Anda di halaman 1dari 22

BAB III

PEMBAHASAN

A. Teori Dasar Mesin Produksi

1. Mesin Gergaji

Gambar 3.1. Mesin Gergaji

a. Prinsip Kerja Gergaji Besi (Hacksaw)

Gergaji besi digunakan memotong benda kerja seperti logam

batangan, baja profil, lembaran logam lainnya yang terlalu tebal untuk

digunting. Dimana gergaji besi (hacksaw)ini digerakkan oleh tenaga

manusia (tanpa mesin).

b. Komponen-Komponen Mesin Gergaji Besi (Hacksaw)

Gergaji besi (hacksaw) memiliki bagian-bagian yaitu :

1) Tuas pemegang (Handle); Biasanya terbuat dari logam yang lunak

dan harus baik pegangannya (seperti memegang pistol)

19
20

2) Rangka yang dapat diatur (Adjustable Frame); Biasanya dibuat dari

pipa oval/baja yang kuat dan kaku agar hasilnya lurus dan kuat.

Bingkai ini dapat dipakai untuk bermacam-macam panjang daun

gergaji.

3) Mur kupu-kupu (Wing Nut); Berfungsi untuk mengencangkan bilah

gergaji.

4) Lubang pengait pada bilah gergaji (Prongs);

5) Bilah gergaji (Blade); Dapat terbuat dari karbon satau HSS dengan

hanya mata (gigi) saja yang dikeraskan atau seluruh bagiannya. Semakin kecil

sudut buang bilah gergaji, maka makin keras bahan yang dapt dipotongnya.

Ukuran bilah gergaji (dalam panjang) :

a) 8 inchi (203,2 mm).

b) 10 inchi (254 mm).

c) 12 inchi (304,8 mm).

c. Bahan Pembuat Bilah Gergaji

1) High speed.

2) Molybdenum.

3) Paduan baja tungsten.

4) Dimensi bilah gergaji, pada umumnya bilah gergaji memiliki

dimensi:

a) Lebar : ½ inchi (12,7 mm).

b) Tebal : 0,25 inchi (0,635 mm).


21

c) Jarak antara gigi pada bilah gergaji disebut pitch, dan hanya

dengan satuan inchi.

d) Pitch = 1/8 menyatakan bahwa dalam 1 inchi (25,4 mm)

terdapat 18 gigi.

e) Umumnya pitch pada bilah gergaji : 4, 18, 24, dan 32

gigi/inchi.

f) Ukuran pitch 18 hanya dapat digunakan untuk mengerjakan

pekerjaan secara umum.

g) Untuk pekerjaan yang bersifat spesifik, ukuran pitch perlu

disesuaikan dengan bahannya.

h) Secara umum pemilihan bilah gergaji dengan pertimbangan :

pilih ukuran bilah gergaji dengan jumlah gigi yang sedikit atau

kasar (nilai pitchnya kecil), akan terbentuk celah lebih lebar,

penggergajian akan berlangsung secara cepat.

2. Mesin Frais/ Miling

Gambar 3.2. Mesin Frais/ Milling


22

a. Pengertian Mesin Frais

Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang

dalam proses kerja pemotongannya dengan menyayat atau

memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak

yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu

atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor.

Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh

motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan

banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais.

b. Bentuk Pengfraisan

Mesin frais mempunyai beberapa hasil bentuk yang berbeda,

dikarenakan cara pengerjaannya. Berikut ini bentu-bentuk

pengfraisan yang bisa dihasilkan oleh mesin frais.

1) Bidang rata datar.

2) Bidang rata miring menyudut.

3) Bidang siku.

4) Bidang sejajar.

5) Alur lurus atau melingkar.

6) Segi beraturan atau tidak beraturan.

7) Pengeboran lubang atau memperbesar lubang.

8) Roda gigi lurus, helik, paying, cacing.

9) Nok/eksentrik, dll.

c. Jenis-Jenis Mesin Frais                                                      


23

Jenis-jenisnya terdiri dari mesin frais tiang dan lutut (column-

and-knee), mesin frais hobbing (hobbing machines), mesin frais

pengulir (thread machines), mesin pengalur (spline machines) dan

mesin pembuat pasak (key milling machines). Untuk produksi

massal biasanya dipergunakan jenis mesin frais banyak sumbu

(multi spindles planer type) dan meja yang bekerja secara

berputar terus-menerus (continuous action-rotary table) serja

jenis mesin frais drum (drum type milling machines). Berikut ini

ada macam-macam mesin frais:

1) Mesin frais horizontal

Gambar 3.3. Mesin Frais Horizontal

Mesin Frais Horizontal atau bisa disebut dengan mesin frais

mendatar dapat digunakan untuk mengejakan pekerjaan sebagai

berikut ini antara lain:

a) mengfrais rata.

b) mengfrais ulur.

c) mengfrais roda gigi lurus.


24

d) mengfrais bentuk.

e) membelah atau memotong.

2) mesin frais vertical 

Gambar 3.4. Mesin Frais Vertikal

Atau bisa disebut dengan mesin frais tegak dapat digunakan

untuk mengerjakan pekerjaan sebagai berikut:

a) mengfrais rata.

b) mengfrais ulur.

c) mengfrais bentuk.

d) membelah atau memotong.

e) mengebor.

3) Mesin frais universal


25

Gambar 3.5. Mesin Frais Universal

Adalah suatu mesin frais dengan kedudukan arbornya mendatar

perubahan kearah vertikal dapat dilakukan dengan mengubah

posisi arbor. Gerakan meja dari mesin ini dapat kearah

memanjang, melintang, naik turun. Dan dapat diputar membuat

sudut tertentu terhadap bodi mesin.

d. Alat-Alat Potong Mesin Frais

Mesin frais mempunyai beberapa alat potong yang mempunyai

fungsi berbeda. Berikut ini alat-alat yang ada pada mesin frais :

1) Jenis-Jenis Pisau Frais

Pisau mesin frais atau Cutter mesin frais baikhorisontal

maupun vertical memiliki banyak sekali jenis dan bentuknya.

Pemilihan pisau frais berdasarkan pada bentuk benda kerja, serta

mudah atau kompleksnya benda kerja yang akan dibuat.

a) Pisau mantel

Pisau jenis ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya

digunakan untuk pemakanan permukaan kasar (Roughing) dan

lebar.

b) Pisau alur

Pisau alur berfungsi untuk membuat alur pada bidang

permukaan benda kerja. Jenis pisau ini ada beberapa macam

yang penggunaanya disesuaikan dengan kebutuhan.


26

c) Pisau frais bergigi 

Pisau jenis ini digunakan untuk membuat roda gigi sesuai jenis

dan jumlah gigi yang diinginkan. Pada pisau bergigi ini benda

yang tersayat akan lebih cepat, dikarenakan bentuk pisaunya

yang bergigi.

d) Pisau frais radius cekung dan cembung

Pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda kerjanya yang

bentuknya memiliki radius dalam (cembung atau cekung).

Pisau frais radius cekung proses kerjanya sama dengan pisau

radius cembung hanya saja yang membedakan  adalah bentuk

pisau yang berbeda.

e) Pisau frais alur T

Pisau ini hanya digunakan untuk membuat alur berbentuk T

seperti halnya pada meja mesin frais. Benda kerja yang akan

disayat diatur dengan selera operator, sehingga menghasilkan

bentuk sayatan yang diinginkan.

f) Pisau frais sudut

Pisau ini berguna untuk membuat alur berbentuk sudut yang

hasilnya sesuai sudut pisau yang digunakan. Pisau jenis ini

memiliki sudut-sudut yang berbeda diantaranya 30, 45, 50, 60,

70, 80 derajat.

g) Pisau jari
27

Ukuran pisau jenis ini sangat bervariasi mulai ukuran kecil

sampai ukuran besar.  Pada pengoperasiannya biasanya dipakai

untuk membuat alur pada bidang datar atau pasak dan jenis

pisau ini pada umumnya dipasang pada posisi tegak (mesin

frais vertical).

h) Pisau frais muka dan sisi

Jenis pisau ini memiliki mata sayat dimuka dan disisi, dapat

digunakan untuk mengfrais bidang rata dan bertingkat.

i) Pisau frais pengasaran

Pisau jenis ini mempunyai satu ciri khas yang berbeda sisinya

berbentuk alur helik. Cara tersebut dapat digunakan untuk

menyatat benda kerja dari sisi potong cutter sehingga potongan

pisau ini mempu melakukan penyayatan yang cukup besar.

j) Pisau frais gergaji

Pisau jenis ini digunakan untuk memotong atau membelah

benda kerja. Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat

alur yang memiliki ukuran lebar kecil.

e. Keamanan dan Keselamatan Kerja Mesin Frais

Mengidentifikasi bahaya dan resiko pada mesin frais beserta cara

mengatasinya. Mesin frais adalah mesin perkakas dengan gerak

utama berputar (pisau berputar) pada sumbu yang tetap, dan benda kerja

bergerak melintasi cutter. Bahaya-bahaya yang sering terjadi antara

lain:
28

1) Mata terkena chip (tatal).

Untuk menghindari mata kemasukan chip maka

setiap melakukan pekerjaan harus memakai kaca mata.

Apalagi kerja dengan mesin frais, dimana pisau berputar

pada poros yang tetap sedangkan benda kerja hanya

bergerak melintasi pisau.

2) Tangan terkena cutter pisau frais.

Untuk menghindari tangan anda terkena pisau frais, maka

jika ingin mengambil bagian, melihat, dan membersihkan tatal

yang dekat dengan pisau maka lebih baik putaran poros

dimatikan.

3) Tangan terkena chip.

Biasanya bahaya seperti ini terjadi pada waktu

kita membersihkan tatal seusai kerja pada mesin frais. Karena kita

tau bahwa mesin frais cutternya lebih dari 1 mata potong, maka

serpihan chipnya pasti bentuknya pendek-pendek  dan tajam.

Untuk mengatasi resiko ini maka gunakanlah kuas untuk

membersihkan.

f. Mengidentifikasi dan menggunakan alat keselamatan kerja pada

mesin frais.

1) Keselamatan Operator

Untuk menjamin keselamatan operator, operator harus

menggunakan peralatan keselamatan kerja seperti :


29

a) Pakaian Kerja

Pakaian kerja yang dipakai operator harus mempunyai syarat-

syarat sebagai berikut :

i. Tidak mengganggu pergerakan tubuh operator

ii. Tidak terasa panas waktu dipakai.

b) Sepatu kerja

Sepatu harus benar-benar dapat memberikan perlindungan

terhadap kaki kita.Berdasarkan standart yang telah ditentukan,

sepatu kerja terbuat dari bahan kulit, sedangkan alas terbuat dari

karet yang elastis tetapi tidak mudah rusak karena berinteraksi

dengan minyak pelumas (oli). Untuk bagian ujung sepatu masih

dilapisi dengan pelat besi yang digunakan untuk melindungi kaki.

c) Kaca Mata

Kaca mata digunakan untuk melindungi mata dari chip-chip yang

berterbangan pada saat kerja di mesin frais. Oleh karena itu kaca

mata yang dipakai oleh operator harus memenuhi syarat-syarat

berikut :

i. Mampu menutup seluruh bagian-bagian mata

dari kemungkinan terkena chip.

ii. Tidak mengganggu penglihatan operator.

iii. Memiliki lubang sebagai sirkulasi udara kemata.

g. Keselamatan mesin

Untuk menjaga keselamatan mesin, maka hal-hal yang


30

harus kita perhatikan adalah :

1) putaran mesin.

2) kecepatan penyayatan (Vc).

3) kedalaman penyayatan.

4) alat potong.

keempat hal di atas adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan

kerusakan-kerusakan mesin suwaktu digunakan untuk membubut benda

kerja. Karena tanpa adanya keselarasan antara putaran mesin, kecepatan

penyayatan, kedalaman dan alat potong, maka suwaktu digunakan

untuk menyayat mesin akan timbul suatu getaran, hal inilah yang

penyebab daripada kerusakan komponen mesin.

h. Keselamatan alat-alat pendukung

Alat-alat Bantu yang digunakan pada saat kerja pada mesin bubut

berupa alat potong dan alat ukur.

a) Pahat

Pahat adalah bagian terpenting untuk menentukan baik atau

buruknya penyayatan. Oleh kerena itu dalam melaksanakan

pembubutan kita harus pandai-pandai memilih jenis bahan pahat

sesuai dengan benda kerja yang akan kita bubut. Disamping itu sudut-

sudut potong pada pahat juga sangat berperan dalam penentuan hasil

penyayatan.

b) Alat-alat ukur
31

Untuk menjaga keselamatan alat ukur maka  pergunakan alat

ukur sesuai dengan fungsinya. disamping itu perawatan alat ukur

juga sangat berperan dan pada waktu kerja misalkan alat ukur sudah

tidak digunakan tempatkanlah pada kotaknya agar tidak tertindih

oleh benda kerja lainnya karena hal ini dapat mempengaruhi

ketelitian alat ukur tersebut.

c) Keselamatan benda kerja.

Untuk mendapatkan hasil akhir benda kerja yang maksimal

(keselamatan benda kerja) maka keselamatan operator, mesin, alat-

alat pendukung proses permesinan harus terpenuhi terlebih dahulu,

karena hal ini adalah hasil akhir dari proses.

3. Mesin Bubut

a. Definisi mesin bubut

Mesin Bubut adalah suatu mesin perkakas yang digunakan

untuk

memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu

proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan

cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang

digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda

kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif

dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan

mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan


32

translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan

ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan

menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel

dengan poros ulir.

b. Bagian-bagian Mesin Bubut

1) Kepala Tetap

Kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah

kiri mesin, dan bagian inilah yang memutar benda kerja yang

didalamnya terdapat transmisi roda gigi. Pada Kepala tetap ini

ditempatkan berbagai bagian mesin yang memudahkan kita

melakukan pekerjaan. beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah

Plat mesin; engkol pengatur pasangan roda gigi;cakra bertingkat;

motor penggerak mesin.Pada kepala tetap ini pula kita memasang alat

pemegang benda kerja sehingga aman pada saat dikerjakan. Alat

pemegang atau penjepit ini disebut Cekam. Cekam ini dibedakan

menjadi dua, yaitu Cekam rahang tiga dan cekam rahang empat.

Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya adalah serentak

sehingga pada saat kita menggerakkan satu kunci penggeraknya, maka

ketiga rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat kita

menggerakkan kunci penggeraknya, maka rahang yang bergerak

adalah satu persatu.

2) Kepala Lepas
33

Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dari

mesin bubut, yang berfungsi untuk menopang benda kerja yang

panjang. Pada saat mengerjakan benda berukuran panjang,

kemungkinan bengkok sangat besar sehingga harus ditopang pada

kedua ujung, yaitu di kepala tetap dan kepala lepas ini. Beberapa

bagian yang ada di kepala tetap adalah Center Putar, untuk

memompang benda kerja, agar tidak terjadi gesekan, Handwill,

Pengunci poros, Pengunci alas.

3) Alas Mesin

Alas mesin berfungsi untuk tempat kedudukan kepal lepas,

tempat kedudukan eretan dan tempat kedudukan penyangga diam.

4) Eretan

Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses

pemakanan pada benda kerja dengan cara menggerakkan kekiri dan

kekanan sepanjang meja. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja

sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat.

c. Prinsip Kerja Mesin Bubut.

Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang

mengunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang

material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak

pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang

terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka


34

Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang

berbentuk silinder.

Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck

yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan

memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar

roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran

akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran

poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang

membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan

yang berbentuk ulir.

d. Jesnis-jenis Mesin Bubut.

1) Mesin bubut ringan.

Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan.

Bentuk peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk

mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini

terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya

merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai,

konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan

berat.

2) Mesin bubut sedang (medium lathe).

Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan

penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan

untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi
35

utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara

produksi. Jenis mesin ini tidak dapat memproduksi benda kerja atau

spesimen secara massal atau banyak dalam waktu yang singkat.

3) Mesin bubut standar (Standard Lathe).

Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada

yang dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar

dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.

4) Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe).

Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk

mengerjakan pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi

dan lainnya. Jenis mesin bubut ini dapat memproduksi benda kerja

atau spesimen dengan cukup banyak dalam waktu yang cukup singkat.

Dan mesin ini dirancang untuk mengerjakan benda kerja yang cukup

besar dan dalam jumlah yang banyak sehingga banyak digunakan di

industri-industri.

5) Mesin bubut facing lathe.

Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda

kerja berbentuk piringan yang besar. Benda-benda kerjanya

dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting pada sebuah

pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.

6) Mesin bubut vertical turning and boring milling.

Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja

yang dibubut dari tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara


36

otomatis hanyalah pemasangan batang-batang yang baru dan

menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu

pekerja dapat mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan

mudah.

7) Mesin Bubut Turret.

Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama

menyesuaikan terhadap produksi. “Ketrampilan pekerja” dibuat pada

mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang tidak

berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang

identik. Kebalikannya, pembubut mesin memerlukan operator yang

sangat terampil dan mengambil waktu yang lebih lama untuk

memproduksi kembali beberapa suku cadang yang dimensinya sama.

Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat

untuk operasi berurutan dapat disetting dalam kesiagaan untuk

penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun diperlukan

keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat

dengan tepat tapi satu kali sudah benar maka hanya sedikit

keterampilan untuk mengoperasikannya dan banyak suku cadang

dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan

kembali. Mesin bubut jenis ini pun dapat dibagi dalam beberapa jenis,

salah satu contohnya mesin bubut turet dengan sadel.

8) Mesin bubut CNC.


37

Mesin Bubut CNC merupakan mesin bubut yang dalam

pengoperasiannya menggunakan kode-kode gabungan huruf dan

angka, yang diinput dalam komputer yang terhubung dengan mesin.

Sebelum mengoperasikan mesin, operator harus membuat program

terlebih dahulu, program dapat diinput langsung dalam komputer

mesin atau dibuat dalam simulasi (untuk menghindari kesalahan).

Mesin ini biasanya digunakan dalam produksi masal (mass

product)atau produk-produk yang membutuhkan ketelitian yang

tinggi (precision part).

e. Jenis-jenis pengerjaan proses bubut.

1) Pembubutan Muka (Facing).

yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi

penampangnya atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga

diperoleh permukaan yang halus dan rata.

2) Pembubutan Rata (Pembubutan silindris).

yaitu pengerjaan benda yang dilakukan sepanjang garis

sumbunya. Membubut silindris dapat dilakukan sekali atau dengan

permulaan kasar yang kemudian dilanjutkan dengan pemakanan halus

atau finishing.

3) Pembubutan Ulir (Threading)

adalah pembuatan ulir dengan menggunakan pahat ulir.

4) Pembubutan Tirus (Taper)


38

yaitu proses pembuatan benda kerja berbentukkonis.

Dalam pelaksanaan pembubutan tirus dapat dilakukan dengan tiga

cara, yaitu memutar eretan atas (perletakan majemuk), pergerseran

kepala lepas (tail stock), dan menggunakan perlengkapan tirus (tapper

atachment).

Proses-proses tersebut antara lain :

a) Pembubutan tirus dengan menggeser eretan atas

Cara ini digunakan apabila variasi sudut ketirusannya besar yakni

antara 0-90 derajat dengan ketirusannya pendek, maksimum sepanjang

gerakan eretan atas. Pembubutan dengan cara ini tidak dapat

dilakukan secara otomatis, tetapi dengan cara memutar spindel eretan

atas, sehingga pahat bergerak maju. Pemutaran eretan atas, sebesar ½

sudut ketirusan. Artinya jika sudut ketirusan 900, maka eretan atas

diputar sebesar 450.

b) Pembubutan tirus dengan menggeser kepala lepas

Cara ini dilakukan apabila variasi sudut ketirusan berkisar antara

0-30 derajat dengan ketirusan yang melebihi panjang ataulebih pendek

dari pergerakan eretan atas. Pembubutan ini dapat dilakukan secara

manual maupun secara otomatis. Dalam operasinya, benda kerja

dijepit diantara dua senter. Dengan demikian, cekam diganti dengan

pelat pembawa yang berfungsi untuk memutar benda kerja dengan

bantuan lathdog. Untuk menghasilkan ketirusan yang sesuai, maka

besar pergeseran kepala lepas dapat dihitung dengan suatu rumus yang
39

telah ditentukan berdasarkan elemen-elemen yang terdapat dalam

proses bubut yang sedang berlangsung.

c) Pembubutan tirus dengan menggunakan perlengkapan tirus

Pembubutan ini dilakukan jika variasi sudut ketirusan yang akan

dibuat berada pada kisaran 0-60 derajat dengan panjang ketirusan

melebihi jarak pergerakan eretan atas. Pembubutan ini dapat

dilakukan secara manual ataupun otomatis. Untuk menghasilkan

ketirusan, sudut perlengkapan tirus harus diatur sebesar ½ sudut tirus

sejajar kemiringan benda kerja. Selanjutnya eretan atas dilepas

hubungannya dengan meja mesin dan dihubungkan dengan

kelengkapan tirus yang sudah diatur sudutnya. Dengan demikian,

gerakan eretan atas akan mengikuti kemiringan kelengkapan tirus.

5) Pembubutan Drilling

yaitu pembubutan dengan menggunakan mata bor (drill),

sehingga akan diperoleh lubang pada benda kerja. Pekerjaan ini

merupakan pekerjaan awal dari pekerjaan boring (bubut dalam).

6) Perluasan Lubang (Boring)

yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk memperbesar

lubang. Pembubutan ini menggunakan pahat bubut dalam.

7) Kartel (Knurling)

yaitu proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang

bertujuan untuk membuat profil pada permukaan benda kerja. Pahat


40

yang digunakan adalah pahat khusus (kartel). Proses ini dilakukan

agar benda kerja mempunyai semacam ukiran.

Anda mungkin juga menyukai