Anda di halaman 1dari 8

Behavior Chart: Sebuah Teknik Modifikasi Tingkah Laku

Yeni Afrida
yeniafrida664@gmail.com
IAIN Bukittinggi

Abstrak : Salah satu pendekatan konseling yang popular bahkan sampai saat ini adalah
konseling behavioristik. Konseling behavioristik jamak dipilih sebagai intervensi
khususnya dalam memodifikasi tingkahlaku. Asumsi dasar yang sangat popular dalam
konseling behavioristik adalah bahwa tingkahlaku dipengaruhi oleh reinforcement yang
diberikan terhadap tingkahlaku tersebut. Reinforcement berupa reward dan punishment
yang diberikan sebagai konsekuensi terhadap tingkahlaku, dipercayai mempengaruhi
motivasi dan konsistensi seseorang dalam melakukan tingkahlaku tertentu. Teknik
behavior chart merupakan salah satu dari sekian banyak teknik konseling yang
berkembang dari asumsi dasar ini. Behavior chart dipercaya dapat digunakan untuk
mengatasi dan mengubah tingkahlaku memanfaatkan asumsi dasar konseling
behavioristik. Dalam makalah ini akan didiskusikan lebih lanjut mengenai teknik
behavior chart. Diharapkan, makalah ini dapat menjadi referensi bagi praktisi yang
ingin menggunakan konseling behavioristik khususnya teknik behavior chart dalam
kasus-kasus yang ditemuinya.
Kata Kunci: Behavior Chart ,KonselingBehavioristik, ModifikasiTingkahLaku

A. PENDAHULUAN ada pada diri klien, 2) menonjolkan


Konseling, meminjam istilah kualitas-kualitas yang positif, 3)
dikenal sebagai helpingrelationship mewujudkan kesehatan mental, serta 4)
(hubungan membantu). Lebih lanjut meningkatkan tanggung jawab klien
disebutkan bahwa, hubungan membantu untuk kehidupannya sehingga klien
dalam konseling disebutkan secara dapat merasa, berpikir dan bertingkah
umum bertujuan untuk 1) merubah dan laku secara efektif dalam kehidupan
mengatasi kualitas-kualitas negatif yang sehari-hari. (Colledge. R., 2002: 2)

53 53
“The counseling process is aimed at umum, ahli-ahli behavioristik percaya
overcoming negative qualities and bahwa pada dasarnya tingkahlaku
accentuating positive ones. Positive adalah sesuatu yang tertib dan
mental health and psychological ekperimen yang diciptakan serta
wellbeing are the supreme focus of dikendalikan dengan cermat akan dapat
counselling.The emphasis in counseling pula mengendalikan tingkahlaku pada
is on increasing client responsibility for individu.
their own lives, so it is essential for Konseling behavioristik berasal
them to make choice that help them to dari asumsi bahwa seseorang seringkali
fell, think and act effectively ”. mengalami kesulitan karena tingkahlaku
Merujuk sejarahnya, proses yang kurang atau berlebihan dari
membantu dalam konseling kelaziman. Konselor-konselor
sebagaimana disebutkan diatas telah behavioristik berupaya membantu klien
berkembang kedalam berbagai mempelajari cara bertindak yang baru
pendekatan. Pendekatan-pendekatan dan tepat, atau membantunya mengubah
konseling tersebut dilahirkan oleh para serta menghilangkan tindakan yang
teoritisi melalui proses yang sangat berlebihan. Lebih lanjut dalam
panjang, serta melibatkan interaksi tulisannya Gladding mengatakan bahwa
personal, akademik dan profesional, konseling behavioristik bertujuan untuk
sehingga tidak heran melahirkan menggantikan tingkahlaku maladaftif
berbagai cara pandang yang berbeda- dengan tingkahlaku adaptif, dalam hal
beda pula, baik yang berhubungan ini konselor bertindak sebagai spesialis
dengan konsep-konsep utama konseling, pembelajaran bagi kliennya
proses konseling, relasi antara konselor (Gladding. S.T, 2012:260).
dan klien serta teknik-teknik dan Untuk mewujudkan tujuan
prosedur yang diterapkan secara berupa tergantikannya tingkahlaku
spesifik dalam masing-masing maladaptive pada klien dengan
pendekatan konseling tersebut. tingkahlaku adaptif, konseling
Terdapat beberapa pendekatan behavioristik menerapkan berbagai jenis
yang cukup “mainstream” dalam teknik yang cukup terkenal, sebut saja
konseling, salah satu diantaranya adalah token ekonomi, latihan asertif, terapi
pendekatan behavioristik. Secara aversi, dan sebagainya. Selain beberapa

54
teknik tersebut, dalam konseling Pavlov dan Thorndike. Skinner percaya
behavioristik terdapat teknik lain yang bahwa perilaku dipengaruhi oleh
secara hipotesis juga dipercaya dapat konsekuensi-konsekuensi yang
menfasilitasi pencapaian tujuan menyertainya. Konsekuensi dari
konseling sebagaimana disebutkan di perilaku bertanggung jawab atas hampir
atas. Teknik tersebut dikenal sebagai semua perilaku.
behavior chart. Secara umum makalah Lebih lanjut Skinner
ini akan membahas dan mendiskusikan mengatakan bahwa ia merupakan hasil
behavior chart sebagai salah satu teknik dari serangkaian reinforcementyang
dalam konseling behavioristik pernah ia alami pada waktu kecil, baik
khususnya dalam posisinya sebagai yang berupa imbalan maupun hukuman.
intervensi untuk memodifikasi tingkah Perilaku dapat diubah dengan mengatur
laku. lingkungan yang memberi imbalan bagi
B. Teknik Behavior Chart dan Konseling perilaku yang diinginkan (Friedman. H.
Behavioristik S & Schustack. M. W, 2008:228).
Berbicara mengenai teori Menilik sejarahnya, konseling
behavioristik berarti berbicara mengenai behavioristik telah dimulai sejak tahun
Pavlov dengan teori conditioningnya, 1897 pada saat Pavlov
Edward Thorndike dengan teori law of mempublikasikan hasil penelitiannya
effectnya, dan BF Skinner dengan teori yang melibatkan binatang. Sejarah
operant conditioningnya. Berbicara behavioristik terus berlajut sampai
dengan teori behavioristik juga tidak tahun 1971 pada saat Skinner menulis
bisa terlepas dari konsep stimulus- dan mempublikasikan bukunya berjudul
respon, reinforcement, reward and beyond freedom and dignity. Sepanjang
punishment yang sangat dikenal sebagai rentang tahun tersebut, behavioristik
konsep utama dari konseling telah berulangkali menunjukkan
behavioristik. eksistensi dan kedidayaanya, khususnya
Salah satu teori yang terkenal dalam memodifikasi tingkahlaku
dari tokoh behavioristik adalah teori (terlepas dari pro kontra yang mewarnai
operant conditioning yang praktik konseling behavioristik itu
dikembangkan oleh BF Skinner. Teori sendiri).
ini merupakan pengembangan teori

55
Selain itu, konseling melakukan dan mempertahankan
behavioristik juga sangat popular dalam perilaku positif yang diharapkan serta
lingkungan institusional serta dapat ditargetkan, sebaliknya pemberian
digunakan untuk mengatasi berbagai punishment diharapkan mencegah
situasi seperti mengatasi kesulitan yang seseorang dalam meninggalkan perilaku
berhubungan dengan kegelisahan, stres, positif yang dimaksudkan, dengan kata
kepercayaan diri, hubungan dengan lain dapat menghindarkan seseorang
orangtua, dan interaksi sosial (Mcleod. dari mengerjakan perilaku yang tidak
S, 2012: 260). diinginkan. Konsep–konsep inilah yang
Teknik behavior chart dalam hal diadopsi dalam pelaksanaan teknik
ini berkembang dari asumsi dasar teori behavior chart. Perubahan perilaku,
behavioristik yang mempercayai bahwa peningkatan motivasi untuk berbuat,
perilaku dipengaruhi oleh konsistensi dalam melakukan perilaku
reinforcementyang diberikan terhadap positif adalah beberapa hasil akhir yang
perilaku tersebut. Disebutkan bahwa ingin diwujudkan melalui penggunaan
behavior chart adalah“a formal method teknik behavior chart.
of keeping a record of students behavior C. Kelebihan Teknik Behavior Chart
and providing reinforcement for that Teknik behavior chart sebagai
behavior” (Jhonson, V. M & Werne. R. salah satu alternatif intervensi bagi
A, 1977:61). perilaku memiliki beberapa kelebihan
Reward akan diberikan sebagai jika dibandingkan teknik-teknik
konsekuensi dari perilaku positif, pengubahan perilaku lainnya. Tidak
sebaliknya punishment akan diberikan hanya dari segi kemudahan
sebagai konsekuensi dari perilaku pengaplikasiaan, penggunaan dana yang
negatif. Pemberian reward dan minimal, dapat diaplikasikan dalam
punishment sebagai konsekuensi berbagai setting, tetapi juga dari segi
perilaku bagaimanapun juga akan kesegeraan efek yang dapat dilihat.
mempengaruhi motivasi dan konsistensi Beberapa di antara kelebihan teknik
seseorang dalam melakukan perilaku behavior chart dapat dijelaskan sebagai
tertentu. berikut (Collins. M &Fontenelle. D. H,
Pemberian reward diharapkan 2000:94-97).
dapat memotivasi seseorang untuk

56
1. Immediacy of consequences: memodifikasi perilaku (Jhonson,
Penggunaan teknik behavior chart dapat 1977:61). misalnya, mengatakan bahwa
memberikan konsekuensi sesegera “charts work very effectively in dealing
mungkin terhadap perilaku. with and changing some student
Konsekuensi yang diberikan akan behavior”.
mempengaruhi motivasi, konsistensi Seakan menambah deretan
dan keberulangan perilaku. panjang keberhasilan behavior
2. Charthelp you look at behavior chartsebagai intervensi, Auger dalam
differently and objectively and see tulisannya turut pula mengatakan
gradual improvement easier. Chart bahwa, behavior chart juga dapat
dapat membantu seseorang untuk digunakan dengan baik dalam kasus-
melihat sebuah perilaku dengan cara kasus rumit seperti ADHD.
yang berbeda dan objektif. Selain itu, “Intervention strategies for elementary
penggunaaan chartjuga membuat aged student with ADHD should be
perubahan-perubahan perilaku dapat more visible and concrete than
lebih terukur. intervention for older student. An
3. Chart help you be consistent: Kelebihan example of a visible and concrete
lain dari teknik behavior chart adalah Intervention strategy that works well
dapat membantu seseorang untuk lebih with students with ADHD is
konsisten dalam melakukan suatu behaviorchart. This is a chartstudents
perilaku tertentu. can keep taped to their desk that lists
4. Structure provide by chart is beneficial key behaviors along one axis and time
some children karena mereka dapat periods along the other axis”. (Auger.
melihat prestasi-prestasi dan perolehan- R. (2010:79)
perolehan mereka sendiri. Kelebihan-kelebihan di atas
5. Token reward can easily be used boleh jadi menjadi pertimbangan bagi
Tidak hanya itu, kelebihan- penggunaan teknik behavior chart.
kelebihan behavior chart sebagaimana Walaupun demikian, keberhasilan
telah disebutkan di atas kemudian teknik behavior chart itu sendiri
didukung pula dengan ulasan beberapa tergantung kepada beberapa hal seperti
penulis tentang keefektifan behavior pemahaman anak terhadap chart yang
chart sebagai intervensi dalam direncanakan, pengembangan dan

57
penggunaan chart secara konsisten, 2. Make the behaviors very specific:
serta antusiasme orangtua dan guru Konsep utama dari teknik behavior
yang mendukung pelaksanaan chart adalah adanya perilaku spesifik
rancangan behavior chart . tertentu yang ingin diwujudkan. Oleh
D. Mengembangkan Rancangan karena itu adalah menjadi sesuatu yang
Behavior Chart urgen untuk membuat, menggambarkan
Hasil akhir yang diharapkan dari dan menjelaskan perilaku yang
penggunaan teknik behavior chart ditargetkan tersebut secara spesifik pada
adalah terkembangkannya suatu rancangan behavior chart yang dibuat.
perilaku spesifik tertentu. Keberhasilan 3. Be sure the child is able to understand
pencapaian tujuan ini salah satunya the chart: siswa, anak, ataupun klien
dipengaruhi oleh rancangan behavior sebagai pelaksana bagi teknik ini harus
chart itu sendiri. Oleh karena itu, memahami betul apa yang tertuang dan
behavior chart harus dirancang tergambar pada rancangan chart yang
sedemikian rupa sehingga membantu dibuat. Pemahaman tersebut mencakup
perwujudan pencapaian tujuan yang pemahaman terhadap simbol-simbol,
dimaksud yaitu berkembangnya suatu perilaku yang diharapkan, konsekuensi-
perilaku tertentu yang spesifik. Ada konsekuensi dan sebagainya. Tujuannya
beberapa ketentuan umum dasar yang adalah agar mereka tidak memiliki
perlu diikuti sebagai acuan dalam keraguan sehingga mampu
merancang dan mengembangkan sebuah melaksanakan semua ketentuan yang
behavior chart. Ketentuan-ketentuan ada pada chart tersebut secara
tersebut antara lain sebagai berikut : maksimal.
1. Make it very simple: rancangan 4. Be sure the child understands exactly
behavior chart harus dibuat sesederhana what behaviors the chartcovers: Selain
mungkin agar dapat dipahami dengan memahami perilaku spesifik yang
mudah oleh anak, siswa, maupun klien. ditargetkan, anak, siswa dan klien juga
Bagaimanapun juga, pemahaman harus memahami batasan-batasan
terhadap rancangan behavior chart, perilaku yang dimaksud tersebut.
tentunya mempengaruhi keterlaksanaan Batasan-batasan perilaku ini
teknik behavior chart itu sendiri. menyangkut “konsekuensi” yang akan

58
diperoleh dan didapatkan oleh guru dan orangtua. Agar
pengguna. perkembangan anak, siswa maupun
5. When possible make the behavior klien dapat dipantau dengan baik
positive rather than negative: rancangan oleh semua pihak yang terlibat, maka
behavior chart sedapat mungkin chart harus diletakan pada tempat-
menggunakan kalimat-kalimat positif tempat yang dapat dilihat dengan
dan menghindari penggunaan kalimat baik oleh semua pihak, sebut saja
negatif. Menggunakan kalimat “saya ruang keluarga, ruang tamu atau di
menyelesaikan tugas tepat waktu” lebih depan kelas misalnya. Selain dapat
disarankan daripada menggunakan memantau kemajuan pengguna,
kalimat “saya tidak terlambat penempatan chartpada tempat-
mengumpulkan tugas” meskipun kedua tempat “strategis” seperti ini juga
kalimat tersebut memiliki kesamaan dapat memberikan motivasi
makna. “terselubung” bagi pengguna.
6. Use star or stickers which are clearly Bagaimanapun juga, pengguna akan
visible to indicate the success: Indikasi merasakan kebanggaan sendiri pada
kesuksesan perilaku bisa menggunakan saat mengetahui bahwa perolehan-
lambang yang beragama seperti bintang perolehannya dapat dilihat oleh
atau striker tertentu. Lambang dan stiker banyak orang.
yang digunakan tersebut seyogyanya E. KESIMPULAN
dapat menunjukan keberhasilan anak, Behavior chart merupakan salah
siswa dan klien secara jelas. Lambang satu teknik dalam konseling
dan striker yang digunakan dapat behavioristik. Teknik ini, sama halnya
disesuaikan juga dengan usia dengan teknik-teknik lainnya pada
penggunanya. Pemilihan stiker dan konseling behavioristik biasanya
lambang juga dapat terlebih dahulu digunakan dalam memodifikasi tingkah
didiskusikan dan disepakati bersama laku. Pemilihan teknik behavior chart
dengan anak, siswa atau klien. sendiri didasari oleh beberapa nilai
7. Put the chartin a place where all positif yang dimiliki oleh behavior
family member can see it: chartsebagai teknik. Meskipun
Pelaksanaan teknik behavior chart demikian, untuk mendapatkan hasil
melibatkan banyak pihak, sebut saja yang maksimal dari penggunaan teknik

59
behavior chart harus dilakukan Mcleod. S. (2017). Behaviorist
perencanaan yang betul-betul matang Approach. Retrivied from
serta membutuhkan komitemen dari Simply
setiap pihak yang terlibat. psychologi.org/behaviorm.html
F. Daftar Pustaka
Auger. R. (2010). The School
Counselor's Mental Health
Sourcebook: Strategies to Help
Students Succeed. Corwin Press:
USA
Colledge. R. (2002). Mastering
Counselling Theory. Palgrave
Macmillan: New York
Collins. M &Fontenelle. D. H. (2000).
A Positive Approach Changing
Student Behaviors. Wellness
Institute Schenkman Publishing.
USA
Friedman. H. S & Schustack. M. W.
(2008). Kepribadian: teori
Klasik dan Riset Modern Edisi
Ketiga. (Fransiska Dian Ekarini.
Terj). Erlangga: Jakarta

Gladding. S.T (2012). Konseling


Profesi Menyeluruh. (M.
Winarno. Terj). PT. Indeks:
Jakarta
Jhonson, V. M & Werne. R. A (1977).
A Step By Step Learning Guide
for Older Retarded Children.
Syracuse University Press: USA

60

Anda mungkin juga menyukai