Anda di halaman 1dari 6

UJIAN AKHIR SEMESTER

Manajemen Strategi Lanjutan


NAMA :
NIM :

Pascasarjana Magister Manajemen


Universitas Lancang Kuning

1. SOP Quality Control


a) Tugas quality control secara spesifik ini sangat bervariasi, tergantung pada suatu industri
di mana mereka bekerja. Quality control ini memiliki kewenangan untuk dapat
menerima atau menolak produk yang yang akan dipasarkan.
b) Tidak peduli pada suatu sektor industri dimana mereka bekerja tujuan utama mereka
yakni pada suatu pengendalian kualitas, menguji sebuah produk sesuai standar
spesifikasi pabrik atau pada suatu perusahaan.
c) Ketika mereka menemukan cacat pada suatu hasil produksi mereka berwenang dan
dapat mengirimkan sebuah produk yang cacat kembali untuk dapat perbaikan.
d) Inti dari tugas mereka yaitu untuk dapat menguji, memeriksa, meneliti, dan menganalisi
suatu kualitas produk sehingga produk yang dapat dihasilkan sesuai dengan standar
perusahaan dan kelayakan untuk diedarkan di pasaran
e) Mendokumentasi inspeksi dan juga tes pada suatu produk perusahaan.
f) Menganalisis, memantau, kemudian menguji serta juga meneliti seluruh produk.
g) Merekomendasikan terhadap suatu perusahaan agar melakukan pengolahan ulang pada
setiap produk yang akan memiliki kualitas rendah.
h) Memonitoring suatu proses dalam pembuatan produk.
i) Melakukan sebuah verifikasi terhadap kualitas produk.
j) Memantau sebuah perkembangan seluruh produk yang diproduksi.
k) Memastikan setiap barang yang telah diproduksi telah memiliki kualitas yang telah
memenuhi stsobatr yang ditetapkan suatu perusahaan.
l) Melakukan berbagai analisis serta mendokumentasikan sebuah produk yang dapat
digunakan kembali sebagai referensi mendatang.
2. Pemilihan Alternatif Strategi dalam Perencanaan agregat

a. Alternatif 1 (Melakukan Variasi Tingkat Persediaan)

kecepata
kumulatif Biaya
Prakiraan kumulatif n persedi penyesuaian
Bulan kecepatan penyimpanan
Permintaan permintaan produksi aan (2)
produksi (Rp1.500,-/unit)
(5600/6)
Januari 600 600 933 933 333 335 Rp 502.500
Februari 500 1100 933 1866 766 768 Rp1.152.000
Maret 900 2000 933 2799 799 801 Rp1.201.500
April 1100 3100 933 3732 632 634 Rp 951.000
Mei 1500 4600 933 4665 65 67 Rp 100.500
Juni 1000 5600 933 5598 -2 0 0
Jumlah       Rp3.907.500

Dari tabel di atas terlihat bahwa kekurangan maksimum sebesar 2 unit terjadi pada Bulan Juni.
Karena adanya ketidakpastian maka kekurangan ini dipenuhi mulai dari Bulan Januari. Biaya
rencana total Rp3.907.000,-

b. Melakukan Variasi Jumlah Tenaga Kerja

Bulan permintaa jumlah produksi jumla biaya (+) TK biaya (-) total biaya
n= hari kerja perhari h Rp50.000 TK 100.000
produksi tenaga perorang perorang
kerja

Januari 600 24 25 5 -  - -
Februari 500 18 28 6 50000  - Rp 50.000
Maret 900 20 45 9 150000  - Rp 150.000
April 1100 20 55 11 100000  - Rp 100.000
Mei 1500 22 68 14 150000  - Rp 150.000
Juni 1000 20 50 10  - 400000 Rp 400.000
 Jumlah          Rp450.000 Rp400.000  Rp 850.000

Alternatif ini melibatkan penambahan dan pengurangan jumlah tenaga kerja. Laju produksi akan
sama dengan permintaan. Biaya dari penambahan dan pengurangan tenaga kerja adalah
sebesar Rp850.000

c. Solusi Alternatif mempertahankan jumlah tenaga kerja


Prakiraan
Bulan kecepatan produksi sub kontrak biaya total
Permintaan
Januari 600 500 100 Rp500.000
Februari 500 500 0 0
Maret 900 500 400 Rp2.000.000
April 1100 500 600 Rp3.000.000
Mei 1500 500 1000 Rp5.000.000
Juni 1000 500 500 Rp2.500.000
 Jumlah     Rp13.000.000

Biaya yang dikeluarkan bila perusahaan mmutuskan untuk mempertahankan jumlah tenaga
kerja pada tingkat permintaan terendah dan memenuhi kebutuhan permintaan selebihnya
dengan sub kontrak . biaya rencana total sebesar Rp13.000.000

Kesimpulan :
Berdasarkan penghituangan alternative di atas, maka pemilihan yang tepat adalah melakukan
variasi jumlah tenaga kerja dengan biaya total hanya sebesar Rp850.000,- yaitu dengan cara
menambah dan mengurangi jumlah tenaga kerja sesuai kebutuhan. Alternative ini membatasi
diri untuk tidak lembur dan melakukan subkontrak. Hal ini dilakukan bila laju produksi = laju
permintaan dan biaya hiring dan firing relative murah

3.
PT.Ruang Multy Talent
Income Statement
(dalam Rupiah)

Penjualan
200.000 unit @Rp4.000,- 800.000.000

a. Harga Pokok Penjualan


Fixed Cost Variabel Cost

Biaya Bahan 30.000.000


Tenaga Kerja 45.000.000
Overhead Pabrik 40.000.000 20.000.000 +
Jumlah 40.000.000 95.000.000
135.000.000
b. Biaya Usaha
Distribusi 25.000.000 35.000.000
Administrasi 25.000.000 10.000.000 +
Jumlah 50.000.000 45.000.000
95.000.000 +
90.000.000 140.000.000
230.000.000 -
Laba Usaha 570.000.000

Penghitungan Break Event Point


Biaya Variabel per unit = Rp140.000.000/200.000 unit
= Rp700,-

BEP dalam unit = _____total fixed cost________


Harga jual perunit- variable cost

= 90.000.000
(4000-700)

= 90.000.000
3300

= Rp 27.272,73

BEP dalam rupiah penjualan = _____ total fixed cost___________


1-(total variable cost/hasil penjualan)
= ________90.000.000________
1-(140.000.000/800.000.000)

= 90.000.000 = 90.000.000
1-0,175 0,825

= Rp109.090.909,-

4. Kegiatan pada suatu proses produksi adalah sebagai berikut:

N Kegiatan Kode Kegiatan Waktu


O Sebelumnya Pelaksanaan
1 Kegiatan 1 A tidak ada 2
2 Kegiatan 2 B tidak ada 2
3 Kegiatan 3 C tidak ada 2
4 Kegiatan 4 D tidak ada 2
5 Kegiatan 5 E A 2
6 Kegiatan 6 F B 5
7 Kegiatan 7 G C 4
8 Kegiatan 8 H D 1
9 Kegiatan 9 I E 2
10 Kegiatan 10 J F,G, H 3
11 Kegiatan 11 K I 6
12 Kegiatan 12 L J 5
13 Kegiatan 13 M K 5

NET WORKING data tersebut adalah sebagai berikut:


Keterangan
Jalur 1 : 1-2-6-8-10-11 (A-E-I-K-M) : 17 hari
Jalur 2 : 1-3-7-9-11 (B-F-J-L) : 15 hari
Jalur 3 : 1-4-7-9-11 (C-G-J-L) : 14 hari
Jalur 4 : 1-5-7-9-11 (D-H-J-L) : 11 hari

Dari data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jalur kritis adalah Jalur 1, dimana mempunyai waktu
penyelesaian paling lama dibandingkan jalur lainnya.

Anda mungkin juga menyukai