Anda di halaman 1dari 7

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

PERANGKAT LUNAK PEMBANGKIT STRUCTURED


ENGLISH BERDASARKAN TABEL KEPUTUSAN
Aris Tjahyanto, Sujianik
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, Jl. Raya ITS, Sukolilo – Surabaya 60111, Tel. + 62 31 5939214, Fax. + 62 31 5913804
Email: arist@its-sby.edu

ABSTRAK
Dalam pengembangan sebuah sistem informasi, pengguna seringkali memberikan beberapa aturan bisnis
untuk diterapkan ke dalam sebuah sistem informasi. Aturan tersebut biasanya berupa aturan tertulis atau pun
tidak tertulis yang menjadi kebijakan instansi. Pada tahap analisis, seorang sistem analis perlu
mendokumentasikan aturan bisnis untuk keperluan perencanaan lebih lanjut. Dokumentasi bisa diwujudkan
sebagai sebuah tabel keputusan yang bisa dengan mudah untuk menemukan adanya redudansi atau pun
kontradiksi aturan. Selain itu, dengan tabel keputusan akan memudahkan programmer dalam
mengimplementasikan aturan bisnis ke dalam program komputer.
Pada penelitian ini dikembangkan sebuah perangkat lunak yang memiliki kemampuan untuk
membangkitkan pseudocode atau Structured English dari aturan bisnis yang telah diubah menjadi tabel
keputusan. Sebelum aturan bisnis tersebut dimasukkan ke dalam tabel keputusan, sistem analis harus terlebih
dulu menentukan condition dan action yang sesuai. Selain itu, perangkat lunak ini diharapkan juga mampu
membuat, memvalidasi dan menyederhanakan sebuah tabel keputusan secara otomatis.
Berdasar uji coba yang dilakukan, terbukti perangkat lunak dapat bekerja dengan baik sesuai fungsi yang
diharapkan. Pembuatan tabel keputusan dapat dilakukan baik untuk limited maupun extended entry decision
table. Perangkat lunak juga mampu melakukan pengecekan validasi, penghapusan rule tabel keputusan, dan
juga otomatisasi penyederhanaan tabel keputusan. Selain itu perangkat lunak berhasil membangkitan
pseudocode yang berbentuk Structured English dari tabel keputusan.

Kata kunci : Tabel Keputusan, Decision Table, Structured English, Aturan Bisnis, Business Rule, Analis Sistem,
Analisis dan Desain Sistem Informasi.

1. PENDAHULUAN memahami suatu aturan jika dalam bentuk algoritma


Proses pengembangan sistem informasi melewati atau pseudocode . Adanya ambiguitas dapat terjadi
beberapa tahapan mulai dari perencanaan sampai sehingga mempersulit penerapan aturan ke dalam
dengan implementasi sistem dan pemeliharaan sistem yang akan dibuat.
sistem. Salah satu tahapan yang utama adalah Metode Structured English juga sangat penting
analisis dan perancangan sistem. Dalam tahap karena metode ini merupakan pseudocode atau
analisis, seorang analis sistem menganalisis algoritma yang digunakan dalam membuat sebuah
kebutuhan sistem dan juga menganalisis keputusan sistem. Dengan adanya Structured English
terstruktur sesuai dengan keinginan user. Dan dalam diharapkan pengembangan sistem dapat dilakukan
mendefinisikan kebutuhannya, user biasanya dengan lebih cepat dan programmer dapat mengerti
memasukkan aturan-aturan yang kompleks dimana apa yang dikehendaki analis sistem dan user.
aturan tersebut membutuhkan analisis keputusan Oleh karena itu, jika ada suatu aturan tertentu
untuk pemecahannya. dari user dimana dari aturan tersebut membutuhkan
Dalam melakukan analisis keputusan, seorang tabel keputusan dalam menyelesaikanya, maka perlu
analis sistem melibatkan keputusan-keputusan dikembangkan sebuah perangkat lunak yang mampu
terstruktur. Untuk menganalisis keputusan-keputusan membuat tabel keputusan secara otomatis
terstruktur tersebut, biasanya analis sistem berdasarkan kondisi, alternatif-alternatif kondisi,
menggunakan tiga metode yaitu Bahasa Ingggis tindakan serta rule-rule yang telah ditentukan. Dan
Terstruktur (Structured English), Tabel Keputusan untuk pengembangan tabel keputusan yang dibuat,
(Decision Table) dan Pohon Keputusan (Decision maka tabel tersebut diintegrasikan dengan database
Tree). yang sudah ada. Selain itu, juga perlu dikembangkan
Sebuah aturan bisnis dapat diubah menjadi tabel keputusan yang dapat membangkitkan sebuah
bentuk tabel keputusan oleh analis sistem melalui code yang memiliki struktur seperti pada Structured
beberapa tahapan. Tetapi bentuk tabel keputusan ini English.
tidak selalu bisa dipahami oleh programmer. Pada
dasarnya seorang programmer akan lebih mudah

118
Tjahyanto, PPPL Pembangkit Structured English Berdasarkan Tabel Keputusan

1.1. TUJUAN keputusan yang diambil berdasarkan terpenuhi atau


Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan suatu tidaknya kondisi-kondisi dalam condition stub. Dan
perangkat lunak yang memiliki kemampuan yang terakhir, action entry digunakan untuk memberi
membangkitkan Structured English dari aturan atau tanda tindakan mana yang akan dilakukan dan mana
rule yang telah didefinisikan menjadi tabel yang tidak dilakukan [1].
keputusan. Selain itu aplikasi yang dibuat juga Keempat bagian pada tabel keputusan dapat
mampu membangun, mengisi, memanipulasi serta digambarkan dalam bentuk baris dan kolom. Tabel
memvalidasi sebuah tabel keputusan yang telah keputusan terbagi menjadi 4 kuadran seperti yang
diintegrasikan dengan database. ditujukkan pada gambar 2.2. Kuadran kiri atas
berisikan kondisi-kondisi (condition stub), kuadran
1.2. MANFAAT kanan atas berisikan masukan alternatif-alternatif
Penelitian ini bermanfaat antara lain: kondisi (condition entry). Separuh bagian bawah
1. Membantu pengguna dalam melaksanakan tabel tersebut berisikan tindakan-tindakan (action
aturan bisnis yang dijalankan dalam sistem yang stub) yang berada di sebelah kiri dan rule-rule
akan dibuat (aturan-aturan) pelaksanaan tindakan atau action
2. Membantu analis sistem dalam entry diletakkan di sebelah kanan. Action stub berisi
mendokumentasikan aturan bisnis. pernyataan–pernyataan tindakan yang akan
3. Menjembatani antara pengguna, analis sistem dikerjakan baik kondisi yang diseleksi terpenuhi
dan programmer dalam memahami aturan, dan maupun tidak.
implementasinya.
4. Membantu programmer dalam memahami aturan Tabel 1. Struktur tabel keputusan
bisnis melalui Structured English yang Kondisi /Aksi Rules
dihasilkan dari aplikasi yang dibuat pada 1 2 … N
penelitian ini.
Condition Stub Condition Entry
1.3. PERMASALAHAN Action Stub Action Entry
Pada penelitian ini, beberapa permasalahan yang
akan diselesaikan, yaitu:
 Bagaimana membuat tabel keputusan yang Ketika suatu tabel keputusan digunakan untuk
diintegrasikan dengan sebuah sistem basisdata menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan,
relasional? logikanya bergerak searah jarum jam mulai dari
 Bagaimana membuat aplikasi tabel keputusan bagian kiri atas. Dan dalam membuat tabel keputusan
yang dapat mengecek redudansi dan adanya serangkain aturan (rule) untuk setiap tindakan
inkonsistensi sebuah rule yang diinputkan? sangat diperlukan. Aturan-aturan tersebut merupakan
 Bagaimana membuat suatu pembangkit kombinasi dari semua kemungkinan kondisi yang
Structured English dari sebuah tabel keputusan memunculkan suatu tindakan. Dimana sebuah aturan
yang telah dibuat? adalah sebuah prosedur untuk pemeriksaan kondisi-
kondisi yang berbeda dan pernyataan tindakan
memberitahukan tindakan yang harus diambil jika
2. TABEL KEPUTUSAN
sebuah aturan benar. Tabel keputusan dibaca sampai
Tabel keputusan (Decision Table) adalah tabel
sebuah keadaan untuk sebuah aturan cocok dan
yang digunakan sebagai alat bantu untuk
tindakan yang dicantumkan diambil. Kemudian
menyelesaikan logika di dalam program. Algoritma
pemrosesan tabel diteruskan.
yang berisi keputusan bertingkat yang banyak sekali
Tabel keputusan memiliki beberapa keuntungan,
sangat sulit untuk digambarkan langsung dengan
antara lain: (a) tabel keputusan mudah dibaca dan
Structured English atau pseudocode tetapi dapat
dimengerti oleh pengguna, (b) hubungan sebab
diatasi jika terlebih dahulu dengan menggunakan
akibat ditunjukkan oleh tabel keputusan, dengan
tabel keputusan. Dengan demikian tabel keputusan
demikian pengguna lebih mudah melakukan validasi
efektif digunakan jika kondisi yang akan diseleksi
yaitu pengecekan kontradiksi dan redudansi, dan (c)
didalam program jumlahnya cukup banyak dan rumit
tabel keputusan sangat memungkinkan untuk
[1].
dilakukan peneriksaan kelengkapannya (semua
Struktur dari tabel keputusan terdiri dari empat
kombinasi kondisi telah dipertimbangkan terlebih
bagian utama yaitu kondisi (condition stub),
dahulu).
alternatif-alternatif kondisi (condition entry),
Ada dua jenis tabel keputusan, yaitu:
tindakan (action stub) dan masukan-masukan
tindakan (action entry). Condition stub berisi kondisi-  Limited-entry decision table. Digunakan untuk
kondisi yang akan diseleksi. Condition entry berisi tabel keputusan yang sederhana dimana condition
kemungkinan-kemungkinan atau alternatif-alternatif entry diisi dengan nilai Y atau N. Jadi setiap kondisi
dari kondisi yang diseleksi. Action stub berisi yang diseleksi akan mempunyai 2 kemungkinan
pernyataan-pernyataan yang akan dikerjakan atau kejadian terpenuhi dan tidak terpenuhi. Bila kondisi

119
Volume 2, Nomor 2, Juli 2003 : 118 – 124

ada x kondisi yang akan diseleksi, maka akan Keterangan:


terdapat N kemungkinan kejadian, yaitu N = 2 x. A = kurang dari 10
 Extended-entry decision table. Digunakan untuk B = lebih dari 10 dan kurang dari 50
tabel keputusan yang lebih kompleks dengan C = lebih dari 50
condition entry diekspresikan sebagai suatu variable D = kurang dari atau sama dengan 50
keputusan yang mana variable tersebut nilainya dapat P = kurang dari 50 unit
berupa angka atau berupa range tertentu bisa lebih Q= lebih dari 50 dan kurang dari 100
besar, lebih kecil dan lain sebagainya. R = lebih dari 100 unit

Tabel 2. Contoh limited entry decision table 3. STRUCTURED ENGLISH


Kondisi /Aksi Rule Structured English (SE) merupakan alat yang
1 2 3 4 cukup efisien untuk menggambarkan suatu algoritma.
Pseudocode merupakan alternatif dari Structured
Dibawah $50 Y Y N N English. Kadang-kadang SE ini disebut dengan
Membayar dengan cek dengan Y N Y N istilah PDL (Program Definition Language). Saat
2 formulir logika proses melibatkan rumus-rumus atau iterasi
Menggunakan kartu kredit NY N Y atau saat keputusan-keputusan terstruktur tidak
Mencatat penjualan X terlalu rumit, maka teknik inilah yang sesuai untuk
Memeriksa kartu kredit pada X menganalisis proses keputusan [1]. Structured
buku English digunakan untuk menggambarkan algoritma
yang akan dikomunikasikan dengan programmer.
Meminta persetujuan X Dengan SE ini akan memudahkan programmer untuk
supervisor memahami dan menggunakannya.
Meminta otorasi bank atas X Struktur keputusan (decision structure) atau
kredit struktur seleksi (selection structure) dapat berupa
struktur IF-THEN atau struktur IF-THEN-ELSE atau
struktur Case.
Pada gambar di bawah ini merupakan sebuah 3.1.STRUKTUR IF-THEN
tabel keputusan extended entry untuk jenis kasus Bentuk struktur ini adalah:
permintaan pesanan (order) untuk inventory sebuah IF Kondisi
perusahaan. Dengan memakai extended entry, tabel THEN Tindakan
keputusan yang dihasilkan menjadi lebih sederhana Contoh: IF nilai > 60
karena jumlah rule yang dihasilkan menjadi lebih THEN Lulus = lulus + 1
sedikit bila dibandingkan dengan tabel keputusan Struktur IF-THEN-ELSE
berjenis limited entry. Bentuk struktur ini adalah:
IF Kondisi
THEN Tindakan 1
Tabel 3. Contoh Extended Entry Decision Table ELSE Tindakan 2
Kondisi / Aksi Rule Contoh: IF nilai > 60
1 2 3 4 5 6 THEN Lulus = lulus + 1
Harga setiap Item - A B C D C ELSE Ulang = Ulang + 1

Jumlah Pesanan P Q Q Q R R 3.2.STRUKTUR CASE


Pesan dengan segera X Struktur ini akan memproses sebuah blok
statemen pada suatu kasus yang mempunyai beberapa
Menunggu sampai pesanan kondisi yang harus diseleksi. Berikut ini contoh
X X
biasa ditempatkan struktur Case:
do case
Dicek oleh supervisor case umur < = 5
Tunjangan = 5000
case umur > 5 AND umur < 10
Kirim pembelian untuk X X Tunjangan= 15000
ditawar case umur > = 10
Tunjangan = 50000
X endcase

4. RANCANGAN PERANGKAT LUNAK


Data masukan yang dibutuhkan oleh perangkat
lunak adalah data-data yang mendukung
terbentuknya suatu tabel keputusan yaitu data untuk

120
Tjahyanto, PPPL Pembangkit Structured English Berdasarkan Tabel Keputusan

condition stub, condition entry, action stub dan direpresentasikan dengan menggunakan Data Flow
action entry serta data masukan dari database yang Diagram (DFD) atau Diagram Aliran Data (DAD).
berelasi dengan aturan pengguna. Diagram aliran data ini menjelaskan alur proses
Data keluaran yang dihasilkan dari perangkat mulai dari level 0 sampai dengan level 2.
lunak adalah sebuah Structured English dengan tipe Pada DAD level 0 pada gambar berikut
struktur keputusan IF-THEN-ELSE dari tabel menunjukkan bahwa proses pembangkitan Structured
keputusan yang dibuat oleh perangkat lunak dan English membutuhkan data masukan yang berupa
Structured English ini bisa disimpan dalam bentuk tabel keputusan yang sudah dipersiapkan terlebih
file txt. Selain itu setiap project yang dibuat bisa dahulu oleh analis sistem.
disimpan untuk proses selanjutnya ke dalam file prj.
Perancangan proses dari perangkat lunak ini
menggunakan pendekatan fungsional yang
1 database
Analis
Sistem
identifikasi field

Input Tabel Keputusan Structured English


Pembangkitan
Structured English
Business Rule dari Tabel Keputusan
+

User Tabel Keputusan


Programmer

Gambar 1. Dad level 0

1 database
Analis
Sistem [identifikasi field]

1.1 Tabel Keputusan Valid dan Sederhana


[Input Tabel Keputusan]
Pembuatan
Project Tabel
[Business Rule]
Keputusan 1.2
+
[Tabel Keputusan] Pembentukan
Structured English
dari Tabel Keputusan
+
User [Structured English]
User

Programmer

Gambar 2. Dad level 1

121
Volume 2, Nomor 2, Juli 2003 : 118 – 124

1.1.2
extended entry decision table
penentuan tabel keputusan kosong
jumlah kondisi
Analis dan aksi serta 1.1.5
Aplikasi Tabel Keputusan
Sistem jumlah rule
Pengecekan User
Validitas

[identifikasi field]

1.1.4 Tabel Keputusan Valid


1.1.1 [Tabel Keputusan]
Setting project 1 database pembuatan
[Input Tabel Keputusan]
dan Pemilihan tabel keputusan
jenis tabel
[Business Rule] 1.1.7
keputusan
Identifikasi field
Penyederhanaan
Tabel Keputusan

1.1.3 [Tabel Keputusan Valid dan Sederhana]


User
input list aksi
limited entry decision table
dan kondisi Tabel Keputusan

Pembentukan Structured English dari Tabel Keputusan

Gambar 3. Dad level 2

Pada DAD level 1 seperti pada gambar 5, proses Pengecer


IDPengecer
<pi>
A5 <M>
pembangkitan Structured English dijabarkan menjadi NamaPengecer
VA15
2 subproses, yaitu proses pembuatan project tabel AlamatPengecer
VA40
AnggotaAGA
BL
keputusan dan proses pembentukan Structured
Identifier_1
<pi>
English dari tabel keputusan.
Penjabaran lebih detil dari proses pembuatan
project tabel keputusan ditunjukkan pada DAD level Pembelian Pengecer
2 pada gambar 6.
Pembelian
5. UJICOBA DAN ANALISIS IDPembelian
<pi>
A5 <M>
Diskon
Pada uji coba ini ada beberapa skenario yang TglPembelian
D Diskon Pembelian
TotalPembelian
N10 (D)IDDiskon
<pi>
A5 <M>
diujikan, yaitu: pembuatan tabel keputusan, Rata2Pembelian
N10,2 Diskon VA10
pengecekan validitas, penghapusan rule, dan Identifier_1
<pi> Identifier_1
<pi>
penyederhanaan tabel keputusan, pembangkitan
Structured English dari tabel keputusan. Gambar 4. Strukturdatabase retail.mdb
Untuk melakukan ujicoba pembuatan limited
entry decision table, berikut ini diberikan suatu Tabel 4. Bentuk Tabel Keputusan Limited Entry
aturan yang akan diubah menjadi limited entry Condition/Action Rules
decision table. Aturan ini berkaitan dengan 1 2… N
pemberian diskon kepada setiap pembelian yang
Rata2 pembelian >= 100000
dilakukan oleh pedagang pegecer dan struktur
database Retail.mdb seperti pada gambar 7. Anggota AGA
“Diskon minimum 5 % diberikan kepada semua Total pembelian >= 35000
pembelian. Tetapi jika seorang pedagang eceran Diskon 5%
mampu mempertahankan volume rata-rata Diskon 7%
pembeliannya per bulan paling sedikit Rp 100.000, Diskon 10%
diskon 15 % akan diberikan kepada pengecer tersebut Diskon 12%
dan jika mereka merupakan anggota AGA. Ketika
volume pembelian pedagang eceran di bawah Rp Diskon 15%
100.000, diskonnya adalah 12 persen untuk anggota
AGA dan 7 persen untuk bukan anggota. Pengecer Setelah semua kondisi dan aksi diinisialisasi,
yang bukan anggota AGA, tetapi dapat memelihara Klik button create table pada Tab Create Decision
volume pembelian Rp 100,000 per bulan akan Table. Dan akhirnya sebuah tabel keputusan dengan
diberikan diskon 10%, kecuali jika total pembelian tipe limited entry berhasil dibuat. Hasil akhir
mereka kurang dari Rp 35,000,-“ pembuatan tabel keputusan ini dapat dilihat pada
gambar 9.

122
Tjahyanto, PPPL Pembangkit Structured English Berdasarkan Tabel Keputusan

Gambar 5. Hasil pembuatan tabel keputusan limited entry

Gambar 6. Hasil penyederhanaan tabel

Ujicoba untuk pengecekan validitas dilakukan dilakukan, hal yang diperlu dilakukan adalah
setelah tabel keputusan limited entry terbentuk. pemilihan jenis code yang akan dihasilkan. Namun
Ujicoba ini dilakukan dengan cara klik menu pada perangkat lunak ini hanya di default untuk
Object/Validation Checking atau button check pada Structured English – IF THEN ELSE. Pemilihan ini
toollbar. Hasil pengecekan akan ditampilkan pada dapat dilihat pada gambar 11.
Form Check Validation Decision Table yang
menunjukkan sebuah pesan bahwa tabel keputusan
yang dibuat adalah valid dimana tidak ada redudansi
dan kontradiksi.
Ujicoba selanjutnya adalah penyederhanaan table
keputusan yang dilakukan setelah database valid,
caranya klik menu Object/ Simplify Table atau button
simplify pada toollbar. Hasil penyederhanaan
ditampilkan pada gambar 10.
Ujicoba pembangkitan Structured English dapat
dilakukan pada table keputusan yang telah
Gambar 7. Pemilihan bentuk code
disederhanakan maupun pada table keputusan Setelah itu, proses pembangkitan dilakukan dan
komplek. Pada ujicoba ini akan dilakukan hasil pembangkitan Structured English dapat dilihat
pembangkitan structured English dari tabel pada gambar berikut ini.
keputusan yang telah disederhanakan. Untuk ujicoba
ini klik menu Object/Generate Code atau tombol
Simplify pada toolbar. Sebelum proses pembangkitan

123
Volume 2, Nomor 2, Juli 2003 : 118 – 124

entry decision table maupun untuk tabel keputusan


yang telah disederhanakan.

6. KESIMPULAN
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari
Penelitian ini adalah:
a. Adanya perangkat lunak ini bisa membantu
analis sistem dalam mengembangkan sebuah
tabel keputusan, sekaligus menjembatani antara
analis sistem, user dan programmer dalam
memahani dan implementasi suatu aturan atau
business rule dan juga membantu dalam
mendokumentasikan aturan tersebut.
b. Perangkat lunak yang dibuat mampu melakukan
pembuatan project tabel keputusan baik untuk
limited maupun extended entry decision table.
c. Perangkat lunak mampu melakukan pengecekan
validitas tabel, penghapusan rule dan juga
Gambar 8. Hasil pembangkitan structured english penyederhanaan tabel keputusan secara otomatis
sehingga memudahkan analis sistem dalam
Dari uji coba yang dilakukan terhadap perangkat melakukan analisis aturan atau business rule
lunak yang dibuat, terlihat perangkat lunak telah yang berbentuk tabel keputusan.
bekerja dengan baik dan menjalankan semua fungsi d. Pembangkitan Structured English dari tabel
yang diharapkan. keputusan mampu dilakukan oleh perangkat
Pada skenario pertama hal ini terlihat bahwa lunak sehingga memudahkan programmer
tabel keputusan berhasil dibuat dengan baik oleh dalam menerapkan aturan ketika pengembangan
perangkat lunak baik untuk limited maupun extended sistem, tetapi Structured English yang
entry decision table sesuai dengan format dari tabel dihasilkan hanya berupa struktur keputusan IF-
keputusan acuan. THEN-ELSE saja dan bentuk struktur english
Selanjutnya skenario kedua, pengecekan ini hanya merupakan sebuah pemrograman
validitas yang meliputi pengecekan redudansi dan linier karena tidak mendefinisikan nested IF
kontradiksi bisa dilakukan oleh perangkat lunak pada hasil pembangkitannya.
dalam penelitian ini baik limited maupun extended.
Demikian juga untuk penyederhanaan tabel yang 7. DAFTAR PUSTAKA
dapat disedernakan oleh perangkat lunak secara 1. Jogiyanto HM. “Analisis dan Desain Sistem
otomatis, hasilnya sama dengan jika proses Informasi”, ANDI Yogyakarta, 1995
penyederhanaan dilakukan secara manual. Selain itu, 2. Kendall, Kenneth E. dan Kendall, Julie E,.
perangkat lunak juga bisa melakukan penghapusan "System Analysis and Design", Fifth Edition,
rule-rule yang tidak terpakai dengan baik. Prentice Hall, 2002
Untuk skenario ketiga, perangkat lunak mampu 3. Pressman, Roger S. "Software Enginering: A
membangkitkan tabel keputusan ke dalam bentuk Practitioner Edition", Fourth Edition, The
Structured English dengan struktur keputusan IF McGraw-Hill , 1997
THEN ELSE. Pembangkitan ini bisa dilakukan pada 4. Whitten, Jeffrey L dan Bentley, Lonnie D.
tabel keputusan dengan tipe limited entry, extended "Systems Analysis and Design Methods", Fourth
Edition, McGraw-Hill,1998

124

Anda mungkin juga menyukai