Otitis Media Kronik LP
Otitis Media Kronik LP
DI SUSUN
OLEH :
SUBHAN
NIM : 010030170 B
Mahasiswa
Subhan
NIM : 010030170 B
Oleh : Subhan
I. Pengertian
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah,
Gangguan telinga yang paling sering adalah infeksi eksterna dan media. Sering
terjadi pada anak-anak dan juga pada orang dewasa (Soepardi, 1998).
Otitis media kronik adalah keradangan kronik yang mengenai mukosa dan
Streptococcus.
Stapilococcus.
Diplococcus pneumonie.
Hemopilus influens.
1
Otitis Media
(lebih 2 bulan)
III. Diagnosis
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan
a) Perforasi sentral
b) Mukosa menebal
dB
2
d) Tipe metaplastik (atikoantral, maligna). (385.3)
b) Terdapat kolesteatom
atau lebih.
atau lebih
(seperti diatas).
IV. Penyulitan
1. Abses retro airkula (383.0)
3. Komplikasi intrakranial :
- Meningitis
- Abses ekstradural
- Abses otak
3
V. Terapi
1- 2%)
194).
2. Tipe degeneratif :
- Atikoantrotomi (5.203)
- Timpanoplastik (5.195).
ABSES RETROAURIKULER
1. Insisi abses
4
PARESIS ATAU PARALISIS SYARAF FASIALIS
3. Rehabilitasi.
LABIRINGITIS
1. Tes fistel
2. Mastoidektomi urgen.
MENINGITIS
2. Antibiotik:
ABSESE EKSTRADURAL
5
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
A. PENGUMPULAN DATA
1. Riwayat
a) Identitas Pasien
d) Riwayat alergi.
e) OMA berkurang.
2. Pengkajian Fisik
a) Nyeri telinga
c) Suhu Meningkat
d) Malaise
e) Nausea Vomiting
f) Vertigo
g) Ortore
3. Pengkajian Psikososial
b) Aktifitas terbatas
4. Pemeriksaan Laboratorium.
6
5. pemeriksaan Diagnostik
6. Pemeriksaan pendengaran
b) Tes garputala
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
pencegahan kekambuhan
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Atur posisi
Ganti balutan
7
Observasi tanda
Ajarkan klien
tentang pengobatan
Amati
Ingatkan klien bahwa vertigo dan nausea dapat terjadi setelah radikal
pengamanan.
Perhatikan droping wajah unilateral atau mati rasa karena perlukaan (injuri)
saraf wajah.
H.E
sesuai aturan
pendengaran
Terapi medik
kerusakan : miringotomy
Interfensi bedah
Indikasi jika terjadi nyeri, vertigo,paralise wajah, kaku kuduk, (gejala awal
8
Tipe prosedur
Radical mastoiddectomi
Posteronterior mastoiddectomi
9
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Sjamsuhidajat & Wim De Jong. (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC : Jakarta.
Soepardi, Efiaty Arsyad & Nurbaiti Iskandar. (1998). Buku Ajar Ilmu penyakit
10
LAPORAN KASUS (PROSES KEPERAWATAN)
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Novalia No. Regester : 16149691
Umur : 11 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Irian/Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Dibawah umur
Pekerjaan :-
Pendidikan : SD
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat : Jayapura Irian Jaya
Kiriman dari : Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura Irian Jaya
Tanggal MRS : 4 Pebruari 2002 Jam WIB.
Cara Masuk : Lewat Poliklinik RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Diagnosa Medis : Otitis Media Kronika Maligna Senistra + Mastoiditis
Kronika Sinistra + Post Meningitis.
Alasan Dirawat :
Keluhan Utama : Keluar cairan dan darah dari telinga kiri dan
pendengaran berkurang
Upaya yang telah dilakukan :
Terapi/operasi yang pernah dilakukan :
12
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Klien post op Radikal Maestoidektomi Sinistra hari pertama
3) Body Systems
(1) Pernafasan (B 1 : Breathing)
Pernafasan melalui hidung. Frekuensi 20 x/menit, Irama teratur,
tidak terlihat gerakan cuping hidung, tidak terlihat Cyanosis, tidak
terlihat keringat pada dahi, tidak terdengar suara nafas tambahan,
dentuk dada simetris.
13
Persepsi Sensori :
Pendengaran : Tuli konduksi sinistra
Penciuman : Tidak ada kelainan
Pengecapan : Tidak ada kelainan
Penglihatan : Tidak ada kelainan
Perabaan : Tidak ada kelainan
14
DIAGNOSTIC TEST/PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratoriun
Hb :11,5 gr%
Otoskopi/Mikroskopik tanggal 17 April 2002
Telinga : Kapum timpani : Penebalan mukosa (-), Granulasi (+).
Hidung : Tidak ada kelainan
Tenggorokan : Tidak ada kelainan.
TERAPI :
(S u b h a n)
NIM. 010030170 B
15
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan pada tempat operasi
2. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan nyeri akut
3. Resiko tinggi trauma berhubungan dengan gangguan presepsi pendengaran
16
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tanggal : 25 April 2002
Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan pada
tempat operasi
Tujuan : Klien dapat mengekspresikan penurunan
nyeri/tidaknyamanan dalam waktu 2 X 24 jam.
Kriteria hasil : Klien tampak rileks
Mampu tidur atau istirahat dengan tepat
17
Diagnosa Keperawatan : Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan
nyeri akut
Tujuan : Klien dapat istirahat atau tidur secara adekuat
Kriteria hasil : Klien tidur6 – 8 jam sehari.
Beristirahat minimal sesuai kenituhan.
Mengutarakan perasaan segar pada waktu bangun.
18
Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi trauma berhubungan dengan gangguan
presepsi pendengaran
Tujuan : Setelah diberikan intervensi keperawatan klien
menurunkan faktor resiko cedera dan melindungi diri
dari cedera.
Kriteria hasil : Mengungkapkan suatu keinginan untuk melakukan
tindakan pengamanan untuk mencegah cedera.
Mengungkapkan suatu maksud untuk melakukan
pencegahan.
19
TINDAKAN KEPERAWATAN
20
EVALUASI
TANGGAL. DIAGNOSA EVALUASI
26 April 2002 Nyeri akut berhubungan dengan S:
trauma jaringan pada tempat operasi O : Klien tampak rileks.
Mampu tidur atau
istirahat dengan tepat
A : Tujuan berhasil.
P : Intervensi dihentikan.
21