Anda di halaman 1dari 25

KEWIRAUSAHAWAN

“ORGANISASI DAN MANAJEMEN INDUSTRI”

OLEH :
1. DYVIA ROSSA A.P 0613 3040 1035
2. EKA APRYANTI 0613 3040 1036

KELOMPOK : 4 ( 2 KE )
DOSEN PEMBIMBING : SITI KHODIJAH S.T M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
PALEMBANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki paling sedikit satu
tujuan umum yang sama dan menyediakan ruang bagi mereka untuk mengaktualisasikan
potensinya guna mewujudkan tujuan umum yang sama itu. Agar tujuan-tujuan itu bisa
dicapai bersama seperti yang dikehendaki maka organisasi membutuhkan manajemen.
Manajemen adalah proses untuk mengelola sumber-sumber organisasi. Ada dua
pemegang kepentingan yang bisa mempengaruhi organisasi, baik secara langsung maupun
tidak secara langsung, yaitu kekuatan Sistem Internal dan Lingkungan Eksternal.
Karena organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih maka  pengelolaan
organisasi tidak akan lepas dari pembahasan kekuasaan. Namun, dalam hal ini, pemikiran
Mary Parker Follet, nabi manajemen (1868-1933), mengenai circular behaviour atau perilaku
yang saling mempengaruhi diantara anggota organisasi, perlu diperhatikan. Prinsip
kekuasaanmenurut Mary Parker Follet adalah tidak berada di atas tetapi bersama, sehingga
distribution of powergetting things done through other people,  sangat mudah dimengerti
sebagai sebuah penjelasan apa itu manajemen dibanding pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh
manajemen dan perilaku organisasi yang lain. itu menjadi sangat penting untuk
manggerakkan organisasi.
Pemikiran Mary Parker Folet tersebut menjelaskan bahwa manajemen adalah sebuah
usaha kolektif, bukan usaha individual.Sebagai sebuah usaha kolektif, kekuasaan
didistribusikan ke jenjang dibawahnya.
Distribusi kekuasaan terjadi secara berjenjang dan mencerminkan penjenjangan
organisasi, dari tingkat paling tinggi ke tingkat paling rendah.Masing-masing tingkat
memiliki fungsi yang berbeda-beda namun terangkai dalam satu sistem jaringan organisasi
yang saling melengkapi dan membutuhkan untuk mewujudkan tujuan organisasi secara
bersama. Jadi, kolektifitas usaha itu tidak lain adalah rangkaian kegiatan dari masing-masing
fungsi dalam sistem jaringan organisasi. Dengan kata lain, kerjasama untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran-sasaran organisasi yang dilakukan oleh fungsi-fungsi organisasi atau unit-
unit organisasi adalah sebuah usaha kolektif yang dilakukan oleh semua anggota organisasi.
Perilaku sirkular yang dicetuskan oleh Mary Parker Follet 1920 itu kemudian dapat
dijumpai dalam visualisasi anatomi organisasi Robbinsbeberapa windu kemudian. Menurut
Robbin, interaksi antara individu dengan indvidu, individu dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok adalah saling mempengaruhi. Dalam hal ini, Robbin membagi anatomi
organisasi menjadi tiga bagian yaitu Individu, Kelompok, dan Sistem.
Persepsi individu mengenai organisasi terbangun dalam proses belajar individu
melalui komunikasi individu dengan kelompoknya. Selanjutnya, interaksi terjadi pula dalam
komunikasi antar kelompok dalam struktur kelompok dimana pemimpin berperan.Yang
terakhir, pemimpin melalui struktur dan disain organisasi serta kebijakan dan peraturan
organisasi berusaha untuk membentuk budaya organisasi di tingkat sistem.
Namun demikian, ketika obyek dari peratutan dan kebijakan organisasi, struktur dan
disain organisasi, dan budaya organsasi adalah manusia dan kelompok maka interaksi yang
saling mempengaruhi akan terjadi secara timbal balik. Inilah sebenarnya esensi perilaku
sirkular dalam sebuah organisasi.

Pada struktur organisasi yang ditayangkan pada Peraga diatas  tampak jelas
bagaimana pemimpin organisasi secara strtuktural bukan hanya mendistribusi sebagian
kekuasaannya kepada jenjang organisasi dibawahnya melalui para manajer namun juga
mentransformasi gagasan-gagasan, sistem nilai serta kompetensi agar organisasi berjalan
sesuai dengan arah dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Mereka adalah rantai
manajemen antar jenjang organisasi, yaitu para manajer. Para manajer ini yang memainkan
peran strategis yaitu komunikasi dalam organisasi Dengan kata lain, para pemimpin
organisasi di satu sisi membutuhkan dukungan anggota organisasi melalui jenjang–jenjang
organisasi, namun di sisi yang lain menghendaki agar gagasan-gagasan mereka dijalankan
dengan sistem nilai yang dikehendaki oleh organisasi. Disinilah sebenarnya proses interaksi
yang saling mempengaruhi tersebut terjadi dimana setiap pemimpin unit organisasi adalah
rantai manajemen pada setiap jenjang organisasi yang akan menjadi jembatan bagi
transformasi gagasan dan kompetensi mengenai sistem nilai yang dikembangkan dalam
organsiasi.
Masing-masing rantai manajemen mempunyai domain dan karakteristik keahlian manajerial
yang berbeda,  juga dibidang dimensi waktu perencanaan serta Proses Manajemen. Semakin
tinggi jenjang manajemen maka semakin stratejik proses manajemen dan berdimensi jangka
panjang, oleh rena itu membutuhkan keahlian manajerial yang lebih bersifat konseptual.
Sebaliknya, semakin rendah jenjang manajemen maka proses manajemen semakin taktis dan
berdimensi waktu pendek sehingga keahlian manajerial juga semakin fokus kepda domain
fungsi operatif manajemen.
Hubungan antar jenjang manajemen dijalin oleh rantai manajemen yaitu manajer-
manajer fungsi. Peran manajemen sebagai proses Perencanaan hingga Pengendalian sangat
krusial disini agar semua anggota organisasi bergerak dan berperilaku sesuai dengan harapan
organisasi. Maka sistem pengendalian manajemen harus ada dan didisain sesuai dengan
kebutuhan manajemen.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan organisasi dan manajemen ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk organisasi dan apa saja kelebihan dan
kelemahannya ?
3. Bagaimana prinsip-prinsip yang terdapat dalam organisasi dan apa saja
penyebab kegagalan dan keberhasilan dalam organisasi?
4. Bagaimana bentuk dan kepemilikan usaha yang terdapat dalam organisasi?
5. Bagaiamana gambaran bentuk struktur organisasi untuk perkembangan usaha ?
6. Apa saja faktor-faktor untuk meningkatkan produktivitas dalam organisasi ?
7. Bagaimana kinerja perusahaan terhadap produktivitas suatu usaha ?
8. Apa saja peranan dan fungsi serta proses dalam manajemen ?
9. Bagaimana tipe-tipe manajemen dan apa saja kelebihan dan kekurangannya ?
10. Bagaimana proses manajemen dan ciri-ciri manajer yang professional ?

1.3 TUJUAN MAKALAH


o Mengetahui pengertian organisasi dan manajemen dalam suatu proses industri.
o Menjelaskan bentuk-bentuk organisasi dan mengetahui kelebihan dan
kelemahan dari suatu organisasi.
o Mengetahui prinsip-prinsip dalam organisasi dan mengetahui kegagalan dan
keberhasilan dalam organisasi.
o Menggambarkan bentuk dan kepemilikan usaha yang terdapat dalam organisasi.
o Menggambarkan bentuk struktur organisasi untuk perkembangan usaha.
o Mengetahui faktor-faktor apa saja untuk meningkatkan produktivitas suatu
usaha.
o Mengetahui bagaimana kinerja perusahaan terhadap produktivitas suatu usaha.
o Mengtahui bagaimana peranan dan fungsi serta proses dalam manajemen suatu
industri.
o Menjelaskan tipe-tipe manajemen dalam industri dan menjelaskan kelebihan
dan kekurangan dalam manajemen.
o Menjelaskan proses manajemen dan mengetahui ciri-ciri manajer yang
professional.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI ORGANISASI
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, dan
lingkungan), sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Terdapat beberapa definisi organisasi menurut para ahli, diantaranya:
 James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama
 Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi merupakan suatu sistem aktivitas
kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
 Stephen P. Robbins menyatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,
yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama
atau sekelompok tujuan

2.2 PENTINGNYA MENGENAL ORGANISASI


 Terciptanya hubungan yang baik antaanggota organisasi
 Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggungjawabnya dalam rangka
mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
 Spesialisasi dalam melaksanakan tugas

2.3 BENTUK-BENTUK ORGANISASI


 Organisasi Garis (diciptakan oleh Henry Fayol)
Organisasi ini hanya mengenal satu komando.satu wewenang yang turun
langsung dari pemimpin ke bawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke
mandor, bawahan bertanggungjawab langsung pada atasan.

KEBAIKAN KEBURUKAN

 Kesatuan komando baik,  Jika sang pemimpin tidak


karena pimpinan berada diatas mampu, maka akan mudah
satu tangan jatuh
 Proses pengambilan keputusan  Ada kecenderungan
berjalan dengan cepat bertindak otokratis
 Solidaritas karyawan tinggi  Kesempatan berkembang
karena saling kenal terbatas

 Organisasi Fungsional (diciptakan oleh F. W. Taylor)


Pimpinan-pimpinan ada yang tidak mempunyai bawahan yang jelas, karena setiap
pimpinan mempunyai wewenang memberi komando sepanjang ada hubungannya
dengan atasan tersebut.

KEBAIKAN KEBURUKAN
 Pembagian tugas jelas  Spesialisasi memnyebabkan susah
“tour of duty”
 Spesialisasi karyawan dapat  Karyawan mementingkan
dikembangkan dan digunakan bidangnya sehingga sukar
dengan maksimal melaksanakan koordinasi
 Digunakan tenaga ahli dalam
berbagai bidang sesuai dengan
fungsi-fungsinya

 Organisasi Garis dan Staf (diciptakan oleh Harrington Emerson)


Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari
organisasi
garis serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf.

KEBAIKAN KEBURUKAN
 Dapat digunakan oleh tenaga  Solidaritas sukar diwujudkan
organisasi sebesar apapun dan karena tidak saling kenal
sekompleks apapun
 Keputusan yang matang dan  Koordinasi kadang sukar
sehat dapat diperoleh karena diterapkan karena terlalu luasnya
adanya tenaga ahli organisasi
 Dapat mewujudkan “the right
man in the right place”

2.4 PRINSIP-PRINSIP ORGANISASI


Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukakan oleh para ahli, salah satunya A.M.
Williams yang mengemukakan pendapatnya dalam bukunya “Organization of Canadian
Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:
 Organisasi Harus Mempunyai Tujuan Yang Jelas
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
 Prinsip Skala Hirarki
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian
wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi
secara keseluruhan.

 Prinsip Kesatuan Perintah


Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada
seorang atasan saja.
 Prinsip Pendelegasian Wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya,
sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya.Pejabat yang
diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan.Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa
minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.
 Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya, setiap pegawai harus bertanggungjawab sepenuhnya
kepada atasan.
 Prinsip Pembagian Pekerjaan
Untuk mencapai tujuan, suatu organisasi melakukan berbagai aktivitas atau
kegiatan.Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan optimal, maka dilakukan
pembagian tugas yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing
pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas akan memperjelas dalam
pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya
organisasi.
 Prinsip Rentang Pengendalian
Artinya, bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan
perlu dibatasi secara rasional.Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe
organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak,
maka semakin kompleks rentang pengendaliannya.
 Prinsip Fungsional
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
 Prinsip Pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggungjawabnya
kepada orang lain.
 Prinsip keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi.Dalam
hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi
tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas atau kegiatan
yang akan dilakukan.
 Prinsip Fleksibiltas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan
dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh diluar
organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam
mencapai tujuannya.
 Prinsip Kepemimpinan
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata
lain organisasi mampu menjalan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang
digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.
2.5 SEBAB KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN ORGANISASI
Penyebab keberhasilan suatu organisasi antara lain:
 Faktor Manusia
Manusia dianugerahi cipta, rasa dan karsa yang membuat manusia selalu
berfikir dan produktif untuk menciptakan suatu karya yang dapat berguna
bagi orang lain atau konsumen didukung dengan sikap wirausahawan tidak
mudah putus asa, pantang menyerah, berani mengambil resiko dan komitmen
yang kuat maka organisasi yang dijalankan akan berhasil.
 Faktor Manajemen
Manajemen merupakan proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
organisasi melalui rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi
lainnya.
 Faktor Perencanaan
Perencanaan meliputi jeni produk, jumlah produk, jumlah karyawan, modal
yang dibutuhkan, dan cara serta daerah pemasaran produk.

Penyebab kegagalan suatu organisasi antara lain adalah sebagai berikut:


 Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta
kurangnya pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan.
 Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak dapat
memvisualisasikan dengan jelas usaha yang akan digeluti.
 Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan
(modal dan kendali kredit).
 Gagal dalam perencanaan.
 Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai.
 Kurangnya pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan
bahan
baku dan sarana peralatan.
 Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi perubahan teknologi
 Hambatan birokrasi.
 Keuntungan yang tidak mencukupi.
 Tidak adanya produk yang baru.

2.6 BENTUK BADAN USAHA


Ada beberapa bentuk kepemilikan usaha yang dapat dipilih yaitu :
1. PERUSAHAAN PERORANGAN
Perusahan perorangan yaitu perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh
satu orang.Kelebihan dari bentu perusahaan perorangan ini adalah mudah untuk
didirikan, biaya operasi rendah, bebas dalam pengelolaan, dan memiliki daya
rangsang yang lebih tinggi.

2. PERSEKUTUAN
Persekutuan yaitu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang
menjadi pemilik bersama dari suatu suatu perusahaan. Dalam persekutuan ada
dua macam anggota, yaitu :
 Sekutu pimpinan, anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus
persekutuan.
 Sekutu terbatas yaitu anggota yang bertanggung jawab terbatas terhadap
hutang perusahaan sebesar modal yang disetorkannya dan orang tersebut
tidak aktif dalam perusahan.

3. PERSEROAN
Perseroan yaitu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para pemegang saham,
yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan
sebesar modal disetor.

4. FIRMA
Firma yaitu suatu persekutuan yang menjalankan perusahaan dibawah nama
bersama. Bila untung maka keuntungan dibagi bersama, sebaliknya bila rugi
juga ditanggung bersama.Dalam firma terdapat tanggung jawab renteng antara
anggota masing-masing membutuhkan tenanga sendiri-sendiri, dan ini
merupakan struktur organisasi intern dalam perkembangan suatu perusahaan.

2.7 STRUKTUR ORGANISASI PERKEMBANGAN USAHA


a. Struktur Organisasi Usaha Sederhana

WIRAUSAHA
b. Struktur Organisasi Usaha Sistem Departmen

WIRAUSAHA

PERSONALIA PRODUKSI
PEMASARAN KEUANGAN

c. Struktur Organisai Pertumbuhan Usaha Terbatas

PIMPINAN

MANAJER MANAJER
d. Struktur Organisasi Garis pada Perusahaan Besar

DEWAN KOMISARIS

DIREKSI

MANAJER MANAJER MANAJER MANAJER


PRODUKSI KEUANGAN PERSONALIA PEMASARAN

DIVISI BAGIAN BAGIAN CABANG

KARYAWAN

2.8 KONSEP PRODUKSI


Konsep produksi yaitu konsumen akan menyukai produk yang tersedia di mana-
mana
dan harganya murah. Para manajer yang berorientasi pada produksi akan memusatkan
upayanya untuk mencari effisiensi produksi yang tinggi dan akan memusatkan upayanya
untuk
mencapai effisiensi produksi yang tinggi dan liputan distribusi yang luas. Konsumen akan
selalu tertarik dengan ketersediaan produk dan harga yang murah dan berlaku setidak-
tidaknya
dalam dua situasi yaitu :
 Situasi yang permintaan akan produknya terjadi melebihi penawaran yang ada, sehingga
para pelanggan akan lebih tertarik untuk mendapatkan produk itu sendiri ketimbang
nilainya. Para pemasok akan meningkatkan upayanya untuk menemukan cara-cara dalam
meningkatkan produksinya.
 Situasi yang biaya produksinya tinggi dan harus diturunkan melalui peningkatan
produktivitas guna memperluas pasar.
Dimana dasar konsep produksi adalah :
o Konsumen lebih tertaik pada produk yang tersedia dengan harga yang murah.
o Konsumen mengetahui harga-harga dari produk-produk yang bersaing di pasar.
o Konsumen tidak merasa perlu mengetahui mengapa harga berbeda.
o Tugas orientasi perusahaan adalah memperbaiki effisiensi produksi dan distribusi
untuk menurunkan biaya sebagai kunci keberhasilan untuk menarik dan
mempertahankan konsumen.

2.9 KONSEP PRODUK


Dalam pemasaran produk konsumen akan menyukai produk yang menawarkan
mutu,
performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Para manajer dalam suatu organisasi usaha yang
berorientasi pada konsep ini akan memusatkan usaha mereka untuk menghasilkan produk
yang
baik dan terus-menerus menyempurnakannya.
Dasar konsep produk adalah :
o Konsumen membeli sesuatu karena tertarik akan kualitasnya.
o Konsumen mengetahui kualitasnya.
o Konsumen memilih merek yang akan memberikan kualitas terbaik dari uang yang
dikeluarkannya.
o Kunci keberhasilan organisasi usaha adalah dengan perbaikan kualitas produk yang
dibuatnya atau dijualnya.
Dalam penjualan produk ke konsumen organisasi usaha harus melaksanakan upaya
penjualan dan promosi yang agresif.Konsep ini muncul karena konsumen sering
menampakkan
keengganannya terhadap suatu produk.Konsumen harus dipikat agar mau membeli.Sehingga
perusahaan harus menggunakan serangkaian sarana penjualan dan promosi yang efekti guna
memasang pembeli dalam jumlah yang besar.
Dalam konsep pemasaran kunci untuk mencapai tujuan organisasai ditentukan oleh
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan pada konsumen yang
dilakukan secara efektif dan efisien yang lebih baik dari para pesaing. Pemasaran dapat
dilakukan dengan berbagai cara, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemasaran
produk antara lain :
o Menemukan dan memenuhi keinginan pasar.
o Membuat produk yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat anda
buat saja.
o Mencintai pelanggan dan jangan hanya mencintai produk anda.
o Melakukan menurut cara anda agar dapat menarik pembeli andalah yang menentukan.
o Menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu, dan kepuasan.
o Pelanggan adalah raja,
o Keinginan anda adalah perhatian kami.
o Untuk andalah kami bekerja.
o Serahkan kekhawatiran anda kepada kami.

Kunci keberhasilan pemasaran adalah kepuasan pelanggan, sebab konsumen yang


merasa puas akan melakukan :
o Pembelian ulang.
o Mengatakan hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain.
o Kurang memperhatikan merek dan iklan produk pesaing lain.
o Membeli produk lain dari perusahaan yang sama.

2.10 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS


Produktivitas adalah ukuran perbandingan antara effektivitas dan efisiensi yang
dicapai dalam suatu perusahaan.Effektivitas menunjukkan hasil yang telah dicapai sedangkan
effsiensi adalah pemanfaatan sumber daya yang dikonsumsi.
Produktivitas digunakan secara luas untuk mengukur tingkat effektivitas dan
effisiensi.Ada perusahaan yang effektivitasnya tinggi sedangkan kurang effektif dan
produktifitasnya rendah. Untuk mencapai peningkatan produktivitas , dicapai dengan
menaikkan nilai tambah dari produkm dan dengan cara mengefffisiensikan masukan dari
sumbernya. Peningkatan nilai tambah didapat dengan cara menaikkan kualitas produk dan
menekan biaya produksi dengan teknologi sehingga rupiah atau unit semakin rendah.
Sedangkan effisiensi sumber daya dilakukan dengan cara mengenali sumber-sumber
pemborosan dan berusaha menghilangkan pemborosan tersebut.
Ada 3 jenis dasar produktivitas :
o Produktivitas Partial : perbandingan hasil keluaran dengan salah satu masukan, missal
produktivitas tenaga kerja, produktivitas modal, dan produktivitas bahan baku.
o Produktivitas Factor Total : perbandingan hasil bersih dengan jumlah tenaga kerja dan
modal. Hasil bersih adalah hasil total dikurangi barang/komponen jadi dikurangi
pelayangan/jasa yang dibeli.
o Produktivitas Total : perbandingan hasil total dengan jumlah semua masukan
(modal,tenaga kerja,material).

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI PRODUKTIVITAS TERSEBUT :


o Produktivitas Partial , memiliki kelebihan mudah dimengerti, mudah dihitung, datanya
mudah diperoleh dan dengan cepat dapat disampaikan pada pimpinan dan merupakan
cara mendiagnosa indikator yang perlu diperbaiki. Kelemahan produktivitas partial
adalah bisa memberi arah yang salah, jika tidak digabungkan dengan ukuran
produktivitas yang lainnya, dan bukan merupakan alat pendekatan pengendalian
keuntungan yang baik.
o Produktivitas Faktor Total dan Produktivitas Total, kelebihannya memberi gamabaran
perusahaan secara keseluruhan, dapat memberi cara perbaikan jika digabungkan dengan
produktivitas parsial, dan mudah dianalisis untuk mengetahui kepekaan. Kelemahan
produktivitas factor total dan produktivitas total adalah sulit dihitung karena kesulitan
memperoleh data secara lengkap dan akurat, lebih dominan untuk mengukur factor
tenaga kerja dan modal sehingga hasil perhitungan tidak tepat, jika porsi biaya material
besar.

2.11 PENGERTIAN DAN PERANAN MANAJEMEN


Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk
memanfaatkan
semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Para ahli
ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang berbeda tantang manajemen, berikut
pengertian dengan demikian sebenernya manajemen itu hampir selalu ada pada setiap
kegiatan
manusia sebab manusia akan selalu berusaha berkumpul dan bekerja sama.

2.12 FUNGSI DAN PROSES MANAJEMEN


Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat dalam
proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan manapun.
Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas
kita dapoat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu
perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.

1. PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka   
melaksanakan fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis
sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah
selanjutnya. Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
 Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
 Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin  
dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
 Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
 Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.
 Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus dilakukan.
 Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk
melaksanakan proyek yang direncanakan.

Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:

o Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.


o Memusatkan perhatian pada sasaran.
o Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
o Memudahkan pengawasan.
o Mendorong orang memberikan prestasi.

2. PELAKSANAAN (ACTUATING)
Actuating atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari
rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah
pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya
atau penuh kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara
efektif.Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).
Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja
dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.

3. PENGAWASAN ATAU PENGONTROLAN (CONTROLLING)


Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam
pengawasan dilakukan koreksi.Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana
dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau untuk
memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang tidak
sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses, yaitu:
 Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
 Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
 Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi kerja.

2.13 TIPE-TIPE MANAJEMEN

1. SEGI TIPE GOLONGAN


 Golongan pimpinan  yang terdiri atas orang-orang yang bakat atau
kesenangannya adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang lain.
 Golongan menengah ( independent ) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya
dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran,
hokum
dan lain-lain.
 Golongan bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau memang tidak
senang mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya adalah mengikuti orang lain
sebagai pemimpin mereka.
2.  SEGI TIPE LEADERSHIP
 Manajemen Tradisional adalah manajemen yang berjalan karena tradisi, berdasarkan
kebiasaan yang dipupuk secara bertahun-tahun dan sering kali secara sistematis.
Manajemen ini mempunyai kelemahan yaitu :
1. Pengembangan lambat sekali, memerlukan waktu bertahaun-tahun dan mungkin
sampai puluhan tahun.
2. Penggunaannya terbatas, hanya dapat dipakai dalam menghadapi bidang usaha
atau pekerjaan yang terbatas.

 Manajemen Bapak-Isme adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan


ketaatan bawahan terhadap manajernya.sebagai bapak sudah sepatutnya atau
sepantasnya ditaati dan dituruti kemauannya sebaik-baiknya.
Manajemen ini mempunyai kelemahannya yaitu :
1. Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan,
sehingga selalu akan gagal.
2. Penggantian pimpinan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat
berperan
sebagai bapak.
3. Manajemen semacam itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha kecil.
4. Kerja sama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang
tidak dapat diperbaiki dengan menggunakan perasaan.
 Manajemen sistematis adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para
insinyur dan teknisi pada umumnya berjiwa eksakta.Penyelenggaraan pekerjaan dalam
rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya dipola
sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah- jumlah atau
kwalitas kerjanya.
Manajemen ini mempunyai kelemahannya yaitu :
1. Manajemen seperti ini hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat
diukur dan di kalkulasi secara eksak, kemudian ditata seperti permainan tata
letak.
2. Kurang luwas, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-
rasional, dan terutama sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba
cepat.
3. Mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan manusia sebagai mesin atau
robot.
 Manajemen ilmiah adalah manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan, metode-
metode ilmiah didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-
tindakan yang perlu diambil.Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi
masalah atau kasus berarti pada waktu menghadapi masalah atau kasus dan berusaha
mencari jawaban atau jalan pemecahan si manajer bersikap obyektif, sistematis,
rasional, factual, analitis, dan kritis. Namun dalam pelaksanaan dari keputusan-
keputusan nanti barulah ia bersikap sesuai dengan iklim social, psykologis, dan
sebagainya.
2.13 PROSES MANAJEMEN
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
o Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu
adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan.Oleh karenanya,
perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk
mencapai tujuan tersebut.
o Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran.Setelah
suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer
serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana
tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk
memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan, disebut kebutuhan.
o Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative
disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini
merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian.Manajer harus
memilih diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan
yang dipilih.Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih.Komentar
serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

2.14 CIRI-CIRI MANAJER PROFESIONAL:


 Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
 Berpandang jauh kedepan.
 Berwawasan luas.
 Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan di atas penulis dapat mengambila sebuah kesimpulan
bahwa :
Organisasi dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang bekerja bersama
sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu ditemui
dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan
bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan untuk mendapatkan
sesuatu yang tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian, dengan bekerja sama individu-
individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang apabila dikerjakan seorang diri tidak akan
tercapai, organisasi dapat menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat
menjadi sumber karier yang penting.
Selayaknya sebuah organisasi seharusnya menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
bagi anggota organisasi maupun masyarakat sehingga organisasi mampu mempertahankan
kelangsungan hidup meraka. Secara umum organisasi dibedakan atas dua bentuk, pertama
organsiasi dengan orientasi laba seperti perusahaan yang menyediakan produk barang atau
jasa (baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil) kemudian organisasi nirlaba atau
barang atau berorientasi laba seperti yayasan, musium, rumah sakit milik pemerintah,
sekolah, perkumpulan sosial dan lain-lain.
Manajemen adalah proses untuk mengelola sumber-sumber organisasi.
Adapun fungsi-fungsi manajemen meliputi beberapa hal, yaitu :
1. Planning merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan pendefinisan
sasaran untuk kinerja organisasi di masa depan baik untuk memutuskan tugas-tugas
dan sumber-sumber daya yang digunakan yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran
tersebut.
2. Organizing merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan penugasan
mengelompokkan tugas-tugas ke dalam departemen-departemen dan
mengalokasikan sumber daya ke departemen.
3. Leading fungsi manajemen yang berkenaan dengan bagaimana menggunakan
pengaruh untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi.
4. Controlling merupakan fungsi manajemen yang berkenaan dengan pengawasan
terhadap aktivitas karyawa menjaga organisasi agar tetap berada pada jalur yang
sesuai dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan.
PERTANYAAN
1. Dhea Fifen Mandayeka (Kelompok 3)
Jelaskan prinsip-prinsip yang terdapat dalam organisasi ?
 Organisasi Harus Mempunyai Tujuan Yang Jelas
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan
demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
 Prinsip Skala Hirarki
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan,
pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam
pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang
efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
 Prinsip Kesatuan Perintah
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab
kepada seorang atasan saja.
 Prinsip Pendelegasian Wewenang
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan
pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada
bawahannya.Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya
hasil yang diharapkan.Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan
meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih dahulu
kepada atasannya lagi.
 Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam menjalankan tugasnya, setiap pegawai harus bertanggungjawab
sepenuhnya kepada atasan.
 Prinsip Pembagian Pekerjaan
Untuk mencapai tujuan, suatu organisasi melakukan berbagai aktivitas atau
kegiatan.Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan optimal, maka dilakukan
pembagian tugas yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-
masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas akan memperjelas
dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang
efektivitas jalannya organisasi.
 Prinsip Rentang Pengendalian
Artinya, bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang
atasan perlu dibatasi secara rasional.Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk
dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang
cukup banyak, maka semakin kompleks rentang pengendaliannya.
 Prinsip Fungsional
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas
tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.
 Prinsip Pemisahan
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan
tanggungjawabnya kepada orang lain.
 Prinsip keseimbangan
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan
organisasi.Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan
tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan
melalui aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan.
 Prinsip Fleksibiltas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai
dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya
pengaruh diluar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu
menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
 Prinsip Kepemimpinan
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau
dengan kata lain organisasi mampu menjalan aktivitasnya karena adanya proses
kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

2. Gita Putri Kusumawardani (Kelompok 5)


Apa saja cara-cara yang perlu diperhatikan dalam pemasaran ?
o Menemukan dan memenuhi keinginan pasar.
o Membuat produk yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat
anda buat saja.
o Mencintai pelanggan dan jangan hanya mencintai produk anda.
o Melakukan menurut cara anda agar dapat menarik pembeli andalah yang
menentukan.
o Menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu, dan kepuasan.
o Pelanggan adalah raja,
o Keinginan anda adalah perhatian kami.
o Untuk andalah kami bekerja.
o Serahkan kekhawatiran anda kepada kami.

3. Yosharia Oktari (Kelompok 10)


Jelaskan kebaikan dan keburukan dari bentuk-bentuk organisasi ?
 Organisasi Garis (diciptakan oleh Henry Fayol)
Organisasi ini hanya mengenal satu komando.satu wewenang yang turun
langsung dari pemimpin ke bawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke
mandor, bawahan bertanggungjawab langsung pada atasan.
KEBAIKAN KEBURUKAN

 Kesatuan komando baik,  Jika sang pemimpin tidak


karena pimpinan berada diatas mampu, maka akan mudah
satu tangan jatuh
 Proses pengambilan keputusan  Ada kecenderungan
berjalan dengan cepat bertindak otokratis
 Solidaritas karyawan tinggi  Kesempatan berkembang
karena saling kenal terbatas

 Organisasi Fungsional (diciptakan oleh F. W. Taylor)


Pimpinan-pimpinan ada yang tidak mempunyai bawahan yang jelas, karena setiap
pimpinan mempunyai wewenang memberi komando sepanjang ada hubungannya
dengan atasan tersebut.

KEBAIKAN KEBURUKAN
 Pembagian tugas jelas  Spesialisasi memnyebabkan susah
“tour of duty”
 Spesialisasi karyawan dapat  Karyawan mementingkan
dikembangkan dan digunakan bidangnya sehingga sukar
dengan maksimal melaksanakan koordinasi
 Digunakan tenaga ahli dalam
berbagai bidang sesuai dengan
fungsi-fungsinya

 Organisasi Garis dan Staf (diciptakan oleh Harrington Emerson)


Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari
organisasi
garis serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf.

KEBAIKAN KEBURUKAN
 Dapat digunakan oleh tenaga  Solidaritas sukar diwujudkan
organisasi sebesar apapun dan karena tidak saling kenal
sekompleks apapun
 Keputusan yang matang dan  Koordinasi kadang sukar
sehat dapat diperoleh karena diterapkan karena terlalu luasnya
adanya tenaga ahli organisasi
 Dapat mewujudkan “the right
man in the right place”
4. Natashia Cindy Patricia Simanulang (Kelompok 7)
Sebutkan ciri-ciri manajer yang professional ?
 Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
 Berpandang jauh kedepan.
 Berwawasan luas.
 Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil.

5. Romadhona Safitri (Kelompok 8)


Jelaskan apa sebab-sebab keberhasilan dan kegagalan dalam berorganisasi ?
Penyebab keberhasilan suatu organisasi antara lain:
 Faktor Manusia
Manusia dianugerahi cipta, rasa dan karsa yang membuat manusia selalu
berfikir dan produktif untuk menciptakan suatu karya yang dapat berguna
bagi orang lain atau konsumen didukung dengan sikap wirausahawan tidak
mudah putus asa, pantang menyerah, berani mengambil resiko dan komitmen
yang kuat maka organisasi yang dijalankan akan berhasil.
 Faktor Manajemen
Manajemen merupakan proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan
organisasi melalui rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi
lainnya.
 Faktor Perencanaan
Perencanaan meliputi jeni produk, jumlah produk, jumlah karyawan, modal
yang dibutuhkan, dan cara serta daerah pemasaran produk.

Penyebab kegagalan suatu organisasi antara lain adalah sebagai berikut:


 Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta
kurangnya pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan.
 Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak dapat
memvisualisasikan dengan jelas usaha yang akan digeluti.
 Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan
(modal dan kendali kredit).
 Gagal dalam perencanaan.
 Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai.
 Kurangnya pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan
bahan
baku dan sarana peralatan.
 Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan atau transisi perubahan teknologi
 Hambatan birokrasi.
 Keuntungan yang tidak mencukupi.
 Tidak adanya produk yang baru.
6. Anggre Novi Lestari (Kelompok 2)
Sebutkan dan jelaskan macam-macam dari manajemen yang diketahui ?
1. SEGI TIPE GOLONGAN
 Golongan pimpinan  yang terdiri atas orang-orang yang bakat atau kesenangannya
adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang lain.
 Golongan menengah ( independent ) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya
dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran, hokum dan
lain-lain.
 Golongan bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau memang
tidak senang mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya adalah
mengikuti orang lain sebagai pemimpin mereka.

2. SEGI TIPE LEADERSHIP


 Manajemen Tradisional adalah manajemen yang berjalan karena tradisi, berdasarkan
kebiasaan yang dipupuk secara bertahun-tahun dan sering kali secara sistematis.
Manajemen ini mempunyai kelemahan yaitu :
1. Pengembangan lambat sekali, memerlukan waktu bertahaun-tahun dan
mungkin sampai puluhan tahun.
2. Penggunaannya terbatas, hanya dapat dipakai dalam menghadapi bidang
usaha atau pekerjaan yang terbatas.

 Manajemen Bapak-Isme adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan ketaatan
bawahan terhadap manajernya.sebagai bapak sudah sepatutnya atau sepantasnya
ditaati dan dituruti kemauannya sebaik-baiknya. Manajemen ini mempunyai
kelemahannya yaitu :
1. Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan,
sehingga selalu akan gagal.
2. Penggantian pimpinan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat
berperan sebagai bapak.
3. Manajemen semacam itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha
kecil.
4. Kerja sama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang
tidak dapat diperbaiki dengan menggunakan perasaan.

 Manajemen sistematis adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para
insinyur dan teknisi pada umumnya berjiwa eksakta.Penyelenggaraan pekerjaan
dalam rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya
dipola sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah- jumlah
atau kwalitas kerjanya. Manajemen ini mempunyai kelemahannya yaitu :
1. Manajemen seperti ini hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat diukur
dan di kalkulasi secara eksak, kemudian ditata seperti permainan tata letak.
2. Kurang luwas, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-rasional,
dan terutama sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat.
3. Mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan manusia sebagai mesin atau
robot.
 Manajemen ilmiah adalah manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan,
metode- metode ilmiah didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus
dan tindakan-tindakan yang perlu diambil.Mempergunakan metode ilmiah dalam
menghadapi masalah atau kasus berarti pada waktu menghadapi masalah atau kasus
dan berusaha mencari jawaban atau jalan pemecahan si manajer bersikap obyektif,
sistematis, rasional, factual, analitis, dan kritis. Namun dalam pelaksanaan dari
keputusan-keputusan nanti barulah ia bersikap sesuai dengan iklim social,
psykologis, dan sebagainya.

7. Rafit Arjeni (Kelompok 7)


Seberapa besar tanggung jawab pemegang saham yang sesuai dengan modal yang
diberikan ?
Besar tanggung jawab pemegang saham diatur dan disepakati sejak awal oleh
perusahaan dan pemegang saham.

8. Angga Harsyah (Kelompok 2)


Apa hubungan antara organisasi dan manjemen dan jelaskan bentuk badan usaha ?
Hubungan antara organisasi manajemen yaitu sangat erat dimana manajemen
merupakan proses untuk mengelola sumber-sumber organisasi jadi apabila
manajemen tidak ada maka organisasi tidak dapat berjalan dengan lancar.
BENTUK-BENTUK BADAN USAHA :
PERUSAHAAN PERORANGAN
Perusahan perorangan yaitu perusahaan yang dimiliki dan diselenggarakan oleh
satu orang.Kelebihan dari bentu perusahaan perorangan ini adalah mudah untuk
didirikan, biaya operasi rendah, bebas dalam pengelolaan, dan memiliki daya
rangsang yang lebih tinggi.

PERSEKUTUAN
Persekutuan yaitu asosiasi yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang menjadi
pemilik bersama dari suatu suatu perusahaan. Dalam persekutuan ada dua
macam anggota, yaitu :
 Sekutu pimpinan, anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus persekutuan.
 Sekutu terbatas yaitu anggota yang bertanggung jawab terbatas terhadap
hutang perusahaan sebesar modal yang disetorkannya dan orang tersebut tidak
aktif dalam perusahan.

PERSEROAN
Perseroan yaitu perusahaan yang anggotanya terdiri atas para pemegang saham,
yang
mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap hutang-hutang perusahaan sebesar
modal disetor.

FIRMA
Firma yaitu suatu persekutuan yang menjalankan perusahaan dibawah nama
bersama.
Bila untung maka keuntungan dibagi bersama, sebaliknya bila rugi juga ditanggung
bersama.Dalam firma terdapat tanggung jawab renteng antara anggota masing-
masing
membutuhkan tenanga sendiri-sendiri, dan ini merupakan struktur organisasi intern
dalam perkembangan suatu perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai