Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum tujuan didirikannya suatu perusahaan adalah untuk
memperoleh laba yang optimal atas investasi yang ditanamkan oleh suatu
perusahaan tersebut dan dapat mempertahankan keuntungan yang diperoleh untuk
jangka waktu yang cukup panjang. Salah satu investasi tersebut adalah aktiva
yang digunakan untuk menjalankan kinerja setiap perusahaan untuk memperoleh
keuntungan/laba. Secara umum aktiva dapat dibagi menjadi 2, yaitu aktiva lancar
dan aktiva tetap. Aktiva lancar adalah jenis aset yang dapat digunakan dalam
jangka waktu dekat, biasanya satu tahun, sedangkan Aktiva tetap adalah kekayaan
perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomi lebih dari satu
tahun dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan dan
bukan untuk dijual.
Aktiva tetap merupakan bagian investasi yang cukup besar dalam
menunjang aktivitas perusahaan dan jumlah keseluruhan asset di suatu
perusahaan. Besarnya investasi pada aktiva tetap harus diperhatikan secara serius.
Aktiva tetap berwujud mempunyai bermacam bentuk antara lain : bangunan,
tanah, mesin, alat-alat, kendaraan, dan lain-lain yang bisa diperoleh dengan
berbagai cara,dimana masing-masing cara perolehan tersebut mempengaruhi besar
kecilnya harga perolehan.Aktiva tetap mempunyai ciri khusus yaitu dapat
dimanfaatkan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun (lebih dari satu periode
akuntansi) dan mendatangkan manfaat ekonomis seperti laba operasi. Semua
aktiva tetap, kecuali tanah yang tidak dapat disusutkan. Aktiva tetap merupakan
salah satu unsur terpenting dalam suatu kegiatan perusahaan. Jika dapat dijaga dan
dimanfaatkan dengan baik, maka aktiva tetap akan mendukung kelancaran usaha,
sehingga aktivitas operasional dari suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik.
Sebaliknya, jika aktiva tetap tidak dijaga dan dimanfaatkan dengan baik, maka
akan mengganggu kelancaran usaha dan aktivitas operasional dari suatu
perusahaan tersebut. Dengan demikian, Aktiva tetap adalah harta milik
perusahaan yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kinerja dari suatu
perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan atau laba dari setiap aktivitas
operasionalnya. Dengan berlalunya waktu umur ekonomis suatu aktiva tetap akan
habis, jadi diperlukanlah metode-metode atau prosedur perhitungan dan
pencatatansuatu aktiva tetap.
PT. Jaya Abadi mempunyai 2 jenis aktiva tetap untuk menunjang kegiatan
operasional perusahaan. Aktiva tetap tersebut antara lain: Kendaraan dan
Peralatan. Dasar perhitungan atau metode yang digunakan yaitu metode Garis
Lurus.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengambil judul “Perhitungan
dan Pencatatan penyusutan Aktiva Tetap Pada PT. Jaya Abadi”.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah Perhitungan dan Pencatatan penyusutan Aktiva Tetap pada
PT. Jaya Abadi?

1.3 Tujuan Penulisan


Sesuai dengan latar belakang diatas maka tujuan dari penulisan ini adalah
untuk mengetahui Perhitungan dan Pencatatan Penyusutan Aktiva Tetap pada PT.
Jaya Abadi.

1.4 Manfaat Penulisan


Hasil dari laporan ini diharapkan dapat memberikan maanfaat sebagai
berikut :
1.4.1 Bagi Siswa
a. Hasil penulisan laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi
sekaligus menambah wawasan bagi siswa tentang prosedur
perhitungan dan pencatatan aktiva tetap pada PT. Jaya Abadi.
b. Membekali siswa dengan pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja
sebagai hasil persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia industri.
c. Dengan pengalaman sekaligus mendapat tambahan ilmu pengetahuan
dalam praktek langsung, diharapkan siswa dapat memantapkan
disiplin, percaya diri, dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
1.4.2 Bagi Dunia Pendidikan (SMK Dwijendra Denpasar)
a. Hasil dari laporan ini dapat menjadi tambahan bagi siswa
selanjutnya dalam peningkatan wawasan dan pengetahuan.
b. Memperkokoh hubungan dan kerjasama antara pihak sekolah
dengan dunia industri.
c. Meningkatkan proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas dan professional.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Akuntansi


  Akuntansi adalah suatu aktivitas dalam mengidentfikasikan, mengukur,
mengkasifikasi dan mengikhtisar sebuah transaksi ekonomi atau kejadian yang
dapat menghasilkan data kuantitatif terutama yang bersifat keuangan yang
dipergunakan dalam pengambilan keputusan (Amin. W. 1997).
Adapun beberapa pengertian akuntansi menurut para ahli dijelaskan sebagai
berikut :
a. Pengertian akuntansi menurut Abu bakar. A dan wibowo adalah suatu proses
mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikasikan terhadap semua transaksi
eknomi dari entitas atau perusahaan.
b. Pengertian akuntansi menurut Paul Grady merupakan sebuah body of
knowledge serta memiliki fungsi organisasi secara tersusun, orisinal, autentik,
menganilisis dan menafsirkan seluruh kejadian dan transaksi serta karakter
keuangan yang akan terjadi dalam kegiatan entitas akuntasi untuk
menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk memanajemen segala laporan
dan pertanggungjawaban atas kepercayaan yang telah diterimanya.
c. Pengertian akuntansi menurut Kieso dan Weygandt adalah sebuah sistem
informasi yang bertugas mengidentifikasi, melakukan pencatatan dan
mengomunikasikan segala kejadian ekonomi dari suatu organisasi ke pihak
yang memiliki kepentingan.
d. Pengertian akuntansi menurut accounting principle board adalah suatu
kegiatan jasa untuk memberikan informasi yang bersifat kuantitatif dimana
pada umumnya berukuran materi atau uang tentang mengenai suatu badan
ekonomi yang untuk digunakan dalam mengambil keputusan ekonomi dalam
memilih diantara beberapa pilihan alternatif.
e. Pengertian akuntansi menurut American Institute of Certified Public
Accountant adalah suatu seni mencatat, mengikhtisarkan dan mengelola
dengan proses tertentu dan dalam ukuran moneter dan transaksi serta kejadian-
kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan menafsirkan hasil-hasilnya.
https://informasiana.com/pengertian-akuntansi-dan-fungsi-akuntansi/

2.2 Pengertian Akun


Akun adalah suatu tempat yang digunakan untuk mencatat berbagai
transaksi keuangan yang meliputi asset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban
perusahaan.Contohnya meliputi :
a) Asset adalah (akun kas, perlengkapan, akun piutang usaha,akun tanah)
b) Kewajiban adalah (akun utang,utang wesel, utang gaji)
c) Ekuitas adalah (akun modal pemilik).
2.2.1 Penggolongan Akun
Secara garis besar , kelompok akun dibagi atas 2 (dua) golongan yaitu :
a) Akun riil / akun neraca
Akun riil adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam neraca.
Yang termasuk dalam akun neraca / akun rill adalah kelompok akun asset,
kewajiban dan neraca.
b) Akun nominal / akun laba rugi
Akun nominal adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam
laporan laba rugi. Akun yang termasuk adalah akun pendapatan dan akun
beban.
http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-dan-penggolongan-akun-dalam-
akuntansi/

2.3 Aktiva Tetap


Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai
atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan dan tidak
dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
  Aktiva tetap merupakan suatu bagian utama aktiva perusahaan, oleh sebabi
tu harus diteliti pada waktu menyajikan laporan keuangan, apalagi
dalampenentuan apakah suatu pengeluaran merupakan suatu aktiva atau beban
dapatberpengaruh signifikan pada hasil operasi yang dilaporkan perusahaan. Pada
saatpelaporan aktiva tetap dicatat sesuai dengan kelompoknya sendiri, seperti
peralatan,gedung, kendaraan, tanah, mesin, dll.
http://www.academia.edu/7208581/Aktiva_Tetap
2.3.1 Karakteristik Aset Tetap | Aktiva Tetap
Berdasarkan uraian di atas, Aset tetap memiliki karakteristik seperti
berikut ini:
a) Aset itu diperoleh perusahaan untuk digunakan dalam operasi (dalam arti
tidak diperjual berlikan).
b) Aset itu berumur lebih dari satu tahun/satu periode akuntansi dan
disusutkan pada akhir periode.
c) Aset memiliki substansi fisik dan mempunyai manfaat ekonomi di masa
depan.
http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/pengertian-aset-tetap-atau-aktiva-
tetap-beserta-contohnya/#1-aset-tetap-berwujud
2.3.2 Contoh Aset Tetap |Aktiva Tetap
a) Aktiva tetap berwujud
Yang dimaksud dengan aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets)
yaitu merupakan aktiva tetap yang memiliki bentuk fisik, terdapat 3
(tiga) jenis aktiva tetap berwujud, diantaranya seperti di bawah ini:
Yang pertama, aktiva yang merupakan sumber dari penyusutan atau
depresiasi, contohnya seperti: bangunan atau gedung, peralatan,
kendaraan, inventaris, mesin-mesin produksi dan lain sebagainya.
Yang kedua, aktiva yang merupakan sumber dari deplesi atau
penyusutan, contohnya seperti: tambang mineral, mineral deposits
atau sumber alam dan lain sebagainya. Sumber alam atau tambang
dapat habis melalui kegiatan-kegiatan eksploitasi pada sumber-sumber
tersebut, oleh sebab itu sumber alam harus dapat dialokasikan kepada
periode-periode yang dimana sumber alam atau tambang tersebut
dapat memberikan hasilnya. Yang ketiga, aktiva yang tidak
mengalami penyusutan atau tidak mengalami deplesi, contohnya
seperti: tempat atau tanah dimana bagunan perusahaan di dirikan dan
lain sebagainya.
b) Aktiva tetap tidak berwujud
Sedangkan yang dimaksud dengan aktiva tidak berwujud (Intangible
Assets) yaitu aktiva yang tidak memiliki wujud fisik, akan tetapi
memiliki manfaat yang besar untuk perusahaan yang dinyatakan dalam
bentuk jaminan tertentu, contohnya seperti: hak cipta, hak paten, hak
monopoli, biaya untuk riset, merek dagang, biaya untuk mendirikan
perusahaan dan lain sebagainya.
http://www.pengertianku.net/2015/07/pengertian-aktiva-tetap-dancontohnya.html
2.3.3 Kelompok Aktiva Berwujud
UU perpajakan mengatur aset dalam 4 kelompok dan bangunan.
Metode dan tarif penyusutan yang diperkenankan oleh UU no 36 tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan pasal 11 adalah metode Garis lurus dan Saldo menurun.

Tabel 2.1
Tabel kelompok harta berwujud, metode, jenis, serta tarif penyusutannya:
Kelompok Harta Masa Tarif Depresiasi Jenis Aset
Garis Lurus Saldo Menurun
Berwujud Manfaat
I. Bukan Bangunan
Kelompok 1 4 Tahun 25% 50% 1. Mesin Kantor.
2. Perlengkapan Kantor.
3. Sepeda Motor.
4. Alat Komunikasi.
Kelompok 2 8 Tahun 12,5% 25% 1. Mebel dan peralatan dari logam
2. Mobil, bus, truk.
3. Komputer.
Kelompok 3 16 Tahun 6,25% 12,5% 1. Mesin-mesin.
2. Kapal barang, Kapal khusus.
Kelompok 4 20 Tahun 5% 10% 1. Lokomotif UAP.
2. Kereta.
II. Bangunan
Permanen 20 Tahun 5%
Tidak Permanen 10 Tahun 10%
http://keuanganlsm.com/penyusutan-kelompok-metode-dan-tarif-penyusutan/

2.4 Metode Penyusutan Aktiva Tetap


Untuk memahami metode penyusutan aktiva tetap, adapun istilah-istilah
penting seperti :
a. Harga perolehan adalah harga barang yang ditambah biaya-biaya yang
menyertainya. Misalnya membeli mobil Rp.100.000.000, biaya pembuatan
BPKBnya Rp.1.000.000 maka harga perolehannya Rp.101.000.000.
b. Nilai buku adalah harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan aktiva
tetap. Akumulasi penyusutan adalah jumlah beban penyusutan yang telah
dibebankan.
c. Umur ekonomis / umur manfaat adalah perkiraan usia barang atau batas
waktu penggunaan barang. Misalnya mobil tersebut bisa digunakan selama
10 tahun
d. Nilai residu adalah perkiraan nilai aktiva tetap setelah digunakan sesuai
umur ekonomis  atau umur manfaat suatu aktiva. Misalnya mobil tersebut
setelah digunakan 10 tahun ternyata masih bisa digunakan dan diperkirakan
nilai residunya 20 juta
Berikut cara perhitungan biaya penyusutan dari metode-metode
penyusutannya :
a) Metode garis lurus (straight line method)
Yaitu suatu metode penyusutan aktiva tetap dimana beban penyusutan
aktiva tetap per tahunnya sama hingga akhir umur manfaat aktiva tetap tersebut.
Rumus :
Beban penyusutan = (harga perolehan – nilai residu) / umur manfaat
Atau bisa dicari tarif penyusutannya = 100% : umur manfaat
Lalu, beban penyusutannya = tarif penyusutan X (harga perolehan – nilai
residu)
Dan untuk mencari nilai buku aktiva tetap yakni harga perolehan –
akumulasi penyusutan
b) Metode saldo menurun ganda (double declining balance method)
Menurut metode ini yaitu bahwa besarnya persentase penyusutan metode ini
besarnya 2X persentase atau tarif penyusutan metode garis lurus
Rumus :
Beban penyusutan (tahun pertama) = {2 X (100% : umur manfaat)} x
harga perolehan
Beban penyusutan (tahun berikutnya) = {2 X (100% : umur manfaat)} x
nilai buku aktiva tetap.
c) Metode jumlah angka tahun (sum of the years digit method)
Menurut metode ini besarnya penyusutan aktiva tetap tiap tahun
jumlahnya semakin menurun. Karena aktiva tetap tersebut semakin sering
digunakan maka kekuatannya semakin berkurang. Misalnya, ketika mobil yang
masih baru bisa menempuh jarak sekitar 1.200 KM, namun ditahun berikutnya
hanya bisa menempuh jarak sekitar 800 KM.
Rumus :
Beban penyusutan = Sisa umur penggunaan / jumlah angka tahun X
(harga perolehan-nilai residu)
Sisa umur penggunaan = misalnya umur ekonomis 6 tahun, maka pada
tahun pertama sisa umur penggunaan jumlahnya 6, tahun kedua 5, tahun
ketiga 4, dst..
Jumlah angka tahun = misalnya umur manfaat 6 tahun, maka jumlah
angka tahun dihitung 6+5+4+3+2+1 = 12
Nilai buku aktiva tetap = haraga perolehan – nilai residu
d) Metode satuan jam kerja (service hours method)
Menurut metode ini beban penyusutan ditetapkan berdasarkan jam kerja
yang dapat dicapat dalam periode yang bersangkutan.
Rumus :
Beban penyusutan = jam kerja yang dapat dicapai X tarif penyusutan tiap
jam
Tarif penyusutan per jam = (harga perolehan – nilai residu) / jumlah jam
kerja penggunaan aktiva tetap
e) Metode satuan hasil produksi (productive output method)
Menurut metode ini beban penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan
jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.
Rumus :
Beban penyusutan = jumlah satuan produk yang dihasilkan X tarif
penyusutan tiap produk
Tarif penyusutan tiap produk = (harga perolehan – nilai residu) / jumlah
produk yang dihasilkan

2.5 Perolehan Aktiva Tetap


Semua benda berwujud yang telah dimiliki oleh perusahaan dan telah
memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aktiva serta dapat dikelompokkan
sebagai aktiva tetap harus diukur berdasarkan harga perolehan dari aktiva tersebut.
Biaya perolehan merupakan segala biaya yang dikeluarkan untuk
mendapatkan suatu aktiva tetap, seperti biaya dari pembelian aktiva, biaya angkut
aktiva, biaya pemasangan atau ahli dalam bidang aktiva tersebut. Untuk
memperoleh aktiva tetap yang akan digunakan dalam perusahaan dapat dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu :
a. Pembelian Tunai
Perolehan aktiva dengan cara ini dicatat dengan mendebet aktiva tetap
yangdimaksud dan mengkredit kas sebesar harga perolehan, yang terdiri dari
hargaaktiva ditambah dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan
aktiva tetapyang bersangkutan. Namun jika terdapat potongan maka akan
mengurangi harga perolehan. Potongan dihitung dari harga faktur aktiva.
b. Diperoleh dari Hadiah / Donasi
Pencatatan aktiva tetap yang diperoleh dari hadiah / donasi, dapat
dilakukanmenyimpang dari prinsip harga perolehan. Jika dalam perolehan
aktiva tersebutdikeluarkan biaya-biaya, maka tidak akan menambah harga
perolehan aktiva tetap,tetapi akan mengurangi jumlah modal dari hadiah dan
harga perolehan aktiva tetapyang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga
pasarnya.
c. Aktiva Tetap diperoleh dari Produksi Sendiri
Dalam proses ini perhitungan dari harga perolehan sebuah aktiva tetap
yangtelah dihasilkan sendiri ialah, semua biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkansuatu aktiva tetap, misalnya biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja serta biaya-biayalainnya, yang dijumlahkan dan hasil penjualan biaya
itulah yang menjadi hargaperolehan sebuah aktiva tetap.
d. Ditukar dengan Surat-surat Berharga
Dalam proses ini aktiva tetap diperoleh dengan cara ditukar dengan surat-surat
berharga seperti saham atau obligasi milik perusahaan. Harga perolehan aktiva
tetap dicatat sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan
sebagaipenukar. Selisih antara harga pasar dengan nilai nominalnya dicatat
sabagai agio atau disagio. Jika harga pasar atau obligasi tersebut tidak
diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva
tersebut. Apabila harga pasar sahamatau obligasi dan aktiva tetap juga tidak
diketahui, maka harga perolehan aktivatetap ditentukan oleh keputusan
pimpinan perusahaan. 
http://www.academia.edu/7208581/Aktiva_Tetap

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap
pakai atau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan dan
tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan
mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Aktiva tetap merupakan suatu bagian utama aktiva perusahaan, oleh sebabi
tu harus diteliti pada waktu menyajikannya dalam laporan keuangan apalagi
dalampenentuan apakah suatu pengeluaran merupakan suatu aktiva atau beban
dapatberpengaruh signifikan pada hasil operasi yang dilaporkan perusahaan. Pada
saatpelaporan aktiva tetap dicatat sesuai dengan kelompoknya sendiri, seperti
peralatan,gedung, kendaraan, tanah, mesin, dll.
PT. Jaya Abadi adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang
Perdagangan, yaitu Penjualan Bahan-bahan Bangunan atau Alat Konstruksi.
Perusahaan ini didirikan pada tanggal 17 Maret 2001. PT. Jaya Abadi mempunyai
daftar aset tetap sebagai berikut :

Tabel 3.1 Daftar Aset PT. Jaya Abadi


No Peralatan Tahun No Kendaraan Tahun
Pembelian Pembelian
1 Mesin 2001 1 Truk 2001
2 Meja Kayu 2002 2 Honda Supra 125X 2003
3 Rak Kayu 3 Kolom 2003 3 Pick Up 2004
4 Rak Kaca 4 Kolom 2004

Berikut ini adalah analisis kasus perhitungan aktiva tetap dengan


meenggunakan metode garis lurus pada PT. Jaya Abadi.
Study Kasus 1 :
Pada tanggal 20 April 2001 PT. Jaya Abadi membeli sebuah Truk untuk kegiatan
operasional perusahaan dengan harga perolehan sebesar Rp. 150.000.000,-. Truk
tersebut diperkirakan mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun, dengan nilai
residu Rp. 30.000.000,-. Hitunglah besar penyusutannya dengan menggunakan
metode garis lurus.
Analisis :
Diketahui :
Harga perolehan kendaraan (Truk) = Rp. 150.000.000,-
Umur ekonomis = 5 tahun
Nilai Residu = Rp. 30.000.000,-
Tarif penyusutan pertahun = 25 %
Beban penyusutan = tarif penyusutan pertahun x (HP. Kend – N. Residu)
Beban penyusutan tahun 2001 = 25% × 9/12 × (Rp. 150.000.000 - Rp.
30.000.000)
(Bulan April-Des= 9 bulan)
= 25% × 9/12 × Rp.120.000.000,-
= Rp. 22.500.000,-
Jurnal pertahun 2001 :
Beban penyusutan kendaraan Rp.22.500.000,-
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp.22.500.000,-

Beban penyusutan = Tarif penyusutan pertahun × (HP.Kend – Nilai Residu)


(Per 1 tahun) = 25% × (Rp.150.000.000 – Rp.30.000.000)
= 25% × Rp. 120.000.000,-
= Rp. 30.000.000,-
Jurnal per 1 tahun :
Beban penyusutan kendaraan Rp.30.000.000,-
Akumulasi penyusutan kendaraan Rp.30.000.000,-
Tabel 3.2
Penyusutan kendaraan (Truk) PT. Jaya Abadi

Nama aktiva : Kendaraan (Truk)


Harga Tarif Akumulasi
Tahun Perolehan Penyusutan Penyusutan Nilai Buku
Aktiva Tetap
2001 Rp150.000.000 25% Rp22.500.000 Rp127.500.000
2002 Rp150.000.000 25% Rp52.500.000 Rp97.500.000
2003 Rp150.000.000 25% Rp82.500.000 Rp67.500.000
2004 Rp150.000.000 25% Rp112.500.000 Rp37.500.000
2005 Rp150.000.000 25% Rp142.500.000 Rp7.500.000

Study Kasus 2 :
Pada tanggal 01 Januari 2004, PT. Jaya Abadi membeli sebuah kendaraan
(PickUp) untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan dengan harga
perolehan sebesar Rp. 80.000.000,-. Kemdaraan (PickUp) tersebut diperkirakan
mempunyai umur ekonomis selama 4 tahun,dengan nilai residu Rp. 5.000.000,-.
Hitunglah besar penyusutan dengan metode garis lurus.
Analisis :
Diketahui :
Harga perolehan kendaraan (PickUp) = Rp. 80.000.000,-
Umur Ekonomis = 4 tahun
Nilai Residu = Rp. 5.000.000,-
Tarif penyusutan pertahun = 25%

Beban penyusutan = Tarif penyusutan pertahun × (HP.Kend. – N. Residu)


(Per 1 tahun) = 25% × (Rp. 80.000.000 – Rp. 5.000.000)
= 25% × Rp. 75.000.000,-
= Rp. 18.750.000,-

Jurnal per 1 tahun :


Beban Penyusutan Kendaraan Rp. 18.750.000,-
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp. 18.750.000,-

Tabel 3.3
Penyusutan Kendaraan Pada PT. Jaya Abadi
Nama Aktiva = Kendaraan (PickUp)
Harga Tarif Akumulasi
Tahun Perolehan Penyusutan Penyusutan Nilai Buku
Aktiva Tetap
2004 Rp80.000.000 25% Rp18.750.000 Rp61.250.000
2005 Rp80.000.000 25% Rp37.500.000 Rp42.500.000
2006 Rp80.000.000 25% Rp56.250.000 Rp61.250.000
2007 Rp80.000.000 25% Rp75.000.000 Rp5.000.000

3.2 Pembahasan
a. Harga perolehan Aktiva Tetap
 Pembelian Secara Tunai
PT. Jaya Abadi membeli aktiva tetap secara tunai apabila kondisi
keuangan perusahaan cukup mendukung, yakni tersediannya kas yang cukup
untuk membeli aktiva tetap tersebut. Dengan pembelian aktiva tetap secara
tunai, maka harga perolehannya dicatat sebesar kas yang dikeluarkan sampai
aktiva tersebut siap pakai, perusahaan akan mendebet aktiva tetap dan
mengkredit kas yang telah di keluarkan.
 Pembelian secara kredit
Pembelian secara kredit, dimana PT. Jaya Abadi membeli aktiva tetap
secara angsuran kepada pihak lain. Sehingga dari transaksi pembelian secara
kredit ini menimbulkan hutang usaha bagi PT. Jaya Abadi. Pada saat
pembelian secara kredit perusahaan akan mendebet aktiva tetap yang dibeli
dan mengkredit uang muka yang dibayar dan hutang usaha.
Dalam pembelian secara kredit ini, perusahaan berkewajiban membayar
angsuran atau cicilan hutang berikut bunga angsuran yang timbul dari
pembelian kredit tersebut. Untuk pembayaran secara angsuran, perusahaan
mendebet hutang usaha tersebut dan mengkredit kas sebesar angsuran
perbulannya.
 Untuk menghitung penyusutan aktiva tetap Pada PT. Jaya Abadi, metode
yang digunakan, yaitu metode garis lurus (Straight Line Method).
 Study kasus 1 merupakan pembelian dengan cara tahun berjalan dan Study
kasus 2 merupakan pembelian dengan metode cara setahun penuh (1 tahun
penuh).

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan.
a. Aktiva tetap merupakan suatu bagian utama aktiva perusahaan. Pada
saat pelaporan aktiva tetap dicatat sesuai dengan kelompoknya sendiri,
seperti peralatan,gedung, kendaraan, tanah, mesin, dll. PT. Jaya Abadi
mempunyai daftar aset tetap sebagai berikut :
 Kendaraan yaitu : Pick Up, Truk, Honda Supra 125 X
 Peralatan yaitu : Mesin, Meja Kayu, Rak Kayu 3 Kolom, Rak Kaca 4
Kolom
b. Perolehan Aktiva Tetap PT. Jaya Abadi, yaitu dengan Pembelian
Secara Tunai, dan Pembelian secara kredit,
c. Metode Penyusutan Aktiva PT. Jaya Abadi
PT. Jaya Abadi menggunakan Metode garis lurus (Straight Line Method)
yaitu suatu metode penyusutan aktiva tetap dimana beban penyusutan
aktiva tetap per tahunnya sama hingga akhir umur manfaat aktiva tetap
tersebut.

4.2 Saran
a. Bagi Siswa
Hasil penulisan laporan ini diharapkan dapat menjadi referensi sekaligus
menambah wawasan bagi siswa tentang prosedur perhitungan dan
pencatatan aktiva tetap pada PT. Jaya Abadi dan membekali siswa dengan
pengalaman sebenarnya dalam dunia kerja sebagai hasil persiapan guna
menyesuaikan diri dengan dunia industri.
b. Dunia Pendidikan (SMK DWIJENDRA DENPASAR)
Saran yang dapat penulis berikan kepada sekolah,sebaiknya meningkatkan
kinerja dalam proses belajar dan mengajar , meningkatkan seluruh fasiltas
yang tersedia di sekolah & memberikan banyak masukan/saran terhadap
Laporan Prakerin yang dibuat ini agar Laporan ini menjadi laporan yang
berkualitas dan memberi banyak manfaat bagi seluruh guru & pelajar yang
berada di sekolah SMK Dwijendra.

Anda mungkin juga menyukai