Anda di halaman 1dari 4

Asbabun Nuzul Surat Al-'Alaq Ayat 6-19

(Kisah Abu Jahal melarang Nabi saw.


mengerjakan shalat).
Written By rasiyambumen.com  Wednesday, March 6, 2019  Add Comment

Rasiyambumen.com Kajian Khazanah Islam (kategori posting Asbabun Nuzul)


Pembaca budiman Rahmat serta Bimbingan-Nya semoga selalu tercurah dan
mengiringi kita dalam segala aktivitas di dunia ini untuk meraih kebahagiaan dan
mengharap Ridho-Nya di Akhirat kelak. Aamiin.....

Asbabun nuzul surat Al-'Alaq ayat 6-19 adalah kisah yang terjadi ketika
Rasulullah di awal-awal dakwah menyampaikan agama baru di Arab (Mekkah) yaitu
Agama Islam. Baiklah sebelum kita urai kan apa sebab ayat tersebut diatas turun,
ada baiknya kita tengok terlebih dahulu mukadimah Surat Al-'Alaq yang berjumlah
19 ayat, secara keseluruhan.  

Muqadimah : Surat Al-'Alaq terdiri dari 19 ayat, termasuk golongan surat Makkiyyah.
Ayat 1 sampai dengan ayat 5 dari surat ini adalah ayat-ayat Al-Qur'an yang pertama
sekali diturunkan, yaitu di waktu Nabi Muhammad saw. berkhalawat di gua "Hira'".
Surat ini dinamai "Al-'Alaq" (segumpal darah) diambil dari perkataan "Al-'Alaq yang
terdapat pada ayat 2 ini. Surat ini dinamai juga dengan "Iqra'" atau "Al-Qalam" 

Pokok-pokok Isinya : Perintah membaca Al-Qur'an, manusia dijadikan dari segumpal


darah; Allah menjadikan kalam sebagai alat mengembangkan pengetahuan,
manusia bertindak melampaui batas karena merasa dirinya serba cukup, ancaman
Allah terhadap orang-orang kafir yang menghalang-halangi kaum muslimin
melaksanakan perintah-Nya. 

Kisah Asbabun Nuzul Surat Al-'Alaq ayat 6-14 adalah sebagai berikut :
Dakwah Nabi saw. selama di Makkah menghadapi banyak penentang dari pemuka
Quraisy. Diantara yang paling terkemuka adalah Abu Lahab alias Abdul Uzza, Abu
Jahal, Umar bin Khatthab (sebelum memleuk Islam), Abu Sufyan bin Harb
(sembelum masuk Islam), dan Ummu Jami (istri Abu Lahab) yang hingga wafatnya
tetap dalam keadaan kafir. 

Related

 Asbabun Nuzul Surat Al-Ahzab Ayat 28 s/d 34 (Surat ke-33)


 Asbabun Nuzul Ayat 23 - 24, Surat Al-Kahfi Tentang Kata "Insya Allah"
 Asbabun Nuzul Ayat 256, Surat Al-Baqarah, Ayat Paling Sering Dibicarakan.

Kebencian Abu Jahal alias Amr bin Hisyam terhadap Rasulullah saw. begitu masyur.
Seperti dikutip dalam Kitab Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad saw. (vol 1). Suatu
ketika Abu Jahal melihat Nabi saw. pergi ke Masjid. Tiba-tiba dia langsung
menghardik dan melarang beliau untuk mengerjakan shalat. 
Sapanya "Muhammad, apakah engkau marah dan berang kepadaku?, Apakah
engkau berani mengancam aku?, Tidakkah engkau tahu bahwa aku ini seorang
yang berharta, kaya raya, dan punya banyak kawan?. Beranikah engkau
padaku?" Ketus Abu Jahal. 
Rasulullah saw. bersikap tenang dan sabar menghadapi pertanyaan ataupun
tantangan Abu Jahal. Rasulullah saw. tidak menjawab sepatah katapun. Maka
dengan kejadian itu pula, turun wahyu dari Allah SWT, surat al-'Alaq ayat 6-14
sebagai berikut :
"Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas. (6). Karena di
melihat dirinya serba cukup. (7). Sesungguhny hanya kepada Tuhan-mulah kembali
(mu). (8). Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang. (9). Seorang
hamba ketika dia mengerjakan shalat. (10). Bagaiman pendapatmu jika orang yang
melarang itu berada di atas kebenaran. (11) Atau dia menyuruh bertaqwa (kepada
Allah?) (12). Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan
dan berpaling? (13). Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat
segala perbuatannya? (14). 

Itulah sembilan ayat diatas turun, dikarenakan seorang Abu Jahal yang merasa
paling hebat, merasa paling banyak hartanya, dan merasa paling banyak temannya,
sehingga dia berani menantang dan melarang Nabi saw. untuk melakukan shalat di
Masjid. 

Dan yang 5 ayat lagi adalah dalam kisah lain di bawah ini.
Dalam kisah lain; keesokan harinya, Abu Jahal bertindak lebih parah lagi. Dia
mengangkat sebuah batu bebesar dari atas bukit, untuk kemudian dijatuhkan ke
muka masjid. Dan kawan-kawan  Abu Jahal, termasuk pemuka musyrikin menunggu
Nabi saw. datang. 
Rasulullah saw. tiba di lokasi tempat shalat, dan beliau tidak paham apa maksud
Abu Jahal dengan perbuatannya itu. Beliau lalu shalat di samping Ka'bah, tepatnya
di samping Maqam Ibrahim. 

Seperti orang yang kalap, Abu Jahal lantas maju, hendak menjatuhkan batu tadi ke
atas kepala Nabi saw. yang sedang sujud dalam shalatnya. Namun belum sempat
dia melakukan itu, tubuhnya tiba-tiba bergetar ketakutan.  Abu Jahal pun lari
pontang-panting, sementara kawan-kawannya melihat dari kejauhan. Mereka. Lalu
mereka menghampirinya dan bertanya : "Abul Hakam, mengapa tidak jadi melempar
batu itu"?.
Pertanyaan mereka dijawab Abu Jahal dengan suara parau, ; "Karena tiba-tiba di
depanku ada seekor unta yang amat besar, rupanya putih, yang telah membuka
mulutnya di dekat kepalaku. Seumur hidupku belum pernah aku melihat unta
sebesar itu, sebuas itu. Aku lari, takut kalau unta memburuku." 

Dalam riwayat lain juga dikisahkan bahwa Abu Jahal hendak menginjak tengkuk
Nabi saw. ketika utusan Allah itu sedang bersujud dalam shalatnya. Namun,
sebelum tindakan bodoh itu dilakukan, yang bersangkutan sudah dicekam ketakutan
yang amat sangat, sehingga lari sekuat tenaga. Dan dia bercerita dengan kawan-
kawannya : "Antara aku dan Muhammad ada sebuah parit dari api dan ada pula
beberapa sayap yang sangat besar". Kata Abu Jahal kepada kawan-kawannya. 
Bertepatan denga kejadian itu maka turunlah surat Al-A'laq ayat 15-19. sebagai
berikut :
"Ketahuliah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian), niscaya Kami tarik
ubun-ubunnya . (15). (Yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka. (16).
Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya). (17). Kelak Kami
akan memanggilnya malaikat Zabaniyah (18). Sekali-kali jangan, janganlah kamu
patuh kepadanya, dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). (19).   
Demikian uraian Asbabun Nuzul Surat Al-'Alaq Ayat 6-19.  Semoga bermanfaat
dan menambah wawasan dalam membaca Al-Qur'an sebagai pedoman hidup,
sehingga kita akan menemui kebahagiaan dunia dan akhirat. Aamiin. 

Anda mungkin juga menyukai