Anda di halaman 1dari 9

Ringkasan Laporan

 Latar Belakang Pemilihan Lokasi


Di lokasiRW 09 kelurahan Pasar Keling ini memiliki jumlah penduduk
sebanyak 500 orang yang terbagi menjadi 5 RT. Alasan kami memilih
lokasi ini sebagai tempat KKN, karena tingkat membaca anak-anak di
lokasi tersebut sangat minim, maka kami mengangkat tema KKN ini yaitu
“Meningkatkan Minat Baca Anak Usia Dini”.
 Metode
Metode yang kami pilih dalam KKN ini yaitu metode SWOT dan
FISHBONE.
Alasan kami memilih metode ini, karena kedua metode tersebut sangat
baik untuk menganalisis masalah untuk meningkatkan minat baca anak.
 Indentifikasi Permasalahan
Setelah kami survey lokasi tersebut terdapat masalah dalam proses belajar
anak usia dini. Anak-anak di lokasi RW 09 kelurahan Pasar Keling lebih
memilih bermain gadget, mincing dan berkeliaran di pasar daripada
membaca.
 Rencana Aksi
Kami telah merencanakan program kerja dalam KKN ini. Program Kerja
tersebut meliputi :
1. Membantu anak-anak mengenal huruf dari usia dini
2. Membantu anak-anak membaca satu buku dalam sehari, guna
meningkatkan minat baca anak- anak.
3. Membantu anak- anak untuk menghindari gadget, mancing, dan
yang berkeliaran di pasar.
4. Lombayang mengandung unsur edukasi. Lomba tersebut terbagi
menjadi :
a) Untuk PAUD sampai TK kami mengadakan lomba
membuat kerajinan tangan, berupa gorden gambar dan
kalimat sehingga dapat membantu anak-anak PAUD dan
TK tersebut mengenal huruf yang berhubungan dengan
gambar tersebut.
b) Untuk kelas 1 SD dan anak yang belum lancar membaca,
kami mengadakan lomba membaca dongeng.
c) Untuk kelas 2 SD dan 3 SD kami mengadakan lomba
membaca cepat narasi satu lembar.
d) Untuk kelas 4 SD dan 5 SD kami mengadakan lomba
mendongeng cerita (tanpa buku).
BAB I

LATAR BELAKANG

Membacaadalahsuatucarauntukmendapatkaninformasidarisesuatu yang
ditulisolehseseorang. Semakinbanyakmembaca, semakinbanyak pula informasi
yang kitadapatkan,
walaupunterkadanginformasiitukitadapatkansecaratidaklangsung. Banyak orang
mengatakanbahwabukumerupakanGudangIlmu. Mengapademikian?
Karenabukuitusendiridapatmembukawawasan yang sangatluas.
Tidakhanyainformasi yang ada dalam negeri, melainkaninformasitentangdunia,
bahkanalamsemesta.

Namunpadazaman modern sekarangini ,jarangkitatemukananak-anak yang


gemarmembaca. Kebanyakan orang tuasaatinimemperkenalkan gadget
kepadaanak-anakmerekasejakdinitanpapengawasan yang mengakibatkananak-
anakmerekalebihmemilihuntukbermain game, bermain social media di gadget,
nongkrongbersamateman-teman, atausekedarjalan-jalan yang
tidakbergunabersamatemankeluarrumah. Perkembanganteknologimembuat para
orangtuajarangberceritaataumengobroldengananak-anak di rumah. Akibatnya,
banyakanak-anak yang lebihakrabdenganteman di media sosialdaripadakeluarga di
rumah. Tapi, adajugasebagiandarimereka yang menanamkansikapgemarmembaca,
salahsatucontohnyamembacabukudongenguntukanak.
Selagimerekamasihdapatmemanfaatkanwaktuluangdenganmengisihal-hal yang
bermanfaat, sepertimengajarkankepadaanak-
anakmerekauntukmembacaataubelajar.

(Farida Rahim 2008:28)mengemukakanbahwaminatbacaialahkeinginan yang


kuatdisertaiusaha-usahaseseoranguntukmembaca.
Minatbacaterkandungunsurperhatian, kemauan, dorongandan rasa
senanguntukmembaca.
Perhatianbisadilihatdariperhatiannyaterhadapkegiatanmembaca,
mempunyaikemauan yang tinggiuntukmembaca, dorongandan rasa senang yang
timbuldari dalam dirimaupundaripengaruh orang lain.
Semuaitumerupakanaktivitas yang
dilakukandenganpenuhketekunandancenderungmenetap.
Minatbacamempunyaipengaruh yang besarterhadapkebiasanmembaca.
Karenaapabilaanak-anaksejakdinimembacatanpamempunyaiminatbaca yang
tinggimakaanaktersebuttidakakanmembacadengansepenuhhati.
Apabilaanaktersebutmembacaataskemauanataukehendaknyasendirimakaanakterse
butakanmembacadengansepenuhhatidanakanterbiasadenganmembaca,
dankebiasaantersebutakandilakukansecaraterus-menerus.

Dongengdapatmenumbuhkanminatbacapadaanak-anak.
Kebiasaanmendengarkanceritalewatcara yang
menyenangkanjugadapatmerangsangdayaimajinasidankreativitasmereka.
Minatbacaanak Indonesia masihrendahkarenapendekatan, akses,
dankesempatananakpadabahanbacaanmasih minim dantakmenarik.
Mendongengadalahpendekatanterbaikuntukmengajakanakmembacabuku(Rismadh
aniChaniago, 2015). Para
orangtuadapatmenerapkanteknikmendongengsaatmembacakanbuku-bukucerita.
Denganmetodebertutur, anakakanmenangkapisiceritadengancara yang
menyenangkansertamampumenangkapisiceritadengancara yang
menyenangkansertamampumenangkapalurdenganbaik.
Orangtuajugadapatmenyelipkannyanyiandanpermainanketikabercerita. Anak-
anaksukaberimajinasi. Denganteknikmendongeng,
orangtuamenyelipkanbahwamembacaitumenyenangkansehinggamenumbuhkanmin
atbacapadamereka. Selamaini, banyakorangtua yang
menempatkankegiatanmembacasebagaikeharusansehinggaanakakanmerasakanmud
ahjenuh.
Membiasakananakpadalingkunganbukudankebiasaanmembacasehinggaakanmemb
uatanaktertarikuntukmembaca.

Apabilaminatbacatinggimakamutupendidikanjugatinggi.
Sehinggakualitassumberdayamanusiajugameningkat. Untukitu,
membacasebaiknyaditumbuhkanpadadirianaksejakdinikarenasemakinanaktersebut
di latihmembacasecaraterus-menerus yang akanberdampak yang
positifpadaanaktersebut.
BAB II
ANALISIS SOSIAL

1. Uraian pemetaan permasalahan.


Hasil observasi di lokasi RW 09 kelurahan pacar keling terdapat permasalahan
dalam proses belajar anak, dan dilokasi ini terdapat 5 RT dengan jumlah
penduduk sebanyak 500 orang dan terdapat banyak anak - anak yang masih
dalam jenjang pendidikan dini, baik itu PAUD, TK dan SD. Dalam observasi
yang telah dilakukan masih ditemukan masalah dalam proses belajar anak,
terutama dalam minat membaca, karena anak - anak lebih memilih
bermain(mobil-mobilan,sepeda dan mainan anak lainya), memancing dan
berkeliaran di pasar dari pada membaca buku di balai baca.
2. Akar permasalahan.
Setelah melakukan observasi di RW 09 kelurahan pacar keling terdapat
masalah – masalah yang ditemukan. Dengan demikian untuk mendapatkan
akar permasalahan ini, dilakukan pembagian Quisioner serta menggunakan
metode SWOT dan diagram FISHBONE.
Metode SWOT digunakan untuk menganalisis lingkungan yang mengandung
lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
a. Lingkungan internal meliputi :
1. Kekuatan ( strengths )
2. Kelemahan ( weaknesses )
b. Lingkungan eksternal meliputi :
1. Peluang ( opportunities )
2. Ancaman ( threads )
Masalah pada lingkungan internal yang mempengaruhi minat baca anak,
antara lain :
a. Kekuatan ( strengths ) :
1. Di RW 09 kelurahan pacar keling terdapat Balai Baca (Taman
Belajar), sangat membantu anak - anak untuk belajar
mengajar.
2. Memiliki seorang pegawai yang ditugaskan dari perpustakan
umum daerah surabaya untuk menjaga dan membantu anak –
anak di balai baca.

b. Kelemahan ( weaknesses ) :
1. Orang tua yang sibuk dengan pekerjaan, kurang
memperhatikan perkembangan anak dalam proses belajar,
terutama dalam bidang membaca serta kurangnya ketegasan
terhadap anak.
2. Terdapat beberapa orang tua yang pendidikannya masih
rendah.
Masalah pada lingkungan eksternal yang mempengaruhi minat baca anak,
antara lain :
c. Peluang ( opportunities ) :
Anak – anak bersedia untuk berkumpul dibalai baca dan belajar
bersama mengikuti program kerja yang direncanakan pada KKN
ini.
d. Ancaman ( threads ) :
Pengaruh pergaulan dan pengaruh gadget yang lebih menarik
minat anak (bermain games) daripada membaca untuk menambah
ilmu pengetahuan.

Diagram fishbone atau diagram tulang ikan ( diagram ishikawa ) digunakan


untuk mengidentifikasi masalah dalam proses belajar anak, terutama dalam
bidang membaca dan kategori – kategori untuk menemukan akar – akar
permasalahan dalam proses belajar anak di RW 09 kelurahan pacar keeling.
Kategori – kategori meliputi :
1. Man ( Orang )
2. Environment ( lingkungan )
3. Machine ( Alat )
4. Method ( Metode )
Penyebab masalah utama : “Minat baca anak di RW 09 keluarahan pacar
keling masih rendah”
1. Man (orang) :
 Orang tua : sibuk sama pekerjaan, tidak perhatian pada anak dan
ketegasan pada anak.
 Anak : bermain, memancing dan berkeliaran di pasar

2. Environment ( lingkungan ) :
 Pasar : berkeliaran di pasar
 Sungai : memancing
3. Machine ( alat ) :
 Buku : tidak ada buku bacaan untuk anak dan tidak ada persediaan
buku dari orang tua.
 Alat tulis : tidak ada persediaan alat tulis maupun alat gambar.
4. Method ( metode ) :
 Metode pengajaran tidak menarik perhatian anak : orang tua
dirumah.
 Perlengkapan tidak memadai : buku – buku bacaan yang kurang
menarik.
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Awal kegiatan program KKN telah dimulai berupa koordinasi dengan RW


yang mewilayahi lokasi tersebut, pertemuan dan pembicaraan dengan masyarakat
RW 09 kelurahan pacar keling dari RT masing-masing. Program KKN disusun
melalui musyawarah berdasar perumusan masalah yang ada dilokasi tersebut.

Ada pun dasar yang mejadi pertimbangan dalam penyusunan KKN antara
lain adalah :

1. Kemampuan dan kompetensi mahasiswa


2. Kebutuhan warga masyarakat
3. Waktu yang tersedia
4. Fasilitas yang tersedia
5. Dukugan dan swadaya masyarakat

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka disusunlah program yang

diharapkan dapat meningkatkan kemajuan warga RW 09 Kelurahan pacar keling .


Ada pun program kerja kelompok yang telah direcanakan terdiri dari :

1. Program Kependidikan/Non Fisik


a. Pendampingan belajar membaca
b. Pendampingan belajar setiap mata pelajaran yang dipilih
c. Pelatihan keterampilan anak usia dini
2. Program tambahan
a. Lomba mewarnai dan dongeng
b. Bazar buku bekas anak

Penjelasan masing-masing point program kerja KKN

a. Dalam proses pendampingan belajar membaca kami memulai pengenalan


huruf dasar pada anak-anak agar anak-anak mengenali huruf sebelum
membaca sebuah kalimat.
b. Dalam pendampingan belajar kami melakukan pembagian dari masing-
masing tingkat pendidikan, mulai dari PAUD, TK dan SD. Proses belajar
yang kami adakan sesuai dengan kemampuan tingkat pendidikan mereka.
c. Kami juga melakukan pelatihan keterampilan anak pada usia dini agar
kreatifitas mereka dapat berkembang. Bentuk kreatifitas yang kami
jalankan yaitu mewarnai, menggambar dan membuat origami.
d. Lomba mewarnai dan medongeng juga kami adakan agar membantu anak-
anak dalam :
1) Meningkatkan rasa percaya diri pada anak-anak.
2) Meningkatkan pengetahuan umum anak dari buku bacaan yang
sudah mulai berkurang.
e. Di akhir program KKN kami juga mengadakan bazar buku bekas untuk
anak-anak usia dini. Untuk mendapatkan buku bazar tersebut anak-anak
dapat menukarkan point yang telah anak-anak dapatkan selama proses
belajar. Kami dapat dari iuran dan pengumpulan buku bekas layak baca
dari mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai