Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis di dalam melakukan analisis terhadap
wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan yang akan
dating sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan dapat
menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang
berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengtasi ancaman yang dating dari
luar, serta mengatasi kelemahan yang ada. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal
Strength dan Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi
dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities)
dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan
(weaknesses).

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa Yang Dimaksud Bpm?
2. Apa Yang Dimaksud Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri?
3. Bagaimana Cara Penerapan Analisis SWOT?
4. Apa Saja Jenis Layanan Dan Harga – Harga?
5. Apa Saja Strategi Pemasaran Produk?
6. Bagaimana Sesuatu Itu Dikatakan Kelayakan Usaha?
7. Apa Saja Jenis Dan Jumlah Tenaga Yang Dibutuhkan?
8. Apa Saja Kelengkapan Administrasi, Peralatan, Sarana Dan Prasarana Bpm?
9. Apa Saja Pelayanan Yang Diberikan Bidan Praktek Mandiri?

1
1.3. Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui Yang Dimaksud Bpm
2. Agar mahasiswa mengetahui Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri
3. Agar mahasiswa mengetahui Cara Penerapan Analisis Swot
4. Agar mahasiswa mengetahui Jenis Layanan Dan Harga – Harga
5. Agar mahasiswa mengetahui Strategi Pemasaran Produk
6. Agar mahasiswa mengetahui Bagaimana Sesuatu Itu Dikatakan Kelayakan Usaha
7. Agar mahasiswa mengetahui Jenis Dan Jumlah Tenaga Yang Dibutuhkan
8. Apa Saja Kelengkapan Administrasi, Peralatan, Sarana Dan Prasarana Bpm
9. Apa Saja Pelayanan Yang Diberikan Bidan Praktek Mandiri

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian BPM


Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di bidang
kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan
kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin
Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau
program. (Imamah, 2012:01)
Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan
prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat – obatan. Namun pada
kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan memenuhi kelengkapan praktek
serta kebutuhan kliennya. Di samping peralatan yang kurang lengkap tindakan dalam
memberikan pelayanan kurang ramah dan bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat
berasumsi bahwa pelayanan kesehatan bidan praktek mandiri tersebut kurang memuaskan.
( Rhiea, 2011 : 01)
Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan, yang
memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Supaya masyarakat pengguna jasa layanan bidan
memperoleh akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya regulasi pelayanan praktek bidan
secara jelas persiapan sebelum bidan melaksanakan pelayanan praktek seperti perizinan,
tempat, ruangan, peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai
dengan standar.

2.2. Persyaratan Pendirian Bidan Praktek Mandiri


1. Menjadi anggota IBI
2. Permohonan Surat Ijin Praktek Bidan selaku Swasta Perorangan
3. Surat Keterangan Kepala Puskesmas Wilayah Setempat Praktek
4. Surat Pernyataan tidak sedang dalam sanksi profesi/ hukum.
5. Surat Keterangan Ketua Ranting IBI Wilayah
6. Persiapan peralatan medis dan medis usaha praktek bidan secara perorangan dengan
pemeriksaan pertolongan persalinan dan perawatan.
7. Membuat Surat Perjanjian sanggup mematuhi perjanjian yang tertulis.
8. Bidan dalam menjalankan praktek harus :
a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan kesehatan.
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal 5 tempat tidur.
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan melaksanakan prosedur
tetap (protap) yang berlaku.
d. Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang berlaku.
9. Bidan yang menjalankan prakytek harus mencantumkan izin praktek bidannya atau foto
copy prakteknya diruang praktek, atau tempat yang mudah dilihat.
10. Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB
untuk membantu tugas pelayanannya

3
11. Bidan yang menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan minimal sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus tersedia ditempat prakteknya.
12. Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai dengan jenis
pelayanan yang diberikan .
13. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan meningkatkan
keterampilan profesinya antara lain dengan :
a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar informasi dengan
sesama bidan .
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya,
baik yang diselenggarakan pemerintah maupun oleh organisasi profesi.
c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek agar tetap siap dan
berfungsi dengan baik.

Selain itu harus memenuhi persyaratan bangunan yang meliputi :


a. Papan nama
 Untuk membedakan setiap identitas maka setiap bentuk pelayan medik dasar swasta
harus mempunyai nama tertentu, yang dapat diambil dari nama yang berjasa dibidang
kesehatan, atau yang telah meninggal atau nama lain yang sesuai dengan fungsinya.
 Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 meter.Tulisan blok warna hitam, dan dasarnya
warna putih.
 Pemasangan papan nama pada tempat yang mudah dan jelas mudah terbaca oleh
masyarakat .
b. Tata ruang
 Setiap ruang priksa minimal memiliki diameter 2 x 3 meter.
 Setiap bangunan pelayanan minimal mempunyai ruang priksa, ruang
adsministrasi/kegiatan lain sesuai kebutuhan, ruang tunggu, dan kamar mandi/WC
masing-masing 1 buah.
 Semua ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan/pencahayaan.
c. Hak dan Guna Pakai
 Mempunyai surat kepemilikan (Surat hak milik / surat hak guna pakai)
 Mempunyai surat hak guna (surat kontrak bangunan) minimal 2 tahun.

2.3 Menerapkan Analisis SWOT
2.3.1. Strenght (Kekuatan)
a. SDM  
1. Lulusan DIII Kebidanan
2. Memiliki sertifikat pelatihan (APN, Pemasangan KB implant, IUD, teknik Imunisasi,
USG, penanganan kegawat daruratan pada bayi asfiksia)
3. Memiliki SIKB dan SIPB
4. Memiliki pengalaman kerja 2 tahun di RSUD HIS Kutai Barat
5. Menguasai bahasa daerah setempat
6. Tidak mudah menyerah

4
b. Keuangan dan Pendanaan
1. Mendapat sponsor dari perusahaan (PT. TCM)
2. Mendapat sponsor dari Keluarga
3. Mendapat sponsor dari tabungan sendiri
c. Sarana dan Prasarana
1. Sudah mempunyai lahan dan bangunan untuk membangun BPM
2. Peralatan sudah ada (dicicil saat bekerja)
3. Peralatan berkualitas tinggi
4. Mempunyai ruangan untuk senam hamil dan senam nifas
5. Mempunyai ruangan khusus untuk pelatihan memasak
6. Memiliki Ruangan mommy and baby shop
7. Memiliki Ruang Tunggu
8. Memiliki Ruang pemeriksaan
9. Memiliki 2 Ruang persalinan
10. Memiliki 2 Ruang rawat inap dan Kamar mandi di dalam
11. Memiliki Ruang pencegahan dan pengendalian infeksi
d. Lokasi
1. Strategis karena berada di pinggir jalan raya
2. Strategis karena satu-satunya pelayanan kesehatan yang ada
3. Lokasi mudah dicapai dan mudah ditemukan
e. Kemitraan
1. Bekerjasama dengan puskesmas setempat
2. Bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat
3. Bekerjasama dengan ahli gizi di Puskesmas
4. Bekerjasama dengan RSUD HIS Kutai Barat

2.3.2. Weakness
a. Peralatan belum memadai untuk mengatasi kegawatdaruratan
b. Jangkauan ke Rumah Sakit terlalu jauh, sehingga apabila terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan sangat sulit merujuknya
2.3.3. Opurtunitty
a. Mempunyai lokasi tersendiri yang telah di setujui pemerintah
b. Jauh dengan lokasi bentuk pelayanan yang sejenisnya
c. Masih sangat minim tenaga kesehatan
d. Memiliki relasi yang banyak dan dapat dipercaya dalam upaya pendirian BPS.
e. Masyarakat yang cenderung tertarik terhadap suatu hal yang baru dan berbeda dari yang
lainnya.  
2.3.4. Treath
a. Masyarakat yang belum sepenuhnya percaya terhadap tenaga kesehatan
b. Masyarakat yang belum sepenuhnya mengerti pentingnya kesehatan

5
2.3.5. Inovasi / Unggulan Layanan
a. Jasa antar jemput pasien
b. Kunjungan rumah atas permintaan pasien
c. Konsultasi melalui jejaring sosial (BBM, FB, Line dll.)
d. Kelas senam ibu hamil dan nifas
e. Kelas memasak makanan bergizi bagi ibu untuk balita

2.4 Jenis Layanan Dan Harga – Harga


1. Jenis Produk dan Harga
a. ANC
 Periksa dan konsultasi : Rp 30.000,00
 Suntik TT : Rp 30.000,00
 Cek hemoglobin (Hb) : Rp 25.000,00
 Senam hamil : Rp 20.000,00
b. INC
Pelayanan persalinan : Rp 800.000,00
c. PNC
 Perawatan nifas : Rp 10.000,00
 Pemeriksaan nifas : Rp 20.000,00
 Senam nifas : Rp 25.000,00
 Kunjungan rumah : Gratis
d. KB
 Suntik 1 bulan/3 bulan : Rp 30.000,00
 Pil : Rp 15.000,00
e. IUD
•Pasang :Rp400.000,00
• Control :Gratis
• Lepas : Rp 150.000,00
f. Implant
• Pasang :Rp400.000,00
• Control :Gratis
• Lepas : Rp 150.000,00
g. Bayi dan balita
 Imunisasi
• BCG :Rp30.000,00
• Polio :Rp20.000,00
• DPT :Rp20.000,00
• Campak : Rp 30.000,0
 Tumbang : Rp 15.000,00
h. Pelayanan kesehatan umum : Rp 20.000,00
i. Kelas memasak : Rp 100.000,00

6
2.5 Strategi Pemasaran Produk
1. Produk yang dipasarkan adalah berupa jasa pelayanan dibidang kebidanan yang
meliputi pelayanan pemeriksaan hamil, bersalin, nifas (setelah melahirkan), bayi, balita
dan keluarga berencana (KB). Strategi pemasaran yang dilakukan dapat melalui mulut
ke mulut.
2. Sementara untuk memperkenalkan program unggulan senam hamil ditempuh melalui
promosi kesehatan dengan memperkenalkan senam hamil pada ibu yang melalukan
pemeriksaan antenatal tentang manfaat dan keuntungan melakukan senam hamil.
3. Strategi yang ditempuh untuk dapat menarik perhatian klien adalah dengan menjadi
bidan yang professional, efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan, ramah, cepat
tanggap terhadap keadaan klien, tidak membeda – bedakan pasien,
4. Meningkatkan keterampilan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
tinggi serta menjalin kerja sama dengan rumah sakit atau klinik untuk mempercepat
penanganan bila terjadi kegawatdaruratan.
5. Biaya pelayanan yang terjangkau juga merupakan salah satu strategi pemasaran.
Dengan fasilitas pelayanan yang memadai dan keramahtamahan petugas dalam
memberikan pelayanan kepada pasien, maka akan membuat pasien merasa nyaman dan
puas dengan pelayanan yang diberikan. Disini juga disediakan kotak saran tertulis jika
pasien ingin menyampaikan keluhan terkait pelayanan.

2.6 Kelayakan Usaha


1. Aspek teknis

Tenaga kerja : bidan yang memiliki SIPB, SIKB


Fasilitas : sesuai dengan Permenkes 1464 dan berkualitas

2. Aspek pasar
a. Tidak adanya tenaga dan fasilitas kesehatan terekat yang memungkinkan masyarakat
melakukan pengobatan
b. Banyaknya pasangan Usia Subur yang memerlukan bimbingan tenaga kesehatan
c. Banyaknya ibu hamil , bersalin, nifas, BBL, dan Balita di daerah tersebut.
d. Masyarakat yang masih sangat membutuhkan pelayanan kesehatan
3. Aspek keuangan
Pendanaan yang diterima dari sponsor memenuhi prasyarat

4.      Aspek hukum

a. Mempunyai SIPB dan SIKB


b. Mempunyai surat izin usaha
c. Mendaftar di NPWP
d. Mempunyai ijin domisili
e. Mepunyai surat tanah dan perizinan pembangunan BPM
f. Mempunyai surat kepemilikan usaha
g. Mempunyai ijasah Bidan

7
2.7 Jenis Dan Jumlah Tenaga Yang Dibutuhkan

Jenis Jumlah

Bidan pemilik 1
Bidan jaga 2
Asisten rumah tangga 1
Sopir 1

2.8 Kelengkapan Administrasi, Peralatan, Sarana dan Prasarana BPM


1. Administrasi
a. Memiliki papan nama bidan praktek swasta
b. Mempunyai SIPB dan masih berlaku
c. Ada visi dan misi
d. Ada falsafah
e. Memiliki buku standar pelayanan kebidanan
f. Ada buku pelayanan KB
g. Ada buku standar pelayanan kebidanan neonatal
h. Ada buku register pasien
i. Ada format catatan medic

 Antenatal
 Persalinan
 Nifas
 Bayi Baru Lahir
 Keluarga Berencana
 Bayi Sehat
 Rujukan
 Laporan
 Surat Kelahiran
 Surat Kematian
 Partograf
 Informed Consent
 Formulir Permintaan Darah

2. Peralatan dan Obat –Obatan


a. Peralatan Tidak Stseril
 Tensimeter
 Stetoskop biokuler
 Stetoskop monokuler
 Timbangan dewasa

8
 Timbangan bayi
 Pengukuran panjang bayi
 Thermometer
 Oksigen dalam regulator
 Ambu bag dengan masker resusitasi (ibu+bayi)
 Penghisap lender
 Lampu sorot
 Penghitung nadi
 Sterilisator
 Bak instrument dengan tutup
 Reflek Hammer
 Alat pemeriksaan Hb (Sahli)
 Set pemeriksaan urine (protein + reduksi)
 Pita pengukur
 Plastik penutup instrument steril
 Sarung tangan karet untuk mencuci alat
 Apron / celemek
 Masker
 Pengaman mata
 Sarung kaki plastic
 Infus set
 Standar infuse
 Semprit disposable
 Tempat kotoran / sampah
 Tempat kain kotor
 Tempat plasenta
 Pot
 Piala ginjal / bengkok
 Sikat, sabun dan tempatnya
 Kertas lakmus
 Semprit glyserin
 Gunting verband
 Spateln lidah
 IUD kit
 Implant kit
 Covis
 Suction
 Gergaji implant

b. Peralatan Steril
 Klem pean
 Klem ½ kocher
 Korentang
 Gunting tali pusat
 Gunting benang
 Gunting episiotomy
 Kateter karet / metal

9
 Pinset anatomis
 Pinset chirurgic
 Speculum vagina
 Mangkok metal kecil
 Pengikat tali pusat
 Pengisap lender
 Tampon tang dan tampon vagina
 Pemegang Jarum
 Jarum kulit dan otot
 Sarung tangan
 Benang suter + catgut
 Doek steril

c. Bahan Habis Pakai


 Kapas
 Kain kasaPlester
 Handuk
 Pembalut wanitad.
d. Formulir Yang Disediakan
 Formulir Informed Consent
 Formulir ANC
 Partograf
 Formulir persalinan / nifas dan KB
 Formulir rujukan
 Formulir surat kelahiran
 Formulir permintaan darah
 Formulir kematian
e. Obat - Obatan
 Roborantia
 Vaksin
 Syok anafilak
- Adrenalin 1:1000
- Anti histamine
- Hidrokortison
- Aminophilin 230 mg / 10ml
- Dopamine

 Sedatife
 Antibiotik
 Uterotonika
 Antipiretika
 Koagulantika
 Anti kejang
 Glyserin

10
 Cairan infuse
 Obat luka
 Cairan desinfektan
 Obat penanganan asphiksia pada BBL
3. Sarana Dan Prasarana Asuhan Rooming-In / Rawat Gabung
a. Media Penyuluhan Kesehatan
1. Ada poster di dinding
- Pesan-pesan ASI Ekslusif
- Pesan Immunisas
- Pesan Vitamin A
- Persalinan
- Tanda Bahaya
2. Ada leaflet
3. Ada booklet
4. Ada majalah bidan
5. dan lainnya
b. Sarana
1. Rumah terbuat dari tembok
2. Lantai keramik
3. Ruang tempat periksa
4. Ruang perawatan
5. Dapur
6. Kamar mandi
7. Ruang cuci pakaian/alat
8. Ruang tunggu
9. Wastafel
10. Tempat sampah
11. Tempat parker

11
2.9 Pelayanan yang Diberikan Bidan Praktek Mandiri
Dalam bidan praktek mandiri memberikan pelayanan yang meliputi :
1. Penyuluhan Kesehatan
2. Konseling KB
3. Antenatal Care (senam hamil, perawatan payudara)
4. Asuhan Persalinan
5. Perawatan Nifas (senam nifas)
6. Perawatan Bayi
7. Pelayanan KB ( IUD, AKBK, Suntik, Pil
8. Imunisasi ( Ibu dan Bayi )
9. Kesehatan Reproduksi Remaja
10. Perawatan Pasca Keguguran.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bidan sebagai seorang pelaksana atau pemberi layanan kesehatan (health provider)
sangat berpengaruh pada perkembangan kesehatan dan perubahan pola hidup masyarakat di
Indonesia. Mewujudkan BPM yang mudah dijangkau dengan pelayanan yang profesional dan
seefisien mungkin serta untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga
kesehatan

Bidan sebagai seorang pelaksana atau pemberi layanan kesehatan (health provider)
sangat berpengaruh pada perkembangan kesehatan dan perubahan pola hidup masyarakat di
Indonesia. Mewujudkan BPM yang mudah dijangkau dengan pelayanan yang profesional dan
seefisien mungkin serta untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga
kesehatan

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka,Bidan sangat memegang peranan penting dalam


perkembangan kesehatan masyarakat yang memadai dan terwujudnya BPM yang efisien dan
pelayanan yang professional.

13

Anda mungkin juga menyukai