Anda di halaman 1dari 7

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER

MATA KULIAH HUKUM AGRARIA


PROGRAM D4 PERTANAHAN STPN
TAHUN AKADEMIK 2020/ 2021

Nama : SATYA HARIS PURNOMO


NIT : 20293523
Kelas :D
Hari, tanggal : Senin, 26 Juli 2021
Waktu : 08.00 – 10.00 WIB (120 Menit)
Tim Dosen : 1. Dr. Oloan Sitorus, S.H., M.S.
2. Dr. Widhiana Hestining Puri, S.H., M.H.

I. Memasangkan istilah-istilah yang ada pada lajur kiri dengan pengertiannya di


lajur kanan dengan tepat!

a. Hak Menikmati 1. Membuka dan mengolah tanah


b. Droit de preference 2. Memberi keistimewaan
c. Fungsi wakaf 3. Mengekalkan manfaat tanah
d. Droit de suite 4. Mengikuti bendanya
e. Konversi Hak Atas Tanah 5. Penyesuaian/ perubahan ke sistem
hukum tanah nasional

II. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!


1. Apakah hak atas tanah melihat kewenangan untuk mengambil kekayaan alam
yang terkandung di dalam tubuh bumi?
Jawab :
Hak atas tanah melihat kewenangan untuk mengambil kekayaan alam yang
terkandung di dalam tubuh bumi adalah Hak Menguasai Negara.

“sesuai Pasal 33 ayat (3) UUD 1945, bahwa bumi air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.”

Untuk tanah yang akan dijadikan sebagai daerah tambang, tanah yang berada di
bawahnya, kembali ke dalam Pasal 33 UUD 1945 di mana hal ini dikuasai oleh negara
sehingga apabila ingin mengolah apa yang ada di bawah tanah, maka harus juga diganti
kerugian/ganti untuk apa yang di atasnya, seperti tanah yang ada di atasnya atau apapun
yang ada di atas tanah tersebut.

Terdapat kewajiban bagi pemegang IUP atau IUPK untuk menyelesaikan hak
atas tanah dengan pemegang hak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan sebelum melakukan kegiatan operasi produksi. Penyelesaian hak atas tanah
tersebut adalah dengan cara pembebasan dengan memberikan ganti rugi kepada
pemegang haknya. Dengan pembebasan itu maka berakibat tanah yang dibebaskan
kembali dikuasai oleh Negara.

Dari hal tersebut perlu diperhatikan Adanya Azaz Pemisahan Horizontal .

AZAZ PEMISAHAN HORIZONTAL

Rumah/
Bangunan/
Apartement
Dll

Jalan
AZAZ PEMISAHAN HORIZONTAL
Rel Kereta
Bawah
Tanah

Gambar : Satya Haris Purnomo

Dari Analisa diatas bahwa :


o Ruang Atas Tanah
o Ruang Bawah Tanah
Terkait dengan kewenangan HAT mengambil untuk mengambil kekayaan alam yang
terkandung di dalam tubuh bumi telah diatur dalam Asas Pemisahan Horizontal di
mana P4T dan Hak Atas Tanah yang diberikan kepada bidang tanah dapat berbeda
dengan P4T dan Hak Ruang Bawah Tanah.Lebih lanjut aturan tersebut diatur dalam
UUCK (UU No.11 Tahun 2020) dan aturan turunannya yaitu PP No.18 Tahun 2021
yang merupakan pembaharuan dari PP No.40 Tahun 1996. Di dalam PP No.18 Tahun
2021 diatur tentang tata cara pemanfaatan ruang bawah tanah termasuk juga mengenai
pemanfaatan dan pengelolaan kekayaan alam yang terkandung di dalam tubuh bumi
serta berkait dengan aturan mengenai izin tambang yang dikeluarkan oleh Kementeria
ESDM.
2. Sebagai hubungan hukum, apakah perbedaan hak atas tanah dengan izin usaha
tambang?
Jawab :
Hak Atas Tanah Izin Usaha Tambang
1. Right / Benar 1. Vergunning
2. Didahului alas Hak ( (occupatievergunning Permit),
Penguasaan Fisik ) Licence. Atau Izin

3. Habis jangka waktu, bekas 2. Langsung bersumber pada HMN.


pemegang hak mendapat “hak 3. Adanya sebuah Ijin Berakhir
prioritas” (interest, dsb) untuk maka objek langsung menjadi
di prioritaskan memperoleh Hak Milik Negara.
hak. 4. Sejak reformasi: Hubungan
4. Aturan pertanahan & persepsi hukum terhadap SDA non tanah
struktur belum sinkron tentang disebut ijin
aspek hukum tanah negara.

3. Apakah fungsi Hukum Adat dalam Hukum Tanah Nasional ?


Jawab :

Fungsi Hukum adat dalam Hukum Tanah Nasional menurut Budi Harsono adalah
1. Sumber utama pembangunan HTN ;
2. Sumber pelengkap hukum tanah positif di indonesia ;
Catatan :
o Sumber Utamanya adalah : Konsepsi, Asas, Lembaga, dan Sistem Pengaturan
berdasarkan Hukum Adat.
o Sunber Pelengkapnya adalah : Ketika hukum positif belum ada.

Hukum Tanah Adat (HTA) merupakan bagian dari Hukum Tanah Nasional.Ini
sesuai dengan hierariki Hak Atas Tanah yaitu : Hak Bangsa Atas Tanah, Hak Menguasai
Negara, Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat dan Hak Perseorangan Atas Tanah.
Sesuai dengan konsepsi Hukum Adat yang bersifat Komunalistik Religius yang sejalan
juga dengan Hukum Tanah Nasional sesuai Amanat Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945 dan
UUPA.
a. Adapun beberapa poin pelaksanaan relevansi Hukum Adat dalam Hukum Tanah
Nasional sebagai berikut :
o Tidak Bertentangan dengan kepentingan bangsa dan negara yang berdasarkan
atas persatuan bangsa dengan sosialisme Indonesia.
b. Adapun aturan dalam Hukum Tanah Nasional sama sekali tidak memakai Hukum
Tanah hak barat karena tidak sesuai dan sangat bertentangan dengan Amanat UUD
1945 dan UUPA.
c. Adapun beberapa relevansinya sebagai berikut :
o Asas Pemisahan Horizontal.
o Pemanfaatan RAT (Ruang Atas Tanah) dan RBT (Ruang Bawah Tanah)
o Pengakuan Atas Tanah Ulayat.
o Peralihak Hak didasarkan atas itikad baik.

4. Sebutkan hak-hak atas tanah yang ada sebelum berlakunya UUPA dan
konversinya menurut ketentuan UUPA!
Jawab :
Ada 3 Kelompok Hak hak atas tanah sebelum berlakunya UUPA :
1. Hak adat karena ketentuan Hukum Adat
Hak adat atas tanah secara umum dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yakni:
a. hak menguasai dari desa atas tanah (beschikkingsrecht)
b. hak-hak individual atas tanah yang terdiri atas hak yang kuat dan turun temurun
yakni Hak Milik dan hak yang tidak kuat, seperti Hak Pakai
Hak milik (Indlands Bezitsrecht) atas tanah ini dapat dibagi 2 (dua), yakni
o Hak milik perseorangan (Erfelijk Individueel Bezitsrecht)
Pemegangnya : Perseorangan
Diperoleh : biasanya diperoleh dengan membuka tanah liar (kosong)
o Hak milik komunal atau hak milik desa yaitu hak milik dari persekutuan
hukum.
Pemengangnya : Persekutuan Hukum
Di atas Hak Milik Komunal ini dikenal 2 (dua) macam pembagian tanah,
yakni:
(1) Hak Milik Komunal dengan bagian-bagian tanah yang tetap; dan
(2) Hak Milik Komunal dengan bagian-bagian tanah yang tiap waktu
dibaharui.
Konversinya :
o Istilah istilah : sawah desa (Cirebon, Kedu, Tegal, Pekalongan), playangan
(Banyumas), sanggan (Bagelen), norowito, sewon, jung, bakon (Jepara),
kramanan, ideran, bagen, rojo, kongsen (Rembang) dan sebagainya
Menjadi Hak Milik .

2. Hak adat ciptaan Pemerintah Kolonial


a) Hak Eigendom (HE)
Hak eigendom adalah hak untuk dengan leluasa menikmati kegunaan sesuatu
benda, dan untuk berbuat bebas terhadap benda yang bersangkutan dengan
kekuasaan yang sepenuhnya, asal tidak bertentangan dengan undang-undang dan
peraturan perundang-undangan lainnya yang ditetapkan oleh Penguasa yang
berwenang dan tidak mengganggu hak-hak pihak lain;
Konversinya :
o Hak eigendom (HE ) Menjadi Hak Milik ;
o Hak eigendom (HE ) Kepunyaan Pemerintah Negara Asing Menjadi Hak
Pakai ;
o Hak eigendom (HE ) Hak eigendom kepunyaan orang asing, seorang
warganegara yang disamping kewarganegaraan Indonesia mempunyai
kewarganegaraan asing dan badan-badan hukum Menjadi HGB ;
o Hak-hak hypotheek, servituut, vruchtgebruik dan hak-hak lain yang
membebani hak eigendom tetap membebani hak milik dan hak guna
bangunan ;
b) Hak Erfpacht (HErf)
Pasal 720 KUHPerdata (BW) menyatakan bahwa Herf adalah hak kebendaan
(zakelijk recht) untuk mendapatkan kenikmatan sepenuhnya (volle genot
hebben) dari benda tetap orang lain dengan syarat membayar pacht - sejumlah
uang atau hasil bumi- setiap tahun (jaarlijkse pacht) sebagai pengakuan terhadap
milik (eigendom) orang lain itu, baik dalam bentuk uang maupun hasil bumi.
Konversinya :
o Hak erfpacht untuk perusahaan kebun besar, yang ada pada mulai berlakunya
Undang-undang ini, sejak saat tersebut menjadi hak guna usaha HGU .
c) Hak Opstal (HO).
Pasal 711 KUHPerdata (BW) menyatakan bahwa HO adalah hak kebendaan
(zakelijk recht) untuk mempunyai gedung-gedung, usaha atau tanaman di atas
tanah orang lain. Jadi tanahnya adalah tanah orang lain, sedangkan HO itu hanya
untuk mempunyai gedung usaha atau tanaman di atas tanah orang lain tersebut.
Konversinya :
o Jika HE dibebani dengan Hak Opstal (HO) atau Hak Erfpacht (H Erf), maka
HO dan H Erf itu sejak mulai berlakunya Undang-undang ini menjadi HGB.

3. Hak Adat Ciptaan Pemerintah Swapraja


a. Grant Sultan
semacam hak milik adat, yang diberikan oleh Pemerintah Swapraja khusus
kepada para kaula swapraja.
b. Grant Controleur
Diberikan oleh Pemerintah Swapraja bagi yang bukan kaula swapraja.
c. Grant Deli Maatschappij
Suatu perusahaan yang mempunyai perkebunan besar tembakau dan bergerak
juga di bidang pelayanan umum dan tanah, memperoleh tanah yang luas dari
Pemerintah Swapraja dengan grant.
d. Hak Konsesi
Perusahaan kebun besar, diberikan oleh Pemerintah Swapraja dan didaftar di
Kantor Residen.
Konversinya :
o hak agrarisch eigendom, milik, yasan, andarbeni, hak atas druwe, hak atas
druwe desa, pesini, grant Sultan, landerijenbezitrecht, altijddurende erfpacht,
hak usaha atas bekas tanah partikelir dan hak-hak lain dengan nama apapun
juga yang akan ditegaskan lebih lanjut Menjadi Hak Milik.
o Hak vruchtgebruik, gebruik, grant controleur, bruikleen, ganggam
bauntuak, anggaduh, bengkok, lungguh, pituwas, dan hak-hak lain dengan
nama apapun juga yang akan ditegaskan lebih lanjut oleh Menteri Agraria
menjadi Hak Pakai.
o Hak Gogolan, pekulen atau sanggan yang tidak bersifat tetap dikonversi
menjadi Hak Pakai.

5. Apakah yang dimaksud dengan wakaf menurut Undang-Undang No 41 Tahun


2004 tentang Wakaf? dan sebutkan unsur-unsur dalam wakaf!
Jawab :
a. Berdasarkan Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004.
Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan
sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu
tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan
umum menurut syariah.
b. Unsur Unsur Wakaf
Diatur dalam Pasal 6 UU No. 41 Tahun 2004 meliputi :
a) Wakif ;
Pihak yang mewakafkan harta benda miliknya.
b) Nazhir;
Pihak yang menerima harta benda wakaf dari Wakif untuk dikelola dan
dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.
c) Harta Benda Wakaf;
Harta benda yang memiliki daya tahan lama dan/atau manfaat jangka panjang serta
mempunyai nilai ekonomi menurut syariah yang diwakafkan oleh Wakif.
d) Ikrar Wakaf;
pernyataan kehendak wakif yang diucapkan secara lisan dan/atau tulisan kepada
Nazhir untuk mewakafkan harta benda miliknya. peruntukan harta benda wakaf;
e) jangka waktu wakaf.
waktu dimulainya pewakafan sampai dengan berakhirnya nanti.

Anda mungkin juga menyukai