DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUNGAI SEMBILAN
Jalan Raya Dumai Basilam Baru KM.14 Kode Pos 28826
Email : pusk.sei9@gmail.com
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN BALITA
DI POSYANDU
A. PENDAHULUAN
Indonesia sebagai negara berkembang selalu berupaya melakukan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat, karena pemerintah memiliki
kewajiban terhadap kesejahteraan masyarakat salah satunya melalui
peningkatan kesehatan. Contoh upaya peningkatan derajat kesehatan
adalah perbaikan gizi masyarakat, karena gizi yang seimbang dapat
meningkatkan ketahanan tubuh,
Namun sebaliknya, gizi yang tidak seimbang menimbulkan
masalah yang sangat sulit sekali ditanggulangi oleh Indonesia. Masalah gizi
yang tidak seimbang itu biasa dikenal dengan gizi kurang yang sering
ditemui pada anak balita, masih merupakan masalah yang sangat sulit
ditanggulangi, walaupun penyebab gizi buruk itu sendiri pada dasarnya
sederhana yaitu kurangnya konsumsi makanan terhadap kebutuhan makan
seseorang, namun tidak ditingkat rumah tangga, tapi anehnya di daerah-
daerah yang telah swasembada pangan bahkan terdistribusi merata sampai
ketingkat rumah tangga, masih sering ditemukan kasus gizi buruk.
Padahal, sebelum kasus gizi buruk itu terjadi telah melewati
beberapa tahapan yang mulai dari penurunan berat badan dari berat badan
ideal seorang anak sampai akhirnya terlihat anak tersebut sangat buruk.
Jadi masalah sebenarnya adalah masyarakata atau keluarga balita kurang
mengetahui cara menilai status berat badan anak. Selain itu juga belum
mengetahui pola pertumbuhan berat badan anak.
B. LATAR BELAKANG
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, dan untuk
masyarakat guna memberdayakan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan angka kematian
ibu dan bayi. Pelayanan kesehatan dasar di posyandu mencakup 5 kegiatan
yaitu Kesehatan Ibu dan Anak, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan
diare. Dalam keadaan tertentu masyarakat dapat menambah kegiatan
posyandu misalnya perbaikan kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit
menular, dan program pembangunan lainnya. Penambahan kegiatan
dilakukan setelah 5 kegiatan utama dilaksanakan dengan baik dalam arti
cakupannya di atas 50% serta tersedia sumber daya yang mendukung.
Penetapan kegiatan baru harus mendapat dukungan dari seluruh
masyarakat yang tercermin dari hasil Survey Mawas Diri dan disepakati
melalui forum Musyawarah masyarakat Desa (MMD).
Pengintegrasian layanan social dasar di posyandu adalah upaya
mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi
perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak,
peningkatan ekonomi keluarga dan kesejahteraan social. Kegiatan ruitn
posyandu dilakukan minimal 1x dalam sebulan dengan jumlah minimal 5
orang kader. Kegiatan posyandu terdiri dari 5 langkah yaitu meja 1
pendaftaran, meja 2 penimbangan, meja 3 pencatatan, meja 4 penyuluhan,
meja 5 pelayanan kesehatan.
Setelah pelayanan posyandu selesai kader melengkapi pencatatan
dan membahas hasil kegiatan tadi dan rencana tindak lanjut. Kader
selanjutnya membuat diagram balok SKDN berdasarkan data dari
KMS/Buku KIA. Berdasarkan buku KIA diperoleh informasi jumlah balita
yang hadir dan ditimbang serta jumlah balita yang naik dan tidak naik berat
badannya, jumlah balita gizi baik, gizi kurang maupun gizi buruk. Dengan
data balok SKDN tersebut dapat dilakukan pemantauan pertumbuhan
balita setiap bulan. Keberhasilan pemantauan pertumbuhan di posyandu
memerlukan dukungan dari sektor terkait, kader , petugas kesehatan dan
ibu hamil dan ibu balita.
Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh
keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan.Keseimbangan
tersebut dapat dilihat dari variabel pertumbuhan, yaitu berat badan, tinggi
badan/panjang badan, lingkar kepala, lingkar lengan, dan panjang tungkai
(Gibson, 1990).
Pemantauan pertumbuhan balita merupakan kegiatan utama
perbaikan gizi di Posyandu yang pelaksananya melibatkan ibu balita, kader
dan petugas kesehatan. Ibu balita diharapkan dapat memahami arti
pertumbuhan anaknya sesuai dengan hasil penimbangan yang tercantum
dalam KMS. Hasil pemantauan tersebut selanjutnya dimanfaatkan oleh
petugas kesehatan baik untuk kepentingan kewaspadaan gizi maupun
pengelolaan program.
F. SASARAN
Sasaran kegiatan pemantauan pertumbuhan adalah Balita.
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jadwal pelaksanaan kegiatan yaitu sesuai dengan jadwal posyandu
yang sudah ditentukan.
H.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
Evaluasi kegiatan diakukan terhadap hal-hal :
- Jadwal pelaksanaan
- Jumlah sasaran
- dll
2. Pelaporan