Muhamad Afif Effidi


Pendidikan Informatika, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura
Jln. Raya Telang, Kamal, Bangkalan 69162
E-mail : ridaadifa@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang dapat


mempermudah guru dalam menyampaikan materi pelajaran dan agar siswa menjadi
lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Penelitian ini menghasilkan
perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) dan Tes hasil belajar. Perangkat pembelajaran model
blended learning dengan menggunakan media google classroom adalah suatu
perangkat yang digunakan untuk membantu peserta didik dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan dengan menggunakan model
4-D yang dikembangkan oleh S.Thiagarajan dkk. Model pengembangan 4-D terdiri
atas 4 tahap utama yaitu define (Pendefinisian), Design (Perancangan), Develop
(Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran) dengan tujuan untuk mendapatkan
perangkat pembelajaran yang valid, praktis, dan efektif. Subjek dalam penelitian ini
adalah kelas X Multimedia SMK Nu Gresik. Berdasarkan analisis kevalidan,
perangkat yang dikembangkan berada pada kategori valid, dengan diperoleh: 1)hasil
validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran diperoleh dengan prosentase 87,65%
dan menurut rata-rata total pada skala validasi dikatakan sangat valid. 2) hasil
validasi Lembar Kerja Peserta Didik diperoleh dengan prosentase 86,75% dan menurut
rata-rata total pada skala validasi dikatakan sangat valid. 3) hasil validasi Tes Hasil
Belajar diperoleh dengan presentase 81,65% dan menurut rata-rata total pada skala
validasi dikatakan valid. dan pada analisis kepraktisan perangkat pembelajaran yang
didapat dari angket respon siswa terhadap LKPD yang digunakan dan diperoleh rata-
rata sebesar 72% dikatan Valid. Sedangkan pada analisis keefektifan, perangkat
pembelajaran belum dikatakan efektif karena tidak turun lapangan dan tidak melakukan
uji coba secara langsung.

Kata Kunci : Perangkat Pembelajaran, Google Classroom, Blended Learning, Model


Pengembangan 4-D
ABSTRACT

This study aims to produce learning tools that can facilitate teachers in delivering
subject matter and so students become more active in following the learning
process. This research produced learning tools in the form of Learning Implementation
Plans (RPP), Strudent Worksheets (LKPD) and learning outcomes tests. The learning
tools for the blended learning using google classroom media is a device used to help
students in the learning process. This research is a type of development research
using the 4-D model developed by S.Thiagarajan et al. The 4- D development model
consists of 4 main stages namely define, design, develop, and disseminate with the
aim of obtaining valid, practical and effective learning tools. The subject in this
study was class X Multimedia NU Gresik Vocational School. Based on validity
analysis, the tools developed are in the valid category, with the following results: 1)
the validation results of the Learning Implementation Plan are obtained with a
percentage of 87,65% and according to the average total on the validation scale it is
said to be very valid. 2) the results of Student Worksheet validation are obtained with a
percentage of 86,75% and according to the average total on the validation scale it is
said to be very valid. 3) the results of the validation of the Learning Outcomes Test
are obtained with a percentage of 81,65% and according to the average total on the
validation scale is said to be valid. and in the practical analysis of the learning tools
obtained from student response questionnaires to Strudent Worksheets used and
obtained an average of 72% it is said to be valid . Whereas in the effectiveness
analysis, the learning tool has not been said to be effective because it does not go to
the field and does not conduct trials directly.

Keywords: Learning Tools, Google classroom, Blended Leraning, 4-D Development


Model

PENDAHULUAN
Pendidikan di Indonesia keberhasilan belajar yang maksimal.

merupakan aspek penting yang Sebaliknya, jika salah satu pihak baik

bertujuan untuk mengembangkan dari pendidik dan peserta didik tidak

semua potensi yang ada pada peserta berperan aktif, maka keberhasilan

didik. Selama proses pembelajaran, kurang maksimal. Prihadi (2017: 1)

peran aktif guru sebagai pendidik dan menurutnya tujuan pendidikan adalah

siswa sebagai peserta didik sangat efisiensi sosial dengan memberikan

diperlukan. Peran aktif yang baik dari kemampuan untuk berpartisipasi

siswa dan guru akan menghasilkan dalam kegiatan-kegiatan demi


pemenuhan kepentingan dan memahami materi yang memahami

kesejahteraan bersama secara bebas materi yang disampaikan oleh guru.

dan maksimal. Begitu sebaliknya, apabila guru

Menurut Aunurrahman (2011: 35) menyampaikan materi didalam kelas

Belajar adalah suatu proses yang dengan cara yang membuat jenuh, maka

dilakaukan individu untuk memperoleh perhatian siswa tidak ada. Dan jika

suatu perubahan tingkah laku yang baru perhatian siswa tidak ada, maka materi

secara keseluruhan, sebagai hasil yang disampaikan oleh guru tidak dapat

pengalaman individu itu sendiri didalam diterima dengan baik oleh siswa.

interaksi dengan lingkungannya. Proses Anunurrahaman (2011 :28) menurutnya

belajar merupakan hal yang dialami proses pembelajaran yang diharapkan

siswa, suatu respons terhadap segala terjadi adalah suatu proses yang dapat

pembelajaran yang diprogramkan oleh mengembangkan potensi-potensi siswa

guru. Untuk meningkatkan kemampuan secara menyeluruh dan terpadu.

afektif, kognitif dan psikomotorik Didalam permendikbud No.

tersebut, guru harus bisa menarik 81A tahun 2013 tentang implementasi

perhatian siswa. Pada proses kurikulum pedoman umum

pembelajaran guru bertugas untuk selalu pembelajaran, bahwa tahap pertama

berperan aktif ketika sedang mengajar, dalam pembelajaran menurut standar

apabila proses pembelajaran proses yaitu perencanaan

berlangsung menyenangkan dan tidak pembelajaran yang diwujudkan

membosankan, maka akan timbul rasa dengan kegiatan penyusunan Rencana

senang belajar, setelah timbul rasa Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

senang belajar, siswa akan lebih mudah Selanjutnya dijelaskan bahwa RPP
adalah Rencana pembelajaran yang Sekolah Menengah Kejuruan yang

dikembangkan secara rinci dari suatu tidak luput dari perkembangan

materi pokok atau tema tertentu yang teknologi. Sekolah tidak mengisolasi

mengacu pada silabus. dalam diri dari perkembangan dunia luar

penyusunan RPP harus sesuai dengan dengan adanya wifi. Tetapi

karakteristik peserta didik RPP yang pemanfaatan wifi dan jaringan internet

disusun juga dilaksanakan secara belum dimaksimalkan secara penuh,

nyata dalam pembelajaran di kelas. terutama untuk mendukung kegiatan

Sehingga tidak ada perbedaan antara belajar mengajar. Disamping itu,

yang ditulis dalam RPP dengan yang model yang digunakan dalam

dilaksanakan didalam kelas.selain pembelajaran kurang bervariasi dan

RPP, guru juga melakukan penilaian interaktif, karena guru dituntun untuk

kepada peserta didik. Pada proses inovatif memilih model pembelajaran.

pelaksanaan penilaian guru Pada kenyataannya guru lebih sering

memerlukan instrumen dalam bentuk menggunakan model pembelajaran

soal-soal, baik untuk menguji Problem Based Learing (PBL),

kemampuan kognitif (pengetahuan), menurutnya siswa sekarang lebih kritis

aefektif (sikap), dan psikomotorik dan lebih mengarah pada fungsi pada

(keterampilan). pelajaran itu sendiri, jadi guru

Berdasarkan hasil observasi memberikan masalah dan solusinya

awal yang sudah dilakukan pada guru ada pada mata pelajaran tersebut, jadi

mata pelajaran sistem komputer di siswa harus dapat memahami dan

SMK NU Gresik, diperoleh bahwa memberikan soslusinya.

sekolahan tersebut termasuk salah satu


Guru juga mengalami masalah Materi Listrik Dinamis”, Telah

dengan kurangya waktu, dengan dihasilkan perangkat blended learning

bertemunya haya tatap muka, guru berbasis LMS dengan model inkuiri

merasa kurang dalam memberikan pada materi listrik dinamis, perangkat

materi, maka suatu proses yang dihasilkan berupa silabus, RPP,

pembelajaran diusahakan inspiratif, LKPD, handout, dan kelas online

inovatif, menyenangakan dan nyaman. dengan LMS Schoology. (1) Hasil uji

Oleh karena itu guru diharapkan harus validasi ahli menunjukkan bahwa

memilih model, metode ataupun produk yang dikembangkan memiliki

model pembelajaran yang cocok untuk kualitas sangat valid dan layak

diterapkan saat pembelajaran. Guru digunakan dengan perolehan

juga bisa memanfaatkan presentase kelayakan pada setiap

perkembangan teknologi yang ada aspek perangkat yang dinilai yaitu

untuk proses pembelajaran seperti sebesar 83,7% dan 84,8%; (2) hasil uji

model pembelajaran blended learning keparktisan yang diperoleh dari

sebagai inovasi gaya belajar baru penilaian tiga guru fisika kelas XII

dengan memanfaatkan fasilitas yang dari SMA yang berbeda berturut-turut

tersedia untuk meningkatkan hasil adalah 85, 80 dan 86,67. Sehingga

belajar siswa. diperoleh rerata skor sebesar 83,89

Berdasarkan penelitian dengan interprestasi sangat praktis dan

terdahulu yang dilakukan Wijayanti layak digunakan.

(2017) yang berjudul “Pengembangan Berdasarkan permasalahan

Perangkat Blended Learning Berbasis yang telah diuraikan diatas, peneliti

Learning Management System Pada tertarik untuk melakukan penelitian


dengan judul “Pengembangan tidak bisa dilaksanakan karena adanya

Perangkat Pembelajaran Model pandemic Covid-19.

Blended Learning dengan Pada penelitian ini, peneliti

Memanfaatkan Google Classroom menggunakan metode penelitian

Pada Materi Sistem Komputer di pengembangan atau research and

Kelas X Multimedia SMK NU development (R&D). Menurut Sugiyono

Gresik”. (2016:407) Penelitian dan

Berdasarkan latar belakang pengembangan atau dalam bahasa

yang telah diuraikan diatas, maka Inggrisnya Research and Development

tujuan penelitian ini adalah untuk adalah metode penelitian yang

menghasilkan perangkat pembelajaran digunakan untuk menghasilkan produk

yang berupa RPP, LKPD dan soal tertentu, dari menguji keefektifan

pilihan ganda yang layak digunakan produk tersebut. Menurut Hanafi (2017)

pada mata pelajaran sistem komputer, Research and Development (R&D)

dengan menggunakan media google adalah metode penelitian yang

classroom yang membantu siswa digunakan untuk menghasilkan produk

dalam proses pembelajaran di kelas X tertentu dan menguji keefektifan metode

Multimedia SMK NU Gresik. tersebut. Dalam bidang pendidikan,

METODE PENELITIAN penelitian dan pengembangan atau

Penelitian ini dilaksanakan di Research and Development (R&D),

SMK NU Gresik. Subjek dalam merupakan metode penelitian yang

rancangan ini melakukan uji coba digunakan untuk mengembangkan atau

kepada peserta didik kelas X memvalidasi produk-produk yang

Multimedia. Namun uji coba tersebut


digunakan dalam pendidikan dan model pembelajaran Blended Learning

pembelajaran. dengan memanfaatkan media Google

Pengembangan perangkat Classroom pada mata pelajaran Sistem

pembelajaran pada penelitian ini Komputer di SMK NU Gresik. Yang

menggunakan model yang telah dilakukan dengan menggunakan

dikembangkan oleh S.Tiagarajan, model 4D yang terdiri dari 4 tahap yaitu

Dorothy S. Semmel dan Melvyn I pada tahap pendefinisian (define),

tahun 1974. Prosedur penelitian perancangan (design), pengembangan

pengembangan ini diperlukan untuk (develop), diseminasi (disseminate).

memaparkan lebih lanjut dan mengikuti Produk yang dikembangkan berupa

langkah-langkah pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

instrumen penilaian dengan model Lembar Kerja Peserta Didik, dan Tes

pengembangan 4D sampai diperoleh Hasil Belajar dengan memanfaatkan

instrumen yang sesuai dengan tujuan media Google Classroom. Adapun hasil

penelitian. Hal ini meliputi 4 tahap yaitu dari analisis perangkat pembelajaran

tahap pendefinisian (define), yang dikembangkan dapat disimpulkan

perancangan (design), pengembangan sebagai berikut :

(develop), diseminasi (disseminate). 1. Analisis Kevalidan perangkat

untuk analisis data dalam penelitian ini pembelajaran yang meliputi

yaitu analisis kevalidan, analisis Rencana Pelaksanaan

kepraktisan, dan analisis keefektifan. Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja

HASIL PENELITIAN Peserta Didik (LKPD), Soal Tes

Hasil penelitian pengembangan Hasil Belajar dan pembelajaran e-

perangkat pembelajaran menggunakan learning melalui google classroom


dengan menggunakan model 3. Sedangkan untuk keefektifan

blended learning dapat dilihat perangkat pembelajaran model

dari persentase nilai rata-rata blended learning belum dapat

validasi dari validator. Persentase diketahui. Hal tersebut dikarenakan

nilai rata-rata validasi RPP sebesar saat pelaksanaan penelitian

87,65%, presentase nilai rata-rata pengembangan terjadi pandemi

validasi LKPD sebesar 86,75%. covid-19, yang menyebabkan

Presentase nilai rata-rata Soal Tes peneliti tidak dapat menerapkan

Hasil Belajar sebesar 81,65%, perangkat pembelajaran ke sekolah,

sedangkan presentase nilai rata-rata dikarenakan hampir semua

validasi Google Classroom sebesar sekolah tidak dapat melaksanakan

87,26%, Berdasarkan hasil tersebut KBM di sekolah. Saat ini

dapat disimpulkan bahwa kebanyakan sekolah masih

perangkat pembelajaran yang menerapkan pembelajaran daring

dikembangkan dalam penelitian ini (online).

“sangat valid, dan dapat digunakan DAFTAR PUSTAKA

tanpa revisi”. Akbar, Sa’dun. 2016. Instrumen Perangkat

2. Kepraktisan perangkat Pembelajaran. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.
pembelajaran didapat dari angket
Apriani, Fevilia Eka. 2017. Pengembangan
respon siswa terhadap LKPD yang
Perangkat Pembelajaran Matematika
digunakan dan diperoleh rata-rata
Strategi React Berbasis
sebesar 72% dengan kriteria “Valid,
Etnomatematika Untuk
dapat digunakan dengan sedikit
Meningkatkan Kemampuan
revisi”.
Komunikasi Matematika. (Skripsi).
Universitas Islam Negeri Sunan Permendikbud (2013). Peraturan mentri

Ampel. Pendidikan dan kebudayaan Nomor

Aunurrahman. 2011. Belajar dan 81A tahun 2013 tentang

Pembelajaran. Bandung: implementasi kurikulum

Alfabeta. Prihadi, S. 2017. Model Blended

Depsiknas. 2008. Panduan Learning. Surakarta: Yuma

Pengembangan Bahan Ajar. Pustaka.


Jakarta: Dikmenum.
Ramansyah, W. 2012. Strategi
Dwiyogo, W.D. 2018. Pembelajaran
Pembelajaran. Madura: UTM
Berbasis Blended Learning.
Press.
Depok: PT. RajaGrafindo
Rajabi, dkk. 2015. “Pengembangan
Persada.
Perangkat Pembelajaran Instalasi
Hanafi, 2017. “Konsep Penelitian R&D
Sistem Operasi dengan Model
Dalam Bidang Pendidikan”. Jurnal
Pembelajaran Berbasis Proyek”.
kajian Keislaman. Volume 4 No. 2
Jurnal Pendidikan Vokasi: Teori
juli-Desember 2017, halaman 129-
dan Praktek. Vol 3 No.1
150.
Sudajana. 2011. Penilaian Hasil
Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran
Belajar. Bandug: PT. Remaja
Konstektual Konsep dan Aplikasi.
Rosdakarya.
Bandung: Refika Aditama.
Sugiyono, 2016. Metode Penelitian
Majid, A. 2017. Strategi pembelajaran.
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Bandung: PT Remaja
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Rosdakarya.
Alfabeta
Muhibbin. 2014. Psikologi Pendidikan.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Bandung: PT Remaja
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Rosdakarya.
Wijayanti, dkk. 2017. Pengembangan

Perangkat Blended Learning

Berbasis Learning Management

System pada Materi Listrik Dinamis.

Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-

BiRuNi, 06 (1), 1-12

Wikipedia. Google Classroom, (online),

(https://id.wikipedia.org/wiki/Google_C

lassroom, diakses 5 November

2019). Wulansari, Erina. 2018.

Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Berbasis Model

Pembelajaran Blended Learning

Dengan Menfaatkan Google

Classroom Pada Materi Vektor

Dalam Ruang Dimensi Tiga Di

Kelas X MIA 4 SMA Negeri 7

Yogyakarta (Skripsi). Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai