NIM : G70117108
KELAS :A
Pokok Pembahasan
1. Pengertian Apotek
Tempat praktik apoteker dalam melakukan pekerjaan kefarmasian (Praktek
profesi Apoteker). Apotek merupakan jenis usaha bisnis yang mendistribusikan
perbekalan farmasi (Obat, bahan obat, obat tradisional, kosmetika, dan alat
kesehatan) maupun sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan (Bahan habis
pakai, Bahan tidak habis pakai, atau perbekalan kesehatan rumah tangga) dari
supplier ke konsumen.
Apotek hanya dapat menyerahkan sediaan farmasi, alkes dan BMHP kepada:
a. Apotek lainnya
b. Puskesmas
c. IFRS (Instalasi Farmasi RS)
d. Dokter
e. Bidan Praktik Mandiri
f. Pasien
g. Masyarakat
a. Fungsi Planning
Apoteker harus bisa mem-planning baik mulai dari pendirian apotek seperti
lokasi pendirian apotek maupun dalam mengadakan pembekalan farmasi
seperti tempat pemesanan, sediaan yang akan diadakan serta metode
pemesana danberapa banyak sediaan yang akan diadakan dst.
b. Fungsi Organizing
Fungsi untuk menunjuk pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan baik
untuk apoteker maupun Asisten Apoteker. Fungsi ini sekaitan dengan
organizer pembagian pekerjaan dalam apotek sehingga tugas dan tanggung
jawab pada setiap orang dapat dijalankan dengan semestinya.
c. Fungsi Actuating
Fungsi penggerakan yaitu bagaimana rencana-rencana yang telah
direncanakan sebelumnya harus digerakkan dan dikerjakan. Apoteker
berfungsi untuk menggerakkan asisten apoteker untuk melakukan
pekerjaan yang telah dibagikan sebelumnya
d. Fungsi Controling
Fungsi pengawasan dalam pengolahan apotek yaitu berupa pencatatan. Baik
catatan tentang pembelian barang, penjualan dan catatan untung rugi yang
akan menjadi kontrol bisnis apotek. Dengan adanya pencatatan dapat
dilakukan controling untung dan ruginya suatu apotek
2. Kegiatan di Apotek
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di apotek dapat berupa:
1. Pembelian
Kegiatan pembelian untuk memperoleh harga beli barang atau pembekalan
farmasi yang efisien dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen/ pembeli
2. Gudang
Kegiatan yang dilakukan digudang untuk mencegah terjadinya kerugian
karena kehilangan, kerusakan barang atau kerugian karena barang tidak
laku.
Fungsi gudang
a. Penentuan metode pengeluaran dan pemasukan barang.
Untuk metode pemasukan barang seperti cara menyamakan dengan
kelas terapi, secara alfabetis, atau sesuai dengan bentuk sediaan.
Sedangkan metode pengeluaran barang dengan system FIFO (First In
First Out) atau FEFO (First Expired First Out).
b. Menata barang yang ada digudang, merawat dan menjaga keamanan
barang yang ada di gudang.
3. Pelayanan dan Penjualan
Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen dan
memperoleh keuntungan yang maksimal. Seputar penyiapan obat, penyiapan
peracikan obat, menimbang, mencampur dan meracik kemudian
memberikan etiket dan penyerahan obat kepasien.
4. Keuangan
Kegiatan yang dilakukan untuk mencegah kerugian sekecil mungkin dari
kehilangan barang, kerusakan atau pembelian dengan penggunaan uang
palsu, termasuk menjaga cash flow (aliran uang) yang ada di apotek.
5. Pembukuan
Kegiatan ini dilakukan dengan menyajikan laporan seperti laporan
keuangan, barang masuk dan keluar, laporan obat habis dan laporan
narkotik psikotropika yang akan diserahkan baik secara internal maupun
eksternal.
a. Fungsi Pembelian:
- Perolehan Harga Pokok Penjualan (HPP).
HPP merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual
Manfaatnya yaitu:
1) Sebagai patokan harga jual
2) Untuk mengetahui laba (keuntungan)
a. Implementasi SPO
b. Pencapaian sasaran pada program kerja
1. Lokasi : Lokasi yang strategi dapat membantu peningkatan penjualan seperti banyak
pertimbangan seperti terdapat jumlah penduduk yang besar serta ada fasilitas
kesehatan disekitarnya untuk membantu penjualan pembekalan farmasi.
Perlu diperhatikan juga bahwa lokasinya berada di jalanan satu arah atau dua arah
sebaiknya tidak memilih tempat/ lokasi yang trans/ jalur cepat. Petimbangan lainnya
sebaiknya di jalanan dua arah untuk membangun lokasi apotek. Jangan pula di tempat
yang rawan banjir atau kebakaran.
2. Bangunan
Bangunan apotek bisa dibangun sendiri atau sewa. Jika ingin menyewa bangunan
harus mempertimbangkan bentuk bangunan dan material bangunan (permanen).
Untuk apotek yang dibangun sendiri dapat didesain sendiri bentuknya serta terencana
bentuk ruang penyimpanan,ruang pelayanan serta sebagainya untuk menjadi
keberhasilan usaha bisnis kedepannya.
4. Ketenagakerjaan
Harus dipertimbangkan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk apotek serta berapa
banyak apoteker yang dibutuhkan. Pertimbangan tenaga kerja lainnya dapat
dipertimbangkan berdasarkan modal yang dimiliki.
Pada peraturan ini apoteker dapat membuat apotek dengan modal sendiri atau bekerjasama
dengan pemilik modal.
Tujuan untuk menghindari penanaman modal yang tidak efektif karena dibutuhkkan modal
yang banyak sehingga harus diefisienkan penggunaannya dalam pembuatan apotek
Prinsip studi kelayakan yaitu pertimbangan penolakan atau penerimaan rencana usaha yang
ingin dilakukan.